Anda di halaman 1dari 6

Rencana Bisnis Jasa Konsultansi

Pemetaan dan Analisis Relasi Jaringan Aktor Menggunakan Metode Social Network
Analysis dalam Kontestasi Pemilihan Umum
PT. Inisindo Omni Consult
Tahun 2023

I. Pendahuluan

Relasi antar orang dan kelompok orang adalah pondasi dari sebuah komunitas masyarakat.
Kelembagaan dan norma dalam komunitas dibangun berdasarkan hubungan kesamaan
kepentingan dan nilai dari sebuah relasi diantara kelompok masyarakat. Ketika ada relasi
yang tidak seimbang, maka munculah kekuasaan. Ketika ada kekuasaan, pasti ada kontra-
kekuasaan. Kontra kekuasaan akan muncul ketika sebagian kelompok masyarakat merasa
tidak terwakili kepentingannya.

Kekuasaan dan kontra-kekuasaan dalam masyarakat terbentuk karena adanya jaringan


antar kelompok masyarakat. Jaringan tersebut tumbuh karena adanya satu pengaturan
tertentu baik dalam hal ideologi, kekayaan, profesi, dan lain sebagainya. Pengaturan
tersebut melibatkan aktor-aktor tertentu dengan beragam atributnya yang membentuk relasi
tertentu yang didasarkan pada preferensi, kepatuhan, kepercayaan, dan lain-lain.

Dalam hal politik, pengaturan (setting) di masyarakat dapat dipetakan secara terperinci
dengan melihat jaringan (network) yang membentuk relasi politik diantara para aktor. Melalui
pendekatan network, lawan dan kawan dapat dipetakan dengan mudah. Hal ini termasuk
peta aktor yang dipercaya/dipatuhi/dihormati/dijadikan sumber rujukan oleh siapa saja.

Dalam kontestasi politik, salah faktor determinan yang mempengaruhi kemenangan suatu
kandidat adalah terkait keberadaan tim pemenangan dan strategi penggalangan dukungan.
Selama ini, hasil survey popularitas dan elektabilitas dijadikan sebagai atucan dalam
merumuskan strategi pemenangan. Padahal, suksesnya pemenangan kandidat tergantung
sejauhmana tim pemenangan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal
melalui implementasi strategi dan rencana kerja yang tepat dan efektif. Namun demikian,
mengelola tim pemenangan tidaklah mudah dan sederhana. Beberapa permasalahan umum
yang muncul diantaranya terkait kekurangcermatan dalam merekrut dan menyusun tim
pemenangan. Masalah lainnya biasanya terkait dengan besarnya biaya yang dibutuhkan
untuk membiayai operasional tim serta ketidakmampuan merumuskan strategi pemenangan
yang tepat. Tidak sedikit tim pemenangan kurang tepat dalam memetakan aktor-aktor yang
dijadikan sebagai simpul penggalangan dukungan suara di akar rumput.

Berdasarkan uraian di atas, selain survey popularitas dan elektabilitas, kandidat


memerlukan alat atau metode yang tepat untuk memetakan peta jaringan dan relasi aktor
yang dapat dijadikan dasar dalam pembentukan tim pemenangan dan simpul penggalangan
suara, terutama di tingkat akar rumput. Salah satu alat pemetaan jaringan dan relasi antara
aktor adalah Social Network Analysis (SNA). SNA adalah metode untuk memetakan dan
mengukur keterkaitan atau relasi antar aktor orang, kelompok maupun organisasi. SNA
dapat memvisualisasikan aktor (kawan atau lawan) dan keterkaitan power dan sumber daya,
yang akan membantu untuk mengidentifikasi bagaimana kandidat sebaiknya berinteraksi
dengan para aktor tersebut.

1
II. Analisis Kelayakan Bisnis
2.1 Analisis Jasa

Jasa konsultansi berupa pemetaan dan analisis jaringan relasi aktor melalui metode SNA
ditujukan untuk menyediaan informasi secara akurat terkait aktor, jaringan, serta relasinya di
suatu daerah pemilihan. Informasi ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membentuk tim
pemenangan dan perumusan strategi penggalangan dukungan suara oleh kandidat. Secara
umum, SNA dilaksanakan dalam tiga tahap: 1) penentuan batasan/setting network; 2)
identifikasi atribut aktor network (posisi/jabatan, pendidikan terakhir, motivasi, domisili, asal
organisasi, dll); dan 3) penentuan karakteristik network.

Jasa konsultansi yang akan ditawarkan perusahaan meliputi: desain instrumen, pelatihan
surveyor, pengumpulan data lapangan, kompilasi dan analisis, serta pelaporan dan
rekomendasi. JIka dibutuhkan, perusahaan dapat pula memberikan jasa fasilitasi
pembentukan tim pemenangan dan jasa kajian kewilayahan serta perumusan visi, misi, dan
program prioritas kandidat.

Secara internal, perusahaan memiliki personil yang memiliki pengalaman dan kompetensi
dalam melakukan jasa konsultansi serupa, baik dalam konteks pemilihan umum maupun
perumusan kebijakan pemerintah. Selain kompetensi dan pengalaman personil, perusahaan
memiliki pula alat dan instrumen yang dapat dikembangkan. Kompetensi, pengalaman, dan
instrumen tersebut menjadi portofolio bagi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan
dari calon klien.

Namun demikian, kompetensi, pengalaman, serta instrumen tersebut belum terlembaga


menjadi kekuatan perusahaan yang memiliki nilai jual. Oleh karenanya, perusahaan masih
perlu menyiapkan dukungan modal awal untuk mengembangkan instrumen, meningkatkan
kapasitas personil pelaksana, mengembangkan branding terkait pekerjaan tersebut.
Perusahaan perlu menyediakan pula dukungan modal awal untuk membuat dan
memperbarui basis data dan analisis kewilayahan di daerah pemilihan calon klien potensial.

2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran

Pemilihan umum serentak tahun 2024 adalah kesempatan besar bagi perusahaan untuk
menawarkan jasa konsultansi ke beberapa calon klien potensial. Pada tahun 2024
setidaknya akan dilaksanakan pemilihan serentak untuk jabatan presiden, 542 kepala
daerah provinsi/kabupaten/kota, dan legislatif yang merebut 575 kursi di DPR, 19.817 DPRD
provinsi/kabupaten/kota, dan 136 DPD. Selain pemilu serentak 2024, penyelenggaraan
Pilkades pun memiliki potensi pasar yang cukup besar mengingat jumlah desa di Indonesia
yang sangat banyak. Fakta di atas menunjukan besarnya potensi pasar bagi perusahaan
dalam jasa konsultansi ini.

Setidaknya terdapat tiga paket pekerjaan jasa konsultansi yang dapat ditawarkan oleh
perusahaan kepada calon klien potensialm yaitu: 1) SNA; 2) survey popularitas dan
elektabilitas; dan 3) analisis data wilayah dan perumusan visi, misi, serta program prioritas.
Perusahaan dapat menawarkan masing-masing paket pekerjaan ataupun kombinasi dua
atau tiga paket sekaligus tergantung kebutuhan dan kesepakatan dengan calon klien.

Salah satu cara pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan membuat dan
memasarkan kertas gagasan atau proposal kepada para kandidat calon klien. Perusahaan
dapat mengawalinya dengan menjajaki kepada calon klien yang memiliki relasi yang cukup
dekat dengan pemilik saham. Cara lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan

2
bekerjasama dengan konsultan politik dan menjadi bagian dari paket pekerjaan konsultan
politik tersebut.

2.3 Analisis Keuangan

Perusahaan memerlukan modal awal untuk memulai pekerjaan ini. Modal awal diperlukan
untuk membiayai orang yang akan membuat konsep gagasan dan portofolio perusahaan,
memperbarui instumen dan alat, serta memperbarui basis data dan analisis singkat wilayah
sasaran. Selain itu, modal operasional diperlukan untuk membiayai kegiatan promosi ke
calon klien potensial berupa pembuatan poster/infografik atau media promosi lainnya.

Jasa konsultansi ini akan memberikan potensi keuntungan finansial karena pangsa pasar
yang luas dan banyak. Selain itu, jasa konsultansi ini memiliki potensi proyek yang
dilaksanakan secara serentak yang tentu saja dapat memberikan potensi keuntungan besar.
Namun demikian, pekerjaan ini memerlukan tenaga kerja yang banyak, khususnya untuk
surveyor. Apalagi jika pekerjaan ini dilakukan secara serentak di beberapa wilayah.

2.4 Analisis Resiko

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi resiko kegagalan dalam menjalankan kegiatan jasa
konsultansi ataupun sedikitnya nilai keuntungan yang diraih perusahaan. Pertama,
pekerjaan jasa konsultansi model ini sangat rentan terdampak dari kegagalan klien dalam
proses kontestasi. Kegagalan klien dalam kandidasi bisa berpotensi pada
keterlambatan/kegagalan membayar pekerjaan.

Resiko lainnya adalah kemungkinan lamanya persetujuan klien atas proposal yang diajukan
perusahaan. Ada kemungkinkan klien merasa apa yang ditawarkan perusahaan tidak begitu
penting. Klien leibih memilih membiayai langsung pada kerja-kerja pemenangan dan
penggalangan dukungan.

Terakhir, jasa konsultansi ini memiliki faktor ketidakpastian tinggi. Hal ini disebabkan
banyaknya aspek yang tidak diketahui dan tidak teridentifikasi. Contoh, tidak lolosnya klien
saat pendaftaran menjadi kandidat kepala daerah dari perseorangan karena berbagai
alasan. Padahal, klien dan timnya sudah bekerja, termasuk dalam menggalang dukungan
syarat administrasi menjadi bakal calon.

III. Rencana Bisnis


3.1 Business Model Canvas

Berikut ini tabel business model canvas:

3
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Customer
Relationships Segments
Kandidat Persiapan
kepala daerah Menyusun konsep Informasi singkat Ekspose ke calon Calon gubernur,
gagasan tentang SNA, dll klien potensial Bupati, Walikota,
Caleg /proposal kepala desa,
DPR/D/DPD Promosi melalui anggota
Membuat infografik Ide inovatif tentang saluran DPR/D/DPD
Kandidat manfaat SNA bagi pemasaran
kepala desa kandidat dalam pemilu segmen client
Layanan DPR/D:
Memperbarui kerangka analisis. konsultansi dan -per individu
instrumen kuesioner, aplikasi pendampingan kandidat
online, sofware analisis -bbrp individu
beda dapil satu
Menyusun baseline Profil singkat wilayah partai
data & analisis sasaran & analisisnya -bbrp individu
beda dapil beda
Pelaksanaan partai
Survey Data lapangan

Analisis Data entry & analisis

Pelaporan Laporan temuan &


rekomendasi

Key Resources Channels

Personalia: Komunikasi
● Team Leader langsung dengan
● Peneliti Utama calon klien
● Surveyor (jumlah
disesuaikan Promosi melalui
dengan luas medsos
wilayah & jumlah
pemilih) Menggunakan
● Staf Desain Grafis pola kemitraan
● Staf Admin melalui jaringan
eksisting
Produk:
Proposal, infografik,
instrumen, baseline
data & analisis
wilayah, laporan SNA

Infrastruktur:
Fasilitas kantor

Cost Structure Revenue Streams


Personalia ● Jasa Konsultansi
● Honor team leader
● Honor peneliti utama
● Honor surveyor
● Honor Staf Grafis
● Honor Staf Admin

Infrastruktur
● Pembelian peralatan kantor

Operasional
● Biaya operasional kantor
● Institusional Fee (15% dari nilai proyek)

4
3.2 Rencana dan Proyeksi Keuangan

Berikut ini rencana dan proyeksi keuangan untuk paket pekerjaan jasa konsultansi SNA
pada tahun 2023:

Uraian Frekuensi Anggaran (Rp)

Nilai Kegiatan

Kontak kerja perorangan (1) 1 paket 100,000,000

Belanja Investasi (2) 5,000,000

Penyusunan proposal 1 paket 500,000

Infografis 1 kali 500,000

Update baseline data & analisis 1 wilayah 2,000,000

Penyusunan instrumen SNA 1 kali 2,000,000

Belanja Jasa (3) 66,000,000

Biaya Personel

Honor Team Leader (1 orang @ 10,000,000) 1 paket 10,000,000

Honor peneliti utama (1 orang @ 8,000,000) 1 paket 8,000,000

Honor surveyor (20 orang @1,500,000) 1 paket 30,000,000

Honor staf teknis (1 orang @3,000,000) 1 paket 3,000,000

Honor staf admin (1 orang @3,000,000) 1 paket 3,000,000

Biaya Operasional

Utilitas kantor 1 paket 3,000,000

Biaya Kegiatan

Operasional pengumpulan data 1 paket 5,000,000

Rapat/diskusi 1 paket 3,000,000

Penyusunan laporan 1 paket 1,000,000

Proyeksi Keuntungan Kotor Jasa Pendampingan 29,000,000


Teknis dari Alt. 1 (1-(2+3))

Proyeksi Keuntungan Jasa Pendampingan 14,000,000


Teknis dari Alt. 1 dikurangi institutional fee (15%

5
dari nilai kegiatan) (1-(2+3))-(15%*1)

Anda mungkin juga menyukai