Pasar bebas, atau yang biasa dikenal dengan perdagangan bebas merupakan
kondisi ketika negara-negara mengurangi tarif atau bahkan menghilangkan tarif
barang yang masuk dari atau ke luar negeri. Tujuan pasar bebas adalah untuk
meningkatkan kegiatan perdagangan. Pasar bebas ditandai dengan kesepakatan
dari negara-negara yang ikut serta dalam perjanjian pasar bebas tersebut.
MEA merupakan pasar bebas di kawasan asia tenggara. Sesuai dengan namanya,
negara-negara yang tergabung di MEA adalah negara-negara ASEAN. Dalam MEA,
seluruh negara anggota diperbolehkan menjual barang dan jasa ke seluruh
anggota tanpa tarif. Selain barang-barang, jasa juga termasuk dalam kategori yang
"dijual" di MEA. Oleh karena itu muncul tenaga kerja profesional dari luar negeri,
misalnya dokter, akuntan, pengacara bahkan guru. Selain itu, MEA memungkinkan
negara-negaranya untuk membentuk pasar tunggal sehingga kompetisi meningkat
diantara anggota.
MEA dibentuk pada tahun 2015. Untuk Indonesia, MEA adalah peluang dan
tantangan. MEA dianggap sebagai peluang karena dengan adanya MEA,
kesempatan bagi produsen dalam negeri untuk memperluas jangkauan pasar
semakin besar. Di sisi lain, MEA juga merupakan tantangan karena barang-barang
Indonesia masih banyak yang belum mampu bersaing di luar negeri. MEA akan
berhasil jika pemerintah, produsen dan konsumen dalam negeri bekerja sama
membangun produk-produk dalam negeri terutama usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM).
Uni Eropa
Manfaat terbesar yang didapat anggota dengan dibentuknya Uni Eropa adalah
menghilangkan hambatan keluar masuk barang dari negara anggota sehingga
meningkatkan perekonomian diantara anggotanya.