Anda di halaman 1dari 3

ISTIQAMAH DALAM KETAATAN - Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim diceritakan bahwa seorang

KHUTBAH PERTAMA shahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


ِ ِ ِ
‫ال – صلى هللا‬
َ ‫ َق‬. ‫َحًدا َغْيَر َك‬
َ ‫َل َعْن ُه أ‬ ْ ‫ ُق ْل ل ْي ف ْي ْا ِإل ْسالَمِ َق ْوالً الَ أ‬، ‫ُقْل ُت َيا َر ُس ْو َل هللا‬
ُ ‫َسأ‬
- Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji & syukur kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala, yang dengan izin & pertolongan-Nya, kita
. )) ‫اس َت ِق ْم‬ ِ
dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bisa menghadiri ْ ‫آمْن ُت ِباهلل ُث َّم‬َ ‫ (( ُق ْل‬: - ‫عليه وسلم‬
khutbah & shalat Jum’at di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah
Subhanahu wa Ta’ala yang mulia ini. perkataan yang tidak aku tanyakan kepada orang selain engkau.’ Beliau
- Shalawat & salam marilah kita mohonkan kepada Allah Subhanahu wa shallallahu ‘alaihi wasallam lantas menjawab, ‘Katakanlah, ‘Aku beriman
Ta’ala, semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan kita, Nabi kepada Allah,’ kemudian istiqâmahlah.’” (HR. Muslim).
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, para shahabat, - OKI, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menggapai
tabi’in, tabi’ut tabi’in, & kepada orang-orang yang senantiasa meniti jalan keistiqamahan & melazimi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hingga akhir hayat. Aamiiin ya Rabbal 1. Memperbarui Keimanan Kita dengan Ilmu
‘Aalamiiin. - Memperbarui keimanan sangatlah dibutuhkan, hal itu karena karakter
- Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi & kepada para keimanan itu adalah naik & turun.
jama’ah semuanya, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah
‫ يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية‬، ‫اإليمان يزيد وينقص‬
Subhanahu wa Ta’ala, dimanapun & kapanpun kita berada, baik ketika kita
sedang bersama orang banyak, maupun ketika sendirian; baik ketika kita “Sesungguhnya iman itu bertambah & berkurang. Bertambah dengan
dalam kondisi lapang maupun dalam kondisi sempit. ketaatan & berkurang dengan kemaksiatan.”
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: - Dengan senantiasa memperbarui keimanan, insya Allah seseorang akan
ِ ِ mampu untuk mencapai derajat istiqamah. Dan di antara cara yang paling
ُ ‫اعُب ْد َرَّب َك َح َّتى َيأْتَي َك اْلَيق‬
‫ين‬ ْ ‫َو‬ efektif untuk memperbarui & meningkatkan keimanan kita adalah dengan
“Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai al-yaqin (kematian) menghadiri majelis-majelis ilmu.
mendatangimu.” (QS. al-Hijr: 99) - Karena dengan hal tersebut, kita akan dapat menemukan pelajaran baru
- Para ulama, di antaranya: Imam Ibnu Katsir, Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, yang dapat memperbarui keimanan kita. Oleh sebab itu, marilah kita tetap
Imam al-Qurthubi rahimahumullah & yang lainnya mengatakan bahwa menghadiri majelis ilmu, baik secara langsung (offline) bila
makna dari al-yaqin dalam ayat ini adalah kematian. Maksudnya, adalah: memungkinkan, ataupun secara online (jarak jauh) semisal di masa-masa
‫استمرار العبادة مدة حياته‬ pandemi seperti ini.
Terus-menerus beribadah sepanjang hidup atau hingga ajal menjemput. - Maka dengan ilmu, insya Allah keimanan kita akan bertambah.
- Itulah yang disebut dengan istiqamah, yaitu melazimi ketaatan & ibadah 2. Bersahabat dengan orang-orang yang shalih
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga ajal menjemput. - Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ِ ِ َّ ‫َّللا وُكوُنوا مع‬ ِ
- Imam Hasan al-Bashri rahimahullah pernah mengatakan: ‫ين‬
َ ‫الصادق‬ ََ َ َ َّ ‫آمُنوا َّاتُقوا‬ َ ‫َيا أَُّي َها َّالذ‬
َ ‫ين‬
‫ليس المؤمن من يعمل يوما أو يومين‬ “Hai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah & hendaklah kamu
“Orang yang beriman itu bukanlah orang yang hanya beramal sehari atau beserta orang-orang yang benar.”(QS. at-Taubah [9]: 119).
dua hari saja”. - Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
- ... wasallam bersabda:
- Di antara tanda yang menunjukkan keberkahan amalan kita adalah ‫ فلينظر أحدكم من يخالل‬، ‫المرء على دين خليله‬
berlanjutnya amalan tersebut pada waktu berikutnya. OKI, istiqamah “Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian
merupakan harta yang paling berharga yang diwariskan oleh Rasulullah melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud &
shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya. Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah
al-Ahadits ash-Shahihah, no. 927).
- ...
- Teman yang shalih mempunyai pengaruh yang besar dalam penguatan iman ِ ‫وب َثِب ْت َقْلِبي عَلى ِد‬
‫ين َك‬ ِ ‫َيا مَقلِ َب اْلُقُل‬
& keistiqamahan. Seseorang akan terpengaruh dengan akhlak baiknya & َ ُ
amal shalihnya, sehingga membuatnya semangat untuk beramal. “Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas
Sebagaimana pepatah Arab mengatakan: agama-Mu.”
- Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu
ِ ‫احب س‬
‫احب‬ ِ َّ
َ ُ ‫الص‬ alaihi wasallam, “Ya Rasulullah, mengapa doa yang sering engkau baca
“Sahabat itu bisa menarik (mempengaruhi).” adalah Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi ‘ala diinik (Wahai Dzat Yang
- Ahli hikmah juga menuturkan, Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
‫ظ ُّن ِبَق ِرْيِن ِه‬ ْ ‫ظ ُّن ِب‬
َ ‫المرِء َما ُي‬ َ ‫ُي‬ (Kemudian) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Wahai
Ummu Salamah! Tidak ada seorang manusia pun melainkan hatinya berada
“Seseorang itu bisa dinilai dari orang yang jadi teman dekatnya.” di antara dua jemari Allah. Siapa saja yang dikehendaki Allah, pasti Allah
- Demikianlah antara iman, takwa, & persahabatan yang shalih, semuanya akan meneguhkannya (di atas kebenaran). (Dan) siapa saja yang
saling bertautan sebagai penjaga keistiqamahan & jalan menuju dikehendaki-Nya, pasti Allah akan kuasa memalingkannya (dari
keselamatan. kebenaran).”
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: - ...
ِ
َ ‫ض َع ُد ٌّو ِإَّال اْل ُم َّتق‬
‫ين‬ ُ ‫َخ َّال ُء َي ْو َمِئ ٍذ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم لَِب ْع‬ ِ ‫ْاْل‬ - Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:
sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.”(QS. az-Zukhruf ‫اعِت َك‬
َ ‫ط‬َ ‫ َص ِر ْف ُقُل ْوَبَنا َعَلى‬، ‫القُل ْو ِب‬
ُ ‫ف‬ َّ
َ ‫الل ُه َّم ُم َص ِر‬
[43]: 67) “Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikkan hati, condongkanlah hati kami
- Oleh karena itu, jalinlah persahabatan dengan orang-orang yang shalih agar untuk taat kepada-Mu.” (HR. Muslim, no. 2654)
semakin kuatlah keistiqamahan kita. Para sahabat yang shalih akan - Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata:
mendoakan kebaikan untuk kita, mengingatkan kita untuk tetap taat, &
meluruskan kita ketika kita melakukan kesalahan. Berhimpun dengan ‫ من صالة‬، ‫ أن ينقلب القلب من طاعة إلى طاعة أخرى‬: ‫ أي‬، )) ‫ (( على طاعتك‬: ‫وقوله‬
mereka dalam kebaikan di dunia, insya Allah akan menghantarkan kita ] 61 /4 ، ‫ [ شرح رياض الصالحين البن عثيمين‬. ‫إلى صيام إلى زكاة‬
untuk berhimpun kembali bersama mereka di Surga-Nya kelak. Aamiiin ya
Rabbal ‘Aaalamiiin. Beliau menjelaskan bahwa kalimat ‘ALA THAA’ATIK mempunyai makna
- ... yang sangat dalam. Artinya, kita minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
3. Memperbanyak berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya hati kita terus berada pada ketaatan & tidak beralih kepada
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: kemaksiatan.
ِ
- Hati jika diminta supaya condong & tetap pada ketaatan, berarti yang
ُ ‫وبَنا َب ْع َد ِإ ْذ َه َدْي َتَنا َو َه ْب َلَنا م ْن َل ُدْن َك َر ْح َم ًة ِإَّن َك أَْن َت اْل َوه‬
‫َّاب‬ ْ ‫َرَّبَنا َال ُت ِز‬
َ ‫غ ُقُل‬ diminta adalah beralih dari satu ketaatan kepada ketaatan lainnya, yaitu dari
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada shalat, lalu beralih pada dzikir, lalu beralih pada sedekah, lalu beralih pada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, & karuniakanlah puasa, lalu beralih pada menuntut ilmu, lalu beralih pada ketaatan lainnya.
kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maka sudah sepantasnya doa-doa ini untuk diamalkan.
Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8) - ...
- Syahr bin Hawsyab radhiyallahu ‘anhu mengisahkan bahwa beliau pernah
bertanya kepada Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu
alaihi wasallam, “Wahai Ummul Mukminin, apa doa yang paling sering
dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?” Ummu Salamah
radhiyallahu ‘anha menjawab, “Beliau shallallahu alaihi wasallam sering
membaca:
KHUTBAH KEDUA
- Di khutbah yang pertama, khatib telah menyampaikan tentang pentingnya
istiqamah & cara-cara untuk menggapainya, di antaranya dengan:
memperbarui keimanan dengan ilmu, bersahabat dengan orang-orang yang
shalih, & memperbanyak berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
- Keistiqamahan sangatlah penting & sangatlah kita butuhkan setiap detiknya,
karena salah satu kaidah dalam Islam menunjukkan bahwa Innamal
A’maalu bil Khawaatim, artinya bahwa amal perbuatan itu tergantung di
akhirnya.
- Insya Allah dengan bekal keimanan & keistiqamahan ini, kita berharap
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga amal shalih kita tetap terjaga
sampai kita menjumpai kematian, karena kita tidak tahu kapan ajal akan
menjemput kita, terlebih di masa wabah & pandemi saat ini, dimana virus
tidak terlihat & sewaktu-waktu bisa menular siapapun dengan kehendak-
Nya. Nas-alullah as-salaamah wal ‘aafiyah (Kita memohon kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala keselamatan & kesehatan)
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkaruniakan keistiqamahan
kepada kita, sehingga sampai nafas terakhir yang kita hembuskan di dunia
ini, kita tetap menjadi hamba Allah yang istiqamah, taat, & tunduk kepada-
Nya. Aamiiin ya Rabbal ‘Aalamiiin.
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
‫اموا َت َتَنَّز ُل َعَلْي ِه ُم اْل َم َال ِئ َك ُة أََّال َت َخا ُفوا َوَال َت ْح َزُنوا َوأَْب ِشُروا‬ ِ
ُ ‫اس َتَق‬
ْ ‫َّللا ُث َّم‬
ُ َّ ‫ين َقاُلوا َرُّبَنا‬ َ ‫ِإ َّن اَّلذ‬
ِ ِ
‫وع ُدو َن‬َ ‫ِباْل َجَّنة َّالتي ُكْن ُت ْم ُت‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”
kemudian mereka ber-istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka
dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut & janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka dengan Surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu”. (QS. Fushshilat: 30).

***

Tri Artoro, S.Kom.I (Abu Naufa al-Atsari)


1. Jum’at, 27/11/2020: Masjid Nauroh ‘Abdurrahman, Cipayung – Jak-Tim.
2. Jum’at, 12/02/2121: Masjid Darul Amanah, Jatiasih – Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai