Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bidang pembangunan dan pengembangan infrastruktur khususnya
dalam bidang infrastruktur teknologi, teknologi dapat menggantikan dan
mempermudah banyak aktifitas atau kegiatan para penyandang difabel di dalam
menjalani keseharianya. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari
https://jpp.go.id/, menurut data Sakernas (Survei angkatan Kerja Nasional) 2017
jumlah penyandang difabel di Indonesia mencapai 21.930.529 orang.
Jumlah penyandang difabel yang tidak sedikit tersebut pasti mengalami
kesulitan dalam melakukan aktifitas keseharian dirumah ataupun tempat tinggal
mereka masing-masing. Pada penyandang difabel khususnya pada orang yang
memiliki keterbatasan/kekurangan dalam hal berdiri ataupun berjalan, keslitan
yang dapat dialami yaitu kesulitan dalam melakukan pengontrolan terhadap
lampu di rumah atau tempat tinggalnya.
Penyandang difabel dengan keterbatasan dalam berdiri ataupun berjalan
tersebut akan sulit dalam menyalakan atau mematikan lampu di rumah mereka
masing-masing karena harus langsung menekan tombol sakelar untuk
mematikan/menghidupkan lampu. Untuk mengontrol hidup/mati satu lampu saja,
para penyandang difabel pasti akan mengalami kesulitan, terlebih lagi jika untuk
menyalakan/mematikan keseluruhan lampu di rumah sekaligus pada waktu-
waktu tertentu. Ketika penyandang difabel sedang melakukan suatu aktifitas yang
tidak memungkinkan untuk menyalakan keseluruhan lampu di rumah, aktifitas
menyalakan keseluruhan lampu di rumah tersebut akan sulit untuk dilakukan dan
akan memakan waktu yang lama untuk dikerjakan oleh penyandang difabel.
Selain permasalahan menyalakan/mematikan keseluruhan lampu pada
waktu tertentu, terdapat permasalahan lain pada aktifitas yang umum dilakukan
oleh penyandang difabel setiap hari. Pada umumnya aktifitas menyalakan
keseluruhan lampu dilakukan juga pada saat malam hari dan aktifitas mematikan
keseluruhan lampu dilakukan pada saat pagi hari. Hal tersebut akan sangat

1
2

menyulitkan para penyandang difabel jika harus menyalakan dan mematikan


keseluruhan lampu tersebut setiap hari pada saat malam hari dan pagi hari.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka munculah tujuan penulis untuk
melakukan penelitian dan perancangan alat kontrol lampu dengan smartphone
Android yang dapat berfungsi untuk melakukan kontrol hidup atau mati pada
lampu melalui pengiriman instruksi melalui koneksi bluetooth. Instruksi akan
dikirimkan melalui aplikasi android yang diinstall pada smartphone android dan
dikirimkan ke bluetooth HC-05 yang terintegrasi dengan Arduino Uno.
Instruksi tersebut akan diproses oleh Arduino Uno sebagai bahan
penentuan instruksi mati atau nyala lampu yang dikontrol. Pengontrolan lampu
yang akan dibuat terbagi atas tiga jenis yaitu kontrol mati/nyala lampu tertentu
menggunakan tombol instruksi yang terdapat pada smartphone android, kontrol
mati/nyala keseluruhan lampu menggunakan konsep instruksi melalui kata yang
diucapkan (Speech recognition) pada smartphone android, dan pengontrolan
otomatis untuk menyalakan keseluruhan lampu pada malam hari dan untuk
mematikan keseluruhan lampu pada pagi hari dengan menggunakan RTC (Real
Time Clock).
Penggunaan konsep speech recognition dalam menyalakan keseluruhan
lampu bertujuan untuk membantu penyandang difabel agar ketika penyandang
difabel sedang melakukan aktifitas tertentu yang kondisinya sulit atau tidak bisa
menyalakan keseluruhan lampu secara langsung, penyandang difabel dapat
menggunakan instruksi kata yang diucapkan pada smartphone android untuk
menyalakan keseluruhan lampu tersebut.
Penelitian dan perancangan yang dilakukan pada penelitian ini akan
diberikan judul “Perancangan Prototipe Alat Kontrol Lampu Dengan
Smartphone Android Berbasis Bluetooth HC-05 Dan Arduino”. Melalui
penelitian dan perancangan purwarupa alat kontrol lampu ini diharapkan dapat
membantu atau menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan para penyandang
difabel khususnya dengan keterbatasan dalam berdiri ataupun berjalan karena
penyandang difabel tidak perlu datang ke area sakelar dan menekan langsung
3

tombol sakelar untuk menyalakan atau mematikan lampu tertentu ataupun


keseluruhan lampu di rumah.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan di atas, maka
akan dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Penyandang difabel khususnya dengan keterbatasan dalam berdiri ataupun
berjalan dapat mengalami kesulitan dalam menekan sakelar lampu untuk
menyalakan/mematikan lampu tertentu di rumahnya.
2. Ketika penyandang difabel sedang melakukan suatu aktifitas yang tidak
memungkinkan untuk menyalakan keseluruhan lampu di rumah, aktifitas
menyalakan keseluruhan lampu tersebut akan sulit untuk dilakukan dan
akan memakan waktu yang lama untuk dikerjakan oleh penyandang
difabel dengan keterbatasan dalam berdiri ataupun berjalan.
3. Penyandang difabel membutuhkan waktu yang lama dalam menyalakan
keseluruhan lampu di rumahnya pada saat malam hari dan mematikan
keseluruhan lampu di rumahnya pada saat pagi hari.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi penelitian yang sudah dijelaskan di atas, maka akan
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat sebuah alat yang memungkinkan penyandang difabel
melakukan pengontrolan beberapa lampu hanya dengan Smartphone
Android yang dapat melakukan pengontrolan dengan menggunakan
instruksi tombol?
2. Bagaimana membuat sebuah aplikasi Android yang dapat berkomunikasi
dengan Arduino secara nirkabel menggunakan speech recognition untuk
mengontrol lampu mematikan dan menyalakan secara keseluruhan?
3. Bagaimana membuat alat kontrol yang dapat berfungsi sebagai pengatur
waktu (Timer) otomatis untuk menyalakan beberapa lampu pada malam
hari pukul 18.00 dan mematikan lampu pada pagi hari 06.00?
4

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dibuat dengan tujuan untuk membatasi masalah dalam
penelitian ini dan bertujuan untuk lebih memfokuskan perancangan yang
dibuat dalam menyelesaikan masalah yang ada. Berikut adalah batasan-batasan
masalah yang dibuat:
1. Menggunakan Arduino Uno yang tertanam chip mikrokontroler
Atmega328 sebagai alat proses instruksi alat input dan alat output.
2. Menggunakan bluetooth HC-05 dengan jarak jangkauan koneksi bluetooth
10 meter sampai dengan 20 meter dalam menerima instruksi kontrol lampu
dari aplikasi Android.
3. Pembuatan aplikasi Android akan menggunakan MIT App Inventor.
4. Alat yang digunakan sebagai fungsi pengaturan waktu pada rancangan
yaitu RTC (Real Time Clock) DS1302.
5. Lampu yang akan digunakan dalam pengujian simulasi kontrol lampu
menggunakan smartphone Android berjumlah 4 buah lampu.
6. Pengontrolan lampu yang akan diterapkan pada penelitian ini terbagi
menjadi tiga cara yaitu pengontrolan lampu tertentu menggunakan tombol
instruksi, pengontrolan keseluruhan lampu dengan instruksi kata yang
diucapkan, dan pengontrolan otomatis menyalakan lampu pada malam hari
dan mematikan lampu pada pagi hari.
7. Dalam pengontrolan otomatis menyalakan atau mematikan lampu dibatasi
dengan penetapan pengaturan waktu (Timer) hanya pada jam 18:00 dalam
menyalakan semua lampu dan pada 6:00 dalam mematikan semua lampu.
8. Tidak ada instalasi khusus yang dibuat jika diterapkan pada saklar lampu
rumah, kondisi saklar lampu selalu menyala.
9. Perancangan yang dibuat berupa purwarupa alat.
5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan
Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Operasional
Untuk membuat alat kontrol yang dapat menggantikan konsep
menyalakan/mematikan lampu konvensional (Dengan menekan tombol
sakelar listrik secara langsung) dengan konsep menyalakan lampu yang
lebih mudah untuk dilakukan oleh penyandang difabel dengan
keterbatasan dalam berdiri atau berjalan dengan menggunakan
smartphone Android.
2. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional penelitian ini yaitu untuk mempermudah para
penyandang difabel khususnya dengan keterbatasan dalam berdiri atau
berjalan dalam melakukan kontrol menyalakan/mematikan lampu
tertentu, kontrol menyalakan/mematikan keseluruhan lampu dirumah,
serta menyalakan lampu pada malam hari dan mematikan lampu pada
pagi hari secara otomatis.
3. Tujuan Individual
Tujuan individual penelitian ini yaitu sebagai salah satu syarat kelulusan
pendidikan Strata Satu pada STMIK Dharma Putra dan untuk
mempelajari serta mengimplementasikan pengetahuan mengenai
perancangan alat kontrol dengan mikrokontroler.

1.5.2 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut
1. Manfaat Operasional
Manfaat operasional penelitian ini yaitu para penyandang difabel dengan
keterbatasan berdiri ataupun berjalan tidak perlu menekan tombol sakelar
listrik secara langsung untuk melakukan kontrol menyalakan/mematikan
6

lampu karena dapat dilakukan dari dalam area rumah menggunakan


smartphone android.
2. Manfaat Fungsional
Manfaat fungsional penelitian ini yaitu pengontrolan untuk
menyalakan/mematikan lampu tertentu atau keseluruhan lampu di rumah
oleh para penyandang difabel dapat dilakukan dengan cepat dan mudah
menggunakan smartphone Android dan keseluruhan lampu pada malam
hari dapat menyala secara otomatis dan pada pagi hari keseluruhan lampu
dapat mati secara otomatis.
3. Manfaat Individual
Manfaat individual penelitian ini yaitu penulis dapat memenuhi salah satu
syarat kelulusan pada STMIK Dharma Putra serta penulis dapat mengerti
dan menambah pengetahuan mengenai alat kontrol dengan mikrokontroler.
7

1.6 Kerangka Pemikiran Penelitian

Masalah Kesempatan

Penyandang Lampu yang Pembuatan pengendali jarak jauh Biaya


difabel dikendalikan berbasis android menggunakan keseluruhan
membutuhkan lebih dari 1 koneksi bluetooth dengan jarak ideal pembuatan alat
waktu yang lama maksimal 10 meter dan pengatur sangat kecil,
untuk mematikan waktu untuk menyalakan/mematikan terjangkau untuk
dan menyalakan lampu otomatis pada waktu tertentu semua kalangan
lampu dapat membantu dalam pengendalian
lampu oleh penyandang difabel
Pendekatan
Pembuatan alat pengendali lampu berupa berupa aplikasi android
untuk smartphone
Research Question:
Bagaimana rancangan bangun alat kontrol lampu dengan smartphone berbasis android untuk
mengendalikan lampu?
1. Menggunakan Arduino Uno
2. Menggunakan bluetooth HC-05
3. Benda yang dikendalikan adalah lampu dengan menggunakan speech recognition dan tombol
yang ada pada aplikasi android.
4. Lampu dapat diatur secara otomatis untuk nyala/mati dijam tertentu
5. Menggunakan laptop untuk pembuatan dan penanaman kode program melalui software
Arduino IDE serta pembuatan aplikasi android menggunakan MIT App Invertor 2.
6. Menggunakan smartphone sebagai1.1
Gambar alatKerangka
kontrol lampu melalui aplikasi android yang telah
Pemikiran
dibuat dan dipasang pada smartphone Android
Penyelesaian
Perancangan hardware Perancangan software (Coding)
Hasil
Aplikasi pengendali lampu berbasis Android
Evaluasi
Kekurangan dari aplikasi dan pengembangan

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran penelitian dan perancangan


8

1.7 Metode Penelitian


Dalam penelitian dan perancangan purwarupa alat kontrol lampu dengan
smartphone android berbasis bluetooth HC-05 dan Arduino ini, terdapat beberapa
metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data, metode
perancangan, dan metode pengujian.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data ini digunakan untuk mengumpulkan data-data
mengenai kebutuhan penelitian dan perancangan alat dalam penelitian ini.
Metode pengumpulan data tersebut terdiri dari:
1. Metode Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan dengan melakukan proses tanya jawab
kepada orang yang bekerja pada bidang elektronik atau robotika terkait
jenis komponen elektronik, spesifikasi komponen, dan fungsinya yang
berhubungan dengan perancangan purwarupa alat pada penelitian ini.
2. Metode Observasi
Metode observasi ini dilakukan dengan mengamati aktifitas atau kegiatan
penyandang difabel dalam menyalakan/mematikan lampu dirumah atau
tempat tinggalnya.
3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan ini dilakukan dengan melakukan pencarian
informasi mengenai komponen-komponen, cara kerja komponen, dan
semua hal yang berhubungan dengan penelitian ini dari buku, jurnal, atau
literature lainya.

1.7.2 Metode Perancangan dan Pengembangan Alat


Dalam metode purwarupa (Prototipe) ini dilakukan pengembangan alat
dan perangkat lunak pada sistem alat yang akan dibuat, dimana requirement
diubah ke dalam sistem yang akan dikembangkan kembali untuk didapatkan
sistem alat yang lebih baik. Tahapan purwarupa dimulai dari komunikasi
9

pencarian data yang dapat berupa pengumpulan data terkait penelitian, analisa dan
perencanaan secara cepat mengenai kebutuhan terkait penelitian, pemodelan
rancangan secara cepat, pembentukan dan pembuatan purwarupa, penyerahan
sistem dan evaluasi hasil pengujian purwarupa dan proses akhirnya kembali lagi
ke proses komunikasi jika terdapat rencana pengembangan purwarupa alat.

1.7.3 Metode Pengujian Alat


Metode pengujian alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
blackbox testing. Metode ini secara umum digunakan untuk melihat hasil
keluaran dari sistem alat yang dibuat apakah dapat berjalan atau digunakan
dengan baik atau tidak. Blackbox testing ini berfokus pada pengujian persyaratan
fungsional alat untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan
persyaratan fungsional program. Pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan
blackbox dan akan diterangkan pada tahap pengujian rancangan sistem alat yang
diajukan.

Gambar 1.2 Model proses


blackbox testing
(Sumber: http://softwaretestingfundamentals.com/black-box-testing/)
10

1.8 Sistematika Penelitian


Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian dan penulisan
ini, maka penulisan dibagi secara sistematis ke dalam lima bab yaitu sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan menyajikan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat, kerangka pemikiran penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab landasan teori ini akan dibahas mengenai teori-teori yang digunakan
dalam penelitian dan perancangan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Bab ini membahas perancangan perangkat keras, keluaran dan masukkan
pada rangkaian pengendali mikrokontroler, konfigurasi perangkat keras,
konfigurasi mekanis alat, perancangan perangkat lunak, dan flowchart
program pada mikrokontroler.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DIUSULKAN


Bab ini akan dibahas rancangan sistem yang diusulkan dan pengujian dari
perangkat lunak dan perangkat keras yang dibuat.

BAB V PENUTUP
Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran penelitian
untuk penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai