UPTD SD NEGERI 66
PAREPARE Tahun 2021
Disahkan di : Parepare
Pada tanggal : 10 Januari 2021
Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare
2
3
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 UPTD SD NEGERI 66
PAREPARE
4
KATA PENGANTAR
5
UPTD SD NEGERI 66 Parepare
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013....................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013.....................................................2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013.........................................................6
D. Mekanisme, Prinsip dan Pengelolaan Pengembangan Kurikulum.............7
E. Acuan Pengembangan Kurikulum 2013.....................................................21
BAB V PENUTUP...................................................................................................77
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................
7
8
DAFTAR TABEL
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peralihan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah
menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan, termasuk pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya
perubahan dari berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam kaitan
ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran
baru sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di berbagai jenjang, termasuk pendidikan dasar. Salah satu upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah adanya peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Kurikulum dimaknai sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut
maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan serta berpedoman pada Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang
10
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan
Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga
dapat menjadi pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif. Dalam hal ini, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkotribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan
menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik,
tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangkan dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak
diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional.
Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa
harus. Dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
yang banyak dan memerlukan penguasaaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
11
2006 dan Kurikulum 2013 pasal 4, dinyatakan bahwa: Satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006
paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi
kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap
melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan
sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal. Sebagai
langkah awal, yang telah dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 adalah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pendidik
dan tenaga kependidikan di sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat
langsung dalam proses pendidikan.
Kurikulum 2013 telah diterapkan sejak tahun 2014, 2015, 2016 secara
berturut-turut di 6,25%, 18,75%, dan 25% sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Dengan demikian sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 37.034 sekolah dasar. Pada tahun pelajaran 2017/2021
ditargetkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 35% sekolah dasar sasaran baru
atau sebanyak 52.572 sekolah, sehingga diharapkan sebanyak 60% dari
seluruh sekolah dasar telah menerapkan Kurikulum 2013.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah
dasar, perlu dilakukan pelatihan kepada semua pihak yang melakukan
pembinaan, serta pendampingan terhadap pelaksana di tingkat satuan
pendidikan, termasuk kepala seokolah, guru, serta pengawas. Bentuk
peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan semua instruktur
kurikulum mengikuti dinamika perkembangan kebijakan dan peraturan.
Merujuk perkembangan kebijakan kementerian, semua pelatih
Kurikulum 2013 sekolah dasar, mulai narasumber nasional (NN), instruktur
provinsi (IN), dan instruktur kabupaten/kota (IK) penyebutannya pada tahun
2017 disederhanakan menjadi Instruktur Kurikulum. Pelatihan Instruktur
Kurikulum pada tahun 2017 perlu dilakukan dengan maksud untuk
memberikan penyegaran dan updating terhadap perkembangan terbaru dalam
bentuk bimbinga teknis. Dengan kata lain, pelatihan instruktur kurikulum di
12
sekolah dasar dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis, sehingga mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar
Biaya Masukan, satuan jam yan dipakai dalam kegiatan bimbingan teknis
adalah 60 menit.
Kurikulum 2013 UPTD SD Negeri 66 Parepare, Kecamatan Bacukiki
Barat, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare serta dengan bimbingan
nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Kurikulum 2013 ini merupakan sebuah dokumen yang akan
diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas
maupun di luar kelas yang menekankan pada aspek sikap tanpa menghiraukan
aspek pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran hendaknya berlangsung
secara efektif dan efisien yang mampu membangkitkan aktivitas, kreativitas
dan sikap peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut
untuk melaksanakannya sesuai dengan karakteristik daerah Kota Parepare
sebagai daerah niaga, pendidikan dan transit. Para pendidik juga hendaknya
mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan bagi peserta didik.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
1.1 Pasal 36 ayat 2
“ Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.”
1.2 Pasal 38 ayat 2:
“ Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan atau kantor departemen agama
13
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.”
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional,
Pasal 17 ayat 1:
“ Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik.”
3. Permen Diknas No. 6 tahun 2007: Perubahan Permen no. 24 tahun 2006,
yang berbunyi
“ Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun
oleh Badan Penellitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional bersama dengan unit terkait. “
14
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; b.
Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan c. Kompetensi
Lulusan SMA/ MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
6. Permen Dikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
Pasal 1
“ Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut
Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
mencapai kompetensi lulusan.”
7. Permen Dikbud Nomor 66 Tahun 2013 ntentang Standar Penilaian
Pendidikan
Pasal 1 ayat (1)
“ Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan
yang berlaku secara nasional “
8. Permen Dikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD/MI Pasal 1 Ayat (1) dan (2)
(1) Kerangka Dasar Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis
yang berfungsi sebagai acuan pengembangan Struktur Kurikulum
pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat
daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
15
Pasal 2 Ayat (1)
“ Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang
mencakup: a. Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan; b. Pedoman Pengembangan Muatan
Lokal; c. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler; d. Pedoman Umum
Pembelajaran; dan e. Pedoman Evaluasi Kurikulum.”
10. Permen Dikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiyah
Pasal 1 Ayat (1)
“ Kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang telah
dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah”
Pasal 1 Ayat (2)
“ Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
Kerangka Dasar Kurikulum; Struktur Kurikulum; Silabus; dan Pedoman
Mata Pelajaran dan Pembelajaran Tematik Terpadu.”
Pasal 2
“ Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) huruf a berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis,
dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.”
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Sekolah Dasar;
16
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah; dan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Menengah,
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi,
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
17
4. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan belajar dengan prinsip sambil bermain;
5. Mengembangkan pembelajaran tematik terpadu melalui model
pembelajaran scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/
eksperimen, mengolah informasi/ mengasosiasikan, mengkomunikasikan);
6. Mengoptimalkan Pelaksanaan Penilaian Proses dan Hasil setiap
pembelajaran sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013.
D. Mekanisme, Prinsip dan Pengelolaan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare atau Kantor Kementerian Agama
Kota Parepare untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia yang tertera dalam Permen Dikbud
Nomor 54, 65, 66, 67, dan 81A Tahun 2013, serta memperhatikan
pertimbangan dan masukan komite sekolah/madrasah. Penyusunan Kurikulum
2013 untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Selatan, dan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Parepare dengan berpedoman pada SKL dan SI serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
1. Tahapan Penyusunan
Penyusunan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan Kurikulum 2013 secara garis besar meliputi:
perumusan visi dan misi berdasarkan analisis konteks dengan tetap
mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah;
18
penyiapan dan penyusunan draf; review, revisi, dan finalisasi;
pemantapan dan penilaian; serta pengesahan. Langkah yang lebih rinci
dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah.
2. Acuan Konsep
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum 2013 ini disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
b. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
c. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan
potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
e. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
19
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis
dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara
lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan,
berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
g. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan
jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja, terlebih
bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Iptek sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ipteks.
20
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.
j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
k. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa
lain.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
Disamping menggunakan beberapa konsep di atas sebagai acuan,
Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 28 Rujukan Parepare juga
berpijak kepada beberapa prinsip dalam mengembangkan kurikulum yang
bermuatan kearifan budaya lokal yang berbasis Penguatan Pendidikan
Karakter.
21
3. Mekanisme Pengelolaan Kurikulum 2013 Dikelola Berdasarkan
Prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional
sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional
sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
22
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran,
dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antar
kelas.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia).
E. Acuan Pengembangan Kurikulum 2013
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan juga
mengacuh pada Standar Kompetensi Lulusan yang dikembangkan berdasarkan
tujuan setiap satuan pendidikan. Adapun Standar Kompetensi Lulusan SD/MI
adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai tahap perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
23
3. Mematuhi aturan –aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan
kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif, dengan
bimbingan guru/ pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari- hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial dilingkungan
sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan
Tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya
lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan
memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan
berhitung.
24
25
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
26
BAB III
27
2. Dinding kelas atau sekolah diciptakan dengan warna yang indah dan
mengandung unsur pembelajaran.
3. Semua warga sekolah menciptakan suasana sekolah yang ramah dan
kondusif.
4. Seluruh kelas menerapkan pembelajaran PAIKEM.
5. Menggabungkan budaya lokal: tabe’, sipakainge’, sipakamase’, siparappe’
dan sipakalebbi’.
6. Menciptakan sekolah yang ramah anak dan ramah lingkungan.
7. Mengembangkan budaya baca dan budaya belajar.
8. Setiap kelas tersedia fasilitas pembelajaran yang memadai.
9. Melaksanakan pengembangan diri siswa secara maksimal melalui kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik daerah
10. Mengembangkan budaya disiplin dan kejujuran profesional bagi seluruh
warga sekolah yang nyata dan terpuji
28
BAB III
A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan;
Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
yang sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.
29
Tabel 1:
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas I, II, dan III
30
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
berakhlak mulia
Tabel 2:
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV, V, dan VI
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya. dianutnya.
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dan percaya diri dan percaya diri
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
dengan keluarga, dengan keluarga, dengan keluarga,
teman, guru, dan teman, guru, dan teman, guru, dan
tetangganya tetangganya serta tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dan konseptual
mengamati dan dengan cara dengan cara
menanya berdasarkan mengamati, menanya mengamati, menanya
rasa ingin tahu dan mencoba dan mencoba
tentang dirinya, berdasarkan rasa berdasarkan rasa
makhluk ciptaan ingin tentang dirinya, ingin tahu tentang
Tuhan dan makhluk ciptaan dirinya, makhluk
kegiatannya, dan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di benda-benda yang benda-benda yang
rumah, di sekolah dan dijumpainya di dijumpainya di
tempat bermain rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan
tempat bermain tempat bermain
31
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
gerakan yang yang estetis, dalam yang estetis, dalam
mencerminkan anak gerakan yang gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
mencerminkan tindakan yang tindakan yang
perilaku anak mencerminkan mencerminkan
beriman dan perilaku anak perilaku anak
berakhlak mulia beriman dan beriman dan
berakhlak mulia berakhlak mulia
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum
kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait
lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat
ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut
Tabel 3: Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah
32
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan
4 4 4 4 4 4
Prakarya
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per
30 32 34 36 36 36
minggu
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan
wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan
untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
33
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
k. Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
1) Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
2) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
3) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
4) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
5) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-
terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Matapelajaran Pendidikan Agama
34
dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran
tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran
ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Setiap Kelas
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. 1.Diriku 1. Hidup 1. Perkembangb 1. Indahnya 1. Benda- 1. Selamatkan
rukun iakan hewan kebersamaan benda di makhluk
dan lingkung hidup
tumbuhan an
sekitar
2. 2. 2. Bermain 2. Perkembanga 2. Selalu 2. Peristiw 2. Persatuan
Kegemaran di n teknologi berhemat a dalam dalam
ku lingkunga energi kehidup perbedaan
nku an
3. 3. 3. Tugasku 3. Perubahan di 3. Peduli 3. Kerukun 3. Tokoh dan
Kegiatanku sehari- alam terhadap an penemu
hari lingkungan dalam
hidup bermasy
arakat
4.
4. 4. 4. Aku dan 4. Peduli 4. Berbagai 5. Sehat itu 4. Globalisasi
Keluargaku sekolahku lingkungan pekerjaan penting
5. 5. 5. Hidup 5. Permainan 5. Pahlawanku 6. Bangga 5. Wirausaha
Pengalama bersih dan tradisional sebagai
nku sehat bangsa
indonesi
a
6. 6.Lingkun 6. Air, bumi, 6. Indahnya 6. Indahnya 7. Organ 6. Kesehatan
gan b dan persahabatan negeriku tubuh masyarakat
ersih, sehat, matahari manusia
dan asri dan
hewan
7. 7. Benda, 7. Merawat 7. Energi dan 7. Cita-citaku 8. Sejarah 7. Organisasi di
hewan, dan hewan perubahanny peradab sekitarku
tanaman di dan a an
sekitarku tumbuhan indonesi
a
8. 8.Peristi 8. Keselama 8. Bumi dan 8. Tempat 9. Ekosiste 8. Bumiku
wa alam tan di alam semesta tinggalku m
rumah
dan
perjalanan
9. Makananku 10. Lingkun 9. Menjelajah
sehat dan gan angkasa luar
bergizi sahabat
kita
35
Catatan: Tema yang berwarna merah berdasarkan kelas berarti belum
mengimplementasikan Kurikulum 2013, persiapan tahun pelajaran 2021-
2019.
C. Muatan Kurikulum
1. Kompetensi Lulusan UPTD SD NEGERI 66 Parepare
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
36
bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya.
2. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti bertujuan untuk:
Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama sehingga menjadi manusia yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
Al-Qur’an dan Hadits
Aqidah
Akhlak
Fiqih
Tarikh dan Kebudayaan Islam
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
isu kewarganegaraan
37
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasiTarikh dan Kebudayaan
Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah
SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan
manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan
pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan
manusia.Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi
berkomunikasi dengan manusia.Allah membina relasi dengan
manusia melalui karya-Nya.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Menyebutkan,menghafal,dan mengartikan surat-surat pendek
dalam Al Qur an mulai surat Al-fatihah sampai surat Al-ALaq
Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari
imankepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar
Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
menghindari perilaku tercela
Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci
(thaharah) sampai zakat serta mengetahui tatacara pelaksanaan
ibadah haji
38
Menceritakan kisah-kisah nabi-nabi serta mengambil teladan
dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang
tercela dalam kehidupan nabi
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek aspek sebagai berikut.
Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam
kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku
di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga
diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah
39
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah
pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,
Pers dalam masyarakat demokrasi
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara,Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi,
Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Memahami dan menerapakan hidup rukun di rumah dandi
sekolah
Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dandi
sekolah
Memahami hidup tertib dan gotong royong
Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
Menampilkan perilaku jujur,d isiplin, senang bekerja dan anti
korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
Memahami sistem pemerintahanbaik pada tingkat daerah
maupun pusat
Memahami makna keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia,dengan kepatuhan terhadap undang-
40
undang,peraturan,kebiasaan,adat istiadat, dan menghargai
keputusan bersama
Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Mendengarkan
41
Memahami wacana lisan berbentuk perintah,
penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi
berbagai peristiwa dan benda di sekitar,serta karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita
rakyat
Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan,
tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan
telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di
sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahaman isi buku berbagai karya sastra untuk
anak berbentuk dongeng, pantun, drama dan puisi
Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai
karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun,
percakapan, cerita dan drama
Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog
formulir, teks pidato, laporan ringkasan, parafrase, serta
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi dan
pantun
d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
42
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
1) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI
meliputi aspek aspek sebagai berikut.
Bilangan
Geometri dan pengukuran
Pengolahan data.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung
dan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari
Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-
unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
Memahami konsep ukuran, dan pengukuran berat, panjang,
luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari
43
Memahami konsep kordinat untuk menentukan letak benda dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-
hari
Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan
tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data,
rentangan data rerata hitung, modus, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
1) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi
aspek-aspek berikut:
44
Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan
hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis
Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan,serta manfaat
hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestarian dan
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya
Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan dan
tumbuhan serta fungsinya dan perubahan pada mahluk hidup
Memahami beragam sifat bendahubungannya dengan
penyusunnya, perubahan wujud benda dan kegunaannya
Memahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya
Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan
perubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam
dengan kegiatan manusia
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial
45
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
Manusia, Tempat, dan Lingkungan
Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
Sistem Sosial dan Budaya Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga, serta kerjasama di antara keduanya
Memahami sejarah,kenampakan alam, keragaman suku
bangsadi lingkungan kabupaten /kota dan propinsi
Mengenal sumber daya alam,kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kab/kota dan propinsi
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Memahami perkembangan wilayah Indonesia,keadaan sosial
negara di Asia Tenggara serta benua-benua
Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
46
Memahami peranan Indonesia di era global.
g. Seni Budaya dan Prakarya
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
keterampilan.
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan
dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
1) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai
dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran,
cetak-mencetak, dan sebagainya
Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah
vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak
tari
Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan
memadukan seni musik, seni tari dan peran
Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup
(lifeskills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan
sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
a) Seni Rupa
47
Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya
seni rupa terapan melalui gambar ilustrasi dengan tema
benda alam yang ada di daerah setempat
Mengapresiasi dan mengeskpresikan keartistikan karya
seni rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan
plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
Mengapresiasi dan megekspresikan keunikan karya seni
Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan
ilustrasi bertema hewan,manusia dan kehidupannya serta
motif hias dengan tehnik batik
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa Nusantaradengan motif hias melalui gambar dekoratif
dan ilustrasi dengan tema bebas
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang
sesuai dengan potensi daerah setempat
b) Seni Musik
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan memperhatikan dinamika melalui berbagai
ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik
sederhana daerah setempat
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan asambel sejenis dan gabungan terhadap
bebagai musik/lagu wajib,daerah dan Nusantara
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan
Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah
setempat
c) Seni Tari
48
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan gerak,
busana dan perlengkapan tari daerah setempat
Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak,busana dan perlengkapan tari Nusantara
Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni
tari dan musik Nusantara
d) Keterampilan
Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah
setempat dengan tehnik konstruksi
Mengapresiasi dan membuat karya kerajianan dan benda
permainan dengan tehnik meronce dan makrame
Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman
dengan menggunakan berbagai bahan
Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda
dengan menggunakan berbagai bahan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memilikikemampuan sebagai berikut:
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani srta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga
yang terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan.
49
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung
jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokrasi.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional,
permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-
lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta
aktivitas lainnya
Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan
senam aerobic serta aktivitas lainnya
Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan
50
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang
sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Memperaktekkan gerak dasar lari,lompat,dan jalan dalam
permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti
kejujuran,kerjasama,dan lain-lain
Memperaktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi,senam
kesegaran jasmani ( SKJ ) dan Aerobik
Memperaktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan
dengan dan tampa alat,serta senam lantai
Memperaktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Memperaktekkan latihan kebugaran dalam bentuk
meningkatkan daya tahan kekuatan otot,kelenturan serta
koordinat otot
Memperaktekkan berbagai ketrampilan gerak dalam kegiatan
penjelajhan di luar sekolah seperti perkemahan,piknik,dan lain-
lain
Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga
kebersihan diri dan linkunganmengenal makanan
sehat,mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta
menghindarkan diri dari Narkoba
3. Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah Bugis
Mata pelajaran Bahasa Daerah Bugis bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
51
Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi
dengan menggunakan Bahasa Daerah Bugis.
Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra
Bugis.
Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi
budaya daerah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional
(taro ada taro gau’, budaya tabe’, siri’ na pacce’, budaya
sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge) sebagai modal dasar
memperkaya kebudayaan nasional
Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah
Parepare sebagai Kota niaga dan Jasa
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Daerah Bugis
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan
bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah,
penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi
berbagai peristiwa dan benda di sekitar,serta karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita
rakyat.
Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan,
52
tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan
telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di
sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahamn isi buku berbagai karya sastra untuk
anak berbentuk dongeng, pantun, drama dan puisi
Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai
karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun,
percakapan, cerita dan drama
Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog
formulir, teks pidato, laporan ringkasan, parafrase, serta
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi dan
pantun
b. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
Mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi
internasional
Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka
menyongsong era globalisasi.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI
mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam
konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Listening
Speaking
53
Reading
Writing
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Listening
Memahami instruksi dan informasi sangat sederhana
baik secara tindakan maupun bahasa dalam konteks sekitar
peserta didik
Speaking
Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat
sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
Reading
Memahami teks fungsional pendek dan deskriptif
bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta
didik
Writing
Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana dalam
konteks sekitar peserta didik
4. Kegiatan Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstra kurikuler, Kegiatan
ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib
(kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program
ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan
suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang
pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala
sekolah.Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan
gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
54
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler
yang terencana setiap hari. Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang
dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan
lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina
Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar
kurikuler rutin.
a. Ekstrakurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga
sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah
dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja
sama dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
b. Ektrakurikuler Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain
UKS, dan PMR. kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya
dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran,
misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli.
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) secara aktif mengidentifikasi
kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta
didik.Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula
berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan
di satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang
dimilikinya. Program Ekstrakurikuler
1. Klub Tari Gendrang Bulo, Permainan Tradisional Daerah
55
2. Klub Diskusi Bahasa, Drama
3. Klub Voli, Sepak bola, Badminton, Tenis Meja dan Sepak Takraw
4. Klub Pencinta Membaca dan Komputer
5. Klub Pencinta Alam dan Kebersihan Lingkungan.
6. Perkumpulan Pengelola Kantin Kejujuran
7. Kegiatan Pembiasaan seperti peringatan hari besar keagamaan,
menjenguk teman yang sakit, perilaku islami seperti: sholat dzuhur
berjamaah, memberi salam dan lain-lain
8. Kegiatan Pembiasaan Budaya Kearifan Lokal Sipatau, Sipakalebbi,
dan Sipakainge berbasis Siri’ na Pacce’
56
dan muatan pembelajaran yang dipelajarinya. Adapun beban belajar
tatap muka setiap jenjang satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Beban Belajar Sistem Paket Sekolah Dasar
Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam
pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam
pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.
2) Beban Belajar Penugasan Terstruktur dan Mandiri Sistem
Paket
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket
menggunakan proporsi terhadap tatap muka antara 0%-40% untuk
SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
57
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
Di luar pengaturan yang telah di uraikan di atas, satuan
pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan
menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.
6. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut: Predikat
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
58
Konversi Nilai Akhir Predikat (Pengetahuan
Sikap
Skala 0-100 Skala 1-4 dan Keterampilan)
86-100 4 A
SB
81-85 3,66 A
76-80 3,33 B
71-75 3,00 B B
66-70 2,66 B
61-65 2,33 C
56-60 2 C C
51-55 1,66 C
46-50 1,33 D
D
0-45 1 D
59
holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang
tua).
REKAPITULASI PENCAPAIAN KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
(KKB)
UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
Tahun Pelajaran 2017/2021
No Mata Pelajaran Jenjang Kelas Rata- Nilai
I II III IV V VI Jumlah Predikat
rata Konversi
Kelompok .A
1. PAdPB 71 74 76 75 80 74 450 75 3,00 B
2. PPKN 76 74 75 77 74 75 451 75 3,00 B
3. B.Indonesia 76 78 74 76 79 76 459 76,5 3,06 B+
4. Matematika 68 69 71 70 72 74 424 71 2,84 B
5. IPA - - - 75 78 79 232 77 3,08 B+
6. IPS - - - 74 76 78 228 76 3,04 B+
Kelompok.B
1. SBdP 76 74 75 78 79 80 462 77 3,08 B+
2. PJOK 76 75 72 75 74 78 450 75 3,00 B
3. B.Daerah Bugis 72 73 76 75 74 72 442 74 2,96 B
4. B.Inggris 73 74 76 77 75 77 452 75 3,00 B
JUMLAH 588 591 595 752 761 763 4.050 751 30,06 -
RATA-RATA 73,5 74 74 75 76 76 405 75,1 3,06 B+
N.Konversi 2,94 2,96 2,96 3,00 3,04 3,04 17,94 2,99 - -
Predikat B B B B B+ B+ B B - -
Keterangan:
a. Rata-rata capaian KKB semua mata pelajaran Kelas 1-6 adalah: 3,06
(B+ = B plus).
b. Rata-rata capaian KKB kelas 1-6 adalah: 2,99 (B = BAIK)
c. Mata pelajaran IPA dan IPS bagi Kelas 1,2,dan 3 terintegrasi ke semua
mata pelajaran
Bila siswa belum mencapai KKB, guru kelas/mata pelajaran
melaksanakan kegiatan remedial berbentuk pengulangan materi yang
belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan pengayaan dilaksanakan oleh guru
berbentuk pemberian tugas-tugas individual atau berbentuk klasikal untuk
siswa yang telah mencapai KKB lebih cepat dari siswa lainnya.
Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka (pertemuan di kelas)
yang disajikan dalam bentuk tabel, beban belajar diberikan juga dalam
bentuk tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur dan porsi
waktu.
Contoh:
60
Tugas terstruktur disajikan dalam bentuk antara lain:
a. pengerjaan soal/ latihan dirumah ( PR )
b. penugasan proyek secara berkelompok
c. membuat hasil karya produk
d. dan lain-lain
Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan sebagai pengayaan
dalam bentuk antara lain:
a. membuat ringkasan buku / cerita pendek
b. mengumpulkan/mengkliping berita tentang suatu topik aktual
c. mengikuti kegiatan di masyarakat dan melaporkan secara tertulis
Porsi waktu untuk tugas-tugas tersebut maksimum 40 % dari
jumlah waktu tatap muka pada mata pelajaran yanag bersangkutan.
7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria Kenaikan Kelas meliputi:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester
di setiap kelas.
2) Maksimal 3 mata pelajaran peserta didik di bawah Standar Kriteria
Ketuntasan Belajar (KKB).
3) Rata-rata nilai kepribadian BAIK(2,66)
4) Rata-rata presentase kehadiran setiap peserta didik minimal 80%
b. Kriteria Kelulusan
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaranyang telah
ditetapkan.
2) Memperoleh nilai minimal BAIK untuk seluruh kelompok mata
pelajaran: Agama, dan akhlak mulia, Kewarganegaraan dan
kepribadian, Estetika, Jasmani, olahraga dan kesehatan.
3) Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan
Kemendikbud yang berlaku.
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
61
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi
dengan semua mata pelajaran.Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan
meliputi Kecakapan Personal dan Sosial.
a. Kecakapan personal meliputi:
1) Kesadaran diri antara lain:
Jujur
Disiplin
Bekerja Keras
Bertanggung jawab
Toleran
Suka menolong
Peduli Lingkungan
2) Kecakapan berpikir antara lain:
Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi,
membaca, bertanya, dan menganalisa.
b. Kecakapan berpikir antara lain:
1) Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
2) Kecakapan bekerjasama.
9. Pendidikan Lokal dan Global
a. Pendidikan Berbasis Nilai Karakter
Kota Parepare memiliki kekhasan sebagai kota niaga,
transit/jasa dan pendidikan,dimana merupakan daerah yang
menghubungkan antara Kota Makassar sebagai Ibukota Provinsi
dengan wilayah di bagian utara Sulawesi Selatan. Selain itu, memiliki
3 pelabuhan yang terdiri Pelabuhan Cappa Ujung, Pelabuhan
Kontainer dan Pelabuhan Besar.Kota parepare juga merupakan sarana
masyarakat di daerah sekitar untuk melanjutkan pendidikan mereka ke
jenjang yang lebih tinggi.Maka untuk menyikapi tantangan yang
dihadapi saat ini serta pengaruh globalisasi yang kuat sehingga
kurikulum UPTD SD NEGERI 66 Parepare memuat pembelajaran
62
nilai-nilai karakter untuk mengembangkan kepribadian peserta didik
yang memiliki budi pekerti yang luhur.
b. Bahasa Daerah Bugis dijadikan mata pelajaran sebagai muatan lokal.
c. Kota Parepare sebagai kota religius, maka peserta didik diharapkan
mampu membaca dan menulis Al Qur’an.
d. Pendidikan berbasis keunggulan global menyikapi tantangan era
globalisasi yang semakin besar,arus informasi semakin cepat dan
persaingan semakin kuat,maka dipersiapkan sejak dini berbagai
kegiatan yang menunjang diantaranya:
1) Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional lebih
ditingkatkan dan dijadikan sebagai pelajaran muatan lokal.
2) Peningkatan pemahaman arti Al qur’an
3) Peningkatan dan pengembangan Tehnik Informasi dan Komunikasi
(TIK).
4)
63
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
64
BAB V
PENUTUP
65
Kurikulum 2013 maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling
sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam Kurikulum 2013 ini cukup
lengkap dan dapat dicapai?
2. Apakah kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan
peserta didik?
3. Sejauh mana kemampuan siswa (pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan?
5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap
secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara
bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus
pelaksana Kurikulum 2013, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga
menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan Kurikulum 2013 di kemudian
hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui
sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna
menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para
guru, kepala sekolah, dan warga sekolah serta stakeholder secara keseluruhan
merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
66
Email: pareparesdnegeri66@gmail.comd
Pos: 91122
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD SEKOLAH DASAR NEGERI 66 PAREPARE
Nomor: 421.2 /061 /SDN 51/I/ 2021
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
TAHUN 2021
Menimbang : a. Bahwa untuk menerapkan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya
wewenang kepada sekolah untuk menyusun Buku I Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi;
b. Bahwa dalam rangka penyusunan Buku I Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi perlu
c. mengangkat Tim Penyusun;
Bahwa untuk maksud tersebut pada huruf b di atas, maka perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
UPTD SD NEGERI 66 Parepare.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan;
5. Permendiknas 22 dan 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
7. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
8. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Standar Proses.
9. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Permendikbud No. 57 tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Hasil Keputusan Rapat Rutin Dewan Guru dan Komite Sekolah pada tanggal 6 Januari 2021
11.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Mengangkat yang tersebut namanya dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim Pengembang Buku I
Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi pada UPTD SD NEGERI 66 Parepare.
Kedua : a. Menugaskan guru untuk melakukan pembedahan Buku I Kurikulum 2013, KTSP 2006, KKM, Pemetaan
Silabus, dan RPP yang berkarakter, Bahan Ajar dan LKS.
b. Masing-masing guru melaporkan pelaksanaan tugasnya masing-masing secara tertulis.
Ketiga : Segala biaya yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada dana sekolah
berdasarkan RKAS UPTD SD NEGERI 66 Parepare Tahun Anggaran 2021.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Parepare
Pada Tanggal : 08 Januari 2021
Kepala Sekolah
H. NASARUDDIN, S. Pd
Pangkat: Pembina Tk. I
NIP. 19821019 200902 2 004
Tembusan:
67
1. Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Parepare
2. Pengawas TK/SD Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare
3. Arsip
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD SD NEGERI 66 Kota Parepare
Nomor : 421.2 /061 /SDN 51/I/ 2021
Tanggal : 08 Januari 2021
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
TAHUN 2021
Ditetapkan di : Parepare
Pada Tanggal : 08 Januari 2021
Kepala Sekolah
68
69