Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG


DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

FENTI FATMAWATI1, , AYUMULIA2


1
Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung.
email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.
2
Mahasiswa Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

ABSTRAK

Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis timbal (Pb) pada sediaan kosmetik eyeshadow yang
berasal dari Pasar Kiaracondong Kota Bandung dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom.
Sampel diambil secara acak dari eyeshadow yang teregisterasi BPOM dan yang tidak teregistersi
BPOM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar dari logam Timbal (Pb) pada
sediaan kosmetik eyeshadow yang didapatkan dari pasar Kiaracondong Bandung serta untuk
menentukan keamanan pada sediaan tersebut yang beredar dengan mengacu pada ketetapan BPOM.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kadar sampel eyeshadow yang tidak teregisterasi yaitu 127.356 ;
16.194 dan 6.864 bpj. Dari ketiga sampel tersebut terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan
yaitu sampel ESTR1. Kadar sampel eyeshadow yang teregisterasi yaitu 3.801; 7.605 dan 2.331 bpj dan
ketiganya dinyatakan aman digunakan.

Kata kunci: Pb, SSA, eyeshadow, validasi metode

1. LATAR BELAKANG memiliki lambang Pb dan nomor atom 82.


Kosmetik tidak hanya digunakan Timbal (Pb) dapat ditemukan di sekitar
untuk fungsi estetika, akan tetapi kita. Industri memproduksi sekitar 2,5 juta
berperan dalam penyembuhan dan ton timbal per tahunnya. Sebagian besar
perawatan kulit. Meski bukan kebutuhan timbal berasal dari aktivitas manusia
primer namun kosmetik merupakan salah seperti pertambangan, manufaktur dan
satu produk yang digunakan secara rutin pembakaran bahan bakar fosil. Unsur Pb
dan terus-menerus oleh manusia (Erasiska, digunakan dalam bidang industri modern
2015). Kosmetik menjadi sesuatu yang sebagai bahan pembuatan pipa air yang
cukup penting khususnya bagi wanita. tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai,
Eyeshadow atau perona mata adalah dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
salah satu kosmetik yang sangat digemari Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat
kaum hawa. Penggunaan Eyeshadow perhatian khusus karena sifatnya yang
adalah di kelopak mata dan di bawah alis. toksik (beracun) terhadap manusia.
Kosmetik ini digunakan dengan tujuan Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh
untuk membuat mata lebih terlihat melalui konsumsi makanan, minuman,
menarik. Eyeshadow merupakan sediaan udara, air, serta debu yang tercemar Pb
kosmetik yang berisi pigmen warna. Pada (Lawrence, 2012). Menurut Jaya et al,
kosmetik, logam seperti timbal (Pb), arsen (2013) penggunaan timbal (Pb) biasanya
(Ar), kadmium (Cd), nikel seringkali ditambahkan untuk sediaan warna.
ditemukan sebagai bahan dasar pembuatan Kandungan logam berat pada kosmetik
kosmetik atau pengotor. Timbal atau memiliki efek samping jika digunakan
plumbum merupakan unsur kimia yang dalam kadar yang berlebih karena logam

227
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

berat akan berpenetrasi lalu terabsorbsi sediaan kosmetik eyeshadow yang


dengan kulit. Logam berat akan masuk ke teregisterasi dan yang tidak teregisterasi
dalam aliran darah sehingga BPOM. Sampel berasal dari Pasar
mengakibatkan gangguan pada kesehatan. Kiaracondong Bandung. Pengujian
Menurut Peraturan Kepala Badan menggunakan metode Spektrofotometri
Pengawas Obat dan Makanan Republik Serapan Atom. Tahapan yang dilakukan
Indonesia Nomor 17 tahun 2014 tentang dalam penelitian ini adalah pengumpulan
persyaratan cemaran mikroba dan logam sampel yang diperdagangkan di Pasar
berat dalam kosmetika bahwa batas aman Kiaracondong Kota Bandung secara acak,
cemaran untuk logam berat timbal (Pb) destruksi sampel, uji kuantitatif meliputi
adalah tidak lebih dari 20 bpj. Masyarakat validasi metode dan penentuan kadar
perlu dilindungi dari peredaran kosmetika timbal dan kadmium pada sampel.
yang tidak memenuhi persyaratan Pengumpulan Sampel
keamanan, kemanfaatan dan mutu karena Sampel diambil secara acak dari
kosmetika yang mengandung logam berat Pasar Kiaracondong Bandung. Sampel
melebihi persyaratan dapat merugikan eyeshadow yang diambil mewakili sampel
dan/atau membahayakan kesehatan yang beredar di pasar tersebut dimana
masyarakat itu sendiri. sampel eyeshadow diambil sebanyak 6
Dalam penelitian ini telah dilakukan sampel yaitu 3 sampel eyeshadow
validasi metode dan penentuan kadar teregisterasi dan 3 sampel tidak
logam berat timbal . Validasi metode teregisterasi BPOM.
dilakukan untuk mengevaluasi dan Preparasi Sampel dengan Destruksi
memastikan bahwa metode tersebut Kering
mampu menghasilkan data yang valid dan Sampel dipanaskan dalam oven
sesuai dengan tujuan (Riyanto, 2014). pada suhu 110oC selama 1 jam lalu
Untuk itu tujuan dari penelitian ini didinginkan dalam desikator selama 15
adalah untuk menentukan kadar dari menit. Setelah itu, dipanaskan kembali ke
logam Timbal (Pb) pada sediaan kosmetik dalam oven dengan suhu 320oC selama 2
eyeshadow yang didapatkan dari pasar jam. Sampel didinginkan dalam desikator
Kiaracondong Bandung serta untuk selama 15 menit. Selanjutnya, sampel
menentukan keamanan pada sediaan ditambahkan dengan 2 mL HCl 10 N
tersebut yang beredar dengan mengacu hingga abu sampel terendam. Setelah itu
pada ketetapan BPOM. sampel dipanaskan sampai larutan abu
tersebut membentuk karamel. Karamel
2. METODE PENELITIAN
tersebut lalu dilarutkan menggunakan
Jenis penelitian ini bersifat
HNO3 0,1 N ke dalam labu ukur 25 mL
eksperimen dan telah dilakukan penentuan
sampai tanda batas. Larutan sampel
kadar logam berat timbal (Pb) dalam

228
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

disaring ke dalam botol dan siap Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
dianalisis. Untuk menghitung batas deteksi
Pembuatan Larutan Induk Timbal dan batas kuantitasi dihitung
Larutan induk Pb(NO3)2 1000 bpj menggunakan data hasil kurva kalibrasi
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL timbal yang dibuat dari satu seri larutan
sebanyak 2,5 mL. Kemudian ditambahkan dengan konsentrasi tertentu
larutan HNO3 0.5 M hingga tanda batas Uji Presisi
sehingga diperoleh konsentrasi 100 bpj. Pada uji presisi menggunakan
Dibuat larutan induk Pb(NO3)2 10 bpj metode adisi dengan menambahkan 1
yang dipipet sebanyak 5 mL dari larutan konsentrasi tertentu pada larutan sampel
Pb(NO3)2 100 bpj, lalu dimasukkan ke kemudian diukur secara berulang
dalam labu ukur 50 mL, ditambahkan sebanyak 6x dan dihitung nilai simpangan
aquades hingga tanda batas. baku relatifnya.
Validasi Metode Analisis Uji Akurasi
Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal Penentuan akurasi ini menggunakan
Larutan induk Pb(NO3)2 dipipet metode adisi dengan menambahkan
sebanyak 1,25 ; 2,5 ; 5 ; 10 ; 15 dan 20 beberapa konsentrasi tertentu pada larutan
mL. Masing-masing larutan dimasukkan sampel kemudian diukur secara berulang
ke dalam enam buah labu ukur 25 mL sebanyak 3x dan dihitung % perolehan
yang berbeda kemudian diencerkan kembali serta nilai simpangan baku
dengan aqua dm sampai tanda batas lalu relatifnya.
dihomogenkan. Diperoleh larutan dengan Penentuan Kadar Logam Timbal pada
konsentrasi 0,5 ; 1 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8 bpj. Sampel
Larutan standar timbal pada masing- Larutan sampel hasil destruksi
masing konsentrasi tersebut diukur dianalisis menggunakan spektrofotometer
serapannya menggunakan serapan atom pada panjang gelombang
spektrofotometer serapan atom pada 283,3 nm untuk mengukur kadar
panjang gelombang 283,3 dan hasil timbalnya.
absorbansinya diplotkan ke dalam kurva
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kalibrasi.
Pada penelitian ini telah dilakukan
Uji Linieritas
pengujian logam berat timbal pada
Membuat satu seri larutan
kosmetik eyeshadow yang beredar di pasar
timbal dengan konsentrasi tertentu.
kiaracondong Bandung. Terdapat 6 buah
Masing-masing konsentrasi diukur
sampel yang terdiri dari 3 sampel yang
serapannya menggunakan
teregisterasi BPOM dan 3 sampel yang
spektrofotometer serapan atom pada
tidak teregisterasi BPOM. Baik sampel
panjang gelombang 283,3 nm untuk
teregisterasi maupun yang tidak
pengukuran logam timbal.
229
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

teregisterasi diberikan kode penamaan 0,2


yang dapat dilihat pada tabel 1 di bawah y = 0.0236x - 0.0002

ABSORBAN
0,15
R = 0.9999
ini. 0,1
0,05
Tabel 1. Kode sampel eyeshadow 0
0 2 4 6 8 10
Sampel Kode KONSENTRASI (BPJ)
Merk tidak ESTR1
teregisterasi BPOM Gambar 1. Kurva kalibrasi logam timbal
ESTR2
ESTR3
Dari data kurva kalibrasi diperoleh
Merk teregisterasi ESR1
BPOM ESR2 nilai r yang mendekati 1 sehingga kurva
ESR3 kalibrasi logam timbal tersebut
Sampel eyeshadow didestruksi memberikan nilai linieritas yang baik.
menggunakan metode destruksi kering. Selain itu, harga koefisien korelasi
Proses destruksi bertujuan mengubah tersebut menandakan bahwa garis yang
sampel menjadi materi yang dapat diukur terbentuk hampir lurus sehingga dapat
sehingga unsur yang terkandung di dikatakan bahwa kurva membentuk
dalamnya dapat dianalisis. Destruksi hubungan linier yang ideal dan penetapan
kering ini merombak logam organik kadar dengan kurva kalibrasi terjamin
menjadi anorganik dengan cara pengabuan kebenarannya.
menggunakan suhu pemanasan tertentu. Uji Parameter Batas Deteksi dan batas
Linieritas Kuantisasi
Masing-masing konsentrasi diukur Dari data hasil diperoleh batas
serapannya menggunakan deteksi dan batas kuantisasi untuk logam
spektrofotometer serapan atom pada timbal masing-masing sebesar 0,106 dan
panjang gelombang 283,3 nm untuk 0,356. Perhitungan dilakukan secara
pengukuran logam timbal. Hasil dari statistik melalui garis regresi linier dari
pengukuran absorban tersebut selanjutnya kurva kalibrasi. Batas deteksi yang
dibuat kurva hubungan antara konsentrasi menyatakan konsentrasi analit terendah
dan absorban yang menghasilkan dalam sampel yang masih dapat terdeteksi,
persamaan regresi linier untuk timbal sedangkan batas kuantisasi menyatakan
yaitu y = 0.0236x – 0.0002 dengan konsentrasi analit terendah dalam sampel
koefisien korelasi (r) adalah 0.9999. yang dapat ditentukan secara kuantitatif
pada tingkat ketelitian dan ketepatan yang
baik.
Uji Presisi dan Akurasi
Penentuan akurasi dan presisi dapat
ditentukan dengan % perolehan kembali
dan nilai % simpangan baku relatif (SBR)

230
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

yang menggunakan metode adisi yaitu masing-masing konsentrasi 1 bpj, 4 bpj


penambahan larutan standar timbal ke dan 7 bpj. Sedangkan untuk presisi
dalam sampel dengan tiga konsentrasi interday sampel dibuat 6 replika dengan 1
yang berbeda yaitu konsentrasi rendah, konsentrasi saja yaitu 1 bpj Dalam
sedang dan tinggi, tanpa diperlukan penelitian ini presisi dan akurasi ini
pengukuran blanko. Uji akurasi dan presisi dilakukan dengan 2 cara yaitu intraday
menggunakan metode adisi dan dibuat 3 dan interday. Hasil % perolehan kembali
replika dengan perlakuan yang sama untuk dan % simpangan baku relatif dapat dilihat
akurasi dan presisi intraday dengan pada tabel 2:

Tabel 2. Uji akurasi dan presisi intraday logam timbale

Konsentrasi standar yang ditambahkan Sampel % perolehan % SBR


(ppm) kembali
1 ESTR1 103.7807 0.0456
ESTR2 102.1035 0.4444
ESTR3 83.6048 0.7570
ESR1 112.3835 0
ESR2 118.0356 0
ESR3 111.5001 2.0401

4 ESTR1 95.6646 0.0112


ESTR2 107.9017 2.0168
ESTR3 114.0742 0.5899
ESR1 114.3899 0
ESR2 93.9031 0
ESR3 96.7205 0.6188

7 ESTR1 104.4929 0.1051


ESTR2 91.4117 0.5373
ESTR3 90.1983 0.4074
ESR1 99.1598 0.01619
ESR2 107.6339 0.0599
ESR3 98.9521 0.6508

Tabel 3. Uji presisi interday logam timbale

Sampel X SD % SBR
ESTR1 18.10142 0.2414 1.3336
ESTR2 6.21844 0.1482 1.7665
ESTR3 6.1194 0.1546 1.953
ESR1 5.899291 0.0453 0.1739
ESR2 5.643972 0.0591 0.3101
ESR3 5.771631 0.0703 0.4287

Berdasarkan pengerjaan akurasi dan sedang dan tinggi. Didapatkan nilai %


presisi logam timbal didapatkan hasil perolehan kembali sebesar 90-120%.
perhitungan untuk akurasi dari ketiga Sedangkan dalam presisi dapat dilihat dari
konsentrasi yang berbeda yaitu rendah, nilai %SBR yang memenuhi syarat yang

231
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

ditentukan nilai % SBRnya <2%. eyeshadow baik yang tidak terregistrasi


Sehingga hasil uji akurasi dan presisi BPOM ataupun terregistrasi BPOM yang
memenuhi syarat. telah dianalisis dengan Spektrofotometer
Penentuan Kadar Logam Timbal Serapan Atom dan diperoleh kadar logam
Dalam Sampel yang berbeda-beda.
Logam berat timbal ini terdeteksi
pada semua merk sediaan kosmetik

Tabel 4. Hasil pengukuran logam timbale

Sampel Bpj dalam sampel Sampel Bpj dalam sampel


ESTR1 127.356 ESR1 3.801
ESTR2 16.194 ESR2 7.605
ESTR3 6.864 ESR3 2.331

Berdasarkan hasil pengukuran kadar 4. KESIMPULAN


logam berat timbal pada eyeshadow yang Berdasarkan hasil penelitian,
tidak teregisterasi diperoleh kadar sebesar diperoleh data kadar timbal sampel
127.356 ; 16.194 dan 6.864 bpj dengan eyeshadow yang tidak teregisterasi yaitu
kode sampel berturut-turut ESTR1, 127.356 ; 16.194 dan 6.864 bpj. Dari
ESTR2 dan ESTR3. Dari ketiga sampel ketiga sampel tersebut terdapat 1 sampel
yang tidak teregistersi terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan yaitu
yang tidak aman untuk digunakan yaitu sampel ESTR1. Kadar sampel eyeshadow
sampel ESTR1. Persyaratan cemaran yang teregisterasi yaitu 3.801; 7.605 dan
logam berat timbal (Pb) dalam kosmetika 2.331 bpj dan ketiganya dinyatakan aman
menurut Peraturan Kepala Badan digunakan.
Pengawas Obat dan Makanan Republik
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Indonesia Nomor 17 tahun 2014 adalah
Penulis mengucapkan terima kasih
tidak lebih dari 20 bpj.
kepada Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Sedangkan hasil pengukuran kadar
(STFB) yang telah memberikan support
logam berat Pb pada eyeshadow yang
sehingga penulis dapat menyelesaikan
teregisterasi diperoleh kadar sebesar 3.801
penelitian ini.
; 7.605 dan 2.331 bpj dengan kode sampel
berturut-turut adalah ESR1, ESR2 dan
6. DAFTAR PUSTAKA
ESR3. Ketiga sampel yang teregisterasi
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
aman untuk digunakan karena masih
dan Makanan Republik Indonesia
dibawah ambang batas cemaran yang
nomor 17 Tahun 2014 Tentang
diperbolehkan BPOM.
Perubahan Atas Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor

232
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 dengan Metode Spektrofotometer


Tentang Persyaratan Cemaran Serapan Atom. pharmaciana, 3.
Mikroba dan Logam Berat Dalam Lawrence, W.M.D., 2012. Toxic Metals,
Kosmetika. the Center for Development.
Erasiska, e. (2015). Analisis Kandungan Retrieved from: http://drlwilson.
Logam Timbal, Kadmium, dan
Merkuri dalam Produk Krim com/articles/TOXIC%20METAL
Pemutih Wajah. JOM FMIPA, 2(1), S.htm. (diakses juli 2017).
123-129. Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi
Jaya, F. e. (2013). Penetapan Kadar Pb Metode Uji. Sesuai dengan ISO/IEC
pada Shampoo Berbagai Merk 17025 Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi .Yogyakarta: Deepublish.

233

Anda mungkin juga menyukai