Anda di halaman 1dari 45

2022

Rahman Fauzie

#22_2022

DESAIN STRUKTUR
Fasad Dekkson Office,
Showroom
Jl. MT. Haryono &
No.Cafe
60 Balikpapan Selatan
Kota Balikpapan

16449 5556

575 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128
7267
12000

4733

ENTRANCE
± 0.00

5310 2990 2900


7000 3600

22000

A B B' C' D' E

0
SNI 1727 : 2020 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.

SNI 03-2847-2019 tentang Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.

Software / Alat Bantu : Staad.Pro Connect Edition

Samarinda, 19 Desember 2022

Rahman Fauzie

1
2
Table of Contents
BAB. I. Pendahuluan ............................................................................................................................... 4
BAB II. Metode Desain Struktur ............................................................................................................. 9
2.1. Berat Sendiri ............................................................................................................................ 9
2.2. Beban Mati ............................................................................................................................... 9
2.3. Beban Hidup............................................................................................................................. 9
2.4. Beban Angin ........................................................................................................................... 10
2.5. Beban Gempa......................................................................................................................... 12
2.6. Kombinasi Beban ................................................................................................................... 14
2.7. Mutu Bahan ........................................................................................................................... 14

BAB III. Metode Perhitungan / Desain Struktur .................................................................................. 15


3.1. Model Struktur ...................................................................................................................... 16
3.2. Model Pembebanan Struktur Bangunan .............................................................................. 18
3.3. Skema Pembebanan .............................................................................................................. 18
3.3.1. Pembebanan Struktur Model 1 ................................................................................... 15
3.3.2. Pembebanan Struktur Model 2 ................................................................................... 20
3.4. Kombinasi Pembebanan......................................................................................................... 22

BAB IV. Hasil Desain Struktur............................................................................................................... 23


4.1. Struktur Plat Lantai ................................................................................................................ 23
4.2. Sloof ....................................................................................................................................... 25
4.3. Kolom ..................................................................................................................................... 27
4.4. Balok ...................................................................................................................................... 30
4.5. Daya Dukung Tanah ............................................................................................................... 35
4.6. Desain Pondasi ....................................................................................................................... 38

BAB V. Kesimpulan dan Saran.............................................................................................................. 41

Lampiran

3
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana pembangunan Showroom Dekkson di Kota Balikpapan, dibangun di Jl. MT. Haryono
Kota Balikpapan.

Bangunan ini sebagai perluasan dari bangunan existing yang sudah berdiri.
4
Secara keseluruhan, bangunan berfungsi sebagai Showroom, Office & Cafe Dekkson di Kota
Balikpapan.

Sebagaimana diketahui, Dekkson adalah perusahaan yang bergerak dibidang Hardware


Arsitektural seperti kunci-kunci, engsel dan assesories lain

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10' 11 13 14

5275 9 25 4350 1265 3875 26 25 4000 3550 2695 4260 19 35 1095 6 35 1 6 00 9 1 25

E E

D' D'

D D
C' C'

C C
21800

B' B'

B B

A A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10' 11 13 14

12

CAR PARKING
- 0.25

5275 925 4350 1265 3875 6625 3550 10620 1875 9125

47485

1 2 2' 3 4 5 7 8 11 13 14
17500

Desain struktur pada laporan ini di fokuskan pada desain fasad bangunan, yang berupa
konstruksi beton bertulang

5
16449 5556

575 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128
7267
12000

4733

ENTRANCE
± 0.00

5310 2990 2900


7000 3600

22000

A B B' C' D' E

Berdasarkan penyelidikan tanah, kedalam tanah cukup bervariasi. Berdasarkan data sondir,
nilai konus > 200 kg/cm2 didapatkan pada kedalaman 9,8m di posisi Sondir 3. Pada titik
pengujian lainnya, sampai kedalaman 11,8m, nilai konus masih dibawah 200 kg/cm2.

Denah Pengujian Sondir

6
Beberapa tipe pondasi dalam yang umum digunakan dalan konstruksi bangunan Gedung,
yaitu :

A. Type Fondasi
1. Driven Piles
2. Bored Piles
3. Barrete Piles
4. Raft Foundation

B. Dasar Pemilihan Pondasi


1. Ekonomis
2. Pembebanan
3. Kondisi Tanah
4. Lingkungan

Alternatif 1 : Driven Piles


Keuntungan :
a. Pelaksanaan cepat
b. Lapangan bersih
c. Mutu tiang terjamin
d. Daya dukung tiang terkontrol dari final set

Kelemahan :
a. Daya dukung per tiang kecil. Dengan demikian memerlukan adanya pile group yang besar
b. Tidak dapat menembus lapisan tanah keras. Dengan demikian, daya dukung lateral tiang kecil.
Tidak cocok untuk daerah dengan potensi pergerakan tanah yang besar.
c. Menganggu sekitar, karena bising dan getaran.

Permasalahan Desain Pondasi Tiang Pancang


a. Lapisan tanah yang terlalu keras dan bervariasi letak dan kedalamannya.
b. Adanya lensa
c. Syarat sambungan tiang, jika harus menahan gaya lateral

7
d. Kondisi tanah yang terlalu bervariasi, menyebabkan perhitungan daya dukung yang berbeda
beda
e. Lapisan tanah keras terlalu dalam

Untuk itu, pemilihan tipe hammer sangat penting sesuai situasi dan kondisi pekerjaan. Hammer yang
terlalu ringan, mungkin tidak dapat memancang tiang sampai lapisan yang diinginkan, sedangkan bila
hammer terlalu berat, disamping mahal, juga dapat merusak tiang jika tinggi jatuhnya terlalu besar.

Driven Piles

Lapisan Tanah

Tanah keras
Alternatif 2 : Bored Piles
Persyaratan beton dalam pelaksanaan tiang bor haruslah beton tidak boleh cepat mengeras serta
mempunyai plastisitas (slump) yang tinggi (umumnya berkisar 18±2 cm).

Keuntungan :
a. Diameter dan panjang tiang dapat disesuaikan dengan kebutuhan daya dukung, baik vertical
maupun lateral. Dengan adanya daya dukung yang besar , jumlah tiang dapat lebih sedikit.

Kelemahan :
a. Pelaksanaan lebih lama.
b. Lapangan becek
c. Perlu metode pelaksanaan yang ketat, dalam rangka upaya menjaga mutu beton sesuai
desain.

Permasalahan yang sering ditemui dalam pelaksanaan bored piles:


a. Kebersihan dasar lubang bor. Ujung lubang bor tidak mungkin bisa dibersihkan secara
sempurna, karena muka air tanah dan terjadi guguran tanah selama proses pengeboran,
penulangan, pemasangan tremi dan lain sebagainya.
b. Dengan adanya endapan lumpur di ujung tiang, akan mempengaruhi daya dukung ujung (end
bearing) tiang bor.
c. Kegagalan tiang bor banyak disebabkan karena desain semata mata mengandalkan daya
dukung ujung tiang (end bearing). Kekuatan daya dukung tiang, harus didesain untuk tahanan
friksi tiang.
d. Tulangan yang terlalu padat, mengakibatkan permasalahan dalam pengaliran beton.
e. Van Weet, A.F. (1988), Pengeboran lubang mengurangi kekuatan tanah hingga setengahnya
dalam radius 2D- 3D.
Bored Piles

Lapisan Tanah

Tanah keras
BAB II
METODE DESAIN STRUKTUR
Berdasarkan data dari gambar denah yang disampaikan, dihitung dan dievaluasi struktur
bangunan dengan data data pembebanan yang berlaku. Evaluasi struktur dilakukan dengan
bantuan program komputer STAAD.Pro Connect edition. Beberapa fitur pada software ini
dianggap sudah dapat diterapkan di Indonesia, diantaranya adalah permodelan gempa,
menggunakan IBC 2018, permodelan beban angin dengan ASCE 7-2010 dan sebagainya.
Sedangkan untuk desain beton bertulang, menggunakan ACI 318-14 yang disadur menjadi
SNI 1726 : 2019.

Dalam pengecekan struktur ini dilakukan beberapa asumsi pembebanan dan mutu bahan.
Beban – beban yang ditinjau dalam pengecekan ini terdiri dari berat sendiri struktur, beban
mati, beban hidup, beban angin dan gempa.

2.1 Berat Sendiri.


Dihitung secara otomatis oleh software

2.2 Beban mati.


Terdiri dari beban tetap yang dipergunakan, dengan asumsi-asumsi pada
peraturan peraturan pembebanan.

Berat Dinding : 250 kg/m2


Berat Penutup lantai : 25 kg/m2
Berat Plafond + Rangka : 18 kg/m2
Berat Beton : 2400 kg/m3

2.3 Beban Hidup.


Beban yang terjadi akibat penggunaan bangunan. (SNI 1727:2020 Beban
Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain).

Lantai dak, yang bisa diakses : 4,79 kN/m2

9
2.4 Beban Angin.
Kecepatan Angin : 32 m/det

10
Perhitungan pembebanan angin pada struktur dilakukan menurut ASCE 7

11
2.5 Beban Gempa.

Lokasi Pekerjaan berada di Jl. MT. Haryono Kota Balikpapan. Parameter


Ss, S1 dan Tl diambil dari website Desain Spektra Indonesia
(http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021..)
12
13
Parameter yang dimasukkan dalam Analisa struktur, dilakukan menurut
IBC 2018 pada software Staad Pro Connect Edition, dengan data – data :

Parameter Desain Gempa


(lihat lokasi rencana pada peta RSA, atau website Desain Spektra Indonesia (http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/index.php?pga

Lokasi = Jl. MT Haryono, Kota Balikpapan

Ss = 0,1223 output peta pada Desain Spek tra Indonesia


S1 = 0,0827 output peta pada Desain Spek tra Indonesia
Tl = 16 output peta pada Desain Spek tra Indonesia
I = 1 (Tabel 3;hal 25, peraturan Gempa)
Rx = 3,5 (Tabel 12; hal 49-51, peraturan Gempa)
Rz = 3,5
Scl = D (Tabel 5; hal 29, peraturan Gempa)
Fa = 1,6 (Tabel 6; hal 34-35, peraturan Gempa)
Fv 2,4 (Tabel 7; hal 34-35, peraturan Gempa)
Ct = 0,0466 (Tabel 18; hal 72, peraturan Gempa)
x = 0,9 (Tabel 18; hal 72, peraturan Gempa)

2.6 Kombinasi Beban


a. Kombinasi Total Beban Mati + Beban Hidup
b. Kombinasi Total Beban Mati + Beban Hidup + Beban Angin
c. Kombinasi Total Beban Mati + Beban Hidup + Beban Gempa

2.7 Mutu Bahan


Mutu Beton Bertulang : fc 20 MPa
Mutu tulangan : fy 280 : tulangan ulir (S)
fy 280 : tulangan polos (p)

14
BAB III
MODEL PERHITUNGAN / DESAIN STRUKTUR
Bangunan fasad workshop & Café Dekkson Balikpapan ini direncanakan menggunakan
struktur beton bertulang. Struktur kolom dinding ornament dibuat zig zag agar lebih kaku
terhadap terpaan angin.

5275 925 4350 1265 3875 6625 3550 10620 1875

47485

1 2 2' 3 4 5 7 8 11 13

15
3.1 Model Struktur

Model struktur dibuat menjadi 2 bagian yaitu pada bagian dinding ornamen dan struktur
fasad sendiri.

Model 1

Model 2

Dimana model struktur 1 dianalisa terlebih dulu, kemudian gaya gaya dari model 1 nantinya
akan ditambahkan ke model struktur 2.

3.1.1 Model Struktur 1

16
Tinggi struktur ini 7,267m. beban yang paling berpengaruh pada struktur ini adalah beban
angin, dimana struktur ini mempunya bentuk seperti sign board. Untuk menambah kekakuan
dinding, maka struktur dibuat zig-zag. Mengingat kolom langsing, maka di beri pengaku
balok disekitar tengah bentang kolom.

3.1.2 Model Struktur 2

Model Struktur ini menyalurkan beban dari struktur dinding ornament.

17
3.2 Model Pembebanan Struktur Bangunan.
Beban – beban yang ditinjau dalam pengecekan ini terdiri dari berat sendiri
struktur, beban mati, beban angin dan beban hidup.
 Berat Sendiri, dihitung secara otomatis oleh software
 Beban mati, terdiri dari beban lantai dan penutupnya yang dipergunakan,
dengan asumsi-asumsi pada SNI 1727:2020.
 Beban Hidup, terdiri dari beban yang berasal dari aktifitas dan penggunaan
fungsi dari bangunan atau gedung (SNI 1727:2020 Beban Minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain).

3.3. Skema Pembebanan


3.3.1. Pembebanan Struktur Model 1

Beban mati (DL) pada struktur dinding ornament terdiri dari berat sendiri struktur, pasangan
dinding bata (pada segmen yang pendek), serta ACP laser cut (segmen besar) serta Dinding
ACP + rangka (pada logo Dekkson-nya).

18
Untuk pembebanan hidup (LL), struktur ini di beri beban terpusat sebesar 1 kN di beberapa
titik untuk mensimulasi pada saat struktur ini dilakukan pemasangan atau perawatan.

Pembebanan angin merupakan hal yang krusial pada struktur ini. Kecepatan angin
diasumsikan sebesar 32 m/det, yang dimodelkan menurut ASCE-7 2010, sebagai berikut :

19
3.3.2. Pembebanan Struktur Model 2

Untuk struktur fasad dibagian bawah (model 2), beban mati (DL) terdiri dari berat sendiri
struktur, serta penyaluran beban (berat struktur dinding oramen).

20
Beban Hidup (LL) terdiri dari Fungsi Lantai untuk dak yang dapat dijangkau oleh aktivitas
manusia. Ada kemungkinan dak ini bisa dimanfaatkan untuk vegetatife atau landscape

21
3.4. Kombinasi Pembebanan

Model Struktur 1 Model Struktur 2

22
BAB IV
HASIL DESAIN STRUKTUR
4.1. Struktur Plat Lantai.

No. Posisi Dimensi(mm) Tulangan Keterangan


(panjang x lebar x tebal)
1 Lantai dak, elevasi +4,733 (t) = 150 10 – 150 Sisi pendek
10 – 200 Sisi panjang

23
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : 0
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
SLAB DESIGN
Date :
Sheet :

BAB II. SUMARY PERHITUNGAN PLAT

A. Pembebanan Lantai dak Fasad

1.  Beban mati plat tebal 15 cm


2
a. Berat sendiri plat : 0,15 x 2400 = 360 kg/m
2
b. Beban Penggantung : = 18 kg/m
2
c. Beban Plesteran + Keramik : = 0 kg/m
2
qD1 = 378 kg/m
2
Akibat beban dinding ornamen qD2 = 1270 kg/m
2
qD = 1648 kg/m

2
2. Beban hidup plat = 383 kg/m
2
qL = 383 kg/m

3. Kombinasi Beban
2
Wu = 1,2 x 1648 + 1,6 x 383 = 2590,4 kg/m
2
= 25,904 kN/m

Properties Beton dy dx

t = 150 mm
p = 20 mm
fy = 280 Mpa Tul. x  10 mm
fy = 280 Mpa Tul. y  10 mm
fc ' = 20,75 Mpa

dx = 150 - 20 - 5 = 125 mm = 0,125 m


dy = 150 - 20 - 10 - 5 = 115 mm = 0,115 m

Penulangan Plat, pada lantai dengan luas maks

Mu AsPerlu Asada
m koef. r max r min r perlu tulangan cond
kNm mm mm
2
Lantai 5,12 x 1,6 ly = 5,12 m w ulx = 66,3142 kNm
(dak) lx = 1,6 m ly /lx = 3,2

m lx 66,20 4,39 0,0323 0,0025 0,0025 312,50 523,33  10 - 150 OK


m ly 14,00 0,93 0,0323 0,0025 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK
mtx 83,00 5,50 0,0323 0,0025 312,50 523,33  10 - 150 OK
mty 48,20 3,20 0,0323 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK
m t ix ½m lx 2,195 0,0323 0,0025 312,50 502,40  8 - 100 OK
m t iy ½m ly 0,4642 0,0323 0,0025 312,50 502,40  8 - 100 OK

Mu AsPerlu Asada
m koef. r max r min r perlu tulangan cond
kNm mm mm
2
Lantai 3,81 x 1,6 ly = 3,81 m w ulx = 66,3142 kNm
lx = 1,6 m ly /lx = 2,38125

m lx 61,05 4,05 0,0323 0,0025 0,0025 312,50 523,33  10 - 150 OK


m ly 14,24 0,94 0,0323 0,0025 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK
mtx 82,76 5,49 0,0323 0,0025 312,50 523,33  10 - 150 OK
mty 49,48 3,28 0,0323 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK
m t ix ½m lx 2,02424 0,0323 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK
m t iy ½m ly 0,47207 0,0323 0,0025 312,50 392,50  10 - 200 OK

24
4.2. Sloof.

Sloof merupakan salah satu struktur yang


mengikat antara dinding, kolom dan pondasi.
Selain berfungsi memikul beban dinding, juga
berperan dalam distribusi beban ke titik – titik
pondasi bangunan. Sloof juga memikul beban yang
terjadi akibat penurunan tanah yang tidak merata
yang terjadi antara titik pondasi.

25
Posisi (Warna Merah) Sloof 200/300.

Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S13 3 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S13 3 S13
Sengkang p10 -65 p10 -130
selimut beton 30 mm 30 mm

El. PROPERTIES
S1 b = 200 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(200/300) 0+00
h = 300 mm d = 260 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu As ada Tul.
Pos. rm ax rm in r pe r lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tulangan Ats 20,47 0,02738 0,00500 0,00717 373 398 OK 3 D 13
Tulangan Bwh 17,42 0,02738 0,00500 0,00604 314 398 OK 3 D 13
Tump (+) 432 0,01630 0,00972 506 2552 OK 9 D 19
Vc Vs s m in sbatas spe r lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 35,05 39,48 0,98 65,00 659,40 6336 d/4 Ø 10 - 65
ges. spj btg 35,05 39,48 0,98 130,00 659,40 6336 d/2 Ø 10 - 130
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 200 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 169 mm
n tul X Ø tul 3 x 13 = 39 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm

26
4.3 Kolom

Denah Kolom. Ukuran 200/400

27
Denah Kolom Dinding Ornamen. Ukuran 175/175 mm

28
29
4.4 Balok
4.4.1 Balok Dak

30
Posisi (Warna Merah) B 250/400.

Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S16 + 2 S13 3 S 16
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S 16 3 S16 + 2 S13
Sengkang p10 -90 p10 -180
selimut beton 30 mm 30 mm

El. PROPERTIES
B1-3 b = 250 mm p= 30 mm f c ' = 20,75 Mpa
(250/400) h = 400 mm d = 360 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPer lu As ada Tul.
Pos. r m ax r m in r per lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 52,48 0,02738 0,00500 0,00770 693 868 OK 3 D 16 2 D 13
Tulangan Bwh 49,91 0,02738 0,00500 0,00730 657 868 OK 3 D 16 2 D 13
Tump (+), kanan 52,48 0,02738 0,00500 0,00770 693 868 OK 3 D 16 2 D 13
Vc Vs sm in s batas spe r lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 62,98 68,33 3,30 90,00 527,52 4799 d/4 Ø 10 - 90
ges. spj btg 40 68,33 -0,15 180,00 527,52 -105827 d/2 Ø 10 - 180
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 250 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 178 mm
n tul X Ø tul 3 x 16 = 48 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm

31
Posisi (Warna Merah) B 200/400.

Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S13 3 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S13 3 S13
Sengkang p10 -90 p10 -180
selimut beton 30 mm 30 mm

El. PROPERTIES
B1-4 b = 200 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(200/400) 0
h = 400 mm d = 360 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu Asada Tul.
Pos. rm ax rm in rpe r lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 22,55 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Tulangan Bwh 18,47 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Tump (+), kanan 22,55 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Vc Vs sm in sb atas s per lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 43,73 54,66 1,31 90,00 659,40 12063 d/4 Ø 10 - 90
ges. spj btg 35 54,66 0,26 180,00 659,40 59879 d/2 Ø 10 - 180
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 200 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 169 mm
n tul X Ø tul 3 x 13 = 39 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm

32
4.4.2 Balok Dudukan Dinding Ornamen

Posisi (Warna Merah) B 150/250.

Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 2 S13 2 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 2 S13 2 S13
Sengkang p10 -75 p10 -75
selimut beton 30 mm 30 mm

El. PROPERTIES
B1-1 b = 150 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(150/250) +4,733
h = 250 mm d = 210 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu As ada Tul.
Pos. rm ax r m in rper lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 9,55 0,02738 0,00500 0,00681 215 265 OK 2 D 13
Tulangan Bwh 9,44 0,02738 0,00500 0,00673 212 265 OK 2 D 13
Tump (+), kanan 9,55 0,02738 0,00500 0,00681 215 265 OK 2 D 13
Vc Vs sm in s batas sper lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 29,8 23,91 0,81 52,50 879,20 11380,44 d/4 Ø 10 - 50
ges. spj btg 20 23,91 0,30 105,00 879,20 31116 d/2 Ø 10 - 100
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 150 mm
2 x Øsengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 131 mm
n tul X Ø tul 2 x 13 = 26 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 1 x 25 = 25 mm

33
Posisi (Warna Merah) B 150/250.

Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 2 S13 2 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 2 S13 2 S13
Sengkang p10 -75 p10 -75
selimut beton 30 mm 30 mm

El. PROPERTIES
B1-2 b = 150 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(150/200) +12.00
h = 200 mm d = 160 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu As Per lu As ada Tul.
Pos. r m ax r m in r per lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 2,59 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Tulangan Bwh 2,46 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Tump (+), kanan 2,59 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Vc Vs s m in s batas s per lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 7,56 18,22 -0,13 40,00 879,20 -52139,05 d/4 Ø 10 - 50
ges. spj btg 5 18,22 -0,24 80,00 879,20 -29640,02 d/2 Ø 10 - 100
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 150 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 131 mm
n tul X Ø tul 2 x 13 = 26 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 1 x 25 = 25 mm

34
4.5 Daya Dukung Tanah

Penyelidikan tanah telah dilakukan pada lokasi pekerjaan berupa pekerjaan sondir
sebanyak 2 titik.

Berdasarkan data sondir yang dilakukan pada rencana lokasi pelaksanaan pekerjaan,
didapat data data sebagai berikut :

35
Terlihat data pada Sondir S.03, yang lebih dekat dengan lokasi pekerjaan, pada
kedalaman 9,8m, telah didapat tanah keras pada umumnya dinyatakan dengan nilai
konus > 200 kg/cm2.

36
Perkiraan daya dukung tanah untuk pondasi tunggal borpile  30, berdasarkan data sondir.

DUTCH CONE PENETROMETER TEST DUTCH CONE PENETROMETER TEST DUTCH CONE PENETROMETER TEST
S.02 S.02A S.03

Tiang Bor  30 Tiang Bor  30 Tiang Pancang  30


Luas Permukaan 706,5 cm2 Luas Permukaan 706,5 cm2 Luas Permukaan 706,5 cm2
Keliling 94,2 cm Keliling 94,2 cm Keliling 94,2 cm
KEDALAMAN Qc JHP Daya Dukung P all KEDALAMAN Qc JHP Daya Dukung P all KEDALAMAN Qc JHP Daya Dukung P all
(m) (kg/cm2) (kg/cm) Ujung Friksi (kg) (m) (kg/cm2) (kg/cm) Ujung Friksi (kg) (m) (kg/cm2) (kg/cm) Ujung Friksi (kg)
7,00 - - - 7,00 - - - 7,00 21,24 103,58 5.002 1.951 6.953
20,00 - - - 20,00 - - - 20,00 23,26 110,14 5.478 2.075 7.553
40,00 - - - 40,00 - - - 40,00 30,34 116,69 7.145 2.198 9.344
60,00 - - - 60,00 - - - 60,00 33,37 123,25 7.859 2.322 10.181
80,00 - - - 80,00 - - - 80,00 25,28 129,80 5.953 2.445 8.399
8,00 - - - 8,00 - - - 8,00 25,28 136,36 5.953 2.569 8.522
20,00 - - - 20,00 - - - 20,00 23,26 142,92 5.478 2.693 8.170
40,00 - - - 40,00 - - - 40,00 111,25 144,23 26.199 2.717 28.917
60,00 - - - 60,00 - - - 60,00 111,25 157,34 26.199 2.964 29.164
80,00 - - - 80,00 - - - 80,00 171,93 170,45 40.490 3.211 43.701
9,00 101,13 314,69 23.816 5.929 29.745 9,00 65,74 169,67 15.482 3.197 18.678 9,00 182,04 183,56 42.870 3.458 46.329
20,00 85,96 327,79 20.244 6.176 26.419 20,00 71,8 209,78 16.909 3.952 20.861 20,00 190,13 196,67 44.776 3.705 48.481
40,00 91,02 340,90 21.435 6.423 27.858 40,00 62,7 222,90 14.766 4.199 18.965 40,00 192,15 203,23 45.251 3.829 49.080
60,00 85,96 354,01 20.244 6.670 26.913 60,00 62,7 236,01 14.766 4.446 19.212 60,00 197,21 207,16 46.443 3.903 50.346
80,00 50,57 367,12 11.909 6.917 18.826 80,00 63,71 249,12 15.004 4.693 19.697 80,00 212,39 226,83 50.018 4.273 54.291
10,00 70,79 380,23 16.671 7.164 23.835 10,00 64,73 262,23 15.244 4.940 20.184 10,00 - - -
20,00 70,79 393,35 16.671 7.411 24.082 20,00 65,74 275,34 15.482 5.187 20.669 20,00 - - -
40,00 60,68 406,46 14.290 7.658 21.948 40,00 67,76 288,45 15.957 5.434 21.392 40,00 - - -
60,00 50,57 419,57 11.909 7.905 19.814 60,00 69,78 291,08 16.433 5.484 21.917 60,00 - - -
80,00 131,47 439,24 30.961 8.275 39.236 80,00 80,91 304,19 19.054 5.731 24.785 80,00 - - -
11,00 131,47 458,90 30.961 8.646 39.607 11,00 75,85 317,30 17.863 5.978 23.841 11,00 - - -
20,00 - - - 20,00 101,13 330,41 23.816 6.225 30.041 20,00 - - -
40,00 - - - 40,00 116,3 343,52 27.389 6.472 33.861 40,00 - - -
60,00 - - - 60,00 118,33 356,63 27.867 6.719 34.586 60,00 - - -
80,00 - - - 80,00 181,7 376,3 42.790 7.089 49.880 80,00 - - -

Mengingat kondisi bangunan dekat dengan posisi sondir S.03, maka diambil perkiraan daya dukung nya adalah 54 ton dengan asumsi
Panjang tiang 10 m. Perkiraan daya dukung pondasi ini nantinya perlu di klarifikasi dengan pengujian daya dukung tiang, baik PDA-
Test maupun Pile Integrity Test (PIT).

37
4.6 Desain Pondasi.

Structure Type SPACE FRAME

Number of Basic Load Cases 3


Number of Combination Load Cases 1

Included in this printout are results for load cases:


Type L/C Name
Combination 4 DL+LL

Primary Load Cases

Number Name Type


1 SW Dead
2 DL Dead
3 LL Live

Combination Load Cases

Comb. Combination L/C Name Primary Primary L/C Name Factor


4 DL+LL 1 SW 1.20
2 DL 1.20
3 LL 1.60

Reactions

Horizontal Vertical Horizontal Moment


FX FY FZ MX MY MZ
Node L/C
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m) (kN-m)
1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
2 4:DL+LL 3.11 18.81 7.45 0 0 0
3 4:DL+LL -1.78 154.08 8.73 0 0 0
4 4:DL+LL -1.78 60.18 7.14 0 0 0
5 4:DL+LL 1.27 132.35 8.74 0 0 0
6 4:DL+LL 1.27 38.59 7.12 0 0 0
7 4:DL+LL -1.07 163.36 8.72 0 0 0
8 4:DL+LL -1.07 69.15 7.13 0 0 0
9 4:DL+LL 0.67 136.42 8.52 0 0 0
10 4:DL+LL 0.76 45.30 7.32 0 0 0
11 4:DL+LL -2.20 93.41 8.58 0 0 0
12 4:DL+LL -2.28 27.32 7.31 0 0 0

Reaction Summary

Horizontal Vertical Horizontal Moment


FX FY FZ MX MY MZ
Node L/C
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m) (kN-m)
Max FX 2 4:DL+LL 3.11 18.81 7.45 0 0 0
Min FX 12 4:DL+LL -2.28 27.32 7.31 0 0 0
Max FY 7 4:DL+LL -1.07 163.36 8.72 0 0 0
Min FY 2 4:DL+LL 3.11 18.81 7.45 0 0 0
Max FZ 5 4:DL+LL 1.27 132.35 8.74 0 0 0
38
Horizontal Vertical Horizontal Moment
FX FY FZ MX MY MZ
Node L/C
(kN) (kN) (kN) (kN-m) (kN-m) (kN-m)
Min FZ 6 4:DL+LL 1.27 38.59 7.12 0 0 0
Max MX 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
Min MX 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
Max MY 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
Min MY 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
Max MZ 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0
Min MZ 1 4:DL+LL 3.10 112.72 8.42 0 0 0

Y X
Z
Load 1

Whole Structure

1 3 5 7 9 11

2 4 6 8 10 12

Y X
Z
Load 1

Whole Structure

39
Keterangan :

Pondasi tiang Bor 30cm : 1 titik pondasi, panjang 10 m

Ukuran pilecap : 0,60 m x 0,60 m x 0,30 m


Elevasi dasar pilecap : -0,40 dari muka tanah
Tulangan pilecap : D13 – 200 (memanjang dan melintang), fy 280 Mpa
Mutu beton pilecap : k 250 (fc 20,75 Mpa)
Tebal selimut beton : 75 mm

Tulangan Pokok Pondasi : 6 D 16, fy 280 Mpa.


Tulangan Geser : 10 – 200mm

40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Spesifikasi Beton Bertulang yang digunakan :
1) Mutu Beton (fc) : 20,75 Mpa (Silender) atau k-250
24,90 Mpa, untuk borpile
2) Mutu Baja Tulangan (fy)  13 mm : 2800 kg/cm2(280 Mpa )
3) Mutu Baja Tulangan (polos) : 2800 kg/cm2(280 Mpa)
b. Sedapat mungkin, tulangan tarik dipasang 1 lapis, dengan mempertimbangkan jarak
minimun tulangan, dimensi tulangan dan selimut beton.
c. Dimensi – Dimensi penulangan besi beton bertulang dalam laporan ini bisa saja
dikonversi dalam dimensi tulangan yang lain sesuai kondisi lapangan, dengan
memperhatikan mutu tulangan yang akan dipakai/dikonversi, luas tulangan dan
jarak bersih minimum / maksimum antar tulangan. Sebagai pendekatan, dapat
diambil pada tabel dibawah ini.

LUAS PENAMPANG TULANGAN BAJA


Diameter Luas Penampang (mm2)
Berat
Batang Jumlah Batang
(kg/m)
(mm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 28,3 56,6 84,9 113,2 141,5 169,8 198,1 226,4 254,7 0,222
8 50,3 100,6 150,9 201,2 251,5 301,8 352,1 402,4 452,7 0,395
9 63,6 127,2 190,8 254,4 318,0 381,6 445,2 508,8 572,4 0,499
10 78,5 157,0 235,5 314,0 392,5 471,0 549,5 628,0 706,5 0,617
12 113,1 226,2 339,3 452,4 565,5 678,6 791,7 904,8 1.017,9 0,888
13 132,7 265,4 398,1 530,8 663,5 796,2 928,9 1.061,6 1.194,3 1,040
14 154,0 308,0 462,0 616,0 770,0 924,0 1.078,0 1.232,0 1.386,0 1,210
16 201,1 402,2 603,3 804,4 1.005,5 1.206,6 1.407,7 1.608,8 1.809,9 1,580
18 254,5 509,0 763,5 1.018,0 1.272,5 1.527,0 1.781,5 2.036,0 2.290,5 2,000
19 283,5 567,0 850,5 1.134,0 1.417,5 1.701,0 1.984,5 2.268,0 2.551,5 2,230
20 314,2 628,4 942,6 1.256,8 1.571,0 1.885,2 2.199,4 2.513,6 2.827,8 2,470
22 380,1 760,2 1.140,3 1.520,4 1.900,5 2.280,6 2.660,7 3.040,8 3.420,9 2,980
25 490,9 981,8 1.472,7 1.963,6 2.454,5 2.945,4 3.436,3 3.927,2 4.418,1 3,850
26 615,7 1.231,4 1.847,1 2.462,8 3.078,5 3.694,2 4.309,9 4.925,6 5.541,3 4,830
29 660,5 1.321,0 1.981,5 2.642,0 3.302,5 3.963,0 4.623,5 5.284,0 5.944,5 5,190
32 804,3 1.608,6 2.412,9 3.217,2 4.021,5 4.825,8 5.630,1 6.434,4 7.238,7 6,310
36 1.017,9 2.035,8 3.053,7 4.071,6 5.089,5 6.107,4 7.125,3 8.143,2 9.161,1 7,990
40 1.256,6 2.513,2 3.769,8 5.026,4 6.283,0 7.539,6 8.796,2 10.052,8 11.309,4 9,870
50 1.963,5 3.927,0 5.890,5 7.854,0 9.817,5 11.781,0 13.744,5 15.708,0 17.671,5 15,400

41
Lebar balok min (cm)
Diameter tambahan
Jumlah batang tulangan baja dalam 1 lapis
Batang setiap
(mm) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 batang
10 14,50 18,00 21,50 25,00 28,50 32,00 35,50 39,00 42,50 3,50
12 14,90 18,60 22,30 26,00 29,70 33,40 37,10 40,80 44,50 3,70
13 15,10 18,90 22,70 26,50 30,30 34,10 37,90 41,70 45,50 3,80
14 15,30 19,20 23,10 27,00 30,90 34,80 38,70 42,60 46,50 3,90
16 15,70 19,80 23,90 28,00 32,10 36,20 40,30 44,40 48,50 4,10
18 16,10 20,40 24,70 29,00 33,30 37,60 41,90 46,20 50,50 4,30
19 16,30 20,70 25,10 29,50 33,90 38,30 42,70 47,10 51,50 4,40
20 16,50 21,00 25,50 30,00 34,50 39,00 43,50 48,00 52,50 4,50
22 16,90 21,60 26,30 31,00 35,70 40,40 45,10 49,80 54,50 4,70
25 17,50 22,50 27,50 32,50 37,50 42,50 47,50 52,50 57,50 5,00
28 18,40 24,00 29,60 35,20 40,80 46,40 52,00 57,60 63,20 5,60
29 18,70 24,50 30,30 36,10 41,90 47,70 53,50 59,30 65,10 5,80
32 19,60 26,00 32,40 38,80 45,20 51,60 58,00 64,40 70,80 6,40
36 20,80 28,00 35,20 42,40 49,60 56,80 64,00 71,20 78,40 7,20
40 22,00 30,00 38,00 46,00 54,00 62,00 70,00 78,00 86,00 8,00
50 25,00 35,00 45,00 55,00 65,00 75,00 85,00 95,00 105,00 10,00

d. Untuk alasan kemudahan, efesiensi barang sisa, dan pelaksanaan dilapangan,


umumnya dimensi tulangan untuk penulangan balok atau kolom dipilih yang cukup
seragam, walaupun untuk alasan lebih ekonomis bisa saja dimensi tulangannya
bervariasi.

42
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : .
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
LOADING MODEL
Date :
Sheet : 1 of 2

BAB I. PERHITUNGAN PEMBEBANAN

A. BEBAN PLAT LANTAI


A.1 BEBAN MATI

Ketentuan dalam SNI 032847-2002 pasal 11.3 :

mutu baja rencana (fy) = 280 Mpa


Plat tanpa penebalan
interpolasi, didapat = L / 36,6
= 0,13 m

1 Data
Tebal Plat = 0,2 m
Tebal Spesi = 0 m
Bj. Beton = 2400 kg/m3
Bj. Spesi = 0 kg/m2 Bj. Spesi per 1 cm tebal = 21 kg/m2
Bj. Keramik = 0 kg/m2 (Keramik 60/60 atau 40/40)

2 Akibat Beban / Berat Sendiri Plat


q plat = 480 kg/m2
= 4,8 kN/m2
3 Akibat Beban Mati diluar plat = 0,162 kN/m2 (khusus beban diluar plat)
q plafond + rangka = 18 kg/m2 0,18
q spesi adukan = 0 kg/m2
q keramik = 0 kg/m2
= 18 kg/m2 = 4,98 kN/m2 (total beban plat + luar plat)
= 0,18 kN/m2

A.2. BEBAN HIDUP


Beban Merata Minimum, berdasarkan SNI 1727 - 2020 tentang Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lainnya

Atap dak beton, untuk vegetatif / landscape = 4,79 kN/m2

D BEBAN DINDING
Dinding Bata Dinding ACP
Dinding 1/2 bata = 250 kg/m2 Dinding ACP + Rangka = 7 kg/m2
Tinggi Dinding = 7,264 m Tinggi Dinding = 7,932 m
= 18,16 kN/m' = 0,55524 kN/m'

Dinding Bata
Dinding 1/2 bata = 250 kg/m2
Tinggi Dinding = 4,733 m
Beban Mati merata tiap m' dinding = 1183,3 kg/m'
= 11,833 kN/m'
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : .
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
LOADING MODEL
Date :
Sheet : 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai