ABSTRAK
Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis timbal (Pb) pada sediaan kosmetik eyeshadow yang
berasal dari Pasar Kiaracondong Kota Bandung dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom.
Sampel diambil secara acak dari eyeshadow yang teregisterasi BPOM dan yang tidak teregistersi
BPOM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar dari logam Timbal (Pb) pada
sediaan kosmetik eyeshadow yang didapatkan dari pasar Kiaracondong Bandung serta untuk
menentukan keamanan pada sediaan tersebut yang beredar dengan mengacu pada ketetapan BPOM.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kadar sampel eyeshadow yang tidak teregisterasi yaitu 127.356 ;
16.194 dan 6.864 bpj. Dari ketiga sampel tersebut terdapat 1 sampel yang tidak aman untuk digunakan
yaitu sampel ESTR1. Kadar sampel eyeshadow yang teregisterasi yaitu 3.801; 7.605 dan 2.331 bpj dan
ketiganya dinyatakan aman digunakan.
227
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
228
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
disaring ke dalam botol dan siap Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
dianalisis. Untuk menghitung batas deteksi
Pembuatan Larutan Induk Timbal dan batas kuantitasi dihitung
Larutan induk Pb(NO3)2 1000 bpj menggunakan data hasil kurva kalibrasi
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL timbal yang dibuat dari satu seri larutan
sebanyak 2,5 mL. Kemudian ditambahkan dengan konsentrasi tertentu
larutan HNO3 0.5 M hingga tanda batas Uji Presisi
sehingga diperoleh konsentrasi 100 bpj. Pada uji presisi menggunakan
Dibuat larutan induk Pb(NO3)2 10 bpj metode adisi dengan menambahkan 1
yang dipipet sebanyak 5 mL dari larutan konsentrasi tertentu pada larutan sampel
Pb(NO3)2 100 bpj, lalu dimasukkan ke kemudian diukur secara berulang
dalam labu ukur 50 mL, ditambahkan sebanyak 6x dan dihitung nilai simpangan
aquades hingga tanda batas. baku relatifnya.
Validasi Metode Analisis Uji Akurasi
Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal Penentuan akurasi ini menggunakan
Larutan induk Pb(NO3)2 dipipet metode adisi dengan menambahkan
sebanyak 1,25 ; 2,5 ; 5 ; 10 ; 15 dan 20 beberapa konsentrasi tertentu pada larutan
mL. Masing-masing larutan dimasukkan sampel kemudian diukur secara berulang
ke dalam enam buah labu ukur 25 mL sebanyak 3x dan dihitung % perolehan
yang berbeda kemudian diencerkan kembali serta nilai simpangan baku
dengan aqua dm sampai tanda batas lalu relatifnya.
dihomogenkan. Diperoleh larutan dengan Penentuan Kadar Logam Timbal pada
konsentrasi 0,5 ; 1 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8 bpj. Sampel
Larutan standar timbal pada masing- Larutan sampel hasil destruksi
masing konsentrasi tersebut diukur dianalisis menggunakan spektrofotometer
serapannya menggunakan serapan atom pada panjang gelombang
spektrofotometer serapan atom pada 283,3 nm untuk mengukur kadar
panjang gelombang 283,3 dan hasil timbalnya.
absorbansinya diplotkan ke dalam kurva
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kalibrasi.
Pada penelitian ini telah dilakukan
Uji Linieritas
pengujian logam berat timbal pada
Membuat satu seri larutan
kosmetik eyeshadow yang beredar di pasar
timbal dengan konsentrasi tertentu.
kiaracondong Bandung. Terdapat 6 buah
Masing-masing konsentrasi diukur
sampel yang terdiri dari 3 sampel yang
serapannya menggunakan
teregisterasi BPOM dan 3 sampel yang
spektrofotometer serapan atom pada
tidak teregisterasi BPOM. Baik sampel
panjang gelombang 283,3 nm untuk
teregisterasi maupun yang tidak
pengukuran logam timbal.
229
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
ABSORBAN
0,15
R = 0.9999
ini. 0,1
0,05
Tabel 1. Kode sampel eyeshadow 0
0 2 4 6 8 10
Sampel Kode KONSENTRASI (BPJ)
Merk tidak ESTR1
teregisterasi BPOM Gambar 1. Kurva kalibrasi logam timbal
ESTR2
ESTR3
Dari data kurva kalibrasi diperoleh
Merk teregisterasi ESR1
BPOM ESR2 nilai r yang mendekati 1 sehingga kurva
ESR3 kalibrasi logam timbal tersebut
Sampel eyeshadow didestruksi memberikan nilai linieritas yang baik.
menggunakan metode destruksi kering. Selain itu, harga koefisien korelasi
Proses destruksi bertujuan mengubah tersebut menandakan bahwa garis yang
sampel menjadi materi yang dapat diukur terbentuk hampir lurus sehingga dapat
sehingga unsur yang terkandung di dikatakan bahwa kurva membentuk
dalamnya dapat dianalisis. Destruksi hubungan linier yang ideal dan penetapan
kering ini merombak logam organik kadar dengan kurva kalibrasi terjamin
menjadi anorganik dengan cara pengabuan kebenarannya.
menggunakan suhu pemanasan tertentu. Uji Parameter Batas Deteksi dan batas
Linieritas Kuantisasi
Masing-masing konsentrasi diukur Dari data hasil diperoleh batas
serapannya menggunakan deteksi dan batas kuantisasi untuk logam
spektrofotometer serapan atom pada timbal masing-masing sebesar 0,106 dan
panjang gelombang 283,3 nm untuk 0,356. Perhitungan dilakukan secara
pengukuran logam timbal. Hasil dari statistik melalui garis regresi linier dari
pengukuran absorban tersebut selanjutnya kurva kalibrasi. Batas deteksi yang
dibuat kurva hubungan antara konsentrasi menyatakan konsentrasi analit terendah
dan absorban yang menghasilkan dalam sampel yang masih dapat terdeteksi,
persamaan regresi linier untuk timbal sedangkan batas kuantisasi menyatakan
yaitu y = 0.0236x – 0.0002 dengan konsentrasi analit terendah dalam sampel
koefisien korelasi (r) adalah 0.9999. yang dapat ditentukan secara kuantitatif
pada tingkat ketelitian dan ketepatan yang
baik.
Uji Presisi dan Akurasi
Penentuan akurasi dan presisi dapat
ditentukan dengan % perolehan kembali
dan nilai % simpangan baku relatif (SBR)
230
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
Sampel X SD % SBR
ESTR1 18.10142 0.2414 1.3336
ESTR2 6.21844 0.1482 1.7665
ESTR3 6.1194 0.1546 1.953
ESR1 5.899291 0.0453 0.1739
ESR2 5.643972 0.0591 0.3101
ESR3 5.771631 0.0703 0.4287
231
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
232
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017
233