Anda di halaman 1dari 77

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343385586

Modul Praktikum Jaringan Komputer

Book · August 2020

CITATIONS READS

0 1,127

1 author:

Yusuf Ramadhan Nasution


State Islamic University of Sumatera Utara, Medan Indonesia
12 PUBLICATIONS   15 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PADA APLIKASI MENENTUKAN BERAT BADAN IDEAL View project

All content following this page was uploaded by Yusuf Ramadhan Nasution on 02 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MODUL PRAKTIKUM

“JARINGAN KOMPUTER ”

LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah Praktikum : Praktikum Jaringan Komputer


Kode Mata Kuliah Praktikum :-
SKS :1
Program Studi : Ilmu Komputer
Semester : 4 (Genap)

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

TIM LABORAN LABORATORIUM DEKAN FAKULTAS KEPALA LABORATORIUM


FAKULTAS SAINS DAN SAINS DAN
TEKNOLOGI UIN SUMATERA TEKNOLOGI UIN
UTARA MEDAN : SUMATERA UTARA
MEDAN :

Yusuf Ramadhan Nasution, M.Kom


Dr. H.M. Jamil, MA Rakhmat Kurniawan R, M.Kom

2
Daftar Isi
Cover ...................................................................................................... 1
Lembar Pengesahan ............................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................ 3

Pengenalan Jaringan ............................................................................... 4


Network Troubleshooting ....................................................................... 12
Pengkabelan di LAN ............................................................................... 16
Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4) ....... 27
Pengalamatan jairngan Dengan IP Dinamik .......................................... 35
Network Address Translation (NAT) ..................................................... 41
Membuat Hotspot untuk mengakses intranet pada jaringan lokal ......... 50
Konfigurasi Router ................................................................................. 54
Statik Routing ......................................................................................... 64
Bridging .................................................................................................. 71

3
PENGENALAN JARINGAN
1
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mahasiswa memahami tentang topologi jaringan.
2. Mahasiswa memahami tentang TCP/IP dan LAN.

B. PERALATAN
1. Personal Komputer
2. Software simulasi, packet tracer

C. TEORI
Network atau jaringan, dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua
atau
lebih komputer yang dihubungkan sehingga dapat berhubungan dan dapat
berkomunikasi, sehingga akan menimbulkan suatu effisiensi, sentralisasi dan optimasi
kerja. Pada jaringan komputer yang dikomunikasikan adalah data, satu komputer
dapat berhubungan dengan komputer lain dan saling berkomunikasi (salah satunya
bertukar data ) tanpa harus membawa disket ke satu computer ke komputer lainnya
seperti yang biasa kita lakukan.
Ada beberapa jenis jaringan komputer dilihat dari cara pemrosesan data dan
pengaksesannya.
1. Host-Terminal. Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang dihubungkan
dalam suatu dumb terminal. Karena Dumb Terminal hanyalah sebuah monitor
yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232, maka pemrosesan
data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah
sebuah sistem computer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang
tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar.
2. Client - Server. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan
beberapa client. Server bertugas menyediakan layanan, bermacam-macam
jenis layanan yang dapat diberikan oleh server, misalnya adalah pengaksesan
berkas, peripheral,database, dan lain sebagainya. Sedangkan client adalah
sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan

4
hubungan dumb terminal, sebuah terminal client melakukan pemrosesan data
di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah
harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang
besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client
dilakukan di terminal client.
3. Peer to Peer. Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan
dengan media kabel. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa
setiap komputer dapat berfungsi serbagai server (penyedia layanan) dan client,
keduanya dapat difungsikan dalam suatu waktu yang bersamaan.

Sedangkan apabila kita lihat dari sisi lingkupannya atau jangkauannya, jaringan dapat
di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. LAN (Local Area Network). Hanya terdapat satu atau dua server dan ruang
lingkupnya hanya terdapat dalam satu lokasi atau gedung, Hal ini akan
mendapat pembahasn tersendiri pada sub bahasan berikutnya.
2. WAN (Wide Area Network). Merupakan gabungan dari LAN, yang ruang
lingkupnya dapat saja satu lokasi, misalnya gedung bertingkat, atau dapat
tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia, jaringan jenis ini membutuhkan
minimal satu server untuk setiap LAN, dan membutuhkan minimal dua server
yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.
3. Internet. Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar di
seluruh dunia yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar komputer.
Dalam jaringan ini dibatasi layanannya sebagai berikut : FTP, E-Mail, Chat,
Telnet, Conference, News Group, Mailing List. Biasanya jaringan ini
menggunakan protoko; TCP/IP (Jenis protokol ini akan dibahas selanjutnya),
walaupun ada sebagian kecil yang menggunakan jenis lain (IPX Novell
Netware, NetBios, dan lain-lainnya)
4. Intranet. Jenis jaringan ini merupakan gabungan dari LAN/WAN dengan
Internet. Apabila kita lihat dari lingkupannya atau jangkauannya maka
jaringan ini adalah jenis LAN/WAN yang memberikan layanan seperti
layanan internet kepada terminal clientnya. Perbedaan menyolok Intranet
dengan Internet adalah Intranet melayani satu organisasi tertentu saja.

Dari jenis-jenis jaringan yang telah dijelaskan diatas, yang akan dijelaskan dalam
pelatihan ini adalah jenis LAN (Local Area Network), karena LAN merupakan
jaringan terkecil dan yang paling penting, karena jenis-jenis jaringan yang lain hanya
merupakan pengembangan dari LAN saja.

Topologi jaringan
Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi
tiga,
yaitu :
 Topologi cincin (ring topology)
 Topologi bus (bus topology)
 Topologi bintang (star topology)

Berikut adalah ilustrasi dari ketiga topologi di atas :


Topologi cincin (ring topology)

5
Topologi jenis cincin ini menghubungkan satu komputer di dalam suatu loop
tertutup. Pada topologi jenis ini data atau message berjalan mengelilingi jaringan
dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya terus hingga mencapai
komputer yang dituju. Waktu yang di butuhkan untuk mencapai terminal tujuan
disebut walk time (waktu transmisi).

Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer
sebelumnya, yaitu :
 Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika
terminal ini merupakan tujuan data tersebut.
 Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan
tanda negatif ke komputer pengirim.
Apabila ada komputer yang tidak berfungsi maka hal tersebut tidak akan mengganggu
jalannya jaringan, tapi apabilasatu kabel putus akan mengakibatkan jaringan tidak
berfungsi.

Topology bus (bus topology)


Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan
media utama dari jaringan. Terminalterminal yang akan membangun jaringan
dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang
dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dituju tanpa harus melewati
terminal-terminal dalam jaringan, atau akan di routingkan ke head end controller.
Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan,
jaringan akan tak bekerja apabila kabel utamanya dipotong atau putus.

6
Jaringan ini merupakan jaringan yang banyak digunakan karena hanya dalam
beberapa meter kabel dapat dihubungkan ke banyak terminal client. Jaringan ini
biasanya menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisinya. Kabel coaxial
dilihat adri bentuk fisiknya mirip dengan kabel antena. Kabel ini mempunyai
kapasitas bandwidth yang besar (2MB), sehingga apabila dihubungkan dengan banyak
terminal akan terlayani dengan baik.

Topologi bintang (star topology)


Jenis topologi jaringan ini menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang
mengubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral ini yang mengarahkan
setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Jenis jaringan ini apabila ada
salah satu terminal client tidak berfungsi atau media transmisi putus atau terganggu
makan tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan, karena gangguan tersebut hanya
mempengaruhi terminal yang bersangkutan.

Kelemahan dari jenis topologi jaringan ini adalah ketergantungan terhadap suatu
terminal sentral. Hal tersebut merupakan suatu gangguan yang sangat berarti apabila
terminal sentral tersebut mendapatkan gangguan, sehingga dicari suatu solusi yang
dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi yang banyak dilakukan adalah
dengan menggunakan dua buah terminal sebagai server, sehingga apabila satu server
dalam keadaan down dapat dialihkan ke server yang kedua dan begitu seterusnya.

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)


TCP/IP terdiri dari lapisan-lapisan protokol. Untuk memudahkan dalam
memahaminya maka akan diambil contoh pengiriman email. Dalam pengiriman email
yang diperlukan adalah protokol untuk email. Protokol ini mendefinisikan
perintahperintah yang diperlukan dalam pengiriman email, dan protokol ini juga
mengasumsikan bahwa ada hubungan antara terminal yang mengirim dengan terminal
yang dituju. Dalam hal ini perintah-perintah tersebut diatur oleh TCP dan IP. TCP
mengatur masalah perintah-perintah pengiriman data, mengawasi jalannya data dan
memastikan data tersebut sampai ke tujuannya, apabila ada bagian dari data yang
tidak mencapai tujuan maka TCP akan mengirimkan ulang. Proses tersebut terus
berlangsung sampai data yang dikirimkan sampai ke tujuannya. Apabila ada data yang
sangat besar untuk dimuat dalam satu datagram maka TCP akan memecahnya
menjadi beberapa datagram dan kemudian mengirimkan ke tujuan dan memastikan
sampai dengan benar. TCP dapat dianggap sebagai suatu pembentuk kumpulan -

7
kumpulan routine (perintah) yang dibutuhkan oleh aplikasi untuk dapat berhubungan
dengan terminal lain dalam jaringan.
Tidak semua perintah yang dibutuhkan oleh aplikasi terdapat dalam TCP/IP.
IP adalah protokol yang memuat semua kebutuhan aplikasi dalam berhubungan antar
terminal. Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa TCP bertanggungjawab di
masalah pengiriman dan dalam memecah data menjadi bagian-bagian kecil, maka IP
merupakan pembuka jalan hingga sampainya data ke terminal tujuan.
Pelapisanpelapisan protokol tersebut berguna untuk menjaga agar data dapat sampai
dengan sempurna. Beberapa layanan dasar tapi merupakan layanan yang penting
diberikan oleh TCP/IP adalah :
 File Transfer (FTP)
 Remote Login (menggunakan fasilitas TELNET)
 Mail elektronik

LAN (Local Area Network)


Local Area Network merupakan salah satu arsitektur jaringan yang paling
sederhana dan dapat dikembangkan menjadi arsitektur jaringan yang lebih luas
cakupannya. Luas cakupan LAN itu sendiri tidak melebihi dari satu area yang terdiri
dari beberapa terminal yang saling dihubungkan sehingga menambahkan fungsi dari
terminal itu sendiri Layananlayanan yang dapat diberikan LAN adalah penggunaan
file bersama (file sharing) atau penggunaan printer bersama, (printer sharing).
Biasanya LAN menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan clientnya, tetapi
tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan >1 server, tergantung kebutuhan
dari client itu sendiri. Biasanya yang menjadi pertimbangan adalah jenis layanan
yang dibutuhkan dan performansi jaringan itu sendiri. Apabila jenis layanan yang
dibutuhkan banyak (mail, web, ftp server), maka sebaiknya server yang digunakan
lebih dari satu dan hal tersebut akan mempengaruhi kinerja jaringan yang
menggunakan layanan-layanan terserbut.
Penamaan terminal dalam suatu jaringan menggunakan apa yang disebut IP
Address (Internet Protocol Address). Sedang penamaan penamaan server berdasarkan
nama domainnya disebut DNS (Domain Name Server). Kedua cara penamaan ini
merupakan cara penamaan yang biasa digunakan dalam jaringan. Hal-hal lebih lanjut
akan kita bahas langsung pada pengaplikasian instalasi jaringan pada bahasan
selanjutnya.

8
D. PRAKTIKUM
1. jalankan packet tracer sehingga memunculkan form kerja pada simulator
tersebut.

2. Membuat jaringan peer to peer mengunakan packet tracer. Ambil 2 buah PC


dari select device box pada bagian end devices ke logical workspace seperti
terlihat pada gambar ini.

3. Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada masing –
masing port Ethernet.

9
4. Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek apakah kedua PC
sudah benar – benar tersambung, kita dapat melakukan perintah ping atau
memberikan paket ICMP dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini.
a. Set alamat IP tiap – tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal
ini PC0 192.168.1.1; PC1 192.168.1.2.

b. Ping dapat melalui virtual command line tiap PC atau mengirimkan


paket ICMP yang dapat kita klik langsung dari objek PC0 ke PC1.

10
c. Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation, dimana
pada saat kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui protokol
yang digunakan dan apa sebenarnya terjadi pada setiap layer.
Contohnya pada saat perintah ping pada gambar di bawah ini.

E. TUGAS
1. Buatlah jaringan topologi star dengan 5 komputer, semua komputer dapat
melakukan ping dari masing masing komputer ke komputer yang lain.

11
NETWORK
2 TROUBLESHOOTING
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mampu menyelesaikan troubleshooting pada jaringan komputer atau internet.

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Komputer windows
3. Switch/hub
4. Mikrotik /linux

C. TEORI
Dalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah
menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan
dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol
protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan
lainnya. Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya
teknologi baru Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer
khususnya layer Fisik (layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum
network troubleshooting ini, praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan
jaringan yang sederhana dengan memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan
services jaringan pada sistem opesasiWindows dan Linux.

D. PRAKTIKUM
1. Hubungkan computer atau notebook ke internet dan pastikan anda bisa
browsing.

12
2. Klik menu start ----- Run ----- ketikan cmd ---- tekan tombol OK

3. Ipconfig
ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh
sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya,
sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa konfigurasi
yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.
· ipconfig,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ipconfig/all,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---
· ipconfig/release,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ipconfig/renew
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
4. Ping
Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP.
Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah
penyelesaikan troubleshooting jaringan.
· ping ipgateway

13
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

· ping ipdnsserver,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
· ping –t ipserver
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain :
 TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk
berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live),
gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping.
 Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu
sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di
mesin default gateway, atau router/hop diatasnya.
 Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali
dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena
blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di
sisi target).
 Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut
pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena
setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server
terganggu/terputus.

5. nslookup
nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan
query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools
nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns
(nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.
nslookup ilkomp.uinsu.ac.id,
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=ns
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

14
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

6. Tracert
tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau
routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server)
lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju
server target.
tracert ipserver/domain
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
tracert –d ipserver/domain
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
7. Netstat
Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,
antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada
Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.
netstat –rn
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
netstat –an
Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

15
PENGKABELAN DI LAN
3
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau
crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan
melakukan pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat
implementasi pengkabelan.

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester

C. TEORI
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan
satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi
merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun
mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan
gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan
perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa
menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial)
hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel,
demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama

16
untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun
jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah
tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

1. Tipe dan Jenis Kabel


Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted
pair) dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini)

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk


masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri
revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk
kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk
menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga

17
kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa
ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan
insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel
CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps.
Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih
kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)


Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi
warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow
cable. Kabel koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang
lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau
berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal
ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500
meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat
(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

18
Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)
Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC
T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan
dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan
sebagai berikut:
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

19
Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini,
yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini
berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router,
sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau
dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam
artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan
warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:

NO. Ujung A Ujung B


1. Putih Orange (Tx+) Putih Orange (Tx+)
2. Orange (Tx-) Orange (Tx-)
3. Putih Hijau (Rx+) Putih Hijau (Rx+)
4. Biru Biru
5. Putih Biru Putih Biru
6. Hijau (Rx-) Hijau (Rx-)
7. Putih Coklat Putih Coklat
8. Coklat Coklat

Karakteristik Straight Cable :


 Menghubungkan PC-Hub/switch
 Half duplex
 Panjang maksimal kabel 100 m
 Ethernet 10/100/1000Base-T
CROSSOVER CABLE

NO. Ujung A Ujung B


1. Putih Orange (Tx+) Putih Hijau (Rx-)
2. Orange (Tx-) Hijau (Rx-)
3. Putih Hijau (Rx+) Putih Orang (Tx+)
4. Biru Biru
5. Putih Biru Putih Biru
6. Hijau (Rx-) Orange (Tx-)
7. Putih Coklat Putih Coklat
8. Coklat Coklat

20
Karakteristik Crossover Cable :
1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC
2. Full duplex
3. Panjang maksimal kabel 100 m
4. Ethernet 10/100/1000Base-T

D. PRAKTIKUM
1. Buatlah 2 buah jalinan kabel UTP Kategori 5 dengan urutan kabel sebagai
berikut.

Terminal 1 Warna Terminal 2


1 Putih Orange 1
2 Orange 2
3 Putih Hijau 3
4 Biru 4
5 Putih Biru 5
6 Hijau 6
7 Putih Coklat 7
8 Coklat 8

Terminal 1 Warna Terminal 2


1 Putih Orange 3
2 Orange 6
3 Putih Hijau 1
4 Biru 4
5 Putih Biru 5
6 Hijau 2
7 Putih Coklat 7
8 Coklat 8

Langkah – langkah Percobaan :


 Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter
 Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potongl ah bagi an luar dari
kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena
kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang
ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus
mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya.
 Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni
tersebut dengan urutan yang di atas.

21
 Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau uj ung dari
semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam
konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor
RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun
dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45
tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada
di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh
pada lempengan tersebut maka kabelti dak akan berfungsi.
 Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan
kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang
cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci
pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang
atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
 Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester
untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan
kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada
tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu
indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1
lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus,
lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya
(kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda.

2. Koneksikan 2 buah komputer (point to point) dengan kabel yang telah anda buat
tersebut secara langsung.
Topologi Point to Point

Langkah – langkah percobaan :


 Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter
Settings

22
1. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General
pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
2. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)

23
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan nomor alamat IP berikut untuk masing PC:
PC 1. IP Address : 192.168.1.2, Subnet Mask : 255.255.255.0
PC 2. IP Address : 192.168.1.3, Subnet Mask : 255.255.255.0
5. Kemudian Klik OK

3. Cek konektivitas antara 2 host tersebut dengan perintah ping!

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!


..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
4. Koneksikan komputer-komputer dengan kabel yang telah anda buat tersebut
melalui hub/switch.

24
Topologi Start

Dengan menggunakan prosedur pada poin – poin 2 anda coba buat koneksi
seperti gambar di atas.

5. Cek konektivitas antara host tersebut dengan perintah ping!

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!


..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......

25
6. Selanjutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil tampilan yang
anda dapat?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
7. Coba lepas kabel dari PC 2, dengan menggunakan Perintah PING, coba anda ping
ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
8. Dimana letak kesalahan umum pada saat melakukan crimp kabel?
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
......
..........................................................................................................................................
.....

26
Pengalamatan IP (IP Addressing)
4 dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4)

A. TUJUAN
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 4.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP Version 4.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATAN
PC dengan sistem operasi Windows 7 yang terhubung ke intranet dan internet.

C. TEORI
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang
terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat
saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan.
Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh,
nomor ID kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat.
Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus
menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka
digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang
menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP,
sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer
yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan.
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk
berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no
ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor
IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:
 net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

27
 host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan
menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP
192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana
11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan
binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan
00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai
dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal
alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk
memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu
dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan
Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi
sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk
net id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan
untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan
untuk mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan
untuk tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

28
Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan
Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local
Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat
yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP
mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme
yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private
IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah
IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk
kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai
hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja
sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.

2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan
Private IP Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara
mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter
Settings

29
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

3. Konfigurasi Manual
Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau
subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP
address pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP
secara manual adalah:

30
1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter
Settings.
2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)

4. Klik Use the following IP address


5. Masukan nomor alamat IP yang diinginkan

31
6. Kemudian Klik OK

D. PRAKTIKUM
1. Buatlah jaringan seperti gambar di bawah ini.

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat


private dikelas C.
3. Masukan IP di computer A dengan IP 192.168.1.1/24 dan Komputer B dengan
IP 192.168.1.254/24
4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD
5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 , hasil yang didapat
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........

32
Percobaan 2
1. Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub
kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres
192.168.2.0/24)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A


192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24
dan komputer C 192.168.1.50/24.
3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat
Komputer B
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........
Komputer C
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........
Komputer D
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...........

E. TUGAS
1. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.

33
2. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.

34
PENGALAMATAN JARINGAN
5 DENGAN IP DINAMIK

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.
2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis
dibandingkan dengan penggunaan IP statis.
3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi
4. Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Mikrotik

B. PERALATAN
1. OS Linux dan Mikrotik
2. PC Router
3. Switch / HUB
4. Kabel UTP

C. TEORI
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis
memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang
memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang
meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator
tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi
TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan
request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan
memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah
memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke
DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan
bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang
dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya
tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut
dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor
IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor
IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan
dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
Cara Kerja DHCP :

35
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika
Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP
dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
 IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari
DHCP server).
 IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2
atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke
client tersebut.
 IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama
diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui
peminjaman tersebut kepada DHCP Server.

1. PERCOBAAN

Setting DHCP dengan Mikrotik


1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik
2. Pasang NIC di server Mikrotik
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4.Mengganti nama Intreface


Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL
pada ether2
[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK
[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL
[admin@Mikrotik] > interface print
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R PUBLIK ether 0 0 1500

36
1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik


[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_ilkompuinsu
[admin@ router_ilkompuinsu]>

6. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address add address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK
comment="IP ke Internet"
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL
comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK
1 ;;; IP Address ke LAN
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

7. Setting DHCP Server


DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu
suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah
jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu
melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk
melakukan pengalamatan ip address untuk client

[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10


Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24


gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

37
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Setting DHCP SERVER


[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool

Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya


[admin@ router_ ilkompuinsu]> /ip dhcp-server enable 0

8. Konfigurasi DHCP client


Setting DHCP client pada Windows :
Pilih
1. control panel,
2. Network Connection,
3. Local Area Connection,
4. Properties,
5. Internet Protocol (TCP/IP),
6. Properties
7. Pilih Obtain an IP address automatically.
8. Pilih Obtain an DNS address automatically
9. Klik OK
9. Ping Ke IP server
Dengan perintah ping 172.16.0.1
Tulis hasil perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Proses instalasi DHCP Servern di LINUX


1. Login ke sistem Linux sebagai root.
2. Catatlah, berapa nomer IP address dan nama host dari PC yang anda
gunakan. Setelah itu, juga catat IP address dari komputer client (gunakan
perintah ifconfig dan hostname).
3. Pastikan bahwa komputer server yang anda gunakan sudah terhubung ke
komputer client (gunakan perintah ping).
4. Untuk menjalankan service DHCP diperlukan paket program yang
bernama dhcp*- xxx.rpm. Cek apakah program tersebut sudah terinstall
atau belum.

38
# rpm –qa | grep dhcp

Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program
DHCP server sudah terinstall.
# rpm -qa|grep dhcp
dhcp-devel-3.0pl1-23
dhcp-3.0pl1-23
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

5. Di REDHAT secara default file dhcpd.conf berada di dalam direktori


/usr/share/doc/dhcp-3.0.1
#cd /usr/share/doc/dhcp-3.0.1
#ls
Pada saat gunakan perintah ls maka akan tampil file dhcpd.conf.sample. File ini
harus kita copy ke directori /etc
#cp dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
6. Edit file dhcpd.conf
#cd /etc
#vi dhcpd.conf
subnet 172.16.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 172.16.0.2 172.16.0.10;
option domain-name-servers 172.16.0.1;
option broadcast-address 172.16.0.255;
option routers 172.16.01;
option subnet-mask 255.255.255.0;
}
simpan file dhcpd.conf
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

7. Menjalankan dhcpd.conf
#service dhcpd restart
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

Konfigurasi DHCP client


Setting DHCP client pada Windows :
Pilih
1. control panel,

39
2. Network Connection,
3. Local Area Connection,
4. Properties,
5. Internet Protocol (TCP/IP),
6. Properties
7. Pilih Obtain an IP address automatically.
8. Pilih Obtain an DNS address automatically
9. Klik OK

40
NETWORK ADDRESS
6 TRANSLATION (NAT)

A. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.
2.Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT
3.Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

B. PERALATAN
 OS Linux dan Mikrotik
 PC Router
 Switch / HUB
 Kabel UTP

C. TEORI
PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric
Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC
router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line),
bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana
disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama
ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system
yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.
Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan
menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan
sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup
berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau
fedora.
Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :
 Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak
diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall

41
yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses
menggunakan perintah iptables.
 Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian
dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer
di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu
buah / beberapa buah.
 Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.
Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN
yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu
buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang
kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing
yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses
menggunakan router.
 DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada
work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

D. PERCOBAAN

Setting NAT dengan Mikrotik


1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik

42
2. Pasang NIC di server Mikrotik
3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

5. Mengganti nama Intreface


Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL
pada ether2
[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK
[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

[admin@Mikrotik] > interface print


Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R PUBLIK ether 0 0 1500
1 R LOKAL ether 0 0 1500

6. Mengganti Nama Mikrotik


[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_ilkompuinsu
[admin@ router_ ilkompuinsu]>

7. Setting IP Address
Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang
interface LOKAL
[admin@ router_ilkompuinsu]>ip address add
address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK comment="IP ke
Internet"
[admin@ router_ilkompuinsu]>ip address add
address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 ;;; IP Address ke Internet
10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK
1 ;;; IP Address ke LAN
172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

43
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

8. Setting Gateway
Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini
gateway nya adalah
10.100.112.1
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip router add gateway=10.100.112.1
[admin@ router_ ilkompuinsu]>ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 10.100.112.0/24 10.100.112.50 PUBLIK
1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL
2 A S 0.0.0.0/0 r 10.100.112.1 PUBLIK
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

9. Setting Name Server


Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary=
10.100.112.1 dan IP Address
Secondary= 222.124.194.18
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip dns set primary-dns=10.100.112.1
[admin@ router_ilkompuinsu]> ip dns set primary-
dns=222.124.194.18 allow-remoterequests=yes
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

10. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ping 10.100.112.1
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms
Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

11. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata
salah)
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ping www.google.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms
209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms
4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms

44
12. NAT (Network Address Transalation)
Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada
network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade
[admin@ router_ ilkompuinsu]> ip firewall nat add chain=srcnat
out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet)
action=masquerade
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

13. Setting Komputer Client


Setting ip client satu kelas dengan router
IP Address : 172.16.0.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 172.16.0.1
Preferred DNS Servers 172.16.0.1
Klik OK
Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site

Setting NAT dengan Linux


1. Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast
dan dns-nya.
IP : 10.100.112.50/24
Gateway : 10.100.112.1
Netmast : 255.255.255.0
IP Broadcast : 10.100.112.255
DNS1 : 10.100.112.1
DNS2 : 222.124.194.18
# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan :
NETWORKING=yes
HOSTNAME= ilkomp.uinsu.ac.id
GATEWAY=10.100.112.1
Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter

Setting IP sebagai berikut :


#cd /etc/sysconfig/network-script/
#vi ifcfg-eth0
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=10.100.112.50
NETMASK=255.255.255.0

45
ONBOOT=yes
USERCTL=no
#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq
lalu tekan enter
2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan.
# cd /etc/resolv.conf
# vi resolv.conf
lalu isi dengan DNS yang diperoleh dari ISP tadi:
nameserver 10.100.112.1
nameserver 172.16.0.1
Lalu simpan konfigurasi tersebut
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
3. Setting IP_forwarding
#cd /etc/
# vi sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0
menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau tidak ada
net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
4. Jalankan service network:
# service network start atau restart
5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan
perintah berikut:
# service named start atau restart
Lakukan test koneksi ke DNS server 10.100.112.1 atau
222.124.194.18
# ping 222.124.194.18
Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com
# ping google.com
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.

46
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti
berikut : ping: unknown host google.com
berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS
yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.
Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar
supaya MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka
harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau
sudah ada tinggal servicenya dijalankan saja adanya.
#service named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan
command berikut:
#chkconfig --level 2345 named on
7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang
digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah:
10.10.10.0/24, dimana:
IP Lokal untuk router adalah : 172.16.0.2
Netmask : 255.255.255.0
Broadcast : 172.16.0.255
Range IP Klien : 172.16.0.1– 172.16.0..254
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 172.16.0.1
# cd /etc/sysconfig/network-scripts/
#vi ifcfg-eth1, lalu isi dengan :
DEVICE=eth1

47
BOOTPROTO=static
IPADDR=172.16.0.1
NETMASK=255.255.255.0
USERCTL=no
PEERDNS=yes
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya:
#service network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu


172.16.0.2 s.d 172.16.0.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name
servernya adalah sebagai berikut.
Gateway : 172.16.0.1
Netmask : 255.255.255.0
DNS 1 : 172.16.0.1
DNS 2 : 222.124.194.18
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network
Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet
maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:
Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables.
#service iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]

48
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0
# cd /etc/
# vi rc.local
iptables -t nat -A POSTROUTING –s 172.16.0.1/24 –j MASQUERADE
Simpan file diatas dengan shift : wq enter
Lalu ketikan
#iptables-save
#service iptables restart
#./etc/rc.local
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih
perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid
yang dapat digunakan sebagai proxy
12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul :
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):
icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6
Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC
Server

49
7 MEMBUAT HOTSPOT UNTUK MENGAKSES
INTRANET PADA JARINGAN LOKAL

A. TUJUAN

1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat


mobile user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

B. PERALATAN
1. Kabel UTP Category 5
2. PC
3. Switch
4. Access Point
5. Mikrotik.

C. TEORI
Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile
dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet,
baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti
PDA, Communicator dan lain-lain.

D. PERCOBAAN

1. Setting IP computer kita


satu network dengan ip di
mikrotik (IP mikrotik 192.168.1.1/24 dan ip di computer 192.168.1.10/24).

50
2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di
mikrotik.co.id)
 Connect To :192.168.1.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda
… kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address.
 Login : masuk user name kita (misalnya admin).
 Password : masukkan password dari user.
 Terakhir klik menu connect

3. Tampil menu mikrotik.

4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,


 Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √,
 Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1
 setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan
misalnya tasmi_ganteng
5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,
 Klik bagian Tab Server
 Klik SETUP
 kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan
HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT).
 Klik tombol NEXT

51
6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul
otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol
NEXT

7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di


bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT

8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol
next
9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT.
10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting
diawal ) Klik tombol NEXT

11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya ilkomp.uinsu.ac.id) kemudian


klik Tombol NEXT.

52
12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan
passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT.

13. Finish

14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,


 Kilk Tab USER,
 Klik tombol PLUS warna merah
 Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom PASSWORD
 Kemudian klik tombol OK (untuk membatasi user dan memasukan MAC
address user cukup anda klik dikolom profil dan kolom MAC untuk
memasukkan MAC

Percobaan Setting Radio Wireless


1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera, mozilla
firefox, ataupun internet explorer.
2. Tuliskan alamat http://192.168.1.245
3. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di bagaian
password ketikan admin kemudian login.
4. Menu Setup
 Device name diisi dengan nama wirelessPrak
 Configurasi type
 Pilih static IP
 Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)
 Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan 192.168.1.1)
 Kemudian click save – setting
 Pada AP mado pilih “ access point “
5. Menu ‘wireless’:
 Pada menu made = pilih mixed
 Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum”
 Pada menu channel = pilih channel yang free
53
 Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya
6. Menu Administrator
 Dibagian Manajemen masukan password untuk radio
7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke Linksys
8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys
9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik ‘ view
wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan

KONFIGURASI ROUTER
8
A. TUJUAN:
1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO
2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan
3. Troubleshoot routing di jaringan

B. PERALATAN
1. 2 buah router seri 1700
2. 1 buah router seri 2800
3. 6 buah PC
4. 1 buah server
5. 3 buah switch
6. Kabel UTP
C. TEORI
Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-
komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori,
sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas
khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan
mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui
koneksi jaringan.
Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan
fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan
file file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan
parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router
menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.
Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM),
nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory
(ROM) dan interface-interface.

RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menyimpan tabel routing
 Menangani cache ARP

54
 Menangani cache fast-switching
 Menangani packet buffering dan share RAM
 Menangani antrian paket
 Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router
bekerja
 Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menyediakan storage untuk file startup configuration
 Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menangani IOS image
 Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip
pada prosesornya
 Data masih ada ketika router dimatikan atau restart
 Dapat menyimpan beberapa versi software IOS
 Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory
(EEPROM)

ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test
(POST)
 Menyimpan program bootstap dan dasar operating system
 Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade
software

Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:


 Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data
 Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah

Router
Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:
CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam
operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem,
routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah
microprocessor.

RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching,
konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router

55
RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM
dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori
share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan
paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart.
RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-
upgrade dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line
memory
module (DIMM).

Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router
normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara
mendownload image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak.
Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses
booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash.
Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat
ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.

NVRAM – NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device


yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain
dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan
hilang meskipun router dimatikan atau di-restart.

Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem
digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini
mentransfer paket dari dan ke interface. Bus CPU digunakan untuk akses komponen
dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari
alamat memory yang digunakan.

ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup


diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah
untuk dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM.
Beberapa router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan
dapat diupgrade
dengan cara melepas chip pada socketnya.

Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar.


Ada 3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN
biasanya satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap
interface memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke
media. Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular. Interface
WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN, ia
juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau
modular. Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses
konfigurasi. Ia digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer
melalui modem.

Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan
komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati
power supply.

56
D. PERCOBAAN

1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama
seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.

2. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router


dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

57
3. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router
masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal
kemudian di bagian com1 propertise anda setting
 Baud : 9600
 data bit : 8
 parity : none
 Stop bit : 1
 flow control : none

58
4. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan
booting
5. Setelah selesai router loading sekarang kita lanjut konfigurasi router

Configurasi Untuk Router I


--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Tekan tombol enter untuk memulai
1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


1 Router#configure terminal
2 Router(config)Hostname ROUTER_I

Membuat Banner
1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#

59
Membuat Password
1 ROUTER_I (config)#line console 0
2 ROUTER_I (config-line)#password cisco
3 ROUTER_I (config-line)#login
4 ROUTER_I (config-line)#exit
5 ROUTER_I (config)#enable password cisco
6 ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet
1 ROUTER_I (config)#line vty 0 4
2 ROUTER_I (config-line)#password cisco
3 ROUTER_I (config-line)#login
4 ROUTER_I (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0


1 ROUTER_I #configure terminal
2 ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/0
3 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_I (config-if)#exit

Setting IP Serial 0/0/0


1 ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0
2 ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
3 ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000
4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_I (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1


1 ROUTER_I#interface serial 0/0/0
2 ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1
3 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_I (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM


1 Router_I(config)#ctrl+z
2 Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x

Configurasi Untuk Router II


--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!

60
Tekan tombol enter untuk memulai
1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


1 Router#configure terminal
2 Router(config)Hostname ROUTER_II

Membuat Banner
1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router
II#

Membuat Password / Create Password


1 ROUTER_II (config)#line console 0
2 ROUTER_II (config-line)#password cisco
3 ROUTER_II (config-line)#login
4 ROUTER_II (config-line)#exit
5 ROUTER_II (config)#enable password cisco
6 ROUTER_II (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet / U/ Setup


1 ROUTER_II (config)#line vty 0 4
2 ROUTER_II (config-line)#password cisco
3 ROUTER_II (config-line)#login
4 ROUTER_II (config-line)#exit

Setting IP Serial 0/0/0


1 ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0
2 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2
255.255.255.252
3 ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000
4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/0


1 ROUTER_II#configure terminal
2 ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/1
3 ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1


1 ROUTER_II#configure terminal
2 ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/1

61
3 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1
255.255.255.252
4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_II (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM


1 Router_II(config)#ctrl+z
2 Router_II#copy run start -->> kemudian tekan enter 2
x

Configurasi Untuk Router III


--- System Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: n
Press RETURN to get started!
Tekan tombol enter untuk memulai
1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router


1 Router#configure terminal
2 Router(config)Hostname ROUTER_III

Membuat Banner
1 ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router
III#
Membuat Password
1 ROUTER_III (config)#line console 0
2 ROUTER_III (config-line)#password cisco
3 ROUTER_III (config-line)#login
4 ROUTER_III (config-line)#exit
5 ROUTER_III (config)#enable password cisco
6 ROUTER_III (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet
1 ROUTER_III (config)#line vty 0 4
2 ROUTER_III (config-line)#password cisco
3 ROUTER_III (config-line)#login
4 ROUTER_III (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0


1 ROUTER_III #configure terminal
2 ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0
3 ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0

62
4 ROUTER_III (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_III (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1


1 ROUTER_III #configure terminal
2 ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1
3 ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2
255.255.255.252
4 ROUTER_III (config-if)#no shutdown
5 ROUTER_III (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM


1 Router_III(config)#ctrl+z
2 Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter 2
x

Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :


1 Router#shiw running-startup

Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan


straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung
dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan
konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik2 kali
pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP,
subnetmask dan default gateway

63
E. TUGAS
1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan
2

konfigurasi router seperti gambar dibawah ini.

STATIK ROUTING
9
1. TUJUAN

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO


2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan
3. Troubleshoot routing di jaringan

2. PERALATAN
1. 2 buah router seri 1700
2. 1 buah router seri 2800
3. 6 buah PC
4. 1 buah server
5. 3 buah switch
6. Kabel UTP

64
3. Teori
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan
topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran darijaringan, bandwidth yang tersedia,
proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang
digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan
yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk
mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari
dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network
administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara
manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus
dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus
rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap
menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator
jaringan untukmelakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya
mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias
diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari
administrator

1. ROUTER STATIS
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan
oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh
administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator
membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"
rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan
(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel
routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama
jalur/rute aktif.

65
2. ROUTER DIMANIS
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
adaperubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
baru.

3. TABEL ROUTING
Supaya router bisa melayani permintaan untukmeneruskan pengiriman data,
maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus
dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebutsebagai tabel
routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer
192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254, dengan prosesnya sebagai berikut :
 Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari
bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data
kemudian dikirim ke Gateway tersebut.
 Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1.

66
 Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING


Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal
masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-
masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima
paket dan mem-forward-nya lagike network remote tidak lain
berupa interface router dari router dari network yang
terkoneksi secara langsung.
Contoh :
1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1

Artinya :
Ip network tujuan : 192.168.2.0
Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 192.168.10.1

67
4. PERCOBAAN
1. Buatlah topologi jaringan seperti gambar di atas dengan menggunakan
packet tracer
2. Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.

3. Lakukan konfigurasi router seperti percobaan 6.


4. Menciptakan Tabel Routing Statik.
Router R2 harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan
172.16.1.0 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya
255.255.255.0. Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus
dirutekan ke R1 dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus
dirutekan ke R3 .Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi
menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju Dua
routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasi dengan next-hop address
sebagai gateway. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke
172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway
ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga
defaultnya bernilai 1.
Router R2
 Masuk ke mode global configuration.
 Ketikan perintah static routing di router 2
Router_2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Router_2(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.21
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.

68
 Ketikan Perintah show run
Tulis dan jelaskan perintah diatas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
 Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Router R1
 Masuk ke mode global configuration.
 Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Router_1(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Router_1(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.2.2
 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
 Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Router R3
 Masuk ke mode global configuration.
 Ketikan perintah static routing di router 2
Router_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Router_1(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT
 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
 Ketikan perintah show ip route
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
Troubleshooting konfigurasi routing statis
 Ping
Dari mode privileged EXEC pada router 1, ping ke node pada jaringan 172.16.5.0.

69
Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
 Traceroute

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
----

70
BRIDGING
10
A. TUJUAN
1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip
bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge

B. PERALATAN
1.OS Linux atau Mikrotik
2.PC Router
3.Switch / HUB
4.Kabel UTP
5.Radio wireless Indor

C. TEORI
Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang
sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi
wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan,
Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai
fasilitas temporer.
Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan
komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu
cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi
jaringanjaringan komputer dan Internet.
Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan
melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu
alternatif terhadap sambungan privat.
Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal
ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap
stasiun wireless dalam area cakupannya.

71
Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun
komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai
relay, memperluas daerah sistem.
AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired
network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel
wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain,
menggunakan wireless bridges.
Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang
disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya
digunakan untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema
Network A------------wirelss 1---------wireless 2-------------network B
Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu
local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan
sistem yang di routing

Alat dan Bahan :


 Cabel UTP Cat 5
 Komputer
 Switch/Hub
 Access Point
 Router Cisco
 Linux/Mikrotik

72
D. PERCOBAAN

Setting Radio sebagai Wireless Bridge


1. Konfigurasi Radio Wireless satu sebagai Wireless Bridge berikan IP
192.168.100.1/29.
2. Setting Radio Wireless Linksys WAP54G dengan menggunakan
webbrowser, dimana
ip defaulnya 192.168.1.245
Username :
Password :admin

Kemudian klik menu OK

73
3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita
menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti
jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip
Radio)

Klik menu Save Setting

3. Menentukan Radio Wireless sebagai Wireless Bridge, klik menu ap


mode, kemudian kita memasukkan mac address dari radio tentangga.

Klik menu Save Setting


4. Memberi nama SSID dan setting security wireless (WEP), klik menu
wireless.

74
 Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk

Klik menu Save Setting

 Setting security wireless


Wireless --- Security ----Security mode pilih WEP -----Encrypton
pilih 10 hex digit-----passphase (masukan password sebanya 10 hex
misalnya tasmisalim----- klik menu create

Klik menu Save setting

5. Setting Password radio Wireless (passwordnya kita ganti dengan


ilkompuinsu2017)

75
Klik menu Save setting
 Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang
kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti
percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah
192.168.100.2/29

6. Tes Koneksi radio


 Dari PC yang terbuhung ke radio 1 ping ke alamat radio tetangga kita
dengan cara ping 192.168.100.2
 Dari PC ping ke alamat PC yang terhubung ke radio 2 dengan cara
ping 192.168.100.4/29
 Sekarang coba anda tambahkan ip di PC masing-masing misalnya di
PC1 masukan IP 172.16.0.1/24 dan PC2 dengan IP 172.16.0.200/24,
sekarang coba kita lakukan proses ping antar PC

76

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai