merupakan model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap
Pengertian komponen-komponen dasar dari
desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Dick dan Carey memasukan unsure kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan. Komponen- komponen 1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran sekaligus langkah- 2. Melakukan analisis instruksional langkah utama 3. 1.Analisis Siswa dan Konteks
dari model desain 4. Merumuskantujuan pembelajaran khusus
sistem 5. Mengembangkan instrument penelitian
6. Mengembangkan strategi pembelajaran pembelajaran 7. Pengguanaan Bahan Ajar yang dikemukakan 8. Merancang dan mengembangkan oleh Dick dkk: evaluasi formatif 9. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran 10. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif. Dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran hal yang perlu 1. Mengidentifikasi dilakukan dalam kegiatan ini adalah menentukan kemampuan atau tujuan kompetensi yang perlu dimiliki oleh pembelajaran siswa setelah menempuh program pembelajaran. Hal ini diistilahkan dengan tujuan pembelajaran atau instructional goal.
Setelah melakukan identifikasi
2. Melakukan tujuan pembelajaran, langkah analisis selanjutnya adalah analysisi instruksional, yaitu sebuah proses instruksional proses yang digunakan untuk menentukan keterampilan dan pengetahuan relevan dan diperlukan oleh siswa untuk mencapai kompetensi atas tujuan pembelajaran. Dalam model Dick dan Carry analisis terhadap siswa yang akan belajar dan konteks pembelajaran. Kedua
3. Analisis langkah ini dapat dilakukan secara
bersama-sama atau paralel. Analisis Siswa dan konteks meliputi kondisi-kondisi Konteks terkait dengan keterampilan yang dipelajari oleh siswa dan situasi yang terkait dengan tugas yang dihadapi oleh siswa untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari 4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus : Berdasarkan analisis instruksional, seorang perancang desain sistem pembelajaran perlu mengembangkan kompetensi atau tujuan pembelajaran spesifik (instructional objectives) yang perlu dikuasai oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat umum (instructional goal). Dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang bersifat berspesifik, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian:
A. MENENTUKAN PENGETAHUAN KETERAMPILAN YANG PERLU
DIMILIKI OLEH SISWA SETELAH MENEPUH PROSES PEMBELAJARAN.
B. KONDISI YANG DIEPRLUKAN AGAR SISWA DAPAT MELAKUKAN UNJUK
KEMAMPUAN DARI PENGETAHUAN YANG TELAH DIPELAJARI
C. INDIKATOR ATAU KRITERIA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENENTUKAN KEBERHASILAN SISWA DALAM MENEMPUH PROSES PPEMBELAJARA Berdasarkan tujuan kompetensi 5. Mengembangkan khusus yang telah instrument penelitian dirumuskan,langkah selanjutnya adalah mengembangkan alat atau instrumem penilaian yang mampu mengukur pencapaian hasil belajar siswa, hal ini dikenal dengan istilah evaluasi hasil belajar.Hal yang penting dalam menentukan instrument evaluasi yang akan digunakan adalah instrument harus dapat mengukur performance siswa dalam mencapau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam
mengimplementasikan aktivitas pembelajaran yaitu aktifitas pra-pembelajaran, penyajian materi pembelajara, dan aktivitas tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran. strategi pembelajaran harus didasarkan pada faktor-faktor berikut: a)Teori terbaru tentang aktifitas pembelajaran b)Penelitian tentang hasil belajar c)Karekteristik media pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran d)Materi atau substansi yang perlu dipelajari oleh siswa e)Karakterisitik siswa yang akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran 7. Penggunaan Bahan Ajar Istilah bahan ajar sama dengan media pembelajaran, yaitu sesuatu yang dapat membawa informasi dan pesan dari sumber belajar kepada siswa, bahan ajar yang dapat digunakan adalah buku teks, buku panduan, modul, program audio video, bahan ajar berbasis computer, program multimedia, dan bahan ajar yang digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh. 8. MERANCANG DAN MENGEMBANGKAN EVALUASI FORMATIF
EVALUASI FORMATIF DILAKSANAKAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA
YANG TERKAIT DENGAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PROGRAM PEMBELAJARAN. HASIL DARI PROSES EVALUASI FORMATIF DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI MASUKAN UNTUK MEMPERBAIKI DRAF PROGRAM
Tiga jenis evaluasi formatif:
a.Evaluasi perorangan (on to one evaluation) b.Evaluasi kelompok sedang (small group evaluation) c.Evaluasi lapangan/field trial Langkah terakhir dari proses desain adalah melakukan revisi terhadap draf program pembelajaran. Data yang diperoleh dari prosedur evaluasi foramtif dirangkum dan 9. Melakukan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan- revisi terhadap kelemahan yang dimiliki oleh program program pembelajaran, evaluasi tidak hanya dilakukan pada draf program pembelajaran saja, tetapi pembelajaran juga pada aspek-aspek desain sistem pembelajaran yang digunakan dalam program, seperti analisis instruksional, entry behavior dan karakteristik siswa. 10 . Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif
Evaluasi merupakan jenis evaluasi yang berbeda
dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini dianggap puncak dalam aktifitas desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick dan Carrey. Evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dievaluasi secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar yan digunakan oleh perancang. Evaluasi sumatif tidak melibatkan perancang program, tetapi melibatkan penilai independen. Thank you