Anda di halaman 1dari 13

MODEL

PEMBELAJARAN
DICK DAN CAREY

Alifia Nirmala Arum Puspita (0105522004)


Arina Hukma Adila.A (0105522011)

Model pembelajaran Dick dan Carey


merupakan model pembelajaran yang
dikembangkan melalui pendekatan
sistem (System Approach). Terhadap

Pengertian komponen-komponen dasar dari


desain sistem pembelajaran yang
meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan
evaluasi. Model sistem pembelajaran
yang dikembangkan oleh Dick dkk
terdiri atas beberapa komponen
yang perlu dilakukan untuk membuat
rancangan aktifitas pembelajaran
yang lebih besar. Dick dan Carey
memasukan unsure kognitif dan
behavioristik yang menekankan pada
respon siswa terhadap stimulus yang
dihadirkan.
Komponen-
komponen 1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
sekaligus langkah- 2. Melakukan analisis instruksional
langkah utama 3. 1.Analisis Siswa dan Konteks

dari model desain 4. Merumuskantujuan pembelajaran khusus

sistem 5. Mengembangkan instrument penelitian


6. Mengembangkan strategi pembelajaran
pembelajaran 7. Pengguanaan Bahan Ajar
yang dikemukakan 8. Merancang dan mengembangkan
oleh Dick dkk: evaluasi formatif
9. Melakukan revisi terhadap program
pembelajaran
10. Merancang dan mengembangkan
evaluasi sumatif.
Dalam mengidentifikasi tujuan
pembelajaran hal yang perlu
1. Mengidentifikasi dilakukan dalam kegiatan ini adalah
menentukan kemampuan atau
tujuan kompetensi yang perlu dimiliki oleh
pembelajaran siswa setelah menempuh program
pembelajaran. Hal ini diistilahkan
dengan tujuan pembelajaran atau
instructional goal.

Setelah melakukan identifikasi


2. Melakukan tujuan pembelajaran, langkah
analisis selanjutnya adalah analysisi
instruksional, yaitu sebuah proses
instruksional proses yang digunakan untuk
menentukan keterampilan dan
pengetahuan relevan dan diperlukan
oleh siswa untuk mencapai
kompetensi atas tujuan
pembelajaran.
Dalam model Dick dan Carry analisis
terhadap siswa yang akan belajar
dan konteks pembelajaran. Kedua

3. Analisis langkah ini dapat dilakukan secara


bersama-sama atau paralel. Analisis
Siswa dan konteks meliputi kondisi-kondisi
Konteks terkait dengan keterampilan yang
dipelajari oleh siswa dan situasi
yang terkait dengan tugas yang
dihadapi oleh siswa untuk
menerapkan keterampilan yang
dipelajari
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus :
Berdasarkan analisis instruksional, seorang perancang desain sistem
pembelajaran perlu mengembangkan kompetensi atau tujuan
pembelajaran spesifik (instructional objectives) yang perlu dikuasai
oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat umum
(instructional goal). Dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang
bersifat berspesifik, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian:

A. MENENTUKAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN YANG PERLU


DIMILIKI OLEH SISWA SETELAH MENEPUH PROSES PEMBELAJARAN.

B. KONDISI YANG DIEPRLUKAN AGAR SISWA DAPAT MELAKUKAN UNJUK


KEMAMPUAN DARI PENGETAHUAN YANG TELAH DIPELAJARI

C. INDIKATOR ATAU KRITERIA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK


MENENTUKAN KEBERHASILAN SISWA DALAM MENEMPUH PROSES
PPEMBELAJARA
Berdasarkan tujuan kompetensi
5. Mengembangkan khusus yang telah
instrument penelitian dirumuskan,langkah selanjutnya
adalah mengembangkan alat atau
instrumem penilaian yang mampu
mengukur pencapaian hasil belajar
siswa, hal ini dikenal dengan istilah
evaluasi hasil belajar.Hal yang
penting dalam menentukan
instrument evaluasi yang akan
digunakan adalah instrument harus
dapat mengukur performance siswa
dalam mencapau tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam


mengimplementasikan aktivitas pembelajaran yaitu aktifitas
pra-pembelajaran, penyajian materi pembelajara, dan aktivitas
tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran. strategi pembelajaran
harus didasarkan pada faktor-faktor berikut:
a)Teori terbaru tentang aktifitas pembelajaran
b)Penelitian tentang hasil belajar
c)Karekteristik media pembelajaran yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran
d)Materi atau substansi yang perlu dipelajari oleh siswa
e)Karakterisitik siswa yang akan terlibat dalam kegiatan
pembelajaran
7. Penggunaan
Bahan Ajar
Istilah bahan ajar sama dengan media pembelajaran, yaitu
sesuatu yang dapat membawa informasi dan pesan dari sumber
belajar kepada siswa, bahan ajar yang dapat digunakan adalah
buku teks, buku panduan, modul, program audio video, bahan
ajar berbasis computer, program multimedia, dan bahan ajar
yang digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh.
8. MERANCANG DAN MENGEMBANGKAN EVALUASI FORMATIF

EVALUASI FORMATIF DILAKSANAKAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA


YANG TERKAIT DENGAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PROGRAM
PEMBELAJARAN. HASIL DARI PROSES EVALUASI FORMATIF DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI MASUKAN UNTUK MEMPERBAIKI DRAF PROGRAM

Tiga jenis evaluasi formatif:


a.Evaluasi perorangan (on to one evaluation)
b.Evaluasi kelompok sedang (small group evaluation)
c.Evaluasi lapangan/field trial
Langkah terakhir dari proses desain adalah
melakukan revisi terhadap draf program
pembelajaran. Data yang diperoleh dari
prosedur evaluasi foramtif dirangkum dan
9. Melakukan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-
revisi terhadap kelemahan yang dimiliki oleh program
program pembelajaran, evaluasi tidak hanya dilakukan
pada draf program pembelajaran saja, tetapi
pembelajaran juga pada aspek-aspek desain sistem
pembelajaran yang digunakan dalam program,
seperti analisis instruksional, entry behavior dan
karakteristik siswa.
10 . Merancang dan mengembangkan evaluasi
sumatif

Evaluasi merupakan jenis evaluasi yang berbeda


dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini dianggap
puncak dalam aktifitas desain pembelajaran yang
dikemukakan oleh Dick dan Carrey. Evaluasi sumatif
dilakukan setelah program selesai dievaluasi secara
formatif dan direvisi sesuai dengan standar yan
digunakan oleh perancang. Evaluasi sumatif tidak
melibatkan perancang program, tetapi melibatkan
penilai independen.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai