Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aceh sebagai daerah otonomi, diberi keistimewaan oleh pemerintah dalam bidang
pendidikan, budaya dan adat istiadat. Keistimewaan Aceh terdapat pada aturan perundang-
undangan yang berlandaskan syariat Islam, sehingga ketentuan agama Islam yang diyakini oleh
mayoritas masyarakat Aceh diformilkan menjadi peraturan daerah yang disebut dengan qanun.
Untuk menjalankan syariat Islam di Aceh, pemerintah Aceh membentuk beberapa lembaga
salah satunya yaitu Wilayatul Hisbah. Namun terdapat ketentuan dalam UU No.11 Tahun 2006
yang menggabungkan Wilayatul Hisbah ke dalam Satuan Polisi Pamong Praja. Keistimewaan
peraturan daerah Aceh terdapat pada aturan perundang undangannya yang berlandaskan
syariat Islam, sehingga ketentuan agama Islam yang dipeluk oleh mayoritas masyarakat Aceh
diformilkan menjadi peraturan daerah yang disebut dengan qanun. Pemerintah Aceh juga
membentuk beberapa lembaga untuk menjalankan syariat Islam di Aceh, seperti, Dinas Syariat
Islam yang mempunyai tanggung jawab utama pelaksanaan hukum syariah, Majelis
Permusyawaratan Ulama (MPU) sebagai lembaga indenpenden yang bertugas memberikan
masukan dan kritikan terhadap jalannya hukum syariah, dan polisi Wilayatul Hisbah yang
bertugas mensosialisasikan qanun, menangkap pelanggar qanun serta menghukum pelaku yang
melanggar syariah. Oleh karna itu banyak sekali harapan yang kita ingin kan dengan tegak nya
syariat Islam di Aceh, tapi juga banyak tantangan dalam penegakan syariat Islam di Aceh.

Anda mungkin juga menyukai