PRELIMINARY DESIGN
A. Story data
right click > add/modify grid > modify/show story data
B. Grid system
right click > add/modify grid > modify/show grid system
C. Materal properties
define > material properties >add new material
D. Section properties
define > section properties > frame sections > add new material
B1
K1
K1
K1
B2
B
A
2
BA 1
1.3.1 Dimensi Balok
Pada SNI 2847 ps 18.6.2.1 (hal 377) dijelaskan bahwa lebar komponen bw, tidak boleh kurang
dari 0.3h dan 250 mm dan perbandingan antara lebar (b) dan tinggi balok (h) tidak boleh dari 0.3
1 Balok Induk B1 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu X)
Dengan menggunakan rumus pendekatan perhitungan dimensi balok,Tinggi balok ditentukan
bedasarkan SNI 2847 2019 Tabel 9.3.1.1 (hal. 180)
Bentang Ln = 8 m
h = 1 x Ln
10
= 1 x 8
10
= 0.800 m
h = 1 x Ln h = 800 mm
16
= 1 x 8
16
= 0.500 m
Maka dipakai tinggi balok = 0.80 m
b = 2 x h
3
= 2 x 0.80
3
= 0.533 m
b = 1 x h
2
= 1 x 0.80
2
= 0.400 m
Maka dipakai lebar balok = 0.40 m
Maka dipakai balok berukuran 0.40 = 0.5 >
0.80
Balok Induk B2 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu Y)
Dengan menggunakan rumus pendekatan perhitungan dimensi balok,Tinggi balok ditentukan
bedasarkan SNI 2847 2019 Tabel 9.3.1.1 (hal. 180)
Bentang Ln = 7.9 m
h = 1 x Ln
10
= 1 x 7.9
10
= 0.790 m
h = 1 x Ln
16 h= 700 mm
= 1 x 7.9
16
= 0.494 m
Maka dipakai tinggi balok = 0.70 m
b = 2 x h
3
= 2 x 0.70
3
= 0.467 m
b = 1 x h
2
= 1 x 0.4
2
= 0.200 m
Maka dipakai lebar balok = 0.40 m
Maka dipakai balok berukuran 0.40 = 0.571 >
0.70
2 Balok Anak BA 1 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu X)
Dengan menggunakan rumus pendekatan perhitungan dimensi balok,Tinggi balok ditentukan
bedasarkan SNI 2847 2019 Tabel 9.3.1.1 (hal. 180)
Bentang Ln = 7.9 m
h = 1 x Ln
10
= 1 x 7.9
10
= 0.790 m
h = 1 x Ln
16 h= 600 mm
= 1 x 7.9
16
= 0.494 m
Maka dipakai tinggi balok = 0.60 m
b = 2 x h
3
= 2 x 0.60
3
= 0.400 m
b = 1 x h
2
= 1 x 0.60
2
= 0.300 m
Maka dipakai lebar balok = 0.30 m
Maka dipakai balok berukuran 0.30 = 0.5 >
0.60
Balok Anak BA 2 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu Y)
Dengan menggunakan rumus pendekatan perhitungan dimensi balok,Tinggi balok ditentukan
bedasarkan SNI 2847 2019 Tabel 9.3.1.1 (hal. 180)
Bentang Ln = 7.9 m
h = 1 x Ln
10
= 1 x 7.9
10
= 0.790 m
h = 1 x Ln h= 600 mm
16
= 1 x 7.9
16
= 0.494 m
Maka dipakai tinggi balok = 0.60 m
b = 2 x h
3
= 2 x 0.60
3
= 0.400 m
b = 1 x h
2
= 1 x 0.60
2
= 0.300 m
Maka dipakai lebar balok = 0.30 m
Maka dipakai balok berukuran 0.30 = 0.5 >
0.60
h = 1 x Ln h= 500 mm
18.5
= 1 x 8
18.5
= 0.432 m
Maka dipakai tinggi balok = 0.50 m
b = 2 x h
3
= 2 x 0.50
3
= 0.333 m
b = 1 x h
2
= 1 x 0.50
2
= 0.250 m
Maka dipakai lebar balok = 0.30 m
Maka dipakai balok berukuran 0.30 = 0.6 >
0.50
Rekapitulasi :
Bentang
No. Nama Balok
Terpanjang (m)
1 Balok Induk B1 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu X) 8
2 Balok Induk B2 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu Y) 8
3 Balok Anak BA 1 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu X) 8
4 Balok Anak BA 2 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu Y) 8
5 Balok Luifel BL (Balok Luifel Lt. 3 Sumbu X) 10
6 Balok Luifel BL (Balok Luifel Lt. 3 Sumbu Y) 8
Chek syarat
b = 0.8 = 1 > 0.4 OK
h 0.8
Chek syarat
b = 0.15 = 1 > 0.4 OK
h 0.15
Rekapitulasi :
No. Nama Balok
1 Dimensi Kolom Struktur K1
2 Dimensi Kolom Praktis KP
1.3.3 Ketebalan Pelat Lantai
1.3.3.1 Pelat Lantai 2 arah (Two Way Slab)
Menurut SNI 2847 - 2019 ps 8.3.1.2 (hal 134) ketebalan minimum pelat dua arah non prategang
dengan balok di antara tumpuan pada semua sisi nya
B1 40/70
ly = 3600 mm
A
B
3
0
6
0
B
/
2
4
0
7
0
/
BA 1 30/60
Lx = 4000 mm
Rasio bentang
β = Ly = 4 = 1.1111 < 2
Lx 3.6
karena β < 2 maka digunakan plat 2 arah
Tebal minimum untuk plat 2 arah bedasarkan SNI 2847 2019 pasal 8.3.1.1, Tugas besar ini
Menggunakan tulangan pelat lantai BJTP 280 dengan fy = 280 Mpa, sedangkan pelat merupakan
pelat tanpa drop panel, merupakan panel interior sehingga:
Ln = 4
tpm = Ln
36
= 4
36
= 0.11111 m
Penampang balok sisi atas (BI 40/70)
b = 0.40 m
h = 0.80 m
hf = 0.12 > tpm
= 0.12 > 0.111 OK
= 0.12 m (tebal pelat lantai direncanakan)
hb = h - hf
= 0.80 - 0.120
= 0.680 m
Koefisien Balok
k =
= 0.654
Koefisien Balok
k =
= 0.658
hb = h - hf
= 0.70 - 0.120
= 0.580 m
Koefisien Balok
k =
= 0.674
Koefisien Balok
k =
= 0.980
Setelah mendapatkan nilai α untuk semua sisi, perhitungan tebal minimum dapat diuraikan, sebagai
berikut
αfm = α atas + α bawah + α kiri
4
= 20.404 + 6.490 + 14.081
4
= 10.7216
sehingga dalam SNI 2847 - 2019 tabel 8.3.1.2 jika αfm > 2 maka menggunakan
persamaan 3
h min = 90 mm
atau
h min = fy
Ln x 0.8 +
1400
36 + 9 x β
= 280
3600 x 0.8 +
1400
36 + 9 x 1.1111
= 78.261 mm
Maka :
h min < h
90 < 120 OK
Lx= 1500 mm
Diketahui bentang terpanjang
Lx = 1.5 m → 1500 mm (Bentang terpendek)
Ly = 1.5 m → 1500 mm (Bentang terpanjang)
fy = 280 Mpa
Rasio bentang
β = Ly = 1.5 = 1 < 2
Lx 1.5
karena β ≥ 2 maka digunakan plat 1 arah
Tebal minimum untuk plat 1 arah bedasarkan SNI 2847 2019 pasal 7.3.1.1
Ln = 1.5
tpm = Ln
28
= 1.5
28
= 0.05357 m
Tugas besar ini menggunakan tulangan pelat lantai BJTP 280 dengan fy = 280 Mpa, sedangkan kuat
tulangan plat kurang dari 420 Mpa maka perlu dreduksi dengan persamaan berikut
tpm = tpm x 0.4 + fy
700
= 0.05357 x 0.4 + 280
700
= 0.04286 m
Penampang balok sisi atas (BA 3 20/40)
b = 0.20 m
h = 0.40 m
hf = 0.12 > tpm
= 0.12 > 0.04 OK
= 0.12 m (tebal pelat bordes direncanakan)
hb = h - hf
= 0.40 - 0.120
= 0.280 m
hb ≤ 4 x hf
0.280 ≤ 4.000 x 0.12
0.280 ≤ 0.480 OK
hf = 0.120 (tebal pelat bordes direncanakan)
= 120 mm
No Pelat hf (cm)
1 Pelat Lantai 2 arah (Two Way Slab) 12
2 Bordes 12
lw maks = 1.6 x hi
= 1.6 x 4
= 6.400 m
b ≥ bc
bc = 0.0171 x lw x μφ (dimana nilai μφ = 5)
= 0.0171 x 4 x 5
= 0.15295 m
b ≥ hi
16
hi = 4
16 16
= 0.250 m
Maka :
hi ≥ bw ≥ bc
16
0.250 ≥ 0.200 ≥ 0.1529
Maka Tebal yang dipakai (b) = 0.250 m
Y DESIGN
48.22
B2
komponen bw, tidak boleh kurang
tinggi balok (h) tidak boleh dari 0.3
6000000 =
0.5 22.5
b= 400 mm
B1 40/70
0.3 OK
B2 40/70
0.3 OK
n dimensi balok,Tinggi balok ditentukan
h= 300 mm
BA1 30/60
0.3 OK
BA2 30/60
0.3 OK
h= 300 mm
BL 30/50
0.3 OK
BL 30/50
0.3 OK
267
Bentang
Kode Dimensi
Terpanjang (m)
8 B1 40/70
8 B2 40/70
8 BA 1 30/60
8 BA 2 30/60
10 BL 1 30/50
8 BL 2 30/50
1875
150 3450
150 300
Kode Dimensi
K1 80/80
KP 15/15
1.85
11.27 3750
3150
82110
35.5
25.5
61
16
18
+ α kanan
+ 1.911
aka menggunakan
hf (cm)
12
12
(dimana nilai μφ = 5)
0.049
Self weigh =
Beban mati tambahan =
10
B1
K2
K3
B2
BA 2
BA 1
533333.333
5333.33333
7600 240
2800 200
1200
9.375 180
1.168
1.177
1.050
5235
3.75
1.875
2.3721
5 x L = ?
24 x A x L = ?
Total = ?
K3
B2
BAB II
PERHITUNGAN BEBAN VERTIKAL YANG BEKERJA PADA GEDUNG
(BERAT SENDIRI, BEBAN MATI TAMBAHAN, BEBAN HIDUP)
kN/m3
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m3
Dimesi Balok
Balok Induk B1 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu X) B1
Balok Induk B2 (Balok Induk Lt.1 - Lt.8 Sumbu Y) B2
Balok Anak BA 1 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu X) BA 1
Balok Anak BA 2 ( Balok Anak Lt. 1 - Lt 8 Sumbu Y) BA 2
Catatan :
Bentang Netto Dinding berarti bentang dinding yang sudah dikurangi oleh kolom struktur maupun
kolom praktis akan tetapi tidak dikurangi oleh luasan kusen pintu dan jendela
1 Basement h = 4,4 m
SUMBU X
Balok Induk (B1 40/70)
Tinggi Lantai = 4.4 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B1 40/70) x
= 4.4 - 0.80 x 1
= 3.780 kN/m
SUMBU Y
Balok Induk (B2 40/70)
Tinggi Lantai = 4.4 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B2 40/70) x
= 4.4 - 0.80 x 1
= 3.780 kN/m
SUMBU Y
Balok Induk (B2 40/70)
Tinggi Lantai = 5.3 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B2 40/70) x
= 5.3 - 0.80 x 1
= 4.725 kN/m
3 Lantai 3 h = 4,85 m
SUMBU X
Balok Induk (B1 40/70)
Tinggi Lantai = 4.85 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B1 40/70) x
= 4.85 - 0.80 x 1
= 4.253 kN/m
Volume KP = (Tinggi Lantai - h B1 40/70) x
= 5 - 0.80 x 0.360
= 34.992 kN
4 Lantai 4 -7 h = 4,35 m
SUMBU X
Balok Induk (B1 40/70)
Tinggi Lantai = 4.35 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B1 40/70) x
= 4.35 - 0.80 x 1
= 3.728 kN/m
SUMBU Y
Balok Induk (B2 40/70)
Tinggi Lantai = 4.35 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B2 40/70) x
= 4.35 - 0.80 x 1
= 3.728 kN/m
Volume KP = (Tinggi Lantai - h B2 40/70) x
= 4 - 0.80 x 0.023
= 1.917 kN
SUMBU Y
Balok Induk (B2 40/70)
Tinggi Lantai = 5.4 m
LD Bersih = (Tinggi Lantai - h B2 40/70) x
= 5.4 - 0.70 x 1
= 4.935 kN/m
40/70 h = 0.80 m
40/70 h = 0.70 m
30/60 h = 0.60 m
30/60 h = 0.60 m
5100
ikurangi oleh kolom struktur maupun
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
1m x Berat bata ringan
x 1.05
A x BJ beton bertulang
x 24
1m x Berat bata ringan
x 1.05
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
1m x Berat bata ringan
x 1.05
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
1m x Berat bata ringan
x 1.05
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
A x BJ beton bertulang
x 24
2.1.2.8 Beban Hidup Tak Terduga Pada Atap
Berat Air Hujan = Perkiraan Tebal Air x Berat jenis air
= 0.05 x 10
= 0.5 kN/m 2
Mengikuti pembatasan dari pasal 4.7.3 sampai dengan pasal 4.7.6, komponen struktur yang memi
nilai KLL x Ar adalah 400 ft2 (37.16 m2) atau lebih diizinkan untuk dirancang dengan beban hidup
tereduksi sesuai dengan rumus berikut
L =
dimana :
L = Beban hidup rencana tereduksi per m2 dari luasan oleh komponen struktur
Lo = Beban hidup rencana tereduksi per m2 dari luasan yang didukung oleh komponen
struktur
KLL = Faktor elemen beban hidup
Ar = Luasan tributari m2
L tidak boleh kurang dari 0.5 Lo untuk komponen struktur yang mendukung suatu lantai dan L
tidak boleh kurang dari 0.4 Lo untuk komponen struktur yang mendukung dua lantai atau lebih
dari dua lantai
Basement
Luas Tributi Sebelum
No Ruangan Reduksi Area (Ar) Direduksi
m2 kN/m2
1 Laundry Tidak - 4.79
2 R. Travo Tidak - 4.79
3 R. Panel Tidak - 4.79
4 R. Gudang Ya 63.2 11.97
5 R.Maintenance Tidak - 4.79
6 R. Pompa Water Treatment Plan Tidak - 4.79
7 R. Pompa Hydrant Tidak - 4.79
8 R. Pompa Limbah Tidak - 4.79
9 Tangga Ya 8.36 4.79
Lantai 1
Luas Tributi Sebelum
No Ruangan Reduksi Area (Ar) Direduksi
m2 kN/m2
1 Loby Ya 63.2 4.79
2 Parkir Mobil Tidak - 1.92
3 Tangga Ya 24.6 4.79
Lantai 2
Luas Tributi Sebelum
No Ruangan Reduksi Area (Ar) Direduksi
m2 kN/m2
1 R. Karaoke Tidak - 4.79
2 R. Kitchen Ya 168 4.79
3 R. Cafe dan Restaurant Ya 189.6 4.79
4 R. Office Ya 94.81 2.40
5 R. Koridor Ya 141.9 3.83
6 R. GYM Tidak - 4.79
7 Toilet Tidak - 4.79
8 R. Gudang Ya 34.76 4.79
9 Tangga Ya 24.6 4.79
Lantai 3-7
Luas Tributi Sebelum
No Ruangan Reduksi Area (Ar) Direduksi
m2 kN/m2
1 Suit Room Ya 63.2 1.44
2 Deluxe Room Ya 544.22 1.44
3 R.House Keeping Ya 56 4.79
4 R.Kepala Ya 57.60 4.79
5 R.Meeting Tidak - 4.79
6 R. Koridor Ya 141.9 3.83
7 Tangga Ya 24.6 4.79
Plat Atap
Luas Tributi Sebelum
No Ruangan Reduksi Area (Ar) Direduksi
m2 kN/m2
1 Atap untuk tempat berkumpul Ya 112 4.79
2 Tangga Ya 24.6 4.79
define > function > respons spectrum > user > add new fuction
naan ini mengacu pada
m penyusunan tugas ini
ngi sesuai dengan SNI 1727 2020
Setelah
Direduksi
kN/m2 5.188
-
-
-
5.833 5.985
-
-
-
-
tidak memenuhi 2.395
Setelah
Direduksi
kN/m2
2.334
-
tidak memenuhi
Setelah
Direduksi
kN/m2
- 1.916
tidak memenuhi
tidak memenuhi 1.916
tidak memenuhi 1.2
tidak memenuhi 1.915
- 1
-
3.265 2.395
-
Setelah
Direduksi
kN/m2
tidak memenuhi
tidak memenuhi 0.72
2.481 2.395
2.445 2.395
-
tidak memenuhi 1.915
4.118 2.395
Setelah
Direduksi
kN/m2
tidak memenuhi
2.481
BAB III
PERHITUNGAN MANUAL SEISIMIC LOAD (BEBAN GEMPA)
4 Menentukan Nilai Percepatan Batuan Dasar pada Periode Pendek (SS) dan Parameter
Percepatan Batuan Dasar pada Periode 1 detik (S1)
Pada peta spektrum respons periode pendek 0.2 detik pada daerah Nganjuk, didapatkan
nilai Ss sebesar Ss = 0.768 g
Pada peta spektrum respons periode 1 detik pada daerah Nganjuk, didapatkan
nilai S1 sebesar S1 = 0.315 g
Dengan kelas situs tanah sedang (SD) dan nilai Ss sebesar 1.177. Maka dilakukan interpolasi
linier dengan tujuan mendapat nila Fa : Sumber: SNI 1726 2019 tabel 6 (hal 34)
X1 : 1.40
X2 : 1.20
Y1 : 0.50
Y2 : 0.75
Y : 0.768
Fa =
0.768 - 0.50
= 1.40 + x 1.20 - 1.40
0.75 - 0.50
= 1.186
Dengan kelas situs tanah sedang (SD) dan nilai S1 sebesar 0.521. Maka dilakukan interpolasi
linier dengan tujuan mendapat nila Fv : Sumber: SNI 1726 2019 tabel 7 (hal 34 - 35)
X1 : 2.00
X2 : 1.90
Y1 : 0.30
Y2 : 0.40
Y : 0.315
Fv =
0.315 - 0.30
= 2.00 + x 1.90 - 2.00
0.40 - 0.30
= 1.985
7 Menghitung percepatan pada periode pendek (SMs) sesuai SNI 1726 2016 pasal 6.2
(hal. 34)
SMs = Fa x Ss
= 1.186 x 0.768
= 0.911 g
8 Menghitung percepatan pada periode 1 detik (SM1) sesuai SNI 1726 2016 pasal 6.2
(hal. 34)
SM1 = Fv x S1
= 1.985 x 0.315
= 0.625 g
9 Menghitung percepatan desain pada periode pendek (SMs) sesuai SNI 1726 2016
pasal 6.3 (hal. 35)
SDS = 2 x SMs
3
= 2 x 0.911
3
= 0.607 g
10 Menghitung percepatan desain pada periode pendek (SMs) sesuai SNI 1726 2016
pasal 6.3 (hal. 35)
SD1 = 2 x SM1
3
= 2 x 0.625
3
= 0.417 g
b. Kategori desain seisimik bedasarkan parameter respon percepatan pada periodik 1 detik
SD1 = 0.417 g Sumber: SNI 1726 2019 tabel 9 (hal 37)
Keterangan Data
Kategori resiko II
Faktor Keutamaan Gempa 1
Kelas situs tanah SD
Parameter percepatan batuan dasar pada perode pendek (Ss) g 0.768
Parameter percepatan batuan dasar pada perode 1 detik (S 1) g 0.315
Parameter peta transisi periode panjang (TL) detik 20
Faktor amplifikasi periode pendek (Fa) 1.186
Faktor amplifikasi periode 1 detik (Fv) 1.985
Percepatan spektrum pada periode pendek (SMs) g 0.911
Percepatan spektrum pada periode 1 detik (SM 1) g 0.625
Percepatan desain spektrum pada periode pendek (S DS) g 0.607
Percepatan desain spektrum pada periode 1 detik (S D1) g 0.417
Kategori desain seisimik (KDS) D
SNI 2019
T Sa Grafik Respon Spektrum SNI 1726 2019
0.700
0.600
0.500
0.400
Sa
0.300
0.200
0.100
0.000
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
T (detik)
Grafik Respon Spektrum SNI 1726 2019
0.000 0.243 0.700
Tanah Sedang (SD)
0.050 0.3754 0.600
T0 0.137 0.607 0.500
0.300 0.607 0.400
0.450 0.607
Sa
0.300
0.600 0.607
0.200
Ts 0.687 0.607
0.100
1.000 0.417
0.000
2.000 0.208 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
4.000 0.104 T (detik)
6.000 0.069
8.000 0.052
10.00 0.042
12.00 0.035 Grafik Respons Spektrum (Tanah Sedang) Gedung Gues House Exindo 57
14.00 0.030
16.00 0.026
18.00 0.023
TL 20.00 0.021
Ta = Ct x hnx
= 0.0466 x 36 0.9
= 1.172 detik
Ditinjau dari nilai SD1 = 0.421 g dimana letaknya berada pada ≥ 0.4 g, maka nilai koefisien Cu yang
dapat dari tabel diatas adalah 1.4
a. Arah X
Tmax1 = Cu x Ta
= 1.4 x 1.172
= 1.641 detik
b. Arah Y
Tmax2 = Cu x Ta
= 1.4 x 1.172
= 1.641 detik
= 0.052
Csy mx = SD1
Tcy x R / Ie
= 0.417
1.172 x 8 / 1
= 0.044
Kontrol :
Cs min < Csx < Csx mx
0.044 < 0.076 > 0.052
Maka dipakai nilai Csx adalah = 0.044
Cs min < Csy < Csy mx
0.044 < 0.076 > 0.044
Maka dipakai nilai Csx adalah = 0.044
High Mass X Mass Y Konversi Konversi 776.45 Story Diaphragm Mass X Mass Y XCM YCM Cumulative X Cumulative Y XCCM YCCM XCR YCR
No Story
m kg kg kN (X) kN (Y) 1067 kg kg m m kg kg m m m m
1 LANTAI 9 42.07 776454.980 776454.980 7617.023 7617.023 8.6656 LANTAI 9 D1 776454.98 776454.98 12.0125 22.3871 776454.98 776454.98 12.0125 22.3871 12.6652 23.4539
2 LANTAI 8 36.3 1067207.070 1067207.070 10469.301 10469.301 8.7969 LANTAI 8 D1 1067207 1067207.07 11.8503 22.1698 1843662.05 1843662.05 11.9186 22.2613 12.7516 23.7164
3 PB LT7-LT8 34.125 8665.550 8665.550 85.009 85.009 1188 PB LT7-LT8 D1 8665.55 8665.55 22.2165 39.8177 1852327.6 1852327.6 11.9668 22.3434 20.5438 36.0478
4 LANTAI 7 31.95 1047751.760 1047751.760 10278.445 10278.445 8.9212 LANTAI 7 D1 1047752 1047751.76 11.8318 22.2615 2900079.37 2900079.37 11.918 22.3138 12.7579 23.7759
5 PB LT6-LT7 29.775 8665.550 8665.550 85.009 85.009 1014 PB LT6-LT7 D1 8665.55 8665.55 22.2165 39.8177 2908744.92 2908744.92 11.9487 22.366 20.7859 36.3757
6 LANTAI 6 27.6 1047751.760 1047751.760 10278.445 10278.445 #REF! LANTAI 6 D1 1047752 1047751.76 11.8318 22.2615 3956496.68 3956496.68 11.9177 22.3383 12.7446 23.8246
7 PB LT5-LT6 25.425 8665.550 8665.550 85.009 85.009 #REF! PB LT5-LT6 D1 8665.55 8665.55 22.2165 39.8177 3965162.23 3965162.23 11.9402 22.3765 21.1522 36.9662
8 LANTAI 5 23.25 1047751.760 1047751.760 10278.445 10278.445 LANTAI 5 D1 1047752 1047751.76 11.8318 22.2615 5012913.99 5012913.99 11.9176 22.3525 12.7208 23.8905
9 PB LT4-LT5 21.075 8915.870 8915.870 87.465 87.465 PB LT4-LT5 D1 8915.87 8915.87 22.2188 39.8243 5021829.86 5021829.86 11.9359 22.3835 21.553 37.6074
10 LANTAI 4 18.9 1047954.760 1047954.760 10280.436 10280.436 LANTAI 4 D1 1047955 1047954.76 11.8337 22.2645 6069784.62 6069784.62 11.9182 22.3629 12.6756 23.9911
11 BP LT3-LT4 16.175 8575.980 8575.980 84.130 84.130 BP LT3-LT4 D1 8575.98 8575.98 22.254 39.8014 6078360.6 6078360.6 11.9328 22.3875 22.4949 39.7682
12 LANTAI 3 14.55 1082467.620 1082467.620 10619.007 10619.007 LANTAI 3 D1 1082468 1082467.62 11.8084 22.2002 7160828.22 7160828.22 11.914 22.3592 12.5946 24.1308
13 PB LT2-LT3 12.125 8796.940 8796.940 86.298 86.298 PB LT2-LT3 D1 8796.94 8796.94 22.2082 39.8176 7169625.16 7169625.16 11.9266 22.3807 22.525 39.0916
14 LANTAI 2 9.7 1187504.550 1187504.550 11649.420 11649.420 LANTAI 2 D1 1187505 1187504.55 11.7656 21.4008 8357129.7 8357129.7 11.9037 22.2414 12.4157 24.7165
15 PB LT1-LT2 7.05 8921.220 8921.220 87.517 87.517 PB LT1-LT2 D1 8921.22 8921.22 22.2011 39.817 8366050.92 8366050.92 11.9147 22.2602 23.2979 40.0535
16 LANTAI 1 4.4 1013760.470 1013760.470 9944.990 9944.990 LANTAI 1 D1 1013760 1013760.47 12.0546 21.8273 9379811.39 9379811.39 11.9298 22.2134
Jumlah Wt 9379811.390 9379811.390 92015.950 92015.950
= 1.250
1.172 - 0.50
= 1.00 + x 2.00 - 1.00
2.50 - 0.50
= 1.336
dari hasil interpolasi diatas, nlai eksponen arah x (kx) dan arah y (ky) adalah sebesar
Kx = 1.250
Ky = 1.336
Fx = Cvx x Vx
= #REF! x 4048.702
= #REF! kN
W Tinggi (h)
No Lantai hxkx hyky
kN m
1 LANTAI 9 7617.023 42.07 107.023 147.881
2 LANTAI 8 10469.301 36.3 89.005 121.426
3 PB LT7-LT8 85.009 34.125 82.391 111.803
4 LANTAI 7 10278.445 31.95 75.882 102.385
5 PB LT6-LT7 85.009 29.775 69.482 93.181
6 LANTAI 6 10278.445 27.6 63.198 84.199
7 PB LT5-LT6 85.009 25.425 57.037 75.453 Fx Fy
wi x hikx wi x hiky
8 LANTAI 5 10278.445 23.25 51.006 66.955 kN kN
9 PB LT4-LT5 87.465 21.075 45.114 58.720 815199.182 1126415.678 #REF! #REF!
10 LANTAI 4 10280.436 18.9 39.373 50.767 931822.109 1271240.697 #REF! #REF!
11 BP LT3-LT4 84.130 16.175 32.411 41.231 7003.998 9504.304 #REF! #REF!
12 LANTAI 3 10619.007 14.55 28.394 35.792 779946.194 1052362.944 #REF! #REF!
13 PB LT2-LT3 86.298 12.125 22.609 28.054 5906.602 7921.196 #REF! #REF!
14 LANTAI 2 11649.420 9.7 17.107 20.821 649578.267 865437.700 #REF! #REF!
15 PB LT1-LT2 87.517 7.05 11.481 13.593 4848.638 6414.183 #REF! #REF!
16 LANTAI 1 9944.990 4.4 6.370 7.240 524259.340 688191.372 #REF! #REF!
3945.891 5135.934 #REF! #REF!
404767.709 521902.538 #REF! #REF!
Gaya Gempa Lateral per Lantai Statis Ekuivalen 2726.751 3468.820 #REF! #REF!
301518.389 380078.901 #REF! #REF!
Fx Fy 1951.092 2420.975 #REF! #REF!
No wi x hikx wi x hiky Cvx Cvy
kN kN 199284.227 242552.181 #REF! #REF!
1 815199.182 1126415.678 0.174 0.180 702.666 736.342 1004.790 1189.661 #REF! #REF!
2 931822.109 1271240.697 0.198 0.203 803.190 831.015 63347.163 72006.301 #REF! #REF!
3 7003.998 9504.304 0.001 0.002 6.037 6.213 #REF! #REF! #REF! #REF!
4 779946.194 1052362.944 0.166 0.168 672.279 687.934
5 5906.602 7921.196 0.001 0.001 5.091 5.178
6 649578.267 865437.700 0.138 0.138 559.908 565.740
7 4848.638 6414.183 0.001 0.001 4.179 4.193
8 524259.340 688191.372 0.112 0.110 451.888 449.873
9 3945.891 5135.934 0.001 0.001 3.401 3.357
10 404767.709 521902.538 0.086 0.083 348.892 341.170
11 2726.751 3468.820 0.001 0.001 2.350 2.268
12 301518.389 380078.901 0.064 0.061 259.896 248.459
13 1951.092 2420.975 0.000 0.000 1.682 1.583
14 199284.227 242552.181 0.042 0.039 171.774 158.557
15 1004.790 1189.661 0.000 0.000 0.866 0.778
16 63347.163 72006.301 0.013 0.012 54.602 47.071
Σ 4697110.342 6256243.386 4048.702 4089.731