Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PEMBUATAN MEDIA SEDERHANA

“KANTONG FPB DAN KPK”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Ragil Lia Masithoh D alimunthe(2123031002)

Wirdayanti (2123031011)

DOSEN PENGAMPU : MESRA WATI RITONGA, S.Pd., M.Pd

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU


T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi mahamahamahapeserta didik khususnya
dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber informasi dan bahan pembelajaran.

Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kesulitan dan kendala dalam
membuat laporan ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan kemampuan kami
dalam menyelesaikan laporan ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan demi peningkatan laporan ini.

Rantauprapat, 03 April 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

Latat belakang.................................................................................................. 1

Rumusan Masalah........................................................................................... 2

Tujuan............................................................................................................. 2

Manfaat............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkalian.......................................................................................... 3

2.2 Perkalian...................................................................................................... 4

BAB III MEDIA

3.1 Desain Media................................................................................................ 7

3.2 Alat dan Bahan............................................................................................. 7

3.3 Cara Pembuatan............................................................................................ 8

3.4 Cara Penggunaan.......................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpilan................................................................................................ 10
4.2 Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, karena


konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan. Konsep dalam matematika adalah ide atau
gagasan yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan benda (obyek) ke dalam contoh.
Untuk menanamkan suatu konsep agar pemahaman konsep dapat tercapai dengan
memberikan contoh-contoh yang berhubungan dengan suatu konsep. Sebagai implikasinya,
maka dalam penyampaian materi pembelajaran matematika haruslah menarik perhatian
peserta didik, agar dapat meningkatkan rasa antusias peserta didik serta memberikan motivasi
pada peserta didik.

Matematika sering dianggap sulit oleh sebagian besar kalangan peserta didik, karena
matematika membutuhkan pemahaman konsep yang lebih mendalam dibandingkan dengan
ilmu pengetahuan yang lain. Selain itu, pemahaman rumus juga dianggap merupakan hal
yang tersulit ketika dihadapkan pada persoalan matematika.

Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan


ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga dalam proses pembelajaran memegang
peranan yang penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang
efektif. Alat bantu pembelajaran adalah perlengkapan yang menyajikan satuan-satuan
pengetahuan melalui stimulasi pendengaran, penglihatan satau keduanya untuk membantu
pembelajaran. Russefendi (1994:132) memberikan definisi alat peraga, yaitu alat untuk
menerangkan atau mewujudkan konsep pembelajaran. Alat peraga adalah suatu alat yang
dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar pada peserta didik lebih efektif dan efesien.

Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
peserta didik mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Penyampaian informasi
yang hanya melalui bahasa verba; memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya peserta didik
hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam
kata tersebut. Selain menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, penyampaian dengan
bahasa verbal menyebabkan semangat peserta didik untuk menangkap pesan akan semakin
kurang, karena peserta didik kurang diajak berfikir dan menghayati pesan yang disampaikan,
padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan peserta didik baik fisik maupun fsikis.
Dengan melihat, merabag dan memanipulasi objek atau alat peraga maka peserta didik
mempunyai pengelaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu
konsep.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran “Kantong fpb dan kpk” untuk
memahami materi faktorisasi?
2. Bagaimana cara pemakaian media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”
untuk memahami materi faktorisasi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”.
2. Mengetahui cara pemakaian media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”.

1.4 Manfaat

1. Bagi Peserta Didik

Menarik perhatian peserta didik dalam memahami materi Faktorisasi matematika.


Selain itu, dapat memberikan penngertian yang lebih mendalam terkait materi faktorisasi fpb
dan kpk agar tidak mudah dilupakan.

2. Bagi Guru
Dapat membantu guru dalam menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik
termotivasi untuk mempelajari lebih dalam materi Faktorisasi fpb dan kpk matematika.

3. Bagi Sekolah

Membantu melemgkapi media pembelajaran matematika pada laboraturium sekolah.


BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sejarah Fpb dan Kpk

Dalam sejarah akademisi Islam, matematika memiliki perhatian khusus dari ilmuwan dan
sarjana Muslim klasik. Bahkan, aljabar yang selama ini kita gunakan, dengan angka 0 nya,
adalah temuan sarjana Islam, Al-Khawarizmi

Salah satu bagian matematika yang menjadi pelajaran penting di sekolah-sekolah adalah
bilangan KPK. Metode KPK dengan pemfaktoran setiap bilangan ini ternyata sudah
ditemukan sejak masa sahabat nabi. Sahabat nabi yang mengajarkan metode ini tidak lain
adalah Ali bin abi Thalib. Sahabat yang dikenal sebagai pintunya ilmu.

Kisah ini diriwayatkan seorang pendeta yahudi yang berpesan kepada muridnya agar mencari
seseorang dengan gelar “pintunya ilmu”. Murid itu diminta untuk menanyakan sebuah soal
yang sampai saat iitu menurut gurunya belumlah terjawab.

Pendeta Yahudi itu berkata, “Tanyakanlah hai muridku, bilangan mana yang habis dibagi satu
sampai sepuluh. Apabila dia dapat menjawab, maka benarlah dia yang mendapat gelar
“pintunya ilmu”. Dan aku sarankan engkau untuk mengikutinya. Apabila ia tidak dapat
menjawab, tinggalkanlah dia dan carilah terus orang yang mendapat gelar tersebut.”

Sang guru meninggal dan muridpun berkelana mencari orang yang bergelar “pintunya ilmu”
tersebut. Sampai terdengarlah kabar, bahwa di jazirah Arab terdapat seseorang yang
mendapat gelar “pintunya ilmu”. Orang tersebut tidak lain adalah Ali bin Abi Thalib.
Akhirnya, murid itu pun mengajukan sebuah pertanyaan yang dititipkan gurunya untuk Ali.
Ali pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah dan jelas. “Kalikanlah jumlah harimu
dalam sebulan dengan jumlah bulanmu dalam setahun, dan dengan jumlah harimu dalam
seminggu.”

Mendengar jawaban Ali, murid itu pun kemudian menghitungnya. Maksud jawaban Ali
adalah jumlah hari dalam sebulan berjumlah 30; jumlah bulan dalam setahun adalah 12;
jumlah hari dalam seminggu adalah 7. Jika ketiga bilangan ini dikalikan, yaitu 30 kali 12 kali
7, keluarlah hasil bilangan 2520. Ternyata, angka 2520 itu merupakan bilangan terkecil yang
dapat dibagi habis bilangan satu sampai sepuluh. Murid pendeta Yahudi itu pun terkejut
mengetahui kebenaran jawaban Ali. Mengikuti saran gurunya, murid itu pun memeluk Islam
karena telah menemukan seseorang yang dia cari.

Hasil angka yang ditanyakan kepada Ali, kemudian hari dalam aritmatika dikenal dengan
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Bilangan KPK adalah bilangan kelipatan terkecil dari
persekutuan dua, tiga atau lebih bilangan. Missal, KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
Bilangan KPK inilah yang sangat berguna dalam operasi-operasi penjumlahan atau
pengurangan pecahan. Seperti dalam pembagian warisan (hukum faraidh), pastilah metode
yang digunakan adalah bilangan KPK.
Misalnya, seorang ayah meninggalkan sejumlah kekayaan kepada seorang istri, dua anak laki,
dan tiga anak perempuan. Setelah kekayaan sang ayah dikurangi 1/6 untuk jatah istri, maka
sisanya dibagi kepada lima anaknya, tetapi dengan peraturan bahwa seorang anak laki-laki
mendapat jatah dua kali lipat dari anak perempuan. Jika seorang anak perempuan
memperoleh x, maka seorang anak laki-laki mendapat 2x. Selanjutnya, untuk menghitung
besar x itu, diperlukan bilangan penyebut yang sama dari penjumlaha total anak laki-laki dan
anak perempuan sehingga penjumlahannya sama dengan jumlah riil kekayaan sang ayah.
Nah, inilah salah satu kegunaan bilangan KPK.

Menariknya, penjelasan Ali pada soal yang diajukan murid tadi menggunakan bahasa yang
ringkas. Ali dapat menjelaskan persoalan matematika tersebut berkat keluasan ilmunya
sehingga konsep ruang dan waktu dapat dipadukan dengan baik. Alhasil, KPK dalam
matematika ternyata telah ditemukan oleh Ali bin Abi Thalib. Sahabat yang dalam sebuah
hadist, nabi Muhammad mengatakan, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.

2.2 Fpb Dan Kpk

Pertama-tama sebelum masuk ke pengertian FPB atau KPK, kamu harus mengetahui dulu apa
itu kelipatan dan faktor. Mengapa begitu? Hal ini karena materi ini sangat berkaitan dengan
kelipatan dan faktor, sehingga kamu perlu memahaminya terlebih dahulu.

Kelipatan adalah perkalian bilangan dengan setiap bilangan asli secara berurutan. Misalnya
ketika kamu memilih satu bilangan, yaitu 1, kemudian 1 itu dikalikan dengan bilangan asli
lain yang berurutan, seperti:
1x1= 1
1x2= 2
1x3= 3 ... dst.
Jadi 1, 2, 3 merupakan hasil kelipatan dari 1.

Selanjutnya faktor, faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat dibagi sampai habis oleh
suatu bilangan. Contohnya 10, bilangan 10 ini bisa dibagi berapa supaya bisa habis? Ternyata
10 bisa habis dibagi oleh 1,2,5 dan 10. Karena 1,2,5 dan 10 ini merupakan faktor dari 10.

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)


KPK merupakan bilangan kelipatan yang terkecil dan sama banyak dengan bilangan yang
dimaksud. Banyaknya bilangan bisa berupa 2-3 bilangan ataupun seterusnya. Misalnya:

Tentukan KPK dari 2 bilangan, yaitu 5 dan 6. Maka hal selanjutnya yang bisa kita lakukan
adalah mencari kelipatannya masing-masing.

5= 5, 10, 15, 25, 30, ....


6= 6, 12, 18, 24,30, ...
Maka, setelah itu kita akan mendapat kelipatan bilangan terkecil yang sama dari 5 dan 6,
yaitu 30. Jadi, KPK 5 dan 6 adalah 30.
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Selanjutnya adalah FPB. Pengertian dari FPB adalah faktor terbesar yang sama dari
banyaknya bilangan yang dimaksud. Sama dengan KPK, maksud dari bilangannya ialah 2
bilangan, 3 bilangan dan seterusnya. Misalnya:

Tentukan FPB dari 2 bilangan, yaitu 12 dengan 18. Maka Langkah pertama ialah dengan cara
faktornya terlebih dahulu dari masing-masing bilangan.
12= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12
18= 1, 2, 3, 6, 9, 18
Setelah mengetahui faktornya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa FPB dari 12 dan 16
adalah 6.

Cara Menghitung KPK dan FPB Seperti yang tadi sudah sempat disinggung, berikut cara
menghitung KPK dengan FPB secara singkat:

Dengan cara menghitung faktor dan kelipatannya


Langkah-langkahnya:

Tentukan faktor dan kelipatan dari bilangan-bilangan yang akan dicari FPB dan KPK-nya.

FPB dan KPK ditentukan dengan cara mencari faktor persekutuan terbesar

KPK ditentukan dengan cara mencari kelipatan persekutuan yang terkecil.

Contoh soal:

Hitunglah FPB dan KPK dari 30 dan 36.


Jawab:

Buatlah sebuah tabel seperti:

Faktor 30 dan Faktor 36


1x30; 2x15; 3x10; 5x6; 6x5; 10x3; 15x2; 30x1

1x36; 2x18; 3x12; 4x9; 6x6; 9x4; 12x3; 18x2; 36x1

Maka, faktor dari 30 adalah 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, dan 30.

Sedangkan faktor dari 36 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, dan 36.

Dengan demikian FPB dari 30 dan 36 adalah 6


Kelipatan dari 30 adalah 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, ...
Kelipatan dari 36 adalah 36, 72, 108, 144, 180, 216, ...

KPK dari 30 dan 36 adalah 180

2. Dengan menggunakan pohon faktor


Buat pohon faktor
Tuliskan bilangan perkalian prima (faktorisasi prima)
Contoh soal:
Hitunglah FPB dan KPK dari 30 dan 36
Jawab: Buat pohon faktor untuk 30 dan 36

Mencari FPB

30= 2x3x5
36= 2 pangkat 2x3 pangkat 2
Maka FPB dari 30 dan 36 adalah 6.

Mencari KPK
30= 2x3x5
36= 2 pangkat 2x3 pangkat 2
Maka KPK dari 30 dan 36 adalah 180.

FPB dapat ditemukan dengan mengalikan faktor prima yang dimiliki oleh kedua bilangan
atau lebih, dengan catatan jika ada faktor prima yang sama, dipilih salah satu faktor prima
yang jumlahnya lebih sedikit (pangkatnya lebihkecil)

KPK dapat dicari dengan cara mengalikan semua faktor prima kedua bilangan atau lebih.
Dengan catatan jika ada faktor prima yang sama dapat dipih salah satu faktor prima yang
jumlahnya lebih banyak (pangkatnya lebih besar)
BAB III

MEDIA

3.1 Desain Media

Desain media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk” yang kami buat
berbentuk persegi panjang (penggunaannya dapat dari sisi depan). Didalam persegi panjang
tersebut akan diisi alat berukuran sedang untuk hasil fpb dan kpk , lalu sebuah lubang kuntuk
mengarahkan apa perintah guru kepada peserta didik mengenai fpb dan kpk yang ada di
dalamnya.

3.2 Alat dan Bahan

1. Alat

 Gunting
 Double tip
 Lem kertas
 Pena

2. Bahan

 Kardus
 Kertas origami
 Botol
 Kertas karton

3.3 Cara Pembuatan

1. Gunting kardus menjadi bentuk persegi panjang


2. Lalu sesuaian ukuran kertas karton dengan kardus yang sudah digunting
3. Rekatkan kertas karton kekardus yang telah dikur
4. Gunting botol menjadi dua bagian

5. Gunting origani lalu lem kebotol yang sudah digunting


6. Tempel botol tersebut keatas sterofom tersebut
7. Beri angka dengan spidol

3.4 Cara Penggunaannya

Cara penggunaan “Kantong fpb dan kpk ” ini sebenarnya sederhana saja, Angka yang
tertera pada batang perkalian merupakan bilangan yang akan dicari kpk dan fpb merupakan
dan katong yang ada didalam botol adalah jawaban bilangan yang telah dicari kpk dan
fpbnya. Misalkan guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mencari kpk dan fpb
dan 2 dan 4, untuk mendapatkan hasilnya maka peserta didik hanya mengambil jawaban dari
kantong yang ada didalam botol kpk dan fpb
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kantong fpb dan kpk adalah suatu media pembelajaran matematika yang dibuat untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami materi perkalian khususnya Faktorisasi 1-10,
yang disajikan secara menarik, penuh warna dan dengan menggunakan metode yang berbeda
dari bisasanya. Dengan harapan peserta didik dapat termotivasi dan semangat dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi perkalian.

4.2 Saran

Penulis menyarankan agar nantinya media pembelajaran matematika “Kantong fpb


dan kpk Perkalian” ini dapat bermanfaat dan berfungsi sebagaimana mestinya, dan penulis
berharap agar media ini bisa lebih dikembangkan lagi tidak hanya sampai perkalian 1-10 saja
tetapi mungkin bisa sampai 1-100.
DAFTAR PUSTAKA

https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/76976-1677070467.pdf

https://ejurnal.stkip-pb.ac.id/index.php/jurnal/arSSSticle/view/236

https://www.kaskus.co.id/thread/5226c8d6fcca17a73800000a/pelopor-metode-bilangan-fpb-
amp-kpk-adalah-sayidina-ali-ra/

Anda mungkin juga menyukai