Nurhasanah Suryadi
121055520117146
PENDAHULUAN
routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang
(lima) sampai 10 (sepuluh) verteks, untuk verteks yang lebih banyak metode
heuristik lebih variatif dan waktu perhitungan yang diperlukan lebih singkat,
pencarian.
Algoritma yang akan dipergunakan untuk mencari lintasan terpendek
dalam hal ini adalah algoritma kruskal dan algoritma Dijkstra, algoritma
terpendek yang diterapkan pada graph berarah dan berbobot, di mana jarak
antar verteks adalah bobot dari tiap arc pada graph tersebut. Selain algoritma
harus memilih sisi sisi yang mempunyai bobot paling kecil dari setiap simpul
dengan catatan sisi-sisi yang dipilih tidak boleh membentuk edaran tertutup.
Acces Point dan Router yang berbeda-beda untuk setiap ruangan yang ada di
paling cocok
perbandingkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terdahulu:
Nama Penulis,
NO Judul, Tahun,
Metode yang Digunakan Hasil
dan Nama
Jurnal
1 Nama Penulis: 1. Skema Sistem Berdasarkan dari
Rangga Adi Sistem ini penelitian dan
Kurnia, Drs. Ir. mensimulasikan jaringan pengujian yang
Rumani M., berbasis SDN yang terdiri dilakukan, dapat
Bc.TT., M.Sc , dari controller dan data diambil
Dr. Marisa W. plane. Controller yang kesimpulan
P. S.T., M.T. digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Judul : controller RYU yang Pengujian waktu
Perbandingan bertugas sebagai network
Kompleksitas pengontrol jalur data, convergence pada
Algoritma melakukan routing dan topologi mesh dan
Dijkstra, menjalankan aturan dari tree dengan variasi
Bellman-Ford SDN. Data plane switch 5, 8, dan 11
Dan Johnson menggunakan emulator menyimpulkan
Pada Sdn mininet. Topologi yang bahwa algoritma
(Software- terdiri dari switch Dijkstra memiliki
Defined Openflow dan host hasil network
6
Networking) dirancang paa mininet. convergence yang
Tahun: 2017 Pada controller RYU paling kecil dari
Nama Jurnal: ditanamkan routing ketiga algoritma
e-Proceeding of dengan algoritma tersebut. Hal
Engineering Dijkstra, Bellman-Ford tersebut
dan Johnson. Sedangkan dikarenakan
pada mininet operasi algoritma
menggunakan topologi Dijkstra lebih
mesh dan tree.. sedikit ketimbang
2. Perancangan Algoritma dua algoritma lain.
Digunakan controller 2. Pengujian
RYU untuk menjalankan Resource
fungsi control plane. Utilization pada
RYU menyediakan fitur- topologi mesh dan
fitur yang mendukung tree
fungsi controller. menyimpulkan
Algoritma Dijkstra, bahwa algoritma
Bellman-Ford dan Dijkstra adalah
Johnson pada tugas akhir algoritma yang
ini diimplementasikan paling baik dalam
pada RYU controller hal konsumsi
dengan memanfaatkan memori, karena
fitur fitur yang sudah algoritma Dijsktra
disedikan oleh RYU yang paling sedikit
sendiri. Pada tugas akhir mengkonsumsi
ini dibuat API yang memori. 3.
bertugas untuk Pengujian
membangkitkan fitur kompleksitas total
yang berada dalam ryu pada topologi
controller berupa sebuah mesh dapat
class yang dibuat dengan disimpulkan
bahasa pemograman bahwa algoritma
7
python denga komponen Dijkstra adalah
sebagai berikut : 1. algoritma yang
Topology Discovery paling bagus untuk
Topology discovery diimplementasikan
digunakan untuk pada topologi
mengumpulkan informasi mesh dan tree.
data plane berupa bentuk
topologi, link, switch,
host dll. 2. Network View
Digunakan networkx
library yang berfungsi
untuk mengubah topologi
yang didapat pada
topology discovery
kebentuk graph berbobot
agar memudahkan untuk
implementasi algoritma.
Networkx library
mempunyai fitur untuk
menjalankan algoritma
Dijkstra, Bellman-Ford
dan Johnson yang akan
digunakan untuk
algoritma pencarian jalur
terpendek.
2 Nama Penulis: Tahap perancangan sistem Pada penelitian
Stanly Hence implementasi algoritma dengan judul
Dolfi Loppies, Kruskal dalam menentukan implementasi
Fransiskus pohon perentang minimum algoritma Kruskal
Xaverius dari topologi jaringan dalam menentukan
Manggau, komputer yang akan diujikan. rute terpendek
S.Kom., MT Tahap perancangan simulasi pada jaringan
8
Judul : Cisco Packet Tracer untuk komputer yang
Algoritma menguji topologi jaringan telah dilakukan
Kruskal Untuk yang telah dibangun. dapat diambil
Menentukan beberapa
Rute Terpendek kesimpulan
Pada Jaringan sebagai berikut. 1.
Komputer Algoritma Kruskal
Tahun: 2014 dapat diterapkan
Nama Jurnal: untuk menentukan
Jurnal Ilmiah rute terpendek
pada jaringan
Mustek Anim
komputer yang
menerapkan
routing dinamis
OSPF dengan
topologi yang
sesuai seperti hasil
pada pengujian
pertama simulasi
Cisco Packet
Tracer yang telah
dilakukan. 2.
Perbandingan
rute-rute
terpendek antara
algoritma Kruskal,
OSPF dan EIGRP
dari pengujian-
pengujian yang
telah dilakukan
menunjukkan
bahwa dalam
9
kasus dengan
topologi star, dan
bus, rute-rute
terpendek yang
diperoleh ketiga
algoritma ternyata
memiliki
kecocokan.
Namun pada kasus
dengan topologi
mesh rute
terpendek yang
dihasilkan Kruskal
lebih pendek dari
pada EIGRP. Ini
menunjukkan
bahwa pada
topologi mesh
algoritma Kruskal
lebih baik dari
EIGRP.
3 Nama Penulis: Pada suatu kota, salah satu Algoritma Dijkstra
Muhammad hal terpenting untuk ini sangat baik
Nurdin Husen menunjang keseharian kota dalam
Judul : tersebut adalah angkutan menghasilkan
Penerapan umum. Angkutan umum pada trayek dengan
Algoritma suatu kota akan melayani jarak yang
Dijkstra dan trayek dari terminal pusat P, optimum
Algoritma kebeberapa halte dan akan disbandingkan
Kruskal dalam kembali ke terminal pusat dengan algortima
Merancang setelah mencapai halte akhir Kruskal.
Trayek trayek tersebut. Misalkan Algoritma ini juga
10
Angkutan pada suatu kota terdapat 6 bisa diterapkan
Umum buah halte, yakni halte A, B, dalam
Perkotaan C, D, E, dan F yang memiliki permasalahan
Tahun: 2018 posisi tertentu pada suatu mencari lintasan
Nama Jurnal: daerah. Akan dibuat suatu terpendek.
Makalah rancangan trayek angkutan Namun, algoritma
umum yang melayani rute Kruskal dapat
IF2211 Strategi
dari terminal pusat ke setiap memberikan solusi
Algoritma
halte dan akan kembali ke optimum untuk
terminal pusat setelah jumlah trayek
mencapai halte terakhir yang yang dibutuhkan
memiliki jarak lintasan karena algoritma
optimum untuk setiap ini menjamin
trayeknya. Untuk semua simpul bisa
mempermudah dalam diakses. Akan
memahami persoalan diatas, tetapi, algoritma
akan direpresentasikan peta Kruskal ini sangat
suatu kota menjadi sebuah bergantung pada
graf. Setiap halte yang telah graf yang
disebutkan dan terminal pusat dihasilkan dari
direpresentasikan sebagai permasalahan
simpul graf. Sisi-sisi pada yang ada. Dengan
graf merepresentasikan jalan- didapatnya trayek
jalan yang menghubungkan ini, diharapkan
tiap halte atau terminal pada mampu menjadi
kota tersebut. Bobot-bobot rujukan dalam
pada sisi graf merencanakan
merepresentasikan jarak atau trayek angkutan
panjang jalan yang umum yang
menghubungkan tiap halte optimal.
atau terminal. Setelah itu
akan dicari lintasan-lintasan
11
optimum dari terminal ke
setiap halte yang ada dengan
menggunakan algoritma
Dijkstra dan Kruskal.
2.2.1 OSPF
12
pertama dihidupkan maupun bila terjadi perubahan jaringan. Untuk
1. Pengimplementasikan OSFP
berikut:
2. Karakteristik OSPF
13
e. Menggunakan cost sebagai metric, dengan cost terendah yang
akan menjadi metric terbaik.
update.
3. Penerapan OSPF
macam yaitu:
area lain). End user atau host tidak boleh ditempatkan pada
backbone area.
jaringan ada dua reguler area, maka kedua area tersebut harus
2.2.2 Rute
14
Rute adalah jalur yang telah ditentukan yang dibuat dari
2.2.3 Kruskal
sisi graf (Sulaiman, Arif, & Christyanti, 2021). Ada 3 tahapan cara
1. Mengurutkan setiap sisi (edge) pada graf (G) dari bobot yang
akan mengurutkan setiap bobot sisi pada graf dari yang paling
15
minimum berikutnya dan memasukkan lagi ke T tetapi dengan
langkah yang sama sampai semua sisi pada graf tidak ada lagi
sama.
2.2.4 Dijkstra
algoritma greedy.
16
macam aplikasi, seperti jaringan routing, game, desain sirkuit, dan
langkah-langkah berikut:
1. Tentukan titik mana yang akan menjadi node awal, lalu beri
bobot jarak pada node pertama ke node terdekat satu per satu,
2. Beri nilai bobot (jarak) untuk setiap titik ke titik lainnya, lalu
set nilai 0 pada node awal dan nilai tak hingga terhadap node
3. Set semua node yang belum dilalui dan set node awal sebagai
“Node keberangkatan”
jarak ini lebih kecil dari jarak sebelumnya (yang telah terekam
17
5. Saat kita selesai mempertimbangkan setiap jarak terhadap node
2.2.5 Routing
komputer.
1. Fungsi Routing
18
komputer bisa menyampaikan pesan dan mengirim data secara
dengan baik.
19
2.2.6 Jaringan Komputer
seluruh aplikasi jaringan komputer.
seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peperalatan.
20
Network (WAN). Jaringan area lokal merupakan jaringan milik
negara.
21
daya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer
dibedakan atas:
a. Topologi bus
b. Topologi bintang
c. Topologi cincin
d. Topologi mesh
e. Topologi pohon
22
f. Topologi linier
a. Jaringan terpusat
satu komputer peladen.
b. Jaringan terdistribusi
tertentu.
komputer jaringan.
b. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
23
karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang
jaringan.
2.2.7 GNS 3
mensimulasikan Cisco IOS
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Masalah penelitian:
Alur yang cocok untuk mengukur jarak terpendek routing OSPF
Kurangnya referensi perhitungan rute terpendek terhadap OSPF
Metode Analisis
Algoritma Kruskal dan Hasil Penelitian
Dijkstra Mengetahui Algoritma yang cocok untuk
menghitung rute terpendek pada routing OSPF
di SMK Bina Informatika Ternate
25
A. Sistem yang sedang berjalan
Sistem pengukuran rute terpendek pada routing OSPF belum ada
algoritma yang cocok untuk menghitung rute terpendek pada routing
OSPF
1. Studi Pendahuluan
internasional.
26
2. Persiapan
routing OSPF
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Rekomendasi
routing OSPF
27
Pada penelitian di SMK Bina Informatika Ternate terdapat jaringan
Bina Informatika terdiri dari tiga Switch, dua Access Point, 22 buah
Switch dengan penempatan satu buah di ruangan kepala sekolah dan dua
Switch dan untuk empat PC tersisa berada di ruangan kepala sekolah yang
28
serta memudahkan dalam perhitungan jarak tercepat pada routing OSPF.
jalur terpendek.
29
dengan harapan akan mendapatkan hasil optimum global pada
akhirnya.
banyak.
30
3.5 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian
Bulan/Tahun
No Kegiatan September -
Agustus-2022 Oktober-2022
2022
Pengumpulan
1
data
Penyusunan
2
Laporan
3 Konsultasi
4 Seminar
31
DAFTAR PUSTAKA
32