Nurita Emma R.A, Cyber Notary (Pemahaman Awal dalam Konsep Pemikiran),
1999, h 121-122
4
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 1980, h 29
5
Sjaifurrachman dan Habib Adjie, Op. Cit. h 162
6
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT. Pradnya
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung, 2009, h 77‐78
10
11
12
Habib Adjie, Ibid
Habib Adjie, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung,
13
2013, h 10-17
14
Paulus Effendi Lotulung, Perlindungan Hukum bagi Notaris Selaku Pejabat Umum
dalam Menjalankan Tugasnya, Pidato Upgrading dalam Refreshing Course pada Ikatan
Notaris Indonesia, h 2
15
Habib Adjie, Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Citra Aditya,
Surabaya, 2009, h 45
16
Indrajaya, et al., Notaris dan PPAT Suatu Pengantar, Refika Aditama, Bandung,
2020, h 56
17
Indrajaya, et al., Ibid
18
Pasal 54 Undang-Undang nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
19
Hal ini merupakan salah satu kewajiban Notaris (Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-
Surabaya, 2014, h 73
21
Habib Adji, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris, Rafika Aditama,
Bandung, h 49
22
Hal ini merupakan salah satu kewajiban Notaris (Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun
Telaah, Cet. Ke-4, (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2012), Hal. 21.
25
Renvooi berarti penunjukan kepada catatan di sisi akta tentang tambahan, coretan
dan penggantian yang disahkan, R. Soegondo Notodisoerojo, Op. Cit. Hal. 175.
26
Pasal 16 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang Jabatan Notaris.
27
G.H.S. Lumban Tobing, 1996, Op. Cit, Hal. 54.
28
G.H.S. Lumban Tobing, 1996, Op. Cit, Hal. 54.
29
Pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Jabatan Notaris.
30
Ratih Kusuma Wardani, 2009, Tinjauan Yuridis Persetujuan Tindakan Medis
34
Pieter E. Latumeten, Op.Cit. 6
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34