Anda di halaman 1dari 9

Diskusi MPD

Rangkaian pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan bapak ibu sekalian untuk masuk dalam
dunia audit...lalu apa urgensi auditor memiliki pengetahuan mengenai manajemen pemerintahan
daerah?

Jawab ;
Auditor yang mempunyai profesionalisme yang tinggi
akan bekerja dengan baik, aktivitas dan tanggung jawab dijalankan dengan baik untuk
meningkatkan efisiensi audit dan mendapatkan keefektifan audit, disitulah dibutuhkan urgensi
pengetahuan mngenai manajemen pemerintahan Daerah agar sesuai dengan tugas yang diberikan

Apa itu manajemen pemerintahan lalu apa saja ruang lingkupnya?

Jawab :
Manajemen pemerintahan adalah upaya instansi pemerintah untuk mengelola negara agar tercapai
ketertiban, kesejahteraan, dan kemakmuran Negara. Manajemen Pemerintahan Daerah di Indonesia
dilandasi oleh Undang- Undang Dasar 1945 yang memberikan hak otonomi yang luas, nyata, dan
bertanggungjawab
Sedangkan Ruang Lingkup Manajemen Pemerintahan : Menurut Ott, Hyde dan Shafrits (1991:1)
Manajemen pemerintahan adalah bagian utama dari bidang kajian Administrasi Negara yang sangat
luas. MP berkaitan dengan fungsi-fungsi dan proses2 manajemen pada bagian di semua tingkatan
pemerintahan sebagai sektor nirlaba.
Bagaimana pendapat bapak ibu mengenai pemikiran Osborne & Gaebler mengenai reinventing
government?
Jawab : Konsep reinventing government menurut Osborne & Gaebler adalah usaha mewirausahakan
pemerintah untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat lebih produktif dan menciptakan organisasi pemerintahan
yang mandiri sesuai dengan azas desentralisasi dan otonomi, dalam hal ini saya setuju dengan
pemikiran tersebut dimana pemerintah di daerah dituntut untuk bisa mandiri, usaha tersebut dapat
diterapkan agar produktivitas dan efisiensi kerja Pemda bisa dioptimalkan.

Bagaimana pentingnya good governance dalam pemerintahan?

Jawab : Good governance mempunyai tujuan yang lebih besar dari sekedar manajemen yabg
efisien dan penggunaan sumber daya yang ekonomis. Good governance merupakan strategi
untuk menciptakan institusi masyarakat yang kuat dan juga untuk membuat pemerintah/publik
sektor semakin terbuka, responsif, akuntabel dan demokratis, selain itu Good governance sangat
berperan dalam pencegahaan dan pemberantasan praktik-praktik KKN sehingga penyalahgunaan
fasilitas publik untuk kepentingan pribadi dapat dihindarkan semaksimal mungkin.

Apa sebenarnya akuntabilitas dan pentingnya akuntabilitas untuk keuangan dan pembangunan?
bagaimana wujud akuntabilitas pemerintah? melalui apa kita bisa melihat suatu pemerintahan itu
akuntabel atau tidak?

Jawab : Akuntabilitas adalah sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas berorientasi pada visi, misi, hasil, dan manfaat yang
diperoleh organisasi. Dikatakan Akuntabel ketika mereka mampu menjelaskan dan
mempertanggungjawabkan semua tindakan/kegiatan yang mereka lakukan, dan menerima sanksi
untuk tindakan yang tidak layak. Pentingnya akuntabilitas untuk keuangan dan pembangunan karena
adanya pertanggungjawaban dari pihak yang diberi mandat kepada pemberi mandat. Melalui
akuntabilitas tercipta pengawasan kekuasaan dari lembaga pemerintahan.
Wujud akuntabilitas pemerintahan dipengaruhi oleh dua dua hal yaitu tuntutan internal dari
masyarakat dan tuntutan perubahan global dimana akuntabilitas kinerja pemerintah sebagai
pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan misi dan visi instansi pemerintah dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah diteatapkan melalui seperangkat indikator . (tertuang dalam Inpres No
7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah) .
Dikatakan bahwa suatu negara telah mencapai tata kelola yang baik (akuntabel) apabila telah berhasil
menyelenggarakan sistem pengaturan pembangunan negara yang kuat, serta bertanggung jawab,
dengan tetap beriringan dengan prinsip demokrasi dan prinsip pasar yang efisien, dengan melihat dari
3 Indikator berikutr : Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas.
Jawab : Akuntabilitas adalah sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas berorientasi pada visi, misi, hasil, dan manfaat yang
diperoleh organisasi. Dikatakan Akuntabel ketika mereka mampu menjelaskan dan
mempertanggungjawabkan semua tindakan/kegiatan yang mereka lakukan, dan menerima sanksi
untuk tindakan yang tidak layak. Pentingnya akuntabilitas untuk keuangan dan pembangunan karena
adanya pertanggungjawaban dari pihak yang diberi mandat kepada pemberi mandat. Melalui
akuntabilitas tercipta pengawasan kekuasaan dari lembaga pemerintahan.
Wujud akuntabilitas pemerintahan dipengaruhi oleh dua dua hal yaitu tuntutan internal dari
masyarakat dan tuntutan perubahan global dimana akuntabilitas kinerja pemerintah sebagai
pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan misi dan visi instansi pemerintah dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah diteatapkan melalui seperangkat indikator . (tertuang dalam Inpres No
7/1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah) .
Dikatakan bahwa suatu negara telah mencapai tata kelola yang baik (akuntabel) apabila telah berhasil
menyelenggarakan sistem pengaturan pembangunan negara yang kuat, serta bertanggung jawab,
dengan tetap beriringan dengan prinsip demokrasi dan prinsip pasar yang efisien, dengan melihat dari
3 Indikator berikut : Transparansi, Partisipasi, dan koordinasi.

Bapak Ibu, melihat jawaban2 di poin 03 sepertinya nada2nya positif yah... kira2 adakah yang perlu
dikhawatirkan dari konsep ini?

Jawab : Reinventing Government adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah struktur
dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi atau institusional); dan sikap perilaku birokrat (aspek
perilaku) guna meningkatkan efektivitas organisasi. Merancang reformasi birokrasi tidak sekedar
menyederhanakan struktur birokrasi, tetapi mengubah pola pikir (mind set) dan pola budaya (cultural
set) birokrasi untuk berbagi peran dengan peran aktor non negara dalam tata kelola pemerintahan
yang baik.

Kekhawatiran dari konsep ini adalah sulit diterapkan karena harus beradaptasi pada sistem baru.

Perencanaan konon merupakan tahapan krusial dalam manajemen... boleh bapak ibu share
quote2/kata2 bijak tentang perencanaan? yang menurut bapak ibu unik dan menarik..

Jawab : Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik,karena gagal dalam merencanakan
sama dengan merencanakan kegagalan
Seperti apakah perencanaan yang ada dalam manajemen pemerintahan di Indonesia dan dalam
bentuk apa wujudnya?
Jawab : Manajemen pemerintahan adalah upaya instansi pemerintah untuk mengelola negara agar
tercapai ketertiban, kesejahteraan, dan kemakmuran Negara. Manajemen Pemerintahan Daerah di
Indonesia dilandasi oleh Undang- Undang Dasar 1945 yang memberikan hak otonomi yang luas,
nyata, dan bertanggungjawab, perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan , dengan memeprhitungkan sumber daya
yang tersedia.
Perencanaam manajemen itu sendiri tertuang dalam spektrum Jangka Panjang,Jangka menengah dan
jangka pendek

Bapak Ibu telah ulas yah tentang apa pentingnya good governance dalam pemerintahan di poin 04.
Pertanyaan berikutnya adalah apa nih hubungannya antara (good) governance dan manajemen
(pemerintahan)?

Jawab : Good Governance (Miftah Thoha, 2003) adalah Governance (tata pemerintahan) yang
dijalankan pemerintah, swasta,dan rakyat secara seimbang, tidak sekedar jalan melainkan harus
masuk kategori yang baik (good).
Manajemen pemerintahan berarti penyelenggaraan hubungan keja di bidang tata kelola pemerintahan
antar instansi.
Oleh karena itu Good Governance dan manajemen (Pemerintahan) saling terkait dan melengkapi satu
sama lain. Good Governance sangat dibutuhkan dalam proses manajemen strategik untuk mencapai
tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholder.

menurut bapak ibu, apakah selama ini telah ada keselarasan antara perencanaan scope nasional
dengan perencanaan scope daerah?

Jawab : Pengaturan perencanaan pembangunan daerah semestinya tidak boleh bertentangan dengan
pengaturan perencanaan nasional, namun dengan melihat sistem perundang-undangan yang dibangun
itu haruslah koresponden, maka harmonisasi (keselarasan,kecocokan,keserasian) pengaturan
perencanaan pembangunan nasional dan daerah tidak harus terjadi, terlebih karena adanya
pelaksanaan asas desentralisasi dalam wujud otonomi daerah.
Dalam hal ini maka perencanaan scope daerah tentunya pasti selaras dengan perencanaan scope
nasional karena berpayung kepada undang-undang no. 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional , dilaksanakan secara konsisten dan sinergi satu sama lain.
Terkait dengan diskusi kita sebelumnya mengenai akuntabilitas, kita sampai pada bahasan bahwa
akuntabilitas suatu instansi bisa kita "baca" melalui Laporan Kinerja... apakah bapak ibu pernah
menyusun laporan kinerja? kira-kira isinya apa ya?
Jawab : Belum pernah Bu..
Laporan Kinerja di instansi saya terdiri dari :
BAB I Pendahuluan
A. Penjelasan Umum Organisasi
B. Struktur Organisasi
C. Sumberdaya Manusia
D. Permasalahan Utama
BAB II Perencanaan Kinerja
A. Rencana Kerja Tahunan
B. Perjanjian Kinerja
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
BAB IV Penutup

Dimana letak perbedaan kewenangan provinsi dan kewenangan kabupaten/kota? seperti apa
contohnya?

Jawab : Pembagian urusan pemerintahan didasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
dengan memperhatikan keserasian hubungan antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan.
Pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan yang didasarkan kriteria pembagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya.
letak perbedaan kewenangan provinsi dan kewenangan kabupaten/kota adalah

Dalam hal ini menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 14 Ayat 1 mengatur berbagai
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai berikut.

Perencanaan dan pengendalian pembangunan


Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Penyediaan sarana dan prasarana umum
Penanganan bidang kesehatan
Penyelenggaraan pendidikan
Penanggulangan masalah sosial
Pelayanan bidang ketenagakerjaan
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah
Pengendalian lingkungan hidup
Pelayanan pertanahan
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
Pelayanan administrasi umum pemerintahan
Pelayanan administrasi penanaman modal
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Kemudian, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 13 Ayat 1. Di bawah ini tercantum poin-
poinnya.

Urusan pemerintahan yang lokasinya berada di lintas daerah kabupaten/kota


Urusan pemerintahan yang penggunanya berada di lintas daerah kabupaten/kota
Urusan pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya berada di lintas daerah kabupaten/kota
Urusan pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh daerah
provinsi.
Contohnya : Dalam pembangunan/pengelolaan jalan provinsi dan daerah berbeda, bantuan keuangan
provinsi juga pengaturannya berbeda dengan kabupaten/kota
Siapa saja kah pejabat pengelola keuangan daerah? 
Kalau dilihat di kondisi sekarang ini Bapak Ibu sekarang ini posisinya ada di bawah pejabat yang
mana?
Jawab : Pejabat Pengelola Keungan Daerah:
1. Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelola keuangan daerah;
2. Sekda selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah (Koordinator PKD)
3. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
4. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang (PPA/PB)
5. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
6. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
7. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.

Saat ini berada di bawah PPTK

Apa bedanya dekonsentrasi dengan tugas pembantuan?


apakah bapak ibu pernah menemuinya/ boleh sharing2 yah

Jawab : Menurut PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Dekonsentrasi
pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah atau kepala
instansi vertikal di wilayah tertentu.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.

Kalau saya mengalaminya dalam bidang Tindak lanjut hasil pemeriksaan baik Hasil Temuan BPK,
BPKP maupun Provinsi..dari hasil TL temuan tersebut kami melaporkan dan
mempertanggungjawabkannya kembali kepada yang memberi tugas

Sebagaimana kita ketahui, dalam struktur APBD ada Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan
Pembiayaan Daerah...

Bapak Ibu boleh disharing dari kabupaten/kota masing2, sebutkan top 3 pendapatan daerah tahun
2021 atau 2020 yang paling tinggi.. dan berapa persentasenya dibandingkan total pendapatan
daerah.. 

sebutkan juga top 3 pendapatan asli daerah (PAD) dan persentase masing2 terhadap total PAD

Jawab :
Pendapatan Daerah 2021
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10%
2. Pendapatan Transfer Antar Daerah 47%
3. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 3%

PAD
1. Pajak Daerah 18%
2. Retribusi Daerah 4%
3. PAD Lainnya yang Sah 21%

Menurut Bapak Ibu, dari mekanisme pelaksanaan pendapatan daerah, sebutkan 10 titik kritis yang
memiliki potensi penyimpangan. lalu apa yang dapat dilakukan agar penyimpangan itu tidak terjadi..

Jawab :
1. Perencanaan:
Ketidakselarasan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dengan APBD
2. Penganggaran:
Belum diterapkannya Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar harga satuan untuk
mengukur kewajaran pengalokasian dana dalam menghasilkan output tertentu untuk
mencapai standar Pelayanan Minimal
Ketidakjelasan indikator kinerja output dan outcome, tidak didukung dokumen perencanaan
3. Kesalahan Penganggaran
4. Perhitungan anggaran tidak cermat, sehingga selisih tender membengkak
5. Jadwal penganggaran ditaati (baik oleh TAPD maupun DPRD)
6. Pelaksanaan/Perbendaharaan:
Keterlambatan pelaksanaan kegiatan, sehingga rendah penyerapan
Keraguan aparat dalam memulai kegiatan akibat perencanaan tidak matang
Banyaknya revisi/pergerseran anggaran
7. Penjadwalan kegiatan tidak tepat
8. Penatausahaan/akuntansi/pelaporan:
Kelemahan penguasaan akuntansi double entry
Rekonsiliasi kas daerah dengan kuasa BUD tidak teratur
Rekonsiliasi data BMD tidak dilakukan
Pengolahan Data belum berbasis IT
Keterlambatan penyampaian KPD
9. Pemeriksaan:
Review dan pemeriksaan Inspektorat tidak optimal
10. Pertanggung jawaban:
Keterlambatan jadwal pertanggung jawaban

Hal yang harus dilakukan agar penyimpangan itu tidak terjadi diperlukan integritas dari
semua pihak serta adanya pengawasan secara berkesinambungan dan berkelanjutan

Menurut Bapak Ibu dari sekian banyak jenis-jenis belanja, belanja apakah yang potensi
penyimpangannya paling besar? dan kenapa?
Jawab : Belanja yang memiliki potensi penyimpangan paling besar adalah belanja modal
karena kelalaian rekanan dalam melaksanakan kontrak, ketidakcermatan konsultan pengawas,
PPK(Pejabat Pembuat Komitmen), dan panitia pengadaan dalam bertugas, serta kelemahan
pengawasan dan pengendalian dari pejabat entitas.
kecendrungan praktek KKN lebih tinggi.

Kita coba simulasi misal ada Satker A mengadakan workshop dengan peserta dari kecamatan2,
bagaimana proses pembayaran seluruh biaya kegiatannya sampai uang diterima kepada yang berhak..

Jawab : Proses pembayaran dari suatu ikegiatan adalah :


1. PPTK menngumpulkan kelengkapan dokumen SPJ kegiatan
2. PPTK meminta bendahara pengeluaran untuk mengeluarkan SPP
3. Bendahara pengeluaran membuat SPP sesuai dengan permintaaan PPTK
4. PPK memverifikasi SPP dan dokumen lainnya (lampiran SPP)
5. Setelah dinyatakan lengkap PPK membuat SPM
6. PA menandatangani SPM dan membuat STPJM SPM
7. Kuasa BUD (Bid perbendaharaan BKAD) memferivikasi SPM yang masuk dari OPD
8. Kuasa BUD menerbitkan SP2D (surat perintah pencairan dana)
9. SP2D masuk ke bank dan langsung masuk ke rekening penerima yang dikirim langsung oleh pihak
bank
Bapak Ibu nanti dapat mendalami lebih lanjut mengenai audit terkait pengadaan barang dan
jasa... namun sebelum itu setidaknya bapak ibu ada gambaran yah (biasanya sih peserta diklat
sudah malang melintang di dunia pbj)... utk mereefresh, apa sajakah metode pengadaan
barang dan jasa? apakah struktur tim/perangkatnya sama atau beda?
Jawab : Metode pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan melalui swakelola dan
pemilihan penyedia barang/jasa, pengadaan barang/jasa pemerintah mencakup
barang,pekerjaan konstruksi,jasa konsultasi dan jasa lainnya.

Struktur tim/perangkatnya beda


Struktur Pengadaan barang/jasa melalui penyedia terdiri atas :
1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
3. Unit Layanan Pengadaaan/Pejabat Pengadaan
4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Struktur Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola terdiri atas :


1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan
3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Terkait pembiayaan, kabupaten X memiliki hubungan baik dengan kota Seoul misalnya... suatu
ketika Kab X memerlukan sejumlah dana untuk membangun pelabuhan ikan yang akan
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar... lalu pemerintah kota Seoul menawarkan pinjaman
tertentu agar Kabupaten X dapat membangun proyek tersebut.. bagaimana seharusnya Kabupaten X
menyikapi tawaran dari Kota Seoul ini?

Jawab : Untuk memperoleh pinjaman daerah yang bersumber dari luar negeri, kabupaten X
harus mengajukan usulan pinjaman kepada Pemerintah pusat disertai surat persetujuan
DPRD, studi kelayakan, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan. selanjutnya
Pemerintah Pusat melakukan evaluasi dari berbagai aspekuntuk menilai dapat tidaknya
usulan tersebut di setujui.

Laporan-laporan apa yang harus disusun oleh pemerintah daerah untuk


mempertanggungjawabkan baik keuangan, kinerja, ataupun kegiatan lainnya?
Jawab ; Laporan pertanggungjawaban
a. Laporan keuangan :
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran (LPSAL)
Laporan Operasional (LO)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Neraca
Laporan Arus Kas (LAK)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
b. Laporan Kinerja berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

c. Laporan lainnya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (IPPD)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Menurut bapak ibu yang baru mau akan resmi menjadi auditor nih... kira2 sumbangsih riil
apa sih yg telah dilakukan oleh inspektorat di wilayah bapak ibu dalam penyelenggaraan
pemerintahan?
Jawab ; Inspektorat daerah merupakan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)
sumbangsih yang telah diberikan di daerah saya terlaksananya SPIP, monitoring, reviu dan
audit keuangan, kinerja dan audit yang lainnya dengan baik. dan pada pemeriksaan Badan
Pemeriksaan Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2021
dan meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) 7 kali berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai