Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

Pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing) dikerjakan bersamaan


dengan pekerjaan finishing. Lingkup pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan Mekanikal yaitu :


 HVAC (Ventilasi dan AC)
 Lift
 Eskalator
 Fire Sprinkler
 Hydrant
 Laundry
 Spa
 Swimming Pool
 Water Feature
b. Pekerjaan Elektrikal yaitu :
 Listrik
 Telepon
 Tata Suara (Audio)
 Data System (TV Kabel, Internet)
 CCTV
 Fire Alarm
 Parking System
 Building Automatic System (BAS)
c. Pekerjaan Plumbing yaitu :
 Pengolahan Air Bersih (Panas dan Dingin)
 Pengolahan Air Kotor (STP)
 Pengolahan Air Hujan
 WTP (Water Treatment Plant)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 64

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence belum semua pekerjaan MEP
diselesaikan. Pekerjaan yang sudah dan sedang dikerjakan pada proyek tersebut
adalah :

1. Pekerjaan Mekanikal
 Elevator/Lift
 Ducting
2. Pekerjaan Elektrikal
 Listrik (trafo)
 Genset
 Pengkabelan (Tray)
3. Pekerjaan Plumbing
 Pemipaan
 Air Bersih
 Air Kotor dan Pengolahan Air Kotor
 Air Hujan
 Fire Pump

4.1. Pengamatan Pekerjaan Mekanikal

4.1.1. Elevator/Lift

a. Ketentuan Teknis
Lift terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu lift penumpang, lift barang dan
lift servis. Secara teknis ketiga jenis lift ini tidak berbeda jauh. Komponen
utama elevator ini ada dua, yaitu ruang mesin (gambar 4.1.) dan ruang
luncur (gambar 4.2).
1. Ruang Mesin (Machine Room)

Gambar 4.1. Ruang Mekanikal Lift di lantai 24 (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 65

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Mesin lift pada Pondok Indah Hotel dan Residence berada di atas
gedung.

Gambar 4.2. Ruang Mesin Lift (sumber: Dok. CV. Pribumi Jaya Abadi)

2. Ruang Luncur (hoist way)


Berikut merupakan posisi ruang luncur elevator/lift pada gambar
kerja shop drawing.

Gambar 4.3. Posisi elevator/lift hotel pada bangunan (sumber: Data Perusahaan)

Ruangan yang berada di bawah ruang luncur berfungsi memberikan


kesempatan kerja untuk menghabiskan tenaga kinetik yang diredam oleh
buffer pada saat lift jatuh ke pit. Berikut lekuk dasar lift (elevator pit) pada
lantai basement B2. (lihat gambar 4.4).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 66

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.4. Posisi elevator pit pada lantai basement B2 (sumber: Data Perusahaan)

Kecepatan lift maksimal adalah 0,7 m/s sesuai dengan spesifikasi yang
diberikan PT. Beca Indonesia.

b. Pelaksanaan di Lapangan
Bahan material untuk lift masih tersimpan pada lantai basement B3, karena
pengerjaan lift pada masih dalam tahap pemasangan dinding dan plester,
terlihat pada gambar 4.5. di bawah ini.

Gambar 4.5. Komponen Material Lift di lantai basement (sumber: dok. Pribadi)

Area Lift pada lantai 11-15 telah dipasang dinding celcon dan plester
dinding di area luar dan dalam. (lihat gambar 4.6).

Gambar 4.6. Kondisi Pengerjaan Area Lift lt. 11-15 (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 67

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Kemudian pada gambar 4.7. area Lift pada lantai 16-20 masih baru
pemasangan tulang H Beam dan dinding celcon belum dipasang.

Gambar 4.7. Kondisi Pengerjaan Area Lift lt. 16-20 (sumber: dok. pribadi)

4.1.2. Ducting HVAC

Ducting adalah sebuah benda kotak atau spiral berbentuk cerobong


yang berfungsi untuk mensirkulasikan udara dari suatu ruangan dengan
menggunakan unit fan. HVAC (Heating Ventilating and Air Conditioning)
sangat berhubungan dengan ducting.

a. Ketentuan Teknis
Posisi ducting selalu berada di bagian atas ruangan dan dibantu dengan
kipas besar atau blower. Ducting ada pada setiap ruangan karena
berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan tersebut. Untuk
contoh, berikut alur ducting pada ruang STP basement B3. (lihat gambar
4.8).

Gambar 4.8. Ducting pada ruang STP (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 68

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

b. Pelaksanaan di Lapangan

Pekerjaan instalasi ducting dan pemotongan-pemotongan dilakukan di


basement. Semua proses fabrikasi dilakukan di lantai basement, terlihat
pada gambar (4.9).

Gambar 4.9. Perakitan instalasi ducting (sumber: dok. pribadi)

Blower digunakan untuk menggerakkan udara dalam ducting. (lihat gambar


4.10).

Gambar 4.10. Pemasangan ducting pada ruang fire pump (sumber: daok. pribadi)

Pada lantai basement B1 terdapat fan room yang di dalamnya terdapat


exhaust untuk mengatur udara, terletak di bawah ramp. (lihat gambar 4.11)

Gambar 4.11. Fan Room pada lantai basement B1 (Sumber: dok. perusahaan dan
pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 69

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Ducting pada lantai basement ada yang ditempelkan pada dinding agar
kondisi udara pada basement lebih baik. Terlihat pada gambar 4.12. dan
4.13.

Gambar 4.12. Ducting pada dinding (sumber: Dok. pribadi)

Gambar 4.13. Ducting pada parkiran basement B3 (sumber: dok. Pribadi)

c. Kendala dan Solusi


Pekerjaan ducting sebagian masih dalam tahap pembuatan. Proses
pembuatan dilakukan di basement untuk perakitannya. Sejauh ini belum
ada kendala karena bahan-bahan untuk pembuatan masih tersedia.

4.2. Pengamatan Pekerjaan Elektrikal

Lingkup pekerjaan instalasi Elektrikal meliputi :

1. Instalasi Listrik, meliputi sumber listrik (trafo dan genset) dan perangkat
yang menggunakan listrik dalam gedung.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 70

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

2. Tray, meliputi jaringan kabel di dalam gedung, mulai dari kabel listrik,
telepon, alarm, data, CCTV, sound system, dll.

4.2.1. Listrik (Transformer)

a. Ketentuan Teknis

Pembangkit listrik pada gedung Pondok Indah Hotel dan Residence


berasal dari transformer (trafo). Trafo yang digunakan ada dua jenis yang
dijelaskan pada tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Tabel Spesifikasi Transformer (sumber: PT. Beca Indonesia)

Ruang trafo berada pada lantai basement B1 yang berada di sebelah


timur bangunan. Posisi ruang trafo terlihat pada gambar 4.14. berikut.

Gambar 4.14. Ruang Transformer (sumber: Data Perusahaan)

b. Kondisi di Lapangan

Pada basement B1 terdapat peletakkan trafo dalam sebuah ruang


khusus. Pada gambar 4.15. kondisi trafo belum dijalankan dan masih
dibungkus oleh alumunium foil.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 71

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.15. Ruang Transformer (sumber: Dok. Pribadi)

Setelah dari ruang trafo, listrik dialirkan menuju ruang panel untuk
pengontrolan.

4.2.2. Genset

a. Ketentuan Teknis
Ruang genset berada pada lantai basement B2 dan B1. Terdapat empat
buah genset dengan tiga tangki bahan bakar yang tidak jauh dari ruang
genset. (gambar 4.16).

Gambar 4.16. Ruang Genset pada lantai basement B2 (sumber: Data Perusahaan)

Berikut merupakan gambar shop drawing untuk ruang genset. (gambar


4.17).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 72

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.17. Denah Ruang Genset (sumber: Data Perusahaan)

Gambar 4.18. Potongan A Ruang Genset (sumber: Data Perusahaan)

Gambar 4.19. Potongan B Ruang Genset (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 73

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

b. Pelaksanaan di Lapangan

Material yang dibutuhkan:

 Genset 1500 Kva


 Residential knalpot dan accessories
 Besi UNP
 Rod

Langkah-langkah Kerja:

 Mendongkrak genset dan meletakan pipa rol di bawah frame genset


 Pengukuran dudukan genset dan penandaan untuk lubang dinabolt
 Menggeser genset dengan dongkrak untuk membuat lubang di
pondasi.
 Pembuatan lubang pada pondasi genset dengan mesin bor.
 Menggeser genset kembali tepat diatas lubang tempat
pemasangan dinabolt.
 Pemasangan dinabolt pada lubang pondasi genset.
 Mengambil pipa rol dari frame genset kemudian menurunkan
dongrak tepat diatas dinabolt yang sudah disiapkan.
 Mengencangkan dinabolt setelah genset tepat diatas dinabolt yang
telah terpasang.
 Pemeriksaan elevasi, kelurusan kerataan lantai dan setelah semua
genset terpasang.
 Marking bracket knalpot.
 Pengeboran sofit dan dinding untuk memasang bracket knalpot.
 Pemasangan gantungan bracket.
 Pemasangan knalpot.
 Pemasangan sambungan knalpot setelah residential muffler, pipa
akan disambung dengan cara dilas.
 Pemasangan rock wool pada pipa knalpot dan residensial muffler
dengan cara rock wool dibalutkan kesekeliling diameter pipa dan
residensial muffler kemudian diikat dengan kawat bendrat.
 Pemasangan jacketing dengan menggunakan allumunium sheet
sesuai dengan bentuk pipa knalpot dan residensial muffler

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 74

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

 Pembersihan area kerja dan perapihan alat kerja yang digunakan


(gambar 4.21).

Genset sudah terletak pada posisi yang benar dan masih terbungkus
karena pengerjaan diatasnya belum selesai. (lihat gambar 4.20).

Gambar 4.20. Genset (sumber: dok. pribadi)

Pada gambar 4.21. dialy tank yang seharusnya berada di antara genset
belum terpasang, karena ada schaffolding untuk instalasi di atasnya.

Gambar 4.21. Kondisi Ruang Genset lantai basement B2 (sumber: dok. pribadi)

Tak jauh dari ruang genset, terdapat ruang storage tank, yaitu untuk
penyimpanan bahan bakar pembangkit listrik untuk genset. Terdapat tiga
buah tangki dengan masing-masing memliki berat 3200kg dengan
ketebalan tangki 8mm. Tangki ini mampu menyimpan bahan bakar hingga
15.000 liter. (lihat gambar 4.22).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 75

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.22. Storage Tank (sumber: dok. Perusahaan dan pribadi)

Pengawasan dilakukan berkala bersama site manager MEP selaku


pembimbing praktikan. (gambar 4.23).

Gambar 4.23. Pengawasan Ruang Genset (sumber: dok. Pribadi)

4.2.3. Panel Listrik

a. Ketentuan Teknis
Ruang panel listrik (gambar 4.25.) harus berdekatan dengan ruang
trafo dan ruang genset. Pada Pondok Indah Hotel dan Residence
peletakannya seperti pada gambar 4.24. berikut.

Gambar 4.24. Hubungan Ruang Panel dengan Ruang pendukung

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 76

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.25. Ruang Panel basement B1 (sumber: Data Perusahaan)

b. Pelaksanaan di Lapangan

Material yang dibutuhkan :


 Busduct batangan (3200 A)
 Sambungan Busduct (3200 A)
 Flexible busduct.
 End of busduct (3200 A)
 Penyangga fix vertical.
 Besi siku 50 x 50 x 5 mm
 Dynabolt .

Langkah-Langkah Kerja :
 Penandaan dan pengukuran gantungan busduct yang akan dipasang.
 Pemasangan penyangga / gantungan busduct
 Mempersiapkan & memposisikan busduct
 Pasang busduct dipenyangga yang telah dipasang dengan jarak yang
telah ditentukan.
 Pasang fix support busduct dipenyangga yang telah dipasang dengan
jarak yang telah ditentukan.
 Pasang flange end box dan connect busduct ke incoming CPGS dan
pemasangan flexible busduct di unit genset
 Periksa kelurusan busduct menggunakan sipat air.
 Pemasangan kabel masa.
 Tes tahanan isolasi busduct

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 77

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

 Tes kontinuitas. (lihat gambar 4.26).


 Pembersihan area kerja dan perapihan alat kerja yang digunakan
setiap selesai kerja.

Gambar 4.26. Pemasangan Bus Duct pada Ruang Panel (sumber: dok. pribadi)

Panel listrik yang sudah terpasang dan terhubung dengan pembangkit


listrik (trafo dan genset) selanjutnya disalurkan melalui tray dan shaft kabel
menuju alat-alat yang membutuhkan listrik. (lihat gambar 4.28).

Gambar 4.27. Kondisi Ruang Panel (sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.28. Panel Box (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 78

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

4.2.4. Tray Kabel

a. Klasifikasi Fungsi Kabel

Pemasangan kabel yang begitu banyak dan dengan warna yang


sama, agar tidak membingungkan maka setiap klep pada pipa kabel
menggunakan indikator warna yang memiliki arti masing-masing.
Pembagian warna-warna pada klep tersebut adalah :

 Klep Merah : untuk sistem alarm


 Klep Cokelat : untuk security
 Klep Biru Tua : untuk mekanikal
 Klep Biru Muda : untuk BMS
 Klep Kuning : untuk Public Address
 Klep Hijau : untuk data
 Klep Ungu : untuk bass system
 Klep Putih : untuk CATV
 Klep Oranye : untuk elektrikal

Terdapat tiga jenis rate kabel, yaitu kabel dengan 300/500V, kabel
600/1000V dan kabel diatas 1000V, dengan spesifikasinya masing-masing.
Dilihat dari tabel 4.2. berikut

Tabel 4.2. Tabel Spesifikasi Volt Kabel (sumber: PT. Beca Indonesia)

b. Pelaksanaan di Lapangan

Pemasangan kabel pada plat atap dengan menggunakan tangga stagger.


Terlihat pada gambar 4.29.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 79

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.29. Pemasangan Kabel pada plat beton (sumber: dok. pribadi)

Kabel yang sudah terpasang diberikan penanda berupa klep berwarna


untuk perbedaan fungsi kabel. (lihat gambar 4.30).

Gambar 4.30. Pembagian fungsi kabel dengan klep berwarna (sumber: dok. pribadi)

Setelah sekumpulan kabel-kabel yang terpasang, dapat bersatu dengan


susunan pemasangan lain, seperti pipa-pipa dan ducting. (lihat gambar
4.31).

Gambar 4.31. Susunan Kabel pada lantai 6 hotel (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 80

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Untuk kabel yang tidak ditempel ke plat beton, dapat digabungkan menjadi
satu dan dimasukkan ke dalam tempat khusus yang dinamakan tray (lihat
gambar 4.32). Tray merupakan shaft kabel secara horizontal.

Gambar 4.32. Jalur Kabel/Tray (sumber: dok. pribadi)

Untuk kabel yang ingin tidak terlihat dapat dilakukan penanaman kabel pada
tembok dengan cara mencoak dinding tersebut dan menyesuaikan
tempatnya. Terlihat pada gambar 4.33 dibawah ini.

Gambar 4.33. Posisi Kabel yang ditanam di tembok (sumber: dok. pribadi)

Pondok Indah Hotel dan Residence telah menyiapkan tempat untuk mocked
up, yaitu ruang percontohan kamar apartemen. Penyusunan stop kontak pada
ruang interior terdapat pada gambar berikut. (gambar 4.34 dan 4.35).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 81

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.34. Stop Kontak pada dinding (sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.35. Stop kontak yang terdapat pada furniture (sumner: dok. pribadi)

4.3. Pengamatan Pekerjaan Plumbing

Lingkup pekerjaan Plumbing secara garis besar sebagai berikut :

1. Sistem Pemipaan
2. Pengolahan Air Bersih
3. Pengolahan Air Kotor dan Kotoran
4. Air Hujan
5. Fire Pump

4.3.1. Pemipaan

a. Ketentuan Teknis
Pada semua instalasi pengerjaan plumbing tidak terlepas dari
penggunaan pipa. Pada proyek Pondok Indah Hotel telah ditentukan
penggunaan jenis pipa berdasarkan spesifikasi pada tabel 2.3. berikut dan
gambar skema 4.26).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 82

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Tabel 2.3. Tabel Spesifikasi Pipa (sumber: PT. Beca Indonesia)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 83

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.36. Skema Plumbing dan Drainage (sumber: Data Perusahaan)

b. Kondisi di Lapangan

Pada pekerjaan plumbing terdiri dari pemipaan air bersih, air kotor,
air hujan, sistem pengolahan air bersih yang terdiri dari air panas dan
dingin, dan sistem pengolahan kotoran dan air kotor. Sama halnya seperti
jalur kabel, agar memudahkan maka pipa-pipa diklasifikasikan dalam
beberapa warna, yaitu :

 Pipa Merah : untuk hydrant


 Pipa Merah besar : untuk air kotor
 Pipa Hijau strip biru : untuk saluran air dingin (air bersih)
 Pipa Hijau strip merah: untuk saluran air panas (air bersih)
 Pipa abu-abu kecil : untuk saluran air AC

Saluran-saluran air tersebut tergabung dalam sebuah shaft yang terhubung


pada tiap lantainya seperti terlihat pada gambar 4.37. berikut.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 84

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.37. Shaft Pipa Plumbing (sumber: dok. pribadi)

Tiap sambungan pipa, khususnya pada pipa merah diberi klep agar
memperkuat sambungan dan tidak terjadi kebocoran sambungan pipa
tersebut. Selain itu pada penyambungan dari dua pipa menjadi perlu diberi
penggantung seperti pada gambar 4.38. berikut.

Gambar 4.38. Sambungan pipa dan penggantungnya (sumber: dok. pribadi)

Kemudian pada tiap unit hotel, di dalamnya terdapat kamar mandi yang di
desain menggunakan bath tab. Aliran-aliran pipa yang berisi air bersih
dingin, air bersih panas, dan air kotor terhubung pada bagian ini.
Perencanaan ruang Bath tab pada tiap unit hotel terlihat seperti pada
gambar berikut. (lihat gambar 4.39).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 85

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.39. Bath Tab pada tiap unit hotel (sumber: dok. pribadi)

c. Kendala dan Solusi


Masalah yang terjadi pekerjaan plumbing adalah adanya kebocoran pada
sambungan pipa, atau belum terpasangnya pipa sehingga menimbulkan
genangan-genangan pada area tertentu. Solusinya adalah dengan
memperbaiki pipa tersebut.

4.3.2. Air Bersih

Air bersih digunakan untuk Toilet dan Pantry. Pipa air bersih
berwarna hijau, dengan garis biru untuk air dingin dan merah untuk
panas. Kebutuhan air bersih diambil langsung dari instalasi air bersih
PDAM dengan menggunakan pemipaan. Pada Pondok Indah Hotel dan
Residence, pengolahan WTP terletak pada basement B4. Untuk sistem
air bersih supply ke tangki atas menggunakan pompa Transfer
sedangkan supply ke masing-masing lantai secara grafitasi dan
menggunakan pompa Booster. Berikut merupakan skema air bersih
pada bangunan Pondok Indah Hotel dan Residence. (lihat gambar
4.40).

Gambar 4.40. Skema Air Bersih

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 86

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Berikut merupakan bagian-bagian dari alur pengolahan air bersih


pada gedung.

a. Sumur Bor. Sumur dalam berfungsi untuk menyuplai seluruh kebutuhan


air bersih, baik untuk kebutuhan air sehari-hari maupun untuk sistem
pemadam kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut disalurkan ke
bak air Raw Water Tank.

b. Roof Tank. Tangki air atas terbuat dari Fibre Reinforced Plastic (FRP)
dengan sistem pembuatan Compression Moulding atau Vacum Laminate.
Tangki ini terletak di lantai 23 hotel. Untuk tangki air pemanas dibuat
dengan cara pengelasan untuk penutup tangkinya. (lihat gambar 4.41).

Gambar 4.41. Proses Pengelasan Water Heater di Lantai 23 (sumber: dok.


Pribadi)

c. Pompa Distribusi dan Pompa Transfer. Pompa distibusi berfungsi


mengalirkan air ke alat-alat plumbing pada lantai-lantai yang
membutuhkan. Pompa distribusi harus mampu memasok kebutuhan
air. (gambar 4.42).

Gambar 4.42. Pompa Distributor (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 87

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Sedangkan pompa transfer berfungsi mengalirkan air dari tanki air


bawah ke tanki air atas (Roof Tank) terlihat pada gambar 4.43.
Pompa transfer harus mempu memasok kebutuhan air kepada
pemakai setiap laju aliran pada setiap saat secara otomatis.

Gambar 4.43. Pompa Transfer (sumber: dok. pribadi)

d. Ground Water Tank (GWT). Tangki Tanam atau lebih di kenal dengan
Ground Water Tank (GWT) adalah Tangki penampungan air yang di
pasang di dalam tanah,sehingga tidak memerlukan tempat
khusus/tidak memakan tempat.Berbentuk Silinder dengan ketebalan
tertentu sehingga kuat dan aman untuk menahan tekanan air tanah.
Terbuat dari bahan fiberglass yang tidak korosif. Skema air menuju
GWT terlihat pada gambar 4.44. berikut.

Gambar 4.44. Skema air menuju GWT (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 88

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

e. Sand Filter dan Carbon Filter. Sand filter dan carbon filter berfungsi
meningkatkan mutu air dari Deep Well (sumur dalam) yaitu untuk
menghilangkan kotoran yang masih terkandung didalamnya sekaligus
lebih menjernihkan air. Pencucian filter harus dilakukan setiap hari
selama 5 menit sampai 10 menit, pada saat beban pemakaian air surut.
Bahan tangki terbuat dari Wound Polyester sedangkan screen terbuat
dari bronze atau stainless steel atau wound Polyester. (gambar 4.45).

Gambar 4.45. Posisi Sand Filter dan Carbon Filter (sumber: Data
Perusahaan)

Gambar 4.46. Sand Filter (sumber: dok. pribadi)

f. Water Treatment Plant (WTP). Water treatment plant suatu


pengolahaan air mentah menjadi air siap pakai untuk digunakan
sebagai pengisi boiler (Make up water).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 89

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.47. Tampak Ruang WTP (sumber: Data Perusahaan)

1. Ketentuan Teknis Water Treatment Plant (WTP) :

Pengolahan air bersih terdapat pada basement B4. Berikut merupakan


gambar dari denah lantai basement B4. (lihat gambar 4.48).

Gambar 4.48. Lokasi Area WTP Basement B4 (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 90

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Posisi ruang pengolahan air bersih terdapat pada gambar 4.49. berikut.

Gambar 4.49. Area Pengolahan Air Bersih (sumber: Data Perusahaan)

Peletakkan mesin pompa dan alur pipa dapat terlihat pada gambar
potongan berikut. (lihat gambar 4.50).

Gambar 4.50. Potongan Ruang WTP (sumber: Data Perusahaan)

2. Kondisi di Lapangan :

Ruang WTP belum sepenuhnya terinstalasi dengan baik (gambar


4.51). Belum semua mesin terpasang. Proses fabrikasi dan pemotongan
bahan dilakukan dekat dengan ruang WTP.

Gambar 4.51. Kondisi ruang WTP (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 91

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

3. Kendala dan Solusi :


Pada bagian dalam ruang WTP terjadi kebocoran air dari lantai atasnya
hingga membuat becek ruang WTP. (lihat gambar 4.52).

Gambar 4.52. Kebocoran air pada ruang WTP (sumber: dok. pribadi)

Saat praktikan ke lapangan, belum ada solusi untuk mengatasi hal ini, air
dibiarkan begitu saja karena pekerjaan yang belum selesai.

4.3.3. Pengolahan Air Kotor

Lokasi pengolahan air kotor berada pada basement terbawah (B4).


Berdekatan dengan lokasi pengolahan air bersih. Berikut letak STP pada
denah shop drawing. (gambar 4.53).

Gambar 4.53. Lokasi STP pada Basement B4 (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 92

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Air kotoran yaitu pembungan air limbah dari closet dan urinal lavatory
sedangkan air kotor yaitu pembuangan air limbah dari wastafel, shower dan
Floor Drain ke Sewage Pit. Dar Sewage Pit air limbah dipompakan ke Sewage
Treatment Plant (STP). Pada gambar 4.54. terdapat skema air kotor.

Gambar 4.54. Skema Air Kotor

 Pre-treatment. Pada tahap ini dilakukan pemisahan padatan


berukuran besar ataupun grease, agar tidak terbawa pada unit
pengolahan selanjutnya. Kemudian air akan menuju ke primary
clarifier.

 Primary clarifier. Pada proses ini terjadi pemisahan partikel yang


mengendap secara gravitasi (suspended solid) sehingga mengurangi
beban pengolahan pada unit selanjutnya.

 Rotating Biological Contactor (RBC). Proses ini untuk menurunkan


BOD (bio-chemical oxygen demand) dan COD (chemical oxygen
demand) yang ada pada air limbah

 Final Clarifier. Unit ini berfungsi sebagai clarifier akhir untuk


mengendapkan partikel-partikel yang masih belum terendapkan,
serta biomass yang telah mati.

 Disinfeksi. Pada proses ini dilakukan penginjeksian chlorine yang


bertujuan membunuh bakteri-bakteri patogen yang ada.

 Effluent Tank. Air yang telah kita olah akan dialirkan menuju effluent
tank untuk selanjutnya dibuang pada saluran kota. Sebagian air ini

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 93

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

dapat kita proses lagi untuk keperluan recycling yang dapat kita
gunakan untuk menyiram taman dan air cuci kendaraan.

 Sand Filter. Air dari effluent tank dialirkan ke sand filter menggunakan
pompa, pada proses ini air akan di saring oleh pasir silika yang
berfungsi menyaring padatan yang masih terbawa pada system.

Berikut penjelasan alat-alat yang dipakai pada sistem air kotoran dan
air kotor :

a. Sewage Pit (Bak Air Kotoran)


Sewage Pit adalah suatu bak penampungan yang menampung air
buangan dari instalasi air kotor. Bak air limbah harus dibuat dari konstruksi
beton bertulang dibuat oleh bagian sipil/konstruksi. (lihat gambar 4.55).

Gambar 4.55. Sewage Pit (sumber: Dok. Pribadi)

b. Sewage Pump (Pompa Air Kotoran)


Sistem kendali pompa Sewage yaitu start dan stop diatur secara
otomatis oleh level switches yang berada di bak sewage. Pompa bekerja
secara bergantian dan bersamaan. Apabila beban aliran kecil, maka satu
pompa bekerja secara bergiliran dan apabila aliran besar maka pompa
bekerja bersamaan. Mesin Pompa tersebut terlihat pada gambar 4.56 di
bawah ini.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 94

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.56. Pompa Air Kotoran (sumber: dok. pribadi)

c. Sump Pit (Bak Air Kotor)


Pompa Sump Pit selalu diletakkan disebuah bak yang disebut Sump
Tank (gambar 4.57), disinilah pos pertama pembuangan air kotor sebuah
gedung ditampung yang selanjutnya dari sump Tank ini akan didorong lagi
menggunakan Pompa Sump Pit menuju pos selanjutnya misalnya Septic
tank atau Biotech.

Gambar 4.57. Bak Air Kotor (sumber: Data Perusahaan)

d. Sump Pump (Pompa Air Kotor)


Hampir sama dengan Sewage Pump, sistem kendali motor pompa yaitu
start dan stop diatur secara otomatis oleh level switches yang berada di
bak air kotor. Apabila beban aliran kecil, maka satu pompa bekerja secara
bergiliran dan apabila beban aliran besar maka pompa bekerja bersamaan.
Penampakan mesin tersebut terlihat pada gambar 4.58.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 95

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.58. Pompa Air Kotor (sumber: dok. pribadi)

e. Sewage Treatment Plant (STP)


STP merupakan septik tank dalam gedung yang menggunakan sistem
pengolahan dengan menggunakan bakteri pengurai. Bahan septik tank
dapat terbuat dari fiber glass ataupun beton concrete. Sistem kerja septik
tank yaitu air limbah yang masuk harus dapat diurai dengan menggunakan
bakteri pengurai sehingga air yang dihasilkan dari dalam septictank
tersebut layak untuk dibuang ke saluran kota (tidak berbau).

Gambar 4.59. Potongan Ruang STP (sumber: Data Perusahaan)

Ruang pengolahan air kotor terdapat pada lantai basement B3 dan B4


(gambar 4.59). Pada base plan, digunakan untuk ruang pengolahan,
sedangkan untuk mezanin (gambar 4.60) untuk sistem pemipaan,
peletakkan mesin dan untuk mengontrol kondisi STP.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 96

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.60. Ruang STP mezanin pada Basement B3 (sumber: dok. Pribadi)

Kemudian untuk mengondisikan udara dalam ruang terdapat blower room


yang yang terletak di pinggir ruangan. Terdapat beberapa exhaust yang
menghembuskan udara ke arah dalam STP. (lihat gambar 4.61).

Gambar 4.61. Blower Room (sumber: dok. Perusahaan dan pribadi)

Gambar 4.62. Blower (sumber: dok. pribadi)

Pekerjaan instalasi mesin pompa masih berjalan, dilakukan oleh pekerja


yang berada di dekat dengan ruang STP (gambar 4.63).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 97

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.63. Instalasi Pompa (sumber: dok. pribadi)

Pengumpulan kotoran diolah pada sedimentation tank adalah untuk


mengendapkan kotoran (lihat gambar 4.64).

Gambar 4.64. Sedimentation Tank (sumber: dok. Perusahaan dan pribadi)

Equalizing tank (gambar 4.65) digunakan untuk pengolahan air kotor yang
diproses yang kemudian dapat digunakan kembali (recycle) atau langsung
dibuang ke saluran pembuangan kota.

Gambar 4.65. Equalizing Tank (sumber: Data Perusahaan dan pribadi)

Untuk standar kadar unsur kimia dalam kandungan pengolahan air kotor,
terdapat pada tabel 4.4 berikut.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 98

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Tabel 4.4. Tabel Standarisasi kadar zat kimia STP (sumber: PT. Beca Indonesia)

4.3.4. Air Hujan (Sistem Siphonic)

Sistem siphonic ialah sistem pembuangan air hujan yang mengalir


karena pengaruh tekanan. Perencanaan hidrolik harus memperhatikan
kecepatan air. Diameter minimum untuk siphone ini ialah 60 cm untuk
memungkinkan pembersihan dan pengecekan.

Pelaksanaan di Lapangan

1. Pemasangan pipa siphonic dilakukan dalam 5 tahap yaitu:


a. Pemasangan Roof outlet dan fabrikasi fitting dan collector pipe,
terlihat pada gambar 4.66 di bawah ini.

Gambar 4.66. Pemasangan Roof Outlet (sumber: PT. Berca Mandiri Perkasa)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 99

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Pemasangan roof outlet (gambar 4.67) bersamaan dengan


pekerjaan pembetonan lantai atap.

Gambar 4.67. Roof Outlet (sumber: data PT. Berca Mandiri Perkasa)

Untuk roof outlet (gambar 4.68) yang berada pada talang metal,
dipasang setelah material talang terpasang.

Gambar 4.68. Roof outlet pada talang metal (smber: data PT. Berca
Mandiri Perkasa)

Apabila pemasangan roof outlet tertinggal dari pekerjaan sipil


pembetonan, maka dilakukan metode coring untuk meletakkan
roof outlet yang direncanakan sesuai dengan gambar shop
drawing.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 100

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.69. Pekerjaan Roof outlet bersamaan dengan pekerjaan sipil

(sumber: data PT. Berca Mandiri Perkasa)

Dilakukan fabrikasi fitting-fitting untuk jalur horizontal di bawah


atap yang nantinya menyambungkan roof outlet dan pipa
collector. (lihat gambar 4.70).

Gambar 4.70. Fitting untuk jalur horizontal (sumber: data PT. Berca Mandiri
Perkasa)

b. Fabrikasi dan pemasangan bracket pada jalur horizontal (gambar


4.71).

Gambar 4.71. Pengerjaan Pipa fabrikasi bracket (sumber: data PT. Berca
Mandiri Perkasa)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 101

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

c. Pemasangan jalur pipa horizontal dan koneksi ke tailpipe dan pipa


vertikal. Untuk detail pemasangan pipa vertikal terlihat pada gambar
4.72. berikut.

Gambar 4.72. Pipa vertikal (sumber: data PT. Berca Mandiri Perkasa)

Pemasangan pipa vertikal di H Beam 400 di pasang di setiap


jarak 1500 mm. Kemudian untuk pipa horizontal di H Beam
lantai 4 dipasang setiap jarak 1300mm. (lihat gambar 4.73).

Gambar 4.73. Pipa Horizontal (sumber: PT. Berca Mandiri Perkasa)

d. Pemasangan Jalur Pipa bawah tanah.


Tipe pemasangan pipa horizontal di beton lantai 4 yang
menuju shaft menggunakan UNP 50 (gambar 4.74).

Gambar 4.74. Pipa Horizontal pada beton (data: PT. Berca Mandiri Perkasa)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 102

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Tipe pemasangan pipa horizontal (gambar 4.75) pada beton


dengan menggunakan UNP 50 dan Long Dart M12

Gambar 4.75. Pipa Horizontal dengan UNP 50 dan Long Dart M12
(sumber: data PT. Berca Mandiri Perkasa)

e. Penyambungan antara pipa tegak dan pipa underground


f. Test dan Commisioning. (gambar 4.76).

Gambar 4.76. Pengecekan sistem siphonic (sumber: data PT. Berca


Mandiri Perkasa)

2. Pemasangan pipa harus sesuai dengan shop drawing dan perhitungan


hidrolik yang dibuat oleh SFM.
3. Apabila terjadi perubahan layout jalur pipa, perubahan tersebut harus
dikonfirmasi ulang oleh SFM untuk dilakukan perhitungan ulang hidrolik
sebelum pemasangan.
4. Pemasangan jalur pipa yang tidak sesuai dengan perhitungan hidrolik akan
berdampak pada tidak bekerjanya sistem siphonic.
5. Layout jalur pipa pada metodologi ini harus disesuaikan dengan stack jalur
pipa sebenarnya sesuai hasil perhitungan hidrolik, shop drawing dan
gambar skematik.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 103

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

6. Metodologi ini berlaku untuk 1 stack pipa siphonic. Penerapan metodologi


ini pada stack pipa siphonic yang lain dimungkinkan dengan penyesuaian
layout jalur.

4.3.5. Fire Pump

a. Ketentuan Teknis
Ruang Fire Pump terletak di lantai basement B1. Berikut posisi ruang fire
pump pada gambar kerja shop drawing (lihat gambar 4.77).

Gambar 4.77. Ruang Fire Pump pada lantai basement B1 (sumber: Data Perusahaan)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 104

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Berikut spesifikasi untuk pipa fire pump pada tabel 4.5 :

Tabel 4.5. Tabel Spesifikasi Fire Pump (sumber: PT. Beca Indonesia)

b. Pelaksanaan di Lapangan
Mesin fire pump sudah ada yang terpasang dengan cukup baik. Para
pekerja masih bekerja memasang bagian-bagian dari fire pump. Terlihat
pada gambar 4.78 dan 4.79.

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 105

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.78. Fire Pump (sumber: dok. Pribadi)

Gambar 4.79. Pekerja yang melakukan instalasi pada bagian fire pump
(sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.80. Sambungan fire pump menuju hydrant dan sprinkler


(sumber: dok. Pribadi)

c. Kendala dan Solusi


Pada pengerjaan ruang fire pump agak terbengkalai dan sepi pekerja.
Solusinya ialah dengan menambah pekerja pada bagian fire pump.
(gambar 4.80).

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 106

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

4.4. Kendala dan Solusi dalam Pekerjaan MEP

Dalam pengerjaan Mekanikal Elektrikal dan Plumbing (MEP) pada Proyek


Pondok Indah Hotel dan Residence terdapat kendala dalam pengerjaannya. Kendala
tersebut diantaranya:

a. Gambar perencanaan kurang jelas. Gambar perencanaan MEP yang


diajukan untuk pengerjaan (Shop drawing) masih ada yang bagian yang
kurang jelas. Solusinya, koordinasi konsultan perencanaan MEP dan
kontraktor pelaksana dilakukan lebih intens agar kontraktor mengerti dari
gambar yang dimaksud.
b. Produksi gambar lambat. Banyaknya gambar yang harus diselesaikan
dan jumlah drafter yang kurang banyak membuat produksi gambar kerja
lambat. Solusinya, adalah penambahan drafter untuk bagian MEP.
c. Benturan Desain MEP dan Finishing. Pekerjaan finishing yang dilakukan
setelah struktur membuat adanya benturan desain antara MEP dan
pekerjaan finishing. Solusinya adalah perubahan dengan sedikit
pergeseran atau perombakan dan koordinasi dengan bagian finishing.
d. Cuaca tak mendukung. Saat terjadi cuaca yang ekstrim menjadi salah
satu kendala dalam pengerjaan. Pada tanggal 1 September 2016, terjadi
hujan angin yang berdampak pada kerusakan. Pada area ground floor,
penuh dengan puing-puing dinding celcon dari Hotel yang runtuh (gambar
4.81). Tak lama dari itu segera dilakukan pembersihan dan pengerjaan
ulang. Berikut merupakan gambar-gambar setelah kejadian tersebut

Gambar 4.81. Puing-puing di area ground floor (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 107

http://digilib.mercubuana.ac.id/
LAPORAN PRAKTIK PROFESI
Pekerjaan MEP Pada Proyek Pondok Indah Hotel & Residence

Gambar 4.82. Reruntuhan pada podium hotel dan residence (sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.83. Atap Ballroom yang lepas karena angin (sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.84. Gondola Indalex terhempas angin (sumber: dok. pribadi)

Gambar 4.85. Kondisi dinding rubuh (sumber: dok. pribadi)

RIZKY DWI KURNIAWAN - 41213010031 Program Studi Teknik Arsitektur - UMB | 108

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai