Anda di halaman 1dari 3

ABORTUS

No. : 03.040/SOP/C
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tgl. : 01 Februari
Terbit 2019
Halaman :1/1
Kepala Puskesmas,

PUSKESMAS
CIBULUH
ADE WAHYUDIN, S.Kep
NIP. 196810031990031005

Pengertian Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


dapat hidup diluar kandungan, sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat kurang dari
500 gram. Jenis dan derajat abortus :
1. Abortus imminens adalah abortus tingkat permulaan
dimana terjadi perdarahan pervaginam ostium uteri
masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
2. Abortus insipiens adalah abortus yang sedang
mengancam dimana serviks telah mendatar dan
ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri.
3. Abortus inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri masih ada yang
tertinggal.
4. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah
keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari
20 minggu.
Tujuan Dapat mengenali dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan
perdarahan sesuai dengan kebutuhan.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas DTP Cidaun Nomor.
03.040/445.4/Kep./I/2016 tentang Pelayanan Klinis

Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Prosedur Penanganan Umum Perdarahan pada Kehamilan Muda

1. Petugas melakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan


umum pasien, termasuk tanda-tanda vital (Nadi, Tekanan
Darah, pernafasan dan suhu).
2. Petugas memeriksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat
banyak, pingsan, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg, nadi
lebih dari 112 kali per menit)
3. Petugas segera melakukan penanganan syok jika dicurigai
terjadi syok.
4. Petugas memikirkan kemungkinan kehamilan ektopik
terganggu jika pasien dalam keadaan syok.
5. Petugas memasang infus dengan jarum infus dengan jarum
infus besar (16 G atau lebih), berikan larutan garam fisiologik
atau Ringer Lactat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam
pertama).
6. Petugas memberikan antibiotik kombinasi bila terdapat
infeksi:
a. Ampicillin 2 gr IV kemudian 1 gr setiap
b. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
c. Metronidazole 500 mg IV setiap 24 jam
7. Petugas mencari penyebab abortus dan lakukan pengobatan
pada penyebabnya tersebut.
8. Petugas melakukan penatalaksanaan kasus sesuai dengan
jenis abortus :
a. Abortus Imminens :
1. Pertahankan kehamilan
2. Tidak Perlu pengobatan khusus
3. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau
hubungan seksual
4. Petugas memantau kondisi ibu jika perdarahan
berhenti, pantau selanjutnya pada pemeriksaan
antenatal termasuk pemantauan kadar HB dan USG
5. Petugas menilai kondisi janin dengan USG
kemungkinan adanya penyebab lain jika perdarahan
tidak berhenti.
6. Petugas memberikan tablet penambah darah,
prtugas meberikan vitamin ibu hamil.
b. Abortus Insipiens
1. Petugas melakukan konseling untuk menjelaskan
kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama
tindakan.
2. Petugas melakukan evakuasi isi uterus :
a. Usia kehamilan < 16 minggu:Jika evakuasi tidak
dapat dilakukan segera berikan ergometrin 0,2
mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila
perlu).
b. Jika usia kehamilan > 16 minggu: tunggu
pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan
evakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus bila
perlu berikan infus oksitosin 40 IU dalam 1 RL
dengan kecepatan 40 tetes per menit.
3. Petugas melakukan pemantauan pasca tindakan
setiap 30 menit selama 2 jam.
4. Petugas melakukan evaluasi tanda vital, perdarahan
pervaginam, produksi urine tiap 6 jam selama 24
jam, periksa kadar HB setelah 24 jam, bila kadar
HB 8 gr/dl dan keadaan umum baik, ibu
diperbolehkan pulang.
c. Abortus Inkomplit
1. Petugas mengobservasi tanda-tanda vital
2. Petugas mengevaluasi:
a. Tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena
perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera
infus cairan RL
b. Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan
<16 minggu, lakukan digital untuk mengeluarkan
hasil konsepsi
c. Jika kehamilan > 16 minggu berikan infus oksitosin
40 IU dalam 1 L RL dengan kecepatan 40 tetes per
menit.
d. Petugas melakukan pemantauan pasca tindakan
e. Petugas melakukan evaluasi TTV, perdarahan
pervaginam, produksi urin, kadar HB setelah 24
jam, bila HB 8gr/dl dan KU baik, ibu diperbolehkan
pulang.
d. Abortus Komplit
Tidak memerlukan penanganan khusus, hanya apabila
anemia perlu diberikan tablet FE dan dianjurkan supaya
makan makanan yang mengandung banyak protein,
vitamin dan mineral.

Diagram Alir -

Unit Terkait Ruang Bersalin, Ruang Nifas

Anda mungkin juga menyukai