Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO


FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

FORMULIR PENGAJUAN RANCANGAN PENELITIAN

Gorontalo,

Kepada Yth,
Ketua Program Studi D-III Analis Kesehatan
Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan
Di –
Universitas Bina Mandiri Gorontalo

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : PARAMITA NASIM

NPM : 2320201066

Program Studi : D3 ANALIS KESEHATAN

Peminatan : HEMATOLOGI, IMUNOSEROLOGI

Dengan ini mengajukan tiga usulan Rancangan Penelitian Tugas Akhir*/Skripsi*

sebagaimana terlampir dalam Permohonan sebagai syarat dalam penyelesaian Studi di

Universitas Bina Mandiri Gorontalo.

Demikian, atas perhatian dan pertimbangannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Pemohon,

PARAMITA NASIM
YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

RANCANGAN PENELITIAN

*Rancangan Penelitian 1

Judul/Tema
Gambaran kadar hemoglobin pada pengonsumsi kopi di desa haya-haya

Latar Belakang Masalah


Hemoglobin merupakan senyawa protein dengan besi (Fe) inilah yang menyebabkan darah
berwarna merah. Oleh karena itu hemoglobin dinamakan juga zat warna darah. Eritrosit
hemoglobin bersama dengan karbondioksida menjadi karboksihemoglobin dan warnanya
merah tua (Hoffbrand, 2013).

Hemoglobin merupakan salah satu protein penting didalam tubuh manusia, karena
fungsinya sebagai transportasi oksigen dan karbondioksida. Kekurangan hemoglobin,
berdampak pada kesehatan seperti kepala pusing, tidak nafsu makan, lemas, dan
konsentrasi menurun. Jika tidak dilakukan upaya meningkatkan kadar hemoglobin menjadi
normal seperti anemia (Ikhmawati. 2013).

Prevalensi anemia di dunia diperkirakan 1,32 miliar orang atau sekitar 25% dari populasi
manusia, yang mana Asia memiliki angka kejadian anemia tertinggi. Berdasarkan data
WHO (World Health Organization), pada tahun 2015 terdapat 1,62 miliar orang menderita
anemia. Angka kejadian anemia tertinggi terjadi pada anak-anak usia prasekolah dan angka
kejadian terendah pada laki-laki dewasa (WHO, 2015). Berdasarkan Riskesdas pada tahun
2013,prevalensi kejadian anemia di Indonesia sebesar 21,7% dengan penderita anemia
berusia 5-14 tahun adalah sebesar 26,4% dan pada usia 15-24 tahun adalah sebesar 18,4%
(Kemenkes RI, 2013).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat di rumuskan permasalahan pada penelitian in iyalah
bagaimana Gambaran kadar hemoglobin pada pengonsumsi kopi di desa haya-haya.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang “Gambaran kadar hemoglobin pada pengonsumsi kopi
di desa haya-haya”.
2. Untuk memperoleh data penderita Anemia pada pengonsumsi kopi di desa haya-
haya.

Metodologi Penelitian yang Digunakan


YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

1. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan tujuan
yaitu untuk mendeskripsikan objek penelitian atau hasil penelitian. Jenis penelitian
deskriptif untuk melihat “Gambaran kadar hemoglobin pada pengonsumsi kopi di
desa haya-haya”.

Daftar Pustaka
Hoffbrand AV, Moss PAH. Kapita selekta hematologi. Edisi ke 6. Jakarta: EGC, 2013.
Ikhmawati, Y., Sarbini, D., & Dyah, S. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang
Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di
Asrama SMA MTA Surakarta. Prodi Gizi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes
Ri

Gorontalo,………………………
Pemohon,

………………………………

RANCANGAN PENELITIAN

*Rancangan Penelitian 2
YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

Judul/Tema
Gambaran indeks eritrosit pada penderita Tuberkulosis di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto

Latar Belakang Masalah


Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang biasanya menyerang paru, namun juga dapat menyerang organ lain
seperti kelenjar getah bening, jantung dan lain sebagainya. Presentasi Tuberkulosis (TB)
dilaporkan banyak meningkat diseluruh indonesia. Penyakit ini biasanya banyak terjadi
pada negara yang berkembang atau negara yang mempunyai tingkat sosial ekonomi
menengah kebawah yang berkaitan dengan kesehatan. Eritrosit berfungsi sebagai pembawa
oksigen kedalam jaringan dan mengembalikan karbondioksida dari paru – paru. Proses
tersebut dibantu oleh komponen eritrosit yaitu hemoglobin (Ain, 2018).

Tuberkulosis dapat mempengaruhi semua seri hematopoiesis terutama pada eritrosit, ketika
eritrosit terinfeksi akan terjadi reaksi dimana massa hidup eritrosit lebih pendek sekitar 10-
20 hari sedangkan pada keadaan normal massa hidup eritrosit 120 hari. Pada keadaan ini,
berpengaruh pada buruknya produksi eritrosit sehingga mengalami kerusakan dan dapat
mempengaruhi pada konsentrasi hemoglobin lebih rendah dan mengalami anemia
(Luthfiyah, 2019)

Penyakit tuberkulosis (TB) ini masih menjadi masalah kesehatan dunia dimana WHO
melaporkan bahwa setengah persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian
besar berada dinegara berkembang diantara tahun 2009 – 2011 hampir 89% penduduk
dunia menderita TB. Menurut laporan WHO tahun 2011 penderita TB didunia sekitar 12
juta atau 178 per 100.000 dan setiap tahunnya ditemukan 8,5 juta dengan kematian sekitar
1,1 juta. Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2009 secara global dilaporkan
sekitar 39% penyakit ini menyerang di Asia terutama di 22 negara beban tinggi TB setiap
tahunnya ditemukann kasus TB baru sekitar 9,4 juta dan kematian sebesar 3,8 juta. Dimana
diperkirakan semua kasus TB yang ada didunia sebanyak 14 juta lebih, pada umumnya
menyerang kelompok usia produktif (Nizar, 2017).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat di rumuskan permasalahan pada penelitian in iyalah
bagaimana ”Gambaran indeks eritrosit pada penderita Tuberkulosis di RSUD Dr. M.M.
Dunda Limboto”

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tentang “Gambaran indeks eritrosit pada penderita Tuberkulosis
di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto”.
2. Untuk memperoleh data penderita indeks eritrosit pada penderita Tuberkulosis di
RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto”.
YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

Metodologi Penelitian yang Digunakan


Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan tujuan
yaitu untuk mendeskripsikan objek penelitian atau hasil penelitian. Jenis penelitian
deskriptif untuk melihat “indeks eritrosit pada penderita Tuberkulosis di RSUD Dr.
M.M. Dunda Limboto”.

Daftar Pustaka
Ain, A. Q. (2018). Gambaran Eritrosit Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Karya Tulis
Ilmiah .
Luthfiyah, I. (2019). Gambaran indeks eritrosit pada penderita tuberkulosis paru yang
mengkonsusi obat lebih dari enam bulan di rumah sakit khusus paru medan. Karya
Tulis Ilmiah .
Nizar, M. (2017). Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis. Sumatra Selatan:
Gosyen Publishing.

Gorontalo,………………………
Pemohon,

………………………………
YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

RANCANGAN PENELITIAN

*Rancangan Penelitian 3

Judul/Tema
Studi stabilitas antigen Hepatitis B (HbsAg) pada serum pasien Hepatitis B di RSUD Dr.
M.M. Dunda Limboto

Latar Belakang Masalah


Hepatitis B merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis B. Virus hepatitis B merupakan jenis virus DNA untai ganda, famili
hepadnavirus dengan ukuran sekitar 42 nm yang terdiri dari 7 nm lapisan luar yang tipis
dan 27 nm inti di dalamnya. Masa inkubasi virus ini antara 30-180 hari rata-rata 70 hari.
Virus hepatitis B dapat tetap infektif ketika disimpan pada 30-32°C selama paling sedikit 6
bulan dan ketika dibekukan pada suhu -15°C dalam 15 tahun (WHO, 2002).

Virus hepatitis B mudah tersebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
dari orang yang tertular. Angka infeksi dan karier lebih tinggi pada kelompok tertutup di
mana darah atau cairan tubuh lainnya disuntikkan, ditelan, atau dipajankan ke membran
mukosa. Jadi, anak-anak dalam panti cacat mental, pasien hemodialisis, dan penyalah guna
obat intravena akan memiliki angka karier lebih tinggi (5-20%) wabah dapat terjadi dalam
kelompok ini serta melalui ahli bedah dan dokter gigi yang terinfeksi (Mandal & Wilkins,
2006).

Prevalensi infeksi Virus hepatitis B secara kronis di dunia terbagi menjadi tiga area, yaitu
tinggi (lebih dari 8%), intermediet (2-8%), dan rendah (kurang dari 2%). Asia Tenggara
merupakan salah satu area endemik infeksi VHB kronis yang tinggi. Sekitar 70-90% dari
populasi terinfeksi VHB sebelum usia 40 tahun, dan 8-20% lainnya bersifat karier (WHO,
2002). Indonesia termasuk negara endemik hepatitis B dengan jumlah yang terjangkit
antara 2,5% sampai 36,17% dari total jumlah penduduk (Hazim, 2010).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat di rumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu
Bagaimana studi stabilitas antigen Hepatitis B (HbsAg) pada serum pasien Hepatitis B di
RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini yaitu
1. Untuk mengetahui tentang “Studi stabilitas antigen Hepatitis B (HbsAg) pada
serum pasien Hepatitis B di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto”.
2. Untuk memperoleh data Studi stabilitas antigen Hepatitis B (HbsAg)
YAYASAN BINA MANDIRI GORONTALO
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI & ILMU KESEHATAN
Jl. Prof. Dr. AloeiSaboe No. 173 KelurahanWonggaditi Kota Gorontalo
email: fsaintekik.ubmg@gmail.comTelp/ Hp. (0435) 8524321/ 082292425781

pada serum pasien Hepatitis B di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto

Metodologi Penelitian yang Digunakan


Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan tujuan yaitu
untuk mendeskripsikan objek penelitian atau hasil penelitian. Jenis penelitian deskriptif
untuk melihat “Studi stabilitas antigen Hepatitis B (HbsAg) pada serum pasien Hepatitis B
di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto”

Daftar Pustaka
Hazim A. 2010 Tingkat Pengetahuan Pasien Hepatitis B Terhadap Penyakit Hepatitis B di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Mandal B.K., Wilkins, Dunbar dan Mayon. 2006. Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Word health organization. 2002. Hepatitis B. Departemen of communicable Diseases
Surveillance and Response.

Gorontalo,………………………
Pemohon,

………………………………

Anda mungkin juga menyukai