Bahwa Terbanding melakukan koreksi atas Objek PPh Pasal 4 ayat (2) masa Juni 2019 dengan alasan
berikut;
1) Berdasrakan hasil pengujian terdapat Objek PPh Pasal 4 ayat 2 yang belum dilakukan
pemungutan oleh Pemohon Banding masa Juni 2019.
2) Pos-pos laporan laba rugi
No Akun Nama Akun Nominal
51131511 FOH - Utility - Electricity Rp 37,950,619
51131712 FOH - Insurance - Machinery & Equipment Rp 6,675,428
51131713 FOH - Insrance - Office Equipment & Furniture Fixt Rp 99,798
51131715 FOH - Insurance - Inventory Rp 2,018,153
61111411 FOH - Utility - Electricity Rp 4,216,735
61111412 SGA - Utility - Water Rp 10,798,530
61111413 SGA - Utility - Telephone Rp 4,050,000
61111811 SGA - Rent - Land & Building Rp 49,927,500
61111812 SGA - Rent - Warehouse Rp 149,951,734
Rp 265,688,497
3) Jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau bangunan sebagalmana dimaksud pada ayat (1)
adalah semua jumlah yang dibayarkan atau yang diakui sebagai utang oieh Penyewa dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa
termasuk biaya perawatan, biaya pemetiharaan, biaya keamanan, biays layanan, dan baya
fasilitas lainnya, baik yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun disatukan.
4) Dengan demikian, Terbanding berpendapat bahwa terdapat Objek PPh Pasal 4 ayat (2) yang
belum dilakukan pemungutan oleh Wajib Pajak, sehingga atas beredaran usaha masa Januari
2019 dikenakan PPh final 10%.
Pemohon Banding tidak setuju dan mengajukan banding atas koreksi Objek PPh Pasal 4 ayat (2)
masa Juni 2019 yang dilakukan oleh Terbanding sebesar Rp22.254.588,00 dengan alasan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan antara Arisu
Graphic Prima (AGP) dan pemohon Banding Nomor SP-AGP/Leg/01/18/V/2018
yang berlaku sejak tanggal 20 Mei 2018 sampai dengan 19 Mei 2019 dan Nomoor
SP-AGP/Legg/01/17/V/2019 yang berlaku sejak tanggal 10 Mei 2019 sampai dengan
19 Mei 2020, harga sewa tanah dan bangunan yang disepakati adalah sebesar Rp.
31.927.500 setiap bulan yang diperoleh dari Rp. 33.000 per m2 dikali luas tanah dan
bangunan seluas 967,5 m2, ditambah dengan PPN dengan tarif 10% sebesar Rp.
3.192.700, serta dikurangi dengan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 10%
sebesar Rp. 3.192.700.
Lebih lanjut, biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamnan, biaya layanan,
dan biaya fasilitas lainnya tidak diatur dalam perjanjian dimana substansi atas biaya
tersebut merupakan biaya operasionall Pemohon Banding yang tidak termasuk dalam
jumlah bruto nilai persewaan tanah dan bangunan.
2. Koreksi atas akun 51131511 – FOH – Utility – Eelctricity, 51131712 – FOH –
Insurance – Machinery & Equipment, 51131713 – FOH – Insurance – Office
Equipment & Furniture Fixture, 511 31715 – FOH – Insirance – Inventory, dan
6111141 – SGA – Utility - Electricity
51131511 FOH -Insurance - Elecrticity Rp 37,950,619
51131712 FOH - Insurance - Machinery & Equipment Rp 6,675,428
51131713 FOH - Insurance - Office Equipment & FurniturRp 99,798
51131715 FOH - Insurance - Inventory Rp 2,018,153
61111411 SGA - Utility - Electricity Rp 4,216,735
Total Rp 50,960,733
Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi sebesar Rp. 50.960.733 atas akun atas
akun 51131511 – FOH – Utility – Eelctricity, 51131712 – FOH – Insurance –
Machinery & Equipment, 51131713 – FOH – Insurance – Office Equipment &
Furniture Fixture, 511 31715 – FOH – Insirance – Inventory, dan 6111141 – SGA –
Utility – Electricity karena merupakan pembayaran listrik, asuransi mesin dan
peralatan, asuransi perlengkapan, dan asuransi persediaan milih Pemohon
Terbanding. Tagihan atas beban listrik dan beban asuransi tersebut ditagihkan oleh
penyedia jasa kepada AGP dan kemudian dilakukan reimbrusment kepada Pemohon
Banding setiap bulan sesuai dengan alokasi pembebanan biaya yang disepakati antara
AGP dan Pemohon Banding. Sehingga, atas biaya-biaya tersebut bukan merupakan
objek PPh Final sesuai Pasal 4 ayat (2) huruf d Undang-Undang Perhitungan alokasi
atas pembebanan biaya, dokumen reimbursement termasuk faktur pajak dan invoice
pihak ketiga telah Pemohon Banding sampaikan pada proses keberatan.
3. Koreksi atas akun 61111412 – SGA – Utility – Water
Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi sebesar Rp. 10.798.530,00 pada akun
61111412 – SGA – Utility – Water. Atas nominal sebesar Rp. 9.915.230 merupakan
pembayaran air PDAM milik Pemohon Banding yang ditagihkan oleh penyedia jasa
kepada AGP dan dilakukan reimbursement kepada Pemohon Banding setiap bulan
sesuai dengan alokasi pembebanan biaya air PDAM disepakati antara AGP dan
pemohon banding atas nominal sebesar Rp. 883.000 merupakan pembayaran air
PDAM milik Pemohon Banding yang ditagihkan oleh penyedia jasa kepada pemohon
banding. Sehingga, biaya 61111412 – SGA – Utility – Water sebesar Rp.
10.798.530,00 0 bukan merupakan objek PPh Final sesuai pasal 4 ayat (2) huruf d
Undang Undang PPh. Perhitungan alokasi atas pembebanan biaya, dokumen
reimbursment termasuk faktur pajak, dan invoice pihak ketiga telah Pemohon
Banding sampaikan pada proses keberatan.
4. Koreksi atas akun 61111416 – SGA – Utility – Telephone
Pemohon Bandin tidak setuju atas koreksi pada akun 61111416 – SGA – Utility –
Telephone Atas nominal Rp. . 2.995.325. rincian perhitungan selisih tersebut sebagai
berikut:
to Accrue by. Pemakaian biznet (common cost) Rp 4,050,000
ceo suite/citra eksekutip-19.53279916-180619 -Rp 1,054,675
selisih Rp 2,995,325
Atas nominal sebesar Rp. 4.050.000 merupakan pembayaran internet Pemohon
Banding yang ditagihkan oleh penyedia jasa kepada AGP dan kemudian dilakukan
reimbursement kepada Pemohon Banding setiap bulan sesuai dengan alokasi
pembebanan biaya internet yang disepakati Antara AGP dan Pemohon Banding.
Sehingga, biaya 61111413 - SGA - Utility • Telepon sebesar Rp 4.050.000 bukan
merupakan objek PPh Final sesuai Pasal 4 ayat (2) huruf d Undang-Undang PPh dan
transaks! Penggantian tidak termasuk Objek Pemotongan PPh Pasal 23 sebagamana
diatur dalam PMK-141/PMK.03/2015 Pasal 1 ayat (3) huruf b norror 4. Sedangkan,
atas CEO Suite / Citra Eksekutip-19.53279916-180619 sebesar Rp1.054.675
termasuk dalam nilai Bruto sewa kepada PT Citra Eksekutip Otorita yang telah
dipotong dan dilaporkan pada SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) dengan rincian sebagai
berikut:
SPT PPh 4(2) GL
Nomor Bupot Tanggal DPP PPh pasal Nama Akun Nominal
4(2)
00004/PPH4(2)/AI/VI/2019 30 Juni 48.048.00 4.804.800 SGA-Rent- 18.000.000
2019 0 Land&Buildin 1.054.675
g SGA-Utility-
telephone 19.054.675
Total
Perhitungan alokasi atas pembebanan biaya, dokumen reimbursment termasuk faktur
pajak, dan invoice pihak ketiga telah Pemohon Banding sampaikan pada proses
keberatan.
5. Koreksi tas akun 61111812 – SGA – Rent – Warehouse
Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi pada akun 61111812 - SGA - Rent -
Warehouse sebesar (RP42.500.000). Atas nominal sebesar (Rp42.500.000) adalah
pencatatan akrual atas biaya sewa gudang dan atas biaya tersebut telah dilakukan
pembalikan dengan rincian sebagai berkut. Schingga, atas transaksi tersebut tidak
terutang PPh Pasal 4 ayat (2).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa objek Pajak Penghasilan Final
Pasal 4 ayat (2) adalah penghasilan. Pengertian penghasilan sebagaimana diatur
dalam Pasal 4 ayat (1) UU PPh adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa banding yang diajukan Pemohon Banding dapat diterima karena
telah memenuhi seluruh ketentuan formal
2. Mengabulkan seluruh banding yang diajukan Pemohon Banding.
2. Menurut Terbanding
a. Dasar Hukum
Dasar Hukum : --
b. Tanggapan Terbanding
1. Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dan Bangunan antara PT Arisu
Graphic Prima (PT AGP) dan Pemohon Banding Nomor SP-AGP/Leg/01/18/V/2018
yang berlaku sejak tanggal 20 Mei 2018 sampai dengan 19 Mei 2019 dan nomor SP-
AGP/Leg/01/17/V/2019 yang berlaku sejak tanggal 20 Mei 2019 sampai dengan 19
Mei 2020, harga sewa tanah dan bangunan yang disepakati adalah sebesar Rp
31.927.500,00 setiap bulan yang diperoleh dari Rp33.000 per m2 dikali luas tanah dan
bangunan seluas 967,5 m2, ditambah dengan PPN dengan tarif 10% sebesar Rp
3.192.700,00 serta dikurangi dengan PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 10%
sebesar Rp 3.192.700,00.
2. Proporsi biaya PT Arisu Graphic Prima – PT Arisu Indonesia, Presentase Nilai Common
cost yang ditagihkan ke PT Arisu Indonesia :
Security 95%
Management security 95%
Listrik Electricity 196 KVA 50%
PDAM Gd 18 95%
Biznet 90%
3. Objek PPh atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan Dari Persewaan Tanah dan/atau Bangunan menyatakan bahwa:
1. Pasal 2 ayat (1)
Atas Penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan baik sebagian maupun
seluruh bangunan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dikenal
Pajak Penghasilan yang bersifat final.
2. Pasal 4 ayat (1)
Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) sebesar
10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau
bangunan.
3. Pasal 4 ayat (2)
Jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan semua jumlah yang dibayarkan atau yang diakui sebagai
utang oleh Penyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berkaitan
dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa termasuk biaya perawatan, biaya
pemeliharaan, biaya keamanan, biaya layanan, dan biaya fasilitas lainnya, baik
yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang disatukan.
Pada kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 508/B/PK/PJK/2017 pada tenan selain
membayar biaya sewa dengan tarif per m2/bulan untuk kebutuhan atas listrik dan air
bersih di area DF Batang Hari dipasok oleh PT. FG dan PDAM, dan untuk memisahkan
perhitungan beban pemakaian listrik dan air bersih setiap bulan, pada setiap ruangan
atau lahan yang disewa oleh masing-masing tenan telah dipasang Kwh Meter dan
Water Flow Meter demikian juga untuk fasilitas umum sehingga biaya pemakaian
listrik dan air dibebankan kepada penyewa berdasarkan pemakaian masing-masing.
Berbeda dengan kondisi Pemohon Banding yang pembebanannya berdasarkan taksiran
presentase yang tetap selama 12 bulan.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perhitungan pajak terutang PPh Pasal 4 ayat 2
untuk masa Juni 2019 sebesar Rp26.568.849,70 dengan rincian sebagai berikut :
Menurut Pemohon
Menurut surat Menurut
No Uraian Banding (sesuai Surat
ketetapan pajak Terbanding
Keberatan)
1 2 3 4 5
a. Penghasilan Netto Rp 243,433,909 Rp 265,688,497 Rp 265,688,497
b. Kompensasi Kerugian - - -
c. Penghasilan Tidak Kena
Pajak - - -
d.
Penghasilan Kena Pajak Rp 243,433,909 Rp 265,688,497 Rp 265,688,497
e. PPh Terutang Rp 24,343,391 Rp 26,568,850 Rp 26,568,850
f. Kredit Pajak Rp 24,343,391 Rp 24,343,391 Rp 24,343,391
g. PPh Kurang/ (Lebih)
Bayar Rp - Rp 2,225,459 Rp 2,225,459
h. Sanksi Administrasi - Rp 972,080 Rp 972,080
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan uraian tersebut di atas, Surat Banding nomor 039/SB-AI/XI/2022
tanggal 14 November 2022 memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur dalam
Pasal 27 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, memenuhi ketentuan Pasal 35 ayat
(1) dan ayat (2). Pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), serta Pasal 37 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, sehingga dapat
dipertimbangkan lebih lanjut.
b. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-00240/KEB/PJ/WPJ.11/2022 tanggal
24 Agustus 2022 diterbitkan berdasarkan kuasa Pasal 26 Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 telah
sesuai dengan data dan ketentuan yang berlaku.
c. Koreksi Terbanding (Pemeriksa/Penelaah Keberatan) telah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2. Usul
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Pengadilan Pajak untuk
menolak permohonan banding Pemohon Banding dan tetap mempertahankan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-00240/KEB/PJ/WPJ.11/2022 tanggal 24
Agustus 2022 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Nomor 00017/240/19/632/21 Masa Pajak Juni 2019 atas
nama PT ARISU INDONESIA, NPWP 02.476.728.7-615.000.