Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian sebagaimana disebut di Bab II,

maka untuk menjawab pertanyaan penelitian pada Bab II dan memecahkan

masalah yang dirumuskan pada Bab I dipilih metode penelitian case study

(studi kasus) dengan instrumental case study (kasus sebagai ‘instrumen

pembuktian’) melalui pendekatan multiple-case design. Alasan

menggunakan metode studi kasus adalah untuk menemukan karakteristik

yang sama antara subjek penelitian yang berbeda terkait manajemen kerja

sama sehinga menghasilkan sebuah model manajemen kerja sama yang

diharapkan oleh Dunia Kerja.

Metode ini digunakan untuk menggali data secara mendalam dan

menganalisis manajemen kerja sama secara komprehensif dari perbandingan

kasus di SMK N 1 Depok dan SMK N 1 Bantul serta Dunia Kerja yang

ditemui di lapangan. Alasan memilih menggunakan pendekatan multiple-

case design adalah untuk mengkaji secara bersama-sama (kolektif) sehingga

dapat menjelaskan adanya benang merah diantara ketiga objek penelitian

yang bertujuan mendapatkan karakteristik umum, meningkatkan pemahaman,

dan dapat memperbaiki teori mengenai manajemen kerja sama yang

diharapkan oleh Dunia Kerja dengan menunjukkan fakta dan bukti yang lebih

banyak.

78
B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua SMK yang ada di Yogyakarta

yaitu SMK N 1 Bantul dan SMK N 1 Depok, Yogyakarta. Alasan

melakukan penelitian pada dua SMK Negeri di atas adalah:

a) Alasan utama adalah supaya data yang dikumpulkan tidak terlalu

majemuk dan mendetail serta fokus.

b) Excellent School, artinya menjadi SMK yang bermutu dari pada

SMK yang lain.

c) Kedua SMK tersebut memiliki banyak kerja sama dengan Dunia

Kerja yang dibuktikan dengan lembar Memorandum of

Understanding dan Memorandum of Agreement;

d) Dengan banyaknya kerja sama yang dilakukan berdampak pada

terserapnya lulusan yang siap bekerja pada dunia kerja, sehingga

memiliki angka kecil lulusan yang menganggur, sedang berproses

menciptakan lapangan kerja, maupun yang sedang menunggu

pekerjaan;

e) Sudah bekerja sama dengan dunia kerja yang ada di luar negeri,

artinya lulusan dari kedua SMK tersebut berpeluang besar dalam

mengikuti dan bersaing di era globalisasi;

f) Memiliki produksi jasa atas keterampilan yang telah didapat dari

pendidikan dan dapat digunakan sebagai siswa praktik, seperti jasa

79
mengetik, jasa menjadi MC dalam acara, jasa melakukan pelayanan

prima, dan jasa menggandakan dokumen;

g) Memiliki banyak prestasi diantaranya hasil uji kompetensi secara

nasional dan internasional berada di atas SMK Negeri yang lain;

h) Instruktur sangat berpengalaman sesuai dengan bidangnya sehingga

kompetensi yang dimiliki dapat disalurkan, diajarkan, diberikan

kepada para siswa;

i) Instruktur/pembimbing yang ada di dunia kerja dan atau tempat

praktik siswa cenderung bersikap terbuka terhadap pihak sekolah

mengenai masalah-masalah yang terkait dengan siswa saat praktik

maupun dengan kerja sama yang sudah terjalin.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan mulai pra

penelitian bulan Juli – Desember 2017 dan penelitian lapangan dari bulan

Juli – Desember 2018. Jeda waktu antara Desember 2017-Juni 2018

digunakan peneliti untuk mengkaji literatur, persiapan protokol, dan ujian

seminar proposal yang dilakukan pada 11 April 2018. Perpanjangan

waktu penelitian akan dilakukan apabila dirasa data-data penelitian dari

lapangan masih kurang dan perlu untuk dilengkapi sesuai dengan

kebutuhan masing-masing hasil penelitian di SMK.

80
C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data yang berasal

dari informan baik dari SMK maupun dari Dunia Kerja sebanyak 22 informan

yang terdiri dari masing-masing SMK 9 informan dan Dunia Kerja 4

informan. Mitra dunia kerja terdiri dari dunia kerja pada lembaga swasta dan

dunia kerja pada lembaga pemerintahan.

Wawancara dengan dunia kerja tidak dilakukan pada semua dunia

kerja yang menjalin kerja sama dengan dua SMK tersebut. Peneliti memilih

dunia kerja sebagai objek penelitian dengan pertimbangan dunia kerja

tersebut selalu dijadikan sebagai mitra kerja sama melalui praktik kerja

lapangan siswa secara berkelanjutan juga dalam sinkronisasi kurikulum yang

diadakan oleh Sekolah, dan karena lulusan direkrut sebagai tenaga kerja di

instansi swasta.

Tabel 8. Data Collection Matrix – Type of Information by Source

Sumber Informasi Wawancara Observasi Dokumentasi


Kepala Sekolah ✓
Waka Kurikulum ✓
Waka Kesiswaan ✓
Waka Sarana Prasanara ✓
Waka Hubin/Humas ✓
Ketua Program Keahlian ✓ ✓
Pokja ✓
Guru Produktif ✓
Guru Pembimbing PKL ✓
Dunia Kerja ✓ ✓ ✓

Tabel 9. Sumber Informasi di Dunia Kerja


Nama Dunia Kerja
Nama Sekolah
Instansi Pemerintah Industri
SMK N 1 Depok UNY PT. Mega Andalan
SMK N 1 Bantul Badan Penanaman Modal PT. Angkasa Pura

81
D. Teknik dan Protokol Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a) In depth interview (wawancara mendalam);

Wawancara mendalam yang dilakukan adalah wawancara bebas

(free interview), dengan mengembangkan pertanyaan dari protokol

wawancara yang sudah dibuat sebelumnya. Wawancara dilakukan

dengan cara menulis dan merekam percakapan. Rekaman yang

berlangsung saat wawancara dengan menggunakan HP Samsung J7

Pro.

b) Passive participant observation (observasi partisipasi pasif); dan

Pengamatan partisipasi pasif dilakukan dengan mengamati secara

langsung semua kegiatan yang dilakukan masing-masing sekolah

dan segala aktivitas di dalamnya serta dunia kerja. Observasi

dilakukan di ruang kelas, ruang praktik, ruang rapat, ruang kerja

(dunia kerja), dan laboratorium.

c) Dokumentasi.

Dokumentasi dilakukan dengan mengamati semua dokumen-

dokumen sekolah dan dunia kerja yang diperlukan untuk mendukung

hasil wawancara dan observasi partisipasi pasif.

82
2. Protokol Pengumpulan Data

Protokol utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah

peneliti sendiri (human instrumen), selain peneliti ada protokol

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Tabel 10. Protokol Wawancara

No. Komponen Indikator


a. Mengadakan rapat
b. Menyusun rencana kerja
c. Analisis kebutuhan SMK
1. Perencanaan d. Menyusun program
e. Pembentukan tim
f. Memilih instansi dunia kerja
g. Menyusun MoU
a. Pembagian satuan kerja sesuai dengan kebutuhan
b. Pengelompokkan satuan kerja yang menggambarkan
2. Pengorganisasian
pembagian kerja
c. Rincian pekerjaan yang harus dilaksanakan
a. Sinkronisasi kurikulum
b. Penetapan standar pelaksanaan
c. Penentuan pengukuran pelaksanaan kerja sama
d. Penilaian pelaksanaan kegiatan nyata
Pelaksanaan
e. Praktik kerja
3. dan
f. Penempatan lulusan
Pemantauan
g. Komunikasi berkelanjutan
h. Mengundang dunia kerja ke sekolah
i. Memanfaatkan dunia kerja sebagai guru tamu
j. Aktif dalam pembahasan sinkronisasi kurikulum
a. Penyerasian kebersamaan dan keseimbangan antara dua
belah pihak
b. Mencegah konflik
4. Pengkoordinasian
c. Menciptakan efisiensi dan efektivitas
d. Kejelasan pembagian tugas antara SMK dengan Dunia
Kerja
a. Evaluasi internal
5. Pengevaluasian
b. Evaluasi eksternal
Sumber: Olahan Data

Sedangkan pedoman observasi pasif atau pengamatan partisipatif

dapat dijabarkan sebagai berikut:

83
Tabel 11. Protokol Observasi Pasif

No. Komponen Hal yang Diamati


a. Penyiapan dokumen
b. Surat permohonan kerja sama
1. Perencanaan
c. Lembar MoU
d. Daftar kebutuhan kerja sama
a. Lembar pelatihan dua belah pihak
b. Daftar pelatihan
2. Pengorganisasian
c. Guest Instructur ke sekolah
d. OJT guru ke dunia kerja
Pelaksanaan a. Model kerja sama yang terjalin
3. dan b. Jangka waktu
Pemantauan c. Target kerja sama
a. Keberhasilan kerja sama
4. Pengkoordinasian b. Hambatan kerja sama
c. Solusi jika terjadi permasalahan
a. Dokumen penilaian kerja sama dua belah
pihak
5. Pengevaluasian b. Format penilaian
c. Cara analisis
d. Hasil penilaian
Sumber: Olahan Data

Teknik pengumpulan data yang ketiga yaitu dengan dokumentasi.

Tabel 12. Protokol Dokumentasi

No. Komponen Hal yang Diamati


a. Notulen Rapat
1. Perencanaan b. Surat permohonan kerja sama
c. Daftar SMK/Dunia Kerja
e. Struktur Organisasi
f. Daftar siswa
2. Pengorganisasian
g. Daftar instruktur
h. Daftar guru pembimbing
Pelaksanaan d. Buku panduan
3. dan e. Buku pemantauan
Pemantauan f. Jadwal pelaksanaan
d. Daftar tugas yang harus dikerjakan
4. Pengkoordinasian
e. MoU
e. Lembar penilaian
5. Pengevaluasian
f. Hasil penilaian
Sumber: Olahan Data

84
E. Keabsahan Data

Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memastikan

validitas internal:

1) Trianggulasi; Trianggulasi data yang digunakan adalah metode.

Trianggulasi metode ini menggunakan wawancara dan survei untuk

mengecek kebenaran dari informasi nara sumber utama. Trianggulasi

tahap ini dilakukan melalui guru lain yang ada di sekolah tersebut, guru

dari SMK lain, dan juga dari Direktorat PSMK melalui Kepala Seksi

Penyelarasan dan Kejuruan yaitu dengan Sulistio Mukti Cahyono.

Trianggulasi selanjutnya yang dilakukan adalah dengan antar peneliti,

dengan diskusi bersama para peneliti terdahulu yang memiliki kesamaan

tema penelitian terkait dengan pendidikan kejuruan yaitu Slamet, PH

sebagai promotor dan Djemari Mardapi sebagai ko-promotor dari

penelitian, sedangkan trianggulasi sumber data digali dengan observasi

terlibat (participant observation), dokumen-dokumen tertulis, catatan

sejarah SMK, dan buku.

2) Member Checking; dilakukan dengan mendiskusikan hasil penelitian

dengan sumber-sumber data yang telah memberikan data. Melalui diskusi

para informan dapat melengkapi data atau mengurangi data penelitian.

3) Meningkatkan ketekunan, dilakukan dengan pengamatan yang lebih

cermat dan berkesinambungan secara terus-menerus di SMK N 1 Depok,

SMK N 1 Bantul, dan empat mitra dunia kerja. Dengan cara ini kepastian

85
data dan urutan peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis dengan

dituliskan di jurnal penelitian.

Validitas eksternal dilakukan dengan menggunakan pendekatan:

1) Transferabilitas

Transferabilitas dalam penelitian ini adalah dengan membuat

pedoman manajemen kerja sama SMK dengan Dunia Kerja sebagai

produk model hipotetik yang tidak diuji secara empiris dengan disajikan

se-deskriptif mungkin. Tujuan pedoman tersebut dibuat se-deskriptif

mungkin dikarenakan supaya pedoman tersebut juga dapat digunakan oleh

SMK bidang lain selain SMK bidang Bisnis dan Manajemen. Hal itu

dimaksudkan agar para SMK dapat menerima informasi yang kaya terkait

gambaran manajemen kerja sama SMK dengan Dunia Kerja yang baik,

terpola, sehingga mampu mengelola kerja sama yang efektif, efisien, dan

berkelanjutan.

2) Pengujian Dependability

Uji dependability dalam penelitian ini dilakukan dengan audit

terhadap keseluruhan proses penelitian dengan Promotor dan Ko-

Promotor. Hal ini bersamaan dengan pengujian confirmability.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model studi

kasus desain dari Robert K. Yin. Analisis data yang dilakukan berbantuan

software qualitative data analysis ATLAS.ti 8.3.17. Data-data hasil lapangan

yang akan dianalisis sebelumnya ditranskrip terlebih dahulu. selanjutnya

86
dimasukkan ke dalam software. Analisis yang dilakukan dengan berbantuan

software adalah untuk memudahkan dalam:

a) Mengkoding, fondasi dari analisis penelitian adalah membuat koding.

Software membantu pengkodingan dengan tepat dan cepat sesuai yang

diharapkan tanpa manual. Porsi data yang dikodifikasi dapat berupa kata,

frase, kalimat, paragraf dari transkrip data melalui software tersebut.

b) Mengkategorisasikan kode, ini didapat setelah koding terbentuk dari

transkrip data.

c) Membuat peta konsep yang didapat setelah kategorisasi data melalui

software.

Hasil analisis ada di dalam lampiran. Hasil tersebut yang kemudian

akan menjadi sebuah model hipotetik dari penelitian yang sudah dilakukan.

Penelitian ini dilakukan dengan delapan tahap yang dikombinasikan

dengan tahapan pendekatan analisis Yin, yaitu sebagai berikut:

1. Plan

Tahap pertama adalah merancang penelitian dengan melalukan survei

pendahuluan dengan cara mencari objek dan subjek penelitian yang

berkaitan dengan manajemen kerja sama SMK dengan dunia kerja, dalam

hal ini adalah SMK Bisnis dan Manajemen se-DIY yang berjumlah 29

SMK (Negeri dan Swasta). Peneliti memilih 2 SMK sebagai objek

penelitian dari generalisasi 29 SMK di DIY yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang telah peneliti tetapkan untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

87
Tolok ukur karakteristik yang ditentukan oleh peneliti dilihat dari:

(1) nilai akreditasi, (2) nilai UKK, (3) prestasi ssiwa dalam mengikuti

perlombaan di segala tingkat (wilayah, nasional, internasional), (4) nilai

UN, (5) keterserapan lulusan di dunia kerja, (6) banyaknya kerja sama

dengan dunia kerja yang ditunjukkan dengan jumlah MoU, dan (7)

keberlanjutan kerja sama yang dilihat dari daftar lembaga pasangan

menjadi tempat praktik siswa dalam jangka lima tahun terakhir.

Disamping itu, peneliti juga mengumpulkan literature review, untuk (a)

mengidentifikasi research gap, (b) merumuskan research problem, (c)

menentukan lokasi penelitian, dan (d) melakukan pra penelitian.

Pada tahap pra penelitian ini, peneliti menyusun rancangan

penelitian yang meliputi garis besar terkait dengan manajemen kerja sama

SMK dengan dunia kerja yang berkaitan di dua lembaga tersebut seperti

menyusun protokol pengambilan data dengan menggunakan wawancara

dan pedoman pra penelitian sebagai operasional pengambilan data

lapangan pra penelitian. Wawancara pada 29 SMK Bisnis dan Manajemen

di DIY dilakukan selama enam bulan yaitu pada bulan Juli-Desember

2017. Wawancara menggunakan alat bantu rekam HP Samsung Galaxy

Prime. Total rekaman pada 29 ketua program studi adalah 14 jam 5 menit.

Hasil pra penelitian ada di dalam lampiran.

2. Design

Tapah dua adalah mendesain penelitian untuk menghasilkan model

manajemen kerja sama yang diharapkan oleh dunia kerja. Desain

88
penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan

deskriptif. Pengumpulan data utama dengan menggunakan metode

wawancara, sedangkan data untuk pendukung dengan menggunakan

dokumentasi dan observasi partisipasi pasif.

3. Prepare

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menyusun protokol

dalam pengambilan data lapangan dengan menggunakan protokol

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Protokol yang akan digunakan

terlebih dahulu divalidasikan dengan ahli (expert judgment).

Hasil validasi dari ahli adalah: (1) Memberikan saran terkait dengan aspek-

aspek yang terkait dengan kerjasama perlu ada penambahan sedikit, seperti

(a) bentuk kerjasamanya seperti apa? apakah MoU, on the job training,

berbasis kemitraan atau kelembagaan, komitmen dan keterlibatan; (b)

pembelajaran yang direncanakan seperti apa? Apakah magang, teaching

factory, model unit produksi; (c) bagaimana dengan kompetensi yang akan

dicapai?; (d) Daftar hukum kerjasama; (e) Inisiatif pengembangan

hubungan kerjasama; (e) Bagaimana dengan SDM yang terkait

(posisinya). Validator kedua kedua dan ketiga, tidak memberikan saran

subtantif, lebih pada saran terkait tata tulis. Penyusunan protokol

penelitian dilakukan pada April-Juni 2018.

4. Collect

Tahap keempat adalah mengumpulkan data melalui wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Dilakukan di SMK Bisnis dan Manajemen yaitu SMK

89
N 1 Depok dan SMK N 1 Bantul serta di Dunia Kerja sebagai mitra kerja

sama SMK. Tahap collect data ini dilaksanakan selama Juli-September

2018.

5. Analyze

Tahapan kelima yaitu analisis data lapangan. Pada tahapan ini, sebelum

data dianalisis, terlebih dahulu data ditranskrip. Analisis data kualitatif

menggunakan software dengan berbantuan software qualitative data

analysis ATLAS.ti 8.3.17 untuk melakukan koding, membuat kategorisasi,

membuat tema, dan membuat peta konsep. Tahap analisis data hingga

pembuatan laporan dilakukan selama Oktober-Desember 2018.

6. Trianggulasi Data

Trianggulasi data digunakan untuk mengecek kebenaran data. Data yang

sudah terkumpul dikembalikan lagi ke lapangan untuk dibandingkan antara

hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. Mengecek kembali apa

yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara

pribadi. Proses trianggulasi data ini selama proses analisis data yaitu

Oktober-Desember 2018.

7. Uji Model

Uji model ini dengan menggunakan teknik delphi dengan melibatkan

pakar. Teknik ini digunakan untuk mengkonsultasikan model dan

dinilaikan pada lembaga yang bersangkutan yaitu SMK dan Dunia Kerja.

Model ini diberikan terlebih dahulu pada ahli untuk mendapat tanggapan

(memberikan prakiraan), sebelum dinilaikan di lembaga. Hasil uji

90
kelayakan model dari ahli dapat dirangkum sebagai berikut: (1)

konsistensi dalam penggunaan istilah, pedoman atau panduan. Pilih salah

satu saja; (2) untuk landasan hukum, perlu dipertimbangkan

keterkaitannya dengan lembaga yang berwenang di tingkat propinsi; (3)

model yang dibuat kalau bisa bisa ditrasferabiliti ke semua bidang di SMK

tidak hanya bidang bisnis dan manajemen saja; (4) Sebagian besar dari

substansi yang dinilai oleh para ahli di model hipotetik ini berkaitan

dengan tata tulis.

Setelah model dikonsultasikan oleh pakar selanjutnya dinilaikan pada

SMK dan Dunia Kerja. SMK yang menjadi penilai model adalah SMK

yang ada di DIY dengan pemilihan cluster sampling. Masing-masing

wilayah diambil satu objek untuk menjadi penilaian model. Pemilihan

dunia kerja sebagai penilai berdasarkan karakteristik yang telah menjalin

kerjasama dengan SMK dan menghasilkan banyak lulusan yang terserap di

dunia kerja. Dunia Kerja yang dijadikan sebagai penilai terdiri dari dua

macam, yaitu dunia kerja pemerintahan dan dunia kerja swasta (BUMN).

Rincian penilai dari SMK dan Dunia Kerja dapat dilihat pada tabel 8 dan

tabel 9.

Tabel 13. Daftar SMK sebagai Penilai Model Hipotetik

No. Wilayah Nama SMK


1. Sleman SMK N 1 Depok
2. Gunung Kidul SMK N 1 Wonosari
3. Bantul SMK N 1 Bantul
4. Kulon Progo SMK N 1 Pengasih
5. Kota Yogyakarta SMK N 1 Yogyakarta

91
Tabel 14. Daftar Dunia Kerja sebagai Penilai Model Hipotetik

No. Dunia Kerja Nama Dunia Kerja


1. Kantor Imigrasi Kelas 1
Pemerintahan
2. Badan Koordinasi dan Penanaman Modal DIY
3. PT. Mega Andalan Kalasan
Swasta (BUMN)
4. PT. Pusri Yogyakarta

Hasil dari penilaian SMK pada model manajemen kerjasama dapat

dirangkum sebagai berikut: (1) Buku pedoman manajemen kerjasama

memiliki makna yang dapat diterima dengan mudah oleh sekolah; (2)

Setiap kata dalam pernyataan buku pedoman mudah dipahami; (3)

Kejelasan petunjuk dari setiap komponen fungsi manajemen; (4) Materi

yang disampaikan sesuai dengan komponen manajemen; (5) Kelengkapan

urutan kerja buku pedoman berdasarkan fungsi manajemen; (6)

Keterbacaan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami; (7)

Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Hasil penilaian dari Dunia Kerja dapat dijabarkan sebagai berikut: (1)

secara keseluruhan panduan yang dinilaikan sangat diharapkan; (2) tata

tulis jelas dan mudah dipahami; (3) latar belakang model hipotetik ditulis

dengan rapi; (4) Tujuan dari model dinyatakan dengan sangat jelas; (5)

langkah-langkah komponen model dinyatakan dengan detail dan mudah

dimengerti; (6) kegunaan model memiliki kemudahan dalam praktiknya.

Hasil penilaian dari SMK peneliti konsultasikan kembali pada para expert

judgment untuk diberikan masukan tambahan.

92
8. Share

Pada tahap terakhir penelitian ini adalah dengan menyebarluaskan hasil

penelitian dengan membuat artikel dan di submit ke jurnal dan dengan

transferability pada SMK bidang lain dengan menggunakan pedoman

manajemen kerja sama SMK dengan Dunia Kerja sebagai panduan

pengelolaan kegiatan kerja sama secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Prepare
Collect

Plan Design

Analyze

Share

Uji Trianggulasi
Model Data

Gambar 6. Analisis Data Kombinasi Model Yin

93

Anda mungkin juga menyukai