Teori Pengelolaan Kecemasan dan Ketidakpastian (Anxiety and Uncertainty
Management) yaitu teori yang memfokuskan pada budaya pada kelompok dan orang asing. Gudykunst meyakini bahwa kecemasan dan ketidakpastian adalah dasar penyebab dari kegagalan komunikasi pada situasi antar kelompok. Gudykunst juga mencatat bahwa orang asing dan anggota dalam susatu kelompok mengalami beberapa tingkat kecemasan dan ketidakpastian dalam situasi komunikasi yang baru. Situasi yang dilakukan oleh orang asing tersebut pasti mengalami kecemasan dan ketidakpastian dan mereka tidak yakin bagaimana harus bersikap. Teori tersebut dibuktikan dengan saya yang mencoba untuk berkenalan dengan orang asing. Adanya miss komunikasi antara saya dengan orang asing tersebut dikarenakan kecemasan yang terjadi saat berkomunikasi. Saya memulai pembicaraan dengan seorang Native Speaker, dari sebuah Website bernama Ome Tv. Ome Tv sendiri merupakan sebuah website/aplikasi video chat yang memungkinkan kita berkenalan atau berinteraksi langsung secara virtual dengan orang asing di seluruh dunia. Dalam website tersebut saya berkenalan dengan seorang warga negara asing, yang berasal dari Finlandia. Sebelumnya, saya menjelaskan kepada WNA tersebut, jika saya sedang melatih Speaking dan Listening (kebetulan itu memang salah satu tujuan saya menggunakan Ome Tv). Meskipun dalam pembicaraan tersebut kurang sedikit lancar karena beberapa dari kami kurang mengerti beberapa kalimat yang diucapkan, itu pun karena perbedaan aksen yang kami gunakan. Saat mulai pembicaraan, ia menanyakan dari mana saya berasal, dan saya menjawab bahwa saya berasal dari Indonesia. Sebelumnya, ia mengria jika saya berasal dari China, namun saya jelaskan kembali bahwa saya berasal dari Indonesia, dan memang rata-rata orang asia memiliki penampilan yang hampir serupa. Karena sebenernya saya sedikit bingung dan hanya menyaipkan pertanyaan-pertanyaan template, jadi percakapan tersebut tidak berlangsung lama. Saya menjelaskan tentang Indonesia, karena sebetulnya dia tidak tahu ada negara bernama Indonesia. Ketika saya menyebutkan nama Bali, beliau langsung paham. Seperti yang diketahui, memang rata-rata orang luar negeri lebih mengatahui Bali daripada Indonesia itu sendiri. Bahkan beliau tidak tahu jika Bali adalah sebuah pulau, bukan sebuah negara. Lalu setelah saya memberi tahu tentang Indonesia, memberi tahu tentang memberi tahu tentang negara Finlandia, kembali lagi pada beberapa kalimat di atas, beberapa kali saya kurang memahami kalimat-kalimat yang dia ucapkan. Mungkin jika dia adalah orang Indonesia, saya akan lancar untuk berbasa-basi, namun karena dia adalah seorang warga negara asing, saya menjadi sedikit cemas karena takut salah dalam berucap. Setelah saya amati percakapan saya dengan beliau adalah, saya berada di level 3, yaitu kompetensi sadar, yang di mana kita memikirkan komunikasi kita dan terus bekerja untuk menjadi lebih efektif. Kemudian, adanya kecemasan juga membuat komunikasi menjadi sedikit tidak lancar. Karena menurut Gudykunst, kecemasan dan ketidakpastian adalah dasar penyebab dari kegagalan komunikasi. Tetapi saya mencoba agar percakapan tersebut menjadi lebih efektif, dengan memikirkan komunikasi yang lebih santai.