Anda di halaman 1dari 135

Dedy Hariyanto, S.Pd.

Diah Apriliana, S.Pd.


Modul Ajar SMK Diah Apriliana, S.Pd.
SEJARAH Dedy Hariyanto, S.Pd.
SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Pada level ini
sekolah harus berusaha semaksimal mungkin agar lulusannya betul- Modul Ajar SMK

SEJARAH
betul kompeten sesuai dengan bidangnya, mempunyai soft skill dan hard
skill yang baik. Harapannya, mampu menjawab tantangan lulusan SMK
“AKU BISA APA” dan “AKU MAMPU APA” berani tampil mengisi
peluang-peluang kerja yang ada, sesuai dengan moto “SMK Bisa, SMK
Hebat”.
Sebagai SMK Pusat Keunggulan dengan Kurikulum MERDEKA
memberi keleluasaan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum,

SEJARAH
sehingga dapat menciptakan lulusan yang berkualitas. Diharapkan lebih
berkualitas dari pada sekolah di luar itu. Saat ini kualitas sekolah sangat
ditentukan oleh sekolah itu sendiri. Sehingga Kurikulum MERDEKA ini
harus betul-betul disadari dan disikapi dengan baik. Penjaminan mutu
internal sekolah harus berjalan secara terus menerus. Demikian juga
dengan jalinan kerja sama IDUKA harus lebih ditingkatkan lagi.

Ketua Umum Pengurus


YPP Ma'arif NU Ajibarang

Drs. H. Rohim, M.Pd.

CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir


Jl. Wadas Kelir Rt 07 Rw 05 Karangklesem Referensi
Layanan sms : 0895379041613
Email : wadaskelirpublisher@yahoo.com

Karangklesem Purwokerto Selatan

X
www.rumahkreatifwadaskelir.com

KELAS
penerbitrumahkreatifwadaskelir
wadaskelirpublisher@yahoo.com
0895379041613
Sejarah

Diah Apriliana, S.Pd.


Dedy Hariyanto, S.Pd.
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Sejarah

Penulis:
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2022


Hak Cipta ada pada Penulis
ISBN: 978-623-6307-48-9
Editor: Wiwi Susanti
Perancang Sampul: Mukhamad Hamid Samiaji
Layout: Rafli Adi Nugroho

Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir


Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com
Layanan sms/wa: 081227791977
Cetakan 1, Januari 2022
viii, 127 hlm

Penerbit
CV. Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05
Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@yahoo.com

© Hak cipta dilindungi undang-undang


All Rights Reserved

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini


dalam bentuk apa pun tanpa seizin
Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir.

ii
Sejarah

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah


SWT. yang senantiasa memberikan nikmat pada kita semua.
Khususnya nikmat sehat yang sering kali kita lupakan.
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang, sebagai lembaga pendidikan
yang didirikan tahun 1992, merupakan sekolah yang telah
berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas,
menjunjung tinggi nilai–nilai keagamaan dan senantiasa
mengembangkan diri sehingga dipercaya oleh masyarakat.
Berawal dari keterbatasan sarana, SDM dan siswa,
secara perlahan telah berkembang menjadi sekolah yang
bermutu dan mampu mewarnai dunia pendidikan.
Pada tahun 2019, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang diberi
kepercayaan oleh Kemendikbud mendapatkan fasilitasi
bantuan SMK Revitalisasi. Kemudian pada tahun 2020,
kembali dipercaya mendapatkan fasilitasi bantuan SMK CoE
(Center of Excelence). Dan pada tahun 2021 masih dipercaya
dengan mendapatkan fasilitasi bantuan SMK PK (Pusat
Keunggulan).
Fasilitasi bantuan SMK Pusat Keunggulan merupakan
sebuah proses yang menuntut sekolah untuk melakukan
perubahan di semua lini. Baik kurikulum, SDM, sarpras
maupun pengelolaan siswa. Sehingga dalam satu sisi, SDM
guru harus melakukan perubahan-perubahan.
Pembuatan buku ini oleh guru, merupakan salah satu
poin yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas. Dengan
diterbitkannya buku ini, guru diharapkan mampu

iii
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

menumbuhkan pemikiran dan sikap ilmiah secara terstruktur


sehingga mampu untuk menularkan kepada para siswa.
Pembuatan buku ini kami sadari masih banyak
kekurangan dari berbagai sisi. Saran dan pendapat untuk
kemajuan pada penyusunan buku berikutnya, sangat kami
harapkan.
Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini dapat
memberikan manfaat untuk dunia pendidikan.

Ajibarang, Desember 2021


Kepala Sekolah
SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang

Zaenudin S. Pd, M. Si

iv
Sejarah

Sekapur Sirih

Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi


Hurairah R.A “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu
dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah
yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani
ataupun orang Majusi.” Hadis di atas memberikan arahan
kepada kita bahwa setiap anak tentunya memiliki fitrah
(potensi) yang diberikan Tuhan padanya. Kemudian kewajiban
orang tuanyalah yang nantinya mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki anak agar betul-betul menjadi manusia
yang sukses dan bermanfaat bagi seluruh alam.
Jika ditarik dalam konteks pendidikan sebagai sistem,
maka lingkungan pendidikan sangatlah berperan dalam
membentuk dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Peran orang tua di sekolah dalam hal ini adalah guru. Guru
sangat berperan penting atas pengondisian lingkungan yang
diciptakan agar anak bisa berkembang potensinya sesuai
dengan fase perkembangannya.
Sejalan dengan itu Program SMK Pusat Keunggulan
dengan Kurikulum MERDEKA, sangat memperhatikan
karakteristik, bakat, dan potensi yang dimiliki anak. Kurikulum
MERDEKA berusaha untuk mengarahkan pendidikan agar
terwujud lulusan-lulusan SMK yang kompeten, mempunyai soft
skill yang bagus, dan tentunya hardskill yang mumpuni. Di
mana titik tekan lulusan SMK Pusat Keunggulan adalah “AKU
BISA APA” dan “AKU MAMPU APA”, bukan “INI IJAZAHKU”.

v
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam menciptakan


lingkungan pembelajaran yang bagus dan skenario
pembelajaran yang nantinya diharapkan siswa bisa sesuai
dengan harapan di atas. Maka dari itu, guru-guru SMK Ma’arif
NU 1 Ajibarang membuat MODUL AJAR sebagai pedoman
dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Kurikulum
MERDEKA SMK PK.
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara
sistematis dan menarik yang merupakan implementasi dari alur
tujuan pembelajaran yang dikembangkan dari capaian
pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.
Disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta
didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan
tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka
panjang.
Besar harapan kami, Modul Ajar yang dibuat oleh guru-
guru SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang bisa diimplementasikan
dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi para siswa untuk
bisa menjadi manusia pembelajar yang nantinya betul-betul
kompeten dan menjadi manusia yang bermanfaat.

Ajibarang, Desember 2021


Ketua Komite Pembelajaran

Isnandar.Z.F, S.Pd

vi
Sejarah

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii


SEKAPUR SIRIH................................................................................. v
DAFTAR ISI..................................................................................... vii

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH ................................................ 1


B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................... 15
C. MODUL AJAR SEJARAH INDONESIA .............................................. 18
1. PENGANTAR ILMU SEJARAH ............................................. 18
A. INFORMASI UMUM ...................................................................... 18
B. KOMPONEN INTI ......................................................................... 19
C. LAMPIRAN..................................................................................... 31
2. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA DAN JALUR
REMPAH........................................................................... 38
A. INFORMASI UMUM ...................................................................... 38
B. KOMPONEN INTI ......................................................................... 39
C. LAMPIRAN..................................................................................... 58
3. KERAJAAN HINDU BUDDHA .............................................. 72
A. INFORMASI UMUM ...................................................................... 72
B. KOMPONEN INTI ......................................................................... 73
C. LAMPIRAN..................................................................................... 89
4. KERAJAAN ISLAM............................................................. 103
A. INFORMASI UMUM .................................................................... 103
B. KOMPONEN INTI ....................................................................... 104
C. LAMPIRAN................................................................................... 117
SUMBER RUJUKAN......................................................................... 125
TENTANG PENULIS ........................................................................ 127

vii
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

viii
Sejarah

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH

Rasional

Indonesia adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Indonesia


adalah negeri lautan dengan taburan pulau-pulau di atasnya. Perpaduan
lautan dan daratan dengan berbagai ragam potensi yang ada di dalamnya
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan (archipelago)
terbesar di dunia. Secara fisik Kepulauan Indonesia memiliki 1.904.569 km²
luas wilayah, 18.108 jumlah pulau, 81.000 km² garis pantai, dan 2,7 juta
luas perairan atau 70% dari luas wilayah Indonesia yang membentang dari
6⁰ 08’ LU - 11⁰ 15’ LS dan 94⁰ 45’ BT – 141⁰ 05’ BT. Sedangkan secara
kebudayaan, Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari 1.331 suku
bangsa, 652 bahasa daerah, 6 agama, dan 187 kelompok penghayat
kepercayaan.
Indonesia diapit oleh Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia
dan Pasifik, sehingga secara geografis Indonesia menempati lokasi strategis
dalam jalur lalu lintas masyarakat dunia. Sudah sejak lama Indonesia
menjadi tempat persinggahan berbagai bangsa, dengan turut membawa
ragam budaya dari tanah asalnya, dan berinteraksi dengan ragam budaya
asli Indonesia. Proses ini yang melahirkan berbagai bentuk budaya baru
yang bercampur dalam balutan kearifan lokal, kemudian membentuk model
Indonesia dengan karakteristik Indonesia dan cita rasa Indonesia. Selain itu
posisi Indonesia sebagai pusat persemaian dan penyerbukan silang budaya
ikut melahirkan kultur masyarakat yang inklusif, plural, serta mampu
mengembangkan berbagai corak kebudayaan yang lebih banyak
dibandingkan dengan kawasan dunia manapun.
Pemahaman dan kesadaran mengenai keindonesiaan wajib diketahui
oleh segenap bangsa Indonesia, pertanyaan dari mana kita berasal,
bagaimana keadaan kita sekarang, dan ke depan mau berjalan ke arah
mana adalah berbagai pertanyaan menyangkut eksistensi kita sebagai
bangsa atau bahkan manusia pada umumnya. Kita juga harus menyadari
bahwa bangsa ini lahir bukan dari persamaan suku, ras, budaya, atau
agama, melainkan karena adanya kesadaran serta kesepakatan untuk hidup
bersama dalam sebuah bangsa yaitu Indonesia. Kesadaran dan kesepakatan
bersama ini diikat oleh fakta bahwa kita berangkat dari sejarah yang sama.
Berbagai peristiwa penting yang terjadi di Indonesia mulai dari jalur
rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, masa Kerajaan
Hindu-Buddha, masa Kerajaan Islam, masa penjajahan Bangsa Eropa, masa

1
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa Pendudukan Jepang, masa


Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha mempertahankan kemerdekaan,
masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, masa
Pemerintahan Orde Baru, sampai masa Pemerintahan Reformasi adalah
sebuah perjalanan panjang melintasi ruang dan waktu, di mana banyak
terkandung pelajaran di dalamnya.
Perjalanan sejarah Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai peristiwa
yang terjadi di dunia. Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I, Perang Dunia
II, Perang Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai Abad-21 adalah
di antara peristiwa dunia yang berpengaruh secara langsung atau tidak
langsung dengan Indonesia. Transformasi pengetahuan atas masa lalu
untuk dikontekstualisasikan dalam kehidupan kekinian, dan sebagai bahan
proyeksi untuk masa depan, sebagai upaya memperkuat jati diri manusia
dalam dimensi lokal, nasional, dan global hanya mungkin dilakukan melalui
mata pelajaran Sejarah.
Dari sisi pengetahuan konten pembelajaran (pedagogical content
knowledge) guru sejarah dalam mengajarkan sejarah harus utuh dan
komprehensif. Laksana orang menenun, sejarah harus disampaikan
memanjang jalur atas-bawah dan melebar jalur kiri-kanan, artinya berbagai
pendekatan diakronis (kronologis) maupun sinkronis bisa digunakan untuk
menjelaskan sebuah peristiwa sejarah secara utuh. Begitu juga dengan
muatan-muatan lain dalam sejarah perlu diajarkan secara multidimensional,
misalnya selama ini mempelajari sejarah lebih ditekankan kepada muatan
politik atau militer, maka sekarang ini kita bisa juga mengangkat muatan
lokal, muatan sosial, muatan Hak Asasi Manusia (HAM), muatan feminis,
muatan maritim, muatan agraris, muatan teknologi, muatan lingkungan,
muatan mitigasi, muatan kesehatan, muatan fashion, muatan kuliner, dan
lain sebagainya secara terintegrasi dalam satu narasi sejarah. Penjelasan
sejarah yang utuh dan komprehensif dari berbagai pendekatan, serta
dengan memasukkan berbagai muatan sejarah dan melibatkan ilmu-ilmu
bantu lain, kemudian dikombinasikan dengan penggunaan ragam model
atau media pembelajaran inovatif, niscaya akan membuat pembelajaran
sejarah menjadi semakin kaya, berbobot, dan bermakna bagi kehidupan
anak bangsa.
Peran guru sejarah dibutuhkan untuk membangun jembatan antara
masa lalu, masa kini, dan masa depan dengan merangsang kebatinan serta
nalar peserta didik melalui keterampilan imajinatif, kreatif, kritis, dan
reflektif yang bersandar pada sumber-sumber autentik. Dari sini kita
semakin menjadi yakin bahwa belajar sejarah sesungguhnya adalah belajar

2
Sejarah

berpikir. Selain itu belajar sejarah jangan sampai hanya sebatas lambang
pemujaan masa lalu, di mana generasi muda hanya bisa terpesona atau
menjadi penikmat dari masa lalu yang gemilang, tanpa pernah berpikir
untuk merencanakan bangunan masa depan mereka sendiri.
Secara progresif pembelajaran sejarah harus mampu
mengontekstualisasikan berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu dengan
berbagai peristiwa yang dialami sekarang, untuk kita bisa saling merenungi,
mengevaluasi, membandingkan, atau mengambil keputusan, sekaligus
sebagai orientasi untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Muara dari
pembelajaran sejarah yang berorientasi pada keterampilan berpikir secara
alamiah akan mendorong pembentukan manusia merdeka yang memiliki
kesadaran sejarah dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

TUJUAN BELAJAR SEJARAH


Mata pelajaran Sejarah bertujuan untuk:
1. Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri;
2. Mengembangkan pemahaman kolektif sebagai bangsa;
3. Mengembangkan pemahaman tentang dimensi manusia, ruang, dan
waktu;
4. Mengembangkan pemahaman tentang biografi tokoh meliputi
pemikiran, tindakan, maupun karya-karyanya yang memiliki makna
secara sosial;
5. Mengembangkan pemahaman dalam melihat hubungan atau
keterkaitan antara peristiwa yang terjadi secara lokal, nasional, maupun
global;
6. Mengembangkan pemahaman tentang perkembangan,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan dalam kehidupan
manusia;
7. Mengembangkan pemahaman dalam melihat sejarah secara utuh
meliputi dimensi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang;
8. Mengembangkan kecakapan berpikir diakronis (kronologi), sinkronis,
kausalitas, imajinatif, kreatif, kritis, reflektif, kontekstual, dan
multiperspektif;
9. Mengembangkan keterampilan mencari sumber (heuristik), kritik dan
seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi),
dan penulisan sejarah (historiografi);
10. Mengembangkan keterampilan mengolah informasi sejarah secara non
digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman

3
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, story board, timeline,


infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain;
11. Mengembangkan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan lingkungan;
12. Mengembangkan nilai-nilai kebhinekaan dan gotong royong;
13. Mengembangkan rasa nasionalisme dan patriotisme;
14. Mengembangkan rasa bangga atas kegemilangan masa lalu
(perrenialisme);
15. Mengembangkan masa lalu sebagai rekonstruksi sosial menuju masa
depan;
16. Mengembangkan kesadaran sejarah.

Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah


Karakteristik mata pelajaran sejarah terikat oleh dimensi manusia,
ruang, dan waktu. Dimensi manusia dilihat sebagai agen yang menciptakan
sejarah, secara individu ataupun kolektif, dengan melihat dimensi pemikiran,
mental kebatinan, rekam jejak, karya, serta biografi yang menjadi latar
belakang manusia tersebut. Lalu dimensi ruang dilihat dari tempat
terjadinya sebuah peristiwa, dalam lingkup lokal, nasional, dan global,
dengan menarik hubungan antara satu peristiwa di satu tempat, dengan
peristiwa di tempat lainnya. Kemudian dimensi waktu dilihat secara
kontekstual melewati masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang,
dengan memperhatikan pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan,
atau keberulangan dari sebuah peristiwa.
Dari sisi substansi, mata pelajaran sejarah berisikan berbagai peristiwa
penting yang terjadi di Indonesia dalam lingkup lokal dan nasional, mulai
dari jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, masa
Kerajaan Hindu-Buddha, masa Kerajaan Islam, masa penjajahan Bangsa
Eropa, masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa Pendudukan Jepang,
masa Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha mempertahankan
kemerdekaan, masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan Terpimpin, masa
pemerintahan Orde Baru, sampai masa pemerintahan Reformasi. Mata
pelajaran Sejarah juga mencakup berbagai peristiwa global yang memiliki
keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Indonesia seperti
Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I dan II, Perang Dingin, dan Peristiwa
Kontemporer Dunia sampai abad-21.
Secara pendekatan, mata pelajaran Sejarah bisa dikaji dengan
menggunakan berbagai pendekatan khas sejarah seperti diakronis
(kronologi) maupun sinkronis. Mata pelajaran Sejarah juga memberikan
pengalaman belajar saintifik yang diperoleh melalui tahapan mencari

4
Sejarah

sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa
sumber (interpretasi), sampai mengambil kesimpulan dan refleksi yang
dituliskan secara historiografi.

Lingkup materi dalam mata pelajaran Sejarah yaitu:


 Pengantar Ilmu Sejarah
 Jalur Rempah dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
 Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
 Kerajaan Islam di Indonesia
 Kolonisasi dan Perlawanan Bangsa Indonesia
 Pergerakan Kebangsaan Indonesia
 Pendudukan Jepang di Indonesia
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
 Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 Pemerintahan Orde Baru
 Pemerintahan Reformasi
 Revolusi Besar Dunia
 Perang Dunia I dan II
 Perang Dingin
 Peristiwa Kontemporer Dunia sampai abad-21

Lingkup Strand Kecakapan dalam mata pelajaran Sejarah,


meliputi:
 Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills)
 Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills)
 Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness)
 Penelitian Sejarah (Historical Research)
 Keterampilan Praktis Sejarah (Historical Practice Skills)

Dari uraian di atas, maka mata pelajaran Sejarah meliputi elemen sebagai
berikut:

5
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Elemen Deskripsi
Keterampilan Konsep Sejarah (Historical
Conceptual Skills)
Keterampilan konsep diperoleh melalui
pemahaman akan kategori dan klasifikasi juga
hubungan antar konsep dalam suatu disiplin ilmu
dan membentuk pengetahuan yang terorganisir.
Peserta didik tidak hanya sekadar tahu dan
hafal tentang definisi konsep, tetapi juga harus
tahu bagaimana menggunakan konsep sebagai
pisau analisis untuk mengkaji sebuah fenomena
atau peristiwa.
Pemahaman konsep dapat digunakan untuk
Pemahaman memperoleh penjelasan secara lebih luas dan
konsep bermakna tentang sebuah fenomena atau
peristiwa.
Dalam pemahaman elemen konsep memuat sub
elemen:
• Fokus
• Pertanyaan kunci
• Materi penting
Pemahaman konsep esensial Kelas X antara
lain:
• Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis
(Kronologi); Sinkronis; Penelitian Sejarah.
• Jalur rempah; Nenek Moyang;
Kebhinnekaan; Globalisasi.
1. Mengamati: Peserta didik melakukan
kegiatan yang dilaksanakan secara sengaja
dan terencana dengan maksud untuk
mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Keterampilan Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
Proses Sejarah menggunakan instrumen lain.
Kelas X 2. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik
menyusun langkah-langkah untuk
mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, wawancara,

6
Sejarah

observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan


informasi lainnya.
3. Menanya: Peserta didik menyusun
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahuinya dan masalah apa yang
ditemukan. Pada tahap ini ia juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki
dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bisa menjelaskan permasalahan yang
sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana), dan memperkirakan apa yang
akan terjadi berdasarkan jawaban atas
pertanyaan.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta
didik memilih, mengolah, dan menganalisis
informasi yang diperoleh. Proses analisis
informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi.
5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik
menjawab, mengukur, dan mendeskripsikan
serta menjelaskan permasalahan yang ada
dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang
ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas
secara lisan dan tulisan dalam bentuk media
digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan/atau non digital.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek
Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik
mampu mengevaluasi pengalaman belajar
yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan proyek lanjutan.
1. Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical
Thinking Skills): Peserta didik mampu

7
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

berpikir diakronis (kronologi); berpikir


dinkronik; berpikir kausalitas; berpikir
interpretasi; berpikir kritis; berpikir
kontekstual; berpikir imajinatif; berpikir
multiperspektif; berpikir reflektif.
2. Kesadaran Sejarah (Historical
Consciousness): Peserta didik mampu
memahami fakta sejarah; Menghubungkan
masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Memaknai nilai-nilai.
3. Penelitian Sejarah (Historical Research):
Peserta didik mampu menentukan topik;
Keterampilan mengumpulkan sumber (heuristik); mengkritik
Proses Sejarah dan menyeleksi sumber (verifikasi);
Kelas XI dan XII menganalisa dan mensintesa sumber
(interpretasi); menuliskan sejarah
(historiografi).
4. Keterampilan Praktis Sejarah (Historical
Practice Skills): Peserta didik mampu
membaca buku-buku dan dokumen-dokumen
sejarah, baik sumber primer maupun
sekunder; menuliskan cerita sejarah;
menuturkan cerita sejarah; mengolah
informasi sejarah non digital atau digital dalam
berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
infografis, komik, poster, dan lain-lain.
Capaian Pembelajaran Sejarah Setiap Fase
Fase E (Umumnya Kelas X)
Elemen Pemahaman Konsep Sejarah
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar
ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah;
Memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa untuk
mengkaji peristiwa sejarah; Memahami manusia sebagai subjek dan
objek sejarah; Memahami peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; Memahami sejarah dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan; Memahami sejarah dari aspek perkembangan,

8
Sejarah

perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Memahami peristiwa


sejarah secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar jalur rempah dan
asal usul nenek moyang; Menganalisa manusia dalam jalur rempah dan
asal usul nenek moyang; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek
moyang dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Menganalisa
jalur rempah dan asal usul nenek moyang dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek
moyang dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang
secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha;
Menganalisa manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha; Menganalisa
kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik.
Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam;
Menganalisa manusia dalam kerajaan Islam; Menganalisa kerajaan Islam
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Menganalisa kerajaan
Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik.
Elemen Keterampilan Proses Sejarah (IPS)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu: Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi, Mengorganisasikan informasi, Menarik
kesimpulan, Mengomunikasikan, Merefleksikan dan merencanakan
proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah,
Jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, Kerajaan
Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:
 Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang
menitikberatkan pada proses dan sinkronis yang menitikberatkan
pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan
kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-
hari; dan Menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.

9
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

 Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini,


dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.
 Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal,
nasional, bahkan global.
 Melakukan penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat
(sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah, sejarah
kerajaan di daerah, dan lain-lain); Mengumpulkan sumber-sumber
primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar,
perpustakaan, dan internet; Melakukan seleksi dan kritik terhadap
sumber-sumber primer maupun sekunder; Melakukan penafsiran
untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan
sekunder; dan Menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi.
 Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film
dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis,
videografis, komik, poster, dan lain-lain.

Fase F (Umumnya Kelas XI-XII)


Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI dan XII mampu
mengembangkan konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah
dalam lintasan lokal, nasional, dan global. Melalui literasi, diskusi, dan
penyelidikan (penelitian) berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu
menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia dan dunia
meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia, Pergerakan
Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan,
Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan
Orde Baru, Pemerintahan Reformasi, serta Revolusi Besar Dunia, Perang
Dunia I dan II, Perang Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai
abad-21.
Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan
sekunder untuk melakukan penelitian sejarah nasional dan sejarah lokal
secara diakronis atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam
bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu

10
Sejarah

menggunakan keterampilan sejarah untuk menganalisis dan mengevaluasi


peristiwa sejarah.
Peserta didik di Kelas XII mampu menggunakan sumber sekunder dan
sumber primer untuk melakukan penelitian sejarah nasional, sejarah dunia,
dan/atau sejarah tematis secara sinkronis atau diakronis kemudian
mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain.
Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk
menganalisis peristiwa sejarah dari berbagai perspektif dan
mengaktualisasikan minat bakatnya dalam bidang sejarah melalui studi
lanjut atau kegiatan kesejarahan di luar sekolah.

Elemen Keterampilan Proses


Pada akhir fase kelas XI dan XII ini, peserta didik
mampu melakukan:
• Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis
(kronologi) yang menitikberatkan pada proses
dan sinkronis yang menitikberatkan pada
struktur; Penjelasan peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan
Keterampilan
peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-
Berpikir
hari; dan Menempatkan peristiwa sejarah pada
Sejarah
konteks zamannya.
(Historical
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif
Thinking
masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Skills)
Penjelasan peristiwa sejarah dari pola
perkembangan, perubahan, keberlanjutan,
dan keberulangan; Memaknai nilai-nilai atau
hikmah dari peristiwa sejarah.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan
hubungan antara peristiwa sejarah lokal,
nasional, bahkan global.
Kesadaran Pada akhir fase kelas X dan XI ini, peserta didik
Sejarah mampu:
(Historical • Memahami fakta sejarah serta melihat
Consciousness) keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan
masa depan.

11
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

• Mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas


sosial dan mengevaluasi peristiwa sejarah.
• Memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam
peristiwa sejarah.
• Mengembangkan minat untuk memperdalam
atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau
pendidikan sejarah; Mengembangkan
kepedulian untuk mengunjungi dan menjaga
benda-benda atau situs-situs peninggalan
sejarah; dan Berpartisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan kesejarahan.
Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik
mampu melakukan penelitian sejarah nasional dan
sejarah lokal (peristiwa atau tokoh nasional dan
lokal) dengan menerapkan langkah-langkah
mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi
sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi).
Penelitian
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik
Sejarah
mampu melakukan penelitian sejarah nasional,
(Historical
sejarah dunia, atau sejarah tematis (sejarah politik,
Research)
sejarah sosial, sejarah maritim, sejarah agraris,
sejarah IPTEK, sejarah kesehatan, sejarah mitigasi,
dan lain sebagainya) dengan menerapkan langkah-
langkah mencari sumber (heuristik), kritik dan
seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa
sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah
(historiografi).
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan
Praktis Sejarah peserta didik mampu membaca buku referensi
(Historical sejarah; menuliskan dan menceritakan sejarah
Practice Skills) lokal serta sejarah nasional; dan mengolah
informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
infografis, komik, poster, dan lain-lain.
Pada akhir fase kelas XII ini diharapkan
peserta didik mampu membaca dokumen sejarah;

12
Sejarah

Menuliskan dan menceritakan sejarah nasional,


sejarah dunia, atau sejarah tematis; dan Mengolah
informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
infografis, komik, poster, dan lain-lain.
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik
Konsep mampu mengembangkan konsep sejarah yang bisa
Sejarah digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah;
(Historical Mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok
Conceptual masyarakat dalam menciptakan dan menggerakkan
Skills) sejarah; Mengidentifikasi peristiwa sejarah lokal
yang berkontribusi bagi pembentukan identitas
nasional; Mengidentifikasi dan menganalisis pola
perkembangan, keberlanjutan, perubahan, dan
pengulangan dalam peristiwa sejarah; dan
Mengembangkan konsep diakronis (kronologi)
untuk mendeskripsikan peristiwa sejarah.
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik
mampu mengembangkan konsep sejarah yang bisa
digunakan untuk menganalisis berbagai peristiwa
aktual yang terjadi; Mengidentifikasi kiprah orang-
orang atau kelompok masyarakat pada masa kini
yang membawa dampak bagi kehidupan manusia;
Mengidentifikasi hubungan atau keterkaitan
peristiwa sejarah nasional dan dunia;
Membandingkan dan mengaitkan berbagai
peristiwa yang terjadi secara aktual dengan
peristiwa sejarah; dan Mengembangkan konsep
sinkronis untuk menganalisis peristiwa sejarah.

13
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN SEJARAH INDONESIA FASE E (KELAS X)
No Elemen Capaian Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami konsep
dasar sejarah
2. Peserta didik mampu memahami konsep
ilmu sejarah
3. Peserta didik mampu memahami manusia
sebagai objek sejarah nasional dan global
Pemahaman 4. Peserta didik mampu memahami sejarah
1
Konsep Sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan
masa depan
5. Peserta didik mampu memahami sejarah
dari aspek perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan
6. Peserta didik mampu memahami peristiwa
sejarah secara diakronik dan sinkronik
1. Peserta didik memahami konsep dasar
kerajaan Hindu-Buddha; Menganalisa
manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha;
Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; Menganalisa kerajaan Hindu-
Buddha dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan;
2. Peserta didik mampu menganalisa
kerajaan Hindu-Buddha dari pola
2 Keterampilan perkembangan, perubahan,
Proses Sejarah keberlanjutan, dan keberulangan;
Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha
secara diakronik dan sikronik
3. Peserta didik mampu menganalisis
konsep kerajaan Islam
4. Peserta didik mampu menganalisa
manusia dalam kerajaan Islam;
menganalisa kerajaan Islam dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global;
menganalisa kerajaan Islam dalam

14
Sejarah

dimensi masa lalu, masa kini, dan masa


depan;
5. Peserta didik mampu menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan; Menganalisa kerajaan
Islam secara diakronik dan sikronik.

B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


Nama : Diah Apriliana, S.Pd
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas :X

Domain
Konsep Dasar Ilmu Sejarah; Konsep asal-usul nenek moyang dan jalur
rempah di Indonesia; Kerajaan Hindu-Buddha; dan Kerajaan Islam di
Indonesia.

Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep
dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah,
sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal serta
melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta
didik mampu menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di
Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di
Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.

Materi Pengantar Ilmu Sejarah Modul JP


Peserta didik mampu memahami konsep dasar
A.1 ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk 1 2
menjelaskan peristiwa sejarah
Peserta didik mampu memahami konsep dasar
A.2 ilmu sejarah sebagai pisau analisis untuk 1 2
mengkaji peristiwa sejarah
Peserta didik mampu memahami manusia
A.3 1 2
sebagai subjek dan objek sejarah
Peserta didik mampu memahami peristiwa
A.4 1 2
sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan

15
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

global; memahami sejarah dalam dimensi masa


lalu, masa kini, dan masa depan
Peserta didik mampu memahami sejarah dari
aspek perkembangan, perubahan,
A.5 keberlanjutan, dan keberulangan; memahami 1 2
peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi)
maupun sinkronis
Total 10
Glosarium: sejarah; ruang dan waktu; perubahan dan
keberlanjutan; ilmu sejarah; diakronis & sinkronis; sumber
sejarah; topik penelitian; heiruistik; verifikasi
Materi Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Jalur Modul JP
Rempah
Peserta didik juga dapat memahami konsep
B. 1 2 4
dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah
Peserta didik mampu menganalisis manusia
B. 2 dalam asal usul nenek moyang dan jalur 2 4
rempah;
Peserta didik mampu menganalisis asal usul
B. 3 nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang 2 4
lingkup lokal, nasional, dan global
Peserta didik mampu menganalisis asal usul
B. 4 nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi 2 4
masa lalu, masa kini, dan masa depan
Peserta didik mampu menganalisis asal usul
nenek moyang dan jalur rempah dari pola
B.5 2 2
perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan
Peserta didik mampu menganalisis asal usul
B.6 nenek moyang dan jalur rempah secara 2 2
diakronis (kronologi) maupun sinkronis
Total 20

Materi Kerajaan Hindu-Buddha Modul JP


Peserta didik mampu memahami konsep dasar 3 2
C.1
kerajaan Hindu-Buddha
Peserta didik menganalisis manusia dalam 3 4
C. 2
kerajaan Hindu-Buddha

16
Sejarah

Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 3 4


C.3 Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 3 4
C.4 Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa
kini, dan masa depan
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 3 4
C.5 Hindu-Buddha dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 3 2
C.6 Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi)
maupun sinkronis
Total 20

Materi Kerajaan Islam Modul JP


Peserta didik mampu memahami konsep dasar 4 2
D.1
kerajaan Islam
Peserta didik mampu menganalisis manusia 4 4
D.2
dalam kerajaan Islam
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 4 2
D.3 Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 4 2
D.3 Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan
masa depan
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 4 2
D.5 Islam dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan
Peserta didik mampu menganalisis kerajaan 4 2
D.6 Islam secara diakronis (kronologi) maupun
sinkronis
14
Total Keseluruhan 64

17
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

C. MODUL AJAR SEJARAH INDONESIA


1. PENGANTAR ILMU SEJARAH
SMK MA`ARIF NU
MODUL AJAR
1 AJIBARANG
Kelas: X
SEJARAH INDONESIA
Semester: GANJIL

A. INFORMASI UMUM:
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Diah Apriliana, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 10 JP (5 x Pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
a. Pengertian sejarah
b. Kegunaan belajar sejarah

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
a. Mandiri:
Peserta didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya
yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab,
memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan
merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
b. Bernalar Kritis:
Peserta didik mampu berpikir secara objektif, sistematik, dan
saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung, sehingga dapat
membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.

18
Sejarah

4. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
c. Laptop/PC/Handphone
d. Jaringan internet yang bagus
e. Alat tulis & buku
f. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom
g. LK
h. Lembar bimbingan/Konsultasi

5. Target Peserta Didik


Terdapat tiga target peserta didik, yaitu:
1. Peserta didik regular/tipikal,
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada
salah satu gaya belajar saja),
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model Pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Jarak
Jauh moda Daring, dengan metode Historical Inquiry.

B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah melalui kaitan unsur-
unsur Ilmu Pengetahuan.
b. Mendeskripsikan konsep dasar ilmu sejarah untuk
dipergunakan sebagai pisau analisis dalam mengevaluasi
sebuah peristiwa sejarah.
c. Mendeskripsikan manusia sebagai subjek dan objek sejarah
dengan menganalisis peran dan fungsi manusia dalam sejarah.
d. Menjelaskan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global, dengan mengklasifikasi contoh-contoh.
e. Mendeskripsikan peristiwa sejarah dalam dimensi masa lalu,
masa kini, dan masa depan, untuk membuktikan peristiwa
kekinian yang merupakan refleksi masa lampau.
f. Menyimpulkan aspek diakronik, sinkronik, dan kronologik
melalui langkah membuktikan dua atau tiga peristiwa sejarah.

19
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. Pemahaman Bermakna
a. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan.
b. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi
kita akan terhindar dari racun berita “hoax”.

3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah kamu tahu silsilah keluargamu?
b. Jika kamu diminta untuk membuat silsilah keluarga, langkah
apa saja yang akan dilakukan?

4. Persiapan Pembelajaran
a. Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekan.
b. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan.
c. Memperhatikan informasi yang telah dibagikan guru.
d. Mempersiapkan alat tulis.
e. Pastikan kamu memiliki paket data/wifi dan jaringan yang
bagus.
f. Bergabunglah ke kelas melalui tautan yang dibagikan.
g. Menyebar link angket untuk mengetahui gaya belajar peserta
didik (asesmen diagnostik non-kognitif).

5. Kegiatan Pembelajaran:
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Peserta didik melakukan asesmen diagnostik
kognitif dan non kognitif.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi

20
Sejarah

awal tentang konsep sejarah.


Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu ketahui tentang peristiwa
sejarah? Apakah kamu pernah menjumpai
tempat-tempat yang bersejarah di
lingkunganmu? Apa harapanmu saat kamu
mempelajari tentang peristiwa sejarah? (P3
E = (Eksplorasi bernalar kritis)
Konsep) Fase 2: Research
1. Peserta didik menyimak video pembelajaran
dengan durasi 10 menit. Video tersebut juga
berisi penjelasan singkat tentang Pengantar
Ilmu Sejarah.
R = (Ruang
2. Guru membagi peserta didik membagi menjadi
Kolaborasi)
beberapa kelompok. Masing- masing kelompok
akan berdiskusi tentang permasalahan dalam
LKPD 1 (yang telah diupload guru dalam
Google Classroom) (P3 Gotong royong).
R = (Refleksi
Terbimbing)
3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
4. Guru memberikan umpan balik.
D= 5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk
(Demonstrasi lebih memahami tentang konsep sejarah di
Kontekstual) Google Classroom (P3 Mandiri).
6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word atau
di buku tulis.
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.
8. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto (pastikan
foto jelas) dan rubah menjadi format pdf,
E = (Elaborasi
selanjutnya diunggah (cara convert)
Pemahaman)
10. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang 15 Menit

21
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

K = (Koneksi belum dipahami melalui forum.


Antar Materi 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif
Peserta Didik berupa quis tentang konsep sejarah.
Bersama) 3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi materi.
Nyata)
4. Guru memberikan motivasi.
5. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 2

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Guru mengirimkan link soal pretest yang
dibagikan melalui Google Classroom.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang unsur, ciri,
kronologi dan periodisasi sejarah.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 Menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu ketahui kamu pernah menulis
sebuah cerita sejarah? Apakah kamu pernah
mengalami peristiwa berkesan dalam hidup
E = (Eksplorasi kalian? Apa harapanmu saat kamu
Konsep) mempelajari tentang peristiwa sejarah? (P3
bernalar kritis)

22
Sejarah

Fase 2: Research
R = (Refleksi 1. Guru meminta peserta didik untuk membaca
Terbimbing) materi yang telah diunggah ke Goggle
Classroom dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada.
2. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
D= (Demonstrasi reflektif pada link yang diunggah di Google
Kontekstual) Classroom.
3. Guru memberikan umpan balik.
4. Guru memberikan instruksi pada Google
Classroom pada hal penugasan.
5. Berikut instruksi tugas:
E = (Elaborasi
• Pilih dan tunjukkan alat RT di
Pemahaman)
rumahmu yang sudah ada sejak masa
food producing yang eksis sampai
sekarang.
• Berikan narasinya dalam video singkat
lalu unggah di youtube.
• Cantumkan link-nya di GC.
6. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
7. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang 15 Menit
K = (Koneksi Antar belum dipahami melalui forum.
Materi Peserta Didik 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
Bersama) 3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
4. Guru memberikan motivasi.
5. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 3

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Guru mengirimkan link pertanyaan pemantik

23
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

yang dibagikan melalui Google Classroom.


Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang unsur, ciri,
kronologi, dan periodisasi sejarah.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 Menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
M = (Mulai Diri) Apakah kamu ketahui kamu pernah menulis
sebuah cerita sejarah? Apakah kamu pernah
mengalami peristiwa berkesan dalam hidup
kalian? Apa harapanmu saat kamu
E = (Eksplorasi mempelajari tentang peristiwa sejarah? (P3
Konsep) Bernalar kritis)
Fase 2: Research
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca
R = (Refleksi materi yang telah diunggah ke Google
Terbimbing) Classroom dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada.
2. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
D= (Demonstrasi
Classroom
Kontekstual)
3. Guru memberikan umpan balik.
4. Guru memberikan instruksi di Google
Classroom pada hal penugasan.
5. Berikut instruksi tugas:
• Pilih dan tunjukkan alat RT di
rumahmu yang sudah ada sejak masa
food producing yang eksis sampai
E = (Elaborasi sekarang.
Pemahaman • Berikan narasinya dalam video singkat
lalu unggah di youtube.
• Cantumkan link-nya di GC.
6. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
7. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.

24
Sejarah

Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal 15 Menit


yang belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
Materi Peserta Didik
3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Bersama)
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata)
4. Guru memberikan motivasi.
5. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 4

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Guru mengirimkan link soal pematik yang
dibagikan melalui Google Classroom.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang peristiwa sejarah
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; memahami sejarah dalam dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 Menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
M = (Mulai Diri) Apakah yang kamu ketahui tentang
dimensi ruang dan waktu masa lalu, masa
kini, dan masa depan? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2: Research
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca

25
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

sebuah studi kasus dan bacaan yang telah


E = (Eksplorasi diunggah ke Google Classroom dan
Konsep) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.
2. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
R = (Refleksi Classroom.
Terbimbing) 3. Guru memberikan umpan balik.
4. Guru memberikan instruksi pada Google
Classroom pada hal penugasan.

D= (Demonstrasi
5. Berikut instruksi tugas:
Kontekstual) • Tugas dikerjakan secara individual.
• Tulis argumen kalian di buku atau
media lain.
• Kalian dapat mencari dari berbagai
sumber lain yang terkait untuk mencari
informasi lebih lanjut.
6. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
7. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
E = (Elaborasi
Pemahaman)
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang 15 Menit
belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
Materi Peserta 3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Didik Bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata) 4. Guru memberikan motivasi.
5. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 5

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.

26
Sejarah

4. Guru mengirimkan link soal pretest yang


dibagikan melalui Google Classroom.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang unsur, ciri,
kronologi, dan periodisasi sejarah.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 Menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu pernah menulis sebuah cerita
sejarah? Apakah kamu pernah mengalami
peristiwa berkesan dalam hidup kalian? Apa
E = (Eksplorasi harapanmu saat kamu mempelajari tentang
Konsep ) peristiwa sejarah? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2 : Research
1. Guru meminta peserta didik untuk membaca
materi yang telah diunggah ke Goggle
R = (Refleksi Classroom dan menjawab pertanyaan-
Terbimbing) pertanyaan yang ada.
2. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
Classroom
3. Guru memberikan umpan balik.
4. Guru memberikan instruksi pada Google
D= (Demonstrasi Classroom pada hal penugasan.
Kontekstual)
5. Berikut instruksi tugas:
• Pilih dan tunjukan alat RT di rumahmu
E = (Elaborasi yang sudah ada sejak masa food
Pemahaman) producing yang eksis sampai sekarang.
• Berikan narasinya dalam video singkat
lalu unggah di youtube.
• Cantumkan link-nya di GC
6. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
7. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang 15 Menit

27
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

belum dipahami melalui forum.


K = (Koneksi Antar 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
Materi Peserta Didik 3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
4. Guru memberikan motivasi
A = (Aksi Nyata)
5. Guru menutup dengan memberikan salam.

6. Asesmen
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif:
Dengan instrumen via Google form:
Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada
kotak di belakangnya!
No Pernyataan skor

1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat


belajar.

2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan banyak


ilustrasi gambar.

3. Saya sangat menyukai objek yang warna warni.

4. Saya sering mengantuk dan susah fokus kalau guru


menerangkan atau berbicara.

5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film daripada


penjelasan guru.

6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau


pemaparan guru.

7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulang kali.

8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar.

9. Saya merasa asyik kalau mendengarkan orang yang sedang


berbicara.

10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca


buku teks.

11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku.

28
Sejarah

12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan


gerak badan.

13. Saya kurang suka diam lama dikit.

14. Saya lebih suka banyak gerak meski saat belajar.

15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada


mendengarkan.

Klasifikasi diagnostik:
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Visual.
6 - 10 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Auditori.
11-15 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Kinestetik.

b. Asesmen Formatif
Kuis berbentuk uraian melalui Google form dan rubrik
penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus
dijawab siswa:
1) Kuis:
a) Dengan kata-katamu sendiri, apa yang dimaksud
dengan sejarah?
b) Setelah melakukan pembelajaran ini, tulis apa saja
yang kamu bisa!
c) Setelah melakukan pembelajaran ini, tulis apa saja
yang belum kamu pahami!
d) Apa yang akan kamu lakukan untuk melengkapi apa
yang belum dipahami?
e) Beri contoh konkrit apa yang dimaksud dengan
perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah?
f) Jelaskan hubungan antara manusia, ruang, dan
waktu dalam sejarah!
g) Perubahan dan keberlanjutan menjadi keniscayaan
dalam sejarah. Jelaskan mengapa demikian?
h) Tuliskan 1 peristiwa sejarah yang kamu ketahui.
Unsur cerita harus sesuai pengertian sejarah.

2) Studi Kasus
a) Jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah

29
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Belanda hingga masa sekarang!


b) Bagaimanakah kesinambungan trem sebagai moda
transportasi pada masa dahulu hingga sekarang?
c) Adakah peristiwa pengulangan yang terkait dengan
berhentinya trem sebagai salah satu moda
transportasi umum apabila kalian hubungkan dengan
kejadian pada masa kini terkait dengan nasib dari
moda transportasi umum? Jelaskan sesuai dengan
kondisi penggunaan moda transportasi umum di
daerah kalian!

3) Rubrik Penilaian Tugas:


a) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%)
b) Kesesuaian karya dg materi (40%)
c) Estetika/keindahan (20%)
c. Asesmen Sumatif
1) Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat, padat,
dan jelas!
a) Mengapa sebelum melakukan penelitian harus
terlebih dahulu memilih topik penelitian?
b) Apa peran sejarah bagi penulisan sejarah?
c) Mengapa satu peristiwa sejarah sangat perlu
diungkap kembali kisahnya?
2) Isilah titik-titik di bawah ini!
a) Peninggalan asli sejarah yang berasal dari zaman
peristiwa tersebut terjadi disebut....
b) Sumber penelitian sejarah dengan menggali
informasi langsung dari pelaku atau saksi suatu
peristiwa sejarah disebut sumber....
c) Langkah mengumpulkan sumber-sumber penelitian
disebut....

7. Pengayaan & Remedial


a. Pengayaan
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas,
maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing,
yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang
tugas-tugas.

30
Sejarah

b. Remedial
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas,
maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing,
yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas
-tugas.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
“Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu,
kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang
melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa
lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi
peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus
benar-benar menghargai waktu.

C. LAMPIRAN
1. Lampiran 1 LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik

Centang (v) pada salah satu kolom yang sesuai dengan sikapmu (S =
Setuju dan T = Tidak Setuju
No. Kegiatan S T Alasan

1 Masa lampau tidak perlu kita ingat


lagi, karena telah berlalu dan tidak
punya keterkaitan dengan
kehidupan kita di masa kini dan
masa depan.

2 Mencari hubungan kausalitas atas


sebab akibat dari suatu peristiwa
perlu kita lakukan untuk
mengetahui lebih dalam tentang
peristiwa tersebut.

3 Periodisasi dalam sejarah tidak


diperlukan karena pada
hakikatnya, dalam kenyataan
sejarah yang sesungguhnya,
tidak ada pembabagan waktu.

31
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

4 Sejarah menuntut kejujuran dari


penulis kisah sejarah agar
tercapai kisah sejarah yang
mendekati objektif.

5 Penyusunan cerita atau


kisah sejarah dapat
dilakukan kapan saja dan
oleh siapa saja.

2. Lampiran 2 Materi (Bahan Bacaan Guru dan Peserta


Didik)

KONSEP DASAR SEJARAH


Secara singkat, Prof. Kuntowijoyo menuliskan bahwa sejarah
adalah “rekonstruksi masa lalu”. Kemudian Dr. Ari Sapto, menjelaskan
bahwa sejarah adalah studi keilmuan tentang peristiwa masa lalu
manusia pada tempat tertentu yang tidak berulang dan bukti- buktinya
dapat ditemukan. Setelah mempelajari konsep dasar sejarah, Saudara
boleh untuk mencoba membuat definisi sejarah sendiri.

“Historia vitae Magistra”, diucapkan oleh Herodotus, Bapak


Sejarah Dunia. Artinya adalah sejarah adalah guru kehidupan. Mari
pelajari perlahan dan resapi maknanya:

32
Sejarah

Setiap manusia memiliki sejarah. Manusia yang hidup


berkelompok membentuk masyarakat, dan bahkan menjadi bangsa dan
negara. Perjalanan sejarah suatu bangsa diawali sejak zaman sebelum
mengenal tulisan hingga zaman sekarang (kontemporer). Tidak ada
manusia yang bisa menghentikan waktu, maka tidak ada yang terlepas
dari sejarahnya.

Perjalanan bangsa Indonesia sejak praaksara hingga masa


sekarang atau disebut periode kontemporer disebut sebagai “Sejarah
Indonesia”.
Rajutan setiap peristiwa sejarah Indonesia memiliki makna yang
penting bagi keberlangsungan “hidup” bangsa Indonesia di masa
sekarang. Selain itu pelajaran dari masa lalu dijadikan bekal untuk
memastikan keberlangsungan dan kemajuan Indonesia di masa depan.
Kehilangan ingatan pengalaman kolektif atas apa yang terjadi di masa
lalu dapat membahayakan proses pewarisan budaya. Namun ironisnya
sekarang banyak anggota masyarakat yang mengidap anesthesia
sejarah (lupa dan tercabut dari sejarahnya).

Manusia, Ruang, dan Waktu


Sejarah adalah ilmu tentang manusia. Manusia adalah makhluk
sejarah (zoon historicon). Manusia sebagai subjek dan objek dalam
sejarah. Sebagai subjek, manusialah yang menuliskan sejarah. Sebagai
objeknya, sejarah akan terfokus pada
manusia dalam perjalanan waktu. Tidak
ada manusia yang dapat melarikan diri
dari sejarahnya. Perhatikan skema di
bawah!
Sejarah mengkaji aktivitas manusia di
segala bidang dalam perspektif waktu.
Kajian tentang manusia tidak dimonopoli
sendiri oleh sejarah. Sering kali terjadi

33
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

kesalahpahaman yang masif di kalangan masyarakat awam bahwa


semua yang menyangkut manusia di masa lalu adalah sejarah. Kajian
tentang sisa-sisa manusia yang membatu (fosil) merupakan tugas dari
Antropologi Ragawi. Kajian tentang benda-benda hasil karya manusia
di masa lalu merupakan bidang kajian arkeologi.
Manusia melakukan aktivitas, terikat pada ruang tertentu. Jika
diibaratkan seperti drama, ruang adalah panggung, di mana lakon
bermain. Peristiwa sejarah berhubungan erat dengan ruang atau
wilayah. Faktor geografis juga menentukan jalannya peristiwa sejarah.
Waktu merupakan alur sejarah yang terdiri atas masa lalu, masa
kini, dan masa depan. Tidak ada yang bisa “lari” dari waktu, tidak bisa
dihentikan dan terus berjalan. Waktu menjadi bahasan yang “pokok”
dalam sejarah. Perjalanan suatu peristiwa dari masa lalu ke masa kini
dan menuju masa depan akan melahirkan konsep keberlanjutan dan
perkembangan.
Berpikir Diakronik dan Sinkronik

Berpikir Kronologis dan Periodisasi


Aktivitas manusia yang telah dilakukan di masa lalu beragam.
Perlu untuk dibagi ke dalam periode-periode tertentu agar mudah
dipahami. Periodisasi merupakan pembagian zaman, bagian yang khas
dari sejarah. Periodisasi Sejarah Indonesia yang menggambarkan
perjalanan sejarah yang dilalui bangsa Indonesia dari masa
praaksara/prasejarah hingga masa kini (kontemporer).

34
Sejarah

Menurut buku Sejarah Nasional Indonesia (terdapat enam jilid)


dibagi menjadi:

Perubahan dan Keberlanjutan


Sudah dibahas di awal bahwa sejarah adalah ilmu tentang waktu.
Apa yang dibahas tentang waktu? Bahasannya adalah perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Pembahasan kali ini akan memfokuskan pada konsep perubahan dan
keberlanjutan.

35
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Kegunaan Sejarah
Sejarah dipelajari dan memiliki kegunaan. Beberapa kegunaan
sejarah adalah sebagai berikut:
 Kegunaan Edukatif
Sejarah memberikan nilai-nilai pendidikan bagi seseorang yang
mempelajarinya. Seperti ungkapan “historia vitae magistra” yang dapat
diartikan sejarah adalah guru kehidupan. Peristiwa masa lampau yang
dipelajari harus diambil nilai kearifannya untuk masa kini. Menurut Prof.
Hariyono, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa “sejarah dapat
membuat manusia bijak”.

 Kegunaan Inspiratif
Belajar sejarah berguna dalam rangka memberikan inspirasi
kepada orang yang mempelajari untuk dijadikan sarana pemecahan
masalah masa kini. Karya sejarah berisi pengalaman kolektif manusia
yang dapat memberi inspirasi yang berupa ide, semangat, motivasi
perjuangan, serta kegagalan dan keberhasilan yang dialami pendahulu.

 Kegunaan Instruktif
Sejarah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran serta
pengembangan berbagai bidang, khususnya bidang IPTEK. Penemuan
berbagai teknologi dalam berbagai aspek, komunikasi, transportasi,
navigasi, militer, kesehatan, dan bidang lainnya di masa lalu dapat
dijadikan acuan yang berguna untuk pengembangannya di masa kini
dan masa depan.

 Kegunaan Rekreatif
Setelah membaca karya sejarah yang di dalamnya menceritakan
peristiwa dan berbagai tokoh, pembaca dapat merasakan “berekreasi”
atau menelusuri masa silam. Pikiran dan perasaan akan digiring untuk
bernostalgia ke dunia lampau dengan seluruh proses dan ritmenya
kompleks.

3. Glosarium
● Diakronis: berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa
dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat
historis.
● Heuristik: kegiatan penelitian sejarah untuk mencari dan
mengumpulkan sumber sejarah.

36
Sejarah

● Ruang: tempat segala yang ada.


● Sinkronis: bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam
suatu masa yang terbatas.
● Sumber sejarah: sesuatu yang memberitahu kita tentang
sejarah atau peristiwa di masa lampau.
● Waktu: lamanya (saat yang tertentu).

37
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA DAN JALUR REMPAH


SMK MA`ARIF NU
MODUL AJAR
1 AJIBARANG
Kelas :X
SEJARAH INDONESIA
Semester : GANJIL

A. INFORMASI UMUM:
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Diah Apriliana, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 20 JP (10 x Pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
a. Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
b. Jalur rempah bangsa Indonesia
c. Manusia sebagai penggerak pelaku dan saksi sejarah

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang
diharapkan muncul pada peserta didik adalah:
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
Peserta didik beriman bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, selalu berdoa sebelum dan
sesudah mengikuti pembelajaran dan mengambil hikmah dari
segala peristiwa.

b. Mandiri:
Peserta didik memiliki prakarsa atas pengembangan
dirinya yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung
jawab, memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan
merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.

38
Sejarah

c. Bernalar Kritis:
Peserta didik mampu berpikir secara objektif, sistematik,
dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung, sehingga dapat
membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.

4. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
a. Laptop/PC/Handphone.
b. Jaringan internet yang bagus.
c. Alat tulis & buku.
d. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom.
e. LK.
f. Lembar bimbingan/Konsultasi.

5. Target Peserta Didik


Terdapat tiga target peserta didik, yaitu:
a. Peserta didik regular/tipikal.
b. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada
salah satu gaya belajar saja).
c. Peserta didik dengan pencapaian tinggi.

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model Pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Jarak
Jauh moda Daring, dengan metode Discovery Learning.

B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, peserta didik mampu:
a. Mengidentifikasi dan menjelaskan kembali dengan
menggunakan kalimat sendiri mengenai persebaran jalur
rempah dan asal usul nenek moyang.
b. Mengidentifikasi masalah kontekstual yang berkaitan dengan
persebaran jalur rempah dan menyelesaikan masalah dengan
peta wilayah.
c. Menganalisis asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam

39
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

ruang lingkup lokal, nasional, dan global.


d. Menganalisis asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
e. Menganalisis asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari
pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan.

2. Pemahaman Bermakna
a. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan.
b. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi
kita akan terhindar dari racun berita “hoax”.

3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah kamu tahu tentang rempah rempah?
b. Jika kamu diminta untuk mencari rempah-rempah yang ada
di rumahmu apakah kamu bisa menyebutkan jenis-jenis
rempah-rempah tersebut?

4. Persiapan Pembelajaran
a. Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekan.
b. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan.
c. Memperhatikan informasi yang telah dibagikan guru.
d. Mempersiapkan alat tulis.
e. Pastikan kamu memiliki paket data/wifi dan jaringan yang
bagus.
f. Bergabunglah ke kelas melalui tautan yang dibagikan.
g. Menyebar link angket untuk mengetahui gaya belajar peserta
didik (asesmen diagnostik non-kognitif).

5. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 6
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan

40
Sejarah

berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3


Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang jalur rempah.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 90
1. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui menit
M = (Mulai Diri) pertanyaan pemantik:
 Pernahkah kamu belajar membuat roti
atau memasak makanan tertentu?
 Pernahkah kamu berbelanja di pasar
untuk membeli bermacam bumbu
E = (Eksplorasi dapur?
Konsep )
 Apa menurutmu yang disebut dengan
rempah-rempah?
 Masih ingatkah kamu mengenai materi
jalur rempah-rempah?
R = (Ruang 2. Guru memberikan pre test kepada peserta
Kolaborasi) didik.
3. Peserta didik mengerjakan pre test secara
mandiri.
4. Guru menayangkan video pembelajaran
mengenai persebaran jalur rempah-rempah
di Indoensia.
5. Peserta didik memperhatikan video
R = (Refleksi pembelajaran yang ditampilkan oleh guru.
Terbimbing) 6. Peserta didik bersama guru membahas
materi melalui video.
7. Peserta didik memberikan tanggapan secara
lisan mengenai video yang sudah ditampilkan
oleh guru dan mengaitkan dengan materi
D=(Demonstrasi yang pernah dipelajari.
Kontekstual) 8. Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok secara heterogen dan
setiap kelompok dalam lembar kerja peserta
didik.

41
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

9. Peserta didik berdiskusi bersama


kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
E = (Elaborasi dalam lembar kerja peserta didik.
Pemahaman) 10. Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.
11. Peserta didik bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil diskusi di media
Google Meet.
12. Kelompok lain atau peserta didik yang lain
memperhatikan saat ada peserta pada
Google Meet.
13. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
14. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
15. Peserta didik menanggapi hasil diskusi
kelompok lain ketika presentasi di Google
Meet.
16. Guru sebagai fasilitator mengarahkan dan
membimbing peserta didik jika ada yang
beradu argumen.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran/ materi yang telah
K = (Koneksi Antar dipelajari. 15 Menit
Materi Peserta Didik 2. Peserta didik membuat rangkuman
Bersama) berdasarkan arahan dari guru.
3. Guru memberikan post test untuk
A = (Aksi Nyata) mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta didik.
4. Peserta didik mengerjakan post test secara
individu.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 7
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan

42
Sejarah

menggali pengetahuan awal peserta didik


terkait materi awal tentang jalur rempah dan
kaitannya dengan konsep sejarah.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu ketahui tentang rempah dan
kaitannya dengan konsep sejarah? Apakah
kamu mengetahui yang menjadi daya tarik
bangsa barat datang ke Indonesia (P3
E = (Eksplorasi Bernalar kritis).
Konsep ) Fase 2: Research
1. Peserta didik menyimak video pembelajaran
dengan durasi 10 menit. Video tersebut juga
berisi penjelasan singkat tentang jalur
rempah.
R = (Ruang
Kolaborasi) 2. Guru menjelaskan tentang peran manusia
dalam pelaku sejarah.
3. Guru membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok akan berdiskusi tentang
R = (Refleksi permasalahan dalam LKPD 2 (yang telah
Terbimbing) diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Gotong royong).
● Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di
D= (Demonstrasi Google Classroom serta guru
Kontekstual) memberikan umpan balik.
4. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri).
5. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
E = (Elaborasi
atau di buku tulis.
Pemahaman)
6. Unggah jawaban pada Google Classroom.
7. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
8. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi

43
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

format pdf, selanjutnya diunggah (cara


convert).
9. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
10. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif 15 Menit
Materi Peserta Didik berupa quis tentang konsep sejarah.
Bersama) 3. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
4. Guru memberikan motivasi.
5. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 8

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Peserta didik melakukan asesmen diagnostik
kognitif dan non kognitif.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang kehidupan awal
masyarakat Indonesia.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90 menit
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
M = (Mulai Diri)

44
Sejarah

dikerjakan pada Google Classroom yaitu:


Apakah yang kamu ketahui tentang
kehidupan masyarakat Indonesia pada
zaman nenek moyang? Apakah kamu pernah
menjumpai tempat peninggalan kebudayaan
nenek moyang di tempat tinggal kalian? Apa
saja benda-benda yang dihasilkan oleh
nenek moyang yang masih ada sampai saat
E = (Eksplorasi ini? (P3 Bernalar kritis).
Konsep ) Fase 2: Research
1. Peserta didik diminta untuk membaca materi
tentang kehidupan awal masyarakat
Indonesia.
2. Guru membagi peserta didik menjadi
R = (Ruang
beberapa kelompok. Masing-masing
Kolaborasi)
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 3 (yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Gotong royong).
● Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di
R = (Refleksi
Google Classroom dan guru
Terbimbing)
memberikan umpan balik.
3. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
D= (Demonstrasi untuk lebih memahami tentang kehidupan
Kontekstual) masyarakat Indonesia pada masa awal di
Google Classroom (P3 Mandiri).
4. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
5. Unggah jawaban pada Google Classroom.
E = (Elaborasi
6. Jika jawaban berupa dokumen word, file
Pemahaman)
langsung diunggah.
7. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi
format pdf, selanjutnya diunggah (cara
convert).
8. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
9. Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
yang belum dipahami melalui forum.
15 Menit
K = (Koneksi Antar 2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Materi Peserta Didik yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
Bersama) materi.

45
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

3. Guru memberikan motivasi.


A = (Aksi Nyata) 4. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 9
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan siswa pada materi
yang telah diberikan pada pertemuan minggu
lalu.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi tentang
kehidupan awal masyarakat Indonesia.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M = Fase 1: Reflection 90
(Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu menjumpai alat-alat pada
zaman prasejarah yang masih digunakan di
rumahmu? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2: Research
1. Peserta didik menyimak gambar dan bacaan
E = (Eksplorasi
yang ada di materi Google Classroom.
Konsep)
2. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
R = (Ruang permasalahan dalam LKPD 4 (yang telah
Kolaborasi) diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Gotong royong).
3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan

46
Sejarah

reflektif pada link yang diunggah di Google


Classroom.
R = (Refleksi 4. Guru memberikan umpan balik.
Terbimbing)
5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang alat-alat yang
dihasilkan nenek moyang pada zaman
D=(Demonstrasi
prasejarah di Google Classroom (P3 Mandiri).
Kontekstual)
6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.
8. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
E = (Elaborasi
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
Pemahaman)
pdf, selanjutnya diunggah (cara convert).
10. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 15 Menit
2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Materi Peserta Didik
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
Bersama)
materi.

A = (Aksi Nyata) 3. Guru memberikan motivasi.


4. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 10
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
awal tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan

47
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

budaya.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat
Indonesia? Apakah kamu melihat di
lingkungan sekitar kehidupan ekonomi
masyarakat yang diwariskan dari zaman
E = (Eksplorasi nenek moyang? Apa harapanmu saat kamu
Konsep) mempelajari tentang kehidupan nenek
moyang? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2: Research
1. Peserta didik menyimak video pembelajaran
dengan durasi 10 menit. Video tersebut juga
R = (Ruang
berisi penjelasan singkat tentang kehidupan
Kolaborasi)
ekonomi masyarakat prasejarah.
2. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
R = (Refleksi permasalahan dalam LKPD 4 (yang telah
Terbimbing) diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Gotong royong).
3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
D= (Demonstrasi Classroom.
Kontekstual) 4. Guru memberikan umpan balik.
5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri).

E = (Elaborasi 6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word


Pemahaman) atau di buku tulis.
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.
8. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
pdf, selanjutnya diunggah (cara convert).
10. Guru membimbing peserta didik yang

48
Sejarah

mengalami kesulitan.
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
belum dipahami melalui forum.
15 Menit
K = (Koneksi Antar
2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain
Materi Peserta
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
Didik Bersama)
materi.

A = (Aksi Nyata) 3. Guru memberikan motivasi.


4. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 11
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kehidupan sosial masyarakat
Indonesia pada zaman praaksara? Apakah
perbedaan dan persamaan kehidupan sosial
masyarakat praaksara dengan sekarang? (P3 90
bernalar kritis). menit
E = (Eksplorasi
Konsep)

49
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Fase 2: Research
1. Peserta didik menyimak materi pada power
R = (Ruang point yang telah diupload melalui Google
Kolaborasi) Classroom.
2. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 5 (yang telah
R = (Refleksi
diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Terbimbing)
Gotong royong).
3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
D=(Demonstrasi Classroom.
Kontekstual) 4. Guru memberikan umpan balik.
5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang kehidupan
sosial di Google Classroom (P3 Mandiri).
6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
E = (Elaborasi
atau di buku tulis.
Pemahaman)
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.
8. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
pdf, selanjutnya diunggah (cara convert).
10. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain 15 Menit
Materi Peserta didik yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
bersama) materi.
3. Guru memberikan motivasi.
A = (Aksi Nyata) 4. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 11
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari

50
Sejarah

guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M = Fase 1: Reflection 90
(Mulai Diri) 1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimana kehidupan budaya masyarakat
Indonesia? Apakah kamu melihat di
lingkungan sekitar kehidupan budaya
masyarakat yang diwariskan dari zaman
nenek moyang? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2: Research
E = (Eksplorasi
1. Peserta didik membaca materi yang telah
Konsep )
diupload di Google Classroom.
2. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
R = (Ruang kelompok akan berdiskusi tentang
Kolaborasi) permasalahan dalam LKPD 6 (yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) (P3
gotong-royong).
3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
R = (Refleksi Classroom.
Terbimbing) 4. Guru memberikan umpan balik.
5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep
D=(Demonstrasi
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri).
Kontekstual)
6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.

51
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

8. Jika jawaban berupa dokumen word, file


langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
E = (Elaborasi
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
Pemahaman)
pdf, selanjutnya diunggah (cara convert).
10. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain 15 Menit
Materi Peserta didik yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
bersama) materi.
3. Guru memberikan motivasi.
A = (Aksi Nyata) 4. Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 13
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi yang akan diajarkan.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
M = (Mulai Diri) Bagaimana kehidupan budaya masyarakat

52
Sejarah

Indonesia? Apakah kamu melihat di


lingkungan sekitar kehidupan budaya
masyarakat yang diwariskan dari zaman
E = (Eksplorasi nenek moyang? Apa harapanmu saat kamu
Konsep) mempelajari tentang kehidupan budaya
nenek moyang? (P3 Bernalar kritis).
Fase 2: Research
R = (Ruang 1. Peserta didik menyimak gambar gambar
Kolaborasi) budaya masyarakat praaksara dan membaca
materi yang diunggah oleh guru.
2. Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
R = (Refleksi
permasalahan dalam LKPD 7 (yang telah
Terbimbing)
diupload guru dalam Google Classroom) (P3
Gotong royong).

D= (Demonstrasi 3. Refleksi dengan menjawab pertanyaan


Kontekstual) reflektif pada link yang diunggah di Google
Classroom.
4. Guru memberikan umpan balik.
5. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang budaya
masyarakat praaksara di Google Classroom
(P3 Mandiri).
6. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
E = (Elaborasi
atau di buku tulis.
Pemahaman)
7. Unggah jawaban pada Google Classroom.
8. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
9. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
pdf, selanjutnya diunggah (cara converrt).
10. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
11. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
belum dipahami melalui forum.
K = (Koneksi Antar 2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain 15 Menit
Materi Peserta Didik yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
Bersama) materi.
3. Guru memberikan motivasi.
A = (Aksi Nyata) 4. Guru menutup dengan memberikan salam.

53
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 14
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya.
Motivasi
1. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti Fase 1: Reflection 90
1. Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
M = (Mulai Diri) dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimana pembelajaran selama ini tentang
materi jalur rempah dan kehidupan nenek
moyang? Apakah kamu melihat di lingkungan
sekitar masyarakat yang diwariskan dari
zaman nenek moyang dan apakah hikmahnya
setelah mempelajari kehidupan zaman nenek
moyang dan masa kini? Apa harapanmu saat
kamu mempelajari tentang kehidupan nenek
moyang? (P3 Bernalar kritis).
E = (Eksplorasi Fase 2: Research
Konsep)
1. Peserta didik diminta untuk membuat
membaca seluruh materi tentang jalur
rempah dan kehidupan nenek moyang.
2. Refleksi dengan menjawab pertanyaan
reflektif pada link yang diunggah di Google
Classroom.
3. Guru memberikan umpan balik.

54
Sejarah

R = (Refleksi 4. Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


Terbimbing) untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri).
5. Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
D= (Demonstrasi
atau di buku tulis.
Kontekstual)
6. Unggah jawaban pada Google Classroom .
7. Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
8. Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan ubah menjadi format
E = (Elaborasi pdf, selanjutnya diunggah (cara convert).
Pemahaman)
9. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
10. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang
K = (Koneksi Antar belum dipahami melalui forum.
Materi Peserta Didik 2. Guru memberikan tugas mencari contoh lain 15 Menit
Bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata) 3. Guru memberikan motivasi dan meminta
peserta didik untuk mempersiapkan ulangan
harian pada pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 15

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15 Menit
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan
memberikan sedikit review tentang materi
yang telah diajarkan pada pertemuan
sebelumnya.
Motivasi
1. Guru memberikan motivasi agar siswa dapat
mengerjakan ulangan dengan teliti dan benar.

55
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik mengerjakan soal ulangan 90
harian untuk lebih mengetahui kemampuan menit
E = (Elaborasi dan pengetahuan tentang materi BAB 1 dan 2
Pemahaman) (P3 Mandiri).
Penutup 1. Guru memberikan motivasi dan menberikan
gambaran materi selanjutnya. 15 Menit
A = (Aksi Nyata)
2. Guru menutup dengan memberikan salam.

6. Asesmen
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif:
Dengan instrumen via Google form:
Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di
belakangnya!
No Pernyataan skor

1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat


belajar.

2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bentuk


ilustrasi gambar.

3. Saya sangat menyukai objek yang warna warni.

4. Saya sering mengantuk dan susah fokus kalau guru


menerangkan atau berbicara.

5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film daripada


penjelasan guru.

6. Saya lebih mudah mengingat penjelasan atau pemaparan


dari guru.

7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulang kali.

8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar.

9. Saya merasa asyik kalau mendengarkan orang yang sedang


berbicara.

56
Sejarah

10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca


buku teks.

11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku.

12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan


gerak badan.

13. Saya kurang suka diam.

14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar.

15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada


mendengarkan.

Klasifikasi diagnostik:
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Visual
6 - 10 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Auditori
11-15 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut tipe Kinestetik

b. Asesmen Formatif
Kuis berbentuk uraian melalui Google form dan rubrik penilaian
tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa:
a. Pertanyaan:
1) Bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
prasejarah?
2) Beri contoh konkrit apa yang kaitan jalur rempah dengan
dengan kehidupan masyarakat Indonesia zaman
prasejarah dengan masa sekarang?
3) Jelaskan kehidupan manusia prasejarah pada masa awal!
4) Perubahan apa sajakah dari masa tingkat awal sampai
dengan masa munculnya manusia pertama?
5) Tuliskan 3 hasil budaya masyarakat praaksara pada
zaman mesolithikum!
b. Rubrik Penilaian Tugas:
1) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%)
2) Kesesuaian karya dengan materi (40%)
3) Estetika/keindahan (20%)
c. Asesmen Sumatif
a. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat, padat, dan

57
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

jelas!
1) Bagaimanakah kehidupan manusia praaksara pada masa
Paleolithikum?
2) Apa sajakah hasil budaya pada zaman Neolithikum?
3) Mengapa pada zaman sudah mengenal kebudayaan
disebut zaman Megalitikum?

7. Pengayaan & Remedial


a. Pengayaan
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas,
maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing,
yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang
tugas-tugas.
b. Remedial
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas,
maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing,
yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang
tugas-tugas.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


“Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu,
keluarga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang
melalui sejarahnya sendiri. Nenek moyang telah mewariskan
berbagai budaya. Kita sebagai generasi penerus agar senantiasa
melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak punah seiring
berkembangnya zaman.

C. LAMPIRAN
1. Lampiran 1
LKPD 2
Analisislah kasus di bawah ini dan buatlah poin penting bangsa barat
tertarik dengan buah “emas”.

Studi Kasus
Buah “Emas” yang Diperebutkan Dunia

58
Sejarah

Ada satu benda kecil yang diburu oleh seluruh dunia. Bukan
berlian maupun permata. Bangsa Eropa rela menyeberangi samudra
untuk mendapatkannya, lalu menjualnya setara emas. Benda itu
bernama pala. Buah berwarna kekuningan berbiji hitam dan berselaput
merah itu menjadi tujuan pendatang dari berbagai bangsa yang
menjejakkan kaki mereka di Kepulauan Banda, Maluku, ratusan tahun
lalu. Bagaimana sejarah pala dan Kepulauan Banda? Beginilah kisahnya.
Selamat datang di Kepulauan Banda. Mungkin jika bukan karena pala,
boleh jadi pulau ini takkan pernah terdengar namanya. Pala adalah jiwa,
sejarah, dan ekonomi Kepulauan Banda. Selama berabad lamanya,
inilah satu-satunya tempat di dunia yang menghasilkan buah pala.
Namun, siapa sangka harumnya buah pala tercium hingga ke negeri
seberang. Dimulai dari menjelang abad ke-6, rempah-rempah ini
harumnya sudah mencapai Byzantium, 12 ribu kilometer jauhnya dari
Banda. Pada tahun 1000 M, seorang dokter dari Persia, Ibnu Sina
menulis tentang “jansi ban”, atau “kacang dari Banda”. Para pedagang
Arab sudah begitu lama memperdagangkannya dan mengirimnya ke
Venesia untuk kemudian dikirim dan dihidangkan di meja-meja para
bangsawan Eropa. Harganya fantastis. Pada abad ke-14, di Jerman
disebutkan bahwa 1 pon pala, dihargai setinggi “seven fat oxen”, atau
tujuh sapi jantan dewasa yang gemuk. “Kesaktian” pala pun berlanjut
sampai perburuan akan asal-usul pala ikut mendorong terbentuknya
dunia perdagangan.

LKPD 3
Amatilah benda-benda atau alat-alat yang merupakan warisan zaman
nenek moyang ada di sekitar kalian, kemudian isilah tabel berikut.

PENINGGALAN PADA
NO NAMA BENDA KEGUNAAN
ZAMAN

59
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

LKPD 4
Buatlah sebuah kliping dengan menempel gambar hasil budaya
pada zaman batu yang telah dicari di Google kemudian tuliskan fungsi
masing-masing benda. Kerjakan pada sebuah kertas HVS kemudian
difoto kemudian diupload melalui Google Classroom.

LKPD 5
Kerjakan bersama kelompokmu dengan membuat sebuah artikel
dengan Tema:
1. Kelompok I “Food gathering”.
2. Kelompok II “Kebudayaan Kkjomodinger”.
3. Kelompok III “Food producing”.
4. Kelompok IV “Kebudayaan Abris Roche”.

LKPD 6
Ceritakan tentang perkembangan masyarakat prasejarah pada gambar
di bawah ini!

 Kehidupan Sosial.
 Kehidupan Budaya.
 Kehidupan EKonomi.

60
Sejarah

LKPD 7
Analisislah lingkungan masing-masing, dan buatlah sebuah
laporan tentang analisis lingkungan terkait sistem kepercayaan
zaman praaksara yang masih ada sampai saat ini.
1. Upacara Keagamaan.
2. Bangunan atau tempat ibadah.
3. Kebiasaan atau adat istiadat.
4. Ritual.

Lampiran Materi
Materi Pembelajaran
a. Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara
Empat corak kehidupan masyarakat praaksara meliputi masa
berburu dan meramu (food gathering), masa bercocok tanam (food
producing), masa pertanian, dan masa perundagian. Masing-
masing masa dalam corak kehidupan masyarakat praaksara
tersebut memiliki beberapa ciri khasnya.
1) Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)
Corak kehidupan masyarakat praaksara diawali dengan
masa berburu dan meramu (food gathering). Manusia kala itu
bertahan hidup dengan mengandalkan ketersediaan makanan
dari alam seutuhnya. Oleh karena itu, mereka hidup
berpindah-pindah (nomaden). Pola kehidupan nomaden
manusia purba dilakukan karena alasan berkurangnya
binatang buruan dan umbi-umbian di daerah yang ditinggali,
musim kemarau membuat binatang buruan berpindah tempat,
serta karena mereka ingin menemukan daerah yang bisa
mencukupi kebutuhan hidupnya kembali. Manusia pada masa
berburu dan meramu hidup mengembara dengan menjadikan
gua-gua sebagai hunian keluarganya. Sebagian lain ada pula
yang tinggal di daerah pantai. Hal ini didasari oleh penemuan
beberapa artefak seperti kapak genggam, kapak perimbas,
kapak penetak, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alat dari
tulang lainnya pada daerah-daerah tersebut. Kendati demikian
alat-alat tersebut terbilang masih sangat sederhana dan kasar.

61
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2) Masa Bercocok Tanam (Food Producing)


Seiring pertumbuhan jumlah manusia dalam
kelompoknya, masa berburu dan meramu kemudian mulai
ditinggalkan karena dirasa kurang efekif. Mereka mulai hidup
menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur
lagi, barulah mereka berpindah untuk mencari lahan baru.
Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan
nomaden mulai ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan
mulai dikenal corak kehidupan masyarakat praaksara pada
masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan,
dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat
kehidupan mereka lebih tertata. Pada masa bercocok tanam,
manusia purba sudah mengenal beberapa alat dengan
teknologi sederhana seperti mata panah, gerabah, beliung
persegi, kapak lonjong, perhiasan, serta bangunan
megalitikum keagamaan seperti menhir, dolmen, punden
berundak, sarkofagus, kubur batu, waruga, arca.

3) Masa Pertanian
Corak kehidupan masyarakat praaksara mulai berubah
kembali setelah ditemukannya tanaman padi. Setelah
penemuan tersebut, sistem pertanian semakin tertata dan
berkembang. Mereka pun mulai memelihara binatang ternak
untuk memenuhi kebutuhannya akan daging. Pada masa
pertanian, manusia purba mulai mengenal beragam ilmu
pengetahuan. Sistem sosial kemasyarakatan juga berkembang
dengan baik dengan didirikannya hunian bagi rumah mereka
sendiri. Bahasa mulai dikenal dan digunakan sebagai alat
komunikasi. Selain itu, mereka juga mengenal adanya
kepercayaan dan ilmu perbintangan. Hasil budaya masyarakat
praaksara pada masa pertanian sudah cukup halus dan modern
dengan ditemukannya berbagai perkakas seperti kapak
persegi, kapak lonjong, nekara, gerabah, kapak perunggu,
serta benda-benda megalitik lainnya.

4) Masa Perundagian
Masa perundagian atau masa pertukangan adalah masa
Di mana corak kehidupan masyarakat praaksara ditandai

62
Sejarah

dengan adanya teknologi pembuatan berbagai perkakas untuk


menunjang kehidupan. Masa perundagian dilatarbelakangi
oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah, pengalaman
dari kegiatan pertanian, serta perkembangan kemampuan
akal. Pada masa ini, manusia purba mulai mengenal dan dapat
memperkirakan gejala alam, sistem sosial yang tertata, dan
cara melebur bijih logam. Oleh karena itu, pada masa ini kita
dapat menemukan berbagai peninggalan perkakas yang
terbuat dari besi, perunggu, dan logam jenis lainnya.

b. Teknologi Masa Pra-aksara

Peralatan dari Batu dan Tulang Peralatan pertama yang


digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang
seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembangan
pada zaman paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu tua
ini bertepatan dengan zaman neozoikum terutama
pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini
berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini
merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan
munculnya kehidupan baru, yakni munculnya jenis
manusia purba. Zaman ini
dikatakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan
terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar.
Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum terbagi
menjadi:

63
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

a. Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.


1) Kebudayaan Pacitan
Beberapa alat dari batu ditemukan di daerah ini.
Seorang ahli, von Koenigwald dalam penelitiannya
pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil
teknologi bebatuan atau alat-
alat dari batu di daerah Punung. Alat batu itu masih
kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung
kegunaannya. Alat batu ini sering disebut dengan
kapak genggam atau kapak perimbas. Kapak ini digunakan
untuk menusuk binatang atau menggali tanah
saat mencari umbi-umbian. Di samping kapak perimbas, di
Pacitan juga ditemukan alat batu yang disebut dengan
chopper sebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan
alat-alat serpih.

2) Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah
Ngandong dan juga Sidorejo, dekat Ngawi. Di daerah
ini banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat
dari tulang. Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang
binatang dan tanduk rusa yang diperkirakan digunakan
sebagai penusuk atau belati. Selain itu, ditemukan juga
alat-alat seperti tombak yang bergerigi. Di Sangiran juga
ditemukan alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti
kalsedon. Alat-alat ini sering disebut dengan flakke.
Sebaran artefak dan peralatan paleolitik cukup luas sejak
dari daerah-daerah di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur
(NTT), dan Halmahera.

b. Teknik Pembuatan Peralatan Batu


1) Teknik Pemangkasan

Yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara


menempatkan batu yang akan dijadikan alat pada sebuah
paron (landasan untuk menempa) atau dipegang,
selanjutnya permukaan batu yang diinginkan dipangkas
menggunakan batu yang lebih keras untuk memperoleh

64
Sejarah

bentuk permukaan yang tajam dan bagian untuk


pegangan. Hal ini berlangsung pada zaman paleolithikum.
Alat-alatnya batu yang dibuat dengan teknik ini: kapak
genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak. Alat-alat
ini ditemukan di daerah Punung, Pacitan Jawa timur.

2) Teknik Levallois

Yaitu suatu teknik pembuatan alat serpih batu yang


menghasilkan dataran pukul berfaset atu berbidang-
bidang. Teknik ini merupakan teknik revolusioner dan
lebih maju dibandingkan dg teknik sebelumnya.

3) Teknik Upam

Yaitu teknik mengasah batu agar mendapatkan alat-


alat berbentuk halus. Teknik ini dikenal pada masa
neolithikum.

c. Jenis-jenis beliung persegi dari teknik ini adalah:


1) Pemanfaatan Pantai dan Goa
Zaman batu terus berkembang memasuki zaman
batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman
mesolitikum. Hasil kebudayaan batu madya ini sudah lebih
maju apabila dibandingkan hasil kebudayaan zaman
paleolitikum. Sekali pun demikian bentuk dan hasil-hasil
kebudayaan zaman paleolitikum (batu tua) tidak serta
merta punah tetapi mengalami penyempurnaan. Bentuk
flakke dan alat-alat dari tulang terus mengalami
perkembangan. Secara garis besar kebudayaan
mesolitikum ini terbagi menjadi dua kelompok besar yang
ditandai lingkungan tempat tinggal, yakni di pantai dan di
gua.

2) Kebudayaan Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark,
kjokken berarti dapur dan modding dapat diartikan
sampah (kjokkenmoddinger= sampah dapur). Dalam
kaitannya dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger
merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang

65
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur


antara Langsa di Aceh sampai Medan. Dengan
kjokkenmoddinger ini dapat memberi informasi bahwa
manusia purba zaman mesolitikum umumnya bertempat
tinggal di tepi pantai. Pada tahun 1925 Von Stein Callenfals
melakukan penelitian di bukit kerang itu dan menemukan
jenis kapak genggam (chopper) yang berbeda dari
chopper yang ada di zaman paleolitikum. Kapak genggam
yang ditemukan di bukit kerang di pantai Sumatra Timur
ini diberi nama Pebble atau lebih dikenal dengan Kapak
Sumatra. Kapak jenis Pebble ini terbuat dari batu kali yang
pecah, sisi luarnya dibiarkan begitu saja dan sisi bagian
dalam dikerjakan sesuai dengan keperluannya. Di samping
kapak jenis pebble juga ditemukan jenis kapak pendek dan
jenis batu pipisan (batu-batu alat penggiling). Di Jawa
batu pipisan ini umumnya untuk menumbuk dan
menghaluskan jamu.

3) Kebudayaan Abris Sous Roche


Kebudayaan abris sous roche merupakan hasil
kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini
mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung
kebudayaan ini tinggal di gua-gua. Kebudayaan ini
pertama kali dilakukan penelitian oleh Von Stein Callenfels
di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian
dilakukan tahun 1928 sampai 1931. Beberapa hasil
teknologi bebatuan yang ditemukan misalnya ujung
panah, flakke, batu penggilingan. Juga ditemukan alat-
alat dari tulang dan tanduk rusa. Kebudayaan abris sous
roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki,
Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan seperti di
Lamoncong.

d. Penemuan Api
Bagi manusia purba, proses penemuan api
merupakan bentuk inovasi yang sangat penting.
Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi
pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode
manusia Homo Erectus. Api digunakan untuk
menghangatkan diri dari cuaca dingin. Dengan api
kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai
66
Sejarah

kemajuan akan dicapai. Teknologi api dapat dimanfaatkan


manusia untuk berbagai hal. Di samping itu penemuan api
juga memperkenalkan manusia pada teknologi memasak
makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan
menggunakan bumbu dengan ramuan tertentu. Manusia
juga menggunakan api sebagai senjata. Api pada saat itu
digunakan manusia untuk menghalau binatang buas yang
menyerangnya. Api dapat juga dijadikan sumber
penerangan. Melalui pembakaran pula manusia dapat
menaklukkan alam, seperti membuka lahan untuk garapan
dengan cara membakar hutan. Kebiasaan bertani dengan
menebang lalu bakar (slash and burn) adalah kebiasaan
kuno yang tetap berkembang sampai sekarang.
Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara
membenturkan dan menggosokkan benda halus yang
mudah terbakar dengan benda padat lain. Sebuah batu
yang keras, misalnya batu api, jika dibenturkan ke batuan
keras lainnya akan menghasilkan percikan api. Percikan
tersebut kemudian ditangkap dengan dedaunan kering,
lumut atau material lain yang kering hingga menimbulkan
api. Pembuatan api juga dapat dilakukan dengan
menggosok suatu benda terhadap benda lainnya, baik
secara berputar, berulang, atau bolak-balik. Sepotong
kayu keras misalnya, jika digosokkan pada kayu lainnya
akan menghasilkan panas karena gesekan itu kemudian
menimbulkan api.
Penelitian-penelitian arkeologi di Indonesia sejauh
ini belum menemukan sisa pembakaran dari periode ini.
Namun bukan berarti manusia purba di kala itu belum
mengenal api. Sisa api yang tertua ditemukan di
Chesowanja, Tanzania, dari sekitar 1,4 juta tahun lalu,
yaitu berupa tanah liat kemerahan bersama dengan sisa
tulang binatang. Akan tetapi belum dapat dipastikan
apakah manusia purba membuat api atau mengambilnya
dari sumber api alam (kilat, aktivitas vulkanik, dll). Hal
yang sama juga ditemukan di China (Yuanmao, Xihoudu,
Lantian), di mana sisa api berusia sekitar 1 juta tahun lalu.
Namun belum dapat dipastikan apakah itu api alam atau
buatan manusia. Teka-teki ini masih belum dapat

67
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

terpecahkan, sehingga belum dipastikan apakah bekas


tungku api di Tanzania dan Cina itu merupakan hasil
buatan manusia atau pengambilan dari sumber api alam.

e. Peralatan Gerabah
Dalam masa peundagian, pembuatan barang-barang
gerabah makin maju dan kegunaan gerabah semakin
meningkat. Walaupun masa perundagian peranan
perunggu dan besi sangat penting, namun peranan
gerabah pun dalam kehidupan masyarakat masih sangat
penting dan fungsinya tidak dapat dengan mudah
digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam.
Pada umumnya gerabah dibuat untuk kepentingan
rumah tangga sehari-hari. Dalam upacara keagamaan
gerabah digunakan sebagai tempayan kubur, tempat
bekal kubur atau tempat sesaji. Cara pembuatan gerabah
pada masa perundagian lebih maju daripada masa
bercocok tanam. Pada masa perundagian ada adat
kebiasaan untuk menempatkan tulang-tulang mayat
dalam tempayan-tempayan besar. Dengan adanya
kebiasaan ini menunjukkan bahwa teknik pembuatan
gerabah lebih tinggi.
Bukti-bukti peninggalan benda-benda gerabah
ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua
(Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga
Sapakka (Sulawesi Tengah) dan sekitar bekas danau
Bandung. Di Indonesia penggunaan roda putar dan tatap
batu dalam pembuatan barang gerabah berkembang lebih
pesat dalam masa perundagian (logam), bahkan di
beberapa tempat masih dilanjutkan sampai sekarang.
Dari temuan benda-benda gerabah di
Kendenglembu dapat diketahui tentang bentuk-bentuk
periuk yang kebulat-bulatan dengan bibir yang melipat ke
luar. Menurut dugaan para ahli, gerabah semacam itu
dibuat oleh kelompok petani yang selalu terikat dalam
hubungan sosial ekonomi dan kegiatan ritual. Dalam
pembuatan gerabah karena lebih mudah memberi bentuk,
maka dapat berkembang seni hias maupun bentuknya.

68
Sejarah

Di samping barang-barang gerabah di Kalimantan


Tenggara (Ampah) dan di Sulawesi Tengah (Kalumpang
dan Minanga Sipakka) ditemukan alat pemukul kulit kayu
dari batu. Kagunaan alat ini ialah untuk menyiapkan bahan
pakaian dengan cara memukul-mukul kulit kayu sampai
halus. Alat pemukul kulit kayu sekarang masih digunakan
di Sulawesi.
Gerabah pada masa perundagian banyak sekali
ditemukan di Buni (Bekasi, Jawa Barat). Di tempat ini telah
dilakukan penggalian percobaan yang dikerjakan oleh
R.P.Suyono dan Basuki pada tahun 1961. Di tempat ini
gerabah ditemukan bersama-sama dengan tulang-tulang
manusia. Sistem penguburan di sini adalah sistem
penguburan langsung (tanpa tempayan kubur untuk
tempat tulang-tulang mayat). Selain gerabah ditemukan
pula beliung persegi, barang-barang dari logam dan besi.
Warna gerabah yang ditemukan adalah kemerah-merahan
dan keabu-abuan. Selain di Bekasi, gerabah juga
ditemukan di Bogor (Jawa Barat), Gilimanuk (ujung barat
pulau Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo
(Sumba), dan Anyer (Jawa Barat).

f. Peralatan Logam
Zaman perundagian atau zaman logam adalah salah
satu tahapan kehidupan manusia purba berdasarkan
arkeologi. Berdasarkan alat-alat yang ditinggalkan, zaman
pra-aksara dibagi menjadi dua yaitu zaman batu dan
zaman logam atau zaman perundagian. Manusia purba di
Indonesia hanya mengalami zaman perunggu tanpa
melalui zaman tembaga. Kebudayaan zaman perunggu
merupakan hasil asimilasi antara bangsa proto melayu
dengan deutro melayu. Pada zaman logam terdapat
kemampuan dalam membuat logam yang terpengaruh
dari kebudayaan Dongson dari Vietnam. Kebudayaan
tersebut menyebar di nusantara kira-kira sekitar tahun 500
SM.
Pada zaman logam, masyarakat sudah mengenal
pembagian kerja atau dengan kata lain pada masa ini
sudah terdapat tingkatan masyarakat. Hal ini dikarenakan

69
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

tidak semua orang memiliki logam dan tidak semua orang


bisa membuat alat-alat yang terbuat dari logam.
Kehidupan ekonomi yang mengandalkan lahan berpindah
sudah berganti dengan lahan tetap. Pengelolaan pertanian
sudah dilakukan dengan lebih maju dibandingkan zaman
batu. Namun tidak berarti alat-alat dari batu sudah tidak
digunakan lagi pada zaman logam. Masyarakat pada
zaman logam sudah hidup teratur yang diikat dengan
norma-norma dan nilai yang berlaku. Sudah terdapat
pemimpin masyarakat dengan menggunakan system
primus interperes. Pada zaman logam inilah sudah
terdapat kontak dengan kebudayaan asing dengan bukti
beberapa lukisan yang ada pada alat-alat yang terbuat dari
logam.
Pada zaman logam masyarakat menggunakan alat-
alat yang terbuat dari logam. Cara pembuatan logam
dibagi menjadi dua yaitu teknik bivalve (setangkap) dan
taknik a cire perdue (cetakan lilin). Teknik bivalve
menggunakan dua cetakan yang terbuat dari batu dan
dapat ditangkapkan (dirapatkan). Cetakan tersebut diberi
lubang bagian atasnya kemudian dari lubang tersebut
dituangkan logam cair. Bila logam sudah dingin kemudian
tangkepan dibuka terbentuklah benda yang diinginkan.
Pembuatan benda yang berongga dengan teknik bivalve,
maka pada bagian yang ingin diberi rongga dikasih tanah
liat sehingga nanti saat logam sudah dingin bagian yang
diisi oleh tanah liat bisa menjadi rongga.
Teknik yang kedua adalah a cire perdue yaitu
cetakan lilin. Pembuatan benda-benda perunggu diawali
dengan membuat bentuk benda logam dari lilin yang berisi
tanah liat sebagai intinya. Bentuk lilin bisa dihiasi dengan
berbagai corak yang diinginkan dan kemudian dibungkus
dengan tanah liat. Pada bagian atas dibuat lobang guna
memasukkan cairan logam. Bila logam sudah dingin,
cetakan tersebut dipecah untuk mengambil benda yang
sudah jadi. Cetakan ini hanya bisa digunakan satu kali
saja.
Benda-benda yang terbuat dari logam antara lain,
kapak corong, nekara, arca perunggu, gerabah, dan

70
Sejarah

benda-benda besi. Kapak corong atau sering disebut


kapak sepatu, karena mirip dengan bentuk sepatu, banyak
ditemukan di Sumatra Selatan, Bali, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Pulau Selayar dan Irian. Kapak corong
adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong.
Corong tersebut bisa dimasukkan kayu. Kapak corong
yang satu sisinya memanjang disebut dengan cendrasa.
Cendrasa yang indah dipergunakan sebagai tanda
kebesaran dan upacara saja.
Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari
perunggu berpinggang di bagian tengahnya dan tertutup
di bagian atasnya. Pada nekara terdapat pola hias yang
beraneka ragam. Nekara digunakan untuk upacara adat,
selain itu juga
untuk berfungsi memanggil hujan. Nekara ditemukan di
Sumatra, Jawa, Bali, Roti, Selayar dan Kepulauan Kei.
Nekara dengan ukuran terbesar terdapat di Pura
Penataran Sesih (Bali). Di Alor ditemukan nekara yang
berukuran kecil dan langsing yang disebut moko.
Arca perunggu berupa arca manusia dan binatang
yang dibentuk sedemikian rupa. Patung atau arca yang
dibuat dengan berbagai bentuk. Selain itu juga terdapat
berbagai gerabah yang terbuat dari logam. Benda-benda
yang terbuat dari besi ditemukan dalam jumlah yang
terbatas. Benda besi yang ditemukan antara lain mata
kapak, pisau, sabit, pedang, gelang besi, dan sebagainya.
Alat-alat tersebut banyak ditemukan di dalam kuburan
yang fungsinya sebagai bekal kubur bagi orang-orang
yang sudah meninggal. Demikianlah benda-benda
peninggalan zaman logam. Meskipun demikian alat-alat
dari batu masih digunakan.

71
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

3. KERAJAAN HINDU BUDDHA


SMK MA`ARIF NU
MODUL AJAR
1 AJIBARANG

Kelas :X
SEJARAH INDONESIA
Semester : GANJIL

A. INFORMASI UMUM:
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Diah Apriliana, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 20 JP ( 10 x Pertemuan)
2. Kompetensi Awal
Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang :
1. Awal masuknya Kebudayan Hindu-Buddha di Indonesia
2. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
3. Ruang lingkup kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dalam
dimensi masa lalu masa depan
3. Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar
Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik
adalah :
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak Mulia
Peserta didik beriman bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak Mulia, selalu
beroda sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran dan mengambil hikmah dari
segala peristiwa
2. Mandiri:
Peserta Didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya
yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab,
memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan
merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
3. Bernalar Kritis:
Peserta didik mampu berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,
sehingga dapat membuat keputusan yang tepat

72
Sejarah

dan berkontribusi memecahkan masalah dalam


kehidupan, serta terbuka dengan penemuan
baru

4. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop/ PC / Handphone
2. Jaringan internet yang bagus
3. Alat tulis & buku
4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom
5. LK
6. Lembar bimbingan/ Konsultasi

5. Target Peserta Didik


Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu:
1. Peserta didik regular /tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol
pada salah satu gaya belajar saja)
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model Pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran
Jarak Jauh moda Daring, dengan metode Discovery
Learning

B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, Peserta Didik mampu:
1. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Hindu-
Buddha
2. Peserta Didik menganalisis manusia dalam kerajaan Hindu-
Buddha
3. Peserta didik mampu menganalisis kerajaan Hindu-Buddha
dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global
4. Peserta didik mampu menganalisis kerajaan Hindu-Buddha
dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan
5. Peserta didik mampu menganalisis kerajaan Hindu-Buddha dari
pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan
6. Peserta didik mampu menganalisis kerajaan Hindu-Buddha
secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis

73
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. Pemahaman Bermakna
1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan
2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi
kita akan terhindar dari racun berita “hoax”.

3. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kamu tahu tentang kebudayaan Hindu-Buddha?
2. Jika kamu diminta untuk mencari tempat-tempat yang
bercorak Hindu-Buddha yang ada di lingkungannmu apakah
kamu bisa menyebutkan apa saja bentuk peninggalannya ?
4. Persiapan Pembelajaran
1. Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekkan :
2. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan.
3. Memperhatikan informasi yang telah dibagikan guru.
4. Mempersiapkan alat tulis.
5. Pastikan kamu memiliki paket data/wifi dan jaringan yang
bagus.
6. Bergabunglah ke kelas melalui tautan yang dibagikan.
7. Menyebar link angket untuk mengetahui gaya belajar Peserta
Didik (asesmen diagnostik non-kognitif)
5. Kegiatan Pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3.Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal masuknya kebudyaan
Hindu-Buddha di Indonesia
Motivasi
5.Guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari materi
yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan

74
Sejarah

pembelajaran pada pertemuan yang akan


berlangsung
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) Peserta didik dan guru berdiskusi melalui menit
pertanyaan pemantik:
a. Pernahkah kamu pernah melihat
candi?
b. Apakah kamu pernah melihat di
lingkungaan rumahmu ada ritual
E = (Eksplorasi keagmaan maupun tradisi-tradisi masa
Konsep ) lalu yang masih dilestarikan oleh
masyarakat sekarang?

 Guru memberikan pretest kepada


peserta didik.
 Peserta didik mengerjakan prestest
R = (Ruang secara mandiri.
Kolaborasi)  Guru menayangkan video pembelajaran
tentang awal masuknya kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia.
 Peserta didik memperhatikan video
pembelajaran yang ditampilkan oleh
guru.
 Peserta didik bersama guru membahas
R = (Refeleksi materi melalui video.
Terbimbing)  Peserta didik memberikan tanggapan
secara lisan mengenai video yang sudah
ditampilkan oleh guru dan mengaitkan
D=(Demonstrasi dengan materi yang pernah dipelajari.
Konstektual)
 Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok secara heterogen dan
E = (Elaborasi
setiap kelompok dalam lembar kerja
Pemahaman)
peserta didik.
 Peserta didik berdiskusi bersama
kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
dalam Lembar kerja peserta didik.
 Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

 Peserta didik bersama kelompoknya


mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
 Kelompok lain atau peserta didik yang lain
memperhatikan saat ada yang presentasi
di depan kelas.

• Guru membimbing peserta didik yang


mengalami kesulitan
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan

75
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

 Peserta didik menanggapi hasil diskusi


kelompok lain ketika presentasi di
depan kelas.
 Guru sebagai fasilitator mengarahkan
dan membimbing peserta didik jika ada
yang beradu argumen.

Penutup  Peserta didik bersama guru menyimpulkan


K = (Koneksi hasil pembelajaran/materi yang telah 15
Antar Materi dipelajari. Menit
Peserta didik  Peserta didik membuat rangkuman
bersama) berdasarkan arahan dari guru.

A = (Aksi Nyata)

 Guru memberikan postest untuk


mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik.
 Peserta didik mengerjakan postest
secara individu.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 2
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait kerajaan
Hindu-Buddha.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
padapertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) Peserta didik dan guru berdiskusi melalui menit
pertanyaan pemantik:
a. Bagaimana kehidupan masyarakat
Indonesia pada zaman Hindu-Buddha?
b. Bagiamana hubungan kehidupan
masyarakat pada zaman kerjaan Hindu-

76
Sejarah

E = (Eksplorasi Buddha dalam ruang lingkup masa sekarang?


Konsep )
 Guru memberikan materi berupa power
point dan meminta peserta didik untuk
membaca dan mempelajarinya.
 Guru membagi peserta didik ke dalam
beberapa kelompok secara heterogen dan
setiap kelompok dalam lembar kerja
R = (Ruang peserta didik.
Kolaborasi)
 Peserta didik berdiskusi bersama
kelompoknya untuk menyelesaikan masalah
dalam Lembar kerja peserta didik.
 Peserta didik menanyakan kepada guru jika
mengalami kesulitan saat berdiskusi.

R = (Refeleksi
Terbimbing)  Peserta didik bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil diskusi di
Google meet.
D=(Demonstrasi  Kelompok lain atau peserta didik yang lain
Konstektual) memperhatikan saat ada yang presentasi
di Google meet.
 Guru membimbing peserta didik yang
E = (Elaborasi mengalami kesulitan.
Pemahaman)
 Peserta didik bisa bertanya jika ada
kesulitan.
 Peserta didik menanggapi hasil diskusi
kelompok lain melalu Google meet
 Guru sebagai fasilitator mengarahkan
dan membimbing peserta didik jika ada
yang beradu argument.

Penutup
K = (Koneksi • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal 15
Antar Materi yang belum dipahami melalui forum. Menit
Peserta didik
bersama) • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 3
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari
guru.

77
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan


berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan siswa pada materi yang telah
diberikan pada pertemuan minggu lalu.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi tentang kehidupan
msayarakat Indonesia pada zaman Hindu-
Buddha.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu pernah menjumpai tempat
wisata yang berkaitan dengan kebudyaan
Hindu-Buddha?
• (P3 bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep )
Fase 2 : Research
• Peserta Didik menyimak gambar dan bacaan
yang ada di materi Google Classroom.
R = (Ruang
• Guru membagi peserta didik membagi
Kolaborasi)
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 1 (yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Gotong royong)
R = (Refeleksi
Terbimbing) • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
• Guru memberikan umpan balik.
D=(Demonstrasi
Konstektual)
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia di Google
Classroom (P3 Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
E = (Elaborasi format pdf, selanjtunya diunggah (cara

78
Sejarah

Pemahaman) convert).
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata) • Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 4
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salamdan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir.

Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kronologi sinkronis dan diakonis kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu
:Apakah kamu melihat di lingkungan sekitar
kehidupan budaya masyarakat Hindu-
Buddha yang masih ada sampai sekarang?
(P3 bernalar kritis)

Fase 2 : Research
E = (Eksplorasi
Konsep ) • Peserta Didik membaca materi yang telah di
upload di Google Classroom.

79
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

R = (Ruang • Guru membagi peserta didik membagi


Kolaborasi) menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 2 ( yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Gotong royong)
R = (Refeleksi
Terbimbing)
• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
D=(Demonstrasi • Guru memberikan umpan balik.
Konstektual)
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang kronologi
sinkronis dan diakronis masayarakat pada
zaman kerajaan Hindu-Buddha di Google
Classroom (P3 Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
E = (Elaborasi
Pemahaman) • Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert).

• Guru membimbing peserta didik yang


mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata) • Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 5
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan

80
Sejarah

mengirimkan link daftar hadir.

Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kehidupan ekonomi masyarakat Hindu-Buddha di
Indonesia.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia pada masa Hindu-Buddha (P3
bernalar kritis)

E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta Didik membaca materi yang telah di
upload di Google Classroom.
R = (Ruang
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 3 ( yang telah
R = (Refeleksi diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Terbimbing) Gotong royong)

• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif


D=(Demonstrasi
pada link yang diunggah di Google Classroom.
Konstektual)
• Guru memberikan umpan balik .

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang kehidupan
ekonomi masayarakat pada zaman kerajaan
Hindu-Buddha di Google Classroom (P3
Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
E = (Elaborasi • Jika jawaban berupa dokumen word, file
Pemahaman) langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto

81
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi


format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert).

• Guru membimbing peserta didik yang


mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata) • Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 6
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir.

Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kehidupan politik masyarakat Hindu-Buddha di
Indonesia.
Motivasi
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kaitan kehidupan politik pada
masa kerjaan Hindu-Buddha dengan
kehidupan politik pada masa sekarang? (P3
bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta Didik membaca materi yang telah di
upload di Google Classroom.

82
Sejarah

R = (Ruang
Kolaborasi) • Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 4 ( yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
R = (Refeleksi Gotong royong)
Terbimbing)

• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif


D=(Demonstrasi pada link yang diunggah di Google Classroom.
Konstektual) • Guru memberikan umpan balik.

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang kehidupan
politik masyarakat pada zaman kerajaan
Hindu-Buddha di Google Classroom (P3
Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
E = (Elaborasi
Pemahaman) • Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)

• Guru membimbing peserta didik yang


mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 7
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan

83
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman


dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir.

Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kehidupan sosial masyarakat Hindu-Buddha di
Indonesia.
Motivasi
2. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kaitan kehidupan sosial pada
masa kerjaan Hindu-Buddha dengan
kehidupan politik pada masa sekarang? (P3
bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta Didik membaca materi yang telah di
upload di Google Classroom.
R = (Ruang
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 5 ( yang telah
R = (Refeleksi diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Terbimbing) Gotong royong)

D=(Demonstrasi
• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
Konstektual)
• Guru memberikan umpan balik.

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang kehidupan
sosial masyarakat pada zaman kerajaan
Hindu-Buddha di Google Classroom (P3
Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
E = (Elaborasi langsung diunggah.
Pemahaman)

84
Sejarah

• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto


(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert).
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 8
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir.

Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kehidupan budaya masyarakat Hindu-Buddha di
Indonesia.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kaitan kehidupan budaya
pada masa kerjaan Hindu-Buddha dengan
kehidupan budaya pada masa sekarang? Apa
sajakah hasilnya? (P3 bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta Didik membaca materi yang telah di

85
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

upload di Google Classroom.


R = (Ruang
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 5 ( yang telah
R = (Refeleksi diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Terbimbing) Gotong royong)

D=(Demonstrasi • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif


Konstektual) pada link yang diunggah di Google Classroom.
• Guru memberikan umpan balik.

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang kehidupan
sosial masyarakat pada zaman kerajaan
Hindu-Buddha di Google Classroom (P3
Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.

E = (Elaborasi
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
Pemahaman)
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert).

• Guru membimbing peserta didik yang


mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
bersama) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
6. Asesmen
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif :
Dengan instrument Via Google form:

86
Sejarah

Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0


bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya !

No Pernyataan skor
1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat
belajar
2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bentuk
ilustrasi gambar
3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni
4. Saya sering mengantuk dan susah fokus kalau guru
menerangkan atau berbicara
5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada
penjelasan guru
6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau
pemapaparan guru
7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali
8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar
9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang
berbicara
10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca
buku teks
11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku
12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan
gerak badan
13. Saya kurang suka diam lama dikit
14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar
15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada
mendengarkan

Klasifikasi diagnostik:
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Visual
6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Auditori
11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Kinestetik

b. Asesmen Formatif
Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik
penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab
siswa:

87
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

7. Pertanyaan:
No Butir Soal Skor

1. Jelaskan teori masuknya Hindu-Buddha di Indonesia 20


menurut N.J Krom
2. Jelaskan sistem pemerintahan pada kerajaan 20
Majapahit
3. Sebutkan 2 peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu- 20
Buddha di Indonesia
4. Analisislah pengaruh budaya Hindu-Buddha di 20
Indonesia dengan budaya asli Indoensia
5. Analisislah tokoh/raja yang menurut Anda patut 20
dicontoh!

b. Rubrik Penilaian Tugas:


1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%)
2. Kesesuaian karya dengan materi (40%)
3. Estetika/keindahan (20%)
3. Asesmen Sumatif
a. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat,
padat, dan jelas!
1. Bagaimanakah kehidupan masyarakat pada zaman
Hindu-Buddha?
2. Apa sajakah hasil budaya pada zaman Hindu-Buddha
yang masih ada sampai sekarang?
3. Mengapa kita perlu menjaga kelestarian budaya?
8. Pengayaan & Remedial
c. Pengayaan
Siswa dengan nilai atau performa di atas rata-rata kelas
diberikan materi tambahan dan soal pengayaan.
d. Remedial
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka
akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu
dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang
tugas -tugas.

9. Refleksi Peserta Didik dan Guru


“Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu,
kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang
melalui sejarahnya sendiri. Nenek moyang telah mewariskan
berbagai budaya , kita sebagai generasi penerus, agar senantiasa

88
Sejarah

melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak punah seiring


berkembangnya zaman.

C. LAMPIRAN :
1. LKPD 1
KELOMPOK 1 dan KELOMPOK 2
Analisislah bersama teman satu kelompokmu tentang kebudayaan Hindu
dan buatlah artikel yang berkaitan dengaan gambar dibawah ini.

KELOMPOK 3 dan KELOMPOK 4


Analisislah bersama teman satu kelompokmu tentang kebudayaan Buddha
dan buatlah artikel yang berkaitan dengaan gambar dibawah ini.

89
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. LKPD 2
Analisislah bersama teman satu kelompokmu gambar dibawah ini, tentukan
bentuk konsep ruang dan waktu peristiwa sejarah serta keberlanjutan
sampai masa kini.

3. LKPD 3
Carilah bentuk mata pencaharian masyarakat pada masa Kerajaa Hindu-
Buddha berdasarkan letak geografis.

4. LKPD 4
Buatlah kelompok menjadi 5, dengan nama kelompok:
1. Kerajaan Kutai
2. Kerajaan Tarumanegara
3. Kerajaan Sriwijaya
4. Kerajaan Singasari
5. Kerajaan Majapahit

90
Sejarah

Kemudian carilah informasi terkait kerajaan, dengan format:

5. LKPD 5
Carilah informasi terkait gambar dibawah ini, dan buatlah analisis tentang
kehidupan politik pada masa kerajaan Hndu Buddha.

6. LKPD 6
Carilah informasi terkait gambar dibawah ini, dan buatlah analisis tentang
kehidupan sosial dan budaya pada masa kerajaan Hindu-Buddha.

7. LKPD 7
Sebutkan jenis alat-alat peninggalan nenek moyang dan kebudayaan
Hindu-Buddha yang sekarang masih kita temukan.

91
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

LAMPIRAN MATERI

Selain penjelasan sejarah kerajaan Hindu-Buddha di atas. Sejarah


kerajaan ini juga dapat dijelaskan melalui versi beberapa teori. Beberapa
teori tersebut diantaranya:

1. Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa ajaran agama yang disebarkan di
Indonesia berasal dari kasta Brahmana. Di mana pada saat itu para
Brahmana merupakan tamu yang diundang oleh raja-raja penganut agama
tradisional Indonesia. Seiring berjalannya waktu para Brahmana ikut
menyebarkan ajaran agama Hindu di Indonesia. Teori ini berdasarkan
pernyataan ilmuwan yaitu Van Leur.
2. Teori Waisya
Dalam teori ini pun mengatakan bahwa ajaran Hindu di Indonesia
disebarluaskan oleh kasta Waisya, terutama para pedagang. Para pedagang
memiliki hubungan dan kerjasama yang kuat dengan raja-raja di Indonesia.
Di sela-sela kegiatan berdagang itu kemudian para Waisya menyebarkan
agama Hindu pada masyarakat Indonesia. Ilmuwan yang sependapat
dengan teori ini yaitu N.J. Krom.
3. Teori Ksatria
Sama seperti teori Brahmana dan Waisya, teori ini juga mengatakan
bahwa ajaran Hindu di Indonesia adalah berasal dari kasta Ksatria. Di mana
golongan ksatria ini berasal dari prajurit perang dan bangsawan.

92
Sejarah

Menurut teori ini, masalah politik di India menyebabkan pertumpahan


darah dan menyebabkan prajurit dan bangsawan yang kalah mencari
tempat pelarian. Salah satunya yaitu di Indonesia. Asumsi ini berdasarkan
seorang iluwan yang bernama C.C. Berg dan Mookerji.
5. Teori Arus Balik
Teori ini berasal dari asumsi serang ilmuwan bernama F.D.K. Bosch.
Menurut teori ini penyebaran agama Hindu di Indonesia adalah berasal dari
orang Indonesia itu sendiri. Ajaran agama Hindu dibawa oleh orang
Indonesia yang berkunjung ke India kemudian mendirikan suatu organisasi
(Sanggha). Setelah kembali, lalu mereka mulai menyebarkan ajaran agama
Hindu.

Hampir sebagian besar budaya dan adat di Indonesia mengandung


unsur peninggalan kerajaan Hindu-Buddha. Meskipun kejayaanya sudah
berlalu berabad-abad yang lalu, namun faktanya ketenarannya masih
dirasakan hingga saat ini.
Hal ini merupakan wujud kerajaan Hindu-Buddha masih eksis di
tengah pesatnya kemajuan zaman maupun agama Islam di Indonesia. Lalu,
apa saja sebenarnya peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang masih
berkembang hingga sekarang? Berikut ulasannya.
1. Seni Bangunan
Perkembangan peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang satu ini
memang sangat tidak asing bagi kita. Salah satu contoh yang paling mudah
disebutkan yaitu peninggalan candi. Berbagai candi yang ada di Indonesia
berada pada naungan cagar budaya yang mana banyak dijadikan sebagai
tempat wisata.
Dalam seni bangunan seperti gapura dan candi memiliki karakteristik
yang masih terdapat unsur budaya kerajaan Hindu-Buddha. Dari
relief bangunannya jelas terlihat ukiran dan tumpukan-tumpukan batu yang
merupakan salah satu unsur ajaran agama Hindu-Buddha.

93
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. Seni Ukir
Jika kita berjalan-jalan ke Bali pasti merasakan nuansa berbeda
dengan daerah lain. Tentu saja, sejauh mata memandang pasti kita akan
disuguhkan dengan bangungan pura dengan ukiran yang beraneka ragam.
Ukiran memang seperti sudah menjadi simbol dan ciri khas sendiri bagi
masyarakat Hindu.
Selain pada bangunan pura yang memang notabenenya sebagai
tempat ibadah, ukiran juga diaplikasikan pada berbagai furnitur seperti
meja, kursi dan lainnya. Ini merupakan suatu bentuk peninggalan kerajaan
Hindu yang masih ada hingga saat ini.
3. Aksara Dan Sastra
Tak dapat dipungkiri banyak Bahasa Indonesia yang sering kita
gunakan sehari-hari berasal dari Bahasa Sansekerta. Bahasa ini merupakan
Bahasa yang dibawa oleh ajaran Hindu-Buddha. Bahasa Sansekerta
merupakan salah satu bentuk perkembangan peninggalan Hindu-Buddha
yang tetap bertahan sampai sekarang.
Begitu pula dengan sastranya. Dari sejarah yang terukir menimbulkan
karya-karya sebagai saksi bisu keberadaan mereka di Indonesia. Berbagai
seni sastra berupa cerita Rahwana, Mahabrata dikisahkan dalam bentuk
wayang asli warisan Indonesia. Bahkan keberadaan kisah-kisah tersebut kini
dibuat film dan tetap mendapat perhatian khusus masyarakat Indonesia.
4. Sistem Kepercayaan
Sebelum ajaran Hindu Buddha masuk ke Nusantara, tradisi
kepercayaan yang dianut nenek moyang yaitu animisme. Seiring
berjalannya waktu tradisi animisme tersebut mengalami pergeseran dan
mulai digantikan oleh ajaran agama. Seiring penyebarluasan baik dengan
berdagang maupun dengan penguasaan wilayah, perkembangan ajaran
agama Hindu-Buddha pun kian meningkat.
Hingga saat ini agama Hindu Buddha masih tetap ada di Indonesia.
Meskipun Indonesia terkenal dengan agama yang beragam, tapi
kemungkinan terjadi pertentangan antar agama sangat minim. Terlebih bagi
umat Hindu sendiri yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrwa”, yang berarti saling menghormati antar pemeluk agama
sangat mutlak diperlukan.
Keberadaan unsur budaya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia memang masih membekas hingga sekarang. Meskipun tidak
dapat langsung dirasakan, namun tanpa disadari peninggalan tersebut
sangat dekat dengan kita. Seperti halnya perhitungan kalender Indonesia
yang berporos pada perhitungan kalender Saka yaitu 365 hari dan
merupakan perhitungan kalender orang-orang Hindu zaman dahulu.
Eksistensi kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia saat ini sebenarnya
merupakan perpaduan kebudayaan modern dan budaya asli Indonesia.
Perpaduan tersebut menimbulkan akulturasi yang unik bagi Nusantara.

94
Sejarah

Akulturasi semacam inilah yang sebaiknya terus dilestarikan dengan saling


menghormati dan menghargai diantara perbedaan.

Kerajaan Melayu

mendoldilangit.blogspot.com
Inilah kerajaan paling tua di Indonesia khususnya di daerah Sumatra.
Sebelumnya pernah dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya kemudian merdeka
lagi.
Beberapa literatur tentang keberadaan adanya kerajaan Melayu
adalah tercantum di kitab Negarakertagama dan Paraton yang isinya
tentang jalinan persahabatan antara kerajaan Singasari dan kerajaan
Melayu.
Beberapa raja yang pernah memimpin kerajaan Melayu adalah
Raja Adityawarman yang merupakan keturunan kerajaan Majapahit.
Wilayah kekuasaannya meliputi Pagarruyung, Sumatra Barat, dan
Minangkabau.
Beberapa peninggalan dari kerajaan Melayu adalah candi Muara
Takus. Dilihat dari coraknya candi tersebut dijelaskan bahwasanya kerajaan
Melayu menganut agama Buddha.

Kerajaan Tulangbawang

95
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Sebenarnya tentang keberadaan kerajaan ini simpang siur dan tidak


ada keterangan dan bukti pasti dari beberapa literatur. Tetapi berdasarkan
sumber dari China yaitu I-tsing menyebutkan bahwa adanya tentang
keberadaan kerajaan ini di abad 7 Masehi. Kerajaan ini terletak di Lampung
berdasarkan tulisan dari Prasasti Palas Pasemah.

Kerajaan Sriwijaya

Salah satu kerajaan terbesar di Indonesia ini merupakan kerajaan


yang bercorak Buddha yang ada sejak abad 7 masehi dan berada di
Sumatra. Kerajaan ini begitu besar, karena hampir seluruh wilayah
Nusantara dan beberapa negara sekitar. Beberapa wilayah taklukannya ialah
tepian Sungai Musi di Sumatra Selatan sampai ke Selat Malaka (merupakan
jalur perdagangan India – Cina pada saat itu), Selat Sunda, Selat Bangka,
Jambi, dan Semenanjung Malaka. Kawasan perdagangannya juga luas dan
berhasil menjalin perdagangan dengan beberapa kerajaan seperti dengan
Benggala dan Colamandala, kerajaan dari India.
Beberapa barang yang di ekspor adalah Gading, kulit, dan jenis
binatang sedangkan untuk impornya adalah kain sutra, permadani, porselin.
Berikut beberapa nama raja yang pernah memerintah kerajaan Sriwijaya:
1. Dapunta Hyang (Pendiri kerajaan)
2. Balaputradewa
3. Sanggrama Wijayatunggawarman
Raja yang terkenal dari kerajaan Sriwijaya adalah Raja Balaputra yang
mengantarkan pada masa kejayaannya.
Beberapa benda peninggalan dari kerajaan Sriwijaya yaitu:
1. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Talang Tuo
3. Prasasti karang Berahi
4. Prasasti Telaga Batu
5. Prasasti Ligor
Semua prasasti tersebut menggunakan bahasa Melayu Kuno dan
aksara Palawa.

96
Sejarah

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan mataram Kuno atau kerajaan Medang adalah kerajaan


bercorak Buddha yang berdiri pada abad 8 Masehi berlokasi di Jawa Tengah.
Selama berdirinya kerajaan ini ada beberapa dinasti yang pernah berkuasa
yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isana.
Kerajaan ini sebenarnya terbagi menjadi 2 yaitu di Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri di Jawa Timur setelah Mpu Sendok
memindahkan ibu kota yang semula berada di Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Baru kemudian muncullah dinasti baru yang bernama dinasti Isana.
Negara Mataram kuno sendiri adalah kerajaan yang tertutup baik
secara politik maupun ekonomi sehingga sulit untuk berkembang. Akan
tetapi ada masa kejayaannya pada kerajaan ini diantaranya adalah
masyarakat pedesaan dibebaskan dari pajak, dan hubungan lalu lintas
sungai lancar.
Adapun benda peninggalan kerajaan mataram kuno diantaranya ialah:
1. Candi Sewu
2. Candi Borobudur
3. Candi Arjuna
4. Candi Bima
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link di atas.

Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang bercorak Buddha yang


merupakan pecahan dari kerajaan Airlangga dan terletak di kota Daha
(Kediri) Jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1042 Masehi.
Berdasarkan prasasti Mahasubya, kitab Negarakertagama dan kitab Calon
arang disebutkan bahwa terjadinya peperangan saudara setelah raja utama
yaitu Airlangga meninggal.

97
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Kedua putranya tersebut yaitu raja Mapanji Garasakan dan Janggala


masing-masing mendapatkan wilayah. Raja Mapanji Garasakanlah yang
akhirnya mendirikan kerajaan Kediri. Kediri sendiri berasal dari bahasa
Sanskerta Khadri yang berarti pohon mengkudu.
Raja yang pernah memerintah kerajaan Kediri:
1. Raja jayabaya
2. Raja Sarweswara
3. Raja Kameswara
4. Raja Kertajaya
Kebanyakan peninggalan dari kerajaan Kediri adalah berupa seni
sastra. Berikut beberapa peninggalan kerajaan Kediri diantaranya:
1. Kakawin Bhratayuddha ditulis oleh Mpu Sedah
2. Kakawin Harinwangsa ditulis oleh Mpu Panuluh
3. Ghatotkachasraya ditulis oleh Mpu Panuluh
4. Kakawin Smaradahana ditulis oleh Mpu Dharmajaya
5. Sumansantaka ditulis oleh Mpu Monaguna
6. Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna
7. Arca Buddha Vajrasattva

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang


berpusat di daerah jawa Timur. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi
dan runtuh pada tahun 1500 Masehi. Wilayahnya yang dikuasai sangat luar
biasa luasnya, karena wilayah Indonesia sekarang masih kalah dengan luas
wilayah kerajaan Majapahit.
Beberapa wilayah yang pernah ditaklukkannya diantaranya
terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga
Indonesia timur. Kerajaan Majapahit sendiri menganut agama Hindu dan
Buddha .
Berikut beberapa raja yang pernah berkuasa selama berdirinya kerajaan
Majapahit:
1. Raden Wijaya
2. Kalagamet
3. Sri Gitarja
4. Hayam Wuruk
5. Wikramawardhana

98
Sejarah

6. Suhita
7. KertaWijaya
8. Rajasawardhana
9. Purwawisesa
10. Bhre Pandansalas
11. Bhre Kertabumi
12. Girindrawardhana
13. Patih Udara

Beberapa peninggalan dari kerajaan Majapahit diantaranya:


1. Candi Sukuh
2. Candi Cetho
3. Candi Pari
4. Candi Jabung
5. Gapura Wringin Lawang
6. Gapura Bajang Batu
7. Gapura Brahu
8. Candi Tikus
9. Candi Surawarna
10. Kolam Segaran
11. Situs Lantai Segi enam
12. Reco Lanang
13. Api Abadi Bekucuk
14. Prasasti Gunung Butak
15. Prasasti Gajah Mada
Dan masih banyak lagi beberapa benda peninggalan kerajaan Majapahit.
Kerajaan Bali

Kerajaan Bali adalah kerajaan bercorak Hindu yang berada di Pulau


Bali dan sudah berdiri sejak tahun 914 Masehi. Ada beberapa dinasti yang
pernah memerintah selama berdirinya kerajaan tersebut.
Berikut beberapa raja yang pernah memerintah kerajaan Bali
1. Sri Kesari Warmadewi
2. Ratu Sri Ugrasena
3. Tabanendra Warmadewa

99
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

4. Jayasingha Warmadewa
5. Jayashadu Warmaewa
6. Sri Wijaya Mahadewi
7. Dharma Udayana Warmadewa
8. Maraka
9. Anak Wungsu
10. Jaya sakti
11. Bedahulu
Beberapa peninggalan kerajaan Bali diantaranya:
 Prasasti Blanjong
 Prasasti Gunung Panulisan
 Prasasti Panglapuan
 Candi Padas di Gunung Kawi
 Pura Agung Besakih
 Candi Mengening
 Candi Wasan
 Prasasti-prasasti peninggalan Anak Wungsu.
Kerajaan Sunda Atau Pasundan

Merupakan kerajaan yang ada di pulau Jawa Barat khususnya Banten


dan Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke 9 Masehi dan merupakan kerajaan
yang bercorak Hindu dan Buddha.
Beberapa raja yang pernah berkuasa
1. Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya
Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana
Wikramottunggadewa
2. Tarusbawa
3. Harisdarma
4. Tamperan Barmawijaya
5. Rakeyan Banga
6. Rakeyan Medang Prabu Hulukujang
7. Prabu Gilingwesi
8. Pucukbumi Darmeswara
100
Sejarah

9. Rakeyan Wuwus Prabu Gajah Kulon


10. Prabu Darmaraksa
11. Windusakti Prabu Dewageng
12. Rakeyan Kamuning Gading Prabu Pucukwesi
13. Rakeyan Jayagiri
14. Atmayadarma Hariwangsa
15. Limbur Kancana
16. Munding Ganawirya
Dan masih banyak lagi raja yang belum disebutkan, karena memang
kerajaan ini berkuasa dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa peninggalan kerajaan sunda:
1. Prasasti Cikapundung
2. Prasasti Pasir Datar
3. Prasasti Huludayeuh
4. Prasasti Ulubelu
5. Prasasti Kebon Kopi II
6. Situs Karangkamulyan
7. Prasasti Perjanjian Sunda Portugis

Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu dan


terletak di daerah Jawa Timur, tepatnya adalah Malang. Kerajaan ini
didirikan oleh raja yang terkenal bernama Ken Arok di abad ke 10 atau
sekitar tahun 1222 Masehi.
Beberapa raja yang pernah berkuasa diantaranya adalah:
1. Ken Arok
2. Anusapati
3. Tohjaya
4. Ranggawuni Wisnuwardhana
5. Kertanegara

101
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Beberapa peninggalan kerajaan Singasari:


1. Candi Singasari
2. Candi jago
3. Candi Sumberawan
4. Arca Dwarapala
5. Prasasti Singasari
6. Candi Jawi
7. Prasasti Wurare
8. Candi Kidal

102
Sejarah

4. KERAJAAN ISLAM
SMK MA`ARIF
MODUL AJAR
NU 1 AJIBARANG

Kelas :X
SEJARAH INDONESIA :
Semester
GANJIL

A. INFORMASI UMUM :
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Diah Apriliana, S.Pd
Nama Sekolah : SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Alokasi Waktu : 14 JP ( 7x Pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
1. Awal masuknya kebudayaan Islam
2. Kerajaan-Kerajaan Islam

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar
Pancasila yang diharapkan muncul pada peserta didik
adalah:
1. Mandiri:
Peserta Didik memiliki prakarsa atas pengembangan dirinya
yang tercermin dalam kemampuan untuk bertanggung jawab,
memiliki rencana strategis, melakukan tindakan dan
merefleksikan proses dan hasil pengalamannya.
2. Bernalar Kritis:
Peserta didik mampu berpikir secara objektif,
sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,
sehingga dapat membuat keputusan yang tepat
dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan
baru

103
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

4. Sarana & Prasarana


Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan
modul ini antara lain:
1. Laptop/ PC / Handphone
2. Jaringan internet yang bagus
3. Alat tulis & buku
4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom
5. LK
6. Lembar bimbingan/ Konsultasi

5. Target Peserta Didik


Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu:
1. Peserta didik regular /tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol
pada salah satu gaya belajar saja)
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

6. Model Pembelajaran yang Digunakan


Model Pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran
Jarak Jauh moda Daring, dengan metode Historical Inquiry.

B. KOMPONEN INTI:
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, Peserta Didik mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar kerajaan Islam.
2. Menganalisis manusia dalam kerajaan Islam.
3. Menjelaskan kerajaan Islam dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global, dengan
mengklasifikasi contoh-contoh.
4. Mendiskripsikan kerajaan Islam dalam dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa depan, untuk
membuktikan peristiwa kekinian yang
merupakan refleksi masa lampau.
5. Menjelaskan Kerajaan Islam dalam aspek diakronik,
sinkronik, dan kronologi.
2. Pemahaman Bermakna
1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan.
2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi
kita akan terhindar dari racun berita “hoax”.
3. Pertanyaan Pemantik
1. Apakah kamu tahu awal masuknya kebudayaan Islam di
Indonesia?
2. Pernakah kamu menjumpai peninggalan kerajaan Islam di
lingkunganmu?

104
Sejarah

4. Persiapan Pembelajaran
1. Sebelum pembelajaran dilakukan pengecekan:
2. Mempersiapkan perangkat gawai yang akan digunakan.
3. Memperhatikan informasi yang telah dibagikan guru.
4. Mempersiapkan alat tulis.
5. Pastikan kamu memiliki paket data/wifi dan jaringan yang
bagus.
6. Bergabunglah ke kelas melalui tautan yang dibagikan.

5. Kegiatan Pembelajaran :
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 11
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam d an peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
4. Peserta didik melakukan assesment
diagnostik kognitif dan non kognitif.
Apersepsi
5. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi awal tentang kerajaan Islam
Motivasi
6. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu tahu awal masuknya
kebudayaan Islam di Indoensia Islam?
Apakah kamu pernah menjumpai tempat
tempat yang bersejarah dilingkunganmu?
Apa harapanmu saat kamu mempelajari
E = (Eksplorasi tentang peristiwa sejarah?
Konsep )
• (P3 bernalar kritis)

105
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Fase 2 : Research
• Peserta Didik menyimak Video pembelajaran
dengan durasi 10 menit. Video tersebut juga
R = (Ruang berisi penjelasan singkat tentang Masuknya
Kolaborasi) Kebudayaan Islam di indonesia.

• Guru membagi peserta didik membagi


R = (Refeleksi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
Terbimbing) kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 1 ( yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
D=(Demonstrasi Gotong royong)
Konstektual) • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom
• Guru memberikan umpan balik.

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi • Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
Pemahaman) atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert).
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Peserta didik mengerjakan assesmen sumati
bersama) berupa quis tentang konsep sejarah.
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain
A = (Aksi Nyata) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 12
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit

106
Sejarah

salam dan peserta didik menjawab salam dari


guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
kerajaan Islam di Indonesia.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Apakah kamu tahu kerajaan Islam pertama di
Indonesia? Apakah kamu pernah mendengar
tokoh Walisongo?
• (P3 bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta didik menyimak dan membaca
materi yang telah di upload ke Google
R = (Ruang Classroom oleh guru.
Kolaborasi)

• Guru membagi peserta didik membagi


menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
R = (Refeleksi
kelompok akan berdiskusi tentang
Terbimbing)
permasalahan dalam LKPD 2 ( yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Gotong royong)
D=(Demonstrasi
Konstektual) • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom
• Guru memberikan umpan balik.

• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri


untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi • Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
Pemahaman) atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto

107
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi


format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Peserta didik mengerjakan assesmen
bersama) sumatif berupa pertanyaan.
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain
A = (Aksi Nyata) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 13
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi kerajaan Islam di Indonesia.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kehidupan ekonomi
masayarakat Indonesia pada masa kerajaan
Islam? Kerajaan mana sajakah yang
menduduki kekuasaan di wilayah Indonesia?

108
Sejarah

E = (Eksplorasi • (P3 bernalar kritis)


Konsep )
Fase 2 : Research
R = (Ruang • Peserta didik menyimak dan membaca materi
Kolaborasi) yang telah diupload ke Google Classroom oleh
guru.

• Guru membagi peserta didik membagi


R = (Refeleksi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
Terbimbing) kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 3 (yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
D=(Demonstrasi Gotong royong)
Konstektual)
• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
• Guru memberikan umpan balik.
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)
E = (Elaborasi
Pemahaman)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Peserta didik mengerjakan assesmen sumati
bersama) berupa pertanyaan.
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain
A = (Aksi Nyata) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.

109
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 14
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi kehidupan sosial masyarakat
Indonesia pada masa kerajaan Islam.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu:
Bagaimanakah kehidupan sosial dan politik
masayarakat Indonesia pada masa kerajaan
Islam?
• (P3 bernalar kritis)
E = (Eksplorasi
Konsep ) Fase 2 : Research
• Peserta didik menyimak dan membaca
materi yang telah di upload ke Google
R = (Ruang Classroom oleh guru.
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
R = (Refeleksi
permasalahan dalam LKPD 4 (yang telah
Terbimbing)
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Gotong royong)
D=(Demonstrasi
Konstektual) • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom.
• Guru memberikan umpan balik.
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri

110
Sejarah

untuk lebih memahami tentang konsep


sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
E = (Elaborasi atau di buku tulis.
Pemahaman)
• Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Peserta didik mengerjakan assesmen
bersama) sumatif berupa pertanyaan.
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain
A = (Aksi Nyata) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 15
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin
kegiatan berdoa sebelum pembelajaran
dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
• Guru memberikan apersepsi dengan
menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi pengaruh kebudayaan Islam
dengan kebudayaan Hindu-Buddha dan
kebudayaan asli Indonesia.
Motivasi
• Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari.

111
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu: apa
sajakah pengaruh kebudyaan Islam bagi
msyarakat Indonesia?
• (P3 bernalar kritis)

E = (Eksplorasi Fase 2 : Research


Konsep ) • Peserta didik menyimak dan membaca
materi yang telah diupload ke Google
Classroom oleh guru.
R = (Ruang
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 5 (yang telah
R = (Refeleksi
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
Terbimbing)
Gotong royong)

D=(Demonstrasi • Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif


Konstektual) pada link yang diunggah di Google Classroom
• Guru memberikan umpan balik.
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep
sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)
• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
E = (Elaborasi • Unggah jawaban pada Google Classroom.
Pemahaman)
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Peserta didik mengerjakan assesmen
bersama) sumatif berupa pertanyaan.
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain
A = (Aksi Nyata) yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
materi.
• Guru memberikan motivasi.

112
Sejarah

• Guru menutup dengan memberikan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 16
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait materi
peninggalan - peninggalan kerajaan Islam.
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
sedang berlangsung.
Kegiatan Inti M Fase 1 : Reflection 90
= (Mulai Diri) • Menggunakan pertanyaan pemantik untuk menit
dikerjakan pada Google Classroom yaitu: apa
sajakah hasil budaya dan peninggalan
kerajaan Islam di Indonesi ?
• (P3 bernalar kritis)

E = (Eksplorasi Fase 2 : Research


Konsep ) • Peserta didik menyimak dan membaca
materi yang telah di upload ke Google
Classroom oleh guru.
R = (Ruang
Kolaborasi)
• Guru membagi peserta didik membagi
menjadi beberapa kelompok. Masing- masing
kelompok akan berdiskusi tentang
permasalahan dalam LKPD 6 ( yang telah
diupload guru dalam Google Classroom) ( P3
R = (Refeleksi
Gotong royong)
Terbimbing)
• Refleksi dengan menjawab pertanyaan reflektif
pada link yang diunggah di Google Classroom
D=(Demonstrasi • Guru memberikan umpan balik.
Konstektual)
• Peserta didik mengerjakan tugas mandiri
untuk lebih memahami tentang konsep

113
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

sejarah di Google Classroom (P3 Mandiri)


• Jawaban bisa dibuat melalui aplikasi word
atau di buku tulis.
E = (Elaborasi
Pemahaman) • Unggah jawaban pada Google Classroom.
• Jika jawaban berupa dokumen word, file
langsung diunggah.
• Jika jawaban ditulis di buku tulis, foto
(pastikan foto jelas) dan rubah menjadi
format pdf, selanjtunya diunggah (cara
convert)
• Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
• Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan.
Penutup • Peserta didik dapat menanyakan hal-hal
K = (Koneksi yang belum dipahami melalui forum. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik
bersama) • Guru memberikan tugas mencari contoh lain
yang ada di sekitar yang berkaitan dengan
A = (Aksi Nyata) materi.
• Guru memberikan motivasi..
• Guru menutup dengan memberikan salam.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 17
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi 15
1. Guru membuka pelajaran dengan memberi Menit
salam dan peserta didik menjawab salam
dari guru.
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan
berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dengan mengirimkan link daftar hadir.
Apersepsi
7. Guru memberikan apersepsi dengan menggali
pengetahuan awal peserta didik terkait seluruh
materi tentang kerjaan Islam.
Motivasi
8. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari.
Pemberian Acuan
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
yang akan dating.
Kegiatan Inti 90
Peserta didik mengerjakan soal ulangan menit

114
Sejarah

E = (Elaborasi harian 4 ( P3 Mandiri)


Pemahaman)

Penutup • Guru mengevaluasi pembelajaran selama


K = (Koneksi satu tahun. 15
Antar Materi Menit
Peserta didik • Guru meminta peserta didik untuk belajar
bersama) menghadapi ujian kenaikan kelas.
• Guru memberikan informasi manfaat dan
A = (Aksi Nyata) hikmah mempelajari sejarah.
• Guru memberikan motivasi.
• Guru menutup dengan memberikan salam.

6. Asesmen
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif:
Dengan instrument Via Google form:

Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0


bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya !

No Pernyataan skor
1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat
belajar
2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bentuk
ilustrasi gambar
3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni
4. Saya sering mengantuk dan susah fokus kalau guru
menerangkan atau berbicara
5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada
penjelasan guru
6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau
pemapaparan guru
7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali
8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar
9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang
berbicara
10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca
buku teks
11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku
12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan
gerak badan
13. Saya kurang suka diam lama dikit
14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar

115
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada


mendengarkan

Klasifikasi diagnostik:
1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Visual
6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Auditori
11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut
tipe Kinestetik

b. Asesmen Formatif
Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik
penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab
siswa:

a. Pertanyaan :
1. Bagaimanakah kehidupan masyarakat Indonesia
sebelum masuknya agama Islam?
2. Apakah yang menyebabkan Indonesia terpengaruh
budaya dari luar?
3. Jelaskan mengapa Islam mudah diterima oleh rakyat
Indonesia?
4. Mengapa Aceh di sebut sebagai serambi Mekkah ?
5. Apakah yang meyebabkan Islam berkembang pesat di
Nusantara?
c. Rubrik Penilaian Tugas:
4. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%)
5. Kesesuaian karya dg materi (40%)
6. Estetika/keindahan (20%)
4. Asesmen Sumatif

b. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat,


padat, dan jelas!
4. Bagaimanakah proses masuknya kebudayaan Islam di
Indonesia?
5. Apa sajakah pengaruh datangnya Islam dengan
kondisi masyarakat Indonesia?
6. Mengapa peninggalan kebudayaan islam hampir mirip
dengan penimggalan kebudyaan asli Indonesia
maupun kebudyaan Hindu-Buddha?

116
Sejarah

7. Pengayaan & Remedial


c. Pengayaan
Siswa dengan nilai atau performa di atas rata-rata kelas maka
akan mendapakan materi pengayaan dan soal terbimbing.
d. Remedial
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka
akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu
dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas
rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang
tugas -tugas.

8. Refleksi Peserta Didik dan Guru


“Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu,
kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang
melalui sejarahnya sendiri. Nenek moyang telah mewariskan
berbagai budaya, kita sebagai generasi penerus, agar senantiasa
melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak punah seiring
berkembangnya zaman.

C. LAMPIRAN:
1. LKPD 1
Analisislah Lingkungan kalian tentang bentuk bentuk peninggalan
atau kebiasaan dalam keagamaan kebudayaan Islam yang masih ada
sampai sekarang dan isilah tabel berikut:

NO JENIS PENINGGALAN LOKASI

1 Masjid Saka Tunggal Cikakak, Wangon


2
3
4
5

117
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

2. LKPD 2
Buatlah letak kerajaan-Kerajaan Islam yang berkembang di
Indonesia dengan sebuah peta di bawah ini.

3. LKPD 3
Analisislah bagaimana kehidupan ekonomi pada masa kerajaan
Malaka, serta perannya di selat Malaka dalam perdagangan dunia.

4. LKPD 4
Walisongo merupakan tokoh yang meyebarkan agama Islam di
Nusantara, analisislah peran dan bagaimana upaya memperkenalkan
budaya Islam di Nusnatara yang awalnya menganut kepercayaan nenek
moyang dan Hindu-Buddha.

118
Sejarah

5. LKPD 5

Jelaskan dan analisislah gambar dibawah ini kaitannya dengan


akulturasi budaya serta bagaimana eksistensi peninggalan kerajaan Islam
sampai sekarang.

Lampiran Materi

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di


Indonesia

Menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul


Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yang menyatakan tentang proses
masuknya agama islam di Indonesia, yaitu:

1. Teori Gujarat

Teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia


pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India.
Dasar dari teori ini adalah:
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam di Indonesia
2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia -Cambay – Timur Tengah – Eropa.
3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun
1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim
dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih
memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu
adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan

119
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula)


tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang
memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan
ajaran Islam.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori Gujarat.
Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke
7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori ini adalah:
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatra sudah
terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa
pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4.
Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, Di mana
pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah.
Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut
berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W.
Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah
berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh
sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses
penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.

3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran).
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat
Islam Indonesia seperti:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan
dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh
orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut
disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa
ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi
dari Iran yaitu Al – Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab
untuk tanda- tanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren
adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir
Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.

120
Sejarah

Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki


kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut
dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai
pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai
pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa
Persia dan Gujarat (India).
Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya
dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui
perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan
Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat
Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan
ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus
menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat
mendirikan perkampungan Pekojan.
Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin
sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia,
sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah
dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tamat dari
pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk
menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran
Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan
melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun
wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah
diterima oleh rakyat Indonesia. Proses penyebaran Islam di Indonesia atau
proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang,
mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati.
Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam
kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali
sembilan yang terdiri dari:
1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi
menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam
di daerah.
3. Ampel Surabaya.
4. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana
Makdum.
5. Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
6. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah
Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.

121
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

7. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah


Bukit Giri.
8. (Gresik)
9. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran
Islam di daerah Kudus.
10. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya
menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
11. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden
Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
12. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan
Islam di Jawa Barat (Cirebon)
Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa,
Masyarakat Jawa sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan
hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan
Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah.

B. Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam


Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki
corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha seperti
yang pernah Anda pelajari pada modul sebelumnya.
Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses
akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena
percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan
kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam
tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Buddha hilang.Bentuk budaya
sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat
kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
Untuk lebih memahami wujud budaya yang sudah mengalami proses
akulturasi dapat anda simak dalam uraian materi berikut ini.
1. Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan
masjid, makam, istana. Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan tentang
wujud akulturasi.
Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:
a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas
semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya
ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk
memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang
ada
di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan
kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug
dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.

122
Sejarah

c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-
alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau
dekat dengan
makam. Contoh masjid kunodiantaranya adalah Masjid Agung Demak,
Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya.
2. Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan.
Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-
tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni
logam), agar didapat keserasian, misalnya ragam hias pada gambar 1.3. di
tengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.
3. Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap
bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab,
bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan
istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa
Melayu tetapi tidak menggunakan tanda- tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan
Arab.
Di samping itu juga, huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi
yang banyak digunakan sebagai motif hiasan ataupun ukiran.
Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam
adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-
Buddha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia.
Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat
dari tulisan atau aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab
Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra
yang berkembang pada zaman Hindu.
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
a. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh
hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah,
Hikayat Pandawa
Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
b. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai
peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
c. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya
Suluk
Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
d. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena
berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari
baik/buruk.
Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan
Pulau Jawa. Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah memahami,

123
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

kalau sudah paham silahkan diskusikan dengan teman-teman Anda, untuk


mencari contoh bentuk seni sastra, seperti yang tersebut di atas yang
terdapat di daerah Anda. Selanjutnya simaklah uraian materi wujud
akulturasi berikutnya.
4. Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah
berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Buddha, tetapi
setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Buddha
mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan
sebagainya.
Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau
Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi
dimakamkan/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.
5. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M.
Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi,
pahing, pon, wage dan kliwon. Apakah sebelumnya Anda pernah
mengetahui/mengenal hari-hari pasaran?
Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan
kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-
nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti
dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari
sesuai dengan bahasa Arab dan bahkan hari pasaran pada kalender saka
juga dipergunakan.
Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau
tepatnya
1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.

124
Sejarah

SUMBER RUJUKAN
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid
1-8. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve. Bekerja sama dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ayatrohaedi. 1985. Pemikiran Tentang Pembinaan Kesadaran Sejarah.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Burke, Peter. 2001. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor.
Indonesia.
Gunawan, Restu. 1998. Simposium Pengajaran Sejarah Kumpulan Makalah
Diskusi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Hasan, Hamid. 2012. Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan
Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rizqi Press.
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi
Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah: Teaching of History. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Latief, Juraid Abdul. 2001. Manusia dan Sejarah. Makassar: Tadulako
University Press & Hasanuddin University Press.
Latif, Yudi. 2012. Negara Paripurna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
McCullagh C. Behan. 2010. Logic of History Perspektif Posmodernisme.
Yogyakarta: Lilin Persada Press.
Pageh, I Made. 2010. Metodologi Sejarah dalam Perspektif Pendidikan.
Singaraja, Denpasar: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan
Ganesha beker jasama dengan Pustaka Larasan.
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. 2012.
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat
Jenderal MPR RI.
Ricklefs, M.C. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta.
Sapto, Ari. 2012. Memahami Sejarah sebagai Ilmu. Malang: FIS Universitas
Negeri Malang.
Kusuma, Sumardiansyah Perdana. 2020. “Belajar Berpikir dari Sejarah”.
Jawa Pos, 26 September 2020.
Kusuma, Sumardiansyah Perdana. 2020. “Urgensi Mata Pelajaran Sejarah”.
Kompas, 2 Oktober 2020.
Wineburg, Sam. 2006. Berpikir Historis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

125
Diah Apriliana, S.Pd., dan Dedy Hariyanto, S.Pd.

Biodata Penulis

DIAH APRILIANA, lahir 9 April 1993. Jenjang


akademisnya dari pendidikan dasar hingga menengah
atas ia selesaikan di kota kelahirannya, kemudian
melanjutkan Pendidikan tinggi di Universitas Negeri
Semarang (UNNES) pada Fakultas Ilmu Sosial (FIS) di
jurusan Pendidikan Sejarah. Melalui jerih payah yang
tak mengenal lelah, pada tahun 2015, ia berhasil
menyelesaikan Pendidikan S-1 di univeristas tersebut.
Selepas lulus dari almamaternya, penulis
mengabdi sebagai guru Sejarah di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang (2016-
sekarang). Selain menjadi tenaga pendidik di sekolah tersebut, beliau juga
bekerja sebagai guru UKS dan Pembina PMR. Penulis juga pernah mengikuti
diklat dan pelatihan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021.
Modul ini dibuat berdasarkan pengalaman saat mengikuti diklat SMK
Pusat Keunggulan. Semoga dengan adanya modul ini dapat bermanfaat bagi
sekolah.

DEDY HARIYANTO, lahir di Banyumas, 19 Oktober 1990. Jenjang


akademisnya dari pendidikan dasar hingga menengah atas diselesaikan di
kota kelahirannya. Memulai pendidikan dasar pada tahun 1996, di SD Negeri
3 Paningkaban. Setelah itu, melanjutkan ke sekolah menengah pertama di
tahun 2002, yaitu di SMP Negeri 2 Gumelar dan meneruskan pendidikan
menengah atas pada tahun 2005 di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang jurusan
Teknik Mekanik Otomotif. Di tahun 2008 melanjutkan pendidikan tinggi di
Universitas Negeri Yogyakarta pada Fakultas Ilmu Sosial di jurusan
Pendidikan Sejarah. Dengan perjuangan yang tak pernah lelah, pada tahun
2016, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S-1 di universitas tersebut.
Selepas lulus dari almamaternya penulis mengabdi sebagai guru Sejarah
Indonesia di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang dari tahun 2017 sampai sekarang.
Modul Ajar Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Indonesia ini disusun
bersama rekan tim MGMP Sejarah Indonesia di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang
digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang mendukung kegiatan
pembelajaran Sejarah Indonesia.

126

Anda mungkin juga menyukai