“JURNALISME WARGA”
Disusun oleh :
Ari Irfan M P22022002
Fina Nofiyanti P22022018
Syipa Harwati P22022036
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Juornalisme Warga”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Juornalisme
Warga”,dan untuk memenuhi tugas Bapak Hasanudin,M.Pd pada mata kuliah Jurnalistik di
STKIP Yasika Majalengka.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami, untuk itu kepada dosen mata kuliah Jurnalistik, kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang serta
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................3
PENDAHULUAN
Media baru merupakan media kotemporer yang memberikan wahana baru dalam
aktualisasi pemberitaan. Masyarakat dimudahkan dalam memperoleh informasi yang
mereka inginkan tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet merupakan media
baru yang pada gilirannya juga telah menghadirkan cara baru untuk memperoleh
informasi, berbagi informasi serta cara baru untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Tidak hanya itu, kehadiran internet juga menghadirkan sekian macam bentuk jurnalisme
baru yang sebelumnya tidak kita kenal.
Munculnya Citizen Journalism yang berkembang saat ini tidak dapat dipungkiri lagi.
Citizen Journalism merupakan genre yang sudah menggejala dalam masyarakat digital.
Menuliskan pengalaman yang ditemukan dalam kegiatan sehari-hari dilingkungannya
bisa juga masuk dalam kategori Citizen Journalism. Seorang Citizen Journalist ketika
memberikan informasi juga tidak kalah akurat dengan yang disampaikan oleh wartawan
profesional.
Hal ini didukung dengan kecanggihan teknologi yang sangat mumpuni dalam
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Saat ini Citizen Journalism tidak hadir
sebagai saingan tetapi alterative yang memperkaya pilihan dan referensi. Berita tidak lagi
dilihat sebagai produk yang didominasi oleh wartawan dan institusi pers, tetapi
masyarakat biasa juga bisa masuk dalam ekosistem media sebagai unsur yang aktif
berinteraksi. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang juga mendukung
berkembangnya Citizen Journalism adalah hadirnya berbagai situs jejaring social dan
juga situs penyedia blog.
Twitter merupakan media jejaring social yang paling banyak digunakan masyarakat
terutama oleh mahasiswa untuk saling berbagi informasi yang ada disekitarnya. Twitter
adalah layanan microblogging yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim
pembaharuan status atau informasi berupa tulisan teks dengan maksimal karakter terbatas
yaitu 140 karakter. Inilah yang digunakan para Citizen Journalist dalam berbagi kabar
terbaru. Dengan layanan following dan follower pada Twitter, pengguna dapat berbagi kabar
dengan pengguna lain yang tergabung sebagai followers – nya.
BAB 2
PEMBAHASAN
Citizen journalism atau jurnalisme warga adalah kegiatan partisipasi aktif yang
dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta
penyampaian informasi dan berita. Dalam jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya
menjadi konsumen media tapi juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu
sendiri. Pelibatan itu meliputi membuat, mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau
sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena itu, dikatakan bahwa jurnalisme
warga tidak hanya memberi tempat tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk
terlibat di dalamnya. Meskipun terlihat egaliter dan partisipatif, jurnalisme warga adalah
praktik yang timpang dan diskriminatif karena hanya bisa diakses oleh warga yang
memiliki modal atau syarat-syarat yang tidak semua orang memilikinya. Ketika seseorang
tak mampu secara ekonomi berlangganan internet, maka akan sulit baginya terlibat dalam
praktik jurnalisme warga berbasis internet. Mungkin saja ada strategi-strategi alternatif
yang dilakukan agar bisa mengakses internet dan terlibat dalam praktik jurnalisme warga.
Namun, mereka yang punya modal kuat berpeluang tetap diuntungkan. Mereka yang
terlibat harus paham pula bagaimana mengelola informasi dengan baik, tetapi sementara
tidak semua warga mampu melakukannya.
mengomentari kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap
dari
kamera HP, atau berita lokal yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas).
2. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website.
3. Partisipai di berita situs. Berisi komentar-komentar pembaca atas sebuah berita
yang
disiarkan oleh media maintsream tertentu. Beberapa koran seperti Media Indonesia,
Koran Tempo membuka space komentar dari pembaca tentang sebuah berita yang
Disajikan.
4. Tulisan ringan seperti dalam milis, dan email.
5. Situs pemancar pribadi (video situs pemancar).
2.4 Peran dan Fungsi Citizen Journlism
Peran dan fungsi citizen journalism sama seperti peran dan fungsi jurnalistik pada
umumnya, yaitu sebagai sumber informasi, hiburan, kontrol sosial, hingga agen perubahan.
Dengan adanya citizen journalism jaringan-jaringan informasi dan sumber informasi akan
lebih luas. Bahkan citizen journalism sering menjadi sumber informasi penting untuk
mainstream media.
Ketika wartawan tidak selalu tahu semua informasi maka dengan adanya citizen
journalism, informasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat melalui media massa.
Citizen journalism juga sering dimanfaatkan perusahaan media massa sebagai salah satu
sumber berita disamping wartawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Maka, Citizen
Journalism dapat dengan sendirinya:
1. Membuka ruang untuk komentar publik, dimana pembaca bisa bereaksi, memuji,
mengkritk, atau menambahkan bahan tulisan jurnalis professional.
2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis jurnalis
professional. Biasanya ada kontribusi pendapat dari luar jurnalis, dimana foto
kontributor akan ikut diterbitkan.
3. Kolaborasi antara jurnalis professional dengan non jurnalis yang memiliki
kemampuan dalam materi/ bidang yang akan dibahas dalam artikel tersebut, sebagai
bantuan dalam peranan citizen journalism mengarahkan atau memeriksa keakuratan
artikel.
d. Photojournalism
Photojournalism bisa menjadi wadah untuk citizen journalism yang
memiliki bakat foto yang bagus dan bisa memiliki kesempatan menjadi jurnalis
profesional.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Citizen journalism atau jurnalisme warga adalah kegiatan partisipasi aktif yang
dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis
sertapenyampaian informasi dan berita. Dalam jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya
menjadi konsumen media tapi juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu
sendiri. Pelibatan itu meliputi membuat, mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau
sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena itu, dikatakan bahwa jurnalisme
warga tidak hanya memberi tempat tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca
untuk terlibat di dalamnya.
3.2 Saran
Untuk citizen journalism sebaiknya menyampaikan berita berdasarkan kebutuhan
audiens, sehingga menghindari cara-cara clickbait.Program citizen journalism perlu
mensosialisasikan keberadaannya agar dapat diketahui oleh seluruh citizen journalism
sehingga dapat menjadi anggota program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Allan, Stuart. 2006. Online News. Two Penn Plaza. New York
Baxter, Leslie and Earl Babbie. 2004. The Basics of Communication Research.
Bowman, S. and Willis, C. "We Media: How Audiences are Shaping the Future of News
and Information." 2003, The Media Center at the American Press Institute.
Citizen Journalism. 2005. Nieman Report. Vol 59. No. 4, Halaman 4-5