Artikel Tragedi Kanjuruhan
Artikel Tragedi Kanjuruhan
NIM: 2010411003
Kelas: C
Mata Kuliah: Jurnalistik Kontemporer
Dosen Pengampu Kelas: Yuliandre Darwis
Berdasarkan opini saya, video-video TikTok yang berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan
yang terjadi di awal Oktober lalu sudah termasuk ke dalam produk citizen journalism. Video-
video Tragedi Kanjuruhan yang beredar di TikTok adalah jenis video amatir yang direkam
oleh orang-orang nonjurnalis yang berada di dalam stadion saat peristiwa tersebut terjadi.
Alasan video tersebut disebut video amatir adalah karena video tersebut hanya direkam
melalui smartphone ala kadarnya tanpa teknik khusus dan memiliki tujuan hanya untuk
dokumentasi kejadian. Contoh dari screenshot video amatir yang menggambarkan peristiwa
Kanjuruhan diunggah di TikTok adalah sebagai berikut:
Di video pertama, perekam amatir mengunggah hasil rekamannya melalui akun TikTok
bernama @Masdaff. Video tersebut menggambarkan bagaimana situasi para supporter Arema
saat ingin keluar dari stadion akibat kesulitan bernafas. Kesulitan bernafas tersebut
disebabkan oleh luncuran gas air mata. Video kedua menggambarkan situasi pasca kejadian,
di mana menggambarkan suasana sepi stadion yang memberikan kesan sunyi dan duka.
Di sini, menurut saya kedua video tersebut mengandung esensi pengertian citizen
journalism dari Miller, yaitu “memanfaatkan kemudahan dan biaya rendah teknologi untuk
menerbitkan cerita dan konten mereka sendiri”. Video tersebut direkam dan diunggah melalui
smartphone, yang di mana artinya proses perekaman dan pengunggahan sangat praktis.
Gambaran kedua screenshot video tersebut juga bisa “menceritakan” apa yang terjadi di sana,
meskipun tidak ada laporan dari reporter media (jurnalistik profesional).
Tipe citizen journalism dari video-video tersebut adalah PARA. Faktornya adalah video-
video yang direkam dan disebar tersebut berpusat pada 1 peristiwa saja, yaitu peristiwa
kekacauan di Stadion Kanjuruhan. Unggahan berbagai video tersebut memunculkan sebuah
“komunitas sementara” yang berwujud viewers di TikTok yang memberikan berbagai opini
mereka. Ada juga informasi-informasi yang tidak berkaitan dengan isi video, namun masih
menyangkut masalah kejadian tersebut. Hal “kecil” seperti informasi tambahan itu bisa jadi
tambahan data kejadian tragis tersebut.
Penjelasan: Basis dari jurnalisme warga adalah “dari warga untuk warga”. Hal ini
menunjukkan bahwa sejatinya warga lain berhak mengomentari artikel yang ditulis dan
disebar oleh warga lain.
Penjelasan: Pendapat masyarakat sangat penting untuk ditambahkan ke dalam artikel, karena
termasuk ke dalam pondasi utama pembahasan topik dari artikel tersebut.
Penjelasan: Blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi artikel
yang ditaruh di platform tertentu oleh warga pembuat berita
Penjelasan: Ini adalah sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya
sangat lokal yang dialami langsung oleh warga
Penjelasan: Perbedaan dengan yang melalui proses editing adalah, sumbangan ini bersifat
tidak dialami langsung oleh warga
Penjelasan: Laporan dari warga yang ditulis dalam wesbite tersebut diwujudkan dalam
bentuk cetak
Penjelasan: Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional
dengan jurnalis warga
10. Penggabungan antara jurnalisme profesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap
Penjelasan: Hal ini merupakan penyatuan untuk membuat berita yang valid dengan cara
jurnalisme profesional memberikan editing spesifik pada artikel yang dibuat warga
Penjelasan: . Dalam Wiki, pembaca juga seorang editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan
setiap orang juga bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit