Anda di halaman 1dari 69

KURIKULUM 2013

UPTD SD NEGERI 66
PAREPARE Tahun 2021

DOKUMEN I EDISI REVISI

Jalan: Keterampilan No. 52 A


Kelurahan: Cappa Galung
Kecamatan: Bacukiki Barat
Kota Parepare
Provinsi: Sulawesi Selatan
Kode Pos: 91122
Email: pareparesdnegeri66@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

Kepala UPTD SD Negeri 66 Parepare

Telah mengesahkan dan memberlakukan Dokumen I Kurikulum 2013 Edisi


Revisi UPTD SD NEGERI 66 Parepare Tahun 2021

Disahkan di : Parepare
Pada tanggal : 10 Januari 2021

Komite Sekolah, PLT. Kepala Sekolah,

NURSALAM NZ, S.Sos EVI SIRAJUDDIN, S.Pd., M.M


NIP. 19821019 200902 2 004

Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare

Drs. ARIFUDDIN IDRIS, M.P


NIP. 19670313 199403 1 007

2
3
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 UPTD SD NEGERI 66
PAREPARE

NO. NAMA JABATAN UNSUR

1. Evi Sirajuddin, S.Pd., M.M Ketua Kepala Sekolah


2. Gaffar Faharuddin, S. Pd Sekretaris Guru
3. Nursalam NZ, S. Sos Anggota Guru
4. Hj. Rasli, S. Pd, SD. Anggota Guru
5. Abd. Azis, A. Ma, Pd Anggota Guru
6. Syamsuddin, S. Pd Anggota Guru
7. Astuti, S. Pd Anggota Guru
8. Heriyani, S. Pd Anggota Guru
9. Suharman, S. Pd Anggota Guru
10. Hanisah, S. Pd Anggota Guru
11. Rosmini, S. Pd Anggota Guru
12. Hj. Nirwana, S. HI Anggota Guru
13. Hamzar, S. Pd Anggota Guru
14. Nasriah, S. Pd Anggota Guru
15. Sekar Ayu Eka Yuliati, S. PdI Anggota Guru
16. Irmayanti, S. Pd. Anggota Staf Tata Usaha
17. Nurdahliah, S. Pd. Anggota Pembantu Umum
18. Sakariah Anggota Perpustakaan
Sri Yanti
21. Syamsuddin Yunus ,S. Pd ,MM. Pd. Narasumber Pengawas SD Wilayah
Kecamatan Bacukiki Barat
Barat

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji hanya ditujukan kepada Allah


SWT atas limpahan nikmat yang senantiasa Dia curahkan kepada hamba hamba-
Nya khususnya bagi orang yang beriman, khususnya bagi kami selaku penyusun
sehingga kami bisa menyelesaikan Dokumen I Kurikulum 2013 ini sebagaimana
mestinya. Dia-lah Rabb alam semesta dan segala sesuatu yang terdapat di
dalamnya. Dia-lah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada seluruh
makhluk. Shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, sahabat sahabat, dan para pengikutnya yang mengikuti sunnahnya
hingga akhir zaman.
Tujuan utama penulisan Dokumen I Kurikulum 2013 ini ialah untuk
menjadi acuan kerja pelaksanaan Kurikulum 2013 dan program kerja untuk
nantinya sehingga sekolah memiliki arah dan tujuan pelaksanaan Kurikulum 2013
dalam menjalankan kurikulum tersebut sehingga nantinya tujuan sekolah dapat
tercapai dengan baik.
Penyusunan Kurikulum UPTD Sekolah Dasar Negeri 66 Parepare
dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Parepare. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Tim Bimbingan Teknis Pengembangan KURIKULUM 2013 Pendidikan
Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdiknas, Jakarta.
2. Tim Pengembangan KURIKULUM 2013 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Parepare yang telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga
KURIKULUM 2013 ini dapat diselesaikan.
3. Bapak Syamsuddin Yunus, S.Pd, M.MPd, selaku Pengawas SD Kecamatan
Bacukiki Barat Barat Kota Parepare selaku narasumber yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Kurikulum 2013 ini
sehingga dapat terlselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan.
4. Bapak Nursalam NZ, S.Sos, selaku Komite sekolah yang telah mendukung
dan menyetujui penyusunan KURIKULUM 2013.
5. Tim Pengembang Kurikulum 2013 UPTD SD NEGERI 66 Parepare.
6. Bapak dan Ibu Guru di lingkup UPTD SD NEGERI 66 Parepare yang
senantiasa memberikan sumbangsih pemikiran dan kerja keras dalam
penyusunan Dokumen I Kurikulum 2013, serta semangat juang yang tiada
luntur-lunturnya dalam rangka mencerdaskan siswa-siswinya. Tanpa bantuan
yang tiada duanya mustahil laporan ini dapat selesai dengan baik.
7. Siswa dan siswi UPTD SD NEGERI 66 Parepare yang senantiasa
memberikan inspirasi di hari-hari yang kami lalui sebagai pendidik dan
sekaligus sebagai warga sekolah.
Penyusunan Kurikulum 2013 UPTD Sekolah Dasar Negeri 66 Parepare
mungkin perlu pengembangan, karena itu kami sangat memerlukan binaan,
bimbingan, serta masukan dari berbagai pihak.
Semoga Allah SWT senantiasa merestui segala kegiatan kita, Amin . . .

Tim Penyusun Kurikulum 2013

5
UPTD SD NEGERI 66 Parepare

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013....................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013.....................................................2
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013.........................................................6
D. Mekanisme, Prinsip dan Pengelolaan Pengembangan Kurikulum.............7
E. Acuan Pengembangan Kurikulum 2013.....................................................21

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN............................................................................


A. Tujuan Pendidikan Nasional.......................................................................23
B. Tujuan Pendidikan Kota Parepare...............................................................23

BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH...................................................


A. Visi UPTD SD NEGERI 66 Parepare.........................................................24
B. Misi UPTD SD NEGERI 66 Parepare........................................................24
C. Tujuan Sekolah............................................................................................25

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM,........................................


A. Struktur Kurikulum.....................................................................................27
B. Struktur Mata Pelajaran UPTD SD NEGERI 66 Parepare.........................36
C. Muatan Kurikulum......................................................................................37

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN.....................................................................


A. Semester 1...................................................................................................76
B. Semester 2...................................................................................................76

BAB V PENUTUP...................................................................................................77

LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................

7
8
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas I, II, III........................................................ 15


Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, VI..................................................... 17
Tabel 3: Struktur Kurikulum SD/MI.......................................................................... 19
Tabel 4: Daftar Tema Setiap Kelas............................................................................ 21
Tabel Konversi Nilai..................................................................................................40

9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peralihan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah
menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan
pemerintahan, termasuk pendidikan. Hal ini telah mendorong adanya
perubahan dari berbagai aspek pendidikan termasuk kurikulum. Dalam kaitan
ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran
baru sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di berbagai jenjang, termasuk pendidikan dasar. Salah satu upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah adanya peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Kurikulum dimaknai sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut
maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan serta berpedoman pada Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang

10
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan
Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga
dapat menjadi pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif. Dalam hal ini, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkotribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan
menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik,
tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangkan dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak
diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional.
Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa
harus. Dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu
yang banyak dan memerlukan penguasaaan teknis penyusunan yang sangat
memberatkan guru.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun

11
2006 dan Kurikulum 2013 pasal 4, dinyatakan bahwa: Satuan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006
paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi
kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap
melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan
sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal. Sebagai
langkah awal, yang telah dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 adalah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pendidik
dan tenaga kependidikan di sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat
langsung dalam proses pendidikan.
Kurikulum 2013 telah diterapkan sejak tahun 2014, 2015, 2016 secara
berturut-turut di 6,25%, 18,75%, dan 25% sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Dengan demikian sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 37.034 sekolah dasar. Pada tahun pelajaran 2017/2021
ditargetkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 35% sekolah dasar sasaran baru
atau sebanyak 52.572 sekolah, sehingga diharapkan sebanyak 60% dari
seluruh sekolah dasar telah menerapkan Kurikulum 2013.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah
dasar, perlu dilakukan pelatihan kepada semua pihak yang melakukan
pembinaan, serta pendampingan terhadap pelaksana di tingkat satuan
pendidikan, termasuk kepala seokolah, guru, serta pengawas. Bentuk
peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan semua instruktur
kurikulum mengikuti dinamika perkembangan kebijakan dan peraturan.
Merujuk perkembangan kebijakan kementerian, semua pelatih
Kurikulum 2013 sekolah dasar, mulai narasumber nasional (NN), instruktur
provinsi (IN), dan instruktur kabupaten/kota (IK) penyebutannya pada tahun
2017 disederhanakan menjadi Instruktur Kurikulum. Pelatihan Instruktur
Kurikulum pada tahun 2017 perlu dilakukan dengan maksud untuk
memberikan penyegaran dan updating terhadap perkembangan terbaru dalam
bentuk bimbinga teknis. Dengan kata lain, pelatihan instruktur kurikulum di

12
sekolah dasar dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis, sehingga mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar
Biaya Masukan, satuan jam yan dipakai dalam kegiatan bimbingan teknis
adalah 60 menit.
Kurikulum 2013 UPTD SD Negeri 66 Parepare, Kecamatan Bacukiki
Barat, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare serta dengan bimbingan
nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Kurikulum 2013 ini merupakan sebuah dokumen yang akan
diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas
maupun di luar kelas yang menekankan pada aspek sikap tanpa menghiraukan
aspek pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran hendaknya berlangsung
secara efektif dan efisien yang mampu membangkitkan aktivitas, kreativitas
dan sikap peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut
untuk melaksanakannya sesuai dengan karakteristik daerah Kota Parepare
sebagai daerah niaga, pendidikan dan transit. Para pendidik juga hendaknya
mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan bagi peserta didik.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
1.1 Pasal 36 ayat 2
“ Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.”
1.2 Pasal 38 ayat 2:
“ Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan atau kantor departemen agama

13
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.”
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan
Nasional,
Pasal 17 ayat 1:
“ Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
peserta didik.”
3. Permen Diknas No. 6 tahun 2007: Perubahan Permen no. 24 tahun 2006,
yang berbunyi
“ Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun
oleh Badan Penellitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional bersama dengan unit terkait. “

4. Permen Dikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum


2013 Pasal 1 dan Pasal 2 (Ayat 1)
Pasal 1
“ Implementasi kurikulum pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
(SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan
sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK)
dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. “
Pasal 2 Ayat 1
(1) Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang
mencakup: a. Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan; b. Pedoman Pengembangan Muatan
Lokal; c. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler; d. Pedoman Umum
Pembelajaran; dan e. Pedoman Evaluasi Kurikulum.
5. Permen Dikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 1 ayat (1) dan (2)
(1) Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan.

14
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; b.
Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan c. Kompetensi
Lulusan SMA/ MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
6. Permen Dikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah
Pasal 1
“ Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut
Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk
mencapai kompetensi lulusan.”
7. Permen Dikbud Nomor 66 Tahun 2013 ntentang Standar Penilaian
Pendidikan
Pasal 1 ayat (1)
“ Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan
yang berlaku secara nasional “
8. Permen Dikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD/MI Pasal 1 Ayat (1) dan (2)
(1) Kerangka Dasar Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
merupakan landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis
yang berfungsi sebagai acuan pengembangan Struktur Kurikulum
pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat
daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

(2) Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah merupakan


pengorganisasian kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar,
kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran pada setiap Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.

9. Permen Dikbud Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum Pasal 1 dan


Pasal 2 Ayat (1)
Pasal 1
“ Implementasi kurikulum pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
(SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan
sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK)
dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014.”

15
Pasal 2 Ayat (1)
“ Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang
mencakup: a. Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan; b. Pedoman Pengembangan Muatan
Lokal; c. Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler; d. Pedoman Umum
Pembelajaran; dan e. Pedoman Evaluasi Kurikulum.”
10. Permen Dikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar
dan Madrasah Ibtidaiyah
Pasal 1 Ayat (1)
“ Kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang telah
dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah”
Pasal 1 Ayat (2)
“ Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
Kerangka Dasar Kurikulum; Struktur Kurikulum; Silabus; dan Pedoman
Mata Pelajaran dan Pembelajaran Tematik Terpadu.”
Pasal 2
“ Kerangka Dasar Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) huruf a berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis,
dan yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.”
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Sekolah Dasar;

16
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Menengah; dan
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Menengah,
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi,
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 UPTD Sekolah Dasar Negeri 66 Parepare Kecamatan
Bacukiki Barat Parepare disusun dengan tujuan:
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di
sekolah;
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat dan
kondisi Kota Parepare;
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak (sikap, pengetahuan
dan keterampilan) melalui pendekatan pembelajaran scientific
(mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan);

17
4. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan belajar dengan prinsip sambil bermain;
5. Mengembangkan pembelajaran tematik terpadu melalui model
pembelajaran scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/
eksperimen, mengolah informasi/ mengasosiasikan, mengkomunikasikan);
6. Mengoptimalkan Pelaksanaan Penilaian Proses dan Hasil setiap
pembelajaran sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013.
D. Mekanisme, Prinsip dan Pengelolaan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare atau Kantor Kementerian Agama
Kota Parepare untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia yang tertera dalam Permen Dikbud
Nomor 54, 65, 66, 67, dan 81A Tahun 2013, serta memperhatikan
pertimbangan dan masukan komite sekolah/madrasah. Penyusunan Kurikulum
2013 untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Selatan, dan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota Parepare dengan berpedoman pada SKL dan SI serta
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
1. Tahapan Penyusunan
Penyusunan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau
lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru.
Tahap kegiatan penyusunan Kurikulum 2013 secara garis besar meliputi:
perumusan visi dan misi berdasarkan analisis konteks dengan tetap
mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dan daerah;

18
penyiapan dan penyusunan draf; review, revisi, dan finalisasi;
pemantapan dan penilaian; serta pengesahan. Langkah yang lebih rinci
dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah.
2. Acuan Konsep
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum 2013 ini disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
b. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
c. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan
potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
e. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

19
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis
dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara
lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan,
berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
g. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan
jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja, terlebih
bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Iptek sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ipteks.

i. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman

20
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.
j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
k. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa
lain.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
Disamping menggunakan beberapa konsep di atas sebagai acuan,
Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 28 Rujukan Parepare juga
berpijak kepada beberapa prinsip dalam mengembangkan kurikulum yang
bermuatan kearifan budaya lokal yang berbasis Penguatan Pendidikan
Karakter.

21
3. Mekanisme Pengelolaan Kurikulum 2013 Dikelola Berdasarkan
Prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional
sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional
sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum 2013 dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi

22
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran,
dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antar
kelas.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia).
E. Acuan Pengembangan Kurikulum 2013
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan juga
mengacuh pada Standar Kompetensi Lulusan yang dikembangkan berdasarkan
tujuan setiap satuan pendidikan. Adapun Standar Kompetensi Lulusan SD/MI
adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai tahap perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

23
3. Mematuhi aturan –aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan
kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif, dengan
bimbingan guru/ pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari- hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial dilingkungan
sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan
Tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya
lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan
memanfaatkan waktu luang.
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
15. Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan
berhitung.

24
25
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana ditetapkan di dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 3 menyatakan,’’Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab’’
B. Tujuan Pendidikan Kota Parepare
Tujuan Pendidikan di Kota Parepare adalah agar peserta didik:
1. Sehat dan makmur;
2. Berwawasan lingkungan;
3. Kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan
dan ekonomi kreatif;
4. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan
transparan;
5. Mengokohkan peran moral agama dan
kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani.

26
BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Visi UPTD SD Negeri 66 Parepare


Berdasarkan visi Pemerintah Kota Parepare yaitu “Terwujudnya
Parepare sebagai Bandar Madani dengan Masyarakat yang Mandiri,
Religius, serta Berkomitmen Lingkungan”, maka visi UPTD SD Negeri 66
Parepare adalah:
“Berprestasi, Beretika, Berbudaya Dan Peduli Lingkungan Berdasarkan
Iman Dan Taqwa”.
B. Misi UPTD SD Negeri 66 Parepare
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi UPTD SD Negeri 66
Parepare yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Tingkatkan disiplin kerja dalam kegiatan belajar mengajar yang PAIKEM
2. Tingkatkan prestasi peserta didik dalam bidang akademik dan non
akademik,
3. Mewujudkan peserta didik yang beretika dan berbudi luhur
4. Budayakan kerjasama dengan mitra untuk mewujudkan penyelenggaraan
pendidikan dan bimbingan secara efektif.
5. Melaksanakan kegiatan yang mewujudkan sekolah sehat yang berorientasi
lingkungan.
C. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005 yang telah direvisi peruahannya ke Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh UPTD
SD Negeri 66 Parepare adalah sebagai berikut:
1. Halaman sekolah yang bersih, indah, nyaman dan sejuk.

27
2. Dinding kelas atau sekolah diciptakan dengan warna yang indah dan
mengandung unsur pembelajaran.
3. Semua warga sekolah menciptakan suasana sekolah yang ramah dan
kondusif.
4. Seluruh kelas menerapkan pembelajaran PAIKEM.
5. Menggabungkan budaya lokal: tabe’, sipakainge’, sipakamase’, siparappe’
dan sipakalebbi’.
6. Menciptakan sekolah yang ramah anak dan ramah lingkungan.
7. Mengembangkan budaya baca dan budaya belajar.
8. Setiap kelas tersedia fasilitas pembelajaran yang memadai.
9. Melaksanakan pengembangan diri siswa secara maksimal melalui kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik daerah
10. Mengembangkan budaya disiplin dan kejujuran profesional bagi seluruh
warga sekolah yang nyata dan terpuji

28
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah;
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan;
Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
yang sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

29
Tabel 1:
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas I, II, dan III

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
jujur, disiplin, perilaku jujur, perilaku jujur,
tanggung jawab, disiplin, tanggung disiplin, tanggung
santun, peduli, dan jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
percaya diri dalam dan percaya diri dan percaya diri
berinteraksi dengan dalam berinteraksi dalam berinteraksi
keluarga, teman, dan dengan keluarga, dengan keluarga,
guru teman, dan guru teman, guru dan
tetangganya
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, melihat, [mendengar, melihat, [mendengar, melihat,
membaca] dan membaca] dan membaca] dan
menanya berdasarkan menanya berdasarkan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu rasa ingin tahu rasa ingin tahu
tentang dirinya, tentang dirinya, tentang dirinya,
makhluk ciptaan makhluk ciptaan makhluk ciptaan
Tuhan dan Tuhan dan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
karya yang estetis, karya yang estetis, logis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan mencerminkan tindakan yang
perilaku anak perilaku anak mencerminkan
beriman dan beriman dan perilaku anak
berakhlak mulia berakhlak mulia  beriman dan

30
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
berakhlak mulia

Tabel 2:
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV, V, dan VI
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya. dianutnya.
2. Menunjukkan 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli, jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dan percaya diri dan percaya diri
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
dengan keluarga, dengan keluarga, dengan keluarga,
teman, guru, dan teman, guru, dan teman, guru, dan
tetangganya tetangganya serta tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dan konseptual dan konseptual
mengamati dan dengan cara dengan cara
menanya berdasarkan mengamati, menanya mengamati, menanya
rasa ingin tahu dan mencoba dan mencoba
tentang dirinya, berdasarkan rasa berdasarkan rasa
makhluk ciptaan ingin tentang dirinya, ingin tahu tentang
Tuhan dan makhluk ciptaan dirinya, makhluk
kegiatannya, dan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan
dijumpainya di benda-benda yang benda-benda yang
rumah, di sekolah dan dijumpainya di dijumpainya di
tempat bermain rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan
tempat bermain tempat bermain

4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, bahasa yang jelas,
logis, dalam karya sistematis, logis dan sistematis, logis dan
yang estetis, dalam kritis, dalam karya kritis, dalam karya

31
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
gerakan yang yang estetis, dalam yang estetis, dalam
mencerminkan anak gerakan yang gerakan yang
sehat, dan dalam mencerminkan anak mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan dalam sehat, dan dalam
mencerminkan tindakan yang tindakan yang
perilaku anak mencerminkan mencerminkan
beriman dan perilaku anak perilaku anak
berakhlak mulia beriman dan beriman dan
berakhlak mulia berakhlak mulia

2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum
kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait
lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat
ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut
Tabel 3: Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan
4 4 4 4 4 4
Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila
5 5 6 5 5 5
dan Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

32
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan
4 4 4 4 4 4
Prakarya
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per
30 32 34 36 36 36
minggu
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan
wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan
untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian
Agama.

33
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.
k. Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-
Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu.
1) Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
2) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
3) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
4) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
5) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-
terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Matapelajaran Pendidikan Agama

34
dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran
tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran
ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Setiap Kelas
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. 1.Diriku 1. Hidup 1. Perkembangb 1. Indahnya 1. Benda- 1. Selamatkan
rukun iakan hewan kebersamaan benda di makhluk
dan lingkung hidup
tumbuhan an
sekitar
2. 2. 2. Bermain 2. Perkembanga 2. Selalu 2. Peristiw 2. Persatuan
Kegemaran di n teknologi berhemat a dalam dalam
ku lingkunga energi kehidup perbedaan
nku an
3. 3. 3. Tugasku 3. Perubahan di 3. Peduli 3. Kerukun 3. Tokoh dan
Kegiatanku sehari- alam terhadap an penemu
hari lingkungan dalam
hidup bermasy
arakat
4.
4. 4. 4. Aku dan 4. Peduli 4. Berbagai 5. Sehat itu 4. Globalisasi
Keluargaku sekolahku lingkungan pekerjaan penting
5. 5. 5. Hidup 5. Permainan 5. Pahlawanku 6. Bangga 5. Wirausaha
Pengalama bersih dan tradisional sebagai
nku sehat bangsa
indonesi
a
6. 6.Lingkun 6. Air, bumi, 6. Indahnya 6. Indahnya 7. Organ 6. Kesehatan
gan b dan persahabatan negeriku tubuh masyarakat
ersih, sehat, matahari manusia
dan asri dan
hewan
7. 7. Benda, 7. Merawat 7. Energi dan 7. Cita-citaku 8. Sejarah 7. Organisasi di
hewan, dan hewan perubahanny peradab sekitarku
tanaman di dan a an
sekitarku tumbuhan indonesi
a
8. 8.Peristi 8. Keselama 8. Bumi dan 8. Tempat 9. Ekosiste 8. Bumiku
wa alam tan di alam semesta tinggalku m
rumah
dan
perjalanan
9. Makananku 10. Lingkun 9. Menjelajah
sehat dan gan angkasa luar
bergizi sahabat
kita

35
Catatan: Tema yang berwarna merah berdasarkan kelas berarti belum
mengimplementasikan Kurikulum 2013, persiapan tahun pelajaran 2021-
2019.

B. Struktur Mata Pelajaran UPTD SD NEGERI 66 Parepare


ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
I II III IV V VI
KELOMPOK A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
KELOMPOK B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3. Bahasa Derah Bugis 2 2 2 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI PER MINGGU 34 36 38 40 40 40
Keterangan: Kelas 3 dan 6 masih menggunakan KTSP 2006

C. Muatan Kurikulum
1. Kompetensi Lulusan UPTD SD NEGERI 66 Parepare
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat

36
bermain.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang ditugaskan kepadanya.

2. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti bertujuan untuk:
 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama sehingga menjadi manusia yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
 Al-Qur’an dan Hadits
 Aqidah
 Akhlak
 Fiqih
 Tarikh dan Kebudayaan Islam
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
isu kewarganegaraan

37
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasiTarikh dan Kebudayaan
Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah
SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan
manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan
pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan
manusia.Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi
berkomunikasi dengan manusia.Allah membina relasi dengan
manusia melalui karya-Nya.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Menyebutkan,menghafal,dan mengartikan surat-surat pendek
dalam Al Qur an mulai surat Al-fatihah sampai surat Al-ALaq
 Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari
imankepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar
 Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta
menghindari perilaku tercela
 Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci
(thaharah) sampai zakat serta mengetahui tatacara pelaksanaan
ibadah haji

38
 Menceritakan kisah-kisah nabi-nabi serta mengambil teladan
dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang
tercela dalam kehidupan nabi
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek aspek sebagai berikut.
 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan
 Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam
kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku
di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
 Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM
 Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga
diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
 Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah

39
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
 Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah
pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,
Pers dalam masyarakat demokrasi
 Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara,Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
 Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi,
Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
 Memahami dan menerapakan hidup rukun di rumah dandi
sekolah
 Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dandi
sekolah
 Memahami hidup tertib dan gotong royong
 Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
 Menampilkan perilaku jujur,d isiplin, senang bekerja dan anti
korupsi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
 Memahami sistem pemerintahanbaik pada tingkat daerah
maupun pusat
 Memahami makna keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia,dengan kepatuhan terhadap undang-

40
undang,peraturan,kebiasaan,adat istiadat, dan menghargai
keputusan bersama
 Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
 Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Mendengarkan

41
Memahami wacana lisan berbentuk perintah,
penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi
berbagai peristiwa dan benda di sekitar,serta karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita
rakyat
 Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan,
tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan
telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di
sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahaman isi buku berbagai karya sastra untuk
anak berbentuk dongeng, pantun, drama dan puisi
 Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai
karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun,
percakapan, cerita dan drama
 Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog
formulir, teks pidato, laporan ringkasan, parafrase, serta
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi dan
pantun
d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

42
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh
 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
1) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI
meliputi aspek aspek sebagai berikut.
 Bilangan
 Geometri dan pengukuran
 Pengolahan data.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung
dan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari
 Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-
unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
 Memahami konsep ukuran, dan pengukuran berat, panjang,
luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta
mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari

43
 Memahami konsep kordinat untuk menentukan letak benda dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-
hari
 Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan
tabel, gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data,
rentangan data rerata hitung, modus, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
1) Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi
aspek-aspek berikut:

44
 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
 Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas
 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan
hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis
 Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan,serta manfaat
hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestarian dan
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya
 Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan dan
tumbuhan serta fungsinya dan perubahan pada mahluk hidup
 Memahami beragam sifat bendahubungannya dengan
penyusunnya, perubahan wujud benda dan kegunaannya
 Memahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya
 Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan
perubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam
dengan kegiatan manusia
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial

45
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
 Manusia, Tempat, dan Lingkungan
 Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
 Sistem Sosial dan Budaya Perilaku Ekonomi dan
Kesejahteraan.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
 Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga, serta kerjasama di antara keduanya
 Memahami sejarah,kenampakan alam, keragaman suku
bangsadi lingkungan kabupaten /kota dan propinsi
 Mengenal sumber daya alam,kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kab/kota dan propinsi
 Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
 Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
 Memahami perkembangan wilayah Indonesia,keadaan sosial
negara di Asia Tenggara serta benua-benua
 Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam

46
 Memahami peranan Indonesia di era global.
g. Seni Budaya dan Prakarya
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan
keterampilan.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan
dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
1) Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
 Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai
dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran,
cetak-mencetak, dan sebagainya
 Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah
vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
 Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak
tari
 Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan
memadukan seni musik, seni tari dan peran
 Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup
(lifeskills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan
sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
a) Seni Rupa

47
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya
seni rupa terapan melalui gambar ilustrasi dengan tema
benda alam yang ada di daerah setempat
 Mengapresiasi dan mengeskpresikan keartistikan karya
seni rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan
plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
 Mengapresiasi dan megekspresikan keunikan karya seni
Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan
ilustrasi bertema hewan,manusia dan kehidupannya serta
motif hias dengan tehnik batik
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa Nusantaradengan motif hias melalui gambar dekoratif
dan ilustrasi dengan tema bebas
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
rupa nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang
sesuai dengan potensi daerah setempat
b) Seni Musik
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan memperhatikan dinamika melalui berbagai
ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik
sederhana daerah setempat
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan asambel sejenis dan gabungan terhadap
bebagai musik/lagu wajib,daerah dan Nusantara
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan
Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah
setempat
c) Seni Tari

48
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan gerak,
busana dan perlengkapan tari daerah setempat
 Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni
tari dengan memperhatikan simbol dan keunikan
gerak,busana dan perlengkapan tari Nusantara
 Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni
tari dan musik Nusantara
d) Keterampilan
 Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah
setempat dengan tehnik konstruksi
 Mengapresiasi dan membuat karya kerajianan dan benda
permainan dengan tehnik meronce dan makrame
 Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman
dengan menggunakan berbagai bahan
 Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda
dengan menggunakan berbagai bahan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memilikikemampuan sebagai berikut:
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani srta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga
yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis
yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan.

49
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung
jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokrasi.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di
lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
 Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional,
permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-
lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
 Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
 Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta
aktivitas lainnya
 Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan
senam aerobic serta aktivitas lainnya
 Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
 Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
 Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan

50
perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang
sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek.
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Memperaktekkan gerak dasar lari,lompat,dan jalan dalam
permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti
kejujuran,kerjasama,dan lain-lain
 Memperaktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi,senam
kesegaran jasmani ( SKJ ) dan Aerobik
 Memperaktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan
dengan dan tampa alat,serta senam lantai
 Memperaktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
 Memperaktekkan latihan kebugaran dalam bentuk
meningkatkan daya tahan kekuatan otot,kelenturan serta
koordinat otot
 Memperaktekkan berbagai ketrampilan gerak dalam kegiatan
penjelajhan di luar sekolah seperti perkemahan,piknik,dan lain-
lain
 Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga
kebersihan diri dan linkunganmengenal makanan
sehat,mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta
menghindarkan diri dari Narkoba
3. Muatan Lokal
a. Bahasa Daerah Bugis
Mata pelajaran Bahasa Daerah Bugis bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

51
 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi
dengan menggunakan Bahasa Daerah Bugis.
 Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra
Bugis.
 Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi
budaya daerah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional
(taro ada taro gau’, budaya tabe’, siri’ na pacce’, budaya
sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge) sebagai modal dasar
memperkaya kebudayaan nasional
 Mengembangkan keterampilan sesuai karakteristik daerah
Parepare sebagai Kota niaga dan Jasa

1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Daerah Bugis
mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan
bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca
 Menulis
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah,
penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi
berbagai peristiwa dan benda di sekitar,serta karya sastra
berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita
rakyat.
 Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan,

52
tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan
telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di
sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil
pengamatan, pemahamn isi buku berbagai karya sastra untuk
anak berbentuk dongeng, pantun, drama dan puisi
 Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk
memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai
karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun,
percakapan, cerita dan drama
 Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog
formulir, teks pidato, laporan ringkasan, parafrase, serta
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi dan
pantun
b. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Mengenalkan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi
internasional
 Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka
menyongsong era globalisasi.
1) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI
mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam
konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

 Listening
 Speaking

53
 Reading
 Writing
2) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
 Listening
Memahami instruksi dan informasi sangat sederhana
baik secara tindakan maupun bahasa dalam konteks sekitar
peserta didik
 Speaking
Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat
sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
 Reading
Memahami teks fungsional pendek dan deskriptif
bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta
didik
 Writing
Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana dalam
konteks sekitar peserta didik
4. Kegiatan Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstra kurikuler, Kegiatan
ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan
ekstrakurikuler pilihan.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib
(kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti suatu program
ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan
suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang
pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala
sekolah.Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sehingga tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan
gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.

54
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler
yang terencana setiap hari. Khusus untuk Kepramukaan, kegiatan yang
dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan pendidikan
lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina
Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar
kurikuler rutin.
a. Ekstrakurikuler Wajib
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga
sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah
dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja
sama dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
b. Ektrakurikuler Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain
UKS, dan PMR. kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya
dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran,
misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli.
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) secara aktif mengidentifikasi
kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke
dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta
didik.Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula
berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan
di satuan pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang
dimilikinya. Program Ekstrakurikuler
1. Klub Tari Gendrang Bulo, Permainan Tradisional Daerah

55
2. Klub Diskusi Bahasa, Drama
3. Klub Voli, Sepak bola, Badminton, Tenis Meja dan Sepak Takraw
4. Klub Pencinta Membaca dan Komputer
5. Klub Pencinta Alam dan Kebersihan Lingkungan.
6. Perkumpulan Pengelola Kantin Kejujuran
7. Kegiatan Pembiasaan seperti peringatan hari besar keagamaan,
menjenguk teman yang sakit, perilaku islami seperti: sholat dzuhur
berjamaah, memberi salam dan lain-lain
8. Kegiatan Pembiasaan Budaya Kearifan Lokal Sipatau, Sipakalebbi,
dan Sipakainge berbasis Siri’ na Pacce’

5. Pengaturan Beban Belajar


Untuk mencapai tujuan satuan pendidikan diperlukan pengaturan
beban belajar yang sesuai dengan perkembangan peserta didik , muatan
pembelajaran, kecepatan belajar dan jenjang pendidikannya. Kurikulum
2013 mengatur beban belajar dalam bentuk Sistem Paket atau Sistem
Kredit Semester
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam
struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
gasal dan genap dalam satu tahun pelajaran. Beban belajar pada sistem
paket berdasarkan Permendikbud No 54, 65, 66,67, 81A Tahun 2013 dan
Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

a. Beban Belajar Tatap Muka


Merupakan keseluruhan kegiatan interaksi pembelajaran yang
terjadi di sekolah antara pendidik - peserta didik dan harus diikuti oleh
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran. Adapun beban belajar tatap muka pada setiap jenjang
berbeda sesuai dengan karakteristik perkembangan usia peserta didik

56
dan muatan pembelajaran yang dipelajarinya. Adapun beban belajar
tatap muka setiap jenjang satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Beban Belajar Sistem Paket Sekolah Dasar
 Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
 Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam
pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam
pembelajaran.
 Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
 Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
 Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
 Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
 Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
 Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.
2) Beban Belajar Penugasan Terstruktur dan Mandiri Sistem
Paket
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket
menggunakan proporsi terhadap tatap muka antara 0%-40% untuk
SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan 0%-60% untuk
SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut

57
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
Di luar pengaturan yang telah di uraikan di atas, satuan
pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan pendidikan
menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.

Satu Jam Minggu


Jumlah jam Waktu
Pelajaran Efektif
Kelas Pembelajaran/ Pembelajaran
Tatap Muka/ Per Tahun
Minggu Jam/Tahun
menit Ajaran
I 35 30 37 1.110
II 35 32 37 1.184
III 35 34 37 1.258
IV 35 36 37 1.332
V 35 36 37 1.332
VI 35 36 30 1.080

6. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan belajar ditentukan sebagai berikut: Predikat
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1

Tabel Konversi Nilai

58
Konversi Nilai Akhir Predikat (Pengetahuan
Sikap
Skala 0-100 Skala 1-4 dan Keterampilan)
86-100 4 A
SB
81-85 3,66 A
76-80 3,33 B
71-75 3,00 B B
66-70 2,66 B
61-65 2,33 C
56-60 2 C C
51-55 1,66 C
46-50 1,33 D
D
0-45 1 D

a. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan


belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif.
b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila
menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk
seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum
berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
a. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang
memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
b. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai
dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh
nilai kurang dari 2.66.
c. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara

59
holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang
tua).
REKAPITULASI PENCAPAIAN KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
(KKB)
UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
Tahun Pelajaran 2017/2021
No Mata Pelajaran Jenjang Kelas Rata- Nilai
I II III IV V VI Jumlah Predikat
rata Konversi
Kelompok .A
1. PAdPB 71 74 76 75 80 74 450 75 3,00 B
2. PPKN 76 74 75 77 74 75 451 75 3,00 B
3. B.Indonesia 76 78 74 76 79 76 459 76,5 3,06 B+
4. Matematika 68 69 71 70 72 74 424 71 2,84 B
5. IPA - - - 75 78 79 232 77 3,08 B+
6. IPS - - - 74 76 78 228 76 3,04 B+
Kelompok.B
1. SBdP 76 74 75 78 79 80 462 77 3,08 B+
2. PJOK 76 75 72 75 74 78 450 75 3,00 B
3. B.Daerah Bugis 72 73 76 75 74 72 442 74 2,96 B
4. B.Inggris 73 74 76 77 75 77 452 75 3,00 B
JUMLAH 588 591 595 752 761 763 4.050 751 30,06 -
RATA-RATA 73,5 74 74 75 76 76 405 75,1 3,06 B+
N.Konversi 2,94 2,96 2,96 3,00 3,04 3,04 17,94 2,99 - -
Predikat B B B B B+ B+ B B - -

Keterangan:
a. Rata-rata capaian KKB semua mata pelajaran Kelas 1-6 adalah: 3,06
(B+ = B plus).
b. Rata-rata capaian KKB kelas 1-6 adalah: 2,99 (B = BAIK)
c. Mata pelajaran IPA dan IPS bagi Kelas 1,2,dan 3 terintegrasi ke semua
mata pelajaran
Bila siswa belum mencapai KKB, guru kelas/mata pelajaran
melaksanakan kegiatan remedial berbentuk pengulangan materi yang
belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan pengayaan dilaksanakan oleh guru
berbentuk pemberian tugas-tugas individual atau berbentuk klasikal untuk
siswa yang telah mencapai KKB lebih cepat dari siswa lainnya.
Selain beban belajar dalam bentuk tatap muka (pertemuan di kelas)
yang disajikan dalam bentuk tabel, beban belajar diberikan juga dalam
bentuk tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur dan porsi
waktu.
Contoh:

60
Tugas terstruktur disajikan dalam bentuk antara lain:
a. pengerjaan soal/ latihan dirumah ( PR )
b. penugasan proyek secara berkelompok
c. membuat hasil karya produk
d. dan lain-lain
Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan sebagai pengayaan
dalam bentuk antara lain:
a. membuat ringkasan buku / cerita pendek
b. mengumpulkan/mengkliping berita tentang suatu topik aktual
c. mengikuti kegiatan di masyarakat dan melaporkan secara tertulis
Porsi waktu untuk tugas-tugas tersebut maksimum 40 % dari
jumlah waktu tatap muka pada mata pelajaran yanag bersangkutan.
7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria Kenaikan Kelas meliputi:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester
di setiap kelas.
2) Maksimal 3 mata pelajaran peserta didik di bawah Standar Kriteria
Ketuntasan Belajar (KKB).
3) Rata-rata nilai kepribadian BAIK(2,66)
4) Rata-rata presentase kehadiran setiap peserta didik minimal 80%
b. Kriteria Kelulusan
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaranyang telah
ditetapkan.
2) Memperoleh nilai minimal BAIK untuk seluruh kelompok mata
pelajaran: Agama, dan akhlak mulia, Kewarganegaraan dan
kepribadian, Estetika, Jasmani, olahraga dan kesehatan.
3) Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan
Kemendikbud yang berlaku.
8. Pendidikan Kecakapan Hidup

61
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi
dengan semua mata pelajaran.Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan
meliputi Kecakapan Personal dan Sosial.
a. Kecakapan personal meliputi:
1) Kesadaran diri antara lain:
 Jujur
 Disiplin
 Bekerja Keras
 Bertanggung jawab
 Toleran
 Suka menolong
 Peduli Lingkungan
2) Kecakapan berpikir antara lain:
 Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi,
membaca, bertanya, dan menganalisa.
b. Kecakapan berpikir antara lain:
1) Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.
2) Kecakapan bekerjasama.
9. Pendidikan Lokal dan Global
a. Pendidikan Berbasis Nilai Karakter
Kota Parepare memiliki kekhasan sebagai kota niaga,
transit/jasa dan pendidikan,dimana merupakan daerah yang
menghubungkan antara Kota Makassar sebagai Ibukota Provinsi
dengan wilayah di bagian utara Sulawesi Selatan. Selain itu, memiliki
3 pelabuhan yang terdiri Pelabuhan Cappa Ujung, Pelabuhan
Kontainer dan Pelabuhan Besar.Kota parepare juga merupakan sarana
masyarakat di daerah sekitar untuk melanjutkan pendidikan mereka ke
jenjang yang lebih tinggi.Maka untuk menyikapi tantangan yang
dihadapi saat ini serta pengaruh globalisasi yang kuat sehingga
kurikulum UPTD SD NEGERI 66 Parepare memuat pembelajaran

62
nilai-nilai karakter untuk mengembangkan kepribadian peserta didik
yang memiliki budi pekerti yang luhur.
b. Bahasa Daerah Bugis dijadikan mata pelajaran sebagai muatan lokal.
c. Kota Parepare sebagai kota religius, maka peserta didik diharapkan
mampu membaca dan menulis Al Qur’an.
d. Pendidikan berbasis keunggulan global menyikapi tantangan era
globalisasi yang semakin besar,arus informasi semakin cepat dan
persaingan semakin kuat,maka dipersiapkan sejak dini berbagai
kegiatan yang menunjang diantaranya:
1) Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional lebih
ditingkatkan dan dijadikan sebagai pelajaran muatan lokal.
2) Peningkatan pemahaman arti Al qur’an
3) Peningkatan dan pengembangan Tehnik Informasi dan Komunikasi
(TIK).

4)

63
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran.Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut secara
rinci.

64
BAB V
PENUTUP

Kurikulum UPTD SD NEGERI 66 Parepare ini dapat menjadi acuan dan


pedoman yang diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga
kegiatan pembelajarandi sekolah menjadi lebih kondusif, menyenangkan,
menantang, mencerdaskan,dan meningkatkan daya kreatifitas guru dan peserta
didiksesuai dengan keadaan dan kondisi Kota Parepare berdasarkan kebutuhan
peserta didik.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan Kurikulum 2013 ini,
mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen

65
Kurikulum 2013 maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling
sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam Kurikulum 2013 ini cukup
lengkap dan dapat dicapai?
2. Apakah kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan
peserta didik?
3. Sejauh mana kemampuan siswa (pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang
diharapkan?
5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap
secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara
bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus
pelaksana Kurikulum 2013, sebaiknya didokumentasikan dengan baik sehingga
menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan Kurikulum 2013 di kemudian
hari.
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui
sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna
menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para
guru, kepala sekolah, dan warga sekolah serta stakeholder secara keseluruhan
merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
Alamat: Jl. Latanang No. 43 Kel. Cappa Galung Kec. Bacukiki Barat

66
Email: pareparesdnegeri66@gmail.comd
Pos: 91122

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD SEKOLAH DASAR NEGERI 66 PAREPARE
Nomor: 421.2 /061 /SDN 51/I/ 2021
TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
TAHUN 2021
Menimbang : a. Bahwa untuk menerapkan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya
wewenang kepada sekolah untuk menyusun Buku I Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi;
b. Bahwa dalam rangka penyusunan Buku I Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi perlu
c. mengangkat Tim Penyusun;
Bahwa untuk maksud tersebut pada huruf b di atas, maka perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
UPTD SD NEGERI 66 Parepare.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan;
5. Permendiknas 22 dan 23 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
7. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
8. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Standar Proses.
9. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Permendikbud No. 57 tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Hasil Keputusan Rapat Rutin Dewan Guru dan Komite Sekolah pada tanggal 6 Januari 2021
11.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Mengangkat yang tersebut namanya dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim Pengembang Buku I
Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Edisi Revisi pada UPTD SD NEGERI 66 Parepare.
Kedua : a. Menugaskan guru untuk melakukan pembedahan Buku I Kurikulum 2013, KTSP 2006, KKM, Pemetaan
Silabus, dan RPP yang berkarakter, Bahan Ajar dan LKS.
b. Masing-masing guru melaporkan pelaksanaan tugasnya masing-masing secara tertulis.
Ketiga : Segala biaya yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada dana sekolah
berdasarkan RKAS UPTD SD NEGERI 66 Parepare Tahun Anggaran 2021.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Parepare
Pada Tanggal : 08 Januari 2021
Kepala Sekolah

H. NASARUDDIN, S. Pd
Pangkat: Pembina Tk. I
NIP. 19821019 200902 2 004
Tembusan:

67
1. Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Parepare
2. Pengawas TK/SD Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare
3. Arsip
LAMPIRAN : Keputusan Kepala UPTD SD NEGERI 66 Kota Parepare
Nomor : 421.2 /061 /SDN 51/I/ 2021
Tanggal : 08 Januari 2021

TENTANG
SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM UPTD SD NEGERI 66 PAREPARE
TAHUN 2021

NO. NAMA JABATAN UNSUR

1. EVI SIRAJUDDIN, S.Pd., M.M Ketua Kepala Sekolah


2. Gaffar Faharuddin, S. Pd Sekretaris Guru
3. Abd. Rahim, S.Pd. M.Pd Anggota Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Bacukiki Barat
4. Nursalam NZ, S.Sos Anggota Ketua Komite
5. Hj. Rasli, S. Pd, SD. Anggota Guru
6. Abd. Azis, A. Ma, Pd Anggota Guru
7. Syamsuddin, S. Pd Anggota Guru
8. Astuti, S. Pd Anggota Guru
9. Heriyani, S. Pd Anggota Guru
10. Suharman, S. Pd Anggota Guru
11. Hanisah, S. Pd Anggota Guru
12. Rosmini, S. Pd Anggota Guru
13. Hj. Nirwana, S. HI Anggota Guru
14. Hamzar, S. Pd Anggota Guru
15. Nasriah, S. Pd Anggota Guru
16. Sekar Ayu Eka Yuliati, S. PdI Anggota Guru
17. Irmayanti, S. Pd. Anggota Guru
18. Nurdahliah, S. Pd. Anggota Staf Tata Usaha
19. Sakariah Anggota Pembantu Umum
20. Sri Yanti Anggota Perpustakaan

21. Syamsuddin Yunus ,S. Pd ,MM. Pd. Pengawas SD Wilayah


Narasumber
Kecamatan Bacukiki Barat
Barat
22. Hj. Masuriah, S. Pd, M. Pd.I. Pengawas SD Kecamatan
Narasumber
Bacukiki Barat

Ditetapkan di : Parepare
Pada Tanggal : 08 Januari 2021
Kepala Sekolah

EVI SIRAJUDDIN, S.Pd., M.M


Pangkat: Pembina Tk. I
NIP : 19821019 200902 2 004

68
69

Anda mungkin juga menyukai