Anda di halaman 1dari 3

Nama : IFAN HASIN

NIM : 20382041074
Matakuliah : Metodologi Penelitian
Prodi/Kelas : Hukum Ekonomi Syariah / B

SOAL
1. Berikan alasan imliah saudara memilih judul penelitian yang ditulis dalam rancangan
proposal penelitian!
2. Jelaskan secara singkat langkah-langkah dalam melakukan penelitian hukum!
3. Tulislah 2 judul buku metodologi penelitian dasar dan 2 judul buku metodologi
penelitian hukum lengkap dengan pengarang, penerbit dan tahunnya!
4. Jelaskan secara singkat perbedaan signifikan antara penelitian normatif, penelitian
empiris, dan penelitian normatif empiris!
5. Tulis secara singkat kerangka teori / kajian teoritis yang digunakan dalam penelitian
saudara sebagaimana ditulis dalam tugas rancangan proposal penelitian!

JAWABAN
1. Alasan ilmiah tentang proposal yang saya ajukan adalah adanya suatu kondisi dimana
masyarakat melakukan bisnis …..
2. Langkah-langkah penelitian hukum antara lain
a. Mencari informasi awal tentang gejala hukum sehingga dapat merumuskan suatu
masalah
b. Menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum (keadaan, perilaku pribadi,
perilaku kelompok) sehingga menjadi fokus penelitian
c. Mencari dan menguraikan tinjauan teori yang relevan sehingga dapat dijadikan
landasarn sekaligus pembanding.
d. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data
e. Menganalisa data sehingga menjadi temuan penelitian
f. Menarik kesimpulan, baik berupa saran atau rekomendasi penelitian.
3. Buku Metodologi Penelitian Dasar
- Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2017)
- Uhar suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan
(Bandung: PT Refika Aditama, 2012)
Buku metodologi penelitian hukum
- Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Kencana, 2017)
- Muhaimin, Metode Penelitian Hukum, (Mataram NTP: Mataram University
Press, 2020)
4. Menurut saya perbedaan signifikan penelitian normative, empiris, dan normative
empiris terletak pada alat dan pendekatan yang dijadikan patokan penetian hukum itu
sendiri. Penelitian normative dalam banyak sumber dikenal sebagai penelitian yang
berdasarkan kajian ilmiah kepustakaan, sumber-sumber yang dijakadikan sebagai
landasan teoritis. Penelitian hukum empiris merupakan suatu alat penelitian yang
lebih melihat pada suatu kondisi hukum tersebut berlaku di lingkungan masyarakat.
maka salah satu model yang nampak dalam penelitian ini adalah hukum sosiologis.
singkatnya penelitian hukum ini mengambil dari fakta-fakta yang diamati langsung
dari masyarakat. Sementara penelitian hukum normative empiris adalah kolaborasi
antar normative dan empiris yang mana tujuannya untuk mengetahuai implementasi
ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa
hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.
5. Kajian teoritis yang digunakan antara lain:
a. Jual beli dalam bahasa arab adalah ‫ ا ل@@بيع‬artinya menjual dan menukar. Dalam
bahasa arab kalimat ‫ ا لبيع‬terkadang digunakan untuk ‫ ا لثر ا ء‬yang memiliki arti jual
beli. (Sumber: Anisatur Rosyida, “Analisis Etika Bisnis Islam Dalam Jual Beli
Kosmetik Di Toko Clareiza Online Shop Kabupaten Ngawi.” (Skripsi, IAIN
Ponorogo, 2020), 11).
b. Secara terminologi jual beli diartikan dengan” tukar menukar harta secara suka
sama suka” atau”peralihan kepemilikan dengan cara menggantian menurut bentuk
yang dibolehkan” kata tukar menukar” atau” peralihan kepemilikan dengan
penggantian” mengandung maksud yang sama bahwa kegiatan mengalihkan hak
dan keinginan itu berlangsung secara timbal balik atas dasar kehendak dan
kegiatan itu berlangsung secara timbal balik atas dasar kehendak dan keinginan
bersama. (Sumber: Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih (Jakarta: Kecana,
2007), 193).
c. Suatu jual beli dikatakan tidak sah bila tidak terpenuhi dalam suatu akad, sebagai
berikut: a) Objek jual beli diketahui oleh dua belah pihak saat akad maka tidak sah
menjual barang yang tidak jelas. b) Objek transaksi adalah barang yang
dibolehkan agama. c) Saling rela antara kedua belah pihak.d) Pelaku akad adalah
orang yang dibolehkan melakukan akad, yaitu orang yang telah telah balig,
berakal dan mengerti. e) Harga harus jelas saat transaksi.(Sumber: Ahmad Sarwat,
Fiqih Jual Beli, (Jakarta: Rumah Fiqih Publishing, 2018), 9)
d. Etika bisnis merupakan sesuatu yang makin lama akan makin penting peranannya
di dalam masyarakat. Oleh karena itu proses modernisasi akan berlangsung makin
cepat dan makin merata. Salah satu ciri khas dari masyarakat modern adalah
bahwa masyarakat modern itu selalu merupakan masyarakat pembisnis, artinya
masyarakat dimana hubungan antara orang-orang (para warga masyarakat) satu
sama lain selalu akan memakai perhitungan (termasuk kalkulasi) saling untung
menguntungkan. (Sumber: Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis
dalam Era Globalisasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 112)

Anda mungkin juga menyukai