0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
SOP ini memberikan pedoman untuk mencegah penculikan bayi baru lahir di Puskesmas Kedurus dengan melakukan monitoring yang ketat terhadap ruang rawat dan area Puskesmas serta melarang orang asing masuk ke dalam ruangan. Petugas juga harus berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk memantau lingkungan sekitar dan menindak tegas jika ditemukan orang mencurigakan.
SOP ini memberikan pedoman untuk mencegah penculikan bayi baru lahir di Puskesmas Kedurus dengan melakukan monitoring yang ketat terhadap ruang rawat dan area Puskesmas serta melarang orang asing masuk ke dalam ruangan. Petugas juga harus berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk memantau lingkungan sekitar dan menindak tegas jika ditemukan orang mencurigakan.
SOP ini memberikan pedoman untuk mencegah penculikan bayi baru lahir di Puskesmas Kedurus dengan melakukan monitoring yang ketat terhadap ruang rawat dan area Puskesmas serta melarang orang asing masuk ke dalam ruangan. Petugas juga harus berkoordinasi dengan petugas keamanan untuk memantau lingkungan sekitar dan menindak tegas jika ditemukan orang mencurigakan.
No. Revisi : 0 SOP Tanggal Terbit : 05 Januari 2022 Halaman : 1-2
UPTD Dr.Ratnaika Wahdini
Puskesmas Kedurus NIP. 196801042002122002
1. Pengertian Hipertensi adalah timbulnya desakan darah sistolik ≥ 140 mmHg
dan diastolic ≥ 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat. KLASIFIKASI : 1. Hipertensi kronik Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan,dibawah 2 minggu umur kehamilan ,dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan. 2. Preeklamsia – eklamsia Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan 20 minggu. 3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi) Hipertensi kronik yang disertai proteinuria 4. Hipertensi gestasional 5. Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12 minggu pasca persalinan.Bila hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan,maka dapat disebut juga “Hipertensi Transien”
2. Tujuan Mampu melakukan penilaian klinik,klasifikasi dan
penatalaksanaan serta mencegah komplikasi hipertensi karena kehamilan. 3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Kedurus Nomor 440/C.VII.SP Tentang jenis-jenis Pelayanan Kesehatan. 4. Referensi 4.1 PONED 2008 OBSTETRI , 2015 5. Prosedur / 5.1. Lakukan pemeriksaan secara berkala di ruang rawat Langkah-langkah gabung/ruang nifas 5.2. Petugas berkoordinasi dengan petugas keamanan di Puskesmas untuk sering memonitor orang yang lalu Lalang di lingkungan Puskesmas 5.3. Larang orang asing/yang tidak berkepentingan berada pada area dalam ruangan Puskesmas. 5.4. Monitor ruangan Nifas dan sekitarnya dengan CCTV 5.5. Awasi dengan ketat pintu keluar masuk ruang nifas 5.6. Jika ada laporan terjadi penculikan bayi,segera lakukan pemeriksaan terhadap seluruh ruangan area Puskesmas. 5.7. Jika sasaran / penculik terlihat,jangan dihentikan sendiri. 5.8. Segera hubungi petugas keamanan Puskesmas dan laporkan lokasi temuan orang yang dicurigai
6.Bagan Alir
Mulai
Lakukan pemeriksaan secara berkala di ruang
rawat gabung/ruang nifas
Petugas berkoordinasi dengan petugas
keamanan di Puskesmas untuk sering memonito rorang yang lalu Lalang di lingkungan Puskesmas
Larang orang asing/yang tidak berkepentingan
berada pada area dalam ruangan Puskesmas Segera hubungi petugas keamanan Puskesmas Monitor danSelesai ruangan laporkan Selesai Nifas lokasi temuan dan sekitarnya dengan orang Jika yang CCTV ada dicurigai laporan terjadi penculikan bayi,segera 5.1. Awasi Jika lakukan dengan sasaran ketat pemeriksaan pintu keluar / penculik terhadap masuk terlihat,jangan seluruh ruang ruangan nifas dihentikan sendiri.area Puskesmas. 7.Unit terkait 1.Bidan Rawat Inap (Ruang Bersalin) dan Poli KIA 2.Petugas Keamanan/Linmas Puskesmas Kedurus 3.Semua Petugas dan Karyawan Puskesmas Kedurus
8. Rekaman Histori No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai