Rahman Fauzie
#22_2022
DESAIN STRUKTUR
Fasad Dekkson Office,
Showroom
Jl. MT. Haryono &
No.Cafe
60 Balikpapan Selatan
Kota Balikpapan
16449 5556
575 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128
7267
12000
4733
ENTRANCE
± 0.00
22000
0
SNI 1727 : 2020 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.
SNI 03-2847-2019 tentang Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
Rahman Fauzie
1
2
Table of Contents
BAB. I. Pendahuluan ............................................................................................................................... 4
BAB II. Metode Desain Struktur ............................................................................................................. 9
2.1. Berat Sendiri ............................................................................................................................ 9
2.2. Beban Mati ............................................................................................................................... 9
2.3. Beban Hidup............................................................................................................................. 9
2.4. Beban Angin ........................................................................................................................... 10
2.5. Beban Gempa......................................................................................................................... 12
2.6. Kombinasi Beban ................................................................................................................... 14
2.7. Mutu Bahan ........................................................................................................................... 14
Lampiran
3
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana pembangunan Showroom Dekkson di Kota Balikpapan, dibangun di Jl. MT. Haryono
Kota Balikpapan.
Bangunan ini sebagai perluasan dari bangunan existing yang sudah berdiri.
4
Secara keseluruhan, bangunan berfungsi sebagai Showroom, Office & Cafe Dekkson di Kota
Balikpapan.
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10' 11 13 14
E E
D' D'
D D
C' C'
C C
21800
B' B'
B B
A A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10' 11 13 14
12
CAR PARKING
- 0.25
5275 925 4350 1265 3875 6625 3550 10620 1875 9125
47485
1 2 2' 3 4 5 7 8 11 13 14
17500
Desain struktur pada laporan ini di fokuskan pada desain fasad bangunan, yang berupa
konstruksi beton bertulang
5
16449 5556
575 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128 1460 128
7267
12000
4733
ENTRANCE
± 0.00
22000
Berdasarkan penyelidikan tanah, kedalam tanah cukup bervariasi. Berdasarkan data sondir,
nilai konus > 200 kg/cm2 didapatkan pada kedalaman 9,8m di posisi Sondir 3. Pada titik
pengujian lainnya, sampai kedalaman 11,8m, nilai konus masih dibawah 200 kg/cm2.
6
Beberapa tipe pondasi dalam yang umum digunakan dalan konstruksi bangunan Gedung,
yaitu :
A. Type Fondasi
1. Driven Piles
2. Bored Piles
3. Barrete Piles
4. Raft Foundation
Kelemahan :
a. Daya dukung per tiang kecil. Dengan demikian memerlukan adanya pile group yang besar
b. Tidak dapat menembus lapisan tanah keras. Dengan demikian, daya dukung lateral tiang kecil.
Tidak cocok untuk daerah dengan potensi pergerakan tanah yang besar.
c. Menganggu sekitar, karena bising dan getaran.
7
d. Kondisi tanah yang terlalu bervariasi, menyebabkan perhitungan daya dukung yang berbeda
beda
e. Lapisan tanah keras terlalu dalam
Untuk itu, pemilihan tipe hammer sangat penting sesuai situasi dan kondisi pekerjaan. Hammer yang
terlalu ringan, mungkin tidak dapat memancang tiang sampai lapisan yang diinginkan, sedangkan bila
hammer terlalu berat, disamping mahal, juga dapat merusak tiang jika tinggi jatuhnya terlalu besar.
Driven Piles
Lapisan Tanah
Tanah keras
Alternatif 2 : Bored Piles
Persyaratan beton dalam pelaksanaan tiang bor haruslah beton tidak boleh cepat mengeras serta
mempunyai plastisitas (slump) yang tinggi (umumnya berkisar 18±2 cm).
Keuntungan :
a. Diameter dan panjang tiang dapat disesuaikan dengan kebutuhan daya dukung, baik vertical
maupun lateral. Dengan adanya daya dukung yang besar , jumlah tiang dapat lebih sedikit.
Kelemahan :
a. Pelaksanaan lebih lama.
b. Lapangan becek
c. Perlu metode pelaksanaan yang ketat, dalam rangka upaya menjaga mutu beton sesuai
desain.
Lapisan Tanah
Tanah keras
BAB II
METODE DESAIN STRUKTUR
Berdasarkan data dari gambar denah yang disampaikan, dihitung dan dievaluasi struktur
bangunan dengan data data pembebanan yang berlaku. Evaluasi struktur dilakukan dengan
bantuan program komputer STAAD.Pro Connect edition. Beberapa fitur pada software ini
dianggap sudah dapat diterapkan di Indonesia, diantaranya adalah permodelan gempa,
menggunakan IBC 2018, permodelan beban angin dengan ASCE 7-2010 dan sebagainya.
Sedangkan untuk desain beton bertulang, menggunakan ACI 318-14 yang disadur menjadi
SNI 1726 : 2019.
Dalam pengecekan struktur ini dilakukan beberapa asumsi pembebanan dan mutu bahan.
Beban – beban yang ditinjau dalam pengecekan ini terdiri dari berat sendiri struktur, beban
mati, beban hidup, beban angin dan gempa.
9
2.4 Beban Angin.
Kecepatan Angin : 32 m/det
10
Perhitungan pembebanan angin pada struktur dilakukan menurut ASCE 7
11
2.5 Beban Gempa.
14
BAB III
MODEL PERHITUNGAN / DESAIN STRUKTUR
Bangunan fasad workshop & Café Dekkson Balikpapan ini direncanakan menggunakan
struktur beton bertulang. Struktur kolom dinding ornament dibuat zig zag agar lebih kaku
terhadap terpaan angin.
47485
1 2 2' 3 4 5 7 8 11 13
15
3.1 Model Struktur
Model struktur dibuat menjadi 2 bagian yaitu pada bagian dinding ornamen dan struktur
fasad sendiri.
Model 1
Model 2
Dimana model struktur 1 dianalisa terlebih dulu, kemudian gaya gaya dari model 1 nantinya
akan ditambahkan ke model struktur 2.
16
Tinggi struktur ini 7,267m. beban yang paling berpengaruh pada struktur ini adalah beban
angin, dimana struktur ini mempunya bentuk seperti sign board. Untuk menambah kekakuan
dinding, maka struktur dibuat zig-zag. Mengingat kolom langsing, maka di beri pengaku
balok disekitar tengah bentang kolom.
17
3.2 Model Pembebanan Struktur Bangunan.
Beban – beban yang ditinjau dalam pengecekan ini terdiri dari berat sendiri
struktur, beban mati, beban angin dan beban hidup.
Berat Sendiri, dihitung secara otomatis oleh software
Beban mati, terdiri dari beban lantai dan penutupnya yang dipergunakan,
dengan asumsi-asumsi pada SNI 1727:2020.
Beban Hidup, terdiri dari beban yang berasal dari aktifitas dan penggunaan
fungsi dari bangunan atau gedung (SNI 1727:2020 Beban Minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain).
Beban mati (DL) pada struktur dinding ornament terdiri dari berat sendiri struktur, pasangan
dinding bata (pada segmen yang pendek), serta ACP laser cut (segmen besar) serta Dinding
ACP + rangka (pada logo Dekkson-nya).
18
Untuk pembebanan hidup (LL), struktur ini di beri beban terpusat sebesar 1 kN di beberapa
titik untuk mensimulasi pada saat struktur ini dilakukan pemasangan atau perawatan.
Pembebanan angin merupakan hal yang krusial pada struktur ini. Kecepatan angin
diasumsikan sebesar 32 m/det, yang dimodelkan menurut ASCE-7 2010, sebagai berikut :
19
3.3.2. Pembebanan Struktur Model 2
Untuk struktur fasad dibagian bawah (model 2), beban mati (DL) terdiri dari berat sendiri
struktur, serta penyaluran beban (berat struktur dinding oramen).
20
Beban Hidup (LL) terdiri dari Fungsi Lantai untuk dak yang dapat dijangkau oleh aktivitas
manusia. Ada kemungkinan dak ini bisa dimanfaatkan untuk vegetatife atau landscape
21
3.4. Kombinasi Pembebanan
22
BAB IV
HASIL DESAIN STRUKTUR
4.1. Struktur Plat Lantai.
23
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : 0
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
SLAB DESIGN
Date :
Sheet :
2
2. Beban hidup plat = 383 kg/m
2
qL = 383 kg/m
3. Kombinasi Beban
2
Wu = 1,2 x 1648 + 1,6 x 383 = 2590,4 kg/m
2
= 25,904 kN/m
Properties Beton dy dx
t = 150 mm
p = 20 mm
fy = 280 Mpa Tul. x 10 mm
fy = 280 Mpa Tul. y 10 mm
fc ' = 20,75 Mpa
Mu AsPerlu Asada
m koef. r max r min r perlu tulangan cond
kNm mm mm
2
Lantai 5,12 x 1,6 ly = 5,12 m w ulx = 66,3142 kNm
(dak) lx = 1,6 m ly /lx = 3,2
Mu AsPerlu Asada
m koef. r max r min r perlu tulangan cond
kNm mm mm
2
Lantai 3,81 x 1,6 ly = 3,81 m w ulx = 66,3142 kNm
lx = 1,6 m ly /lx = 2,38125
24
4.2. Sloof.
25
Posisi (Warna Merah) Sloof 200/300.
Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S13 3 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S13 3 S13
Sengkang p10 -65 p10 -130
selimut beton 30 mm 30 mm
El. PROPERTIES
S1 b = 200 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(200/300) 0+00
h = 300 mm d = 260 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu As ada Tul.
Pos. rm ax rm in r pe r lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tulangan Ats 20,47 0,02738 0,00500 0,00717 373 398 OK 3 D 13
Tulangan Bwh 17,42 0,02738 0,00500 0,00604 314 398 OK 3 D 13
Tump (+) 432 0,01630 0,00972 506 2552 OK 9 D 19
Vc Vs s m in sbatas spe r lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 35,05 39,48 0,98 65,00 659,40 6336 d/4 Ø 10 - 65
ges. spj btg 35,05 39,48 0,98 130,00 659,40 6336 d/2 Ø 10 - 130
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 200 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 169 mm
n tul X Ø tul 3 x 13 = 39 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm
26
4.3 Kolom
27
Denah Kolom Dinding Ornamen. Ukuran 175/175 mm
28
29
4.4 Balok
4.4.1 Balok Dak
30
Posisi (Warna Merah) B 250/400.
Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S16 + 2 S13 3 S 16
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S 16 3 S16 + 2 S13
Sengkang p10 -90 p10 -180
selimut beton 30 mm 30 mm
El. PROPERTIES
B1-3 b = 250 mm p= 30 mm f c ' = 20,75 Mpa
(250/400) h = 400 mm d = 360 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPer lu As ada Tul.
Pos. r m ax r m in r per lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 52,48 0,02738 0,00500 0,00770 693 868 OK 3 D 16 2 D 13
Tulangan Bwh 49,91 0,02738 0,00500 0,00730 657 868 OK 3 D 16 2 D 13
Tump (+), kanan 52,48 0,02738 0,00500 0,00770 693 868 OK 3 D 16 2 D 13
Vc Vs sm in s batas spe r lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 62,98 68,33 3,30 90,00 527,52 4799 d/4 Ø 10 - 90
ges. spj btg 40 68,33 -0,15 180,00 527,52 -105827 d/2 Ø 10 - 180
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 250 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 178 mm
n tul X Ø tul 3 x 16 = 48 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm
31
Posisi (Warna Merah) B 200/400.
Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 3 S13 3 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 3 S13 3 S13
Sengkang p10 -90 p10 -180
selimut beton 30 mm 30 mm
El. PROPERTIES
B1-4 b = 200 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(200/400) 0
h = 400 mm d = 360 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu Asada Tul.
Pos. rm ax rm in rpe r lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 22,55 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Tulangan Bwh 18,47 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Tump (+), kanan 22,55 0,02738 0,00500 0,00500 360 398 OK 3 D 13
Vc Vs sm in sb atas s per lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 43,73 54,66 1,31 90,00 659,40 12063 d/4 Ø 10 - 90
ges. spj btg 35 54,66 0,26 180,00 659,40 59879 d/2 Ø 10 - 180
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 200 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 169 mm
n tul X Ø tul 3 x 13 = 39 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 2 x 25 = 50 mm
32
4.4.2 Balok Dudukan Dinding Ornamen
Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 2 S13 2 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 2 S13 2 S13
Sengkang p10 -75 p10 -75
selimut beton 30 mm 30 mm
El. PROPERTIES
B1-1 b = 150 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(150/250) +4,733
h = 250 mm d = 210 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu AsPe r lu As ada Tul.
Pos. rm ax r m in rper lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 9,55 0,02738 0,00500 0,00681 215 265 OK 2 D 13
Tulangan Bwh 9,44 0,02738 0,00500 0,00673 212 265 OK 2 D 13
Tump (+), kanan 9,55 0,02738 0,00500 0,00681 215 265 OK 2 D 13
Vc Vs sm in s batas sper lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 29,8 23,91 0,81 52,50 879,20 11380,44 d/4 Ø 10 - 50
ges. spj btg 20 23,91 0,30 105,00 879,20 31116 d/2 Ø 10 - 100
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 150 mm
2 x Øsengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 131 mm
n tul X Ø tul 2 x 13 = 26 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 1 x 25 = 25 mm
33
Posisi (Warna Merah) B 150/250.
Tumpuan Lapangan
Tulangan Atas 2 S13 2 S13
Tulangan Ekstra ---- -----
Tulangan Bawah 2 S13 2 S13
Sengkang p10 -75 p10 -75
selimut beton 30 mm 30 mm
El. PROPERTIES
B1-2 b = 150 mm p= 30 mm fc ' = 20,75 Mpa
(150/200) +12.00
h = 200 mm d = 160 mm fy = 280 Mpa fys = 280 Mpa
Mu Vu As Per lu As ada Tul.
Pos. r m ax r m in r per lu cond
kNm kN mm mm Utama
Tump (+), kiri 2,59 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Tulangan Bwh 2,46 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Tump (+), kanan 2,59 0,02738 0,00500 0,00500 120 265 OK 2 D 13
Vc Vs s m in s batas s per lu Tul.
batas
(kN) (kN) (mm) (mm) (mm) Sengkang
Geser ¼ btg 7,56 18,22 -0,13 40,00 879,20 -52139,05 d/4 Ø 10 - 50
ges. spj btg 5 18,22 -0,24 80,00 879,20 -29640,02 d/2 Ø 10 - 100
Cek Lebar Balok
2 x penutup beton (p) 2 x 30 = 60 mm lebar balok (b) = 150 mm
2 x Ø sengkang 2 x 10 = 20 mm lebar perlu = 131 mm
n tul X Ø tul 2 x 13 = 26 mm LEBAR MEMENUHI
(n-1) x jarak antara 1 x 25 = 25 mm
34
4.5 Daya Dukung Tanah
Penyelidikan tanah telah dilakukan pada lokasi pekerjaan berupa pekerjaan sondir
sebanyak 2 titik.
Berdasarkan data sondir yang dilakukan pada rencana lokasi pelaksanaan pekerjaan,
didapat data data sebagai berikut :
35
Terlihat data pada Sondir S.03, yang lebih dekat dengan lokasi pekerjaan, pada
kedalaman 9,8m, telah didapat tanah keras pada umumnya dinyatakan dengan nilai
konus > 200 kg/cm2.
36
Perkiraan daya dukung tanah untuk pondasi tunggal borpile 30, berdasarkan data sondir.
DUTCH CONE PENETROMETER TEST DUTCH CONE PENETROMETER TEST DUTCH CONE PENETROMETER TEST
S.02 S.02A S.03
Mengingat kondisi bangunan dekat dengan posisi sondir S.03, maka diambil perkiraan daya dukung nya adalah 54 ton dengan asumsi
Panjang tiang 10 m. Perkiraan daya dukung pondasi ini nantinya perlu di klarifikasi dengan pengujian daya dukung tiang, baik PDA-
Test maupun Pile Integrity Test (PIT).
37
4.6 Desain Pondasi.
Reactions
Reaction Summary
Y X
Z
Load 1
Whole Structure
1 3 5 7 9 11
2 4 6 8 10 12
Y X
Z
Load 1
Whole Structure
39
Keterangan :
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Spesifikasi Beton Bertulang yang digunakan :
1) Mutu Beton (fc) : 20,75 Mpa (Silender) atau k-250
24,90 Mpa, untuk borpile
2) Mutu Baja Tulangan (fy) 13 mm : 2800 kg/cm2(280 Mpa )
3) Mutu Baja Tulangan (polos) : 2800 kg/cm2(280 Mpa)
b. Sedapat mungkin, tulangan tarik dipasang 1 lapis, dengan mempertimbangkan jarak
minimun tulangan, dimensi tulangan dan selimut beton.
c. Dimensi – Dimensi penulangan besi beton bertulang dalam laporan ini bisa saja
dikonversi dalam dimensi tulangan yang lain sesuai kondisi lapangan, dengan
memperhatikan mutu tulangan yang akan dipakai/dikonversi, luas tulangan dan
jarak bersih minimum / maksimum antar tulangan. Sebagai pendekatan, dapat
diambil pada tabel dibawah ini.
41
Lebar balok min (cm)
Diameter tambahan
Jumlah batang tulangan baja dalam 1 lapis
Batang setiap
(mm) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 batang
10 14,50 18,00 21,50 25,00 28,50 32,00 35,50 39,00 42,50 3,50
12 14,90 18,60 22,30 26,00 29,70 33,40 37,10 40,80 44,50 3,70
13 15,10 18,90 22,70 26,50 30,30 34,10 37,90 41,70 45,50 3,80
14 15,30 19,20 23,10 27,00 30,90 34,80 38,70 42,60 46,50 3,90
16 15,70 19,80 23,90 28,00 32,10 36,20 40,30 44,40 48,50 4,10
18 16,10 20,40 24,70 29,00 33,30 37,60 41,90 46,20 50,50 4,30
19 16,30 20,70 25,10 29,50 33,90 38,30 42,70 47,10 51,50 4,40
20 16,50 21,00 25,50 30,00 34,50 39,00 43,50 48,00 52,50 4,50
22 16,90 21,60 26,30 31,00 35,70 40,40 45,10 49,80 54,50 4,70
25 17,50 22,50 27,50 32,50 37,50 42,50 47,50 52,50 57,50 5,00
28 18,40 24,00 29,60 35,20 40,80 46,40 52,00 57,60 63,20 5,60
29 18,70 24,50 30,30 36,10 41,90 47,70 53,50 59,30 65,10 5,80
32 19,60 26,00 32,40 38,80 45,20 51,60 58,00 64,40 70,80 6,40
36 20,80 28,00 35,20 42,40 49,60 56,80 64,00 71,20 78,40 7,20
40 22,00 30,00 38,00 46,00 54,00 62,00 70,00 78,00 86,00 8,00
50 25,00 35,00 45,00 55,00 65,00 75,00 85,00 95,00 105,00 10,00
42
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : .
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
LOADING MODEL
Date :
Sheet : 1 of 2
1 Data
Tebal Plat = 0,2 m
Tebal Spesi = 0 m
Bj. Beton = 2400 kg/m3
Bj. Spesi = 0 kg/m2 Bj. Spesi per 1 cm tebal = 21 kg/m2
Bj. Keramik = 0 kg/m2 (Keramik 60/60 atau 40/40)
D BEBAN DINDING
Dinding Bata Dinding ACP
Dinding 1/2 bata = 250 kg/m2 Dinding ACP + Rangka = 7 kg/m2
Tinggi Dinding = 7,264 m Tinggi Dinding = 7,932 m
= 18,16 kN/m' = 0,55524 kN/m'
Dinding Bata
Dinding 1/2 bata = 250 kg/m2
Tinggi Dinding = 4,733 m
Beban Mati merata tiap m' dinding = 1183,3 kg/m'
= 11,833 kN/m'
Project : Desain Struktur Design by : Rahman
Location : Jl.MT Haryono Balikpapan Checked by : .
Subject : Fasad Workshop Dekkson
Revision no : 0
LOADING MODEL
Date :
Sheet : 2 of 2