Anda di halaman 1dari 4

Thread 4-3 (D.C.

and circuit)
Kerjakan soal urain berikut
1. Sebuah balok karbon siku- siku mempunyai dimensi 1 cmx 1 cm x 50 cm. Bila hambatan jenis
karbon ρ= 3,5x10-5 Ω.m, tentukan hambatannya :
a. Antara dua ujung yang berbentuk segi empat siku-siku sama sisi.
b. Antara dua muka bertentangan berbentuk segi empat siku-siku tak sama sisi.

Jawab :

2. Konduktor tembaga, panjang 100 m, berpenampang lingkaran dengan diameter 0,25 cm,
konduktivitas σ = 5,9x107 (Ω.m)-1, dialiri arus I = 20 mA.
Tentukan:
a. Hambatan konduktor
b. Beda potensial antara kedua ujung konduktor
c. Rapat arus dalam konduktor

Jawab :

a. Hambatan konduktor dapat dihitung menggunakan rumus:


R = ρL/A
di mana R adalah hambatan, ρ adalah konduktivitas, L adalah panjang konduktor, dan A
adalah luas penampang konduktor. Luas penampang konduktor dapat dihitung dari
diameter dengan rumus:
A = πd^2/4
dengan d adalah diameter konduktor. Substitusi nilai yang diketahui:
d = 0,25 cm = 0,0025 m L = 100 m σ = 5,9 x 10^7 Ω^-1.m^-1 I = 20 mA = 0,02 A

Sehingga, luas penampang konduktor adalah:


A = πd^2/4 = π(0,0025 m)^2/4 ≈ 4,91 x 10^-6 m^2
Dan hambatan konduktor adalah:
R = ρL/A = (5,9 x 10^7 Ω^-1.m^-1)(100 m)/(4,91 x 10^-6 m^2) ≈ 1,20 Ω
Jadi, hambatan konduktor tembaga tersebut sekitar 1,20 Ω.

b. Beda potensial antara kedua ujung konduktor dapat dihitung menggunakan rumus:
V = IR
dengan I adalah arus yang mengalir pada konduktor dan R adalah hambatan konduktor.
Substitusi nilai yang diketahui:
I = 0,02 A R = 1,20 Ω
Sehingga, beda potensial antara kedua ujung konduktor adalah:
V = IR = (0,02 A)(1,20 Ω) = 0,024 V
Jadi, beda potensial antara kedua ujung konduktor tembaga tersebut sekitar 0,024 V.

c. Rapat arus dalam konduktor dapat dihitung menggunakan rumus:


J = I/A
dengan I adalah arus yang mengalir pada konduktor dan A adalah luas penampang
konduktor. Substitusi nilai yang diketahui:
I = 0,02 A A = 4,91 x 10^-6 m^2

Sehingga, rapat arus dalam konduktor tembaga tersebut adalah:


J = I/A = (0,02 A)/(4,91 x 10^-6 m^2) ≈ 4,07 x 10^6 A/m^2
Jadi, rapat arus dalam konduktor tembaga tersebut sekitar 4,07 x 10^6 A/m^2.

3. Sebuah kawat konduktor, luas penampang 2 mm2 dan tahanan jenis 5x10-7 Ω.m , dirancang
untuk sebuah pemanas dengan daya 450 Watt , yang beroperasi pada beda potensial 220 V.
Tentukan :
a. Panjang kawat yang diperlukan
b. Besar arus pada kawat
4. Menurut standar keamanan, arus makmimum pada kawat tembaga untuk kawat berdiameter
0,13 mm adalah 25 A. Tentukan
a. Rapat arus maksimum di dalam kawat
b. Beda potensial maksimum antara kedua ujung kawat yang panjangnya 33 m, dan daya
maksimum dari kawat arus tersebut.

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan hukum Ohm dan beberapa rumus
dasar listrik:
a. Rapat arus maksimum di dalam kawat dapat dihitung menggunakan rumus:
J = I/A
dimana: J = rapat arus (A/m^2) I = arus maksimum (A) A = luas penampang kawat (m^2)
Luas penampang kawat dapat dihitung menggunakan rumus luas lingkaran:
A = πr^2
dimana: r = jari-jari kawat (m) π = 3,14

Untuk kawat dengan diameter 0,13 mm, maka jari-jari kawat adalah:
r = 0,13/2 x 10^-3 m = 6,5 x 10^-5 m

Sehingga luas penampang kawat adalah:


A = π(6,5 x 10^-5)^2 m^2 = 1,33 x 10^-8 m^2

Dari informasi soal, arus maksimum adalah 25 A. Oleh karena itu, rapat arus maksimum
di dalam kawat adalah:
J = I/A = 25 A / 1,33 x 10^-8 m^2 = 1,88 x 10^6 A/m^2

Jadi, rapat arus maksimum di dalam kawat adalah 1,88 x 10^6 A/m^2.

b. Beda potensial maksimum antara kedua ujung kawat dapat dihitung menggunakan rumus
hukum Ohm:
V = IR
dimana: V = beda potensial (volt) I = arus (A) R = hambatan (ohm)
Hambatan kawat dapat dihitung menggunakan rumus:
R = ρL/A
dimana: ρ = resistivitas tembaga (ohm·m) L = panjang kawat (m) A = luas penampang
kawat (m^2)
Nilai resistivitas tembaga dapat dicari pada tabel fisika atau literatur terpercaya. Nilainya
sekitar 1,7 x 10^-8 ohm·m.
Sehingga hambatan kawat adalah:
R = (1,7 x 10^-8 ohm·m) x (33 m) / (1,33 x 10^-8 m^2) = 4,29 ohm

Jadi, hambatan kawat adalah 4,29 ohm.


Dengan menggabungkan kedua rumus di atas, maka beda potensial maksimum antara
kedua ujung kawat adalah:

V = IR = (25 A) x (4,29 ohm) = 107,25 V


Jadi, beda potensial maksimum antara kedua ujung kawat adalah 107,25 V.
Daya maksimum dari kawat arus tersebut dapat dihitung menggunakan rumus:
P = VI
dimana: P = daya (watt) V = beda potensial (volt) I = arus (A)

Oleh karena itu, daya maksimum dari kawat

5. Sebuah gedung mempunyai 20 titik lampu penerangan, yang terhubung secara paralel . 10
buah lampu masing-masing mempunyai daya 40 Watt, dan 10 buah lagi mempunyai daya
100 Watt , untuk beda potensial 220 Volt. Tentukan arus listrik total , hambatan dari masing-
masing lampu, dan daya total.
6. R1 A

I1
ε2 I3
ε1
I2 R3

R2

Pada rangkaian di atas : ε1 = 48 V , ε2 = 24 V, R1 = 12 Ω , R2 = 24 Ω


dan R3 = 6 Ω . Tentukan arus yang melewati masing-masing hambatan, dan beda potensial
antara titik A dan B.

7. Pada rangkaian R-C disamping : S


ε = 12 V, C = 6 μF dan R = 100 Ω
Mula-mula kapsitor tidak bermuatan.
Setelah kontak S ditutup, tentukan : ε C
a. Muatan makimum pada kapasitor R
dan arus maksimum pada rangkaian
b. Waktu yang diperlukan kapasitor
hingga muatannya 0,63 dari muatan maksimum

Anda mungkin juga menyukai