BAB IV
METODA PELAKSANAAN PROYEK
Gambar SDA
Gambar Site
Kolom merupakan struktur utama dari konstruksi Portal (Portal adalah suatu sistem
yang terdiri dari bagian-bagian struktur yang saling berhubungan yang berfungsi menahan
beban sebagai suatu kesatuan lengkap yang berdiri sendiri dengan atau tanpa dibantu oleh
diafragma-diafragma horisontal atau sistem-sistem lantai. ).
Fungsinya untuk menyangga gaya normal yang berasal dari beban-beban diatasnya.
Pelimpahan gaya berasal dari balok induk atau balok anak serta berat sendiri kolom.
Disamping itu kolom juga menyangga gaya horizontal yang berasal dari muatan angin dan
muatan gempa. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur.
Kolom terbagi atas 3 Jenis , yaitu :
1. Kolom Beton Bertulang ( RC Column )
Kolom ini merupakan kolom yang strukturnya menggunakan tulangan besi dan di
selimuti dengan beton.
1. Erection Baja
a. Persiapkan material H-beam yang akan di install di lapangan
c. H-beam di erection oleh Tower Crene (TC) untuk segera diinstal di lapangan.
d. H-Beam yang telah berada di lapagan di hubungkan dengan cara di las oleh
seorang welder (ahli pengelasan).
d. Hasil threading dicek menggunakan alat bantu go gouge dan window gouge, jika
sesuai akan Diproteksi lalu di lifting sebelum di install.
i. Lalu pasang beton deking pada tulangan kolom sebagai selimut beton dengan
ketebalan 4 cm.
j. Setelah pemasangan tulangan selesai lakukan pemeriksaan dengan menyesuaikan
dengan shop drawing.
k. Selanjutnya dilakukan pembersihan di area kolom (cleaning).Dan lanjut ke tahap
berikutnya pemasangan bekisting.
l. Selanjutnya penginstalan tulangan sesuai dengan SDA di lokasi.
T
1. Pemasangan Bekisting Kolom.
b. Pasang sepatu kolom dengan cara dibor digaris markingannya sedalam ±10 cm lalu
tancapkan besi D13 yang telah diberi lem. Sepatu kolom berfungsi menjaga agar posisi
tetap siku.
c. Install pada fabrikasi bekisting kolom satu sisi yang telah diberi plywood .
- Meletakkan steel waller sesuai dengan rencana.
- Memasang girder pada steel waller dengan jarak 25-30 cm dan dikunci dengan hook
strap HB.
- Memasang plywood diatas girder.
- Lakukan hal yang sama untuk sisi yang lain.
d. Setelah di fabrikasi angkat bekisting menggunakan tower crane ketempat pemasangan
bekisting ke kolom.
e. Pasanglah base plate di tulangan stek yang telah disediakan.
g. Pasangkan Kicker Brace yang di pasang pada kolom waller dengan menggunakan
Wedge Head Piece pada base plate.
j. Lakukan verticality dengan menggunakaan unting – unting tersebut yaitu lebar diatas
harus sama dengan dibawah.
k. Jika belum vertikal maka lakukan penyetelan di Push Pull Prop atau Kicker Brace,
sampai kondisi bekisting kolom vertikal.
2. Pengecoran Kolom
a. Siapkan alat pengetesan silinder benda uji dan test slump. Untuk mengetahui
kadar kelecekan beton yang berhubungan dengan mutu beton.
d. Lalu ambil beberapa sampel beton sebagai benda uji untuk kuat tekan beton yang
akan di uji.
e. Setelah nilai slump memenuhi syarat, maka beton ready mix dari concrete truck
mixer dituangkan kedalam concrete bucket, volume bucket 1,2 m³ yang telah
dipasang pipa tremii
h. Penuangan beton, maksimal dijatuhkan tidak boleh lebih dari ketinggian 150 cm.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi pada agregat.
i. Gunakan vibrator agar beton merata dan hasilnya tidak keropos dan bagus.
j. Begitu seterusnya sampai pengecoran selesai.
k. Rapikan dan bersihkan beton sisa serta alat bekas pengecoran.
l. Diamkan sampai selisih suhu antara beton dengan udara kurang dari 20℃, kemudian
lakukan perawatan pada beton (curring).
Pembesian corewall dilakukan dengan metode yang sedikit berbeda. Komponen corewall
baru bisa dicor apabila telah mencapai ketinggian minimum 3 lantai. Jadi pembesian tidak
dilakukan secara langsung di area kerja. Namun dirakit di tempat pabrikasi terlebih dahulu.
Apalagi area corewall adalah area yang cukup berbahaya karena pekerja harus bekerja di atas
ketinggian. Perbedaan pembesian corewall terletak pada penggunaan besi double pada
sengkang. Besi yang digunakan untuk. Area corewall ini pun cederung berukuran kecil
yaitu besi diameter 13 mm dan 16 mm.
Core wall adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam gedung, yang
biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak di kawasan inti pusat memiliki
fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan ekonomis.
Pekerjaan Corewall terbagi atas 3 item, yaitu :
1. Pekerjaan Penulangan
2. Pekerjaan Bekisting
3. Pekerjaan Pengecoran
Adapun ketentuan-ketentuan umum untuk struktur kolom pada proyek Gedung Indonesia 1:
- Menggunakan mutu beton fc 70 - 40 Mpa.
- Mutu Baja ASTM A-615M grade 520.
- Tebal selimut betonnya adalah 4 cm
a. Terlebih dahulu mempersiapkan material yaitu besi ulir untuk tulangan utama, ties
dan stirrups serta kawat bendrat sebagai pengikat
b. Lalu bawalah tulangan ke lokasi fabrikasi. Potong tulangan sesuai gambar detail atau
gambar BBS (Bar Bender Schedule).
c. Kemudian rakit tulangan core wall langsung di area fabrikasi
i. Lalu pasang beton deking pada tulangan corewall sebagai selimut beton dengan
ketebalan 4 cm.
j. Setelah semua selesai terpasang, maka lakukan pemeriksaan. Telah sesuai shop
drawing atau belum,jika belum sesuai maka lakukan perbaikan pada kesalahan Core
Wall.
k. Selanjutnya dilakukan pembersihan area kerja (cleaning). Dan lanjut ke tahap
berikutnya pemasangan bekisting.
6. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dari
truck mixer dituangkan kedalam bak penampung yang berada dibagian
belakang concrete pump.
8. Tinggi jatuh penuangan beton yang diisyaratkan sesuai dengan yang telah
ditentukan yaitu 1 – 1,5 m. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi pada agregat.
9. Gunakan vibrator agar beton merata sehingga hasilnya tidak keropos dan
bagus.
10. Begitu seterusnya sampai pengecoran selesai.
11. Rapikan dan bersihkan beton sisa serta alat bekas pengecoran.
12. Diamkan sampai selisih suhu antara beton dengan udara kurang dari
20℃. Maka bekisting dapat dibuka dan kemudian lakukan perawatan
pada beton (curring).
Fungsi Plat/Slab ;
1. Penyalur beban beban mati maupun beban hidup menuju rangka
pendukung vertical
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
3. Pekerjaan Pengecoran.
1. Bekisting Balok dan Slab
1. Pemasangan Pelat Embedded pada saat penulangan corewall dengan
benar, ( Plat embedded adalah salah satu item penghubung antara
komponen baja dan beton ). Plate Embedded diberi perkuatan dengan
menggunakan Harpin (Pengikat Embedded Plate).
Gambar 3.21H-Beam
Sumber: Proyek Gedung Indonesia 1