Anda di halaman 1dari 1

Sistem Ekonomi

Pada reflective paper sebelumnya, saya menuliskan tentang sistem ekonomi sosialis. Dalam
refelctive paper tersebut, saya mengetahui sedikit tentang sistem ekonomi sosialis demokrasi karena
kedua paham ini sangat berhubungan. Reflective paper kali ini akan membahas lebih rinci lagi tentang
sistem ekonomi sosialis demokrasi.
Sistem ekonomi sosialis demokrasi merupakan salah satu variasi dari sistem ekonomi sosialis.
Sistem ekonomi ini menggabungkan prinsip sistem ekonomi sosialis dengan demokrasi. Pada
prakteknya, sistem ini juga menganut prinsip sistem ekonomi kapitalis. Secara bahasa, sistem
ekonomi sosialis demokrasi adalah sebuah ideologi politik, sosial, dan ekonomi yang mendukung
adanya intervensi terhadap sosial ekonomi dalam rangka penginkatan keadilan sosial yang didukung
dengan demokrasi liberan dan ekonomi kapitalis.
Sistem ekonomi sosialis demokrasi mengandung 3 nilai fundamental, yaitu Freedom, Justice,
Adan Solidarity. Freedom atau kebebasan memiliki arti setiap individu memiliki kewenangan dalam
memilih cara menjalani hidup. Negara dan masyarakat tidak boleh sewenang-wenang mengintervensi
kebebasan tersebut. Justice atau keadilan memiliki arti setiap individu memiliki persamaan dimata
hukum. Tidak boleh dibeda-bedakan atas dasar latar belakang keluarga, kekayaan, jenis kelamin,
ataupun faktor-faktor lainnya yang membuat hukum tumpul. Keadilan juga berarti setiap individu
diberikan kesempatan yang sama dalam kepemilikan akses sumber daya. Solidarity atau kesatuan
berarti setiap individu bersatu dalam masyarakat dalam menolong sesama untuk mencapai tujuan
bersama. Ketiga nilai fundamental ini merupakan dasar sistem ekonomi sosialis demokrasi.
Selain ketiga nilai fundamental tersebut, sosialis demokrasi juga menganut hak asasi manusia
yang diberlakukan oleh United Nations. Hak asasi manusia ini biasa disebut dengan civil rights and
liberties. Ada dua jenisnya, yaitu negative civil rights (Hak negatif) and liberties dan positive civil
rights and liberties (Hak positif). Hak negatif adalah hak kebebasan individu yang melindunginya dari
intervensi terhadap hak-hak pribadi individu tersebut. Contohnya seperti kebebasan berbicara. Negara
dan masyarakat tidak boleh menghalangi suatu individu yang mengeluarkan pendapatnya. Sedangkan,
hak positif adalah hak kebebasan individu yang memberikan akses dalam mendapatkan sumber daya
dan layanan untuk mempraktekan hak kebebasan individunya atau hak negatifnya dan kebutuhan
dasar individu tersebut. Contohnya adalah hak atas pendidikan. Setiap individu memiliki hak dalam
mendapatkan pendidikan. Dengan mendapatkan pendidikan, ia dapat mempraktekan kebebasan
berpikir dengan baik dan jugam memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Berbeda dengan libertian democracy yang pada dasarnya memprioritaskan hak negatif,
sosialis demokrasi mempertahankan keseimbangan antara hak negatif dan hak positif. Contohnya
adalah sosialis demokrasi memberikan kebebasan dalam mengungkapkan pendapat (Hak negatif) dan
kebebasan ini diiringi dengan pemberian akses pendidikan untuk menunjang kebebasan berpendapat
tersebut. Pemberian akses pendidikan ini dibiayayi dengan dana yang dikumpulkan secara kolektif
dari masyarakat dalam wujud pajak. Dapat disimpulkan, hak negatif dan hak positif saling melengkapi
dan mencapai tingkat keseimbangan.
Sosialis demokrasi juga beranggapan negara harus bertindak sebaga fasilitator penyedia
infrastruktur dan pelayanan yang dapat diakses dengan mudah sehingga membuka peluang yang sama
kepada seluruh lapisan masyarakat. Negara juga harus membuka peluang yang membiarkan individu
dapat berpartisipasi aktfi dan independen dalam masyarakat. Selain itu, negara juga bertindak atas
mewujudkan ekonomi pasar dengan mempertimbangkan struktur demokrasi dan kepentingan buruh
dilindungi.
Sistem ekonomi dunia akan selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Dari yang
sebelumnya kapitalisme versus sosialisme/komunisme hingga sekarang muncul paham yang
mengkombinasikan kedua paham tersebut, yaitu sosialis demokrasi. Pada intinya, setiap paham ini
muncul dari keresahan dan permasalahan sehingga manusia mencari solusi dari permasalahan
tersebut. Di zaman sekarang ini, banyak negara yang berhasil dalam mempraktekan sosialis
demokrasi. Hal ini terbukti pada negara Denmark, Belanda, dan Swedia. Dilansir dari The World
Happiness Index 2022, ketiga negara ini menempati urutan 10 negara paling bahagia di dunia. Hal ini
merupakan bukti bahwa paham sosialis demokrasi ketika diaplikasikan dengan benar, dapat
meningkatkan kesejahteraan negara. Namun, tentu sosialis demokrasi masih dikritik banyak orang.
Contohnya seperti Denmark yang memberlakukan pajak yang sangat tinggi. Hal ini tentu tidak dapat
dihindari karena paham hanyalah cara menjalani dan dalam hal menjalani tidak ada yang 100% benar.

Anda mungkin juga menyukai