Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM INTENSIFYING SCREEN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Radiofotografi


Dosen Pengampu:
Ardi Soesilo Wibowo, ST., M.Si
Andrey Nino Kurniawan S.ST., M.Eng
Muhammad Isfan Muzhaffar, S.Tr.Kes.(Rad)

Disusun oleh :
Ratna Aulia Rahmawati
(NIM P1337430223079)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
PRODI TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis Intensifying Screen
b. Mahasiswa dapat mengetahui persiapan intensifying screen yang digunakan
dalam pemeriksaan radiografi
c. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan Teknik radiografi clavicula.

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Kamis, 31 Agustus 2023
Tempat : Laboratorium 2 JTRR

C. DASAR TEORI
a. Intensifying screen (IS)
Intensifying screen, yang juga dikenal sebagai layar penguat atau layar intensifikasi,
adalah komponen penting dalam radiografi medis dan dalam proses pencitraan
radiologi. Tujuan utama dari intensifying screen adalah meningkatkan sensitivitas
film radiografi terhadap sinar-X, sehingga dapat mengurangi jumlah radiasi yang
diperlukan untuk menghasilkan gambar radiografi yang berkualitas. Ini membantu
mengurangi paparan radiasi berbahaya bagi pasien dan staf medis.
b. jenis Intensifying Screen (IS)
jenis IS menurut kecepatannya :
1. fast Screen
mempunyai butiran-butiran phospor yang kasar, gambaran yang dihasilkan
dengan detail yang rendah, tetapi dengan hanya sedikit eksposi dapat
menghitamkan film. Sehingga bisa mengurangi dosis radiasi kepada pasien.
2. Medium Screen/standard
Butiran phospor yang sedang menggambarkan bayangan dengan detail sedang
3. Slow Screen
Mempunyai butiran-butiran phospor yang kecil, sehingga menghasilkan bayangan
dengan detail tinggi, memerlukan esksposi yang lebih banyak.

c. komponen Intensifying Screen (IS)


Berikut adalah beberapa komponen utama dari intensifying screen:
1. Phosphor Layer (Lapisan Fosfor): Lapisan fosfor adalah komponen paling penting
dalam intensifying screen. Lapisan ini terdiri dari kristal fosfor yang sangat sensitif
terhadap sinar-X. Ketika sinar-X mengenai lapisan fosfor, kristal fosfor akan
mengabsorpsi energi dari sinar-X dan kemudian melepaskan energi ini dalam bentuk
cahaya tampak. Proses ini disebut luminesensi.
2. Reflective Layer (Lapisan Reflektif): Di belakang lapisan fosfor, ada lapisan
reflektif yang berfungsi untuk memantulkan cahaya yang dipancarkan oleh fosfor
kembali ke arah film radiografi. Ini membantu meningkatkan efisiensi penggunaan
energi dan meningkatkan sensitivitas film radiografi.
3. Base Material (Material Dasar): Intensifying screen biasanya terpasang pada
sebuah substrat atau material dasar yang transparan terhadap sinar-X. Material dasar
ini umumnya terbuat dari plastik atau bahan kaca khusus.Intensifying screen bekerja
secara bersamaan dengan film radiografi. Ketika sinar-X melewati pasien dan
mencapai intensifying screen, lapisan fosfor akan mengubah sinar-X menjadi cahaya
tampak. Cahaya ini kemudian memengaruhi film radiografi yang ditempatkan di
dekat intensifying screen. Akibatnya, gambar radiografi terbentuk pada film
radiografi karena interaksi antara cahaya fosfor dan film radiografi.

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK

 PROYEKSI ANTERO POSTERIOR (AP)


A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Pesawat sinar-X
b. Kaset dengan ukukran 24 cm x 30 cm
c. Blue light IS
d. Green Light IS

B. PROSEDUR PEMERIKSAAN PRAKTIKUM


a. Persiapan Alat
1. Menyiapkan kaset yang di dalamnya terdapat blue screen IS.
2.Menyiapkan kaset yang di dalamnya terdapat green screen IS

b. Posisi Objek
kaset diletakkan pada posisi kolimasi yang sesuai

c. Arah sinar
Tegak lurus 900 Pada kaset
BAB III

PEMBAHASAN

A. HASIL

Ada beberapa tipe intensifying screen yang berbeda, masing-masing dengan


karakteristik khusus yang dapat menghasilkan cahaya biru ataupun hijau.
Pemilihan intensifying screen blue light dalam radiografi biasanya didasarkan pada
tipe radiografi yang akan dilakukan dan kebutuhan spesifik dalam hal kualitas
gambar, eksposur radiasi, dan aplikasi klinis.

 Intensifying Screen Blue Light


Beberapa pertimbangan dalam pemilihan intensifying screen blue light berdasarkan
tipe kebutuhan radiografi:

1. Resolusi Gambar
Untuk aplikasi diagnostik yang memerlukan tingkat resolusi gambar yang tinggi,
seperti radiografi tulang atau deteksi fraktur kecil.
2. Keperluan Warna
Beberapa aplikasi khusus, seperti radiografi mamografi, memerlukan intensifying
screen dengan warna yang spesifik, seperti biru, untuk memaksimalkan kontras
dalam gambar.
3. Kebutuhan Khusus Lain
Beberapa aplikasi radiografi khusus, seperti radiografi fluoresen atau radiografi
sinar-X spektrum rendah, mungkin memerlukan jenis intensifying screen yang
berbeda sesuai dengan karakteristik radiasi yang digunakan.
Pada saat dilakukukannya eksposi pada kaset terbuka yang menggunakan
green screen IS,maka akan terlihat cahaya tampak yang berwarna hijau muncul
dari kaset tersebut.
Hal ini membuktikan bahwasannya jenis yang digunakan Pada IS tersebut adalah
green screen IS.
Hasil luminensensi cahaya Intensifying Screen (IS) terkena sinar-x yaitu
berwarna biru seperti berikut :

 Intensifying Screen Green Light


Pada saat dilakukukannya eksposi pada kaset terbuka yang menggunakan
green screen IS,maka akan terlihat cahaya tampak yang berwarna hijau
muncul dari kaset tersebut.
Hal ini membuktikan bahwasannya jenis yang digunakan Pada IS tersebut
adalah green screen IS.
Proses luminensi yang terjadi pada green screen IS adalah proses
fosforosensi,karena energi dari sinar x disimpan terlsbih dahulu sebelum
diubah menjadi cahaya tampak, hal ini menyebabkan adanya durasi yang sinar
yang lebih lama walaupun sumber sinar x telah hilang.
Hasil luminensensi cahaya Intensifying Screen (IS) terkena sinar-x yaitu
berwarna hijau seperti berikut :
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan menuju laboratorium radiologi yang
dilaksanakan pada Kamis, 31 Agustus 2023 dalam upaya pemenuhan mata kuliah
Radiofotografi dan masa orientasi mahasiswa baru terhadap sarana dan prasarana
penunjang kerja radiografer, dapat saya simpulkan bahwa:
1. Program orientasi atau pengenalan ini sukses dalam membuat mahasiswa/i
jurusan teknik radiodiagnostik dan radioterapi mengenal beberapa alat
penunjang pekerjaan radiografer.
2. Menjadi seorang radiografer tidak hanya mengandalkan kemampuan (Skill) saja,
melainkan pendidikan akademisi atau mengkaji teori juga sama
pentingnya agar mampu menciptakan hasil foto/citra yang terbaik dan
sesuai standar.

B. Saran
Laporan yang saya susun semoga dapat membantu saya lebih memahami
tentang radiofotografi terutama mengenai kamar gelap. Mohon pemakluman jika
dalam laporan saya ini masih terdapat banyak kekeliruan baik dalam segi bahasa
maupun pemahaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anjelitahna.blogspot.com (2014) Radifotografi I (Intensifying Screen). Diakses pada


6 September 2023
https://anjelitahna.blogspot.com/2014/03/radiofotografi-i-intensifying-screen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai