Anda di halaman 1dari 11

MODUL 5

SIMETRI
KELOMPOK 3
ANGGOTA :1. RIO NAHARI ROMADHON
2. ANI KUSNANI
3. ERIUS WINDAR
4. DEKI
MATA KULIAH : PENDIDIKAN MATEMATIKA 2 / PDGK4206
TUTOR : RIRIN REFSA CAROLINE, M. Pd. mat
Kegiatan
Belajar 1

Simetri Lipat
Jika suatu bangun datar yang di kenai gerak lipat yang
menghasilkan dua bangun datar yang kongruen maka bangun datar
tersebut dikatakan mempunyai simetri lipat
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri lipat jika terdapat
suatu gerak lipat yang menghasilkan dua bangun datar yang
kongruen
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri lipat jika terdapat
suatu garis sehingga jika bangun itu dilipat menurut garis tersebut
menghasilkan dua buah bangun datar yang kongruen
Banyaknya simetri lipat suatu bangun datar sama dengan banyaknya
sumbu simetri
Perhatikan gambar :

titik-titik F, G, H, I, dan J berturut-turut adalah titik yang berada di


tengah- tengah ruas garis AB, BC, CD, DE, dan EA. Maka garis melalui A
dan H, B dan I, C dan J, D dan F, serta E dan G berturut-turut merupakan
sumbu simetri bangun datar di samping. Jadi banyaknya simteri lipat
pada gambar diatas adalah lima
Kegiatan
Belajar 2

SIMERTI PUTAR
Suatu bangun datar dikatakan mempunyai simetri putar jika
terdapat suatu gerak putar sehingga bangun datar tersebut
menempati tempat semula.

Setiap bangun datar mempunyai simetri putar.


Suatu bangun datar dikatakan mempunyai tepat satu simetri
putar,jika bangun datar tersebut hanya mempunyai gerak putar
identitas. A B
Persegi memiliki 4 simetri putar

Contoh :

D C
Kegiatan
Belajar 2
Kegiatan
Belajar 2
Kegiatan
Belajar 3

A. Pengubinan
Pengubinan adalah proses penutup suatu bangun datar dengan
ubin tanpa ada celah diantaranya dan tanpa tumpang tindih. Di
dalam melakukan pengubinan , ubin-ubin yang digunakan
tidak harus kongruen dan tidak harus satu macam.
Beberapa contoh pengubinan sebgai berikut :
1. Pengubinan dengan persegi panjang yang kongruen
Kegiatan
Belajar 3

2. Pengubinan dengan persegi yang kongruen


3. Pengubinan dengan segi tiga sama kaki yang kongruen
4. Pengubinan dengan segitiga sama sisi yang kongruen
5. Pengubinan dengan segi lima beraturan dan segi tiga sama
kaki
6. Pengubinan dengan segi delapan beraturan dan persegi
Kegiatan
Belajar 3

B. Pencerminan
Istilah simetri lipat sering kali disebut juga dengan simetri cermin.
Perhatikan gambar di bawah :

e adalah cermin yang digambarkan garis mendatar (horizontal). Dalam hal


ini bangun datar PQCD dapat di katakan sebagai bayangan dari bangun
datar PQBA, begitu sebaliknya bangun datar PQBA adalah bayangan dari
banngun datar PQCD.
Kegiatan
Belajar 3

C. Sistem koordinat
Sistem koordinat (cartesius) di bidang adalah himpunan semua
titik pada bidang dengan dua buah sumbu yang saling tegak
lurus (sumbu pertama adalah sumbu horizontal dan sumbu ke
dua adalah sumbu vertikal) dan ukuran satu satuan pada ke dua
sumbu adalah sama.
Garis Horizontal

Bilangan yang dengan suatu titik pada garis bilangan tersebut


di sebut koordinat titik itu. Misalnya, titik A yang terletak paling
kiri dihubungkan dengan bilangan 0 maka A dikatakan
mempunyai koordinat 0, kemudian B mempunyai koordinat
1(dalam sistem koordinat garis)
Kegiatan
Belajar 3

Garis Vertikal

Titik A mempunyai koordinat (2.2), titik B mempunyai koordinat


(3.1), dan titik C mempunyai koordinat (5.3)

Anda mungkin juga menyukai