Anda di halaman 1dari 25

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENGABDIAN 2023
ID Proposal: ad5a20a5-8c95-4270-a510-56f78f00611f
Rencana Pelaksanaan Pengabdian : tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENGABDIAN

Pelatihan dan Pendampingan Transformasi Warta Jemaat ke Electronik MOMO (E-MOMO) di Gereja Batak
Karo Protestan (GBKP) Klasis Pematangsiantar

Kelompok Skema Ruang Lingkup Bidang Fokus Lama Tahun Pertama


Kegiatan Usulan
Pemberdayaan Pemberdayaan rirn - Teknologi 1 2023
Berbasis Masyarakat Kemitraan Informasi dan
Masyarakat Komunikasi

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index Rumpun
Tinggi/ Institusi Bagian Ilmu
NOVENDRA Politeknik Komputerisasi 1. Bertanggung 6158069 - TEKNIK
ADISAPUTRA Bisnis Akuntansi jawab dalam ELEKTRO
SINAGA Indonesia mencapai DAN
luaran INFORMA
Ketua Pengusul penelitian dan TIKA
mengerjakan
seluruh proses
penelitian
dengan baik
dan tepat
waktu.
2. Ketua juga
bertanggung
jawab dalam
merancang dan
mengimplemant
asikan system
informasi
3. Ketua juga
bertanggung
jawab
melakukan
koordinasi
dengan
anggota
pengusul,
mahasiswa dan
mitra dalam hal
pengolahan
dan analisis
data yang
dilakukan
hingga
menghasilkan
kesimpulan.
AMRAN Sekolah Tinggi Manajemen 6744507 - ILMU
HOTMAN Akuntansi dan 1. SOSIAL
SARAGIH Manajemen Berpartisipasi
Indonesia dalam
Anggota pelaksanaan
Pengusul kegiatan:
Selama
pelaksanaan
kegiatan,
anggota harus
berpartisipasi
aktif dalam
menjalankan
tugas masing-
masing sesuai
dengan peran
yang telah
ditentukan. Hal
ini termasuk
memberikan
presentasi,
membimbing
peserta,
mengajar, atau
memberikan
bantuan lain
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat.

2.
Berkoordinasi
dengan
anggota tim:
Selama
pelaksanaan
kegiatan,
anggota harus
berkoordinasi
dengan
anggota tim
lainnya untuk
memastikan
kegiatan
berjalan
dengan baik
dan efektif.

3. Memonitor
dan
mengevaluasi
kegiatan:
Sebagai
anggota, perlu
memonitor dan
mengevaluasi
kegiatan secara
terus-menerus,
sehingga dapat
dilakukan
penyesuaian
atau perbaikan
jika diperlukan.

4. Menulis
laporan
kegiatan:
Setelah
kegiatan
selesai
dilaksanakan,
anggota harus
ikut terlibat
dalam menulis
laporan
kegiatan yang
mencakup
rangkuman
hasil kegiatan,
evaluasi, dan
rekomendasi
kegiatan yang
akan datang.
ERIKSON Politeknik Komputerisasi 1. 6050099 - ILMU
DAMANIK Bisnis Akuntansi Berpartisipasi MANAJE
Indonesia dalam MEN
Anggota pelaksanaan
Pengusul kegiatan:
Selama
pelaksanaan
kegiatan,
anggota harus
berpartisipasi
aktif dalam
menjalankan
tugas masing-
masing sesuai
dengan peran
yang telah
ditentukan. Hal
ini termasuk
memberikan
presentasi,
membimbing
peserta,
mengajar, atau
memberikan
bantuan lain
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat.

2.
Berkoordinasi
dengan
anggota tim:
Selama
pelaksanaan
kegiatan,
anggota harus
berkoordinasi
dengan
anggota tim
lainnya untuk
memastikan
kegiatan
berjalan
dengan baik
dan efektif.

3. Menetapkan
jadwal dan
tugas: Sebagai
anggota, perlu
menetapkan
jadwal dan
tugas masing-
masing,
sehingga
kegiatan dapat
dilaksanakan
secara
terorganisir dan
efektif.

4. Membantu
ketua dan tim
lainnya dalam
hal pengolahan
data berbasis
teknologi

3. IDENTITAS MAHASISWA
Nama, Peran NIM Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas
Institusi Bagian
MARSHANDA 21210004 Politeknik Bisnis Komputerisasi 1. Membantu dalam
ALYA PUTRI Indonesia Akuntansi Mendokumentasikan
Kegiatan
Mahasiswa 2. Membantu ketua
dan tim lainnya
dalam proses
survey
3. Membantu Ketua
dan Tim dalam
melakukan
Pelatihan dan
Pendampingan
NIA KURNIA 20210015 Politeknik Bisnis Komputerisasi 1. Mengumpulkan
HUTABARAT Indonesia Akuntansi Data Kuesioner
2. Membantu ketua
Mahasiswa dan tim lainnya
dalam proses
survey
3. Membantu Ketua
dan Tim dalam
melakukan
Pelatihan dan
Pendampingan

4. MITRA KERJASAMA
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat melibatkan mitra, yaitu mitra sasaran, mitra pemerintah/pemda, mitra DUDI/
CSR/LSM atau mitra perguruan tinggi

Jenis Mitra Nama Mitra Dana

sasaran GBKP Klasis Pematangsiantar Tahun 1: Rp. 1.000.000,00

5. LUARAN DIJANJIKAN

Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan


Luaran
1 Peningkatan Penerapan Iptek Tercapai http://jurnal.murnisadar.ac.id/
index.php/Tekinkom
1 Artikel di jurnal nasional ber Published http://jurnal.murnisadar.ac.id/
ISSN index.php/Tekinkom
1 Artikel di media massa Online/bisa diakses https://www.hetanews.com/
elektronik
1 Konten Video pelaksanaan Published https://www.youtube.com/
kegiatan channel/
UCIosIRi_vCHXm1PZHXjiWAw
1 Peningkatan Level Ada/Tersedia http://jurnal.murnisadar.ac.id/
Keberdayaan Mitra index.php/Tekinkom

6. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya Pengabdian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB Tahun 1 : Rp. 49.720.000,00

Tahun 1 Total : Rp. 49.720.000,00

Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Satuan Total


Pembelanjaa
n
Honorarium Honorarium 1 OH 2 Rp Rp
(Pelaksanaan narasumber 2.000.000,00 4.000.000,00
Pengabdian)
Honorarium HR 2 OK (kali) 5 Rp Rp
(Pelaksanaan Moderator 100.000,00 500.000,00
Pengabdian)
Honorarium HR Panitia 3 OK (kali) 5 Rp Rp
(Pelaksanaan 100.000,00 500.000,00
Pengabdian)
Honorarium HR 1 OJ 5 Rp Rp
(Pelaksanaan Pembantu 100.000,00 500.000,00
Pengabdian) teknis/
Asisten
Pelaksanaan
kegiatan
Biaya Biaya 100 OK (kali) 10 Rp Rp
Pelatihan konsumsi 700.000,00 7.000.000,00
Biaya Uang Saku 5 OH 5 Rp Rp
Pelatihan 500.000,00 2.500.000,00
Biaya Biaya Paket 1 OK (kali) 2 Rp Rp
Pelatihan Ruangan dan 400.000,00 800.000,00
Konsumsi
Perjalanan Transport 1 OK (kali) 5 Rp Rp
Lokal 600.000,00 3.000.000,00
Perjalanan Penginapan 3 OH 2 Rp Rp
800.000,00 1.600.000,00
Perjalanan Uang Harian 5 OH 5 Rp Rp
200.000,00 1.000.000,00
Biaya Biaya 1 Paket 1 Rp Rp
Lainnya pendaftaran 500.000,00 500.000,00
Luaran KI
(paten, hak
cipta dll)
Biaya Biaya 1 Paket 1 Rp Rp
Lainnya pembuatan 500.000,00 500.000,00
dokumen
video
Biaya Biaya 1 Paket 1 Rp Rp
Lainnya publikasi di 500.000,00 500.000,00
media masa
Biaya Biaya 1 Paket 1 Rp Rp
Lainnya Publikasi 500.000,00 500.000,00
artikel di
Jurnal
Nasional
Teknologi Alat 2 Unit 4 Rp Rp
dan Inovasi Teknologi 2.000.000,00 8.000.000,00
Tepat Guna
Teknologi Barang 1 Unit 2 Rp Rp
dan Inovasi komponen 2.630.000,00 5.260.000,00
produksi
Teknologi Ruang 1 Unit 2 Rp Rp
dan Inovasi penunjang 2.530.000,00 5.060.000,00
Pelaksana
Pengabdian
Teknologi Bahan baku 1 Paket 2 Rp Rp
dan Inovasi produksi 4.000.000,00 8.000.000,00
Isian Substansi Proposal
SKEMA Pemberdayaan Berbasis Masyarakat
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan

Pelatihan dan Pendampingan Transformasi Warta Jemaat ke Electronik MOMO (E-MOMO) di


Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Pematangsiantar.

RINGKASAN
Ringkasan tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.

Gereja Batak Karo Protestan Klasis Pematangsiantar terdiri dari 21 Runggun (Jemaat yang
merupakan bagian dari komunitas dalam 1 Gereja dalam 1 Wilayah) yang terletak di 10
Kabupaten/Kota dengan jumlah jemaat berikisar ± 10.000 jemaat dengan tingkat kehadiran hanya
mencapai rat-rata70% setiap minggu. Data jumlah jemaat berasal dari data Statistik yang
didapatkan dari Ketua Klasis Pematangsiantar Pdt. Moria br Sebayang, S.Th di kantor Klasis
jalan Saribudolok Pematangsiantar. Kondisi Eksisting setiap minggunya 21 Runggun (Gereja) se
Klasis pematangsiantar melakukan pencetakan Warta Jemaat (MOMO). Permasalahan yang
dihadapi oleh Mitra adalah bagaimana peran Gereja sesuai dengan tema tahun pelayanan Kreatif
merawat Lingkungan melalui aksi nyata seperti permasalahan yang dipaparkan diatas yakni less
paper melalui Digitalisasi dan juga dapat memfasilitasi informasi MOMO kepada jemaat yang
berhalangan hadir serta membuat arsip Gereja lebih terstruktur dan jika suatu saat dibutuhkan
dapat di tampilkan kembali. Salah satu yang paling menarik yang diamati peneliti adalah potensi
jemaat dalam meningkatkan perekonomian melalui program BAJAR yang dilakukan oleh
beberapa Runggun (Gereja) dengan menjual hasil ternak, hasil panen dari kebun, menjual
kebutuhan sandang dan papan dan jasa menjual makanan berupa makanan tradisi karo yang
sangat diminati jemaat. Proses Pemesanan dilakukan melalui WA Group, tentu ini ada dampak
negatifnya karena akan mengganggu aktivitas di Group WA Runggun tujuan awal dari group
bukan untuk jualan melainkan memberikan informasi kepada jemaat baik berupa renungan,berita
suka cita maupun berita duka cita. Persoalan yang dihadapi mitra ditawarkan diselesaikan dengan
mambangun sebuah aplikasi E-MOMO yang memfasilitasi jemaat untuk mengetahui informasi
secara digital. Dan dalam mengaplikasikannya program pengabdian ini juga memfasilitasi
pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi E-MOMO Dalam menyelesaikan persoalan
transformasi ini sangat mempengaruhi secara psikologis dan budaya dari jemaat. Perbedaannya
sangat mencolok sekali, tetapi aspek positifnya juga banyak baik dari sisi lingkungan, manajeman
dan juga finansial juga sangat mempengaruhi.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata

E-Momo;Warta;Jemaat;Lingkungan;GBKP.

B. Pendahuluan
Pendahuluan tidak lebih dari 1000 kata yang berisi analisis situasi dan permasalahan mitra
yang akan diselesaikan. Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat
menggambarkan secara lengkap kondisi mitra. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan
kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra
dengan data dan gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang
ekonomi dan belajar berwirausaha. Kondisi eksisting dibuat secara lengkap hulu dan hilir
usahanya. Tujuan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian perlu
diuraikan.
Gereja Batak Karo Protestan Klasis Pematangsiantar terdiri dari 21 Runggun (Jemaat yang
merupakan bagian dari komunitas dalam 1 Gereja dalam 1 Wilayah) yang terletak di 10
Kabupaten/Kota dengan jumlah jemaat berikisar ± 10.000 jemaat dengan tingkat kehadiran hanya
mencapai rat-rata70% setiap minggu. Data jumlah jemaat berasal dari data Statistik yang
didapatkan dari Ketua Klasis Pematangsiantar Pdt. Moria br Sebayang, S.Th di kantor Klasis
jalan Saribudolok Pematangsiantar. Kondisi Eksisting setiap minggunya 21 Runggun (Gereja) se
Klasis pematangsiantar melakukan pencetakan Warta Jemaat (MOMO). Warta jemaat (MOMO)
adalah publikasi gerejawi yang berisi informasi mengenai kegiatan-kegiatan gereja,
pengumuman, dan berita-berita lainnya yang terkait dengan jemaat atau komunitas gereja
tertentu. Isi dari warta jemaat dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan gereja dan kebutuhan
jemaat. Informasi yang biasanya dimuat dalam warta jemaat meliputi pengumuman tentang
kegiatan gereja, seperti kebaktian, seminar, retret, jumlah yang bersekutu dan kolekte minggu,
informasi kolekte persekutuan, jadwal kebaktian persekutan keluarga (PJJ) dan kegiatan-kegiatan
sosial lainnya, serta berita-berita terbaru mengenai komunitas gereja, seperti kelahiran, kematian,
atau pernikahan anggota jemaat. Setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Klasis, maka
peneliti juga melakukan pertemuan untuk penggalian informasi secara mendalam dengan
beberapa Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) Pematangsiantar secara daring dengan
memanfaatkan media zoom pada tanggal 15 Maret 2023.

Gambar 1 Pertemuan dengan Badan Pengurus Majelis Klasis (BPMK) Pematangsiantar melalui
Zoom Meeting
Setelah Peneliti menggali informasi dan melakukan beberapa kali survey awal di beberapa gereja
di Klasis Pematangsiantar maka semua Gereja di Klasis ini masih menerapkan MOMO masih
manual dengan rata-rata 4 lembar per minggu. Dibawah ini merupakan contoh momo yang
digunakan setiap minggu :
Gambar 2 Contoh Tampilan Momo setiap hari minggu
Momo perminggu dengan tingkat kehadiran berkisar 70% maka di butuhkan kertas sebanyak
28.000 lembar per minggu dan 1.456.000 lembar kertas pe tahun. Jika Data tersebut dikalikan
dengan Rp. 200, maka anggaran yang di keluarkan GBKP Sekelasis Pematangsiantar untuk
mecetak MOMO berkisar Rp. 291.200.000. Dana ini dianggap sangat besar dan memungkinkan
dapat di disalokasikan untuk menunjang pelayanan lain dan efeknya juga Gereja secara konsumtif
pengguna kertas yang bahan dasarnya dapat merusak lingkungan. Data tersebut merupakan data
minimal, sementara masih banyak acara diluar 52 minggu kebaktian rutin seperti kebaktian
paskah, pernikahan, hari kemedekaan dan kebaktian lainnya. Ini tentu merupakan catatan penting
betapa tingginya penggunaan kertas. Selain itu apabila jemaat tidak hadir pada saat kebaktian,
maka jemaat tersebut kehilangan seluruh informasi, dan melalui informasi tidak hanya
menampilkan jumlah persembahan, jumlah kehadiran, informasi kegiatan dan juga
memungkinkan ada kegiatan sosial baik berupa suka cita maupun duka cita di angota jemaat.
Tahun 2022 Tema pelayanan GBKP secara sinodal adalah Kreatif Merawat Lingkungan. Salah
satu branch program yang digaungkan dalam tahun pelayanan ini adalah menanam pohon dan
melestarikan lingkungan.
Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra adalah bagaimana peran Gereja sesuai dengan tema
tahun pelayanan Kreatif merawat Lingkungan melalui aksi nyata seperti permasalahan yang
dipaparkan diatas yakni less paper melalui Digitalisasi dan juga dapat memfasilitasi informasi
MOMO kepada jemaat yang berhalangan hadir serta membuat arsip Gereja lebih terstruktur dan
jika suatu saat dibutuhkan dapat di tampilkan kembali. Salah satu yang paling menarik yang
diamati peneliti adalah potensi jemaat dalam meningkatkan perekonomian melalui program
BAJAR yang dilakukan oleh beberapa Runggun (Gereja) dengan menjual hasil ternak, hasil
panen dari kebun, menjual kebutuhan sandang dan papan dan jasa menjual makanan berupa
makanan tradisi karo yang sangat diminati jemaat. Proses Pemesanan dilakukan melalui WA
Group, tentu ini ada dampak negatifnya karena akan mengganggu aktivitas di Group WA
Runggun tujuan awal dari group bukan untuk jualan melainkan memberikan informasi kepada
jemaat baik berupa renungan,berita suka cita maupun berita duka cita. Disisi lain juga sangat
membantu perekonomian dari pada jemaat. Hal ini juga diakomodir agar secara prinsip apa yang
menjadi misi gereja Misi Gereja yaitu mempersiapkan jalan bagi penegakan akhir Kerajaan Allah
di bumi dan juga gereja juga mampu mengimplementasikan kepada jemaat aksi nyata untuk
saling mengasihi dengan membeli jualan dari anggota jemaat melalui aplikasi. Data statistik
jemaat dari kelopok umur 0-10 Tahun berkisar 10%, 11-17 Tahun berkisar 20%, 18-55 Tahun
berkisar 40% dan usia diatas 55 Tahun berkisar 30%. Melalui pengamatan peneliti maka hampir
seluruh jemaat sudah menggunakan Telepon Gengam setara dengan android. Setelah tahapan ini
berhasil di implemantasikan maka memungkinkan untuk Tahapan selanjutnya melanjutkan
membangun aplikasi untuk transaksi jual beli antar jemaat dalam wadah yang dikatakan
BUMKASI (Badan Usaha Milik GBKP Klasis Pematangsiantar) untuk meningkatkan ekonomi
jemaat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Membuat aplikasi E-MOMO yang mengakomodir seluruh informasi yang ada didalam MOMO
(Warta Jemaat)
2. Membuat pelatihan ke Badan Pekerja Majelis Runggun (BPMR) se Klasis Pematangsiantar cara
menggunakan aplikasi E-Momo, mulai dari input data mingguan, informasi berita, jumlah
jemaat yang beribadah, dan jumlah persembahan.
3. Membuat pelatihan ke jemaat cara menggunakan aplikasi E-Momo, melihat isi dari informasi
mingguan, jumlah yang beribadah, jumlah persembahan dan fitur lainnya. Dalam hal ini
memungkinkan terjadi kesenjangan antara kelompok usia dalam penggunaan teknologi. Dalam
hal ini peran mahasiswa sebagai anggota dapat melakukan pengajaran secara lebih intens
sehingga kelompok usia tertentu juga paham dalam memanfaatkan teknologi sebagai media
informasi Gereja.
4. Melakukan upaya untuk berubah ke arah digitalisasi sehingga kedepannya dapat dibuat aplikasi
yang memungkinkan dapat meningkatkan ekonomi jemaat dan juga tanggap terhadap data dan
laporan mingguan dari masing-masing gereja sehingga lebih akuntable dan transparan.

C. Permasalahan dan Solusi


C.1. Permasalahan Prioritas (dikaitkan dengan A.4 atau A.5)
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata yang berisi uraian yang akan ditangani
minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan. Untuk masyarakat produktif secara ekonomi dan calon
wirausaha baru meliputi bidang produksi, manajemen usaha dan pemasaran (hulu hilir usaha).
Untuk kelompok masyarakat non produktif (masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketentraman
masyarakat, memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial,
budaya, ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya
secara komprehensif. Perioritas permasalahan dibuat secara spesifik. Tujuan kegiatan dan
kaitannya dengan IKU dan fokus pengabdian perlu diuraikan.
Media massa online Kompas menyebutkan bahwa The World Counts mencatat bahwa ada
353.193.797 ton kertas yang dihasilkan di dunia hingga tahun ini. Pada 2021, total ada 23,5 juta
hektar lahan hutan digunduli atau dibakar secara global untuk memproduksi kertas tersebut.
Memproduksi 1 kilo kertas membutuhkan pohon setidaknya 2-3 kali lebih beratnya. Jika setiap
orang menggunakan 200 kilo kertas per tahun, jumlah pohon bisa habis. Industri kertas selain
mengancam ketersediaan hutan hijau di dunia, juga menguras ketersediaan air tawar. Ini
merupakan salah satu issue Internasional. Gereja sebagai salah satu misinya adalah
mempersiapkan jalan bagi penegakan akhir kerajaan Allah dibumi harus juga bertanggung jawab
pada issue lingkungan. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) secara sinodal tahun 2022 menggap
issue ini sangat penting untuk kelangsungan dan keseimbangan hidup makluk hidup mengangkat
tema secara sinodal yaknik “Kreatif Marawat Lingkungan”. Ini tentu bukan hanya selogan
bahwa keseimbangan alam semester dan kenyamanan dari kehidupan salah satu bersumber dari
lingkungan hidup. Pada latar belakang diatas maka penggunaan kertas khususnya di Klasis
Pematangsiantar sangat tinggi. Hal ini tentu menjadi catatan terkait peran Gereja terhadap
lingkungan dan juga dengan berkaitan dengan tema tahun gereja dalam merawat lingkungan.
Bukan hanya sekedar lingkungan tetapi secara finansial juga sangat tinggi cost nya lebih dari 200
juta. Ini tentu dapat di evaluasi karena data tersebut dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan
lain untuk memaksimalkan pelayanan itu sendiri. Dewasa ini mau tidak mau peradaban juga
harus berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Banyak kegiatan yang memanfaatkan
peran teknologi di dalam prosesnya dan menurut pengamatan peneliti, jemaat juga sudah sangat
familiar dalam menggunakan teknologi sehingga perubahan budaya kertas ke digital tidak lah
sulit. Dan sangat potensial untuk jangka Panjang, jemaat juga terdiri dari latar belakang yang
berbeda beda mulai dari pegawai, pengusaha, pekerja, petani, peternak dan banyak juga yang
memiliki kemampuan untuk masak masakan tradisional. Potensi ini jika di akomodir dan di
Kelola dengan baik maka ini dapat menjadi potensi besar untuk meningkatkan ekonomi jemaat
karena secara pangsa pasar sudah sangat memungkinkan. Situasi eksisting saat ini sudah berjalan
dengan penjualan melalui WhatsApp Group. Hal ini tentu sangat tidak etis karena transaksinya
sangat mengganggu aktivitas peserta di Group WhatsApp tersebut. Jika jemaat sudah terbiasa
menggunakan E-MOMO sebagai media untuk mendapatkan informasi, terbuka lebar peluang
untuk menambahkan fitur di aplikasi tersebut dimana sesama jemaat dapat memasarkan barang
dagangan dan jasa, dan juga sesama jemaat juga dapat melakukan transaksi jual beli terhadap
dagangannya tersebut.

C.2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian solusi
permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul
dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra
dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan
sedapat mungkin terukur atau dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, akan memiliki nilai tambah.
1. Persoalan yang dihadapi mitra ditawarkan diselesaikan dengan mambangun sebuah aplikasi E-
MOMO yang memfasilitasi jemaat untuk mengetahui informasi secara digital. Dan dalam
mengaplikasikannya program pengabdian ini juga memfasilitasi pelatihan dan pendampingan
penggunaan aplikasi E-MOMO Dalam menyelesaikan persoalan transformasi ini sangat
mempengaruhi secara psikologis dan budaya dari jemaat. Perbedaannya sangat mencolok
sekali, tetapi aspek positifnya juga banyak baik dari sisi lingkungan, manajeman dan juga
finansial juga sangat mempengaruhi.
2. Target luaran yang pada penelitian ini adalah Artikel Ilmiah akreditasi sinta 4 yaitu jurnal
Teknik Informasi dan Komputer (TEKINKOM) yang dapat di akses di laman
http://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom. Luaran merupakan hasil dari perancangan
dan implemntasi dari aplikasi E-MOMO. Aplikasi E-MOMO juga akan dibuat HAKI nya.
Aplikasi yang sudah dibuat akan digunakan oleh jemaat. Tahapannya adalah dengan
memberikan pelatihan dan pendampingan kepada BPMR (Badan Pekerja Majelis Runggun)
untuk menginput informasi, jumlah peserta kebaktian, dan informasi lainya. Aplikasi yang
dibangun ini berbasis web dan juga berbasis android, sehingga untuk BMPR selaku
administrator dapat menginput data melalui browser dengan komputer atau laptop. Setelah
BPMR mahir setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan, maka tahap selanjutnya
memberikan pelatihan kepada anggota jemaat. Aplikasi dibagun dengan mengedepankan nilai
simplicity (kemudahan) sehingga mudah untuk di operasikan. Dalam mengoperasikannya.
Aplikasi diakses berbasis android, dengan menginstal apk nya maka seluruh jemaat sudah dapat
mengakses informasi dari MOMO di gereja. Pendampingan juga dilakukan oleh tim peneliti
baik dosen maupun mahasiswa sehingga untuk mengukur akurasi dari pemanfaatan aplikasi
tersebut akan dilakukan pengecekan terhadap kunjugan dari aplikasi. Aplikasi ini juga akan di
hosting di web hosting selama 1 Tahun yang biayanya di tanggung oleh peneliti. Komitmen
dari ketua Klasis mengingat pentingnya aplikasi sebagai solusi dari permasalahan yang
dihadapi klasis, untuk melanjutkan biaya hosting tahun berikutnya klasis bersedia
menanggungnya. Ketua Klasis juga berharap, apabila program ini jadi di implementasikan ini
merupakan tahap awal untuk melakukan reformasi tata Kelola organisasi yang lebih
mengedepankan data untuk dijadikan basis data yang valid dalam pengambilan keputusan.
3. Dalam mengukur tingkat keberhasilan dari pengabdian maka dibuat beberapa tahapan yang
dilakukan seperti pada Tabel 1 dibawah ini :

No Tahapan Ranges Indikator


Pengerjaan
1 Penelitian Awal Februari-April Selesai
2 Pembuatan Aplikasi Mei – Juli Selesai
3 Uji Coba Aplikasi Juni-Agustus 100
4 Pelatihan dan Pendampingan kepada BPMK Agustus- 36
September
5 Pelatihan dan Pendampingan Kepada Jemaat September 4.000
6 Membuat Luaran Wajib di jurnal teakreditasi Agustus- Publish
sinta 4 September
Dari table diatas indicator keberhasilan dari penelitian ini yaitu tercapainya setiap tahapan
berdasarkan ranges pengerjaan tidak melawati waktu yang sudah ditenukan dan juga target
pengguna melebihi target yang sudah dibuat.
4. Peada riset yang kami lakukan dampak covid sudah memberikan pelajaran bagi jemaat untuk
melek teknologi. Pada masa pandemi kemarin jemaat sudah terbiasa menggunakan rapat
melalui daring, live streaming sehingga efek positifnya pengguna sudah sangat paham dalam
menggunakan aplikasi berbasis android. Jika di implementasikan kemungkinan berhasilnya
lebih tinggi. Hal yang paling menarik di setiap gereja masing-masing jemaat memiliki potensi
yang sangat tinggi untuk menjual produk dari jemaat baik itu jasa, sandang papan, hasil
pertanian, hasil peternakan dan lain lain guna menopak ekonomi jemaat. Terbentuknya suatu
budaya dengan terbiasa memanfaatkan teknologi maka potensi jemaat itu dapat di akomodir
untuk meningkatkan ekonomi jemaat secara khusus.

D. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1500 kata yang menjelaskan tahapan atau langkah-
langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan mitra.
Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan
berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2 (dua)
bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 2 (dua) bidang
permasalahan, nyatakan tahapan atau langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang
ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik yang dihadapi oleh mitra.
Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan kesehatan,
pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara
dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan
penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.

Dalam penelitian dibuat tahapan penelian untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru
tentang suatu masalah atau fenomena tertentu melalui pendekatan sistematis dan ilmiah. Metode
penelitian memungkinkan peneliti untuk memeriksa dan mengevaluasi teori atau hipotesis, serta
menguji kebenaran atau kevalidan sebuah klaim atau asumsi. Metodologi yang diterapkan dalam
penelitian ini dapat di lihat pada Gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3 Tahapan Penelitian


Pada Gambar 3 diatas, Tahapan penelitian meliputi:
1. Studi Literatur
Dalam studi Literatur dilakuan tahapan seperti berikut ini :
a. Identifikasi Masalah: Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah atau fenomena
yang akan diteliti. Peneliti harus memastikan bahwa masalah yang akan diteliti relevan,
signifikan, dan dapat diselesaikan melalui penelitian.
b. Perumusan Masalah: Setelah masalah diidentifikasi, peneliti harus merumuskan masalah
secara jelas dan terperinci, serta membuat pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam
penelitian.
c. Penentuan Tujuan: Tujuan penelitian harus ditetapkan dengan jelas dan spesifik. Tujuan
ini harus mencerminkan masalah yang ingin diselesaikan dan pertanyaan penelitian yang
ingin dijawab.

2. Pengumpulan Data: Tahap pengumpulan data dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti
wawancara, observasi, studi literatur, atau kuesioner. Peneliti harus memastikan bahwa data
yang dikumpulkan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan dapat menjawab
pertanyaan penelitian.
3. Analisis Data: Setelah data terkumpul, tahap analisis data dilakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Metode analisis data dapat bervariasi tergantung pada jenis data yang
dikumpulkan dan pertanyaan penelitian yang diajukan.
4. Perancangan Sistem
Setelah dilakukan Analisa maka tahapan selanjutanya untuk melakukan tahapan perancangan
sistem untuk mendesain desain output, input dan proses yang sesuai dengan hasil akhir yang
di inginkan. Tahapan Perancangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metodel
waterfall.
5. Analisa Hasil
Setelah sistem dirancang dan di implementasikan maka dilakukan Analisa hasil dari output
program. Apakah sesuai dengan perancangan dan kebutuhan. Apabila tidak sesuai maka
dilakukan tahapan maintenance dan menyesuaikan sesuai dengan hasil yang di inginkan.
6. Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Aplikasi
Setelah hasil sudah sesuai dengan kebutuhan maka tahap selanjutnya adalah melakukan
pelatihan dan pendampingan kepada BPMK dan Jemaat yang dilakukan oleh ketua tim
peneliti, anggota dan mahasiswa pendamping.
7. Penyusunan Laporan
8. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan penelitian yang harus ditulis secara sistematis dan
logis, serta memuat informasi yang lengkap tentang masalah yang diteliti, metodologi, analisis
data, kesimpulan dan pastinya sudah di publish di jurnal terakreditasi sinta 4.

Setelah dilakukan Tahapan awal penelitian maka dilakukan perancangan system dengan
menggunakan metode waterfall seperti Gambar 4 dibawah ini :
Gambar 4 Tahapan Perancangan Sistem
Pada Gambar 4 diatas dapat dilihat Tahapan seperti dibawah ini :
1. Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Tahap ini dimulai dengan pengumpulan informasi dari Badan Pengurus Majelis Klasis GBKP
Pematangsiaantar dan juga informasi dari observasi di lapangan, lalu analisis kebutuhan
dilakukan untuk menentukan apa yang harus dihasilkan oleh perangkat lunak yang akan dibuat.
2. Perancangan (Design)
Tahap ini menghasilkan rancangan perangkat lunak berdasarkan analisis kebutuhan yang telah
dilakukan. Pada tahap ini, tim pengembang membuat rencana detil tentang bagaimana
perangkat lunak akan diimplementasikan.
3. Implementasi (Implementation)
Tahap ini adalah tahap pengembangan perangkat lunak secara efektif dengan menerapkan
desain yang telah dibuat sebelumnya.
4. Pengujian (Testing)
Tahap ini adalah tahap di mana perangkat lunak diuji untuk menentukan apakah perangkat
lunak yang dibuat telah memenuhi spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditentukan.
5. Pengembangan System
Pada Tahapan ini apabila dalam pengujian ditemukan bug program dan atau ditemukan juga
proses yang salah maka dapat dilakukan pengembangan untuk menyesuaikan tahapan yang
benar.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap ini dilakukan setelah perangkat lunak telah diterima oleh customer atau pengguna. Tim
pengembang harus melakukan perawatan, perbaikan, dan peningkatan perangkat lunak sesuai
dengan kebutuhan.
Dalam Pelaksanaan Progam Pengabdian ini partisipasi mitra sesuai dengan kesepakatan dengan
peneliti yaitu :
1. Membantu Peneliti dalam Mengumpulkan Data dan Informasi
2. Bersedia mengumpulkan dan mewajibkan peserta Pelatihan baik dari unsur Badan Pekerja
Majelis Klasis (BPMK) dalam hal ini merupakan Mitra, Badan Pengurus Majelis Runggun
(BPMR) sebanyak 21 (Gereja) yang merupakan anggota dari BPMK, Jemaat yang berasal dari
seluruh Runggun (Gereja) melalui surat pemberitahuan.
3. Bersedia menanggung hosting tahun berikutnya setelah habis pada periode program
pengabdian ini.
4. Bersedia memberikan subsidi sebesar Rp. 1.000.000 untuk membantu terlaksananya Progam
Pengabdian ini.

Progaram Pengabdian ini tentunya sangat mendukung BPMK dalam menjalankan tugasnya
sebagai leader Runggun berdasarkan Program Tahun Gereja Tahun 2022 yakni “Kreatif Merawat
Lingkungan”. Dampak diprediksi sangat baik bukan hanya bagi lingkungan tetapi juga secara
finansial dan Budaya. Tentu ini tidak hanya berhenti disini saja, melainkan diharapkan ada
keberlanjutan dimana Teknologi informasi tidak dapat dibendung melainkan harus dimanfaatkan
dalam aspek pengelolaan organisasi sehingga lebih akuntable, transparent dan cepat. Sebagaimana
yang telah dijelaskan oleh BPMK bahwa keinginan selanjutnya setelah ini berhasil di
implementasikan yaitu membuat sistem untuk keanggotaan dari Runggun (Gereja), keuangan serta
mambuat sistem E-Commerce yang mengakomodir seluruh jemaat untuk ambil bagian guna
peningkatan ekonomi jemaat.

Dalam mempercepat proses program pengabdian ini maka dilakukan beberapa tahapan,
indikator keberhasilan dan juga pelaksana dari program ini seperti pada Tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2 Tahapan dari Program Pengabdian dan Indikator Keberhasilan
No Tahapan Pelaksana Indikator
1 Penelitian Awal (Survei dan Perencanaan) Ketua dan Peneliti memiliki informasi
Anggota awal dari objek yang akan
dibuat solusinya berupa
Aplikasi
2 Sosialisasi dan Menyamakan Persepsi Ketua Melalui sosialisai maka akan
Stake Holder di dapatkan inti dari masalah
yang akan diselesaikan.
Ketua
3 Pengadaan Alat dan Bahan Alat dan Bahan sudah
Angota tersedia
Mahasiswa
4 Pengumpulan Data Ketua Data yang dibutuhkan sudah
Anggota terkumpul
Mahasiswa
5 Analisis dan Perancangan Sistem Ketua Melakukan Perancangan
Anggota sistem dan melakukan
Mahasiswa pengujian terhadap sistem
yang telah dirancang.
6 Pelatihan dan Pendampingan Ketua Sistem yang sudah dilakukan
Anggota pengujian dan sudah
Mahasiswa dianggap benar maka
dilakukan pelatihan dan
pendampingan kepada
BPMR dan Jemaat untuk
digunakan sesuai dengan
fungsi dari aplikasi.
7 Penyusunan Laporan Akhir Ketua Dokumen Laporan Akhir
Anggota Selesai
8 Luaran Ketua Artikel selesai dan sudah di
Anggota accept

9 Publis Artikel Ketua Artikel sudah terbit

Pada Tabel 2 Tahapan dari Program Pengabdian dan Indikator Keberhasilan diatas
menjelaskan tahapan kegiatan, pelaksana kegiatan dan indikator keberhasilan kegiatan.
Dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini melibatkan 2 Mahasiswa yang sedang
aktif, pada program ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan rekognisi sebanya 5 sks terhadap
2 mahasiswa yang terlibat. Matakuliah yang memungkinkan untuk digunakan mahasiswa adalah
Desain dan Perancangan Sistem (3 SKS) dan Praktak Pemrograman Web 2 (2 SKS). Ini sangat
membantu mahasiswa mengimplemntasikan langsung matakuliah ke masyarakat,

E. Jadwal Pelaksanaan

JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penelitian Awal √
2 Sosialisasi dan √
Menyamakan Persepsi
3 Pengadaan Alat dan √ √
Bahan
4 Pengumpulan Data √ √
5 Analisa dan √ √ √
Perancangan Sistem
6 Pelatihan dan √ √
Pendampingan
7 Penyusunan Laporan √
Akhir
8 Luaran √ √
9 Publish Aritkel √
F. Luaran & target capaian
Indikator
No. Luaran Target Capaian Target Capaian IKU
KinerjaUtama
(IKU) Terkait
1 Artikel Ilmiah Publish di Jurnal Publikasi Jurnal Publikasi di Artikel
Nasional Ilmiah Jurnal Nasional
Terakreditasi sinta Terakreditasi
4
2 Artikel Publikasi di media Publikasi di Media publikasi hasil
Publikasi Media elektronik lokal Massa pengabdian ini ke media
Elektronik https://www.hetan massa tertentu baik yang
ews.com/ bertaraf lokal
3 Video Kegiatan Video kegiatan Dokumentasi Adanya video kegiatan
diupload ke Pelaksanaan yang diliput selama
youtube kegiatan

G. Tim pelaksana

No. Nama Institusi Posisi dalam Tim Uraian Tugas


1 Novendra Politeknik Bisnis Ketua Bertanggung jawab
Adisaputra Indonesia dalam mencapai luaran
Sinaga, S.Kom, penelitian dan
MM mengerjakan seluruh
proses penelitian
dengan baik dan tepat
waktu.
Ketua juga bertanggung
jawab dalam merancang
dan
mengimplemantasikan
system informasi
Ketua juga bertanggung
jawab melakukan
koordinasi dengan
anggota pengusul,
mahasiswa dan mitra
dalam hal pengolahan
dan analisis data yang
dilakukan hingga
menghasilkan
kesimpulan.
2 Amran Hotman Sekolah Tinggi Anggota 1. Berpartisipasi dalam
Saragih Akuntansi dan pelaksanaan kegiatan:
Manajemen Selama pelaksanaan
Indonesia kegiatan, anggota harus
berpartisipasi aktif
dalam menjalankan
tugas masing-masing
sesuai dengan peran
yang telah ditentukan.
Hal ini termasuk
memberikan presentasi,
membimbing peserta,
mengajar, atau
memberikan bantuan
lain yang dibutuhkan
oleh masyarakat.
2. Berkoordinasi dengan
anggota tim: Selama
pelaksanaan kegiatan,
anggota harus
berkoordinasi dengan
anggota tim lainnya
untuk memastikan
kegiatan berjalan
dengan baik dan efektif.
3. Memonitor dan
mengevaluasi kegiatan:
Sebagai anggota, perlu
memonitor dan
mengevaluasi kegiatan
secara terus-menerus,
sehingga dapat
dilakukan penyesuaian
atau perbaikan jika
diperlukan.
4. Menulis laporan
kegiatan: Setelah
kegiatan selesai
dilaksanakan, anggota
harus ikut terlibat dalam
menulis laporan
kegiatan yang
mencakup rangkuman
hasil kegiatan, evaluasi,
dan rekomendasi
kegiatan yang akan
datang.
3 Erikson Politeknik Bisnis Anggota 1. Berpartisipasi dalam
Damanik, Indonesia pelaksanaan kegiatan:
S.Kom, MM Selama pelaksanaan
kegiatan, anggota harus
berpartisipasi aktif
dalam menjalankan
tugas masing-masing
sesuai dengan peran
yang telah ditentukan.
Hal ini termasuk
memberikan presentasi,
membimbing peserta,
mengajar, atau
memberikan bantuan
lain yang dibutuhkan
oleh masyarakat.
2. Berkoordinasi dengan
anggota tim: Selama
pelaksanaan kegiatan,
anggota harus
berkoordinasi dengan
anggota tim lainnya
untuk memastikan
kegiatan berjalan
dengan baik dan efektif.
3. Menetapkan jadwal
dan tugas: Sebagai
anggota, perlu
menetapkan jadwal dan
tugas masing-masing,
sehingga kegiatan dapat
dilaksanakan secara
terorganisir dan efektif.
4. Membantu ketua dan
tim lainnya dalam hal
pengolahan data
berbasis teknologi
4 21210004 Politeknik Bisnis Mahasiswa 1. Membantu dalam
(MARSHANDA Indonesia Mendokumentasikan
ALYA PUTRI) Kegiatan
2. Membantu ketua dan
tim lainnya dalam
proses survey
3. Membantu Ketua dan
Tim dalam melakukan
Pelatihan dan
Pendampingan
5 20210015(NIA Politeknik Bisnis Mahasiswa 1. Mengumpulkan Data
KURNIA Indonesia Kuesioner
HUTABARAT) 2. Membantu ketua dan
tim lainnya dalam
proses survey
3. Membantu Ketua dan
Tim dalam melakukan
Pelatihan dan
Pendampingan
H. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor (Vancouver style) sesuai dengan
urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Azmijah, A. Pengaruh Limbah Pabrik Kertas terhadap Efek Teratogenik dan Histopatologi
Hepar, Ginjal Mencit.
[2] https://internasional.kompas.com/read/2021/11/04/044646770/apa-dampak-buruk-kertas-bagi-
lingkungan?page=all
[3] M. Agung, “Memahami Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Psikologi Sosial,” Psikobuletin
Bul. Ilm. Psikol., vol. 1, no. 2, pp. 68–84, 2020.
[4] Rosnelly, R., Hartama, D., Sadikin, M., Lubis, C. P., Simanjuntak, M. S., & Kosasi, S. (2021).
The Similarity of Essay Examination Results using Preprocessing Text Mining with Cosine
Similarity and Nazief-Adriani Algorithms. Turkish Journal of Computer and Mathematics
Education (TURCOMAT), 12(3), 1415–1422. https://doi.org/10.17762/turcomat.v12i3.938
[5] Roslina, R., Saulan, S., & Wanayumini. (2019). Model of Information Technology Facility
Service Based on user Satisfaction. Journal of Physics: Conference Series, 1361(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1361/1/012032
[6] Rupilele, F. G. (2018). Perancangan sistem informasi manajemen pelayanan anggota jemaat,
baptisan, dan pernikahan berbasis web (Studi Kasus: Gekari Lembah Pujian Kota Sorong).
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 5(2), 144-152.
[7] Sagala, M. (2022). Sistem Informasi Warta Jemaat berbasis Android (Studi Kasus: Gereja
HKBP Tanjung Sari Medan). Citra Sains Teknologi, 2(1), 74-82.
[8] Seputro, S. A., Tantrasary, Y. H., & Saputro, K. (2023). Bebas Kertas namun Tetap Cerdas.
TarFomedia, 4(1), 48-51.
[9] Sinaga, N. A., Manalu, A. S., & Simamora, B. A. (2020). PERANGKAT LUNAK JAJAK
PENDAPAT (VOTING) BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY DAN
WEB. Jurnal Tekinkom (Teknik Informasi dan Komputer), 3(1), 20-24.
[10] Sinaga, N. A., & Sirait, S. (2019). Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Studi
Kasus: Desa Parsaoran Ajibata Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir). Jurnal Tekinkom
(Teknik Informasi dan Komputer), 2(2), 137-144.
[11] Soleha, P., & Utomo, S. P. (2021). Pengaruh Teknologi Informasi, Kualitas SDM dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup terhadap Keputusan Mahasiswa Mengefisiensi penggunaan
Kertas pada Skripsi. Journal of Sustainability Bussiness Research (JSBR), 2(2), 142-148.
[12] Surya Gunawan, T., Aleah Jehan Abdullah, N., Kartiwi, M., & Ihsanto, E. (2020). Social
Network Analysis using Python Data Mining. The 8th International Conference on Cyber and
IT Service Management, CITSM 2020. https://doi.org/10.1109/CITSM50537.2020.9268866
[13] Wongklang, K. (2013). Mobile Applications in the Hotel Industry : A Case Study of Hotels
in Phuket.

I. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKSs yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran. Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi dengan
Gambar/Foto dan narasi
Aplikasi E-MOMO dapat mengimplementasikan beberapa teknologi informasi dan komunikasi
(IPTEKS) untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi aplikasi. Terdapat basis data
berita jemaat yang mencakup semua informasi terkait kegiatan jemaat dan anggota E-MOMO
akan membantu pengelola untuk mengatur dan mengedit konten berita jemaat. Selain itu, juga
terdapat sistem manajemen user yang akan memudahkan pengguna untuk mengelola profil
mereka dan mengakses konten dengan mudah. Masyarakat gereja yang berubah ke konsep
digitalisasi dapat membantu dalam merawat lingkungan dengan cara-cara berikut:
1. Mengurangi penggunaan kertas - Dengan beralih ke digitalisasi, gereja dapat mengurangi
penggunaan kertas untuk mencetak buku-buku liturgi, buletin, dan materi gereja lainnya. Hal
ini dapat mengurangi jumlah limbah kertas dan memperbaiki kualitas udara karena tidak ada
lagi pembakaran kertas yang mengeluarkan gas beracun.
2. Mengurangi penggunaan energi - Dalam lingkungan digital, gereja dapat memanfaatkan
sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan energi fosil. Hal ini dapat membantu
dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kualitas udara yang lebih baik.
3. Meningkatkan aksesibilitas - Digitalisasi dapat membantu gereja dalam meningkatkan
aksesibilitas bagi anggota jemaat yang berada di daerah terpencil atau yang tidak dapat
menghadiri gereja secara fisik karena keterbatasan fisik atau mobilitas. Dengan cara ini, gereja
dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan untuk berpergian ke gereja
dan mengurangi polusi udara.
4. Menyediakan sarana pembelajaran - Gereja yang berbasis digital juga dapat menyediakan
sarana pembelajaran online untuk mengajarkan konsep-konsep lingkungan hidup dan cara-
cara merawat lingkungan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat gereja terhadap isu lingkungan.
5. Menjadi contoh dan teladan - Dengan beralih ke digitalisasi, gereja dapat menjadi contoh dan
teladan bagi masyarakat sekitar dalam mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan.
6. Dalam rangka menjaga keberlanjutan lingkungan, penting bagi gereja untuk beralih ke konsep
digitalisasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak dan berkelanjutan. Hal ini dapat
membantu gereja untuk memainkan peran aktif dalam merawat lingkungan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat lingkungan.
Aplikasi akan dibangun dengan menggunakan tampilan mobile seperti Gambar 5dibawah ini :

Gambar 5. Tampilan Informasi Kebaktian

Seperti Tampilan pada Gambar 5 diatas, memperlihatkan Informasi dari Kebaktian baik berupa
Pengkhotbah, bacaan, teks khutbah, Daftar Lagu dan Nama-Nama Petugas kebaktian. Pada desain
aplikasi diatas juga dapat menampilkan waktu mundur untuk melihat informasi-informasi apabila
user membutuhkannya. Dan untuk tampilan lain berupa berita ataupun informasi dapat dilihat pada
Gambar 6 dibawah ini :
Gambar 6. Tampilan Informasi Berita

Pada Gambar 6 diatas menampilkan informasi berita pada waktu yang ditentukan. Jemaat dapat
mengetahui berita apa saja yang ada pada tanggal yang dipilih sehingga setiap jemaat yang
berhalangan ke Gereja dapat mengetahui seluruh informasi. Dan masih banyak lagi fitur-fitur yang
memberikan kemudahan kepada jamaat. Database aplikasi di hosting di web hosting dan datanya
dapat di akses oleh jemaat dari mana pun dan kapan pun ketika jemaat sudah menginstal aplikasi.

J. Peta Lokasi Mitra Sasaran


Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan penjelasan
jarak mitra sasaran dengan PT pengusul. Gambar peta yang dapat disisipkan dapat berupa
JPG/PNG
Jarak dari kampus ke Lokasi Mitra sejauh 47,5 Km dengan waktu tempuh 1 Jam 8 Menit:
BADAN PEKERJA MAJELIS KLASIS ( BPMK )
GEREJA BATAK KARO PROTESTAN ( GBKP )
JALAN PEMATANGSIANTAR -SERIBUDOLOK
PEMATANGSIANTAR. 21128.
Email : klasisgbkppematangsiantar@yahoo.co.id
Diakui sebagai lembaga Keagamaan yang
bersifat Gereja (Keputusen Dirjen Bimas Dalam Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)
Kristen/Protestan No. 40 Thn.1972)

Ketua : Pdt. Moria Sebayang, S.Th ; Wakil Ketua : Pdt. Heri Pindonta Ginting, S.Th, ; Sekretaris ; Pdt. John M. Sinulingga, STh, ;
Wakil Sekretaris : Dk. Ertina br Sitepu ; Bendahara : Pt. Ir. Adres Tarigan
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -

Komentar : -

Anda mungkin juga menyukai