Anda di halaman 1dari 6

PENGUATAN KAPASITAS

PENYELENGGARA PEMILU
ADHOC UNTUK INTEGRITAS
DEMOKRASI 2024
KPU RI, JAKARTA, 18 NOVEMBER 2022

Ahsanul Minan, MH
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
PEMILIHAN UMUM 2024

UU Pemilu 2024 masih sama dengan Pemilu


2019 (dan Pilkada). Penyelenggara Pemilu yang
memiliki pengalaman terlibat dalam
Penyelenggaraan Pemilu 2019 seharusnya tidak
akan mengalami kendala dari sisi pengetahuan

Prosedur penyelenggaraan pemilu Karakter


kompetisi dan aktor-aktor peserta pemilu
kemungkinan akan tidak jauh berbeda
Tantangan Pemilu Serentak 2024
Regulatory Issues Institutional Challenges
• Belum sinkronnya antar peraturan • Recruitment cycle penyelenggara pemilu
• Masih adanya problem normatif (banyak masa jabatan penyelenggara
dalam regulasi (misalnya norma pemilu yang berakhir menjelang pemilu
tentang pendaftaran pemilih) 2024)
• Resource mobilization/support (anggaran,
SDM)

Policy Environment
• Kesiapan stakeholder pemilu
(pemahaman, dan adaptability) peserta
pemilu dan masyarakat
• Tingkat kesiapan pemerintah selaku
stakeholder pendukung
• Model potensi kontestasi dan konflik
3
PERMASALAHAN DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILU DI TINGKAT PENYELENGGARA ADHOC
PADA PEMILU 2019

• Pendaftaran pemilih à akurasi


dan kualitas data pemilih;
• Distribusi Logistik à ketepatan
waktu,
• Pungut-Hitung-Rekap à daya
tahan fisik, pengetahuan yang
kurang, integritas

4
POSISI DAN PERAN
STRATEGIS
PENYELENGGARA PEMILU
ADHOC
Perlu kapasitas dalam
Penyelenggaraan outreach kepada
pemutakhiran daftar pemilih masyarakat calon pemilih

Perlu kecermatan,
Distribusi logistik pemilu kedisiplinan, dan integritas

Perlu kecermatan,
Pelaksanaan Pungut-Hitung- kedisiplinan, daya tahan
Rekap dan integritas
THANK YOU!
minan@unusia.ac.id

08111777116

Anda mungkin juga menyukai