Anda di halaman 1dari 3

Peranan Perusahaan

Bandar Udara memiliki peranan sebagai berikut:

a. Simpul dalam jaringan transportasi udara yang digambarkan sebagai titik lokasi
bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai
hierarki bandar udara;
b. Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan,
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar
udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian;
c. Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan,
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan pembangunan nasional dan
pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar
udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian;
d. Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan/atau pariwisata dalam
menggerakan dinamika pembangunan nasional, serta keterpaduan dengan sektor
pembangunan lainnya, digambarkan sebagai lokasi bandar udara yang memudahkan
transportasi udara pada wilayah di sekitamya;
e. Pembuka isolasi daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang dapat
membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan/atau karena sulitnya moda
transportasi lain;
f. Pengembangan daerah perbatasan, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang
memperhatikan tingkat prioritas pengembangan daerah perbatasan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di kepulauan dan/atau di daratan;
g. Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan
kemudahan transportasi udara untuk penanganan bencana alam pada wilayah
sekitarnya;
h. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, digambarkan
dengan titik-titik lokasi bandar udara yang dihubungkan dengan jaringan dan rute
penerbangan yang mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
(Sumber: Undang Undang No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69 Tahun 2013
tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional)

Pengertian Apron, Taxiway

a. Pengertian Apron
Menurut (SKEP/100/XI/1985 tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandar Udara),
Apron adalah suatu daerah atau tempat di bandar udara yang telah ditentukan guna
menempatkan pesawat udara, menurunkan dan menaikkan penumpang, kargo, pos,
pengisian bahan bakar, parkir dan perawatan pesawat udara.

Berdasarkan Annex 14 “Aerodromes” Volume I disebutkan bahwa Apron merupakan


daerah tertentu pada bandar udara, yang ditujukan untuk mengakomodasi pesawat
untuk tujuan memuat, atau membongkar penumpang, surat atau kargo, pengisian
bahan bakar, parkir atau pemeliharaan. Menurut Peraturan Direktur Jendral
Perhubungan Udara Nomor SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis
Pengoperasioan Fasilitas Teknik Bandar Udara, apron adalah fasilitas sisi udara yang
disediakan sebagai sebagai tempat bagi pesawat saat melakukan kegiatan menaikkan
dan menurunkan penumpang, muatan pos dan kargo dari pesawat, pengisian bahan
bakar, parkir dan perawatan pesawat. Daerah sisi udara (airside) terdapat 2 area yaitu:

a. Manoeuvring Area : bagian dari Aerodrome yang digunakan untuk lepas


landas, pendaratan, dan kegiatan taksi pesawat terbang, tidak termasuk apron.

b. Movement Area : bagian dari Aerodrome yang digunakan untuk lepas


landas, pendaratan, kegiatan taksi pesawat terbang, yang terdiri dari area
manouevring dan apron.

b. Pengertian Taxiway
Taxiway adalah suatu jalur tertentu di dalam lokasi Bandar udara yang
menghubungkan antara landas pacu (runway) dengan landas parkir (apron) di daerah
bangunan terminal dan sebaliknya, terdiri dari exit taxiway, paralel taxiway dan high
speed taxiway.
Taxiway berfungsi sebagai fasilitas penghubung, maka taxiway dalam
perencanaannya harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 Jarak antara garis tengah taxiway dengan garis tengah runway


 Lebar taxiway
 Wheel clearance
 Kemiringan dan jarak pandang
 Taxiway strip

Anda mungkin juga menyukai