Anda di halaman 1dari 1

.

1
Thursday, 10 September 2020, 11:36 PM
Numberofreplies: 2

   Bacalah pernyataan di bawan ini lalu diskusikan dengan teman saudara


1. Keimanan merupakan derivasi dari kata “Iman”. Untuk memahami pengertian Iman
secara utuh dan mendalam, kita perlu merujuk pada Al-Qur’an dan hadits sebagai
sumber primer ajaran Islam. Penelaahan ini dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan ayat ayat yang mengandung kata “iman” atau kata lain yang
terbentuk dari kata “Iman”, seperti; “Aamana”, “Yu’minu” atau “Mukmin”. Ayat-ayat
yang berbicara tentang pengertian iman dalam Al-Qur’an antara lain: Q.S. Al-
Baqarah (2): 165, QS. Al-A’raf(7): 179. Terdapat juga ayat yang berbicara tentang
nilai yang dapat mempengaruhi keimanan seseorang, baik positif maupun negatif,
antara lain; QS. An-Nisa(4): 51, QS. Al-Ankabut(29): 51, QS. Al-Baqarah(2): 4, dan
QS. Al-Baqarah(2): 285.
Coba saudara urai dan jelaskan; a). Pengertian Iman, dan b). Apakah Nilai
positif negatif pada keimanan yang dimaksud pada ayat-ayat diatas.
2. Pengertian iman tidak hanya dibatasi pada qalbu (keyakinan hati), akan tetapi
juga meliputi ikrar dengan ucapan, dan perilaku. Qalbu (hati) merupakan entitas
metafisika yang eksistensinya hanya Allah yang dapat mengetahui. Namun
demikian, keimanan yang baik akan memancarkan perilaku yang menjadi ciri
keimana seorang mukmin, sehingga dapat diidentifikasi secara dhahir, antara
lain; Tawakal, Mawas diri dan bersikap ilmiah, Optimis dalam menghadapi masa
depan, Konsisten dan menepati janji, dan Tidak sombong.
Jelaskan secara detail, ciri-ciri keimanan tersebut diatas, dilengkapi dengan
ayat-ayat al-Qur’an yang sesuai.
3.  Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa
Latin yang berarti "manusia yang tahu"), dan mencari tahu. Pencarian manusia
dalam menemukan kebenaran kemudian melahirkan istilah philosophia
(memahami sesuatu yang tidak diketahui dari hal yang sudah diketahui). Maka
manusia berfilsafat untuk mencari kebenaran, walaupun kadang kebenaran
yang ditemukan oleh manusia memiliki relatifitas (perbedaan atau bahkan
pertentangan cara pandang) kebenaran, hal ini terjadi karena adanya pengaruh
situasi, kondisi yang berbeda dan terus berubah. Demikian juga dengan sejarah
filsafat pencarian manusia dalam memandang kebenaran hakikat ketuhanan.
 Coba saudara jelaskan pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara
lain; a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme, dan b).
Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.
 

Anda mungkin juga menyukai