Wirdayanti (2123031011)
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi mahamahamahapeserta didik khususnya
dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber informasi dan bahan pembelajaran.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kesulitan dan kendala dalam
membuat laporan ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan kemampuan kami
dalam menyelesaikan laporan ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan demi peningkatan laporan ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latat belakang.................................................................................................. 1
Rumusan Masalah........................................................................................... 2
Tujuan............................................................................................................. 2
Manfaat............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Perkalian...................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpilan................................................................................................ 10
4.2 Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Matematika sering dianggap sulit oleh sebagian besar kalangan peserta didik, karena
matematika membutuhkan pemahaman konsep yang lebih mendalam dibandingkan dengan
ilmu pengetahuan yang lain. Selain itu, pemahaman rumus juga dianggap merupakan hal
yang tersulit ketika dihadapkan pada persoalan matematika.
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
peserta didik mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Penyampaian informasi
yang hanya melalui bahasa verba; memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya peserta didik
hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam
kata tersebut. Selain menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi, penyampaian dengan
bahasa verbal menyebabkan semangat peserta didik untuk menangkap pesan akan semakin
kurang, karena peserta didik kurang diajak berfikir dan menghayati pesan yang disampaikan,
padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan peserta didik baik fisik maupun fsikis.
Dengan melihat, merabag dan memanipulasi objek atau alat peraga maka peserta didik
mempunyai pengelaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang arti dari suatu
konsep.
1. Bagaimana cara pembuatan media pembelajaran “Kantong fpb dan kpk” untuk
memahami materi faktorisasi?
2. Bagaimana cara pemakaian media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”
untuk memahami materi faktorisasi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”.
2. Mengetahui cara pemakaian media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk”.
1.4 Manfaat
2. Bagi Guru
Dapat membantu guru dalam menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik
termotivasi untuk mempelajari lebih dalam materi Faktorisasi fpb dan kpk matematika.
3. Bagi Sekolah
DASAR TEORI
Dalam sejarah akademisi Islam, matematika memiliki perhatian khusus dari ilmuwan dan
sarjana Muslim klasik. Bahkan, aljabar yang selama ini kita gunakan, dengan angka 0 nya,
adalah temuan sarjana Islam, Al-Khawarizmi
Salah satu bagian matematika yang menjadi pelajaran penting di sekolah-sekolah adalah
bilangan KPK. Metode KPK dengan pemfaktoran setiap bilangan ini ternyata sudah
ditemukan sejak masa sahabat nabi. Sahabat nabi yang mengajarkan metode ini tidak lain
adalah Ali bin abi Thalib. Sahabat yang dikenal sebagai pintunya ilmu.
Kisah ini diriwayatkan seorang pendeta yahudi yang berpesan kepada muridnya agar mencari
seseorang dengan gelar “pintunya ilmu”. Murid itu diminta untuk menanyakan sebuah soal
yang sampai saat iitu menurut gurunya belumlah terjawab.
Pendeta Yahudi itu berkata, “Tanyakanlah hai muridku, bilangan mana yang habis dibagi satu
sampai sepuluh. Apabila dia dapat menjawab, maka benarlah dia yang mendapat gelar
“pintunya ilmu”. Dan aku sarankan engkau untuk mengikutinya. Apabila ia tidak dapat
menjawab, tinggalkanlah dia dan carilah terus orang yang mendapat gelar tersebut.”
Sang guru meninggal dan muridpun berkelana mencari orang yang bergelar “pintunya ilmu”
tersebut. Sampai terdengarlah kabar, bahwa di jazirah Arab terdapat seseorang yang
mendapat gelar “pintunya ilmu”. Orang tersebut tidak lain adalah Ali bin Abi Thalib.
Akhirnya, murid itu pun mengajukan sebuah pertanyaan yang dititipkan gurunya untuk Ali.
Ali pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah dan jelas. “Kalikanlah jumlah harimu
dalam sebulan dengan jumlah bulanmu dalam setahun, dan dengan jumlah harimu dalam
seminggu.”
Mendengar jawaban Ali, murid itu pun kemudian menghitungnya. Maksud jawaban Ali
adalah jumlah hari dalam sebulan berjumlah 30; jumlah bulan dalam setahun adalah 12;
jumlah hari dalam seminggu adalah 7. Jika ketiga bilangan ini dikalikan, yaitu 30 kali 12 kali
7, keluarlah hasil bilangan 2520. Ternyata, angka 2520 itu merupakan bilangan terkecil yang
dapat dibagi habis bilangan satu sampai sepuluh. Murid pendeta Yahudi itu pun terkejut
mengetahui kebenaran jawaban Ali. Mengikuti saran gurunya, murid itu pun memeluk Islam
karena telah menemukan seseorang yang dia cari.
Hasil angka yang ditanyakan kepada Ali, kemudian hari dalam aritmatika dikenal dengan
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil). Bilangan KPK adalah bilangan kelipatan terkecil dari
persekutuan dua, tiga atau lebih bilangan. Missal, KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
Bilangan KPK inilah yang sangat berguna dalam operasi-operasi penjumlahan atau
pengurangan pecahan. Seperti dalam pembagian warisan (hukum faraidh), pastilah metode
yang digunakan adalah bilangan KPK.
Misalnya, seorang ayah meninggalkan sejumlah kekayaan kepada seorang istri, dua anak laki,
dan tiga anak perempuan. Setelah kekayaan sang ayah dikurangi 1/6 untuk jatah istri, maka
sisanya dibagi kepada lima anaknya, tetapi dengan peraturan bahwa seorang anak laki-laki
mendapat jatah dua kali lipat dari anak perempuan. Jika seorang anak perempuan
memperoleh x, maka seorang anak laki-laki mendapat 2x. Selanjutnya, untuk menghitung
besar x itu, diperlukan bilangan penyebut yang sama dari penjumlaha total anak laki-laki dan
anak perempuan sehingga penjumlahannya sama dengan jumlah riil kekayaan sang ayah.
Nah, inilah salah satu kegunaan bilangan KPK.
Menariknya, penjelasan Ali pada soal yang diajukan murid tadi menggunakan bahasa yang
ringkas. Ali dapat menjelaskan persoalan matematika tersebut berkat keluasan ilmunya
sehingga konsep ruang dan waktu dapat dipadukan dengan baik. Alhasil, KPK dalam
matematika ternyata telah ditemukan oleh Ali bin Abi Thalib. Sahabat yang dalam sebuah
hadist, nabi Muhammad mengatakan, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.
Pertama-tama sebelum masuk ke pengertian FPB atau KPK, kamu harus mengetahui dulu apa
itu kelipatan dan faktor. Mengapa begitu? Hal ini karena materi ini sangat berkaitan dengan
kelipatan dan faktor, sehingga kamu perlu memahaminya terlebih dahulu.
Kelipatan adalah perkalian bilangan dengan setiap bilangan asli secara berurutan. Misalnya
ketika kamu memilih satu bilangan, yaitu 1, kemudian 1 itu dikalikan dengan bilangan asli
lain yang berurutan, seperti:
1x1= 1
1x2= 2
1x3= 3 ... dst.
Jadi 1, 2, 3 merupakan hasil kelipatan dari 1.
Selanjutnya faktor, faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat dibagi sampai habis oleh
suatu bilangan. Contohnya 10, bilangan 10 ini bisa dibagi berapa supaya bisa habis? Ternyata
10 bisa habis dibagi oleh 1,2,5 dan 10. Karena 1,2,5 dan 10 ini merupakan faktor dari 10.
Tentukan KPK dari 2 bilangan, yaitu 5 dan 6. Maka hal selanjutnya yang bisa kita lakukan
adalah mencari kelipatannya masing-masing.
Tentukan FPB dari 2 bilangan, yaitu 12 dengan 18. Maka Langkah pertama ialah dengan cara
faktornya terlebih dahulu dari masing-masing bilangan.
12= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12
18= 1, 2, 3, 6, 9, 18
Setelah mengetahui faktornya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa FPB dari 12 dan 16
adalah 6.
Cara Menghitung KPK dan FPB Seperti yang tadi sudah sempat disinggung, berikut cara
menghitung KPK dengan FPB secara singkat:
Tentukan faktor dan kelipatan dari bilangan-bilangan yang akan dicari FPB dan KPK-nya.
FPB dan KPK ditentukan dengan cara mencari faktor persekutuan terbesar
Contoh soal:
Mencari FPB
30= 2x3x5
36= 2 pangkat 2x3 pangkat 2
Maka FPB dari 30 dan 36 adalah 6.
Mencari KPK
30= 2x3x5
36= 2 pangkat 2x3 pangkat 2
Maka KPK dari 30 dan 36 adalah 180.
FPB dapat ditemukan dengan mengalikan faktor prima yang dimiliki oleh kedua bilangan
atau lebih, dengan catatan jika ada faktor prima yang sama, dipilih salah satu faktor prima
yang jumlahnya lebih sedikit (pangkatnya lebihkecil)
KPK dapat dicari dengan cara mengalikan semua faktor prima kedua bilangan atau lebih.
Dengan catatan jika ada faktor prima yang sama dapat dipih salah satu faktor prima yang
jumlahnya lebih banyak (pangkatnya lebih besar)
BAB III
MEDIA
Desain media pembelajaran matematika “Kantong fpb dan kpk” yang kami buat
berbentuk persegi panjang (penggunaannya dapat dari sisi depan). Didalam persegi panjang
tersebut akan diisi alat berukuran sedang untuk hasil fpb dan kpk , lalu sebuah lubang kuntuk
mengarahkan apa perintah guru kepada peserta didik mengenai fpb dan kpk yang ada di
dalamnya.
1. Alat
Gunting
Double tip
Lem kertas
Pena
2. Bahan
Kardus
Kertas origami
Botol
Kertas karton
Cara penggunaan “Kantong fpb dan kpk ” ini sebenarnya sederhana saja, Angka yang
tertera pada batang perkalian merupakan bilangan yang akan dicari kpk dan fpb merupakan
dan katong yang ada didalam botol adalah jawaban bilangan yang telah dicari kpk dan
fpbnya. Misalkan guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mencari kpk dan fpb
dan 2 dan 4, untuk mendapatkan hasilnya maka peserta didik hanya mengambil jawaban dari
kantong yang ada didalam botol kpk dan fpb
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kantong fpb dan kpk adalah suatu media pembelajaran matematika yang dibuat untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami materi perkalian khususnya Faktorisasi 1-10,
yang disajikan secara menarik, penuh warna dan dengan menggunakan metode yang berbeda
dari bisasanya. Dengan harapan peserta didik dapat termotivasi dan semangat dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi perkalian.
4.2 Saran
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/76976-1677070467.pdf
https://ejurnal.stkip-pb.ac.id/index.php/jurnal/arSSSticle/view/236
https://www.kaskus.co.id/thread/5226c8d6fcca17a73800000a/pelopor-metode-bilangan-fpb-
amp-kpk-adalah-sayidina-ali-ra/