Anda di halaman 1dari 20

A.

Isian Instrumen Supervisi Tenaga Kependidikan


1. Isian Format Supervisi Tenaga Kependidikan Bidang Sarana Prasarana

Petugas Pelaksana : Sarka


Jabatan : Tenaga Kependidikan bidang sarana prasarana
Sekolah : SDN Jatiranggon II

Kriteria
Skor
Aspek yang
No Catatan
disupervisi 1 2 3 4
1 Buku Induk/Inventaris Barang
Lengkap
2 Dokumen Inventaris Gedung
dan Tanah Lengkap
3 Dokumen Inventaris Barang
Belum lengkap
4 Nomor Induk Inventaris
Barang Masih ada barang
yang belum
memiliki nomor
5 Buku Penghapusan Barang Buku penghapus
barang tidak
digunakan secara
optimal

6 Kartu Inventaris Ruang Kartu inventaris


barang belum
lengkap
7 SK TIM Belanja Barang Belum ada SK
tim belanja
barang
8 Kartu Kendali Barang Kartu kendali
barang baru dibuat
untuk barang-
barang tertentu
9 Buku Catatan Perawatan Ada catatan
Barang perawatan barang,
tapi tidak lengkap
10 Buku Catatan Bon Barang Lengkap

JUMLAH SKOR 31 / 40
RATA-RATA SKOR 77,5
KRITERIA B
2. Isian Format Supervisi Tenaga Kependidikan Bidang Kesiswaan

Petugas Pelaksana : Azmi Feriyas,S.Sos.I

Jabatan : Tenaga Kependidikan bidang kesiswaan

Sekolah : SDN Jatiranggon II

Aspek yang di Kriteri


No Catatan
supervisi 1 2 3 4

1 Buku Induk Siswa Belum lengkap

2 Buku Klaper Belum lengkap

3 Buku Leger Nilai Lengkap.


Diserahkan kepada
guru kelas
4 Buku Mutasi Siswa Lengkap

5 Buku Data Tamatan Lengkap, tapi kurang


tertib menyimpannya

6 Arsip Ijazah yang Lengkap, tapi kurang


Telah Lulus tertib menyimpannya

7 Arsip DANEM yang Telah Belum


Lulus terdokumentasikan
dengan baik.
Dokumen masih
tersimpan di guru kls
VI
8 Buku Daftar Nilai Ijazah Lengkap

9 Data Jumlah Siswa Lengkap

JUMLAH SKOR 29 /
36
RATA-RATA SKOR 80,5

KRITERIA BAIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGELOLAAN SARANA PRASARANA

PEMERINTAH KOTA BEKASI


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI JATIRANGGON II
Jl. Kel.Jatiranggon Jatiranggon Kec.Jatisampurna Kode Pos : 17432
Website:sdnegerijatiranggon2.sch.id NPSN : 20222773
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bertolak dari penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berupa desentralistik, maka hal ini
berdampak pula terhadap reorientasi visi dan misi pendidikan nasional yang di dalamnya
menyangkut pula tentang Standar Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional, yang berimbas
pada prinsip penyelenggaraan pendidikan, pendanaan, dan strategi pembangunan pendidikan
nasional.
Hal-hal tersebut di atas terutama dilandasi sifat desentralistik itu sendiri, mengingat kondisi
geografis, sosial kultural, dan ekonomi setiap wilayah berbeda satu sama lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih optimal, efektif, efesien dan
berhasil, memerlukan keterkaitan elemen yang ada dalam membangun sarana dan prasarana
sekolah.
Emplementasi otonomi terhadap lembaga pendidikan terwujud dalam School Based
Management atau Manajemen Berbasis Sekolah ini adalah upaya kemandirian, kreativitas
sekolah dalam peningkatan kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam
peningkatan mutu melalui kerjasama antara pemerintah, sekolah dan masyarakat dalam
membantu melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah.
Pelaksanaan pendidikan nasional menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di
tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berahlak mulia, cerdas, produktif dan berdaya saing dalam pergaulan
nasional maupun internasional. Untuk menjamin tetcapainya tujuan pendidikan tersebut,
pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan setandar nasional sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar
Nasional Pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Repblik Indonesia.
Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat:
a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) Belajar untuk menghayati dan memahami,
c) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,
d) Belajar untuk mampu mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan meyenangkan.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut, diperlukan adanya sarana dan prasarana yang
memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum
yang ditetapkan dalam standar sarana prasarana.Standar sarana dan prasarana ini untuk
lingkup pendidikan formal, mencakup:
a) Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan telekomunikasi,
serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
b) Kriteria minimum sarana prasana terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan
instalasi daya dan jasa, yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu sekolah. Tetapi
fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan
dikelola dengan baik untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana
dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah. Bagi pengambil kebijakan di
sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan
tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi
sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai
tujuan pendidikan.

B. Landasan Program Kerja


1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3) Peraturan pemerintah RI No. 36 Tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan UU No. 28
Tahun 2002 tentang bangunan dan gedung
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007,
tentang Standar Sarana Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ( SD/MI )
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah ( SMP/Mts ), Dan Sekolah Menegah
Atas /Madrasah Aliyah ( SMA/MA )
5) Surat Keputusan Kepala Sekolah Tentang Program Kerja Tahunan Sekolah No: B-8/ 170/
A-2/ VII/ 2013.
C. Maksud, Tujuan dan sasaran Program
1) Maksud

Sebagai pedoman kerja wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama tahun pelajaran 2020/2021.

2) Tujuan

a) Meningkatkan rencana dan program kerja yang akan di laksanakan sehingga dapat
mencapai tujuan yang optimal.

b) Sebagai bahan masukan bagi penyusunan program dan pertimbangan kepala sekolah
dalam menetapkan kebijaksanaan serta langkah–langkah pengembangan sekolah
selanjutnya.

c) Agar dapat melaksakan tugas secara rinci, efektif dan efisien sesuai dengan bidang
tugas wakasek urusan sarana dan prasarana.

3) Sasaran

Sasaran dari program tahunan wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah
untuk membantu sebagian tugas-tugas kepala sekolah dalam kelancaran kegiatan proses
belajar mengajar di SDN Jatiranggon II Kota Bekasi.
BAB II
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

A. Pengertian Sarana Prasarana Pendidikan


Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah,lapangan olahraga, uang dsb.
Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; Ruang,
Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam pendidikan itu
sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3
kelompok besar yaitu :
a) Bangunan dan perabot sekolah
b) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
c) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung jawab atas pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan yang di perlukan di sebuah sekolah.
Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai peranan yang
sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah serta menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan secara khusus maupun tujuan
secara umum.
Terdapat beberapa pemahaman mengenai administrasi sarana dan prasarana di
antaranya adalah :
a) Berdasarkan konsepsi lama dan modern
Menurut konsepsi lama administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah
system yang mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut konsepsi
modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi dalam
penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Guru menurut konsepsi lama
bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana sekolah, menurut konsepsi
modern guru bertugas sebagai administrator dan bertanggung jawab kepada kepala
sekolah.

b) Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu


1. Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan sarana dan
prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin (pendekatan otoriter )
2. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan prasarana sekolah
dengan melalui pendekatan intimidasi
3. Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif)
4. Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan prasarana sekolah
sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan intruksional)
5. Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana sekolah
6. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan dari sarana dan
prasarana yang ada di sekolah.
Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan
untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan dan
kelengkapan sarana yang ada.
Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha untuk
mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses pembelajaran demi
lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah
demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :
1) Ruang kelas: tempat peserta didik dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar.
2) Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi peserta didik dan dari
sinilah peserta didik dapat menambah pengetahuan.
3) Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat peserta didik mengembangkan pengetahuan
sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk
memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
4) Ruang keterampilan adalah tempat peserta didik melaksanakan latihan mengenai
keterampilan tertentu.
5) Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatanseni
6) Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
B. KOMPONEN-KOMPONEN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
LAHAN
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai dengan tanda bukti
kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi
beberapa kriteria antara lain :
a) Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan ,
b) Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunandiatasnya.
c) Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan
praktek
d) Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan
dan kegiatan praktek.
e) Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan
wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan
lingkungan yang kurang baik.
RUANG
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori
dan praktek antara lain :
1. Ruang teori sejumlah rombel 4. Ruang perpustakaaan
2. Ruang Laboratorium 5. Ruang kesenian
3. Ruang Olah raga 6. Ruang keterampilan
b. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang
administrasi terdiri dari :
1. Ruang kepala sekolah 3. Ruang tata usaha
2. Ruang guru 4. Gudang
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses
kegiatan belajar mengajar antara lain :
1. Ruang Ibadah 4. Ruang serbaguna
2. Ruang koperasi sekolah 5. Ruang UKS
3. Ruang BP 6. Ruang WC/ kamar mandi
PERABOT
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi
administrasi, fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam:
a. Perabot pendidikan
Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan
belajar mengajar. Adapun Jenis, bentuk dan ukurannya mengacu pada kegiatan itu
sendiri.
b. Perabot administrasi
Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
jenis perabot ini hanya tidak baku / terstandart secara internasional.
c. Perabot penunjang
Perabot penunjang adalah perabot yang di gunakan / di butuhkan dalam ruang
penunjang. seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, dsb.

ALAT DAN MEDIA PENDIDIKAN


Setiap mata pelajaran sekurang – kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang
sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses
pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.

BUKU ATAU BAHAN AJAR


Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Bahan ajar ini terdiri dari
a. BUKU PEGANGAN
Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam
pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif.
b. BUKU PELENGKAP
Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi
c. BUKU SUMBER
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan
informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.
d. BUKU BACAAN
Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan
(non fiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan
(fiksi ) yang bersifat relatif.
C. HUBUNGAN ANTARA SARANA DAN PRASARANA DENGAN PROGRAM
PENGAJARAN
Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan cara-
cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajarmengajar.
Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar ,
demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan
perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya
istimewa. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah penyediaan sarana di sekolah di
sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya di masa mendatang.

D. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan siap pakai.
Pemeliharaan dilakukan secara continue terhadap semua barang-barang inventaris kadang-
kadang dianggap sebagai suatu hal yang sepele, padahal pemeliharaan ini merupakan suatu
tahap kerja yang tidak kalah pentingnya engan tahap-tahap yang lain dalam administrasi
sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang sudah dibeli dengan harga mahal apabila
tidak dipelihara maka tidak dapat dipergunakan.
Pemeliharaan dimulai dari pemakai barang, yaitu dengan berhati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas
professional yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yangdimaksud.
Pelaksanaan barang inventaris meliputi:
a. Perawatan
b. Pencegahan kerusakan
c. Penggantian ringan
Pemeliharaan berbeda dengan rehabilitasi, rehabilitasi adalah perbaikan berskala besar dan
dilakukan pada waktu tertentu saja.

E. FUNGSI ADMINISTRASI SARANA DANPRASARANA


Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang
optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
a. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses
belajar mengajar.
b. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan
lancar dan optimal.
Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah
adalah :
Perencanaan
Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan
program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu
dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait
serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya.
Rencana tersebut hendaknya memiliki sifat-sifat sbb:
1. Harus jelas
Kejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis dan
bentuk, tindakan (kegiatan) yang akan di laksanakan, siapa pelaksananya, prosedur,
metode dan teknis pelaksananya, bahan dan peralatan yang di perlukan serta waktu dan
tempat pelaksanaan
2. Harus realistis
Hal ini mengandung arti bahwa ;
a. rumusan, tujuan serta target harus mengandung harapan yang memungkinkan dapat
di capai baik yang menyangkut aspek kuantitatif maupun kualitatifnya. Untuk itu
harapan tersebut harus di susun berdasarkan kondisi dan kemampuan yang di miliki
oleh sumberdaya yang ada.
b. jenis dan bentuk kegiatan harus relevan dengan tujuan dan target yang hendak di
capai.
c. prosedur, metode dan teknis pelaksanaan harus relevan dengan tujuan yangnhendak
di capai serta harus memungkinkan kegiatan yang telah di pilih dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.

d. Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut harus memiliki


kemampuan dan motivasi serta aspek pribadi lainnya yang memungkinkan
terlaksananya tugas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya .
3. Rencana harus terpadu
a. rencana harus memperlihatkan unsur-unsurnya baik yang bersifat insani maupun
non insani sebagai komponen-komponen yang bergantung satu sama sama lain.,
berinteraksi dan bergerak bersama secara sinkron kearah tercapainya tujuan dan
target yang telah di tetapkan sebelumnya.
b. rencana harus memiliki tata urut yang teratur dan di susun berdasarkan skala
prioritas.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses yang menyangkut perumusan dan rincian pekerjaan dan
tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasi formal kepada orang-orang yang
memiliki kesanggupan dan kemampuan melaksanakan nya sebagai prasyarat bagi terciptanya
kerjasama yang harmonis dan optimal ke arah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
Pengorganisasian ini meliputi langkah-langkah antara lain :
a. Mengidentifikasi tujuan-tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya.
b. Mengkaji kembali pekerjaan yang telah di rencanakan dan merincinya menjadi sejumlah
tugasdan menjabarkan menjadi sejumlah kegiatan.
c. Menentukan personil yang memiliki kesanggupan dan kemampuan untuk melaksanakan
tugas dan kegiatan tersebut.
d. Memberikan informasi yang jelas kepada guru tentang tugas kegiatan yang harus di
laksanakan, mengenai waktu dan tempatnya, serta hubungan kerja dengan pihak yangn
terkait.
Menggerakkan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan pengaruhpengaruh yang
dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama-
bersama dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Memberikan arahan
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan informasi, petunjuk, serta
bimbingan kepada guru yang di pimpinnya agar terhindar dari penyimpangan, kesulitan atau
kegagalan dalam melaksanakan tugas. Fungsi ini berlaku sepanjang proses pelaksanaan
kegiatan.

Pengkoordinasian
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menyelaraskan gerak langkah dan
memelihara prinsip taat asas (konsisten) pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan
seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat tujuan dan sasaran yang telah di rencanakan .Hal ini
di lakukan oleh kepala sekolah melalui pembinaan kerja sama antar guru, dan antar guru
dengan pihak-pihak luar yang terkait. Di samping itu penyelarasan dan ketaatan pada sas
diupayakan agar fungsi yang satu gengan yang lainnya dapat mercapai dan memenuhi target
yang di tetapkan sebelumnya.
Pengendalian
Fungsi ini mencakup upaya kepala sekolah untuk:
a. Mengamati seluruh aspek dan unsur persiapan dan pelaksanaan program-program kegiatan
yang telah di rencanakan
b. Menilai seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang ada dapat mencapai sasaran-sasaran dan
tujuan.
c. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan beserta faktor-
faktor penyebabnya.
d. Mencari dan menyarankan atau menentukan cara-cara pemecahan masalah-masalah
tersebut.
e. Mengujicobakan atau menerapkan cara pemecahan masalah yang telah dipilih guna
menghilagkan atau mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Dengan demikian dalam melaksanakan fungsi ini kepala sekolah dapat menggunakan
sekurang-kurangnya 3 pendekatan yaitu :
a. Pengendalian yang bersifat pencegahan
b. Pengendalian langsung
c. Pengendalian yang bersifat perbaikan.
Inovasi
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menciptakan kondisikondisi yang
memungkinkan diri para guru untuk melakukan tindakan tindakan atau usaha-usaha yang
bersifat kreatif inovatif.dengan demikian kepala sekolah dan guru-guru perlu mencari atau
menciptakan cara-cara kerja atau hal-hal yang baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
Sekurangkurangnya mereka di harapkan mampu dan mau memodifikasi hal-hal atau cara-cara
yang lebih baik atau lebih efektif dan efisien, agar pembaharuan pendidikan dapat muncul
dari warga sekolah ,hal ini juga akan menumbuhkan sikap dan daya kreatif warga sekolah itu
sendiri.
Dalam melakukan fungsi ini kepala sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Harus di sadari bahwa sesuatu yang baru belum tentu lebih baik dari yang lama.
b. Jika mampu menemukan atau menciptakan sesuatu hal atau cara baru, ia tidak perlu
memandang rendah yang lama
c. Perlu di konsultasikan kepada pihak-pihak yangberwenang.

F. TUJUAN ADMINISTRASI SARANA DANPRASARANA


Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar
semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi sarana dan
prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit karena pendidikan juga menyangkut
masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidkan tersebut. Oleh
karena itu apabila administrasi sarana dan prasarana berjalan dengan baik maka semakin
yakin pula bahwa tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik.
Mengingat sekolah itu merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan dari
administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan nasional itu sendiri .
sedangkan subsistem administrasi sarana dan prasarana dalam sekolah bertujuan untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut, baik tujuan khusus maupun tujuan
secara umum.
BAB III
PROGRAM KERJA BIDANG SARANA PRASARANA.

A. Matrik Program Kerja Sarana dan Prasarana

PROGRAM / KEGIATAN STRATEGIS


WAKTU PENANGGUNG
NO PROGRAM SASARAN/TARGET KEGIATAN
PELAKSANAAN JAWAB
1. Pengadaan bahan Tersedianya bahan ajar berbasis Pembuatan bahan ajar berbasis ICT Juli 2021 Wakil Sarana,
ajar berbasis ICT ICT (presentasi/animasi) wakil kurikulum
2. Penambahan buku Bertambahnya buku koleksi Pengadaan buku koleksi perpustakaan Juli 2021 Wakil Sarana,
koleksi perpustakaan perpustakaan secara bertahap kepala
perpustakaan
3. Pemeliharaan gedung Terawatnya gedung bangunan Pengecatan gedung dan kelas Juli - September Wakil Sarana
(pengecatan/perbaikan kantor dan kelas Memperbaiki plafon teras dan kelas 2021
ringan) Memperbaiki pintu dan jendela kelas
Pengecatan gedung utama

4. Pemasangan stiker kaca Terciptanya kerapihan jendela sekolah Memasang stiker kaca Oktober 2021 Wakil sarana
5. Penghijauan Terjaganya lingkungan sekolah Penanaman pohon di sekitar sekolah November 2021 Wakil Sarana,
lingkungan sekolah yang rindang dan nyaman dan penataan pot bunga di depan kelas koordinator 7 K
6 Pengadaan meja kursi Terciptanya sarana belajar yang baik Mengajukan proposal ke Disdik Kota Bandung Novemvber 2021 Wakil sarpras
peserta didik
7 Penambahan Laptop Tersedianya Laptop yang digunakan Pengadaan 1 buah Laptop untuk Desember 2021 Wakil Sarana
dalam KBM atau kegiatan lainnya digunakan dalam KBM
8 Pengadaan AC/blower Terpasangnya AC/blower di ruang guru Pembelian 2 buah AC Juni 2021 Wakil Sarana
ruang
belajar
9 Pengadaan Printer Tersedinya printer laser Pengadaan printer untuk pencetakan Oktober 2021 Wakil Sarana
data peserta ujian (DPU)
10 Pembuatan papan Terpasangnya papan nama Membuat papan nama sekolah dan September 2021 Wakil Sarana
nama sekolah dan back sekolah, visi misi sekolah, profil sekolah, back drop visi misi sekolah, profil sekolah, dan
drop visi misi, profil, pendidikan karakter pendidikan karakter
pendidikan karakter
12 Renovasi ruang kelas Terawatnya 2 lokal kelas yang Sudah Merenovasi 2 lokal kelas yang retak Februari 2021 Wakil Sarana
rusak dengan mengusulkan dana
13 Pengecatan dan Terawatnya ruang UKS dan ruang SPMI Pengecatan dinding, kusen, daun pintu November 2021 Wakil Sarana
perbaikan ringan ruang dengan baik dan jendela serta perbaikan plafon
guru
14 Pemeliharaan alat Terpeliharanya alat dan Pemeliharaan alat dan perlengkapan Setiap bulan Wakil Sarana
dan perlengkapan perlengkapan sekolah Sekolah
sekolah
15 Pengadaan media Tersedianya media pembelajaran Workshop pembuatan media Juli 2021 Wakil Sarana
pembelajaran baik konvensional maupun berbasis pembelajaran berbasis ICT
ICT
16 Perbaikan kursi dan Terawatnya mobiler peserta didik Perbaikan mobiler (kursi, meja, lemari Desember 2021 Wakil Sarana
meja peserta didik dan peralatan lainnya)
17 Perbaikan saluran Terciptanya lingkungan sekolah Perawatan drainase dan perbaikan saluran air September Wakil Sarana
pembuangan air yang nyaman dan sehat 2021
(drainase)
18 Pengadaan sound Tersedianya sound system Pengadaan sound system Februari 2021 Wakil Sarana
system

19 Penambahan instalasi Tersedianya kran air wudhu dalam Pengajuan bantuan pada disdik Kota Bandung Oktober 2021 Wakil Sarana
air wudhu jumlah yang memadai
20 Penambahan alat Tersedianya peralatan olahraga Pengadaan peralatan olahraga : bola Oktober 2021 Wakil Sarana
olahraga yang diperlukan volly, bola futsal, net, bola basket, gawang futsal,
perbaikan tiang net volly
B. Matrik Rencana Kerja Sarana dan Prasarana

WAKTU PELAKSANAAN
Keterangan
No PROGRAM Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

1 Pengadaan bahan ajar berbasis ICT

2 Penambahan buku koleksiperpustakaan

3 Wakil Penghijauan lingkungan sekolah

4 Pemasangan stiker kaca

5 Penghijauan
lingkungan sekolah
6 Pengadaan meja kursi peserta didik

7 Penambahan Laptop

8 Pengadaan AC/blower ruang


Belajar
9 Pengadaan Printer
10 Pembuatan papan
nama sekolah dan back drop visi misi, profil, pendidikan karakter
11 Renovasi ruang kelas

12 Pengecatan dan
perbaikan ringan ruang guru
13 Pemeliharaan alat
danperlengkapan
14 Pengadaan media
Pembelajaran
15 Perbaikan kursi dan
meja peserta didik
16 Perbaikan saluran
pembuangan air
17 Pengadaan sound
system
18 Penambahan instalasi
air wudhu
19 Penambahan alat
olahraga
BAB IV
PENUTUP

Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian
keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila
ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.
Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal
dengan istilah KTSP dimana penerapan desentralisasi pengambilan keputusan, memberikan hak
otonomi penuh terhadap setiap tingkat satuan pendidikan, untuk mengoptimalkan penyedian,
pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dituntut
untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan
berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan
perundang undangan pendidikan nasional yang berlaku.
Sarana Prasarana yang ada di sekolah seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya, pengelolaan yang
dimaksud meliputi: Perencanaan, Pengadaan, Inventarisasi, Penyimpanan, Penataan, Penggunaan,
Pemeliharaan, Penghapusan.

Anda mungkin juga menyukai