Produk yang dijual di pasar modern telah dibubuhi barcode. Produk yang dijual bermacam-
macam dengan kualitas yang sudah terstandarisasi. Berada pada suatu bangunan tertentu
seperti di dalam mall atau berdiri sendiri. Menggunakan sistem belanja self-service (swalayan)
Jakarta - Pasar modern merupakan salah satu jenis pasar di mana orang sering berbelanja
kebutuhan dalam jumlah besar atau grosir. Meskipun sama-sama pasar, pasar modern memiliki
perbedaan dengan pasar tradisional.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lengkap mengenai pasar modern. Mulai dari
pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya. Simak penjelasan berikut ini.
Pasar modern hadir sebagai konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di
masyarakat. Pasar modern dulunya mungkin lebih banyak ditemukan di kota-kota besar, tetapi
sekarang di kota kecil pun banyak pasar modern seperti minimarket. Pasar modern diminati
oleh masyarakat karena tempat dan fasilitas belanja yang nyaman dengan harga yang juga
terjangkau. Ciri-ciri pasar modern selengkapnya akan kita ulas pada bagian berikut ini.
Cara ini membuat pelanggan lebih leluasa dalam memilih barang kebutuhannya.
1. Minimarket
Pasar modern ini berbentuk seperti warung kelontong atau gerai dengan fasilitas yang lebih
modern dan menjual produk-produk eceran.
2. Convenience Store
Pasar modern ini menjual barang yang kurang lebih sama dengan minimarket, tetapi berbeda
dalam beberapa hal seperti harga, jam operasional, dan luas ruangan. Harga barangnya
biasanya lebih mahal daripada minimarket.
3. Special Store
Pasar modern ini memiliki persediaan lengkap sehingga konsumen tidak perlu pindah ke toko
lain untuk membeli sesuatu dengan harga bervariasi.
4. Factory Outlet
Pasar modern yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki pabrik pembuat produk tertentu.
Barang yang dijual di factory outlet biasanya adalah barang yang batal diorder, batal dijual ke
tempat lain, atau sisa produksi dengan kualitas nomor satu.
5. Distro (Distribution Store)
Pasar modern jenis ini biasanya menjual pakaian dan aksesoris yang diproduksi sendiri atau
dititipkan oleh produsen pakaian.
6. Supermarket
Pasar modern dengan ukuran yang umumnya besar. Untuk supermarket kecil biasanya
memiliki luas 300-1.100 meter persegi, sedangkan yang besar memiliki luas 1.100-2.300 meter
persegi.
8. Super Store
Pasar modern berupa toko serba ada yang memiliki variasi barang lebih lengkap dan ukuran
tempat yang lebih luas daripada supermarket.
9. Hypermarket
Pasar modern yang mirip seperti supermarket atau super store tetapi memiliki luas ruangan
yang lebih besar. Luas ruangannya di atas 500 meter persegi.
2. Barang Bervariasi
Pasar modern menawarkan barang yang sangat beragam. Pilihan yang bervariasi tersebut
membuat konsumen lebih nyaman berbelanja di satu pasar modern saja dan tidak perlu
berpindah-pindah tempat.
3. Produk Terstandarisasi
Produk yang dijual di pasar modern terjamin mutunya karena telah melalui proses standarisasi.
Pihak manajemen pasar modern biasanya sangat selektif dalam memilih barang yang bisa
dijual di tempat mereka.
4. Membuka Lapangan Pekerjaan
Banyak karyawan yang diperlukan dalam menjalankan pasar modern, seperti pramuniaga,
kasir, pengecek stok, hingga petugas kebersihan dan keamanan. Sehingga keberadaan pasar
modern akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
3. Eksploitasi Pemasok
Selain kesenjangan, eksploitasi pemasok juga kerap terjadi pada pasar modern. Jumlah pasar
modern terbatas, sementara jumlah pemasok sangat banyak sehingga mau tidak mau mereka
harus bersaing ketat untuk bisa menjual produk melalui pasar modern.
Tak jarang kemudian pemasok ini melakukan eksploitasi pasar sehingga produk-produk lain
semakin sulit masuk ke pasar modern.
1. Harga Barang
Harga barang atau jasa yang diperjualbelikan di pasar modern biasanya sedikit lebih mahal
dibandingkan di pasar tradisional. Selain itu, harga barang di pasar modern tidak bisa ditawar
seperti di pasar tradisional.
2. Ketersediaan Barang
Ketersediaan barang di pasar modern biasanya lebih terbatas dan tergantung pada stok,
sedangkan di pasar tradisional lebih lengkap dan banyak karena ada lebih dari satu pedagang.
3. Sistem Pengelolaan
Pasar modern dikelola secara terpusat dan memungkinkan pengelola induk mengatur standar
pengelolaan bisnis di seluruh cabang pasar modern, sedangkan sistem pengelolaan pasar
tradisional lebih terdesentralisasi di mana pedagang mengatur sistem bisnis masing-masing.
4. Lembaga Pengelola
Pasar modern dikelola oleh profesional dengan pendekatan bisnis, sedangkan pasar tradisional
dikelola dinas terkait yang merupakan bagian dari sistem birokrasi.
5. Keamanan
Pasar modern lebih aman dan nyaman karena ada penjaga keamanan, sementara pasar
tradisional lebih rawan kejahatan dan suasananya cenderung ramai dan sesak.
6. Kebersihan
Pasar modern biasanya juga lebih bersih karena ada petugas kebersihan, sedangkan pasar
tradisional lebih banyak aroma tidak sedap dan kebersihannya kurang terjaga.
Itulah penjelasan mengenai pasar modern. Jadi, Anda lebih suka berbelanja ke pasar modern
atau pasar tradisional, detikers? Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca artikel detikfinance, "Mengenal Apa Itu Pasar Modern, Jenis, dan Kelebihannya"
selengkapnya https://finance.detik.com/solusiukm/d-6339096/mengenal-apa-itu-pasar-modern-
jenis-dan-kelebihannya.