Oleh kelompok 3 :
KELAS SASINDO B
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Cyber
Jurnalistik, politik dan Industri kreatif media” ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Cyber Jurnalistik. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan yang baik bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Tantangan yang dihadapi oleh praktisi cyber jurnalistik dalam industri
kreatif media.......................................................................................................10
3.1 Simpulan..................................................................................................14
3.2 Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cyber jurnalistik merujuk pada praktik jurnalisme yang terjadi secara daring
atau melalui platform digital. Ini meliputi liputan berita, investigasi, dan opini
yang disebarkan melalui internet. Di era digital ini, siber jurnalistik memiliki
peran penting dalam menyebarkan informasi dan memengaruhi opini publik.
Dalam konteks politik, siber jurnalistik dapat digunakan untuk memantau kegiatan
pemerintah, mengungkap skandal, dan memberikan platform untuk berbagai sudut
pandang politik. Namun, juga ada risiko seperti penyebaran informasi palsu atau
propaganda.
Cyber jurnalistik memainkan peran penting dalam politik dan industri kreatif
media. Ini memberdayakan publik, mengawasi kekuasaan, dan memfasilitasi
pertukaran ide dan informasi. Namun, tantangan seperti disinformasi dan privasi
data memerlukan pendekatan yang hati-hati. Dengan menggabungkan inovasi
1
teknologi dengan prinsip jurnalisme yang kuat, cyber jurnalistik dapat terus
menjadi kekuatan yang memajukan demokrasi dan kreativitas media.
3. Apa tantangan yang dihadapi oleh praktisi cyber jurnalistik dalam industri
kreatif media?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cyber Jurnalistik
Cyber jurnalistik memainkan peran penting dalam politik dan industri kreatif
media. Ini memberdayakan publik, mengawasi kekuasaan, dan memfasilitasi
pertukaran ide dan informasi. Namun, tantangan seperti disinformasi dan privasi
data memerlukan pendekatan yang hati-hati. Dengan menggabungkan inovasi
teknologi dengan prinsip jurnalisme yang kuat, cyber jurnalistik dapat terus
menjadi kekuatan yang memajukan demokrasi dan kreativitas media.
3
c. Konsumsi Berita : Ini merujuk pada bagaimana pembaca dan
pengguna internet memperoleh dan mengonsumsi berita secara digital.
Konsumen berita dapat mengakses berita melalui berbagai perangkat
seperti komputer, smartphone, atau tablet, dan mereka dapat memilih
dari berbagai sumber dan format.
d. Partisipasi Publik : Cyber jurnalistik juga mencakup partisipasi aktif
pembaca dan pengguna internet dalam pembuatan, penyebaran, dan
diskusi berita. Melalui komentar, berbagi, dan interaksi sosial, publik
dapat berkontribusi pada narasi berita dan mempengaruhi perdebatan
publik.
e. Etika dan Standar : Seperti dalam jurnalisme konvensional, cyber
jurnalistik juga tunduk pada prinsip-prinsip etika dan standar profesi
jurnalis. Ini mencakup kejujuran, akurasi, keseimbangan, dan tanggung
jawab dalam penyajian berita serta perlindungan terhadap privasi dan
keamanan informasi.
B. Politik
Dalam konteks cyber jurnalistik, politik merujuk pada liputan, analisis, dan
interaksi yang berkaitan dengan kegiatan politik, pemerintahan, dan isu-isu politik
yang relevan. Berikut adalah beberapa aspek pengertian politik dalam cyber
jurnalistik:
4
- Interaksi Sosial dan Politik : Media sosial dan platform online lainnya menjadi
wadah penting untuk interaksi politik. Cyber jurnalistik mencakup liputan
tentang bagaimana politisi, partai politik, dan pemilih berinteraksi secara
daring, termasuk debat politik, kampanye online, dan reaksi publik terhadap
kejadian politik.
5
Ini termasuk outlet berita daring, portal berita, blog, situs web independen,
saluran media sosial, dan aplikasi berita, serta perusahaan teknologi media yang
menyediakan infrastruktur dan alat untuk pembuatan konten. Industri kreatif
media dalam jurnalistik juga mencakup kreator konten dan jurnalis independen
yang menghasilkan berbagai bentuk konten media, termasuk artikel, video,
podcast, dan infografis.
Selain itu, industri kreatif media dalam jurnalistik juga mencakup aspek
bisnis, termasuk model pendapatan seperti iklan online, langganan, dan donasi.
Pengembangan dan penerapan teknologi baru juga merupakan bagian integral dari
industri kreatif media, yang memungkinkan inovasi dalam penyampaian berita
dan pengalaman pengguna.
Peran cyber jurnalistik dalam politik antara lain sebagai sumber informasi,
pengawas pemerintah, pengumpul informasi tentang kegiatan politik, dan
pengumpul informasi tentang kegiatan pemerintah. Berikut penjelasannya:
6
memunculkan kesadaran politik dan mendorong masyarakat untuk ikut
aktif dalam kegiatan politik.
b. Cyber jurnalistik juga berperan sebagai pengawas pemerintah, yang
mengawasi setiap tindakan pemerintah, terutama yang di luar batas
kewajaran dan sewenang-wenang, dan menginformasikannya kepada
masyarakat. Dengan adanya fungsi pengawasan dari cyber jurnalistik,
pemerintah akan lebih berhati-hati dan bekerja sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Cyber jurnalistik juga memiliki peran dalam mengumpulkan informasi
tentang kegiatan politik dan pemerintah, yang kemudian dapat digunakan
untuk meningkatkan minat pemilih saat masa pemilu dan mengajukan
petisi. Cyber jurnalistik memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
informasi mengenai dunia politik dan juga ikut berpartisipasi dalam hal-
hal seperti mengajukan petisi, berdiskusi tentang isu politik, dan
meningkatkan minat pemilih saat masa pemilu.
Dalam era post-truth, cyber jurnalistik juga berperan dalam mengawasi dan
mengawasi berita hoax yang menyebar di internet, yang dapat mempengaruhi
partisipasi politik. Dengan teori normatif media, cyber jurnalistik mengawasi
berita hoax dan menjamin kebenaran informasi yang disampaikan, yang akan
memudahkan masyarakat untuk menilai kinerja pemerintah dan mengikuti
kegiatan politik.
2.3 Tantangan yang dihadapi oleh praktisi cyber jurnalistik dalam industri
kreatif media
7
keras untuk memverifikasi kebenaran berita sebelum
mempublikasikannya.
8
headline dan ringkasan, daripada membaca artikel secara menyeluruh. Ini
menantang praktisi cyber jurnalistik untuk menyesuaikan gaya penulisan
dan format konten mereka.
9
politik yang terbatas posisi politik, serta politik yang terbentuk dan
terbentuk oleh informasi dan teknologi media.
10
Di sisi lain, dampak negatif dari cyber jurnalistik terhadap opini publik adalah
munculnya kejahatan dalam teknologi informasi, seperti cyber crime, yang
menggunakan internet sebagai media untuk melakukan tindak kejahatan. Jenis dan
pelanggaran cyber crime sangat beragam, dan berita hoax yang dilakukan oleh
kalangan yang tidak bertanggung jawab dapat memiliki dampak serius terhadap
psikologis masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cyber jurnalistik memainkan peran penting dalam politik dan industri kreatif
media. Ini memberdayakan publik, mengawasi kekuasaan, dan memfasilitasi
pertukaran ide dan informasi. Namun, tantangan seperti disinformasi dan privasi
data memerlukan pendekatan yang hati-hati. Dengan menggabungkan inovasi
teknologi dengan prinsip jurnalisme yang kuat, cyber jurnalistik dapat terus
menjadi kekuatan yang memajukan demokrasi dan kreativitas media.
Cyber jurnalistik merujuk pada praktik jurnalisme yang terjadi secara daring
atau melalui platform digital. Ini meliputi liputan berita, investigasi, dan opini
yang disebarkan melalui internet. Di era digital ini, siber jurnalistik memiliki
peran penting dalam menyebarkan informasi dan memengaruhi opini publik.
Dalam konteks politik, siber jurnalistik dapat digunakan untuk memantau kegiatan
11
pemerintah, mengungkap skandal, dan memberikan platform untuk berbagai sudut
pandang politik. Namun, juga ada risiko seperti penyebaran informasi palsu atau
propaganda.
Cyber jurnalistik juga berperan dalam mengawasi dan mengawasi berita hoax
yang menyebar di internet, yang dapat mempengaruhi partisipasi politik. Dengan
teori normatif media, cyber jurnalistik mengawasi berita hoax dan menjamin
kebenaran informasi yang disampaikan, yang akan memudahkan masyarakat
untuk menilai kinerja pemerintah dan mengikuti kegiatan politik.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:
Kencana.
iii