Anda di halaman 1dari 3

Motif Remaja Zaman Sekarang Mudah Terpengaruh dan Terjebak dalam LGBT

Motif Remaja Zaman Sekarang Mudah Terpengaruh dan Terjebak dalam LGBT

Abstrak
Dalam beberapa tahun terakhir ini, kehidupan seseorang yang mengaku sebagai LGBT mulai terdorong untuk maju di
tengah-tengah perhatian di dunia. Para orang-orang, lebih pusatnya kepada pemuda-pemudi ini tidaklah malu untuk
mengakui bahwa mereka termasuk orang-orang menyukai sesama jenis. Bahkan terdapat beberapa kelompok orang-orang
yang men-support kalau LGBT ini juga termasuk hak-hak bagi seorang manusia. Mereka juga kadang membela para
pemuda-pemudi yang berani mengutarakan perasaan mereka sebagai LGBT. Kebanyakan dari mereka juga percaya,
bahwa peraturan yang ada di dunia ini mulai kuno dan harus direvisi untuk dapat beradaptasi di era dunia yang baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi para remaja zaman sekarang dapat terjerumus ke LGBT walaupun
mereka sadar atau secara tidak sadar kalau hal ini merupakan hal yang salah dan berusaha untuk membantu mereka
kembali ke arah yang benar.
Kata kunci: motif, remaja, LGBT.

Abstract
In recent years, the life of someone who claims to be LGBT has begun to be pushed forward in the midst of the world's
attention. People, more focused on these young people, are not ashamed to admit that they include people who like the
same sex. There are even several groups of people who support that LGBT is also a human right. They also sometimes
defend young people who dare to express their feelings as LGBT. Most of them also believe that the rules that exist in this
world are getting old and must be revised to be able to adapt in the new world era. This study aims to determine the
motivation of today's youth to fall into LGBT even though they are aware or unconsciously that this is a wrong thing and
try to help them return to the right direction.
Keyword: motive, teenager, LGBT.

PENDAHULUAN
LGBT merupakan inisial dari singkatan lesbian, gay, bisexual, and transgender. Nama ini
mulai sering dipakai pada awal tahun 1990-an, dikarenakan pada sekitar tahun itu, orang-orang LGBT
mendapatkan kehormatan yang setara dengan yang lainnya. Pada tahun 1970, istilah gay mulai
populer, identitas lesbian juga mulai terbentuk, pada saat itu juga istilah gay dan lesbian mulai
menjadi umum. Setelah berjuang dengan keras, aktivis dan pergerakan kelompok LGBT akhirnya
1
mendapat persamaan respek yang setara dan pada saat itu juga terdapat beberapa organisasi LGBT
yang mulai terbentuk.
Di tengah-tengah orang-orang yang sedang mempertanyakan identitas dari diri mereka, kita
sebagai Muslim, memiliki Al-Qur’an yang merupakan sebuah petunjuk dalam kehidupan kita. Sebuah
cahaya dalam kegelapan, sebuah jalan petak dalam hutan, serta sebuah sebagian dari kita.
Al-Qur’an merupakan mukjizat Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW dan kita
sebagai Muslim, mempunyai tanggung jawab serta kewajiban terhadap Al-Qur’an. Tidak hanya
sebagai bacaan saja, kita juga harus mengamalkan dan melakukan segala pesan yang terkadung di
dalamnya. Al-Qur’an juga tidak hanya perlu dibaca sekali saja dalam seumur hidup, melainkan
mengulangi hingga berkali-kali agar segala pesan-pesan ini tidak akan mudah terlupakan dan akan
tetap sama pada era-era yang akan datang. Walaupun dengan adanya petunjuk dalam kehidupan,
manusia juga tetap tersesat dalam menjalani kehidupan di dunia.
Fenomena LGBT, pelakunya bukan sampah masyarakat, mereka adalah tetap manusia, mahluk
Allah yang maha kuasa. Mereka ada bukan untuk dizalimi. Tetapi, perilaku homoseksual dan lesbian
jelas menyimpang dari jalan kebenaran. Maka, sesuai konsep adab, laki-laki, perempuan dan waria
harus diletakan di tempatnya yang wajar, sesuai dengan ketentuan Allah SWT; bukan mengikuti hawa
nafsu dan kesepakatan bersama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif seseorang remaja yang mulai mengikuti dan
menormalisasi adanya LGBT yang jelas dapat merusak masa depan mereka dan melanggar aturan
Allah SWT yang dijelaskan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an seperti pada (QS. al-A’raaf/7: 81)
yang artinya: “Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada
perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”. Kaum tersebut yaitu kaum Nabi Luth
dimana berhubungan sesama jenis sangat dinormalisasikan, kemudian Allah SWT memberi azab yang
sangat pedih pada kaum tersebut. Dengan penelitian ini remaja dapat mengubah pola-pikirnya agar
tidak terpengaruh dan mulai menjauhi LGBT.

METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti
seberapa besar pemahaman remaja zaman sekarang tentang LGBT dan motif apa saja yang mungkin
memengaruhi pandangan mereka.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa PENS kelas 1 D4 Teknik Informatika A dengan
jumlah 30 siswa yang terdiri dari 25 laki-laki dan 5 perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian survei karena menggunakan alat pengumpulan data berupa
kuisioner menggunakan Google Form. Partisipan akan diminta untuk memilih salah satu jawaban

2
yang diberikan dalam kuesioner tersebut. Hasil kuisioner tersebut kemudian kita tampilkan
menggunakan table dan diagram.

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
Dalam negara Indonesia orang-orang masih belum separah dan sefanatik orang luag negeri
dalam hal LGBT, hal tersebut masih bisa

MOTIF-MOTIF YT
1.

Anda mungkin juga menyukai