Disusun Oleh:
Mhd. Rifa’i Hasibuan 2204056002
Maya Yuhanda 2204056005
Ahmad Ridwan Fuadi 2204056009
Nur A’siyah Jamil S 2204056013
Syifa Mutia Ramadhani 2204056015
Prangbakat Badra Nur A 2204056023
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Analisis
Gedung F”
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Analisis gedung F ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan berbagai kegiatan. Dalam penggunaannya bangunan
gedung tentunya diharapkan mampu memenuhi dan memudahkan kegiatan manusia sesuai
dengan fungsinya.
Kampus adalah salah satu fasilitas publik untuk kegiatan pembelajaran pendidikan
perguruan tinggi.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini, tidak leopas dari pemecahan masalah dari rumusan
masalah di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kontur Tanah
a) Jika dilihat Kontur tanah Gedung F cenderung datar.
b) Dahulu kontur tanah gedung F seperti bukit . maka untuk membuat tanah yang
siap bangun perlu dilakukan Cut and Fill tanah. dimana Cut adalah memotong
tanah dan Fill artinya mengisi tanah untuk mendapatkan tanah yang siap bangun
c) Hasil Cut and Fill tanah yaitu dengan ketinggian 4 m , dan sudah menjadi tanah
yang siap datar.
2.3 KLIMATOLOGI
Kendrow (1957) menyatakan bahwa “Klimatologi lebih menekankan pada suatu deskripsi
iklim regional“. Keadaan Klimatologi di gedung F kampus 2 UIN Walisongo Semarang yaitu:
1. Angin
Udara yang masuk kedalam gedung F datang dari arah utara dan selatan , di
bangunan bagian utara dan selatan terdapat ventilasi terbuka, sehingga sirkulasi angin
dapat bersilangan dari kedua arah.
2. Cahaya
Untuk cahaya matahari pagi , cahaya yang didapat lantai 1 gedung F kurang.
Dikarenakan adanya vegetasi yang tinggi, kemudian untuk matahari sore gedung F sudah
bisa menanggulangi panas matahari yang masuk menggunakan tritisan , sehingga panas
tidak masuk kedalam ruangan secara langsung.
3. Hujan
Gedung F memiliki Tritisan sepanjang 1,2 m dan kemiringan genting sekitar 45
derajat agar tidak terkena tampias saat hujan dan air hujan bisa turun ke permukaan dengan
mudah, selain itu gedung F juga sudah memiliki selokan di sekeliling gedung
2. View to site
• View gedung F dari luar sedikit tertutup oleh vegetasi yang tinggi disekitar gedung F
• Visual bangunan gedung F yang kurang terlihat karena tertutup juga mengurangi nilai
estetika dari bangunan
• Untuk pintu Utama gedung F kurang menonjol sehingga seseorang yang baru
mengunjungi gedung F akan mengira bahwa gedung F itu satu dengan gedung E
Untuk siklus pejalan kaki ada beberapa jalan yang sering digunakan
mahasiswa untuk menuju gadung F , dati arah kampus 3, dari arah
kantin, dari arah Gedung o , dari arah gerbang kampus 2, dan dari arah
Gedung mahad.
1. Denah Lantai 1
d) Toilet
• Fungsi utama nya sebagai toilet
• Civitas pengguna ruangan adalah untuk umum
• Ruangan bersifat privat
• Sirkulasi gerak sudah cukup
• pencahayaan matahari cukup
• Udara di ruangan cukup
• Pengaturan kebisingan tidak perlu
•
2. Denah Lantai 2
c) Ruang Kuliah
• Fungsi utama ruangan untuk kegiatan belajar mengajar
• Civitas pengguna ruangan adalah civitas akademika biasanya lebih dari 30
orang
• Ruangan bersifat semi privat
• Sirkulasi gerak sudah cukup
• Pencahayaan matahari sudah cukup
• Udara di ruangan sudah cukup
• Kebisingan cukup terkoordinir
2.7 DATA-ANALISIS-RESPON
1. Tangga
a) Data
b) Analisis
Lebar dari tangga hanya cukup untuk ukuran 1 setengah orang saja, apabila
bersimpangan antara orang yang naik dengan orang yang turun, salah satu dari
mereka akan menunggu bergantian. ketinggian tiap anak tangga yaitu 14 cm.
c) Respon
• Tangga perlu diperlebar menjadi 3 meter
• Gagang tangga disebelah dinding tidak dipasang
• Ukuran anak tangga ditambah menjadi 16-18 cm
2. Toilet
a) Data
b) Analisis
Lebar toilet lakii-laki tidak sinkron, ukuran toilet laki-laki lebih lebar
dibandingkan toilet perempuan, dan ukuran toilet terlalu lebar.
c) Respon
Toilet laki-laki dan perempuan dibuat dengan ukuran yang sama yaitu 1,5
m. Sehingga total lebar toilet menjadi 3 m, dan sisa ruangnya bisa digunakan
untuk tangga agar lebih lebar dan nyaman digunakan. Kemudian untuk letak
toilet sebaiknya tidak didepan pintu utama.
3. Selokan
a) Data
b) Analisis
Lebar dari selokan yaitu 30 cm, semakin kedalam semakin kecil lebarnya,
untuk kedalaman selokan yaitu 30 cm.
c) Respon
• Untuk lebar selokan bisa perlebar menjadi 40 cm
• Untuk kedalaman selokan bisa diperdalam menjadi 40 cm
• Untuk selokan di area sekitar pintu utama
• Gedung F dipasangkan grill selokan, agar aman bagi mahasiswa yang
berlalu-lalang
4. Jembatan Penghubung
a) Data
b) Analisis
Lebar jembatan penghubung antara gedung F dan gedung E memiliki lebar
2 meter
c) Respon
• Untuk lebar jembatan sudah cukup untuk dua orang yang lewat berpapasan
• Keadaan jembatan saat hujan kurang efektif untuk digunakan, karena
keadaan jembatan basah dan cenderung licin
• Bisa ditambahkan plafon untuk jembatan agar saat hujan jembatan tetap bisa
digunakan dengan aman dan efektif
5. Ruang Laktasi
a) Data
b) Analisis
Lebar dari Ruang laktasi adalah 4 m.
c) Respon
• Karena ruangan ini tidak terlalu sering digunakan maka ukuran 4 m terlalu
lebar
• Maka dari itu ruangan sebaiknya di perkecil sama seperti toilet di lantai 1,
yaitu dengan lebar 3 m sisa ruang bisa digunakan untuk tangga supaya lebih
lebar
• Ruang laktasi bisa diganti untuk kamar mandi lantai atas
6. Rooster
a) Data
b) Analisis
Rooster disini digunakan sebagai ikon pintu utama dan untuk
meminimalisir cahaya yang masuk kedalam gedung F
c) Respon
• Rooster yang digunakan terlalu padat sehingga cahaya yang masuk kedalam
gedung F minim
• Untuk pencahayaan yang cukup dan untuk memberi kesan ikon bagi gedung
F Rooster sebaiknya tidak digunakan dan menyamakan tembok di
sampingnya
7. Pintu Utama
a) Data
b) Analisis
Gambar di atas merupakan atap dari ikon pintu utama .
c) Respon
• Seharusnya dibuat tertutup agar daun tidak menumpuk
• Untuk menambahkan ikon gedung F bisa diberi secondary skin, selain untuk
menjadi ikon gedung secondary skin juga berfungsi sebagai media yang
meminimalisir cahaya yang masuk.
b) Analisis
• Ventilasi terdapat pada bagian bawah dan terbuka
• Pegangan tangga gedung F memiliki 2 bagian yaitu sisi kanan dan sisi kiri.
c) Respon
• Ventilasi di tangga seharusnya diganti dengan jendela mati agar saat hujan
ar tidak masuk dan membasahi tangga
• Untuk pegangan tangga disisi tembok lebih baik tidak ada karena
mempersempit area tangga.
9. Fuhum Production House
a) Data
b) Analisis
Fuhum Production House merupakan ruangan untuk melatih skill
mahasiswa dalam bidang teknologi, boardcasting dan lain lain, ruangan ini
memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi.
c) Respon
Karena ruangan menghasilkan suara yang cukup tinggi maka sebaiknya
ruangan dibuat kedap suara agar tidak mengganggu mahasiswa yang sedang
melaksanakan kuliah di ruang kelas.
Respon
Untuk lahan parkir di depan Gedung O dan disamping Gedung E belum terkoordinir
, maka dari itu respon kita terhadap lahan parkir bisa diberi penanda bahwa tempat
parkir ada disisni. Supaya fungsi parkiran bisa full digunakan oleh orang orang
11. Respon Tata Letak Ruangan
Bisa dilihat respon kami terhadap tata ruangan adalah mengubah posisi kamar mandi
lantai 1 yang bertempatan di pintu utama, kamar mandi di pintu utama merusak
pemandangan dari arah luar Gedung ,maka dari itu kita merubah posisi kamar mandi
mengkadap kearah tangga , jika ada pertanyaan apakah kita ga terganggu dengan
adanya tangga untuk menuju kea rah kamar mandi, jawabannya tidak karena ketinggian
tangga ke lantai cukup tinggi sehingga orang tidak akan terpentok.
Dan untuk ruang laktasi yang berada dilantai 2 respon kami adalah mengganti ruang
laktasi menjadi toilet lantai 2 agar pengguna lantai dua jika ingin ke toilet tidak perlu ke
lantai 1 dahulu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan penyelesaian masalah yang penulis temukan pada saat analisis
bangunan gedung F, penulis memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Setiap ruangan di gedung berfungsi sesuai tujuan pembangunan
2. Pencahayaan, penghawaan, sirkulasi gerak, dan kebisingan di setiap ruangan belum
terkoordinir
3. Analisis site menunjukan Gedung sudah memenuhi pesyaratan KDB, KLB, dan GSB yang
berlaku. Kontur tanah sudah relatif datar
4. Area peresapan di sekitar bangunan sudah terpenuhi
5. Analisis klimatologi menunjukan bahwa gedung sudah merespon baik iklim yang ada di
daerah lokasi
6. Aksesibilitas menuju gedung sudah efektif Sirkulasi parkir sudah terpenuhi
Di samping itu semua, berikut sesi tanya jawab penulis dengan audience:
1. Muhammad Rafli Hatta (2204056019)
Pertanyaan :
Apa pendapat Anda dengan Vegetasi yang yang ada disekitar gedung F ,
tadi salah satu anggota anda mengatakan bahwa view from site terhalang oleh
vegetasi, maka bagaimana pendapat anda mengenai Vegetasi tersebut ?
Jawaban :
Untuk vegetasi di sekitar gedung F termasuk vegetasi yang mengganggu
view from site dikarenakan ukuran tumbuhan yang digunakan terlalu besar, maka
tanggapan kami terkait pertanyaan Hatta untuk vegetasi di gedung F bisa diganti
dengan tanaman perdu/ tanaman yang ukurannya tidak sampai mengganggu view
from site.
2. Achmad Fikri Ash Shofi Billah
(2204056018)
Pertanyaan :
Bagaimana cara mengatasi peletakan vegetasi , pegangan tangga, dan kamar mandi
untuk gedung F.
Saran dari penanya :
Untuk kamar mandi mungkin bisa ditutupi dibagian depan supaya tidak terlihat
secara langsung ketika orang melihat ke arah gedung F.
Jawaban :
Untuk kamar mandi bisa menggunakan konsep yang telah saudara abil sarankan,
yaitu membuat sebuah ikon penanda gedung F di bagian pintu utama selain itu juga
ditambah tanaman-tanaman di depan ikon gedung F . Kemudian untuk jalan menuju
gedung bisa di ubah ke samping ikon pintu utama. Sehingga untuk orang yang
melihat gedung F mereka akan langsung melihat pemandangan ikon gedung F dan
view yang bagus diisi dengan vegetasi vegetasi yang ada .Dan untuk pegangan tangga
di dekat tembok, bisa diganti dengan pegangan tangga yang menempel langsung ke
dinding agar tidak memakan banyak ruang.
3. Halimatussa’diyah (2204056017)
Pertanyaan :
Untuk jendela mati di gedung F apakah penghawaan di dalamnya sudah terpenuhi?
Beberapa ruang di gedung F menggunakan AC bukankah penggunaan AC itu kurang
efektif, kemudian kenapa penempatan toilet tidak dipindahkan ketempat lain ?
Jawaban :
Untuk jendela mati hanya digunakan pada tangga Karna sebelumnya di tangga
menggunakan jendela terbuka sehingga pada saat datang hujan air nya bisa masuk
dan bergenang di daerah tangga. Untuk kelas diganti menjadi jendela terbuka Karna
dikelas membutuhkan penghawaan yang bagus untuk bisa konsentrasi dalam
pembelajaran. Dan untuk AC hanya digunakan di ruang privat Karna lebih efektif
dan untuk mengurangi hawa yang kurang nyaman di ruang ber AC bisa dibuat
penghawaan bantuan sehingga lebih nyaman.
Lalu untuk tata ulang ruang kemungkinan bisa tapi untuk gedung F kurang
memungkinkan karena keterbatasan lahan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diambil setelah penulis menyelesaikan analisis bangunan gedung
perkuliahan ini adalah selama proses pelaksanaan analisis bangunan gedung perkuliahan
mahasiswa diharapkan adanya keaktifan, kreatifitas serta inovasi dari mahasiswa sehingga
bisa mendapatkan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://tutirahayu-knowledge.blogspot.com/2013/05/view-arsitektur.html
[2] http://perkimtaru.pemkomedan.go.id/artikel-1033-pengertian-gsb-klb-kdb--
ketinggianbangunan.html