Anda di halaman 1dari 2

TEKS EKSPLANASI PERESEAN

Pengertian Peresean

Peresean atau peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang


bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang
tebal dan keras (perisai disebut ende). Tradisi ini dilakukan oleh
masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Peresean
termasuk dalam seni tari daerah Lombok. Petarung dalam Peresean
biasanya disebut pepadu dan wasit disebut pakembar.

Permainan ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, berawal dari ritual
masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan pada musim
kemarau. Sementara sebagai kesenian bela diri, peresean sudah ada sejak
zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan
pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran.

Peresean dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung


atau pepadu dari orang-orang yang datang atau sang pepadu sendiri yang
mengajukan diri. Pekembar akan mencari pepadu-pepadu yang seimbang
sebelum memulai pertarungan. Pepadu akan menggunakan ikat kepala
(saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk
dikunyah. Dalam pertarungan pepadu menggunakan sebilah rotan kira-kira
sepanjang satu meter (penjalin) sebagai senjata serta dilengkapi sebuah
perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau, berbentuk bujur sangkar
berukuran 50 x 50 cm.
Jalannya pertarungan diiringi gamelan sasak yang terdiri dari tabuhan
gendang, suling, gong, dan rincik dalam tempo cepat. Tembang yang
dibawakan merupakan tembang khusus peresean yang beraura mistis.
Tembang itu biasanya akan mendongkrak semangat bertarung dan
mengurangi rasa sakit akibat sabetan rotan.

Peresean akan dihentikan, apabila salah satu pepadu mengeluarkan


darah atau dihentikan pekembar. Jika hingga 3-4 ronde kedua pepadu
masih sama kuat, pekembar akan menyatakan hasil seri. Selesai
pertarungan pepadu tak pernah membawa dendam ke luar arena.

Menang atau kalah, seusai bertarung, kedua pepadu pasti bersalaman


dan berpelukan. Segalanya dimulai dan selesai di dalam arena.

Pertarungan peresean disakralkan, sehingga perisean tak digelar


sembarang waktu. Pada masa sekarang, peresean diadakan menjelang
perayaan-perayaan khusus, seperti ulang tahun kemerdekaan (17
Agustus), hari jadi kabupaten/kota, atau menjelang Ramadhan.

Tembang Peresean
 Gending Rangsang disebut Gending Ngadokang yaitu gending yang
dimainkan pada saat pekembar dengan dibantu pengadok (tukang adu)
mencari pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding (bertujuan
mengadu Pepadu yang satu dengan yang lain).
 Gending Mayuang yaitu gending yang bertujuan untuk memberi tanda
bahwa telah ada dua pepadu yang siap dan sama-sama berani untuk
melakukan Peresean.
 Gending Beradu yaitu gending yang bertujuan untuk membangkitkan
semangan pepadu maupun para penonton dan dimainkan selama
pertandingan berlangsung ronde demi ronde.

Anda mungkin juga menyukai