dari gerakan logis dari cara-cara pemerintahan yang tertutup dan birokratis ke
pendekatan yang lebih terbuka, transparan, dan partisipatif. Para ahli teori demokrasi
menyatakan bahwa kondisi masyarakat saat ini dan pemahaman mengenai dinamika
individu dalam hubungannya dengan pemerintah di negara-negara demokrasi liberal
membuat warga negara semakin mungkin untuk melibatkan diri dalam keputusan-
keputusan publik melalui wacana (Fox dan Miller 1996; Maier 1994; Wamsley dan
Wolf 1996).
1. Promosi
Pada fase promosi, kegiatan utama yang dilakukan adalah mengenalkan
kepada publik tentang pendekatan Citizens' Charter dan membangun
kesepakatan pelayanan antara penyedia, pengguna dan stakeholders pelayanan
lainnya, serta pembentukan Forum Citizens' Charter di tiap-tiap kota. Adapun
contoh kegiatannya yaitu:
a. Diseminasi informasi dilakukan dengan melalui leaflet, klan layanan
masyarakat, dengar pendapat dan pelatihan
b. Jejaring dilakukan dengan cara membangun kontak dengan penyedia
layanan atau pengguna layanan. Seta pembentukan forum citizen Charter
c. Monitoring, adapun keberhasilan promosi bisa ditinjau melalui:
- Jum lah leaflet yang disebar
- Frekuensi penayangan per hari
- Frekunsi dengar pendapat dan jumlah partisipan dalam
dengarpendapat
- Terjalinnya kontak dan dialog antar pernyedia layanan, dan pengguna
layanan
2. Formulasi
Pada fase formulasi, kegiatan utama yang dilakukan adalah mempersiapkan
instrumen bagi keperluan survei pengguna jasa, menganalisis data hasil
survei, serta menyusun draft kesepakatan berupa "Kontrak Pelayanan' yang
berisi janji perbaikan pelayanan ke depan oleh birokrasi. Adapun kegiatan
pada formulasi yakni:
a. Penjajakan kebutuhan penilaian cepat
b. Survei pengguna layanan
c. FGD (forum group diskusi)
d. Indepth interview
e. Validasi dan penyusunan citizen charter
c. Mendorong inovasi;
Keterlibatan pemangku kepentingan dapat meningkatkan sumber informasi
mengidentifikasi peluang bisnis dan menghasilkan ide. Beberapa perusahaan
menggunakan proses keterlibatan stakeholder untuk mengidentifikasi ide
untuk produk dan pasar baru. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa
bisnis yang menumbuhkan budaya belajar dan transparansi dalam kaitanya
dengan para pemangku kepentingan akan memiliki keunggulan dalam dunia
yang semakin didorong oleh pengetahuan. Cara lain untuk memahami
pentingnya pelibatan pemangku kepentingan adalah dengan
mempertimbangkan peran yang dapat dimainkan ole pelanggan, pemegang
saham, karyawan, pemasok, masyarakat, dan lainnya dalam aspek
"rencanakan, lakukan, periksa, dan perbaiki" dalam kerangka kerja
implementasi CSR
d. mengintegrasikan elemen-elemen in dalam strategi perusahaan.
Di tahun 2018, adopsi pendekatan circular economy yang kami terapkan menjadi
matang dan dapat diandalkan. Jelas bahwa upaya kami berada di jalur yang benar.
Melalui pendekatan ini, Unilever mengelola semua bahan dan limbah pada setiap
tahap siklus bisnisnya secara bertanggung jawab. Semua limbah harus digunakan
kembali atau didaur lang sehingga tidak ada pembuangan ke lingkungan. Unilever
fokus pada tiga pilar pengelolaan lingkungan: limbah, air, dan energi. Pendekatan
baru lainnya untuk memastikan zero waste to nature adalah daur lang dan
pemanfaatan es krim yang tidak sesuai spesifikasi serta hasil pengolahan air limbah
menjadi protein tinggi dan pakan ternak berkualitas tinggi tau maggot. Selain itu,
kami juga melanjutkan upaya kami untuk mengurangi penggunaan air, timbulan
limbah, konsumsi energi, dan emisi CO2 yang telah dilakukan pada tahun- tahun
sebelumnya, serta melanjutkan pendekatan manufaktur kelas dunia dan pendekatan
analisis waktu nyata.
Sejalan dengan USLP, strategi untuk terus menumbuhkan bisnis dan pada sat yang
sama mengurangi jejak lingkungan, serta meningkatkan manfaat sosial bag
masyarakat, menggarisbawahi komitmen kami untuk menemukan solusi efektif untuk
masalah limbah plastik. Secara global, komitmen kami adalah:
1. Membuat 100% kemasan plastik kami dapat didaur lang, digunakan kembali,
dan dapat terurai pada tahun 2025.
2. Meningkatkan penggunaan plastik daur ulang pada komposisi kemasan kami
sebesar 25% pada tahun 2025.
3. Mengurangi berat kemasan kami hingga sepertiga pada tahun 2020.
Unilever memastikan bahwa setiap pabrik dan gedung kantor harus mendapatkan
KESIMPULAN