TAHAP 2:
AKAR SEBAB/FAKTOR PENDORONG RERJADINYA/DILAKUKANNYA
PELANGGARAN*
Penjelasan tentang faktor #1: GBE : karena pengelola yang kurang “aware” dengan
kejelasan peraturan yang ada (socio culture).
bagaimana faktor #1 mendorong terjadinya pelanggaran etika : socio culture, karena
Pengelola setempat pura percaya bahwa wisatawan mengetahui dan paham peraturan
yang ada. Padahal di sana(pura) tidak terdapat atau tidak adanya informasi terkait
mengenai larangan. Seperti tanda himbauan apa yg boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
wisatawan di sekitar pura. Atau himbuan etika-etika yang harus diterapkan jika
memasuki kawasan pura. Kurangnya papan pemberitahuan membuat wisatawan tidak
tahu apakah hal yang dilakukan oleh wisatawan tersebut diperbolehkan atau tidak. Oleh
karena itu wisatawan berani melakukan hal tersebut karena menganggap bahwa yg
dilakukannya merupakan hal yg biasa saja dan tidak melanggar norma dan adat istiadat.
FAKTOR #2: Sikap narsis pelaku untuk mendapatkan foto/video
Penjelasan tentang faktor #2:
- GBE : adanya teknologi media sosial yang memicu kebutuhan pelaku untuk diakui oleh
pengguna media sosial/teman-temannya (Teknologi).
- Internal : Sikap/attitude pelaku yang berfoto dengan menghiraukan adat-budaya
masyarakat setempat.
bagaimana faktor #2 mendorong terjadinya pelanggaran etika : karena adanya kebutuhan
untuk diakui tersebut, membuat pelaku mengambil tindakan yaitu berfoto/berselfie
dengan naik ke atas pura dengan menghiraukan adat-budaya setempat dan dianggap
sebagai bentuk pelecehan terhadap masyakat setempat yang tentunya merupakan
pelanggaran etika. Pelaku juga memberikan pernyataan meminta maaf atas perbuatannya
dengan membuat klarifikasi lewat media sosial.
TAHAP 3 :
REKOMENDASI SOLUSI
REKOMENDASI #1:
Pihak pengelola yang terkait harus lebih tegas dan jelas dalam memberikan peraturan serta
memberikan himbauan yang terdapat pada pura tersebut.
a. Solusi ini mengatasi akar sebab yang mana (dari yang disebutkan di tahap #2):
Kurangnya kejelasan tentang peraturan yang ada
b. Landasan Teori (yang melandasi rekomendasi ini):
Utilitarisme
c. Bagaimana teori/prinsip etika tersebut menguatkan solusi yang direkomendasikan:
Dengan lebih tegas dan jelasnya peraturan yang ada maka akan memberikan
dampak/manfaat yaitu berkurangnya kemungkinan terjadi pelanggaran etika pada lokasi
tersebut.
REKOMENDASI #2
Harus adanya kesadaran masing-masing dari wisatawan untuk lebih menghormati adat-budaya
yang ada dari pada mementingkan keinginan pribadi (berfoto) serta bertanya terlebih dahulu
kepada pihak setempat apakah boleh atau tidak untuk berfoto pada lokasi tersebut.
a. Solusi ini mengatasi akar sebab yang mana (dari yang disebutkan di tahap #2):
Sikap narsis pelaku untuk mendapatkan foto/video
b. Landasan Teori (yang melandasi rekomendasi ini)
Common good/kebaikan bersama
c. Bagaimana teori/prinsip etika tersebut menguatkan solusi yang direkomendasikan:
Dengan adanya kesaradan dari diri wisatawan untuk lebih menghormati adat-budaya
yang ada dari pada mementingkan keinginan pribadi dan membiasakan untuk bertanya
terlebih dahulu, maka akan membantu guna tercapainya kebaikan bersama baik bagi tuan
rumah (host) maupun wisatawan (guest).