I. Latar Belakang
Seperti diketahui, dari aktifitas rumah sakit akan mengeluarkan air limbah
dalam jumlah yang cukup banyak. Air limbah rumah sakit ini biasanya
mengandung senyawa organik yang tinggi, senyawa kimia serta
mikroorganisme pathogen. Jika air limbahnya tidak diolah dengan baik
tentunya akan menyebabkan gangguan lingkungan atau penyakit terhadap
masyarakat sekitar.
Pada saat ini, ditengarai masih banyak rumah sakit yang belum mengolah air
limbahnya dengan baik. Alasan utamanya adalah keterbatasan dan rumitnya
disain proses pengolahan.
Dari kajian intensif dengan para sejawat yang berprofesi dibidang sanitasi,
maka kami memberikan pilihan dari salah satu tekhnologi tepat untuk IPAL
Rumah Sakit.
Telah kami sediakan disain IPAL Rumah Sakit, mulai dari rumah sakit
berkapasitas besar (±500 bed) samapai rumah sakit yang kecil atau
semacamnya (sekitar 10 bed) seperti Rumah Bersalin, Balai Pengobatan,
Puskesmas dan lain- lain.
Disain IPAL ini dapat diterapkan untuk rumah susun, tempat pondokan, hotel
kecil maupun menengah atau Home Industri skala kecil lain.
2|Page
Beberapa alasan yang mendukung untuk menggunakan IPAL dengan Bee
Nest Media, antara lain :
1. Mudah dibuat, karena dapat dikerjakan oleh tukang bangunan atau tukang
las setempat dengan pengawasan Sanitarian Puskesmas/ Rumah Sakit yang
berpendidikan D-III saja.
2. Tidak banyak menggunakan alat listrik, karena hanya memerlukan 2 buah
blower saja dengan daya yang tidak terlalu besar.
3. Mempunyai kemampuan menyesuaikan fluktuasi konsentrasi bshan
pencemar maupun debit aliran air limbah yang masuk.
4. Pengurasan lumpur (sludge) relative lama, sehingga sewaktu dikuras
keadaan lumpur sudah stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
5. Efisiensi pengolahan dapat diandalkan yaitu kualitas air limbahnya dapat
mencapai baku mutu yang ditetapkan.
6. Bodi IPAL dapat disesuaikan dengan besar kecilnya tipe rumah sakit,
untuk rumah sakit besar sebaiknya menggunakan konstruksi beton cor,
tetapi untuk rumah sakit kecil dapat menggunakan pelat baja atau
fiberglass yang ringan dan kuat.
3|Page
Ibarat kata pepatah, tiada gading yang tak retak, maka salah satu
kelemahannya dari IPAL dengan Bee Nest Media adalah bentuk bangunannya
yang relatif besar sekitar (30% - 40%) dari system lumpur aktif konventional
dan tanah yang agak luas. Namun untuk rumah sakit yang masih memiliki
lahan kosong terutama rumah sakit daerah maka masalah tanah dapat diatasi.
Begitu juga bangunan wadahnya dapat dibuat murah karena memanfaatkan
material lokal dan tukang kerja/ pekerja lokal yang upahnya juga murah.
Konsep pengolahan air limbah pada IPAL dengan Bee Nest Media sangat
sederhana, yaitu menggunakan pendekatan secara Fisika–Biologi
(mikrobiologi air).
1. Pengolahan Pendahuluan
a. Tangki Septik
Yaitu untuk menampung air limbah yang berasal dari kakus dan
kamar mandi serta wastafel. Besarnya volume tangkidapat
diperkirakan dengan (½ - 1) kali debit harian air limbah yang masuk.
Fungsi tangki septik untuk memisahkan material terapung dan
material terendap yang ikut mengalir bersama air.
4|Page
c. Tangki Pemecah Busa
Bak kontrol ini cukup dibuat secara sederhana dengan volume yang
kecil (50 x 50 x 70 cm3) dan dipasangi screen dari kawat baja tahan
karat.
2. Penyetaraan Mutu
Sebelum air limbah diolah kedalam IPAL dengan Bee Nest Media, maka
semua air limbah dari berbagai sumber dan telah mengalami pengolahan
pendahuluan dialirkan ke dalam tangki setara (equalization tank).
5|Page
Sayangnya ada beberapa pembuat desain IPAL yang kurang
memperhatikan fungsi tangki ini, adakalanya dibuat dengan mengabaikan
besaran waktu tinggal dan konstruksinya.
Pada tangki setara inilah seringkali diukur parameter awal dari air limbah
yang akan diolah seperti BOD, COD, TSS, NH3 (ammonia) dan MBAS
(detergen).
Catatan :
Sebaliknya
Pada konsep IPAL dengan Bee Nest Media, keberadaan material pengotor/
pencemar yang terapung maupun yang dapat mengendap telah dipisahkan
ada sarana-sarana yang ada sebelumnya yaitu pada pengolahan
pendahuluan. Dengan demikian material pengotor yang masuk ke dalam
IPAL dengan Bee Nest Media tinggal sedikit yang diolah, sedangkan
material mengendap dan mengapung dapat dibuang dalam waktu tertentu
jika sudah penuh (cukup banyak).
6|Page
Dalam hal ini, media yang digunakan adalah dari bahan plastik dengan
alasan harganya murah dan mudah dibentuk serta ringan. Bentuknya
bermacam- macam, ada yang berbentuk kotak bersilang, bergelombang
atau seperti sarang lebah (bee nest).
Di dalam IPAL ini, air limbah akan mengalami proses penguraian sesuai
fungsinya tangkinya. Uraian proses dalam masing- masing tangki dapat
dijelaskan sebagai berikut :
b. Tangki An-aerob
Dari tangki sedimentasi awal, air limbah mengalir ke dalam tangki an-
aerob secara gravitasi. Pada tangki an-aerob dipasang media bee nest ini
mempunyai luas kontak yang besar dan spesifik yaitu ± 226 m2/m3.
7|Page
Kisaran efisiensi pengolahannya sebagai berikut :
BOD : 60%
COD : 55%
TSS : 45%
NH4 : 30%
MBAS : 40%
c. Tangki Anoxic
d. Tangki Aerobic
8|Page
3) Pompa sirkulasi, untuk mengalirkan Lumpur aktif hasil proses
pengolahan aerobic ke dalam tangki anoxic untuk regenerasi sel.
4) Media bee nest yang terbuat dari PVC sheet, berfungsi untuk habitat
bakteri aerob yang akan mengadakan proses penguraian secara
aerobic.
5) Jika busa detergennya tidak dapat dikendalikan perlu dipasang
sprayer untuk menghancurkan busa.
BOD : 45%
COD : 45%
TSS : 9%
NH4 : 75%
MBAS : 75%
Sumber
Pre
Air
Limbah
treatment
Equalisasi
IPAL Badan
Air
Sedimentasi awal
Anaerobic
Anoxic
Aerobic
Disinfeksi
Peturasan
Septic tank
Dapur
Homogeni
Binatu Pemisah sasi mutu
lemak air limbah
Klinik
Lab Pemecah
busa
dll
Bak control
& screen
Radiologi
9|Page
Sketsa Gambar IPAL
grey water
black water
grease trap
A B C D E
KETERANGAN
10 | P a g e
Efektivitas pengolahan pada
Beberapa Biofilter yang
menggunakan "BEE NEST MEDIA"
11 | P a g e
IV. Penutup
Dari uraian ringkas di atas, maka untuk mengurangi beban pencemaran air
limbah Rumah Sakit, maka penerapan teknologi IPAL dengan Bee Nest
Media dapat dijadikan pertimbangan bagi yang berkepentingan.
12 | P a g e
Lampiran :
Tabel 1
Kebutuhan Ukuran Ruang untuk Air Limbah
berdasarkan Proses dan Fungsinya
9 200 100 4,39 1,05 1,05 2,10 1,60 2,10 3,80 0,50
10 300 150 5,02 1,20 1,20 2,40 1,80 2,40 4,40 0,60
11 400 200 5,45 1,30 1,30 2,60 2,00 2,60 5,00 0,60
12 500 250 5,88 1,40 1,40 2,80 2,10 2,80 5,40 0,60
13 | P a g e
Tabel 2
Kebutuhan Ukuran IPAL untuk
Perencanaan Bangunan Sipil dan Biaya
Perkiraan Perkiraan
Ukuran Bangunan (m) Lebar Sekat Tebal
Tempat Tidur Debit (Q) Volume Volume
NO Anoxic/Aerobic Dinding Ket.
(buah) m3/hari Galian Beton
Panjang Lebar Tinggi (m) (m) 3
(m ) (m3)
1 20 10 5,92 3,28 1,5 0,60 0,12 29,0 12,0
2 30 15 6,02 3,28 1,8 0,60 0,12 38,0 14,0
14 | P a g e
Tabel 3
Kebutuhan Peralatan IPAL dan Media “Bee Nest”
berdasarkan Kapasitas dan Volume
Pompa Air
Tempat Debit Blower Jumlah Media “Bee Nest” (m3)
Limbah
NO Tidur (Q) Diffuser Ket.
3 3 An- Jumlah
(buah) m /hari l /menit Kwh m /menit mm Aq Kwh (buah) Anoxic Aerobic
aerobic Total
1 20 10 7,63 *) 0,15 1000 *) 2 3,50 2,0 2,5 8,0
2 30 15 10,43 *) 0,20 1500 *) 2 4,50 3,0 3,5 11,0
9 200 100 69,45 *) 1,20 4000 1,8 8 30,5 19,0 19,5 69,0
10 300 150 104,16 *) 1,80 4000 2,4 12 44,5 27,5 29,0 101,0
11 400 200 138,88 *) 2,40 5000 3,5 12 61,0 39,0 40,0 140,0
12 500 250 180,55 *) 3,00 5000 4,54 12 76,0 48,0 49,0 173,0