Sepanjang catatan sejarah, para ilmuwan dan insinyur selalu terlibat dalam kegiatan
militer. Salah satu contohnya dalam sejarah kuno terjadi pada tahun 212 SM, yaitu
ketika kota Syracuse meminta Archimedes untuk mengupayakan alat penghancur
kepungan armada laut Romawi.
Konsep riset operasi dalam dunia militer berkembang di kedua sisi samudra Atlantik
selama perang dunia I. Dalam tahun 1914 – 1915 M, FW Lanchester di Inggris mencoba
merumuskan operasi militer secara kuantitatif dengan menurunkan persamaan-
persamaan yang menunjukkan hubungan relatif antara hasil perang dengan kekuatan
pertempuran dan kekuatan senjata mereka.
Selama periode tersebut, Thomas Alva Edison di Amerika Serikat sedang mempelajari
proses perang anti kapal selam. Ia mengumpulkan data-data yang digunakan untuk
menganalisis gerakan agar kapal laut mampu menenggelamkan dan menghancurkan
kapal selam. Ia merancang suatu permainan perang sebagai simulasi persoalan
pergerakan yang berhubungan dengan lautan. Ia bahkan menganalisis taktik zig-zag
dari kapal-kapal dagang dalam menghindari kapal selam.
Dalam bidang ekonomi, model dan ukuran persediaan ekonomis pertama kali
dipublikasikan oleh Ford W. Harris pada tahun 1915 M. Pada tahun 1917 M, formula
waktu menunggu yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip statistik diterbitkan
oleh A.K. Erlang, seorang ahli matematika Denmark yang bekerja di sebuah perusahaan
telepon di Kopenhagen.
Pada tahun 1928 M, insinyur lain pada laboratorium Bell, T.C Fry, juga memberi
kontribusi berarti terhadap dasar-dasar teori antrian. Ia mulai mengupas penggunaan
teknik probabilitas sebagai dasar pemahaman teori antrian.
Perkembangan dan penerapan riset operasi begitu cepat dalam bidang-bidang penting,
mulai dari proyek sistem radar peringatan dini, proyek meriam anti pesawat, perumusan
strategi perang kapal selam, strategi pertahanan sipil, perumusan ukuran iringan
keadaraan, dan strategi pengeboman. Pada tahun 1940 – 1942 M, James B Conant dan
Vannevar Bush, merintis pengembangan riset operasi.
Pengertian riset operasi telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli, diantaranya:
1. Morse dan Kimball mendefinisikan riset operasi sebagai suatu metode ilmiah yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang ditangani
secara kuantitatif.
3. Miller dan M.K. Star mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang
menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan
masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga dapat dipecahkan secara optimal.
6. TL Satty menyebutkan bahwa riset operasi adalah seni memberikan jawaban buruk
terhadap masalah dimana jawaban yang buruk diberikan.
7. SL Cook menyampaikan bahwa riset operasi merupakan suatu metode, pendekatan
seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu
perluasan dari disiplin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonom), suatu disiplin baru,
suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.