Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KALKULUS

VOLUME BENDA PUTAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


Wirdayanti (2123031011)

DOSEN PENGAMPU :
Nurmanita, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALWASHLIYAH LABUHAN BATU
T.A 2022/2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas tentang Volume Benda Putar
Dalam penyusunan makalah ini, Saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak khususnya dosen mata kuliah “Kalkulus Integral” yaitu Ibu
Nurmanita, S.Pd., M.Pd tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, Saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalan penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan makalah maupun materi yang ada di dalamnya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua tentang Volume
Benda Putar serta dapat memberikan manfaat kepada kita yang membacanya.

Rantauprapat, 12 Desember 2022

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB II : ISI.....................................................................................................2
A. Volume Benda Putar..............................................................................2
B. Volume Benda Putar dengan Metode Cicin.........................................4
C. Volume Benda Putar dengan Metode Cakram.......................................6
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................10
Kritik dan saran ...........................................................................................14
Daftar pustaka................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu upaya mencari volume suatu benda pejal kita akan
menghadapi suatu masala yang serupa dengan apa yang telah kita hadapi sewaktu
menghitung luas. Secara intuitif, kita telah mengetahui apa yang dimaksud dengan
volume, akan tetapi pengetahuan itu harus diwujudkan secara tepat dengan
menggunakan kalkulus agar dapat menghasilkan definisi yang eksak.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan metode-metode pada benda putar

2. Bagaimana menyelesaikan volume benda putar menggunakan metode?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui metode-metode pada benda putar

2. Memahami cara penyelesaian masalah menggunakan metode benda putar

1
BAB II
ISI

A. VOLUME BANDA PUTAR


Misalkan S adalah sebuah benda pejal yang terletak diantara garis
xa
, garis
x  b . Jika penempang melintang luas S pada bidang melalui x dan
Px

tegak lurus terhadap sumbu x adalah A x , A merupakan fungsi kontinu,


maka volume S adalah
V  lim n


b

n ∑ Ax n
 A xdx
a
x  i
i1

B. VOLUME BENDA PUTAR DENGAN METODE CAKRAM

Kita membuat suatu partisi untuk selang tertutup a, b sebagai berikut :
 : a  x0  x1  ...  xi1  xi  ...  xn  b

dengan x1  x1  xi1 , xi 1  ci  xi


dan
  maks x
1in
i

gambar 1 memperlihatkan daerah D beserta elemen luasnya. Jika elemen


ini diputar mengelilingi sumbu X, maka kita akan memperoleh cakram lingkaran

berjari-jari f  c dengan tebal xi , yang diperlihatkan apa gambar 2. isi


i


cakram ini adalah

 i
 f ci  2 x
Bila daerah D diputar mengelilingi sumbu X, maka kan terjadi suatu benda putar
yang diperlihatkan pada gambar 3 dengan nilai hampiran (pendekatan) untuk
isinya adalah :

2
 2 x
n
   I i     f
i 1 n
 ci
i 1
i

Jumlah berhingga yang terakhir merupakan suatu jumlah Rietmann yang


mempunyai limit karena fungsi
f 2 kontinu pada a, b . Akibatnya, nilai eksak
isi benda putar yang diinginkan ialah

 n b

lim
2
 f 2
 xdx
  f  c   i i
 0 i1

a

Dengan demikian rumus volume benda putar dengan metode cakram sebagai
berikut :
Teorema, volume benda putar dengan metode cakram
Misalkan D adalah suatu daerah yang dibatasi oleh fungsi kontinu f pada
a, b f x  0 pada a, , garis x  a , garis x dan sumbu X. jika D
, b
b

diputar mengelilingi sumbu X, maka volume benda putar yang terjadi ialah :

 n b

lim
2
 f 2
 xdx
  f  c   i i
 0 i1

a

Akibatnya :

Misalkan D adalah suatu daerah yang dibatasi oleh fungsi kontinu fdan bernilai
tak negatif
x  f  y  pada selang c, d , garis y  c , garis y  dan sumbu Y,
d

maka volume benda putar yang terjadi ialah :

 d

lim   f   2 y  f
2
 ydx
 0 n
 di 
i1 i c

Contoh :
Tentukan volume benda putar dengan memutar bidang dalam kuadran pertama
yang dibatasi parabola Jawab:

3
y 2 8x dan garis x = 2 mengelilingi sumbu x.
2

V  y
2

dx
2 
2
0 
2
 8x dx
0
 4x 0

 16 0  16

4
Secara umum, volume dinyatakan sebagai luas alas dikali
tinggi. Secara
matemati ditulis
V  A

Kemudian, perhatikan sebuah benda yang bersifat bahwa


penampangpenampang
tegak lurusnya pada suatu garis tertentu memiliki luas tertentu.
Misalnya, garis tersebut adalah sumbu  x dan andaikan luas
penampang di
x adalah A(x) dengan a  x  b Bagi selang a, b dengan titik-titik bagi
a  x0  x1  x2 ...  xn  b a
Melalui titik-titik ini, luas bidang tegak lurus pada sumbu  x ,
sehingga
diperoleh pemotongan benda menjadi lempengan yang tipis-tipis.
Volume
suatu lempengan ini dapat dianggap sebagai volume tabung, yaitu
Vi  A x  xi dengan xi1  xi  xi
n

Dengan jumlah yang kalian dapatkan V


  A x i , kemudian akan
b
 xi
menjadi A( t 1

x)dx
a

A( x) adalah luas alas benda putar, oleh karena alas benda putar ini
berupa lingkaran, maka A(x)  r 2 jari-jari yang dimaksud merupakan
sebuah fungsi dalam xi misalnya f (x) . Dengan demikian volume
benda putar
b

dapat dinyatakan sebagai V    f  x  2 dx


 a
1. Fungsi Aljabar
2. Fungsi Transenden
C. VOLUME BENDA PUTAR DENGAN METODE CINCIN

5
Misalkan D adalah suatu daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu f dan
g pada a, b dengan f  x  g x  0 pada a, b , x  a , garis xb.
garis

Jika daerah D diputar mengelilingi sumbu X, maka akan terjadi suatu benda
putar seperti terlihat pada gambar 3.1, sedangkan elemen volumenya sebagai
hasil perputaran elemen luas tadi berbentuk cincin lingkaran seperti pada
gambar 3.2. kita hitung volume benda putar tersebut dengan proses seperti
metode cakram, maka diperoleh :

   f 2  c   g 2  c dan

 x
i i i i

    
 n
i
n 
 f 2  c   g 2  c  x
1 i
 i
i 1 i 1

Jumlah terakhir merupakan suatu jumlah Riemann yang mempunyai limit


karena fungsi
f 2 g2 kontinu pada a, b . Akibatnya, nilai eksak
dari
volume benda putar ini adalah :
  2 2
    
  
2 2
b
n
 f ci  g c x  x g x dx
i i  f
lim i1 a

 0

Dengan demikian rumus volume benda putar dengan metode cincin adalah :
Teorema, volume benda putar dengan metode cakram
Misalkan D adalah suatu daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu f dan g
pada a, b f  x  g x  0 pada a, b , x  a , garis x  b .
dengan garis
Jika daerah D diputar mengelilingi sumbu X, maka volume benda putar yang
terjadi :

    2
   
b
2
  2
 
n
 f 2 ci  x  x dx
ci xi   f
g
lim i1
g a

 0

Akibatnya :
Misalkan D adalah suatu daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu
x f y
6
dan x  pada dengan f  y  pada c, d  ,
g c, d  g y 
y 0

7
garis y  c
, dan garis y  d . Jika D diputar mengelilingi sumbu Y, maka
volume benda putar yang terjadi adalah :

  lim b

  f  d   g  d  y  y dy
 0 n
2 2 2
i
 f y 2g
i1 a
i i

Contoh:
Tentukan volume benda putar dengan memutar daerah yang dibatasi oleh kurva-
kurva
y 4x 2 , x 0 dan y 16 mengelilingi sumbu x.
Jawab:

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan: Jika A, B ≤ R, maka
fungsi f = A → B adalah suatu aturan yang mengaitkan setiap unsur
XA
dengan tepat unsur y
Unsur y yang berkaitan dengan unsur x ini dinamakan
B.
y  f (x) yang disebut aturan fungsi.

B. Kritik dan Saran


Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, Saya masih banyak
melakukan kesalahan dan masih banyak kekurangan baik dalam menulis ataupun
mengucapkan kalimat-kalimat dan kata-kata dari makalah ini.

Diharapkan kepada para pembaca agar membaca dan memahami isi dari makalah ini.
Dan Saya sangat mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca
semua. Aamiin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Martono, Koko. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga

Murrati, Yanti, dkk. 2005. Matematika 2 SMA dsan MA. Jakarta: Piranti Dharma
Kalokatama

Purcell, Edwin J. 1990. Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid I, Edisi IV. Jakarta:
Erlangga

Sunismi. 2001. Kalkulus I. Malang: Unisma Press.

Anda mungkin juga menyukai