Anda di halaman 1dari 24

PARTISIPASI CITIZEN JOURNALISM

TERHADAP PENGEMBANGAN SUATU DAERAH


Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

Bahasa Indonesia

oleh :

Kelompok 6 (Jurnalistik 1-C)

Muhammad Rizky Pratama (1194050109)

Muhammad Turfa Prakarsa (1194050110)

Mulqy Nur Fauziya (1194050111)

Munifah Nur Saadah (1194050112)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
PRAKATA

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat Rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas


mata kuliah Bahasa Indonesia.

Makalah ini kami buat dengan judul “Partisipasi Citizen Journalism


terhadap Pengembangan Suatu Daerah” yang mencakup pentingnya kegiatan
citizen journalism,pengaruh citizen journalism,serta aplikasi citizen journalism
dalam pengembangan suatu daerah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini,khususnya kepada dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk
itu,kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar makalah ini nantinya
bisa menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini,kami
memohon maaf yang sebesar besarnya. Demikian,semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 28 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
PRAKATA..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Batasan Masalah..................................................................................................2
C. Rumusan Masalah...............................................................................................2
D. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
E. Metode Penyusunan.............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4
A. Konsep Dasar dan Teori Partisipasi.....................................................................4
B. Ihwal Citizen Journalism.....................................................................................7
C. Pengembangan Daerah.......................................................................................10
BAB III ANALISIS PARTISIPASI CITIZEN JOURNALISM
TERHADAP PENGEMBANGAN SUATU DAERAH.....................................12
A . Pentingnya Citizen Journalism..........................................................................12
B . Kegiatan Citizen Journalism.............................................................................14
C . Pengaruh Citizen journalism............................................................................16
D. Aplikasi Citizen Journalism dalam Pengembangan Suatu Daerah.....................17
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................19
A. Simpulan..............................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Citizen journalism menurut Pujanarko (2012) citizen


journalism adalah praktik jurnalisme yang dilakukan oleh non profesional
jurnalis, contohnya seperti warga. Citizen journalism (atau sering diartikan
sebagai Jurnalisme Warga) adalah warga biasa yang menjalankan fungsi
selayaknya jurnalis professional yang pada umumnya menggunakan media
baru yaitu internet untuk menyebarkan informasi dan berita yang mereka
dapat.

Dalam bahasa Indonesia berarti jurnalisme warga. Citizen


journalism adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh
masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, peloporan, analisis serta
penyampaian informasi dan berita. Dalam citizen journalism, masyarakat
tidak hanya menjadi konsumen media tapi juga bisa terlibat dalam proses
pengelolaan informasi itu sendiri.

Citizen journalism muncul saat Mark Drudge menuliskan berita


terkait perselingkuhan Bill Clinton dengan stafnya pada 19 Januari 1998 di
internet. Konsep citizen journalism berkaitan dengan civic journalism atau
public journalism di Amerika Serikat setelah pemilihan presiden 1998.
Gerakan tersebut muncul karena masyarakat mengalami krisis
kepercayaan terhadap media-media mainstream dan kecewa terhadap
kondisi politik pada masa itu. Inti dari citizen journalism adalah
masyarakat berperan sebagai objek sekaligus subjek berita.
Namun masih banyak masyarakat khususnya di daerah perdesaan
yang kurang memahami atau mungkin tidak mengetahui apa itu citizen

1
journalism, bagaimana kegiatan citizen journalism itu dan apa
pengaruhnya bagi perkembangan suatu daerah.
Masyarakat perdesaan butuh pemahaman tentang apa itu citizen
journalism dan pengaruhnya terhadap pengembangan suatu daerah. agar
mereka memahami dan melakukan kegiatan citizen journalism, perlu
adanya sosialisasi yang dilakukan untuk menjelaskan pentingnya kegiatan
ini dalam mengembangkan potensi suatu daerah.
Dari penjelasan di atas, muncullah suatu masalah yang perlu
dibahas lebih lanjut, tentang seperti apa kegiatan citizen journalism dan
mengapa citizen journalism dapat mempengaruh perkembangan suatu
daerah.

“Partisipasi Citizen Journalism terhadap Pengembangan suatu Daerah”

B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada
bagaimana kegiatan citizen journalism, pentingnya citizen journalism, dan
apa pengaruh kegiatan citizen journalism dalam mengembangkan suatu
daerah.

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah Partisipasi Citizen Journalism terhadap Pengembangan
suatu Daerah ini.

1. Apa pentingnya citizen journalism dalam mengembangkan suatu daerah?


2. Bagaimana kegiatan citizen journalism itu?
3. Bagaimana pengaruh citizen journalism terhadap suatu daerah?

D. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. menjelaskan pentingnya kegiatan citizen journalism dalam
mengembangkan suatu daerah;
2. menjelaskan kegiatan citizen journalism;

2
3. menjelaskan pengaruh citizen journalism terhadap suatu daerah.

E. Metode Penyusunan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari dan
mengkaji beberapa referensi yang berkaitan dengan citizen journalism dan
workshop tentang citizen journalism yang diselenggarakan pada tanggal
17-18 Oktober 2019, di Driam Resort, Ciwidey.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar dan Teori Partisipasi


1. Pengertian Partisipasi

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi. Bila


dilihat dari asal katanya, kata partisipasi berasal dari kata bahasa Inggris
“participation” yang berarti pengambilan bagian, pengikutsertaan (John M.
Echols & Hasan Shadily, 2000, hlm.419).

Partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam


proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk
kegiatan dengan memberi masukan pikiran, keahlian, serta ikut memanfaatkan
dan menikmati hasil - hasil pembangunan (I Nyoman Sumaryadi, 2010, hlm.46).

Dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan


menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian
saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. (Fasli Djalal dan Dedi
Supriadi, 2001, hlm.201-202)

Partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan


demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain
perencanaan dari bawah (bottom-up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam
proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya. (H.A.R.Tilaar, 2009,
hlm.287)

Menurut Sundariningrum dalam Sugiyah (2001, hlm.38)


mengklasifikasikan partisipasi menjadi 2 (dua) berdasarkan cara keterlibatannya,
yaitu:

a. Partisipasi Langsung

4
Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu
dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat
mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan
terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.

b. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak


partisipasinya

Membedakan patisipasi menjadi empat jenis, yaitu pertama, partisipasi


dalam pengambilan keputusan. Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan. Ketiga,
partisipasi dalam pengambilan pemanfaatan. Dan keempat, partisipasi dalam
evaluasi. Cohen dan Uphoff yang dikutip oleh Siti Irene Astuti D (2011, hlm.61-
63)

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa


partisipasi adalah keterlibatan suatu individu atau kelompok dalam pencapaian
tujuan dan adanya pembagian kewenangan atau tanggung jawab bersama.

2. Bentuk Partisipasi

Bentuk partisipasi menurut Effendi yang dikutip oleh Siti Irene Astuti D
(2011, hlm.58), terbagi atas:

a. Partisipasi Vertikal

Partisipasi vertikal terjadi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat


terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan
dimana masyarakat berada sebagai status bawahan, pengikut, atau klien.

b. Partisipasi horizontal

Partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa dimana


setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu dengan
yang lainnya.

5
Menurut Basrowi yang dikutip Siti Irene Astuti D (2011, hlm.58),
partisipasi masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Partisipasi fisik

Partisipasi fisik adalah partisipasi masyarakat (warga) dalam bentuk


menyelenggarakan usaha-usaha peliputan berita, seperti kegiatan fotografi atau
videografi informasi.

b. Partisipasi non fisik

Partisipasi non fisik adalah partisipasi keikutsertaan masyarakat


dalam menentukan arah kemajuan jurnalisme warga dan meratanya animo
masyarakat untuk terus mengembangkan daerahnya melalui kegiatan citizen
journalism (CJ) sehingga pemerintah dapat memberikan perhatian lebih untuk
mengembangkan potensi daerah yang ada hasil dari kegiatan CJ.

3. Partisipasi Jurnalisme Warga

Dikutip dari (Chanafi, 2011, hlm.17) Jurnalisme warga (citizen


journalism) adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat
dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi
dan berita.

D Lasica lewat tulisannya dalam Online Journalisms Review yang dikutip dari
(Chanafi, 2011, hlm.19) membagi media untuk jurnalisme warga (citizen
journalism) dalam beberapa bentuk, yaitu:

 Partisipasi audiens: seperti komentar-komentar pengguna yang


dilampirkan untuk mengomentari berita dan situs berita resmi, blog
pribadi, foto, gambar atau video sampai pada berita lokal yang ditulis oleh
penghuni sebuah komunitas
 Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website

6
 Partisipasi di berita situs, berisi komentar-komentar pembaca atas sebuah
berita yang disiarkan oleh media tertentu (contoh: Media Indonesia, Koran
Tempo)
 Tulisan ringan seperti dalam milis, e-mail, dsb.
 Situs pemancar pribadi (video situs pemancar)

4. Indikator/Keberhasilan Partisipasi

Keberhasilan peningkatan partisipasi jurnalisme warga dalam


penyampaian informasi dapat diukur dengan beberapa indikator berikut:

a. Kontribusi/dedikasi warga meningkat dalam hal literasi, penulisan blog, dan


pencarian berita.

b. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada jurnalisme warga terutama


menyangkut kenetralan penyampaian informasi.

c. Meningkatnya tanggungjawab warga terhadap kebenaran isi penyampaian


berita.

d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas isi informasi dan berita.

e. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap setiap langkah yang


dilakukan jurnalisme warga untuk meningkatkan mutu.

f. Mematangkan terciptanya public sphere (ruang public) di masyarakat.


Masyarakat bisa berdiskusi sampai memecahkan masalah yang kompleks tanpa
adanya aturan yang mengikat.

B. Ihwal Citizen Journalism


Warga Negara atau citizen diartikan sebagai orang-orang yang menjadikan
bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur Negara. Istilah warga Negara
lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan
istilah hamba atau kawula negara karena warga negara mengandung arti peserta,
anggota, atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekuatan yang

7
dihadirkan dengan kekuatan bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai
persamaan hak di hadapan hukum. Semua warga negara memiliki kepastian hak,
privasi, dan tanggung jawab.

Sedangkan kata journalism diambil dari bahasa prancis journal yang


berasal dari istilah latin diurnal atau diary. Diurnal atau tindakan-tindakan harian
yang menjadi kegiatan sehari-hari masyarakat yang ditulis tangan. diurnal terlibat
di romawi kuno dan menjadi cikal bakal lahirnya surat kabar.

Kemajuan teknologi media saat ini juga membuat fenomena citizen


journalism menjadi semakin fenomenal. Jurnalisme warga ini begitu cepat
berkembang seiring dengan segala kelebihan dan kecanggihan yang ada pada
internet. Dengan begitu, teknologi internet. Dengan begitu teknologi internet yang
notabene berperan sebagai salah satu bentuk dari new media atau Media baru
secara tidak langsung telah membuat citizen journalism lebih dikenal dan populer
sebagai media yang yang beredar lewat media internet.

Citizen journalism sendiri mulai berkembang dan diakui di Asia pada


tahun 2004. Mulai ditandai oleh kemunculan berbagai media online, termasuk
blog-bog. Media Online merupakan wujud nyata dari lahirnya citizen journalism.
Sebab memulai media online lah seseorang dapat secara krisis menulis dan
tulisannya termasuk dapat dibaca oleh seluruh orang di dunia. Pada dasarnya
definisi citizen journalism berangkat pada konsep jurnalisme, yaitu kegiatan
mencari, mengelolah, dan menyebar luaskan berita. Citizen journalism atau
jurnalisme warga adalah suatu bentuk kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh
warga biasa (Kusumaningati, 2012, hlm.5). Maksud dari warga biasa yaitu warga
yang bukan berstatus sebagai jurnalis professional. Jadi, seorang warga biasa,
tanpa harus berlatar belakang pendidikan jurnalistik atau ilmu kewartawanan,
dapat melakukan kegiatan jurnalisme dan menyampaikan berita dengan gayanya
sendiri.

Citizen journalism juga dapat disebut dengan participatory journalism,


netizen, open source journalism dan grassroot journalism. Dalam jurnalisme

8
warga negara ini masyarakat diposisikan sebagai objek dan juga subjek (Nurudin,
2009, hlm.215). Menurut AJI (Aliansi Jurnalis Independen) 2012 Tantangan dan
hambatan jurnalisme warga antara lain:

a. Sikap keprofesionalismean seorang citizen journalism, yang dimana


kebanyakan hanya menyalurkan hobi melalui blog dan tidak banyak paham
mengenai hak cipta (tidak paham betul tentang plagiarism news)

b. Jurnalis adalah seseorang yang terlatih. Tidak semua citizen journalism


dapat dikatakan seorang jurnalis yang terlatih. Karena seorang jurnalis perlu bisa
menginvestigasi fakta, menulis straight news, feature, menulis dengan piramida
terbalik dan sebagainya.

c. Jurnalis bukan anonim. Kemunculan citizen journalism seolah menjadi


lawan kata dari nation state. Dalam nation state, warga negara adalah individu
yang mempunyai bukti legal menjadi warga negara di sebuah negara itu. Maka,
citizen journalism adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang warga negara
yang legal bukan ilegal. Syaratnya hanya bisa memanfaatkan internet dan bisa
menulis maka ia sudah masuk dalam kriteria citizen journalism.

d. Kualitas dari isi berita merupakan hal penting. Dalam isi perlu ada
pertanggung jawaban dari setiap kata isi yang keluar.

2. Kelebihan dan Kekurangan Citizen Journalism

a. Citizen journalism memupuk budaya tulis dan budaya baca masyarakat.


Selama ini budaya ini kalah dengan budaya dengar dan lihat. Budaya tulis dan
baca adalah budaya yang lebih mencerdaskan. Masyarakat bisa menulis apa saja
dalam blog.

b. Mematangkan terciptanya public sphere (ruang publik) di masyarakat.


Masyarakat bisa berdiskusi sampai memecahkan masalah yang kompleks tanpa
adanya aturan yang mengikat.

c. Citizen Journalism juga sebagai kontrol sosial.

9
d. Turut andil dalam pengembangan suatu daerah. Hal ini dikarenakan
kecepatan berita yang disampaikan dan diterima.

e. Beberapa kegiatan citizen journalism membutuhkan alat penunjang yang


banyak serta sulit didapatkan bagi beberapa kelompok masyarakat daerah.

f. Citizen Journalism turut mengkampanyekan beberapa kepentingan


politik

g. Kecenderungan memihak pada suatu komunitas atau organisasi. Yang


berpotensi mengurangi netralitas dalam penyampaian informasi.

C. Pengembangan Daerah
1. Pengertian Daerah

Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas


wilayah yangberwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakatsetempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat. (Resmi, 2012, hlm.1)

2. Pengembangan Daerah dan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai


keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah akan ditujukan pada
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Peningkatan kontribusi sektor-sektor
tersebut dilakukan seiring dengan terus dikembangkannya kawasan-kawasan
strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong pertumbuhan
utama) antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, Kawasan
Perkotaan (megapolitan dan metropolitan), Kawasan Pariwisata serta Kawasan
yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan.
Pada era sekarang yang telah memasuki era globalisasi mengharuskan masing-
masing daerah yang terdapat dalam lingkup nasional harus bisa bersaing untuk
mendapatkan keuntungan dalam berbagai aspek secara kompetitif dengan
kemajuan yang berasal dari negara-negara yang berada di seluruh dunia. Maka

10
dari itu, pertisipasi jurnalisme warga dalam hal pembangunan suatu daerah
sangatlah penting, mengingat peran jurnalisme warga yang bisa mendongkrak
pertumbuhan suatu daerah melalui penyebaran informasi yang realtime dan sesuai
fakta. R.E. Dickinson ( City & Region, 1964).

11
BAB III

Analisis Partisipasi Citizen Journalism

Terhadap Pengembangan Suatu Daerah

A . Pentingnya Citizen Journalism


Citizen journalism telah berkembang pesat hingga saat ini, bahkan jika
dilihat melalui blog-blog online yang tersedia informasi-informasi yang ada dan
dibutuhkan oleh masyarakat sehari-haripun telah banyak dan mudah didapatkan.
Hal ini terjadi karena hanya dengan memiliki internet setiap orang dapat dengan
mudah membagikan ataupun mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Bahkan
tidak memandang dari kalangan apapun, siapapun, kapanpun, dan dimanapun
dapat mengakses dan menjadi seorang jurnalis warga.

Kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan


pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita.Dalam
jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media tapi juga bisa
terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu sendiri. Pelibatan itu meliputi
membuat, mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi
yang ingin dibaca. Karena itu, dikatakan bahwa jurnalisme warga tidak hanya
memberi tempat tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk terlibat di
dalamnya.

Menurut beberapa literatur, jurnalisme warga lahir akibat terjadinya tren


yang disebut “marketdriven journalism” yakni perkembangan dari implementasi
jurnalisme yang diakibatkan dorongan kepentingan pasar atau kepentingan
pemodal. Selain itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang
menyebabkan orang perorangan dengan sangat mudah menyampaikan informasi
yang diketahuinya melalui media-media sosial, bahkan tak hanya itu, melalui
kemampuannya dapat menyusun berita atau informasi yang menurutnya penting
diketahui oleh publik. Lalu dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

12
jurnalisme warga merupakan jurnalisme orang biasa, yaitu dengan adanya
partisipasi warga dalam pencarian dan pembuatan berita yang berisi isu-isu publik
sebagai kontennya. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan kehidupan
masyarakat pada umumnya atau disekitar kehidupan masyarakat (Hamdani,
2014).

Citizen journalism muncul saat Mrak Drudge menuliskan berita terkait


perselingkuhan Bill Clinton dengan stafnya pada 19 Januari 1998 di internet.
Konsep jurnalisme warga berkaitan dengan civic journalism atau public
journalism di Amerika Serikat setelah pemilihan presiden 1998. Gerakan tersebut
muncul karena masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap media-
media mainstream dan kecewa terhadap kondisi politik pada masa itu. Inti dari
jurnalisme warga ialah masyarakat berperan sebagai objek sekaligus subjek berita.

13
B . Kegiatan Citizen Journalism

Aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh masyarakat (yang bukan


wartawan). Profesional yang berkerja disebuah media, dengan hadirnya media
sosial serta blog menjadikan setiap orang bisa menjadi wartawan dimana bisa
menyebarkan informasi sendiri kepada publik. Citizen Journalism mempunyai
peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis. Namun dapat
memanfaatkan peralatan teknologi dan internet global untuk berkreaksi,
melengkapi maupun memeriksa fakta-fakta yang diberitakan dalam media. Tipe
citizen journalism ini akan menjadi sebuah trenbaru dengan mengubah peran
publik yang selama ini menjadi objek berita serta informasi atau audiene kini
menjadi sangat aktif masa mendatang. Intensitas dari partisipasi ini untuk
menyediakan informasi yang independen, akurat, relevan yang mewujudkan
demokrasi.

Shayne Bowman dan Chris Willis mempunyai defini dari Citizen


Journalism yaitu “... the act of citizens playing an active role in the process of
collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”. Dan
terdapat beberapa istilah yang dikaitkan dengan konsep Citizen Jounalism yaitu
Public Journalism, Advocacy Journalism, Participatory Journalism,
Participatory Media, Open Source Reporting, Distributed Journalism, Citizens
Media,serta Grassroot Journalism.

Peran dalam kegiatan Citizen jounalism yaitu:

Ada beberapa kategori media yang digunakan para jurnalis warga. Mulai
media masa dariseperti televisi, radio, surat kabar. Dewasa ini, para jurnalis warga
dapat menyampaikan atau memberitakan berita melalui situs atau portal-portal
media daring. Situs berbagi video dan gambar juga bisa menjadi media bagi
jurnalis warga yang sedang naik daun.

14
Citizen Journalism menjadi hal baru di ranah media, terutama dalam
kegiatan Jurnalistik. Citizen Journalism disebut-sebut menyaingi eksistensi
jurnalisme profesional dalam hal ini televisi, surat kabar dan radio. Salah satu
karakteristik yang penting dalam Citizen journalism. Selain keterlibatan audiens
dalam berkontribusi dalam pembuatan berita adalah transformasi dari pembaca
pasif menjadi pengguna aktif. Masyarakat bukan lagi menjadi suatu objek
pemberitaan, tetapi mereka juga terlibat dalam proses kegiatan jurnalistik tersebut

Dalam artikel Review Jurnalisme Online tahun 2003, J. D. Lasica


mengklarifikasikan media jurnalisme ke dalam beberapa tipe:

 Partisipasi pemirsa, seperti komentar dalam berita online, blog pribadi,


foto atau video.
 Berita dan informasi situs-situs independen.
 Situs berita dengan partisipasi penuh atau murni, seperti OhmyNews.
 Kolaborasi situs-situs media, seperti Slashdot, Kuroshin.
 “Thin Media,seperti newsletter e-mail.
 Situs penyiaran pribadi (video) seperti, KenRadio.
 Wawancara
 Talkshow

15
C . Pengaruh Citizen journalism

Kemunculan citizen journalism adalah salah satu bentuk kekecewaan


publik terhadap jurnalisme konvensional. Menurut Alan dan Thorsen ( 2009),
citizen journalis sering dikaitkan dengan aktivis politik yang berusaha untuk
menantang lembaga masyarakat dan relasi kekuasaan. Peran citizen journalis
adalah yaitu berlaku sebagai kritik media, juga bisa mengkritik prinsip-prinsip
jurnalis profesional domestik, melakukan tindakan terhadap isu yang mungkin di
abaikan. Dalam konteks globalisasi, perkembangan ini menuntun pada cara baru
untuk memahami perubahan.

Citizen journalism sangat cepat bermunculan. Inilah masa depan


jurnalisme dan kita harus siap dan terbiasa dengan itu. Dengan kemajuan
teknologi, kemampuan untuk melakukan kegiatan jurnalistik menyebar ke semua
orang. Orang-orang dapat men-tweetdan mengunggah video yang diambil
menggunakan telepon genggam dan mampu menyampaikan cerita kepada
khalayak di saat itu juga.

Konsep berpikir jurnalisme secara luas yaitu masyarakat biasa dapat


melakukan kegiatan junalistik dengan membuat media sendiri, dimana wujud
medianya bukan perusahaan profesional, tetapi berbasis komunitas atau individu.
Di sana tidak ada struktur pemimpin umum, pemimpin redaksi, apalagi pemimpin
perusahaan. Jurnalis warga hanya berkonsentrasi pada mutu, jumlah, dan
pengayaan terhadap isi medianya.
Citizen journalism terus bertumbuh dan kita bisa melihat kekuatannya.Citizen
journalis tidak melulu tentang politik,  bisa tentang ekonomi, tentang komedia
pun bisa, suatu daerah, masyarakat dan sebagainya. Citizen journalism juga lebih
dari sekedar memotret kesalahan para politisi, masyarakat disuatu daerah atau
selebriti. Citizen jounalism mampu menerobos kisah-kisah yang bisa
metransofrmasi jurnalisme tradisional. Citizen jounalism dapat pencarian
dokumen-dokumen atau mengisi petunjuk-petunjuk investigasi yang sedang
dilakukan oleh suatu media, dengan menemukan informasi di dalam komunitas

16
mereka. Citizen jounalism bisa menggali informasi apapun yang ada di
lingkungannya yang sedang hangat, dan menjadi semakin kreatif dalam
menyelidiki untuk menemukan fakta-fakta dan memberitakannya .Hal yang
membuat Citizen jounalism menjadi hal yang digemari saat ini adalah tidak ada
aturan yang tertulis. Meskipun jurnalis secara fundamental harus memiliki
komitmen terhadapa akurasi, verifikasi fakta, dan keberimbangan harus tetap di
jaga.

Terdapat dua dampak positf yang dihasilakan oleh Citizen jounalism, yaitu:

 Dampak positif bagi media, Citizen jounalism dapat meningkatkan potensi


loyalitas serta hubungan saling percaya anatara media itu sendiri dengan
penontonnys atau publiknya.
 Meningkatkan keaktifan masyarakat dengan kata lain wargadalam hal
partisipasi atau peka dengan lingkungan sekitar.

D. Aplikasi Citizen Journalism dalam Pengembangan Suatu Daerah

Pemahaman yang dalam terkait dengan citizen journalism, mendorong


Diskominfo kota Bandung menyelenggarakan seminar citizen journalism yang
ditujukan untuk siswa SMP se kota bandung dengan tujuan seluruh anak usia
sekolah bisa mengembangkan daerahnya serta bakatnya melalui citizen
journalism. Berkat kegiatan citizen journalism, Ridwan Kamil menggalakan
pembangunan desa tematik di kota bandung dengan tujuan sebagai media tempat
pencarian dan peliputan berita, memanfaatkan wisata alam dalam membangun
desa citizen journalism, membangun potensi ekonomi, membangun desa tematik.
Atih Witartih (Diskominfo, 2019) Selain itu, Diskominfo Kabupaten Bandung
yang bekerja sama dengan RTIK Kabupaten Bandung menyelenggarakan

17
workshop citizen journalism pada tanggal 17-18 Oktober 2019 dengan tema dasar
citizen journalism, penulisan berita, fotografi dan videografi. Dudi Rustandi
(2019) mengungkapkan aktivitas jurnalisme sangat penting.

18
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan berkembangnya teknologi serta muncul dan masuknya


internet pada kehidupan manusia membuat masyarakat sangat
memanfaatkan keadaan yang ada. Rasa ingin tahu masyarakat pun
bertambah dan semakin banyak pula yang mencoba masuk ke dalam dunia
jurnalistik. Hal ini hadir dengan adanya bantuan dari internet serta media-
media yang telah disiapkan untuk mendukung keinginan mereka, dan hal
ini disebut juga dengan jurnalisme warga atau citizen journalist.
Jurnalisme baru ini ditandai dengan berkembangnya komunitas blog atau
weblog. Dengan melalui blog-blog yang tersedia akan membantu
masyarakat dalam membagikan hal-hal yang mereka alami kepada
masyarakat luas layaknya seorang jurnalis profesional sehingga dapat
membantu pengembangan suatu daerah dengan pelaporan beritanya.

B. Saran

1).Saran Untuk Masyarakat

Kegiatan jurnalisme warga dilakukan secara bebas oleh setiap


individu, maka etika sebagai seorang individu dan jurnalis warga harus
selalu dijunjung. Artinya segala hal yang ditulis atau diunggah
di platform media apapun, itu akan menjadi bersifat publik. Maka
sebagai seorang jurnalis warga harus dapat membedakan mana tulisan
pribadi atau hanya menyangkut kepentingan penulis, dengan tulisan
yang dapat dibaca atau dikonsumsi oleh khalayak atau masyarakat
umum.

19
DAFTAR PUSTAKA

crisnanda, c. (2017, Maret 16). Memahami Pentingnya Jurnalisme Warga (Citizen


Journalism) di Era Digital. Dipetik Desember 10, 2019, dari
kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/chatrinecrisnanda/58cab28bc7afbd902d565
a57/memahami-pentingnya-jurnalisme-warga-citizen-journalism-di-era-
digital?page=all

Glaser, M. (2009). CITIZEN JOURNALISM: WIDENING WORLD VIEWS,


EXTENDING DEMOCRACY. London: Taylor&Francis Group.

Ires. (2019, Oktober 19). Kegembiraan Warnai Workshop Citizen Journalism


Diskominfo dan RTIK Kabupaten Bandung. Dipetik Desember 9, 2019,
dari ngaderes.com: https://www.ngaderes.com/kegembiraan-warnai-
workshop-citizen-journalism-diskominfo-dan-rtik-kabupaten-bandung/

Maharani, A. (2015). TINGKAT KESADARAN MAHASISWA TENTANG


CITIZEN JOURNALISM DAN MEDIA LITERASI DI WEBSITE
MEDIAMAHASISWA.COM. Dipetik Desember 9, 2019, dari umm.ac.id:
http://eprints.umm.ac.id/22250/

Meilany, G. (2017, April 1). Dampak Citizen Journalism dan Media Sosial
terhadap Jurnalisme. Dipetik Desember 10, 2019, dari kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/givenmeilany/58df36c2349773915f8b446a/
dampak-citizen-journalism-dan-media-sosial-terhadap-jurnalisme

Oktabriancha, S. (2017, Maret 16). Mengenal Citizen Journalism (Jurnalisme


Warga). Dipetik Desember 10, 2019, dari kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/santhabriancha/58ca972e729373722f0e2a8c
/mengenal-citizen-journalism-jurnalisme-warga?page=all

Ridwanulloh. (2015, November 26). citizen journalism. Dipetik Desember 10,


2019, dari blogspot.com:
http://ridwannullohmedia.blogspot.com/2015/11/citizen-journalism.html?
m=1

20
21

Anda mungkin juga menyukai