Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107

OLGA LOURENZA
856333762

UPBJJ UT PANGKAL PINANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan

1. TUJUAN
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (drosophila.sp) dari
telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

2. ALAT DAN BAHAN


1) plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2) botol jam (selai) 3 buah.
3) pisang ambon secukupnya.
4) tape ketela pohon secukupnya.
5) sendok makan 1 buah.
6) kertas saring secukupnya.
7) lalat buah (drosophila Sp.) ±20 ekor.

3. LANDASAN TEORI
Droshopilla sp merupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum artropoda
kelas insekta bangsa diptera, anak bangsa cyclophorpha, suku drosophilidae, jenis
droshopilla melanogaster di indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau jawa sekitar
120 jenis dari suku drosophilidae. Droshopilla sp memiliki klasifikasi phylum
antrhropoda, kelas insecta, ordo diptera, sub ordo cyclorrhapha, series acalyptrata,
familia drosophilidae dan genus droshopilla. Pada droshopilla sp tipe liar (wild
type) memiliki badan berwarna abu-abu dan mata merah. Ukuran tubuh lalat jantan
lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya
warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir
kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap.
I. Siklus Hidup Droshopilla sp
Droshopilla sp memiliki empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu: telur, larva,
pupa, dan dewasa. Droshopilla sp akan menghasilkan keturunan baru dalam
waktu 9-10 hari. Jika dipelihara pada suhu 25ºc dalam kultur segar, lima hari
pada tahap telur dan tahap larva, lalu empat hari pada tahap pupa. Droshopilla
sp mempunyai siklus hidup yang sangat pendek yaitu sekitar 12 hari pada suhu
kamar. Lalat betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100 butir dan separuh
dari jumlah telur tersebut akan menjadi lalat jantan dan separuhnya lagi akan
menjadi lalat betina. Siklus hidup lalat ini akan semakin pendek apabila
lingkungannya tidak mendukung.

Gambar 2.4 hidup droshopilla sp


Perkembangbiakan droshopilla dimulai ketika setelah terjadi fertilisasi antara
jantan dan betina, dimana poses tersebut terdiri dari dua periode, yaitu periode
embrionik dan post-embrionik. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada
saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi
dalam waktu kurang lebih 24 jam. Pada saat kondisi demikian, larva menjadi
tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan
perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual
terjadi pada saat dewasa. Empat tahap siklus hidup droshopilla sp yang
termasuk dalam fase post-embrionik adalah sebagai berikut:
1. Telur
Telur berukuran 0,5 mm dan berbentuk lonjong. Telur dilapisi oleh dua
lapisan, yang pertama selaput vitelin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan
yang kedua selaput tipis tetapi kuat (korion) di bagian luar dan di anterior
terdapat dua tangkai tipis. Permukaan korion tersusun atas lapisan kitin yang
kaku, berwarna putih transparan. Pada salah satu ujungnya terdapat filamen-
filamen yang mencegah supaya telur tidak tenggelam di dalam medium.
2. Larva
Telur menetas menjadi larva dalam waktu 24 jam. Larva berwarna putih,
memiliki segmen, bentuknya menyerupai cacing, mulut berwarna hitam dengan
bentuk kait sebagai pembuat lubang. Pada stadium ini aktifitas makan semakin
meningkat dan geraknya relatif cepat. Droshopilla sp pada tahap larva
mengalami dua kali molting. Tahap antara molting satu dengan selanjutnya
disebut instar. Larva droshopilla sp memiliki tiga tahap instar yang disebut
dengan larva instar-1, larva instar-2, dan larva instar-3 dengan waktu
perkembangan berturut-turut selama 24 jam, 24 jam dan 48 jam diikuti dengan
perubahan ukuran tubuh yang makin besar. Larva instar-1 melakukan aktivitas
makan pada permukaan medium dan pada larva instar-2 mulai bergerak ke
dalam medium demikian pula pada larva instar-3. Aktivitas makan ini berlanjut
sampai mencapai tahap pre pupa. Sebelum mencapai tahap ini larva instar-3
akan merayap dari dasar botol medium ke daerah atas yang relatif kering
(strickberger, 1962). Selama tahap perkembangan larva, medium mengalami
perubahan dalam komposisi dan bentuk.
3. Pupa
Proses perkembangan pupa sampai menjadi dewasa membutuhkan waktu 4-
4,5 hari. Pada awalnya pupa berwarna kuning muda, bagian kutikula mengeras
dan berpigmen. Pada tahap ini terjadi perkembangan organ dan bentuk tubuh.
Dalam waktu yang singkat, tubuh menjadi bulat dan sayapnya menjadi lebih
panjang. Warna tubuh droshopilla sp dewasa yang baru muncul lebih mengkilap
dibandingkan droshopilla sp yang lebih tua.
4. Dewasa
Lalat dewasa jantan dan betina mempunyai perbedaan morfologi pada bagian
posterior abdomen. Pada lalat betina dewasa terdapat garis-garis hitam
melintang mulai dari permukaan dorsal sampai bagian tepi. Pada lalat jantan
ukuran tubuh umumnya lebih kecil dibandingkan dewasa betina dan bagian
ujung Segmen abdomen berwarna hitam. Pada bagian tarsal pertama kaki depan
lalat jantan terdapat bristel berwarna gelap yang disebut sex comb.

Tabel 2.1 perkembangan droshopilla melanogaster meigen pada suhu 25ºc.


Waktu
Tingkat Fase
Jam Hari

0 0 Peletakan Telur

0-22 0-1 Embrio

22 1 Telur Menetas (Larva Instar I)

47 2 Molting Pertama (Larva Instar II)

70 3 Molting Kedua (Larva Instar III)

118 5 Pembentukan Puparium (Kepompong)

122 5 Molting “Pra-Pupa”

130 5 1/2 Pupa: Pembentukan kepala, sayap dan kaki

167 7 Pigmentasi Warna Pupa

214 9 Imago Menetas Dari Puparium (Kepompong)

215 9 Sayap Menyesuaikan Dengan Ukuran Dewasa12


4. PROSEDUR PERCOBAAN
1) membuat medium lalat buah
untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat Tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang: i tape menggunakan Penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam
setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat
rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa
berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena
itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah. Setelah
sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya kemudian
arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan
dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.
c) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik
3) Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap. maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut.
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke
dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam/terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago).

5. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Pengamatan lalat buah
Hari Ke- Waktu Kejadian/Perubahan
Pengamatan

0 Pukul 08.00 Belum ada Tanda-Tanda

Pukul 18.00 Terjadi perkawinan antara lalat betina dan Jantan

1 Pukul 08.00 Perut Lalat terlihat agak besar dan memutih


(kemungkinan Hamil)

Pukul 18.00 Belum ada tanda-tanda

2 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Ada salah satu betina yang bertelur

3 Pukul 08.00 Telur menetas menjadi larva

Pukul 18.00 -
4 Pukul 08.00 Larva berubah mengalami fase ke-2

Pukul 18.00 -

5 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Larva berubah mengalami fase ke-3

6 Pukul 08.00 Larva berubah menjadi Pupa

Pukul 18.00 -

7 Pukul 08.00 Pupa mulai berubah Warna putih dan sudah tidak
bergerak lagi

Pukul 18.00 -

8 Pukul 08.00 -

Pukul 18.00 Pupa berubah warna menjadi putih kecoklatan dan


masih terlihat diam

9 Pukul 08.00 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau


seperti induknya dahulu

Pukul 18.00 -

10 Pukul 08.00 sudah menjadi imago atau lalat dewasa

Pukul 18.00 -

6. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab:
lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab:
pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, lalat dewasa terbentuk pada hari ke 10.
7. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap
pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.

Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak
aktif ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktif
dengan merayap ke atas toples dan ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna
putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari
ke 9 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu.
Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 10 lah sudah
menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.

8. KESIMPULAN
Tahapan-tahapan Fase Drosopilla Sp Adalah:
Telur - larva instar I - larva instar II - larva instar III – prepupa – pupa - imago.

9. DAFTAR PUSTAKA
 Http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/575/3/bab%20ii.pdf

10. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan dalam kegiatan praktikum ini adalah mencari lalat buah karna
keadaan musim penghujan dan ada kendala pada hari ke 2 lalat mati. Jadi harus
memulai dari awal.

11. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM


 Link Video: https://youtu.be/ymiFMy6QAOE
 Foto Praktikum

Anda mungkin juga menyukai