Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI

“COMPUTED RADIOGRAPHY”
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 1

OLEH :

ASSHY ARTATA
NIM : 202211402007

Dosen Pengampu :

Marido Bisra, M. Tr. ID

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIOLOGI
UNIVERSITAS AWAL BROS
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya
untuk memenuhi tugas ujian akhir semester 1.
Saya mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam
mempelajari Computed Radiography terutama pada bidang studi taknik pesawat
radiologi. Saya selaku penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada
makalah ini. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca khususnya pada dosen bidang studi ini. Untuk itu saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 27 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang............................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ....................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 2
2.1 Conputed Radiography ............................................................................................................... 2
a. Imaging Plate ........................................................................................................................ 2
b. Cara Kerja Pada CR .............................................................................................................. 3
c. Flowchat CR ......................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................. 6
PENUTUP ............................................................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 6
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sinar X yang dihasilkan untuk mendapatkan radiograf terbentuk didalam pesawat
sinar X oleh penemuan Wilhelm Cundrad Rooentgen pada tanggal 8 november 1895.
Adapun pesawat yang sering digunakan yaitu pesawat konventional (non charging).
Pesawat sistem changer, dan sekarang karena semakin canggihnya teknologi pesawat
sinar X pun didigitalisasi yang dikenal dengan sebutan CR (Computer Radiografi).

Teknologi radiografi diagnostik diperlukan untuk kepentingan medis yang digunakan


pada bagian radiologi di rumah sakit yang bergeser dari teknologi radiografi konvensional
berbasis film menjadi teknologi radiografi digital tanpa film. Radiografi menggunakan
komputer untuk meningkatkan kualitas gambaran radiograf atau hasil rontgen sehingga
mengefisienkan waktu dan meningkatkan hasil diagnosa. Seiring dengan perkembangan
zaman komputer berkembang menjadi sebuah teknologi yang dapat difungsikan untuk
berbagai keperluan. Komputer merupakan alat pengendali pada sistem Computed
Radiography (CR) dan berfungsi sebagai proses scanning, rekontruksi atau pengolah data
yang menampilkan gambaran serta menganalisa gambar (Susilo, 2013)

Sistem Computed Radiography (CR) sebagai teknik pencitraan radiografi yang


mengubah sistem analog menjadi digital menggunakan Photo Stimulable Phospor (PSP)
untuk akuisisi data dan pemprosesan citra dalam format DICOM (Digital Imaging and
Communication in Medicine), sehingga bila dilakukan pembesaran ukurannya tidak akan
mengalami perubahan dan resolusi tetap. (Nurul Janna, 2014)

1.2 Tujuan
Sebagai media pembejaran di mata kuliah Teknik Pesawat Radiologi untuk
mengetahui struktur dari Imaging plate, bagaimana imaging processor, serta cara kerja
dari CR (Computed Radiography).

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja dari Computed Radiography?
2. Apa saja yang terdapat pada Imaging Plate?

1.4 Manfaat
Dapat mengetahui bagian-bagian dari Imaging Plate dan dapat mengetahui bagaimna
cara kerja pada CR (Computed Radiography).

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Computed Radiography

a. Imaging Plate
Imaging plate adalah plat film yang mempunyai kemampuan menyimpan energi sinar-
X yang terdiri dari fosfor dan lapisan pendukung. IP digunakan dengan cara recording dibaca
oleh sinar laser dan dihapus untuk dipakai kembali. Imaging Plate merupakan komponen
utama pada sistem CR.

Dibawah ini merupakan diagram skematik yang menunjukkan komposisi lapisan


imaging plate.

Komposisi lapisan yang tedapat pada imaging plate dari (FAEIRS, P. W. 2003), yaitu :

1. Protective layer
Protective layer atau lapisan pelindung berfungsi untuk melindungi IP dari
benturan (R), kurusakan saat proses handling dan transfer seperti goresan, kontraksi,
pecah akibat temperatur dan kelembaban.

2. Phosphor layer (BaFX: E crystal)


Phosphor layer atau lapisan Fosfor merupakan lapisan yang paling aktif dalam
IP. Lapisan Fosfor adalah lapisan kristal Europium-doped Barium Fluorohalide
(BaFX;E ) atau Photostimulable Phospor. Saat menumbuk kristal ini, BaFX;E
berubah menjadi bentuk semistabil. Distribusi molekul semistabil ini membentuk

2
gambar laten. Standar resolusi spatial dari IP kira-kira 2,5 1p/mm yang terdiri dari
150nm lapisan BaFX;E .

3. Reflective layer
Reflective layer merupakan lapisan pemantul atau lapisan dasar yang melapisi
lapisan lain yang terbuat dari poliester yang dapat memendarkan cahaya.

4. Conductive layer
Conductive layer atau lapisan konduktor berfungsi mengeliminasi masalah-
masalh elektrostatik dan menyerap cahaya untuk meningkatkan ketajaman gambar.

5. Support layer
Support layer merupakan lapisan penyangga yang hampir sama seperti yang
ada pada Intensifying Screen dimana berfungsi untuk mencegah cahaya masuk saat
proses penghapusan data dari IP, kebocoran, dan menurunkan resolusi spasial.

6. Backing layer
Backing layer atau lapisan pelindung bagian belakang yang merupakan lapisan
Sofy Polimer untuk melindungi IP selama proses pembacaan di dalam Imaging
Reader.

7. Bar code label


Bar code label digunakan untuk memberikan nomor seri untuk
mengidentifikasi imaging plate tertentu yang kemudian dihubungkan dengandata
pasien.

b. Cara Kerja Pada CR

Pencitraan CR memerlukan proses dua langkah untuk akuisisi gambar: pengambilan


gambar dalam IP dan pembacaan gambar. Gambar laten terbentuk di PSP ketika intensitas
sinar-x keluar diserap oleh fosfor dan atom europium menjadi terionisasi oleh efek fotolistrik.
Energi yang diserap menggairahkan elektron, dan mereka diangkat ke keadaan energi yang
lebih tinggi di mana mereka disimpan atau terperangkap. IP yang terpapar harus diproses
dalam waktu yang relatif singkat (dalam 1 jam) karena gambar laten menghilang seiring
waktu.

3
IP yang terbuka ditempatkan atau dikirim ke unit pembaca yang mengubah data analog
menjadi data digital untuk pemrosesan komputer. Unit pembaca tersedia dalam konfigurasi
single-plate atau multiplate. Komponen utama unit pembaca tipikal adalah mekanisme
penggerak untuk memindahkan IP melalui proses pemindaian; sistem optik, yang meliputi
laser, optik pembentuk sinar, optik pengumpul, dan filter optik; photodetector, seperti
photomultiplier tube (PMT); dan konverter analog-ke-digital (ADC). Ada tiga tahapan
penting dalam mendigitalkan citra laten: pemindaian, pengambilan sampel, dan kuantisasi.

Tujuan pemindaian adalah untuk mengubah gambar laten menjadi sinyal listrik
(tegangan) yang selanjutnya dapat didigitalkan dan ditampilkan sebagai gambar digital
manifes. Begitu berada di unit pembaca, IP
dikeluarkan dari kaset dan dipindai dengan sinar
laser helium-neon atau dioda laser solid-state
PMT
untuk melepaskan energi yang tersimpan sebagai
cahaya tampak. Penyerapan energi sinar laser
melepaskan elektron yang terperangkap, dan
Sinar Laser mereka kembali ke keadaan energi yang lebih
rendah. Selama proses ini, kelebihan energi
ADC dipancarkan sebagai cahaya tampak
(photostimulable luminescence). Pemindaian
pelat menghasilkan pola kontinu intensitas
cahaya yang dikirim ke PMT, yang keluarannya
diarahkan ke ADC untuk pengambilan sampel
dan kuantisasi. (Prachi P. Agarwal, 2016)

4
c. Flowchat CR

Gambar disamping merupakan flowchat dari


computed radiography yang menunjukkan proses
lengkap pengolahan gambar. Yang dimulai dari X-
ray generator kemudian sinar x-ray menuju ke
kaset dimana objek akan di olah, sinar x akan
terperangkap dan menuju imaging plate selanjutnya
akan dibaca atau di olah oleh image reader dari
gambaran laten menjadi data digital yang
menggunakan laser. Kemudian akan di proses pada
computer consul dan citra gambaran radiograf akan
muncul pada computer.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Computed Radiography (CR) merupakan teknik pencitraan radiografi yang mengubah
sistem analog menjadi digital, dimana imaging plate merupakan komponen untama pada
istem Cr. Imaging plate adalah plat film yang mempunyai kemampuan menyimpan energi
sinar-X yang terdiri dari fosfor dan lapisan pendukung. IP digunakan dengan cara
recording dibaca oleh sinar laser dan dihapus untuk dipakai kembali. Pada IP terdapat
beberapa komponen yaitu: Protective layer, Phosphor layer (BaFX: E crystal),
Reflective layer, Conductive layer, Support layer, Backing layer, Bar code label. IP yang
talah menangkap sinar x kemudian akan dibaca oleh image reader dimana akan diubah
dari gambaran laten menjadi data digital yang menggunakan laser.

3.2 Saran
Dari beberapa uraian diatas jelas banyaklah kesalahan serta kekurangan, baik
disengaja maupun tidak disengaja, dari itu saya harapkan kritik dan saran-nya untuk
memperbaiki segala keterbatasan yang saya punya.

6
DAFTAR PUSTAKA

FAEIRS, P. W. (2003). Merrill's Atlas of Radiographic Positions and Radiologic


Procedures, Vol. 1. America: Andrew Allen.

Nurul Janna, B. A. (2014). Analysis of the Characteristic Curve of the Image Plate Computed
Radiography (CR) as an Indicator of X-Ray Sensitivity. Jurnal Fisika, 1-13.

Prachi P. Agarwal, M. d. (2016, Maret 6). Radiologykey.com. Dipetik January 27, 2023, dari
Fastest Radiologgy Insight Engine: https://radiologykey.com/image-receptors-and-
image-acquisition/

Susilo, S. I. (2013). Kajian Sistem Radiografi Digital sebagai Pengganti Sistem Computed
Radiography yang Mahal. Jurnal Fisika Indonesia, 40-43.

Anda mungkin juga menyukai