LAMPIRAN
PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2021
TENTANG
STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
SUBSEKTOR KEAMANAN
KBLI 80100
NO. AKTIVITAS KEAMANAN SWASTA
1. Ruang Lingkup Standar ini mengatur dan menetapkan batasan tentang persyaratan dalam penyelenggaraan usaha Jasa:
1) konsultasi keamanan;
2) penerapan peralatan keamanan;
3) pelatihan keamanan;
4) kawal angkut uang dan barang berharga;
5) penyediaan tenaga pengamanan; dan
6) penyediaan satwa keamanan.
2. Istilah dan Definisi 1) Badan Usaha Jasa Pengamanan yang selanjutnya disingkat BUJP adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) yang bergerak di bidang Jasa Pengamanan Swasta dengan KBLI 80100;
-6-
2) Satuan pengamanan yang selanjutnya disebut Satpam adalah satuan atau kelompok profesi pengemban fungsi
kepolisian terbatas non yustisial yang dibentuk melalui perekrutan oleh badan usaha jasa pengamanan atau
pengguna jasa satpam untuk melaksanakan pengamanan dalam menyelenggarakan keamanan swakarsa di
lingkungan kerjanya;
3) Surat Izin Operasional adalah surat yang berisi keterangan bahwa pemegang surat diberi izin untuk melakukan
kegiatan proses tender, promosi, melaksanakan kontrak kerja pengamanan, dan melakukan kegiatan sebagai
perusahaan jasa di bidang pengamanan;
4) Wilayah Usaha adalah wilayah di mana badan usaha yang bersangkutan dibenarkan untuk melakukan kegiatan
usaha yang didasarkan atas pembagian wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) di setiap Provinsi di wilayah
Republik Indonesia;
5) Jasa Konsultasi Keamanan adalah bidang jasa yang memberikan jasa berupa saran, pertimbangan atau pendapat
dan membantu dalam pengelolaan tentang cara dan prosedur pengamanan suatu objek;
6) Jasa Penerapan Peralatan Keamanan adalah bidang jasa yang memberikan jasa kepada pengguna jasa berupa
penerapan teknologi peralatan dalam kaitannya dengan cara dan prosedur pengamanan suatu objek;
7) Jasa Pelatihan Keamanan adalah bidang jasa yang memberikan jasa berupa penyediaan sarana dan prasarana
untuk melaksanakan pendidikan dan latihan bidang keamanan guna menyiapkan, meningkatkan, dan memelihara
kemampuan tenaga Satpam;
8) Jasa Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga adalah bidang jasa yang memberikan jasa pengamanan berupa
pengawalan pengangkutan uang dan barang berharga;
9) Jasa Penyediaan Tenaga Pengamanan adalah bidang jasa yang memberikan jasa berupa penyediaan tenaga
Satpam untuk melakukan pengamanan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja
pengguna jasa;
10) Jasa Penyediaan Satwa Keamanan adalah bidang jasa yang memberikan jasa berupa penyediaan satwa untuk
melakukan pengamanan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja pengguna jasa;
-7-
11) Pelatihan Gada Pratama adalah pelatihanan dasar Satpam bagi anggota/calon anggota Satpam yang belum pernah
mengikuti pelatihan di bidang pengamanan;
12) Pelatihan Gada Madya adalah pelatihanan Satpam bagi anggota Satpam yang dipersiapkan untuk menduduki
jabatan setingkat kepala regu ke atas (supervisor);
13) Pelatihan Gada Utama adalah pelatihanan Satpam bagi manajer/calon manajer/chief security atau bagi manajer
yang bertanggung jawab terhadap bidang pengamanan;
14) Audit adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan tingkat kesesuaian antara satu kondisi yang
menyangkut kegiatan dari suatu identitas dengan kriterianya dilakukan oleh auditor yang berkompeten dan
independen dengan mendekatkan dan mengevaluasi bukti-bukti pendukungnya secara sistematis, analitis, kritis dan
selektif guna memberikan pendapat atau kesimpulan dan rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
15) Tim Audit adalah tim yang dibentuk oleh Polri yang bertugas melakukan audit akreditasi terhadap BUJP dalam rangka
penerbitan Surat Izin Operasional;
16) Laporan Audit adalah hasil audit yang dilakukan oleh tim audit yang berisi fakta yang ditemukan pada saat
pelaksanaan audit BUJP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Izin Operasional.
3. Penggolongan Usaha Pembagian jenis kegiatan usaha jasa dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Konsultasi Keamanan
Memberikan jasa kepada pengguna jasa berupa saran, pertimbangan atau pendapat dan membantu dalam
pengelolaan tentang cara dan prosedur pengamanan suatu objek;
3) Pelatihan Keamanan
Memberikan jasa kepada pengguna jasa berupa penyediaan sarana dan prasarana untuk melaksanakan pendidikan
dan latihan di bidang keamanan guna menyiapkan, meningkatkan, dan memelihara kemampuan tenaga Satpam;
-8-
b) memiliki ruang kelas untuk proses belajar mengajar sesuai ketentuan Peraturan Polri terkait BUJP;
c) memiliki lapangan terbuka untuk tempat latihan luar sesuai ketentuan Peraturan Polri terkait BUJP;
d) memiliki asrama siswa dengan fasilitas kamar tidur, ruang makan dan kamar mandi sesuai ketentuan Peraturan
Polri terkait BUJP.
b) membuat perencanaan bentuk dasar dan desain pengamanan yang berstruktur dan sistematis sesuai dengan
potensi kerawanan objek yang diamankan;
c) mengadakan penelitian dan pengembangan tentang cara dan prosedur pengamanan suatu objek;
d) memberikan jasa perancangan sistem perangkat pengamanan yang efektif dan efisien pada suatu objek
pengamanan berdasarkan potensi kerawanan dan kondisi lingkungan;
e) membantu pemakai jasa keamanan dalam mengimplementasikan sistem perangkat pengamanan yang baru
atau mengkaji ulang sistem pengamanan yang telah ada;
f) memberikan jasa konsultasi di bidang risiko bisnis (bussines risk), termasuk informasi pengamanan dan bisnis;
g) memberikan jasa pengumpulan informasi untuk kepentingan pengamanan swakarsa internal perusahaan
(client) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Sistem Manajemen Menerapkan Sistem Manajemen Pengamanan organisasi sesuai peraturan Polri terkait BUJP yang terdiri atas:
Usaha
1) pemeliharaan dan pembangunan komitmen;
2) pemenuhan aspek peraturan perundangan keamanan;
3) manajemen risiko pengamanan;
4) tujuan dan sasaran;
5) perencanaan dan program;
6) pelatihan, kepedulian dan kompetensi pengamanan;
7) konsultasi, komunikasi dan partisipasi;
8) pengendalian dokumen dan catatan;
9) penanganan keadaan darurat;
10) pengendalian operasi;
11) pemantauan dan pengukuran kinerja pengamanan;
12) pelaporan, perbaikan dan tindakan pencegahan ketidaksesuaian;
13) pengumpulan dan analisis data;
14) audit Sistem Manajemen Pengamanan;
15) tinjauan manajemen dan;
16) peningkatan berkelanjutan.
4) jika hasil audit memenuhi parameter penilaian minimal 85 maka Mabes Polri melakukan pengkajian dan
pengambilan keputusan terkait izin berdasarkan hasil audit.
B. Pengawasan
1) audit pengawasan yang dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun selama masa surat izin
masih berlaku (dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah secara rutin dan Mabes Polri secara insidentil);
2) dalam rangka pengawasan BUJP wajib membuat laporan semester setiap 6 (enam) bulan sekali yang ditujukan
kepada Kepolisian Daerah setempat dengan tembusan Mabes Polri yang berisi :
a. data personel/ karyawan;
b. daftar pengguna jasa;
c. data Satpam yang dikelola lengkap dengan Diklat yang dimiliki; dan
d. kegiatan usaha yang dijalankan dilengkapi dengan fasilitas yang dimiliki.
3) parameter penilaian audit dituangkan secara kuantitatif dan kualitatif sesuai ketentuan Peraturan Polri terkait
BUJP; dan
4) mekanisme penilaian untuk audit pengawasan ditentukan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Nilai 0 – 59 izin operasional dibekukan dan pelaku usaha wajib memenuhi persyaratan yang ditentukan;
b. Nilai 60 – 84 izin operasional tetap berjalan namun diadakan pengawasan setiap 3 (tiga) bulan 1 (satu)
kali;
c. 85 – 100 izin operasional dianggap memenuhi persyaratan.
- 17 -
Polri dalam melaksanakan kegiatan audit penilaian kesesuaian dan pengawasan dilakukan oleh auditor resmi Polri yang
memiliki sertifikat auditor sesuai ketentuan Peraturan Polri terkait BUJP.
5. Kasetum Polri: ……
LISTYO SIGIT PRABOWO
6. Wakapolri : …….