net/publication/343385586
CITATIONS READS
0 1,127
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PADA APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL View project
All content following this page was uploaded by Yusuf Ramadhan Nasution on 02 August 2020.
“JARINGAN KOMPUTER ”
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
MODUL PRAKTIKUM
2
Daftar Isi
Cover ...................................................................................................... 1
Lembar Pengesahan ............................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................ 3
3
PENGENALAN JARINGAN
1
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mahasiswa memahami tentang topologi jaringan.
2. Mahasiswa memahami tentang TCP/IP dan LAN.
B. PERALATAN
1. Personal Komputer
2. Software simulasi, packet tracer
C. TEORI
Network atau jaringan, dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua
atau
lebih komputer yang dihubungkan sehingga dapat berhubungan dan dapat
berkomunikasi, sehingga akan menimbulkan suatu effisiensi, sentralisasi dan optimasi
kerja. Pada jaringan komputer yang dikomunikasikan adalah data, satu komputer
dapat berhubungan dengan komputer lain dan saling berkomunikasi (salah satunya
bertukar data ) tanpa harus membawa disket ke satu computer ke komputer lainnya
seperti yang biasa kita lakukan.
Ada beberapa jenis jaringan komputer dilihat dari cara pemrosesan data dan
pengaksesannya.
1. Host-Terminal. Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang dihubungkan
dalam suatu dumb terminal. Karena Dumb Terminal hanyalah sebuah monitor
yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232, maka pemrosesan
data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah
sebuah sistem computer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang
tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar.
2. Client - Server. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan
beberapa client. Server bertugas menyediakan layanan, bermacam-macam
jenis layanan yang dapat diberikan oleh server, misalnya adalah pengaksesan
berkas, peripheral,database, dan lain sebagainya. Sedangkan client adalah
sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan
4
hubungan dumb terminal, sebuah terminal client melakukan pemrosesan data
di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah
harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang
besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client
dilakukan di terminal client.
3. Peer to Peer. Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan
dengan media kabel. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa
setiap komputer dapat berfungsi serbagai server (penyedia layanan) dan client,
keduanya dapat difungsikan dalam suatu waktu yang bersamaan.
Sedangkan apabila kita lihat dari sisi lingkupannya atau jangkauannya, jaringan dapat
di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. LAN (Local Area Network). Hanya terdapat satu atau dua server dan ruang
lingkupnya hanya terdapat dalam satu lokasi atau gedung, Hal ini akan
mendapat pembahasn tersendiri pada sub bahasan berikutnya.
2. WAN (Wide Area Network). Merupakan gabungan dari LAN, yang ruang
lingkupnya dapat saja satu lokasi, misalnya gedung bertingkat, atau dapat
tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia, jaringan jenis ini membutuhkan
minimal satu server untuk setiap LAN, dan membutuhkan minimal dua server
yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.
3. Internet. Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar di
seluruh dunia yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar komputer.
Dalam jaringan ini dibatasi layanannya sebagai berikut : FTP, E-Mail, Chat,
Telnet, Conference, News Group, Mailing List. Biasanya jaringan ini
menggunakan protoko; TCP/IP (Jenis protokol ini akan dibahas selanjutnya),
walaupun ada sebagian kecil yang menggunakan jenis lain (IPX Novell
Netware, NetBios, dan lain-lainnya)
4. Intranet. Jenis jaringan ini merupakan gabungan dari LAN/WAN dengan
Internet. Apabila kita lihat dari lingkupannya atau jangkauannya maka
jaringan ini adalah jenis LAN/WAN yang memberikan layanan seperti
layanan internet kepada terminal clientnya. Perbedaan menyolok Intranet
dengan Internet adalah Intranet melayani satu organisasi tertentu saja.
Dari jenis-jenis jaringan yang telah dijelaskan diatas, yang akan dijelaskan dalam
pelatihan ini adalah jenis LAN (Local Area Network), karena LAN merupakan
jaringan terkecil dan yang paling penting, karena jenis-jenis jaringan yang lain hanya
merupakan pengembangan dari LAN saja.
Topologi jaringan
Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi
tiga,
yaitu :
Topologi cincin (ring topology)
Topologi bus (bus topology)
Topologi bintang (star topology)
5
Topologi jenis cincin ini menghubungkan satu komputer di dalam suatu loop
tertutup. Pada topologi jenis ini data atau message berjalan mengelilingi jaringan
dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya terus hingga mencapai
komputer yang dituju. Waktu yang di butuhkan untuk mencapai terminal tujuan
disebut walk time (waktu transmisi).
Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer
sebelumnya, yaitu :
Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika
terminal ini merupakan tujuan data tersebut.
Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan
tanda negatif ke komputer pengirim.
Apabila ada komputer yang tidak berfungsi maka hal tersebut tidak akan mengganggu
jalannya jaringan, tapi apabilasatu kabel putus akan mengakibatkan jaringan tidak
berfungsi.
6
Jaringan ini merupakan jaringan yang banyak digunakan karena hanya dalam
beberapa meter kabel dapat dihubungkan ke banyak terminal client. Jaringan ini
biasanya menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisinya. Kabel coaxial
dilihat adri bentuk fisiknya mirip dengan kabel antena. Kabel ini mempunyai
kapasitas bandwidth yang besar (2MB), sehingga apabila dihubungkan dengan banyak
terminal akan terlayani dengan baik.
Kelemahan dari jenis topologi jaringan ini adalah ketergantungan terhadap suatu
terminal sentral. Hal tersebut merupakan suatu gangguan yang sangat berarti apabila
terminal sentral tersebut mendapatkan gangguan, sehingga dicari suatu solusi yang
dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi yang banyak dilakukan adalah
dengan menggunakan dua buah terminal sebagai server, sehingga apabila satu server
dalam keadaan down dapat dialihkan ke server yang kedua dan begitu seterusnya.
7
kumpulan routine (perintah) yang dibutuhkan oleh aplikasi untuk dapat berhubungan
dengan terminal lain dalam jaringan.
Tidak semua perintah yang dibutuhkan oleh aplikasi terdapat dalam TCP/IP.
IP adalah protokol yang memuat semua kebutuhan aplikasi dalam berhubungan antar
terminal. Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa TCP bertanggungjawab di
masalah pengiriman dan dalam memecah data menjadi bagian-bagian kecil, maka IP
merupakan pembuka jalan hingga sampainya data ke terminal tujuan.
Pelapisanpelapisan protokol tersebut berguna untuk menjaga agar data dapat sampai
dengan sempurna. Beberapa layanan dasar tapi merupakan layanan yang penting
diberikan oleh TCP/IP adalah :
File Transfer (FTP)
Remote Login (menggunakan fasilitas TELNET)
Mail elektronik
8
D. PRAKTIKUM
1. jalankan packet tracer sehingga memunculkan form kerja pada simulator
tersebut.
3. Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada masing –
masing port Ethernet.
9
4. Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek apakah kedua PC
sudah benar – benar tersambung, kita dapat melakukan perintah ping atau
memberikan paket ICMP dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini.
a. Set alamat IP tiap – tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal
ini PC0 192.168.1.1; PC1 192.168.1.2.
10
c. Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation, dimana
pada saat kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui protokol
yang digunakan dan apa sebenarnya terjadi pada setiap layer.
Contohnya pada saat perintah ping pada gambar di bawah ini.
E. TUGAS
1. Buatlah jaringan topologi star dengan 5 komputer, semua komputer dapat
melakukan ping dari masing masing komputer ke komputer yang lain.
11
NETWORK
2 TROUBLESHOOTING
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mampu menyelesaikan troubleshooting pada jaringan komputer atau internet.
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Komputer windows
3. Switch/hub
4. Mikrotik /linux
C. TEORI
Dalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah
menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan
dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol
protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan
lainnya. Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya
teknologi baru Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer
khususnya layer Fisik (layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum
network troubleshooting ini, praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan
jaringan yang sederhana dengan memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan
services jaringan pada sistem opesasiWindows dan Linux.
D. PRAKTIKUM
1. Hubungkan computer atau notebook ke internet dan pastikan anda bisa
browsing.
12
2. Klik menu start ----- Run ----- ketikan cmd ---- tekan tombol OK
3. Ipconfig
ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh
sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya,
sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa konfigurasi
yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.
· ipconfig,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ipconfig/all,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
· ipconfig/release,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ipconfig/renew
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
4. Ping
Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP.
Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah
penyelesaikan troubleshooting jaringan.
· ping ipgateway
13
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ping ipdnsserver,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ping –t ipserver
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain :
TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk
berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live),
gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping.
Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu
sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di
mesin default gateway, atau router/hop diatasnya.
Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali
dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena
blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di
sisi target).
Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut
pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena
setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server
terganggu/terputus.
5. nslookup
nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan
query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools
nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns
(nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.
nslookup ilkomp.uinsu.ac.id,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=ns
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
14
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
6. Tracert
tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau
routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server)
lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju
server target.
tracert ipserver/domain
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
tracert –d ipserver/domain
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
7. Netstat
Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,
antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada
Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.
netstat –rn
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
netstat –an
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
15
PENGKABELAN DI LAN
3
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester
C. TEORI
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan
satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi
merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun
mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan
gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa
menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial)
hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel,
demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama
16
untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun
jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah
tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.
17
kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa
ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan
insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel
CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps.
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih
kecil).
18
Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)
Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan
sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
19
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini,
yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini
berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router,
sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau
dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam
artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan
warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:
20
Karakteristik Crossover Cable :
1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC
2. Full duplex
3. Panjang maksimal kabel 100 m
4. Ethernet 10/100/1000Base-T
D. PRAKTIKUM
1. Buatlah 2 buah jalinan kabel UTP Kategori 5 dengan urutan kabel sebagai
berikut.
21
Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau uj ung dari
semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam
konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor
RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun
dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45
tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada
di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh
pada lempengan tersebut maka kabelti dak akan berfungsi.
Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan
kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang
cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci
pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang
atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester
untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan
kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada
tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu
indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1
lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus,
lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya
(kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda.
2. Koneksikan 2 buah komputer (point to point) dengan kabel yang telah anda buat
tersebut secara langsung.
Topologi Point to Point
22
1. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General
pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
2. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)
23
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan nomor alamat IP berikut untuk masing PC:
PC 1. IP Address : 192.168.1.2, Subnet Mask : 255.255.255.0
PC 2. IP Address : 192.168.1.3, Subnet Mask : 255.255.255.0
5. Kemudian Klik OK
24
Topologi Start
Dengan menggunakan prosedur pada poin – poin 2 anda coba buat koneksi
seperti gambar di atas.
25
6. Selanjutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil tampilan yang
anda dapat?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
7. Coba lepas kabel dari PC 2, dengan menggunakan Perintah PING, coba anda ping
ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
8. Dimana letak kesalahan umum pada saat melakukan crimp kabel?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
.....
26
Pengalamatan IP (IP Addressing)
4 dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4)
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 4.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP Version 4.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.
B. PERALATAN
PC dengan sistem operasi Windows 7 yang terhubung ke intranet dan internet.
C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang
terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat
saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan.
Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh,
nomor ID kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat.
Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus
menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka
digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang
menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP,
sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer
yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk
berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no
ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor
IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
27
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan
menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP
192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana
11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan
binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan
00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai
dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal
alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk
memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu
dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan
Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi
sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan
untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan
untuk mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan
untuk tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
28
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan
Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local
Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat
yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP
mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme
yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private
IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah
IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk
kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai
hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja
sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual
1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan
Private IP Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara
mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter
Settings
29
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.
3. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau
subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP
address pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP
secara manual adalah:
30
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter
Settings.
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)
31
6. Kemudian Klik OK
D. PRAKTIKUM
1. Buatlah jaringan seperti gambar di bawah ini.
32
Percobaan 2
1. Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub
kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)
E. TUGAS
1. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.
33
2. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.
34
PENGALAMATAN JARINGAN
5 DENGAN IP DINAMIK
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.
2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis
dibandingkan dengan penggunaan IP statis.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi
4. Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Mikrotik
B. PERALATAN
1. OS Linux dan Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP
C. TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi
TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan
request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan
memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah
memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke
DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan
bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang
dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya
tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut
dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor
IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor
IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan
dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :
35
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika
Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari
DHCP server).
IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2
atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke
client tersebut.
IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama
diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
1. PERCOBAAN
36
1 R LOKAL ether 0 0 1500
6. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address add address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK
comment="IP ke Internet"
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL
comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
37
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
38
# rpm –qa | grep dhcp
Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program
DHCP server sudah terinstall.
# rpm -qa|grep dhcp
dhcp-devel-3.0pl1-23
dhcp-3.0pl1-23
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
7. Menjalankan dhcpd.conf
#service dhcpd restart
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
39
2. Network Connection,
3. Local Area Connection,
4. Properties,
5. Internet Protocol (TCP/IP),
6. Properties
7. Pilih Obtain an IP address automatically.
8. Pilih Obtain an DNS address automatically
9. Klik OK
40
NETWORK ADDRESS
6 TRANSLATION (NAT)
A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.
2.Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT
3.Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT
B. PERALATAN
OS Linux dan Mikrotik
PC Router
Switch / HUB
Kabel UTP
C. TEORI
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC
router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line),
bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana
disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama
ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system
yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan
sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup
berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau
fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak
diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall
41
yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses
menggunakan perintah iptables.
Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian
dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer
di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu
buah / beberapa buah.
Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN
yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu
buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang
kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing
yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses
menggunakan router.
DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada
work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.
D. PERCOBAAN
42
2. Pasang NIC di server Mikrotik
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)
7. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_ilkompuinsu]>ip address add
address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK comment="IP ke
Internet"
[admin@ router_ilkompuinsu]>ip address add
address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK
1 ;;; IP Address ke LAN
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL
43
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
8. Setting Gateway
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini
gateway nya adalah
10.100.112.1
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip router add gateway=10.100.112.1
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 10.100.112.0/24 10.100.112.50 PUBLIK
1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL
2 A S 0.0.0.0/0 r 10.100.112.1 PUBLIK
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
10. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ping 10.100.112.1
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C
11. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata
salah)
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ping www.google.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms
4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms
44
12. NAT (Network Address Transalation)
Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada
network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip firewall nat add chain=srcnat
out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet)
action=masquerade
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
45
ONBOOT=yes
USERCTL=no
#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq
lalu tekan enter
2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan.
# cd /etc/resolv.conf
# vi resolv.conf
lalu isi dengan DNS yang diperoleh dari ISP tadi:
nameserver 10.100.112.1
nameserver 172.16.0.1
Lalu simpan konfigurasi tersebut
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
3. Setting IP_forwarding
#cd /etc/
# vi sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0
menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau tidak ada
net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
4. Jalankan service network:
# service network start atau restart
5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan
perintah berikut:
# service named start atau restart
Lakukan test koneksi ke DNS server 10.100.112.1 atau
222.124.194.18
# ping 222.124.194.18
Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com
# ping google.com
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.
46
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti
berikut : ping: unknown host google.com
berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS
yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.
Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar
supaya MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka
harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau
sudah ada tinggal servicenya dijalankan saja adanya.
#service named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan
command berikut:
#chkconfig --level 2345 named on
7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang
digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah:
10.10.10.0/24, dimana:
IP Lokal untuk router adalah : 172.16.0.2
Netmask : 255.255.255.0
Broadcast : 172.16.0.255
Range IP Klien : 172.16.0.1– 172.16.0..254
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 172.16.0.1
# cd /etc/sysconfig/network-scripts/
#vi ifcfg-eth1, lalu isi dengan :
DEVICE=eth1
47
BOOTPROTO=static
IPADDR=172.16.0.1
NETMASK=255.255.255.0
USERCTL=no
PEERDNS=yes
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya:
#service network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network
Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet
maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:
Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables.
#service iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
48
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0
# cd /etc/
# vi rc.local
iptables -t nat -A POSTROUTING –s 172.16.0.1/24 –j MASQUERADE
Simpan file diatas dengan shift : wq enter
Lalu ketikan
#iptables-save
#service iptables restart
#./etc/rc.local
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih
perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid
yang dapat digunakan sebagai proxy
12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul :
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6
Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC
Server
49
7 MEMBUAT HOTSPOT UNTUK MENGAKSES
INTRANET PADA JARINGAN LOKAL
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC
3. Switch
4. Access Point
5. Mikrotik.
C. TEORI
Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile
dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet,
baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti
PDA, Communicator dan lain-lain.
D. PERCOBAAN
50
2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di
mikrotik.co.id)
Connect To :192.168.1.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda
… kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address.
Login : masuk user name kita (misalnya admin).
Password : masukkan password dari user.
Terakhir klik menu connect
51
6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul
otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol
NEXT
8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol
next
9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT.
10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting
diawal ) Klik tombol NEXT
52
12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan
passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT.
13. Finish
KONFIGURASI ROUTER
8
A. TUJUAN:
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO
2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan
3. Troubleshoot routing di jaringan
B. PERALATAN
1. 2 buah router seri 1700
2. 1 buah router seri 2800
3. 6 buah PC
4. 1 buah server
5. 3 buah switch
6. Kabel UTP
C. TEORI
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-
komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori,
sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas
khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan
mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui
koneksi jaringan.
Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan
fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan
file file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan
parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router
menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.
Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM),
nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory
(ROM) dan interface-interface.
54
Menangani cache fast-switching
Menangani packet buffering dan share RAM
Menangani antrian paket
Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router
bekerja
Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart
Router
Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:
CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam
operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem,
routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah
microprocessor.
RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching,
konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router
55
RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM
dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori
share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan
paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart.
RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-
upgrade dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line
memory
module (DIMM).
Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router
normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara
mendownload image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak.
Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses
booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash.
Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat
ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.
Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem
digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini
mentransfer paket dari dan ke interface. Bus CPU digunakan untuk akses komponen
dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari
alamat memory yang digunakan.
Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan
komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati
power supply.
56
D. PERCOBAAN
1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama
seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.
57
3. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
Baud : 9600
data bit : 8
parity : none
Stop bit : 1
flow control : none
58
4. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
5. Setelah selesai router loading sekarang kita lanjut konfigurasi router
Membuat Banner
1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#
59
Membuat Password
1 ROUTER_I (config)#line console 0
2 ROUTER_I (config-line)#password cisco
3 ROUTER_I (config-line)#login
4 ROUTER_I (config-line)#exit
5 ROUTER_I (config)#enable password cisco
6 ROUTER_I (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
1 ROUTER_I (config)#line vty 0 4
2 ROUTER_I (config-line)#password cisco
3 ROUTER_I (config-line)#login
4 ROUTER_I (config-line)#exit
60
Tekan tombol enter untuk memulai
1 Router>enable (untuk meng-enable router)
Membuat Banner
1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router
II#
61
3 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1
255.255.255.252
4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_II (config-if)#exit
Membuat Banner
1 ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router
III#
Membuat Password
1 ROUTER_III (config)#line console 0
2 ROUTER_III (config-line)#password cisco
3 ROUTER_III (config-line)#login
4 ROUTER_III (config-line)#exit
5 ROUTER_III (config)#enable password cisco
6 ROUTER_III (config)#enable secret cisco
Mensetting U/ Telnet
1 ROUTER_III (config)#line vty 0 4
2 ROUTER_III (config-line)#password cisco
3 ROUTER_III (config-line)#login
4 ROUTER_III (config-line)#exit
62
4 ROUTER_III (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_III (config-if)#exit
63
E. TUGAS
1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan
2
STATIK ROUTING
9
1. TUJUAN
2. PERALATAN
1. 2 buah router seri 1700
2. 1 buah router seri 2800
3. 6 buah PC
4. 1 buah server
5. 3 buah switch
6. Kabel UTP
64
3. Teori
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan
topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran darijaringan, bandwidth yang tersedia,
proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari
dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network
administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara
manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus
rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap
menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator
jaringan untukmelakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya
mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias
diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari
administrator
1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan
oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel
routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama
jalur/rute aktif.
65
2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
adaperubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
baru.
3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untukmeneruskan pengiriman data,
maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus
dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebutsebagai tabel
routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254, dengan prosesnya sebagai berikut :
Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data
kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1.
66
Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.10.254
Artinya :
Ip network tujuan : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 192.168.10.1
67
4. PERCOBAAN
1. Buatlah topologi jaringan seperti gambar di atas dengan menggunakan
packet tracer
2. Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.
68
Ketikan Perintah show run
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Router R1
Masuk ke mode global configuration.
Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Router_1(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Router_1(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Router R3
Masuk ke mode global configuration.
Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Router_1(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Troubleshooting konfigurasi routing statis
Ping
Dari mode privileged EXEC pada router 1, ping ke node pada jaringan 172.16.5.0.
69
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Traceroute
70
BRIDGING
10
A. TUJUAN
1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip
bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge
B. PERALATAN
1.OS Linux atau Mikrotik
2.PC Router
3.Switch / HUB
4.Kabel UTP
5.Radio wireless Indor
C. TEORI
Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang
sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi
wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan,
Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai
fasilitas temporer.
Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan
komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu
cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi
jaringanjaringan komputer dan Internet.
Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan
melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu
alternatif terhadap sambungan privat.
Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal
ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap
stasiun wireless dalam area cakupannya.
71
Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun
komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai
relay, memperluas daerah sistem.
AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired
network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel
wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain,
menggunakan wireless bridges.
Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang
disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya
digunakan untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema
Network A------------wirelss 1---------wireless 2-------------network B
Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu
local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan
sistem yang di routing
72
D. PERCOBAAN
73
3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita
menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti
jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip
Radio)
74
Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk
75
Klik menu Save setting
Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang
kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti
percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah
192.168.100.2/29
76